1. Jelaskan mengapa dalam buku karya Malthus yang berjudul “ Essy on the Principle of Population “,
banyak dipengaruhi oleh pemikiran Smith?
2. Jelaskan secara singkat kontribusi J.B. Say terhadap aliran klasik?
3. Sebutkan dan jelaskan, apa yang bisa dilakukan manusia agar terhindar dari berbagai persoalan
ekonomi dan masyarakat?
4. Sebutkan kritik-kritik apa saja yang dilontarkan ekonom lainnya terhadap teori Malthus?
5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat teori-teori yang di kemukakan oleh David Ricardo di dalam
bukunya?
6. Mengapa menurut pendapat Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidakakan terjadi produksi
berlebihan? Hal apa yang mendasari pendapat Say tersebut?
7. Bagaimana penerapan teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk berdasarkan pola
pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya yang dituliskandalam bukunya yang berjudul An Essay
on the Principle of Population?
8. Mengapa dalam teori J.B.Say mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri?
Nama : Reski
Nim : 200904502016
Kelas : 2020_B
Dosen Pengampu MK : Ibu Dr. Hj. Inanna, S.Pd., M.Pd
JAWABAN
1. ) Robert malthus menulis pernyataan yang tercantum dalam buku yang berjudul an essay
on the principle of population memberikan dasar pemikiran bagi teori evolusi darwin. Robert
Malthus mengatakan bahwa:
b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sedangkan peningkatan
sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret tambah.
c. Melalui tindakan pantang seksual/pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan bencana
alam, jumlah penduduk setiap kali memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang
tersedia.
Thomas Robert Malthus lahir di Ruckery-St. Catherina Inggris pada tanggal 14 Februari
1766 dan meninggal pada tanggal 23 Desember 1834. Ia seorang ahli ekonomi yang tergolong
ekonomi Mazhab Klasik bersama-sama Adam Smith. Dalam ilmu geografi ekonomi dan
populasi nama dia juga dikenal sebagai seorang pelopor yang mengukir pada mazhab geografi
tersebut. Selain itu nama Malthus kemudian diabadikan juga dalam istilah
”neomalthusianisme”. Adapun teori Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam
bukunya An Essay on the Principles of Population (1798) yaitu :
b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipat-
gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana
kehidupan berjalan lebih lambat, yankni menurut deret hitung atau deret tambah.
c. Melalui tindakan pantang seksual/pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan bencana
140C207 Sejarah Pemikiran Ekonomi
alam, jumlah penduduk setiap kali memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang
tersedia. Namun cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masarakat sampai di
atas batas minimum.
Dalam buku karya Malthus “An Essay on the Principle of Population” terdapat pikiran
yang tidak sejalan dengan Smith. Dimana Smith optimis akan kehidupan manusia, akan tetapi
Malthus pesimis dengan hal tersebut. Penyebab pesimisme Malthus adalah dari faktor tanah
karena tanah merupakan salah satu faktor produksi yang tetap jumlahnya. Malthus juga
mengamati perkembangan manusia. Perkembangan manusia jauh lebih cepat dibandingkan
dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia
berkembang sesuai dengan deret ukur (geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16, 32 dan
seterusnya), sedangkan pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret
hitung (aritmetik progession dari 1 ke 2, utopia merupakan 3, 4, 5 dan seterusnya). Karena
perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan hasil-
hasil pertanian, maka Malthus meramalkan bahwa suatu ketika akan terdasi mala petaka
(disaster) yang akan menimpa umat manusia.
Berbagai masalah dalam masyarakat akan timbul Sebagai akibat adanya tekanan
penduduk tersebut, Yang pada gilirannya menyebabkan tekanan Berkelanjutan terhadap
standar hidup manusia, baik Dalam artian ruang maupun output. Anehnya dalam Menghadapi
masalah orang selalu menyatakan Keadaan dan lingkungan, akan tetapi tidak pernah
Menyalahkan diri sendiri. Apa yang bisa dilakukan manusia agar terhindar dari Berbagai
persoalan ekonomi dan masyarakat? Dalam Essays on the Principles of Population (1796)
Malthus Menguraikan bahwa :
1. Jumlah penduduk akan selalu bertambah dengan Bertambahnya jumlah alat pemuas
kebutuhan.
2. ) Kontribusi yang paling besar Jean Baptiste Say (1767-1832) terhadap aliran klasik
ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri (supply createsits own demand). Pendapat Say ini disebut Hukum Say
(Say’s Law). Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan
pendapatan. Tiap ada produksi, akan ada pendapatan, yang besarnya persis sama dengan nilai
produksi tadi. Dengan demikian, dalam keadaan keseimbangan, produksi cenderung
menciptakan permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan.
Dengan dasar asumsi seperti ini ia menganggap bahwa peningkatan pendapatan, yang
akhirnya akan selalu diiringi oleh peningkatan permintaan. Jadi, dalam perekonomian yang
menganut pasar persaingan sempurna tidak akan pernah terjadi kelebihan penawaran (excess
supply). Kalaupun terjadi, sifatnya hanya sementara. Pasar lewat “tangan tak kentara” akan
Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan permintaan sendiri” menjadi
pedoman dasar dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan itu kemudian dikritik sangat keras
sebagai pangkal tolak terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930.
Selain terkenal dengan Hukun supply creates it’s own demand Say dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang berbicara tentang enterpreneur. Begitu juga ia adalah orang
pertama yang berjasa mengklasifikasikan faktor-faktor produksi atas tiga bagian, yaitu tanah,
labor dan kapital (land, labor and capital). Namun, teori-teorinya tersebut kalah tenar
dibandingkan hukum say. Teori ini paling sering dikritik oleh Keynes sebagai pangkal sebab
terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930-an kemudian.
1. Jumlah penduduk akan selalu bertambah dengan bertambahnya jumlah alat pemua
kebutuhan.
Perkembangan jumlah penduduk dapat dihambat dengan dua macam chek antara lain
(Karim, 2017):
1. Salah satu cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan
control/ chek atau pengawasan terhadap pertumbuhan jumlah penduduk disebut preventif
chek, antara lain dengan keluarga Berencana (KB) menurut istilah yang dipakai di Indonesia,
penundaan usia perkawinan (postponement married), pengekangan moral/ moral restraint.
2. Positif Chek adalah pencegahan pertumbuhan penduduk dengan cara bencana alam,
kelaparan,
Stabilitas makroekonomi perlu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkesinambungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan dua kebijakan penting.
Pertama, pemenuhan berbagai faktor pendukung (enablers) bagi pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja khususnya percepatan pembangunan infrastruktur baik fisik maupun
lunak. Kedua, pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial yang berdaya saing tinggi
dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, informasi digital, dan e-commerce.
Kombinasi kebijakan tersebut disertai dukungan partisipasi swasta secara aktif diyakini dapat
mengatasi berbagai permasalahan dalam perekonomian Indonesia seperti kemiskinan,
140C207 Sejarah Pemikiran Ekonomi
pengangguran dan ketimpangan sosial-ekonomi dalam masyarakat.
Beberapa usaha menurut saya untuk mrngatasi persoalan tersebut yaitu dengan cara:
3. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi dan
meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM)
5. Pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan amenitas
(3A) sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan pariwisata tematik yakni
wisata bahari, wisata sejarah, religi, dan tradisi-seni budaya, serta desa wisata. (nr/rsa)
1. Perbandingan antara kenaikan jumlah penduduk dengan kenaikan jumlah alat-alat pemuas
kebutuhan seperti apa yang dikemukakan oleh Malthus adalah bersifat hipotetis (tidak nyata).
Kenyataan-kenyataan terakhir ini menunjukan kenyataan yang sebaliknya.
3. Malthus mengabaikan perkembangan teknologi yaitu teknologi dalam bidang pertanian dan
kesehatan.
5.) David Ricardo mengemukakan beberapa teori, antara lain (Becker, 2007):
Ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur hingga
tidak subur sama sekali. Untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya-
biaya (biaya rata-rata dan biaya-biaya marjinal). Dalam studinya tentang faktor-faktor yang
menentukan tinggi rendahnya sewa tanah Ricardo menggunakan analisis yang sama sekali
Karya Ricardo yang paling terkenal adalah Principles of Political Economy and Taxation
(Prinsip-Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan) pada tahun 1817. Dalam buku ini, Ricardo
mengemukakan pemikirannya mengenai teori nilai tenaga kerja. Teori ini menjelaskan:
Kedua sektor memiliki tingkat upah dan tingkat keuntungan yang sama.
Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu
dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Karena biaya-biaya bahan mentah relatif
konstan, Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat
upah alami, yang besarnya hanya cukup untuk bertahan hidup (subsisten).
4. Teori uang
Bagi Ricardo yang menentukan tingginya tingkat sewa tanah adalah tanah marjinal, yaitu
tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali masuk pasar.Teori nilai kerja dan upah
alami dijelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu
dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Ongkos tersebut terdiri dari biaya bahan
mentah dan upah buruh. Upah buruh ini besarnya hanya cukup untuk sekedar dapat bertahan
hidup dan disebut dengan upah alami. Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan
tingkat harga suatu barang adalah tingkat upah alami atau upah besi menurut kaum sosialis.
6. ) Karena Setiap ada produksi maka akan ada pendapatan yang besarnya persis sama
dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam keadaan seimbang, produksi cenderung
menciptakan permintaanya sendiri terhadap produksi barang yang bersangkutan.
Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan permintaan sendiri” menjadi
pedoman dasar dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan itu kemudian dikritik sangat keras
sebagai pangkal tolak terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930.
Sedangkan Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat
akan memperbesar jumlah hingga menjadi dua kali lipat dalam satu generasi sehingga dapat
menurunkan kembali tingkat pembangunan ekonomi ke taraf yang lebih rendah. Pada tingkat
ini, pekerja akan menerima upah yang sangat minim atau upah subsisten
Selanjutnya, lihat teori sewa tanah menurut Malthus. Meskipun analisis Malthus
dimaksudkan untuk mendukung teorinya tentang kependudukan, Malthus menyumbangkan
suatu konsep yang kemudian diterima menjadi bagian dari teori ekonomi umum dan menjadi
alat analisis utama dalam teori klasik, yaitu tambahan hasil yang semakin berkurang. Ia
mengembangkan teori tersebut dalam kaitannya dengan masalah tanah. Sebidang tanah
tertentu akan menghasilkan lebih banyak dengan menggunakan pupuk dan tenaga kerja tetapi
sampai pada suatu titik tertentu tidak menguntungkan lagi menambah pupuk dan tenaga kerja
tersebut untuk meningkatkan produktivitas tanah. Kenaikan biaya lagi tidak akan menambah
hasil secara proporsional, bahkan jika biaya ditambah terus, hasilnya malah akan berkurang.
Imbalan jasa bagi penggunaan tanah dalam proses produksi dikaitkan dengan jumlah
penduduk yang semakin bertambah dan permintaan meningkat terhadap sumber daya
produksi untuk mempertahankan kehidupan manusia. Untuk itu, semakin banyak tanah
diperlukan sedangkan di lain pihak bidang tanah yang mengandung mutu lahan yang subur
senantiasa terbatas. Namun, permintaan dan kebutuhan terus mendesak sehingga mau tidak
mau tetap menggunakan tanah yang mutu lahannya semakin menurun.
Jadi, teori sewa tanah menurut Malthus. ... Imbalan jasa bagi penggunaan tanah dalam
proses produksi dikaitkan dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah dan permintaan
meningkat terhadap sumber daya produksi untuk mempertahankan kehidupan manusia.
8.) Teori J.B say yang menekan bahwa setiap penawaran akan menciptakanpermintaannya
sendiri dikeritik oleh keynes sebagai salah satu yang keliru.Dalam kenyataan biasanya
permintaan lebih kecil dari penawaran dan tidaksemua pendapatan itu dibelanjakan melainkan
juga dijadikan sebagai Saving. Halini berarti jumlah konsumsi lebih kecil dari pendapatan
dimana tidak semuapriduksi diserap masyarakat. Terbukti pada tahun 1992- 1930 saat
terjadikelebihan produksi dalam jumlah besar sedangkan daya beli masyarakat yangterbatas.
Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengurangi jumlahproduksinya dengan
mengurangi jumlah pekerja.
Say berargumen bahwa pelaku ekonomi menawarkan barang dan jasa untuk dijual
sehingga mere ka dapat membelanjakan uang yang mereka harapkan. Oleh karena itu, fakta
bahwa sejumlah barang dan jasa ditawarkan untuk dijual adalah bukti dari jumlah permintaan
yang sama. Pada dasarnya, argumen Say adalah bahwa uang hanyalah media, orang
membayar barang dan jasa dengan barang dan jasa lain. Klaim ini sering diringkas sebagai "
penawaran menciptakan permintaannya sendiri ", meskipun frasa itu tidak muncul dalam
tulisan Say.Menjelaskan maksudnya secara panjang lebar, dia menulis:
Penting untuk dicatat bahwa suatu produk tidak lebih cepat diciptakan daripada itu, sejak
saat itu, memberikan pasar untuk produk lain secara penuh dengan nilainya sendiri. Ketika
produsen telah menyelesaikan produknya, dia sangat ingin segera menjualnya, jangan sampai
nilain ya berkurang di tangannya. Dia juga tidak segan-segan untuk membuang uang yang
mungkin didapatnya untuk itu; karena nilai uang juga mudah rusak. Tetapi satu-satunya cara
untuk menghilangkan uang adalah dengan membeli beberapa produk atau lainnya. Dengan
demikian, kondisi penciptaan satu produk saja segera membuka celah bagi produk lain.
Mahasiswa
RESKI
Nim: 200904502016