Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MATA KULIAH “ 140C207 SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI “ TENTANG:


“ SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI PEMIKIRAN EKONOMI KEYNES ”

DI
S
U
S
U
N
0LEH:

Nama : Reski
Nim : 200904502016
Kelas : 2020_B
Dosen : Ibu Andi Tenri Ampa, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Pengantar Ilmu Ekonomi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Depresi besar yang terjadi pada tahun 1930 telah mendorong J.M. Keynes
untuk menerbitkan buku The General Theory yang menawarkan penyelesaian
untuk mengatasi depresi tersebut. Pemikiran Keynes kemudian berkembang dan
dianut oleh banyak negara hingga empat dekade. Sekitar tahun 1970 terjadi stagflasi
yang merupakan merupakan masalah besar dalam perekonomian dunia karena
terjadi inflasi yang tinggi yang diikuti oleh tingkat pengangguran yang serius.
Stagflasi ini tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan kerangka pemikiran
Keynes. Hal ini mengakibatkan para ekonom mulai meninggalkan pemikiran
Keynes dan Kurva Phillips, yang merupakan trade-off antara besarnya inflasi dan
pengangguran, juga mulai ditinggalkan dalam konsensus ekonomi makro. Stagflasi
ini lebih banyak disebabkan oleh terganggunya penawaran agregat, yang berbeda
dengan analisis Keynes yang menyatakan bahwa penyebab utama fluktuasi adalah
adanya pergeseran permintaan agregat. Landasan mikro dari pemikiran Keynes
mulai dipertanyakan dan pemikiran Klasik Baru mulai mendominasi menggantikan
pemikiran Keynes.
Pemikiran Klasik Baru terus berlanjut dan kebanyakan tidak mau memasuki
teori tentang siklus bisnis yang berdasarkan market clearing. Padahal dalam
pemikiran Keynesian teori tentang siklus bisnis mendapat perhatian yang cukup
banyak. Sehingga tidak heran kalau ide Keynesian terus berkembang dan muncul
lagi sekitar tahun 1980 dan sering disebut Kelompok Keynesian Baru. Keynesian
Baru mengawali teorinya dengan premis bahwa dalam perekonomian terdapat
pengangguran tidak suka rela dan menetap (persistent) serta fluktuasi ekonomi
merupakan pusat dari semua persoalan dalam perekonomian, seperti: represi dan
depresi yang merupakan representasi dari kegagalan pasar untuk skala besar.
Keynesian Baru juga menempatkan pembaruan dalam landasan mikro ekonomi.
Pembentukan teori makro ekonomi berdasarkan pengembangan teori mikro
ekonomi untuk pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar modal.
Pemikiran Keynesian Baru tetap mempertahankan tradisi dari Keynesian yaitu
adanya kekakuan dalam harga dan upah nominal, sehingga Keynesian baru
berusaha untuk mencari penjelasan yang lebih dapat diterima. David Romer
merupakan salah satu tokohnya dan berpendapat bahwa pasar tidak berkompetisi
sempurna dan ada penghalang untuk menerapkan harga nominal yang fleksibel.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Lebih jauh Romer menekankan adanya komplemen antara kekakuan nominal dan
riil. Adanya kekakuan riil dapat meningkatkan kekakuan nominal (Romer, 1993).
Sedangkan Bruce Greenwald dan Joseph Stiglitz yang juga masuk dalam kelompok
ini, menawarkan pendapat lain. Mereka berpendapat bahwa adanya pasar yang
tidak sempurna dapat menyebabkan bermacam-macan hal, seperti: meningkatnya
biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat dan terjadinya informasi yang tidak
sempurna.
The General Theory of Employment, Interest, and Money adalah karya tulis
Keynes yang paling terkenal. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi
besar-besaran yang terjadi tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan
metode klasik dan neo-klasik. Dalam bukunya, Keynes menerangkan bahwa
pemerintah harus melakukan campur tangan dalam mengendalikan perekonomian
nasional dengan kebijakan-kebijakan secara aktif sehingga mempengaruhi gerak
perekonomian.
Teori klasik dan neo-klasik tidak mampu menjelaskan fenomena dan peristiwa
yang terjadi, apalagi memberikan penyelesaian untuk persoalan tersebut. Dalam
situasi tak menentu inilah lahir seorang tokoh ekonomi yang kemudian menjadi
sangat berpengaruh, yaitu J.M Keynes.
Tema pemikiran-pemikiran keynes dipilih selain untuk memenuhi syarat
pemenuhan tugas perkuliahan, juga sebagai sarana agar meningkatkan wawasan
mengenai sejarah-sejarah pemikiran keynes yang tentunya sebagai materi
perkuliahan yang dibagi dalam bentu kelompok.

Pengantar Ilmu Ekonomi


1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Teori dan Sejarah pemikiran Ekonomi Keynes?
2. Apa saja karya-karya keynes?
3. Bagaimana Kritikan Keynes Terhadap teori Klasik?
4. Bagaimana Peran pemerintah dalam perekonomian saat ini (keynes)?
5. Bagaimana Pokok Pemikiran Aliran Keynesian Baru?

1.3. TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan dalam makalah ini ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud Teori dan Sejarah
pemikiran Ekonomi Keynes
2. Untuk mengetahui dan memahami Apa saja karya-karya Keynes
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Kritikan Keynes Terhadap teori
Klasik
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Peran pemerintah dalam
perekonomian saat ini (keynes)
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Pokok Pemikiran Aliran
Keynesian Baru

1.4 MANFAAT DAN KEGUNAAN


Manfaat Kegunaan utama dari makalah ini adalah:

1. Kegunaan secara teoritis


Dalam makalah ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan
Ilmu khususnya tentang Sejarah Perkembangan Teori Pemikiran Ekonomi
Keynes

2. Kegunaan secara praktis


Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah ini juga mampu
memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :
a. Memberi sumbangan pemikiran mengenai Sejarah Perkembangan Teori
Pemikiran Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi


b. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam pengaruh dan
perkembangan Pemikiran Ekonomi Keynes hingga sekarang

Pengantar Ilmu Ekonomi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEORI DAN SEJARAH EKONOMI KEYNES

Teori Keynes adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom
Inggris abad ke-20 yaitu John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu
ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan
penting. Kebangkitan ekonomi Keynes menandai berakhirnya ekonomi laissez-
faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor
swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat mempengaruhi
perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang
menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial,
Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama
penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia
berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan
permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika
pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan
bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan
meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu,
tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi,
dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan
otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full
employment (lapangan kerja penuh).
John Maynard Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan
Inggris. John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni
1883. Keynes dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah
Keynes memang cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah
memikirkan arti bunga dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah
ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia. Ketika Keynes berusia tujuh
tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John Neville Keynes
yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang menyenangkan sekali,
Keynes sangat sayang kepada ibunya.
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno.
Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh

Pengantar Ilmu Ekonomi


secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan
keuangan di cambridge. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena
munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari
berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai
ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya
mazhab baru yakni mazhab Keynes.
Keynes juga tercatat sebagai bendaharawan King’s College sejak tahun
1908 ia wafat. Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision,
sebagai Treasury (1915-1919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan
utama Inggris ke Konferensi Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia
mengundurkan diri pada bulan Juni 1919. Pengunduran Keynes itu sebagai
tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam Perjanjian Versailles. Karena
menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat rangsangan yang
tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan autarki
Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam
kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan.
Munculnya Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak
tahun 1933, dan pada akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih
dahsyat dari peperangan-peperangan sebelumnya.
Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya
yang berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi
dan perdamaian ) yang membuat Keynes terkenal.
Tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan
National Mutual Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi.
Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan
terkenal hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and
Money (Teori Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang
tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral
Inggris) dan pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni
suatu gelar kerajaan yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang
sangat besar itu.
Pada juli 1944 Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke
Konferensi Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika Dan
konferensi itu lahirlah apa yang dikenal dengan Dana Moneter International
(International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (ZBRD yakni International
Bank for Reconstruction and Development). Tahun 19445 Keynes juga pernah
menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit Inggris Amerika) .

Pengantar Ilmu Ekonomi


2.2. KARYA-KARYA KEYNES

John Maynard Keynes adalah seorang penganut teori ekonomi merkantilis, dimana
kebanyakan teori yang dikeluarkannya difokuskan pada upaya pemerintah negara
bersangkutan untuk menjaga kestabilan ekonominya. Beliau merupakan seorang
pegawai di Badan Keuangan Inggris yang mencetuskan beberapa pemikiran mengenai
sistem perekonomian modern yang hingga sekarang karyanya digunakan sebagai
pedoman ekonomi dunia internasional. Idenya berawal pada akhir perang Dunia I, yang
diawali dengan ketidak setujuan Keynes terhadap hukuman yang dijatuhkan oleh Liga
Bangsa- Bangsa terhadap Jerman atas segala kerugian perang yang berujung pada
pelunasan seluruh kerugian dan hutang negara Jerman terhadap negara- negara
pemenang Perang Dunia I termasuk Inggris.
Keynes beranggapan bahwa hukuman tersebut akan sulit ditepati dan dipenuhi oleh
Jerman dan justru hal tersebut membuat perekonomian negara- negara lain runtuh dan
Jerman sendiri juga akan sengsara memenuhi hukuman tersebut. Hal ini kemudian
terbukti dengan jatuhnya perekonomian Eropa dan terjadinya Perang Dunia II. Keynes
beranggapan bahwa produksi yang terus menerus dilakukan Jerman sebagai upaya
untuk membayar hutang perang semakin menyengsarakan industrinya sendiri. Negara
juga diperlukan untuk melakukan upaya investasi sebagi upaya preventif agar
ekonominya tidak collapse. Dari sinilah kemudian Keynes dikenal sebagi ekonom
modern yang mengajukan isu investasi oleh negara.
Sebagai seorang ekonom yang mendasarkan teorinya pada teori merkantilis,
Keynes menekankan segala bentuk upaya pen-stabilan ekonomi negara pada
kebijakan- kebijakan pemerintah. Keynes menyebutkan bahwa pemerintah dalam
rangka untuk menghindari dan menangani krisis yang dapat sewaktu- waktu
menyerang, perlu melakukan suatu bentuk investasi dalam bentuk fasilitas publik.
Namun hal ini tidak selamanya berhasil, karena penambahan nilai investasi yang
tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan konsumsi secepat proses produksi juga
akan menimbulkan krisis perekonomian. Sehingga hal ini perlu diseimbangkan dengan
kekuatan ekonomi yang sedang berlangsusng dalam suatu kurun waktu tertentu.
Hubungan antara investasi dan konsumsi ini digambarkan oleh Keynes dalam suatu
siklus model ekonomi yang dimana keduanya berakar dari pendapatan. Di lain pihak,
Keynes juga mencoba menjelaskan mengenai alur investasi pemerintah yang kemudian
bergerak menuju arah tabungan (saving). Saving dapat disebut sebagai investasi ketika
hal tersebut dikaitkan dengan bunga. Sehingga jika tabungan mencukupi untuk

Pengantar Ilmu Ekonomi


melakukan investasi, maka bunga akan cenderung turun dan dapat menghasil suatu
bentuk investasi baru yang menguntungkan. Namun jika tabungan tidak dapat
memenuhi syarat investasi, maka bunga akan naik dan cenderung menarik minat
masyarakat untuk menyimpan uangnya.
Keynes juga berpendapat mengenai pentingnya suatu negara untuk terlibat dalam
organisasi ekonomi dan perdagangan internasional, seperti International Monetary
Fund (IMF) dan World Bank. Hal tersebut bagi Keynes dianggap menguntungkan
negara karena dengan keterlibatan suatu negara dalam organisasi tersebut dapat
membantu secara langsung perekonomian negara yang bersangkutan jika suatu saat
mengalami krisis. Oleh sebab itu, tidak heran bahwa Keynes juga merupakan salah satu
ekonom yang setuju terhadap pembentukan sistem moneter global, yakni Bretton
Woods System. Sistem inilah yang kemudian membawa perubahan besar bagi kondisi
dan sistem perekonomian dunia.
Selain itu, Keynes juga menyarankan akan adanya kebijakan pendapatan (income
policies). Hal tersbut kemudian dihubungkan pada upaya negara untuk mencapai
kondisi full employment. Hal tersebut disebutkan oleh Keynes dapat dilakukan melaui
perubahan status perusahaan swasta menjadi suatu perusahaan atas nama negara. Disini
dapat terlihat bahwa Keynes mendukung penuh otoritas negara dan pemerintah dalam
mengatur ekonomi di negaranya. Perubahan status ini dimaksudkan agar negara dapat
lebih leluasa dalam mengatur kebijakan yang dikeluarkan perusahaan sehingga dapat
menguntungkan rakyat secara keseluruhan.
Melalui hal inilah negara dapat menciptakan full employment. Sama seperti para
ilmuwan lainnya, Keynes juga menuai kritik dari para pemikir ekonomi lainnya. Hal
tersebut terkait dengan pendapat Keynes yang mengatakan bahwa inflasi sesungguhnya
bukan merupakan masalah dalam bagian ekonomi, namun inflasi lebih cenderung
menjadi persoalan dalam bidang politik. Oleh karena pandangan ini, Keynes tidak
terlalu menyoroti persoalan inflasi sebagai suatu hal yang perlu diatas melaui upaya
ekonomi.
Keynes, tahun1913 menulis: mata uang dan keuangan India, yang ketertarikan
pada masalah moneter. Tulisan berikutnya tahun 1919 ia menulis tentang: Revisi
perjanjian. Kedua buku tersebut berdasarkan pengalaman dalam delegasi perdamaian
Versailles (perdamaian untuk mengakhiri perang dunia I).
Dalam buku konsekuensi ekonomi dari perdamaian keynes mengkritik cara
yang digunakan pihak pemenang PD I (Amerika, Inggris, dan Prancis) untuk memaksa
negara yang kalah (Jerman) dengan mensyaratkan pembayaran hutang yang berat.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Keynes meramalkan bahwa tindakan tersebut akan menimbulkan kemarahan dan
dendam dari negara jerman. Ramalan itu terbukti dengan diprakarsainya PD II oleh
Jerman sebagai bentuk wujud balas dendam.
Tahun berikutnya ia menulis: A track on monetary reform, yang berisi
keperihatinanya tentang perubahan daya beli uang. Tulisanya yang lain adalah A treatis
of money (risalah uang) yang terbit tahun 1930. Buku ini terbit dalam dua volume,
peran yang pertama menyajikan tentang arti dan peran uang dalam perekonomian
murni sedangkan volume kedua membahas penerapanya dalam perekonomian.
Pada tahun 1936, keynes menerbitkan bukunya yang paling terkenal: the
general teory of Employment, interest, and money. Dalam buku itu diungkapkan bahwa
penghasilan dan peluang/lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran
swasta dan negara. Pendapat ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu
penyimpangan dan tradisi Neo-Klasik dan akhirnya menciptakan mazhab baru, mazhab
ekonomi moderen yang bisa disebut dengan mazhab Keynes.
Selain buku-bukunya itu, keynes juga menerbitkan buku hasil pemikiranya
berjudul: how to pay for the war. Dalam bukunya itu keynes mengutarakan tentang
tindakan atau cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada zaman perang yakni
dengan jalan tabungan paksa atau tabungan penangguhan.
Ini semua membuat keynes menjadi terkenal sebagai salah satu tokoh ekonomi
dunia. Sampai saat ini, teori-teori sampai buku-bukunya masih dipakai sampai saat ini
oleh masyarakat dunia yang ingin mempelajari perkembanganekonomi sejak zaman
dahulu sampai sekarang karena hal ini sangat penting bagi kita yang ingin mempelajari
sejarah dan perkembangan ekonomi.

Inti pokok pemikiran keynes


Pada hakikatnya, konsep teori Keynes dapat dipandang sebagai suatu teori tentang
pendapatan dan kesempatan kerja. Inti pokok dalam sistem pemikiran dan konsep
Keynes terdiri dari berbagai faktor penting, yaitu:

Ø Hasrat berkonsumsi (propensity to consume)


Pendapatan total agregat sama dengan konsumsi total agregat ditambah investasi
total agregat. Tingkat konsumsi bergantung pada hasrat seseorang untuk berkonsumsi,
yang merupakan fungsi dari pendapatan. Begitu juga dengan tabungan, karena
tabungan adalah sisa bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk berkonsumsi.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Ø Tingkat bunga (interest) yang memiliki kaitan dengan dengan preferensi
likuiditas (liquidity preference)
Tingkat bunga menurut Keynes bukanlah pencerminan dari penawaran
tabungan dan permintaan investasi, melainkan tingkat bunga merupakan variabel
bebas (independent) dari kedua hal tersebut. Tingkat tabungan adalah suatu
fenomena moneter yang tergantung dari keinginan orang menahan tabungannya
dalam bentuk dana likuiditas. Sehingga tingkat bunga tergantung dari preferensi
likuiditas.

Ø Efisiensi marginal dari investasi modal (marginal efficiency of capital)


Tingkat investasi ditentukan oleh efisiensi marginal dari investasi modal, yang
dipengaruhi oleh ekspektasi investor tentang laba yang akan diperoleh di masa
depan dari investasi modal yang bersangkutan. Jelaslah bahwa ekspektasi tersebut
adalah yang positif dan menguntungkan investor itu.

Ø Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference)


Pada saat masa aliran monetarisme, timbul pertanyaan mengenai demand for
money dan supply of money. Pertanyaan ini dijawab oleh Keynes dengan teorinya,
liqudity preference, yang menjelaskan tentang bagaimana tingkat bunga ditentukan
dalam jangka pendek dan tingkat bunga tersebut disesuaikan untuk
menyeimbangkan demand for money dan supply of money.

Teori ini menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari
berapa banyak uang yang ingin dipegang orang, alasannya karena tingkat bunga
merupakan opportunity cost dari memegang uang. Ada tiga motif orang yang
memegang uang: Motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.

Ø Tentang Upah
Kaum klasik mengatakan bahwa pengangguran tinggi karena upah yang kaku
(wage rigidity), yang disebababkan oleh adanya aturan upah minimum (minimum
wage), kontrak kerja, dan serikat pekerja (labor union).

Keynes menolak semua pendapat klasik yang di atas. Keynes berpendapat bahwa
upah nominal lah yang mengikat pekerja dan menyebabkan pengangguran.
Sehingga untuk menurunkan pengangguran, solusinya adalah menurunkan upah riil
dengan cara menurunkan upah nominal lebih besar dari tingkat inflasi.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Ø Tentang Tabungan (Saving)
Menurut Keynes, tingkat saving harus lebih tinggi dari plan investmen. Tapi
juga tidak baik kalau tingkat saving-nya itu berlebihan, karena akan berdampak
pada terjadinya resesi perekonomian bahkan terjadi depresi.

2.3 KRITIKAN KEYNES TERHADAP TEORI KLASIK

Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada mekanisme


pasar akan mencapai keseimbangan, sehingga kegiatan produksi akan menciptakan
daya beli terhadap produksi yang dihasilkan. Daya beli itu diperoleh atas balas jasa
untuk faktor-faktor produksi seperti upah, suku bunga, sewa tanah, dan balas atas
faktor produksi lainya. Pendapatan yang diperoleh akan seluruhnya dibelanjakan.

Dalam posisi tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan permintaan.


Walaupun terjadi hanya bersifat sementara karena akan ada tanga tak kentara yang
membawa perekonomian kembali pada posisi keseimbangan. Semua tenaga kerja
terserap secara penuh (fully employed). Kalau ada yang tidak bekerja, mereka
menerima perkerjaan walau dengan gaji/upah rendah daripada mereka menganggur
dan tidak memperoleh pendapatan. Hal ini mendorong perusahaan mempekerjakan
mereka lebih banyak.

Teori J.B say yang menekan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri dikeritik oleh keynes sebagai salah satu yang keliru. Dalam
kenyataan biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran dan tidak semua
pendapatan itu dibelanjakan melainkan juga dijadikan sebagai Saving. Hal ini
berarti jumlah konsumsi lebih kecil dari pendapatan dimana tidak semua priduksi
diserap masyarakat. Terbukti pada tahun 1992- 1930 saat terjadi kelebihan produksi
dalam jumlah besar sedangkan daya beli masyarakat yang terbatas. Hal ini
menyebabkan banyak perusahaan yang mengurangi jumlah produksinya dengan
mengurangi jumlah pekerja.

Ø Kritikan mengenai jumlah tabungan dan investasi

Pendapat klasik bahwa jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah
investsi dibantah keynes. Alasannya perilaku rumah tangga menabung berbeda

Pengantar Ilmu Ekonomi


dengan perilaku investor.pengusaha atau ivestor melakukan investasi didorong oleh
keinginan untuk mendapatkan laba sedangkan sektor rumah tangga melakukan
penabungan didorong oleh berbagai motif yag berbeda seperti motif berjaga-jaga.

Ø Kritikan keynes mengenai ful-employment

Keynes berpendapat bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang


menjamin bahwa perekonomian akan mencapai keseimbanga pada tingkat
penggunaan kerja penuh (full-employment) hal tersebut yang dibantah Keynes
bahwa analisis kaum klasik yang semacam itu yang mana didasarkan pada
pengandaian-pengandaian yang keliru dengan kenyataan dalam kehidupansehari-
hari.

Ø Kritikan keynes terhadap teori klasik

Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan


mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan. Dalam posisi keseimbangan,
kegiatan produksi secara otomatis akan menciptakan daya beli untuk membeli
barag-barang yang dihasilkan. Hal tersebut yang dibantah oleh keynes karena
biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran, sebagian dari pendapatan yang
diterima masyarakat akan ditabung untuk spekulasi dan tidak semuanya untuk
dikonsumsi.

Hal ini menyebabkan tinkat pengangguran dalam jumlah besar dan penurunan
pendapatan masyarakat secara drastis. Puncaknya kemerosotan ekonomi terjadi
pada tahun 30-an dimana hampir seluruh negara-negara produksi mengalami
depresiasi secara besar-besaran.

Hal ini menyebabkan bahwa ada orang yang dengan teori klasik dan neo-
klasik. Menurut Keynes, teori say hanya berlaku untuk perekonomian tertutup
sederhana yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan saja. Namun
perekonomian masyarakat maju yang telah mengenal tabungan maka sebagian
pendapatan akan ditabung sehingga arus pengeluaran tidak sama denga jumlah
pendapatan yang dirumuskan dalam bentuk Yd-C=S.

Pendapat keynes tersebut dibantah oleh kau klasik dengan dalih bahwa
tabungan tersebut akan dihimpun oleh lembaga keuangan dan akan disalurkan pada
investor sehingga tabungan akan selalu sama denga investasi. Dengan demikian
investasi akan menyebabkan keseimbangan kembali terwujud.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Keynes membantah pandangan klasik tersebut karena motif orang
menabung tidak sama dengan motif orang berinvestasi. Pengusaha berinvestasi
dengan motif memperoleh keuntungan sedangkan rumah tangga menabung dengan
motif beragam salah satunya untuk berjaga-jaga, misalnya untuk menghadapi
kecelakaan. Perbedaan motif ini menyebabkan jumlah tabungan tidak sama dengan
jumlah investasi. Kalaupun jumlahnya sama itu hanya kebetulan bukannya
keharusan.

Keynes juga mengkritik pandangan kaum klasik yang mengatakan full


employment akan selalu tercapai. Dalam kenyataannya pasar tenaga kerja tidak
selamanya tercapai full employment. Dimanapun para pekerja mempunyai serikat
kerja yang selalu memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah.
Yang berarti tidak semua buruh akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang
ditawarkan perusahaan.

Bila tingkat upah diturunkan maka pendaptan masyarakat akan turun


sehingga daya beli dan konsumsi terhadap produk yang dihasilkan berkurang.
Akhirnya akan mendorong turunnya harga-harga. Kalau harga-harga turun, maka
produktifitas tenaga kerja juga menurun. Hal ini akan menyababkan perusahaan
melakukan raionalisasi untuk menghemat biaya produksi dengan memberhentikan
sebagian karyawan. Maka pengangguran tingkat akan semakin besar (tidak terjadi
full employment).

Pengantar Ilmu Ekonomi


2.4 PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN SAAT INI
(KEYNES)

Dari hasil pengamatan tentang depresi ekonomi maka Keynes


merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada
mekanisme pasar. Hingga batas tertentu peran pemerintah justru diperlukan.
Misalnya kalau terjadi pengangguran maka pemerintah bisa memperbesar
pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya sehingga sebagian pengangguran
mendapat pekerjaan yang akhirnya akan menambah pendapatan masyarakat. Dan
jika harga-harg naik dengan cepat, maka pemerintah dapat menarik jumlah uang
yang beredar dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi sehingga inflasi tinggi
tidak akan terjadi.
Dari berbagai kebijaksanaan yang diambil, Keynes lebih mengandalkan
kebijakan fiskal karena pemerintah dapat mempengaruhi jalannya perekonomian
dengan menyuntikkan dana berupa pengeluaran pemerintah untuk proyek yang
mampu menyerap tenaga kerja. Terutama dalam kondisi dimana sumber-sumber
daya belum diserap secara penuh, kebijaksanaan ini sangat ampuh untuk
meninggkatkan output dan memberantas pengangguran.
Keynes menganggap campur tangan pemerintah merupakan keharusan
terutama disaat perekonomian berjalan tidak sesuai seperti yang diharapkan.
Dengan kata lain pemerintah bertanggung jawab sebagai pengendali jalannya
perekonomian sehingga dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
Pokok-pokok pikiran Keynes tersebut di atas membawa beberapa
pembaruan radikal dalam ilmu ekonomi. Yang pertama, mulai diperhatikannya
dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan
demikian ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi makro. Kedua,
dimasukkannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah
menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan (policies analysis). Ketiga,
dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka dirasakan perlunya studi-studi
empiric. Dengan demikian terjadi perubahan/penyempurnaan metodologi dalam
analisis ekonomi, dari hanya mengandalkan metode deduktif menjadi juga
menggunakan metode induktif. Tidak berlebihan jika Keynes dihormati sebagai
bapak ilmu ekonomi makro, sekaligus ekonom perintis studi induktif.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Keynes dan pengikutnya berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melakukan
intervensi melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter untuk mendorong kesempatan
kerja penuh, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi. Mereka menyarankan,
untuk memerangi depresi dan resesi ekonomi, seharusnya dilakukan dengan cara
meningkatkan belanja pemerintah atau mengurangi pajak yang dapat menambah
belanja konsumsi sektor swasta.
Mereka juga menyarankan agar penguasa moneter menambah pasokan uang
untuk menurunkan suku bunga dengan harapan agar kebijaksanaan itu mampu
mendukung investasi. Untuk menghadapi inflasi yang disebabkan oleh permintaan
keseluruhan yang berlebihan, pemerintah sebaiknya mengurangi belanja,
meningkatkan pajak untuk mengurangi belanja konsumsi sektor swasta, atau
mengurangi pasokan uang untuk meningkatkan suku bunga, yang akan dapat
meredam belanja investasi berlebihan (Sastradipoera, 2007: 247).

2.5 POKOK PEMIKIRAN ALIRAN KEYNESIAN BARU

Pemikiran dalam kelompok Keynesian Baru sangat beragam termasuk di


dalamnya Mankiw, Summers, Stanley Fisher, Phelps, Akerlof, Yellen dan tiga nama
yang telah disebutkan dalam Pendahuluan. Mankiw merupakan salah satu tokok
yang paling banyak kontribusinya dalam pengembangan teori maupun dalam
mengumpulkan artikel yang berhubungan dengan Keynesian Baru.
Perhatian utama dalam Keynesian Baru adalah mencari model yang kuat dan
meyakinkan untuk menjelaskan adanya kekakuan upah dan harga dengan
berlandaskan pada memaksimalkan perilaku dan ekspektasi rasional. Disamping itu,
Keynesian Baru juga menaruh perhatian pada penelitan tentang proses penyesuaian
harga yang terjadi di perusahaan. Sampai saat ini para ekonom belum mempunyai
kesatuan pendapat tentang kebijakan perusahaan dalam hal penyesuaian harga.
Kelompok ini juga tidak sepenuhnya menolak pandangan Klasik Baru. Walaupun
demikian Keynesian Baru tetap memberikan sokongan kepada pandangan Keynes
yaitu:
• Dalam perekonomian, adanya pengangguran yang tidak suka rela selalu
berlaku.
• Pemerintah perlu secara aktif menjalankan kebijakan untuk mengatasi masalah
pengangguran dan atau inflasi dan mewujudkan kegiatan pada kesempatan kerja
penuh. Dalam hal ini Keynesian Baru berkeyakinan bahwa dalam jangka panjang
ekonomi pasar masih tidak akan mampu dengan sendirinya menciptakan
kesempatan kerja penuh, sehingga tetap dibutuhkan adanya kebijakan pemerintah.

Pengantar Ilmu Ekonomi


Kebijakan pemerintah yang dimaksudkan di sini adalah yang bersifat untuk
mengurangi terjadinya ketidaksempurnaan pasar.
Pemikiran Keynesian Baru tentang adanya fluktuasi juga berbeda dengan
pemikiran Keynes maupun Klasik. Perbedaan pandangan ini secara umum dapat
dibedakan berdasarkan keyakinan berlakunya dikotomi klasik dan keseimbangan
Walras,

Pengantar Ilmu Ekonomi


BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

JOHN MAYNARD KEYNES (5 Juni 1883-21 April 1946) adalah seorang


ekonom Inggris paling berpengaruh pada abad ke-20 dan pendiri ekonomi makro
modern. Keynes dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni
mazhab Keynes. Pada tahun 1936, Keynes memimpin revolusi pemikiran ekonomi
yang menantang gagasan ekonomi neoklasik melalui bukunya yang berjudul “The
General Theory of Employment, Interest and Money”.
Ilmu ekonomi Keynesian merepresentasikan cara baru dalam memandang
pengeluaran, output, dan inflasi. Sebelumnya, pemikiran ekonomi klasik berpendapat
bahwa perubahan siklus dalam pekerjaan dan hasil ekonomi akan sederhana dan dapat
menyesuaikan sendiri. Menurut teori klasik ini, jika permintaan agregat dalam
perekonomian turun, kelemahan dalam produksi dan pekerjaan akan memicu
penurunan harga dan upah.
Tingkat inflasi dan upah yang lebih rendah akan mendorong pengusaha untuk
melakukan investasi modal dan mempekerjakan lebih banyak orang. Akhirnya dapat
membuka lapangan kerja dan memulihkan pertumbuhan ekonomi.
Keynes menegaskan dalam bukunya, The General Theory of Employment, Interest,
and Money dan karya lainnya bahwa selama resesi, kekakuan struktural dan
karakteristik tertentu dari ekonomi pasar akan memperburuk kelemahan ekonomi dan
menyebabkan permintaan agregat turun lebih jauh.
Misalnya, teori ekonomi Keynesian membantah anggapan yang dianut oleh
beberapa ekonom bahwa upah yang lebih rendah dapat memulihkan lapangan kerja
penuh. Alasannya bahwa pengusaha tidak akan menambah karyawan untuk
memproduksi barang yang tidak dapat dijual karena permintaan lemah.
Demikian pula, kondisi bisnis yang buruk dapat menyebabkan perusahaan
mengurangi investasi modal, daripada memanfaatkan harga yang lebih rendah untuk
berinvestasi di pabrik dan peralatan baru. Ini juga akan berdampak pada pengurangan
pengeluaran dan lapangan kerja secara keseluruhan

Reski_200904502016_B_SeJarah Pemikiran Ekonomi


Keynesian economy berfokus pada penggunaan kebijakan pemerintah yang aktif
untuk mengelola permintaan agregat untuk mengatasi atau mencegah resesi ekonomi.
Keynes mengembangkan teorinya sebagai tanggapan terhadap Depresi Hebat.
Sangat kritis terhadap argumen ekonomi klasik bahwa kekuatan dan insentif ekonomi
alami akan cukup untuk membantu pemulihan ekonomi.
Kebijakan fiskal dan moneter aktivis adalah alat utama yang direkomendasikan
oleh ekonom Keynesian untuk mengelola ekonomi dan memerangi pengangguran.
Keynes dikenal dengan jumlah hasil karya yang begitu banyak dan dari semua
hasil karyanya ada salah satu yang sangat terkenal dimasyarakat dunia yaitu : The
General Theory of Employment, Interest, and Money.
Keynes tidak sepakat dengan teori klasik yang menciptakan permintaanya sendiri,
karena menurut pandanga keynes permintaan selalu lebih kecil daripada penawaran,
oleh karena itu keynes membantah teori Klasik.
Keynes merupakan salah satu bapak ilmu ekonomi makro yang mencetuskan
bahwa peran pemerintah sangat perlu dalam perekonomian.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang
terjadi dengan permintaan agregat masyarakat apabila permintaan agregat melebihi
penawaran agregat (atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan
terjadi situasi “kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau
harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama. Apabila permintaan agregat
lebih kecil daripada penawaran agregat, maka situasi ―kelebihan produksi terjadi.
Pada periode berikutnya output akan turun atau harga akan turun, atau keduanya terjadi
bersama-sama.
Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa
mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi
makro), agar mendekati posisi Full Employment-nya.
Permintaan Agregat adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh
seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun.
Dalam perekonomian tertutup permintaan agregat terdiri dari 3 unsur:
1) Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga (C)
2) Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I)
3) Pengeluaran Pemerintah (G), Pemerintah bisa mempengaruhi permintaan
agregat secara langsung melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak
langsung terhadap pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi.

Reski_200904502016_B_SeJarah Pemikiran Ekonomi


Apabila dirumuskan adalah sebagai berikut:
Z = C+I+G
Masing-masing unsur permintaan agregat dipengaruhi oleh faktorfaktor yang
berbeda. Pengeluaran konsumsi tergantung pada pendapatan yang diterima oleh
Rumah Tangga dan kecenderungan berkonsumsinya (propincity to consume).
Pengeluaran investasi ditentukan oleh keuntungan yang diharapkan (marginal
efficiency of capital) dan biaya dana (tingkat bunga). Pengeluaran pemerintah
ditentukan oleh proses politik yang kompleks dan dalam teori makro dianggap
eksogen.
Perubahan dari unsur-unsur permintaan agregat (pengeluaran konsumsi,
pengeluaran investasi dan pengeluaran pemerintah) mempengaruhi tingkat
permintaan agregat melalui proses berantai atau proses multiplier. Bila unsur ini
meningkat dengan Rp. 1 maka tingkat permintaan agregat akan meningkat dengan
suatu kelipatan dari Rp. 1 pelipat atau multiplier ini tergantung pada besarnya
marginal propensity to consume (MPC).

3.2. SARAN

Agar lebih mengerti tentang teori Keynesian maka perlu dipelajari lebih dalam
pendekatan teori ini dengan penggunaan rumus matematis dan grafis dimana Keynes
mengutarakan permasalahan pasar uang dan pasar tenaga kerja tersebut. Hal ini
bertujuan untuk membandingkan pandangan Keynes dengan pandangan klasik dan
neo-klasik sebelumnya.

Reski_200904502016_B_SeJarah Pemikiran Ekonomi


DAFTAR PUSTAKA
Bernanke, B. and Gertler, M. (1989) Agency Cost, Net Worth, and Business
Fluctuations, The American Economic Review, Vol. 79, No.1, March.
Deliarnov (1997) Perkembangan Pemikiran Ekonomi, P.T. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Eatwell, J., Milgate, M., and Newman, P. (1987) The New Palgrave a Dictionary of
Economics, Vol. 3, The Macmillan Press Limited, London.
Hillier, B. (1991) The Macroeconomic Debate: Models of the Closed and Open
Economy, Basil Blackwell, Inc., Oxford.
Romer, D. (1993) The New Keynesian Synthesis, Journal of Economic Perspectives,
Vol. 7, No. 1, Winter.
Snowdon, B., Vane, H., and Wynarczyk, P. (1994) A Modern Guide to
Macroeconomics:
An Introduction to Competing Schools of Thought, University Press, Cambridge.
Snowdon, B. and Vane, H. (1997) A Macroeconomics Reader, Routledge, London.

Reski_200904502016_B_SeJarah Pemikiran Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai