Anda di halaman 1dari 17

PARADIGMA

EKONOMI
KELEMBAGAAN
1 Perilaku Teknologis
dan Ideologis
╸ Ahli kelembagaan mempunyai kepedulian

“ terhadap evolusi struktur kekuasaan dan aturan


main, proses penciptaan dan penyelesaian
konflik dimana aktivitas ekonomi terjadi.
╸ Sebaliknya ahli ekonomi klasik
mendeskripsikan kasus khusus pertukaran
dalam dunia yg dirumuskan karakteristik
asumsinya, yg mungkin tidak ada hubungannya
dengan dunia yang kita tempati ini.

3
 Menurut Veblen, kelembagaan adalah kumpulan norma dan kondisi-
kondisi ideal yg direproduksi secara kurang sempurna melalui
kebiasaan pada masing-masing generasi individu berikutnya.
 Dengan demikian, kelembagaan berfungsi sebagai stimulus dan
petunjuk terhadap perilaku individu.
 Tempat untuk memulai suatu teori (suatu pola) adalah dengan
menganalisis apa yang harus dikerjakan oleh orang-orang.
 Argumentasinya adlah rentang alternatif manusia ditentukan melalui
struktur kelembagaan dan berusaha untuk menjaga unit analisisnya
serealistis mungkin karena berhubungan dengan realisme.

4
 Ahli kelembagaan berusaha untuk membuat model-model pola,
sementara ahli neoklasik berusaha menyusun model-model prediktif.
 Model-model pola menjelaskan perilaku manusia dengan
menempatkannya secara cermat di dalam konteks kelembagaan dan
budaya.
 Model prediktif menjelaskan perilaku manusia dengan menyatakan
secara cermat asumsi-asumsi dan menarik kesimpulan implikasi dari
asumsi tersebut.

5
 Ide inti dari paham kelembagaan adalah mengenai
kelembagaan, kebiasaan, aturan, dan perkembangannya.
 Perilaku dalam pengertian yg simplifistis, dianggap sebagai
respon atas kebijakan atau stimulus yg menghampiri individu
(kelompok)
 Namun dalam perspektif yg lebih kompleks, perilaku bisa
dianalisis sebagai respons individu atau kelompok berbasis
struktur sosial politik yg mengitari individu atau kelompok
tersebut atas stimulus yg datang dari luar.

6
 Menurut Dugger (1988), aliran perilaku mendasarkan pada akar tindakan manusia
di dalam struktur kelembagaan daripada keinginan individu yg banyak dianggap tidak
bisa dipercaya karena sifat subyektifnya.

 Selanjutnya ahli kelembagaan memandang individu secara terbatas dan mengarah


pada transaksi hukum dan kesepakatan.
Pemapanan hak-hak kepemilikan akan memberikan hak penggunaan dan kekuasaan
di dalam proses pertukaran, yang semakin meningkat dengan kian kencangnya proses
industrialisasi dan transaksi-transaksi diantara kelompok yang berkompetisi.

7
Realitas dan Evolusi
2
Wilber dan Harrison (1988)
 Analisis ekonomi kelembagaan dapat ditandai dengan adanya cara
pandang yang holistik, sistematis dan evolusioner.
 Realitas sosial dilihat lebih dari seperangkat relasi yg spesifik, dimana
dipahami sebagai proses perubahan yg inheren dalam kelembagaan sosial,
yg kemudian disebut sebagai sistem ekonomi.
 Proses perubahan merupakan tindakan dari manusia, tetapi tindakan yg
dibentuk dan terbatas oleh masyarakat hanya terjadi dalam konteks
tindakan itu berlangsung.
 Dengan demikian, aliran kelembagaan bersifat holistik (menyeluruh)
karena memfokuskan pada pola hubungan diantara bagian-bagian
keseluruhan dan merupakan tindakan evolusioner karena pola hubungan
dilihat sebagai esensi dan realitas sosial.
9
 Pada level motivasi, ekonomi kelembagaan telah mengenal
pentingnya perilaku manusia non-rasional dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
 Titik pijak pendekatan ekonomi kelembagaan diantaranya meyakini
bahwa individu atau kelompok bergerak tidak hanya dengan motif
tunggal (laba ekonomi), tapi juga merupakan entitas yg memiliki
multiekspektasi untuk mengambil keputusan.
 Rutherford (1994), mempercayai bahwa tindakan individu/ kelompok
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu rasionalitas & norma.
 Perspektif ekonomi kelembagaan juga meyakini bahwa struktur dan
perilaku masyarakat harus mendapat ruang yg lebar dalam setiap analisis
ekonomi.

10
Metode Kualitatif:
Partikularitas dan
3 Subyektivitas

╸ Memahami individu atau masyarakat bukan sekedar
soal “subyek” tetapi juga “metode”.
╸ Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
dibedakan menurut pendekatan epistemologi.
╸ Metode kuantitatif bertopang pada pendekatan
positivistik
╸ Sedangkan Metode Kualitatif menggunakan
pendekatan interpretif dikaitkan dengan pelaku
penelitian, maka fokusnya adlah subyektifitas.
Namun, jika pendekatan interpretif dihubungkan
dengan obyek penelitian, maka fokusnya adalah
masalah partikularitas.

12
 Penelitian kuantitatif biasanya berujung pada peramalan tentang
kemungkinan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.
 Sedangkan penelitian kualitatif tidak tertarik untuk melihat daya
ramal tersebut, tetapi justru berkonsentrasi untuk menyajikan
karekter sebuah masalah atau fenomena.
 Penelitian kuantitatif berkonsentrasi untuk menghitung dan
mengukur sesuatu. Di sisi lain Penelitian kualitatif lebih banyak
merujuk kepada pemaknaan, konsep, definisi, karakteristik,
metafora, simbol dan deskripsi atas sesuatu (Berg, 2004)

13
Nonprediktif: Nilai Guna dan
4 Liabilitas Data
Penelitian Kualitatif
sebagai pendekatan Non-
Kedua:
prediktif ╸ Pada tataran pragmatis nilai guna
Pertama: sebuah penelitian bukan terletak
╸ Pada tingkat filosofis watak penelitian pada kemampuan untuk
memprediksi, melainkan untuk
sosial tidak harus tahu tentang
menyodorkan pemahaman baru
kejadian masa depan.
melalui analisis yg mendalam.
╸ Hal ini dimaksudkan untuk
╸ Hal ini dimaksudkan untuk
memahami perilaku sosial yg sedang
menemukan dasar persoalan dari
terjadi, sehingga menyediakan ruang
obyek penelitian tanpa dibebani
peneliti untuk melakukan refleksi
ambisi yg sifatnya proyektif.
sehingga dapat mengambil kebijakan
di masa depan.

15
 Hubungan antara pendekatan ekonomi kelembagaan dengan metode
penelitian kualitatif lebih mudah dipetakan.
 Ekonomi kelembagaan dalam analisisnya mementingkan kepada
struktur kekuasaan (ekonomi, sosial, politik, budaya, hukum, dll) yg
hidup dalam masyarakat, dan mempengaruhi individu/ kelompok untuk
mengambil keputusan pertukaran/ transaksi.
 Pendekatan ekonomi kelembagaan memberikan jalan keluar
bagaimana cara memahami proses sosial yg kompleks, sedangkan
penelitian kualitatif menyediakan metode untuk mengorek secara
mendalam sebab a-akibat dari proses sosial tersebut.

16
TERIMA
KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai