DI
S
U
S
U
N
0LEH:
Nama : Reski
Nim : 200904502016
Kelas : 2020_B
Dosen : Ibu Andi Tenri Ampa, S.Pd., M.Pd.
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Depresi besar yang terjadi pada tahun 1930 telah mendorong J.M. Keynes
untuk menerbitkan buku The General Theory yang menawarkan penyelesaian
untuk mengatasi depresi tersebut. Pemikiran Keynes kemudian berkembang dan
dianut oleh banyak negara hingga empat dekade. Sekitar tahun 1970 terjadi stagflasi
yang merupakan merupakan masalah besar dalam perekonomian dunia karena
terjadi inflasi yang tinggi yang diikuti oleh tingkat pengangguran yang serius.
Stagflasi ini tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan kerangka pemikiran
Keynes. Hal ini mengakibatkan para ekonom mulai meninggalkan pemikiran
Keynes dan Kurva Phillips, yang merupakan trade-off antara besarnya inflasi dan
pengangguran, juga mulai ditinggalkan dalam konsensus ekonomi makro. Stagflasi
ini lebih banyak disebabkan oleh terganggunya penawaran agregat, yang berbeda
dengan analisis Keynes yang menyatakan bahwa penyebab utama fluktuasi adalah
adanya pergeseran permintaan agregat. Landasan mikro dari pemikiran Keynes
mulai dipertanyakan dan pemikiran Klasik Baru mulai mendominasi menggantikan
pemikiran Keynes.
Pemikiran Klasik Baru terus berlanjut dan kebanyakan tidak mau memasuki
teori tentang siklus bisnis yang berdasarkan market clearing. Padahal dalam
pemikiran Keynesian teori tentang siklus bisnis mendapat perhatian yang cukup
banyak. Sehingga tidak heran kalau ide Keynesian terus berkembang dan muncul
lagi sekitar tahun 1980 dan sering disebut Kelompok Keynesian Baru. Keynesian
Baru mengawali teorinya dengan premis bahwa dalam perekonomian terdapat
pengangguran tidak suka rela dan menetap (persistent) serta fluktuasi ekonomi
merupakan pusat dari semua persoalan dalam perekonomian, seperti: represi dan
depresi yang merupakan representasi dari kegagalan pasar untuk skala besar.
Keynesian Baru juga menempatkan pembaruan dalam landasan mikro ekonomi.
Pembentukan teori makro ekonomi berdasarkan pengembangan teori mikro
ekonomi untuk pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar modal.
Pemikiran Keynesian Baru tetap mempertahankan tradisi dari Keynesian yaitu
adanya kekakuan dalam harga dan upah nominal, sehingga Keynesian baru
berusaha untuk mencari penjelasan yang lebih dapat diterima. David Romer
merupakan salah satu tokohnya dan berpendapat bahwa pasar tidak berkompetisi
sempurna dan ada penghalang untuk menerapkan harga nominal yang fleksibel.
Teori Keynes adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom
Inggris abad ke-20 yaitu John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu
ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan
penting. Kebangkitan ekonomi Keynes menandai berakhirnya ekonomi laissez-
faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor
swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat mempengaruhi
perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang
menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial,
Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama
penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia
berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan
permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika
pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan
bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan
meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu,
tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi,
dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan
otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full
employment (lapangan kerja penuh).
John Maynard Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan
Inggris. John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni
1883. Keynes dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah
Keynes memang cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah
memikirkan arti bunga dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah
ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia. Ketika Keynes berusia tujuh
tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John Neville Keynes
yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang menyenangkan sekali,
Keynes sangat sayang kepada ibunya.
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno.
Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh
John Maynard Keynes adalah seorang penganut teori ekonomi merkantilis, dimana
kebanyakan teori yang dikeluarkannya difokuskan pada upaya pemerintah negara
bersangkutan untuk menjaga kestabilan ekonominya. Beliau merupakan seorang
pegawai di Badan Keuangan Inggris yang mencetuskan beberapa pemikiran mengenai
sistem perekonomian modern yang hingga sekarang karyanya digunakan sebagai
pedoman ekonomi dunia internasional. Idenya berawal pada akhir perang Dunia I, yang
diawali dengan ketidak setujuan Keynes terhadap hukuman yang dijatuhkan oleh Liga
Bangsa- Bangsa terhadap Jerman atas segala kerugian perang yang berujung pada
pelunasan seluruh kerugian dan hutang negara Jerman terhadap negara- negara
pemenang Perang Dunia I termasuk Inggris.
Keynes beranggapan bahwa hukuman tersebut akan sulit ditepati dan dipenuhi oleh
Jerman dan justru hal tersebut membuat perekonomian negara- negara lain runtuh dan
Jerman sendiri juga akan sengsara memenuhi hukuman tersebut. Hal ini kemudian
terbukti dengan jatuhnya perekonomian Eropa dan terjadinya Perang Dunia II. Keynes
beranggapan bahwa produksi yang terus menerus dilakukan Jerman sebagai upaya
untuk membayar hutang perang semakin menyengsarakan industrinya sendiri. Negara
juga diperlukan untuk melakukan upaya investasi sebagi upaya preventif agar
ekonominya tidak collapse. Dari sinilah kemudian Keynes dikenal sebagi ekonom
modern yang mengajukan isu investasi oleh negara.
Sebagai seorang ekonom yang mendasarkan teorinya pada teori merkantilis,
Keynes menekankan segala bentuk upaya pen-stabilan ekonomi negara pada
kebijakan- kebijakan pemerintah. Keynes menyebutkan bahwa pemerintah dalam
rangka untuk menghindari dan menangani krisis yang dapat sewaktu- waktu
menyerang, perlu melakukan suatu bentuk investasi dalam bentuk fasilitas publik.
Namun hal ini tidak selamanya berhasil, karena penambahan nilai investasi yang
tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan konsumsi secepat proses produksi juga
akan menimbulkan krisis perekonomian. Sehingga hal ini perlu diseimbangkan dengan
kekuatan ekonomi yang sedang berlangsusng dalam suatu kurun waktu tertentu.
Hubungan antara investasi dan konsumsi ini digambarkan oleh Keynes dalam suatu
siklus model ekonomi yang dimana keduanya berakar dari pendapatan. Di lain pihak,
Keynes juga mencoba menjelaskan mengenai alur investasi pemerintah yang kemudian
bergerak menuju arah tabungan (saving). Saving dapat disebut sebagai investasi ketika
hal tersebut dikaitkan dengan bunga. Sehingga jika tabungan mencukupi untuk
Teori ini menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari
berapa banyak uang yang ingin dipegang orang, alasannya karena tingkat bunga
merupakan opportunity cost dari memegang uang. Ada tiga motif orang yang
memegang uang: Motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.
Ø Tentang Upah
Kaum klasik mengatakan bahwa pengangguran tinggi karena upah yang kaku
(wage rigidity), yang disebababkan oleh adanya aturan upah minimum (minimum
wage), kontrak kerja, dan serikat pekerja (labor union).
Keynes menolak semua pendapat klasik yang di atas. Keynes berpendapat bahwa
upah nominal lah yang mengikat pekerja dan menyebabkan pengangguran.
Sehingga untuk menurunkan pengangguran, solusinya adalah menurunkan upah riil
dengan cara menurunkan upah nominal lebih besar dari tingkat inflasi.
Teori J.B say yang menekan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri dikeritik oleh keynes sebagai salah satu yang keliru. Dalam
kenyataan biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran dan tidak semua
pendapatan itu dibelanjakan melainkan juga dijadikan sebagai Saving. Hal ini
berarti jumlah konsumsi lebih kecil dari pendapatan dimana tidak semua priduksi
diserap masyarakat. Terbukti pada tahun 1992- 1930 saat terjadi kelebihan produksi
dalam jumlah besar sedangkan daya beli masyarakat yang terbatas. Hal ini
menyebabkan banyak perusahaan yang mengurangi jumlah produksinya dengan
mengurangi jumlah pekerja.
Pendapat klasik bahwa jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah
investsi dibantah keynes. Alasannya perilaku rumah tangga menabung berbeda
Hal ini menyebabkan tinkat pengangguran dalam jumlah besar dan penurunan
pendapatan masyarakat secara drastis. Puncaknya kemerosotan ekonomi terjadi
pada tahun 30-an dimana hampir seluruh negara-negara produksi mengalami
depresiasi secara besar-besaran.
Hal ini menyebabkan bahwa ada orang yang dengan teori klasik dan neo-
klasik. Menurut Keynes, teori say hanya berlaku untuk perekonomian tertutup
sederhana yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan saja. Namun
perekonomian masyarakat maju yang telah mengenal tabungan maka sebagian
pendapatan akan ditabung sehingga arus pengeluaran tidak sama denga jumlah
pendapatan yang dirumuskan dalam bentuk Yd-C=S.
Pendapat keynes tersebut dibantah oleh kau klasik dengan dalih bahwa
tabungan tersebut akan dihimpun oleh lembaga keuangan dan akan disalurkan pada
investor sehingga tabungan akan selalu sama denga investasi. Dengan demikian
investasi akan menyebabkan keseimbangan kembali terwujud.
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Agar lebih mengerti tentang teori Keynesian maka perlu dipelajari lebih dalam
pendekatan teori ini dengan penggunaan rumus matematis dan grafis dimana Keynes
mengutarakan permasalahan pasar uang dan pasar tenaga kerja tersebut. Hal ini
bertujuan untuk membandingkan pandangan Keynes dengan pandangan klasik dan
neo-klasik sebelumnya.