Anda di halaman 1dari 26

Ekonomi Internasional

A. Pengertian Ekonomi internasional

Adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara

negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar

kredit internasional. Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu

ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan

Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan

keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah)

dan kerjasama ekonomi antar negara.

Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka permasalahan pokok yang

dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah

kelangkaan Produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah

barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.

Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide)

muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan

yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan

permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan ekonomi

tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran

yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh

globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:

 Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
 Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya

perusahaan Multi Nasional.

 Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk

meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.

Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat

pnting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.

B. Tujuan Ekonomi International

Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat

manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan – kegiatan dalam

bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian,

diplosiasi dll

C. Kerjasama Ekonomi Internasional

Perdagangan internasional dapat terjadi karena setiap negara tidak bisa

hidup sendiri, sehingga setiap negara akan menjalin kerja sama dengan cara tukar-

menukar barang produksi. Perdagangan internasional merupakan salah satu

bentuk kerja sama ekonomi antarnegara. Setiap negara di dunia semakin sadar

akan perlunya kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas pada perdagangan

saja, akan tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif dalam pembangunan

ekonomi. Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam

lembaga kerja sama ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional, maupun

internasional.

D. Pengertian perdagangan internasional

Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional tidaklah terlalu

sulit bagi kita, karena kata perdagangan mempunyai arti kegiatan tukar menukar
atau transaksi antara dua pihak atau lebih. Jadi perdagangan internasional adalah

suatu kegiatan ekonomi yang melakukan penukaran barang dan jasa antar satu

negara dengan negara lainnya.

Pelaku ekonomi yang menjual barang ke luar negeri adalah EXPORTIR

sedangkan untuk yang memasukkan barang ke dalam negeri di sebut IMPORTIR,

pelaku-pelaku kegiatan perdagangan internasional sering di kerjakan perorangan,

dan badan-badan milik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

E. Faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional

Kegiatan impor maupun ekspor semakin hari semakin digalakan oleh

masing-masing negara di dunia, hal ini menunjukan bahwa perdagangan

internasional semakin penting bagi setiap negara. Ada beberapa faktor yang

mendorong perdagangan internasional antara lain :

a. Keinginan suatu bangsa untuk mengadakan perdagangan dengan bangsa lain,

hal ini dapat kelihatan melalui kegiatan ekonomi setiap negara dalam

mempersiapkan diri untuk menerima wisatawan manca negara.

b. Keinginan memperoleh keuntungan (devisa) untuk meningkatkan penerimaan

negara, yang nampak melalui kegiatan promosi, di indonesia sendiri kegiatan

ini di lakukan oleh BPEN bersama pihak swasta.

c. Adanya kelebihan produksi suatu barang di dalam negeri mendorong bangsa

untuk menjual kelebihan produk ke luar negeri.

d. Pemenuhan kebutuhan nasional, karena tidak semua barang kebutuhan suatu

negara dapat di penuhi dengan produk didalam negeri.Untuk memnuhi

kebutuhan dapat diatasi dengan mengimpor dari negeri lain.


e. Keanekaragaman Kondisi Produksi Keanekaragaman kondisi produksi merujuk

kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya

Indonesia,  memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil

pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat

memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.

f. Perbedaan Selera Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama,

namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka

berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor

ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan

jumlah orang yang berbahagia meningkat.

g. Perbedaan ongkos produksi, untuk memproduksi barang tertentu antar satu

negara dengan negara-negara lain.

F. Manfaat perdagangan internasional

Setiap negara yang melakukan perdagangan internasional selalu ingin

memperoleh manfaat bagi ekonomi nasionalnya, manfaat itu meliputi :

a. Sektor Rill

1) Sektor konsumsi

Dengan adanya perdagangan internasional masyarakat bisa

berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum adanya

perdagangan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa perdagangan dapat

meningkatkan pendapatan rill masyarakat.

2) Sektor produksi

Perdagangan luar negeri mempunyai empat pengaruh yang

kompleks terhadap sektor produksi, yang sifat positifnya dapat


meningkatkan pendapatan rill masyarkat, secara umum keempat sektor

tersebut adalah:

Spesialisasi produksi

Kenaikan investasi surplus

Vent for surplus (daerah pasar yang baru)

Kenaikan produktivitas

Sektor distribusi pendapatan

Distribusi pendapatan yang merata dapat meningkatkan pendapatan rill

masyarakat, demikian pandangan Neo klasik. menurut mereka hubungan luar

negeri mempengaruhi distribusi pendapatan melalui dua saluran utama, yaitu

saluran pandangan dan saluran aliran modal.

b. Sektor Moneter

Sektor moneter adalah kegiatan yang dapat mempengaruhi posisi

keuangan suatu negara, meliputi :

1. Perolehan devisa, baik dari hasil perdagangan maupun non perdagangan.

2. Menghindarkan krisis ekonomi, karena kelebihan dan kekeringan produksi

dapat di atasi dengan perdagangan internasional.

3. Kerjasama di antar negara.

G. Kebaikan dan keburukan perdagangan internasional

Perdagangan internasional dapat menimbulkan dampak positif maupun

negatif. Adapun kebaikan-kebaikan perdagangan internasional, yaitu dapat

menguntungkan berbagai pihak antara lain:


a. Negara yang berproduksi melebihi kebutuhan dalam negeri dapat menjualnya

(ekspor) dan dari hasil ekspor tersebut dapat digunakan untuk mengimpor

kebutuhan-kebutuhan lainnya.

b. Negara yang berproduksi kurang atau tidak memproduksi sama sekali produk

tertentu dapat memperolehnya dari negara lain dengan jalan mengimpor.

c. Perdagangan luar negeri dapat mempererat persahabatan bangsa.

d. Perdagangan luar negeri dapat memacu pertumbuhan ekonomi di negara

berkembang.

e. Melalui perdagangan luar negeri dapat terjadi alih teknologi dari negara maju

ke negara berkembang.

Disamping beberapa kebaikan di atas terdapat pula beberapa dampak

negatif dari perdagangan internasional. Dampak negatif tersebut antara lain :

a) Perdagangan internasional dapat menyebabkan suatu negara menjadi

ketergantungan kepada negara lain.

b) Negara maju dapat  mendominasi perekonomian negara berkembang.

c) Perdagangan internasional dapat menjadi jalur kegiatan mata-mata (spionase).

d) Perdagangan internasional dapat menjadi saluran penetrasi kebudayaan, yang

selanjutnya akan mempengaruhi kebudayaan nasional suatu negara.

e) Perdagangan internasional dapat menimbulkan infiltrasi politik, sehingga dapat

mempengaruhi politik dan ideologi suatu bangsa.

Untuk menghindari akibat buruk dari kerja sama ekonomi dan

perdagangan dengan negara lain, maka setiap bangsa harus selau waspada dan

hati-hati, bagi bangsa indonesia sifat kehati-hatian itu telah dilakukan dengan
membekali bangsa ini dengan pandangan hidup yaitu, pacasila, UUD 1945, P 4,

wawasan nusantara dan upaya-upaya pembinaan kebudayaan nasional.

H. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perdagangan internasional

Setiap negara menetapkan kebijaksanaan tertentu untuk melindungi dan

mewujudkan perdagangan dalam dan luar negerinya. Kebijaksanaan yang banyak

diberlakukan dibeberapa negara, antara lain :

a. Politik Proteksi

Politik Proteksi merupakan kebijaksanaan yang diambil suatu negara

dalam bidang perdagangan guna memajukan dan melindungi perdagangan

industri dalam negeri. politik proteksi dilakukan dalam beberapa bentuk

kebijaksanaan, seperti :

1. larangan impor komoditi tertentu,

2. larangan ekspor komoditi tertentu,

3. melakukan pungutan pajak impor/pajak ekspor,

4. menetapkan kuota impor/ekspor,yaitu pembatasan jumlah barang yang

boleh di impor/di ekspor dari dan ke negara tertentu.

5. Pengawasan devisa, yaitu dilakukan oleh bank sentral terhadap

pembayaran impor atau penggunaan devisa.

b. Politik Perdagangan Bebas

Dalam kebijaksanaan politik perdagangan bebas, pemerintah tidak

mengenakan tarif bea masuk bagi barang yang diimpor. Secara umum

perdagangan bebas dapat diartikan, bahwa pemerintah tidak ikut mencampur


tangan mempengaruhi pembentukan harga pasar, sebab harga pasar tergantung

pada permintaan dan penawaran.

c. Politik Dumping

Guna memajukan produksi dalam negeri, maka ada negara tertentu

melaksanakan kebijaksanaan dumping. Kebijaksanaan dumping adalah suatu

bentuk kebijaksanaan perdagangan luar negeri dengan cara menjual keluar

negeri (ekspor) dengan harga yang lebih murah dari harga di dalam negeri.

Tujuan yang akan dicapai dengan kebijaksanaan perdagangan luar negeri

dengan cara menjual keluar negeri (ekspor) dengan harga yang lebih murah

dari pada harga didalam negeri. Tujuan yang akan dicapai dengan

kebijaksanaan dumping adalah merebut pasar diluar negeri.

Kebijaksanaan dumping dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain :

a. Melalui penetapan tarif

Dengan harga dumping, maka harga ekspor barang diluar negeri menjadi

lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh negara lain untuk produk yang

sejenis. Dengan demikian pesanan dari luar negeri akan meningkat, tujuan

akhir dari kebijaksanaan dumping adalah memajukan ekspor, meningkatkan

cadangan devisa, dan memajukan produksi dalam negeri.

b. Memberikan premi

Kebijaksanaan premi dilakukan dalam bentuk memberikan

hadiah/potongan harga (premi) kepada pembeli luar negeri yang bersedia

mengikat kontrak pembelian. Contoh : Tarif umum untuk komoditi tertentu


adalah $ 18,- perunit, guna menarik pembeli sebanyak mungkin, maka kepada

setiap pembeli di berikan potongan harga premi 5 % per unit. Jadi, harga jual

sama dengan negara lai, tetapi kepada pembeli diberikan premi.

c. Memberikan subsidi

Cara dumping adalah memberikan subsidi kepada eksportir. Contoh :

Untuk modal kredit umum, bank pemerintah menetapkan suku bunga pinjaman

18 %  per tahun, berarti bank pemerintah memberikan subsidi kepada eksportir

berupa keringanan bunga pinjaman sebesar 10 % per tahun.

I. Landasan teori

Teori perdagangan internasional diketengahkan oleh David Ricardo yang

mulai dengan anggapan bahwa lalu lintas pertukaran internasional hanya berlaku

antara dua negara yang diantara mereka tidak ada tembok pabean, serta kedua

negara tersebut hanya beredar uang emas. Ricardo memanfaatkan hukum

pemasaran bersama-sama dengan teori kuantitas uang untuk mengembangkan

teori perdagangan internasional. Walaupun suatu negara memiliki keunggulan

absolut, akan tetapi apabila dilakukan perdagangan tetap akan menguntungkan

bagi kedua negara yang melakukan perdagangan.

Ekspor dan impor

Salah satu kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia adalah ekspor dan

impor. Kegiatan ekspor dan impor yang terjadi di Indonesia memiliki pengaruh

yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Sebelum membahas tentang


ekspor dan impor di Indonesia, ada baiknya bila terlebih dahulu membahas

tentang pengertian dari ekspor dan impor itu sendiri.

A. Pengertian ekspor

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara

ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor

pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari

dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar

umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim

maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Ekspor langsung

Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui

perantara/eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.

Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.

Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap

distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk

produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta

Proteksionisme.

b. Ekspor tidak langsung

Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui

perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut.

Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan

perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber

daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara


langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan

terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan

ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.

B. Pengertian impor

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara

ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor

umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke

dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan

dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor merupakan bagian

penting dari perdagangan internasional.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kegiatan menjual barang

atau jasa ke negara lain disebut Ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau

jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan menghasilkan

devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat

digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar

negeri.Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk

impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang

sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat.

C. Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia

Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu

barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas

adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas

adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil


perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan hasil pertambangan yang bukan

berupa minyak bumi dan gas.

1. Produk ekspor Indonesia

Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil

perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.

a. Hasil Pertanian

Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan

cokelat.

b. Hasil Hutan

Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk

kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang

setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.

c. Hasil Perikanan

Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk

ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan

bandeng.

d. Hasil Pertambangan

Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara

tembaga dan emas.

e. Hasil Industri

Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.

f. Jasa
Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara

lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah.

2. Produk impor Indonesia

Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan

penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-

barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti

makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan

penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri

baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-

bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.

Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti

mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. Produk

impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang

kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil

peternakan antara lain daging dan susu.

Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah

minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri

antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam

bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.

D. Kegiatan pertukaran barang dan jasa antara Indonesia dan luar negeri

Secara umum pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara

lain dilakukan dalam bentuk kerjasama antar lain :

a. Kerjasama Bilateral
Kerjasama bilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara

dalam pertukaran barang dan jasa. Contoh : Kerjasama bilateral Indonesia -

Australia di bidang Pertanian khususnya sector peternakan telah berlangsung

dalam waktu yang lama. Australia telah membantu Indonesia lebih dari 20

tahun untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan kini

Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara internasional.

Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian

Peternakan di Ciawi - Bogor.

Kerjasama di bidang pertanian antara Indonesia dan Australia diwadahi

dalam suatu Working Group yaitu WGAFC. Pada pelaksanaan Sidang

WGAFC XI di Melbourne, Ketua WGAFC Australia dipimpin Dr. Paul

Morris, Executive Manager of Market Access and Biosecurity-AFFA,

sedangkan Ketua WGAFC XI Indonesia adalah Dr. Delima Hasri Azahari.

Struktur organisasi WGAFC terdiri dari 4 Task Force yaitu (1) Task Force on

Crops and Plant Products, (2) Task Force on Agribusiness and Support

System, (3) Task Force on Livestock and Animal Products, (4) Quarantine

Consultation.

b. Kerjasama regional

Kerjasama regional adalah kerjasama yang dilakukan dua negara atau

lebih yang berada dalam satu kawasan atau wilayah tertentu. Contoh : Asia-

Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan forum kerja sama ekonomi

Lingkar Pasifik yang didirikan di Canberra, Australia pada tahun 1989. APEC

saat ini beranggotakan 21 Ekonomi, yaitu Australia, Brunei Darussalam,

Kanada, Cili, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan,


Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Filipina, Papua New Guinea, Rusia,

Singapura, Thailand, China Taipei, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Sebagai salah satu forum kerja sama ekonomi utama di kawasan, APEC

bertujuan untuk mencapai Bogor Goals, yaitu terciptanya liberalisasi

perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik sebelum tahun 2010 untuk

anggota Ekonomi Maju dan sebelum tahun 2020 untuk anggota Ekonomi

Berkembang. Dalam mencapai Bogor Goals, APEC melandaskan kerjasama

yang dibangun pada tiga pilar, yaitu liberalisasi perdagangan dan investasi,

fasilitasi bisnis, dan kerjasama ekonomi dan teknik (ECOTECH).

Kerja sama di forum APEC dibangun atas dasar konsensus seluruh

anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-legally binding). Komitmen

bersama yang disepakati dalam APEC tersebut diwujudkan secara concerted

unilateralism atau berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kesiapan kapasitas

masing-masing anggota.

c. Kerjasama multilateral

Kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh lebih dua

negara yang dilakukan dari seluruh dunia. Contoh : Mengintensifkan diplomasi

untuk pembentukan norma-norma internasional bagi produk-produk budaya,

yang telah diawali dengan perjuangan untuk memasukan Batik sebagai World

Intangible Heritage di UNESCO. Perjuangan diplomasi ke depan akan meliputi

bidang akses dan pembagian keuntungan (access and benefit sharing) di

berbagai fora, termasuk WIPO melalui Genetic Resources, Traditional

Knowledge, and Folklore (GRTKF), WHO (untuk virus sharing), FAO,

Convention on Biodiversity, dan WTO.


E. Manfaat kegiatan ekspor dan impor

Berikut ini manfaat dari kegiatan ekspor dan impor antara lain :

1. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

2. Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa

3. Meningkatkan perekonomian rakyat

4. Mendorong berkembangnya kegiatan industri

F. Landasan teori

Banyak teori yang mendasari perdagangan ekspor impor ini. Ada Teori

klasik, Merkantilis. Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya

cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan

sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Ada juga teori Adam

Smith yang berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah produksi hasil

tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith sependapat

dengan doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara

dicapai dari surplus ekspor.

Kekayaan akan bertambah sesuai dengan skill, serta efisiensi dengan

tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang

melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Smith suatu negara akan mengekspor

barang tertentu karena negara tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya

yang secara mutlak lebih murah dari pada negara lain, yaitu karena memiliki

keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut. Ada Teori Modern seperti

John Stuart Mill dan David Ricardo. Teori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu

negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang

memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang


dimiliki comparative disadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan

lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan

ongkos yang besar).

Pembayaran internasional

Hubungan kerja sama perdagangan dengan negara lain menimbulkan

utang piutang atau hak dan kewajiban antara negara. Utang merupakan kewajiban

yang harus dibayar kepada negara lain, sedangkan piutang merupakan hak yang

akan diterima negara lain. Bila kita mengimpor barang dari negara lain, kita

mempunyai kewajiban membayar barang itu.

Sebaliknya bila kita melakukan pinjaman modal ke negara lain, berarti kita

mempunyai kewajiban untuk membayar cicilan serta bunganya. Demikian juga

apabila kita mengekspor dan memberi pinjaman modal berarti kita mempunyai

tagihan ke negara lain itu yang disebut devisa. Devisa dapat dipergunakan untuk

membayar kewajiban ke luar negeri.

A. Cara pembayaran keluar negeri

Untuk melakukan pembayaran keluar negeri  dapat dilakukan dengan beberapa

cara, yaitu dengan :

a. Mengirim emas murni (emas batang)

b. Mengirim barang (barter)

c. Cara transfer, yaitu pembayaran melalui Bank

d.  Mengirim wesel

e. Membuka L/C (letter of crediet) melalui Bank

Diagram prosedur pembayaran dengan wesel


DALAM NEGERI                                                                            LUAR

NEGERI

Bank B

Importir

Maskapai Pelayaran

Eksportir

Bank A

Setelah dokumen persetujuan jualbeli disepakati, maka prosedur selanjutnya

sebagai berikut :

a. Eksportir mengirimkan barang via maskapai pelayaran

b. Kopi dokumen pengiriman barang dikirimkan ke importir

c. Setelah dokumen barang dilengkapi termasuk dokumen dari maskapai

pelayaran, maka eksportir menyerahkan dokumen tersebut kepada Bank B, dan

pada saat itu juga eksportir menulis surat wesel (menarik wesel). Eksportir

dapat menerima pembayaran tunai dari Bank B atas penyerahan wesel itu

dalam valuta asing.

d. Bank B mengirim wesel tersebut kepada Bank A. Atas pengiriman wesel

tersebut Bank B mendebit rekening Bank A senilai harga wesel. Setelah

menerima wesel tersebut Bank A mengkredit rekening Bank B senilai harga

wesel itu dalam valuta asing.

e. Selanjutnya Bank A menagih nilai wesel tersebut dalam valuta rupiah kepada

importir. Apabila importir mempunyai rekening di Bank A, maka secara


otomatis Bank A mendebit rekening importir senilai wesel tersebut setelah

dikurs dengan rupiah.

Prosedur pembayaran dengan L/C

Pembayaran dengan sistem L/C adalah pembayaran keluar negeri dengan

menggunakan fasilitas kredit bank. Jadi bank langganan yang bertanggung jawab

atas pembayaran keluar negeri. Dengan kata lain importir mendapat kredit dari

bank sejumlah kewajiban untuk pembayaran harga barang yang diimpor tersebut.

Diagram pembayaran dengan L/C

DALAM NEGERI                                                                       LUAR NEGERI

Bank A

Importir

Maskapai Pelayaran

Eksportir

Bank A

Keterangan :

a. Setelah dokumen persetujuan jual-beli disahkan/lengkap, maka importir

menghubungi Bank A ( importir adalah nasabah Bank A ) untuk membuka L/C

b. Atas pembukaan L/C tersebut Bank A memberitahukan kepada Bank B agar

membayar harga barang yang dipesan importir kepada eksportir, apabila


barang yang dipesan sudah dikirimkan ( dikapalkan ). ( Bank A mempunyai

saldo rekening di Bank B )

c. Setelah menerima pemberitahuan dari Bank A, kemudian Bank B

menghubungi eksportir agar segera mengirim barang yang dipesan oleh

importir

d. Setelah barang dikirimkan (dikapalkan), eksportir memberitahukan kepada

importir (mengirimkan kopi dokumen pengiriman barang) dan selanjutnya

menghubungi Bank B menyerahkan dokumen asli serta minta pembayaran.

Atas penyerahan dokumen tersebut, Bank B membayar dalam valuta asing

kepada eksportir

e. Atas pembayaran itu, selanjutnya Bank B memberitahukan Bank A, serta

langsung mendebit rekening Bank A sebesar harga barang tersebut dalm valuta

asing

f. Setelah menerima pemberitahuan dari Bank B, maka Bank A langsung

mengkredit rekening Bank B dalam valuta asing. Selanjutnya Bank A

mendapat pembayaran dari importir dalam valuta rupiah sesuai dengan nilai

kurs yang berlaku saat itu.

B. Alat pembayaran luar negeri

Alat pembayaran luar negeri  disebut devisa. Pada dasarnya devisa diperoleh

apabila suatu negara :

a. Melakukan ekspor

b. Mendapat pinjaman dari luar negeri, seperti pinjaman dari CGI

c. Mendapat bantuan dari luar negeri berupa bantuan program, seperti bantuan

dari UNICEF, FAO, UNDP, IMF dan lembaga-lembaga PBB lainnya


d. Mendapat hibah, seperti GRAND, atau hibah dari lembaga-lembaga sosial

seperti Palang Merah Internasional, dan sebagainya.

Alat pembayaran luar negeri berupa valuta asing ( mata uang asing ) yang

bersifat convertible ( convertible money = uang yang laku di berbagai negara ),

seperti : Dollar Amerika Serikat, Foundsterling Inggris, Mark Jerman dan Yen

Jepang. Alat pembayaran luar negeri yaitu terdiri atas :

a. Wesel luar negeri

b. Telegrafic transfer

c. Letter Of Credit ( L/C )

d. Emas murni ( emas batangan )

C. Sistem kurs valuta asing

Kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau

dinyatakan dalam mata uang lainnya ( Paul R Krugman dan Maurice :

1994 ). Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan

mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut ( Nopirin :

1996 ). Kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang

lainnya ( Salvator : 1997 ).

Kurs valuta asing adalah pebandingan mata uang dalam negeri terhadap

mata uang asing atau dapat juga disebut sebagai harga yang dibayarkan untuk satu

unit mata uang asing, contohnya untuk mendapat uang US $ 1 harus membayar

sejumlah Rp. 2.270, artinya kurs rupiah terhadap Dollar USA adalah Rp. 2.270

berbanding US $ 1, dari contoh tadi dapat disimpulkan bahwa kurs dipakai untuk

memudahkan (mentransfer) nilai mata uang dalam negeri ke dalam nilai mata

uang asing.
Uang asing diperdagangkan di pasar valuta asing yang disebut bursa valuta

asing. Bursa valuta berperan penting dalam perdagangan internasional, sebab

bursa valuta asing berfungsi sebagai berikut :

a. Mentransfer daya beli mata uang, misalnya daya beli rupah menjadi daya beli

Yen (mata uang Jepang)

b. Menyediakan kredit bagi perdagangan internasional serta memperlancar

perdagangan internasional

c. Memberikan fasilitas-fasilitas pembatasan risiko valuta asing (hedging)

Karena valuta asing sebagai barang dagangan, maka tidak heran jika

nilainya sangat dipegaruhi oleh permintaan dan penawaran. Semakin tinggi kurs

valuta asing berarti kedudukan mata uang itu semakin kuat di dunia internasional.

Sebaliknya jika kurs mata uang turun, bearti keudukan mata uang itu semakin

lemah dan mata uang dalam negeri semaki menguat.

Kurs valuta asing ada beberapa macam, yaitu :

a. Kurs tetap

Yaitu nilai tetap valuta asing yang ditetapkan oleh Bank Sentral.

b. Kurs bebas

c. Disebut juga kurs ngambang, artinya nilai tukar valuta asing tidak ditetapkan

Bank Sentral, tetapi ditetapkan oleh nilai pasar, yaitu nilai yang terjadi karena

permintaan dan penawaran valuta asing

d. Kurs yang distabilkan

Yaitu perubahan nilai tukar baru valuta asing yang ditetapkan oleh Bank

Sentral. Kurs distabilkan karena pemerintah melakukan devaluasi  atau

revaluasi. Devaluasi artinya penurunan nilai uang dalam negeri terhadap emas


dan valuta asing yang dilakukan secara drastis oleh pemerintah.

Sedangkan revaluasi adalah kebalikan dari devaluasi.

D. Jenis-jenis L/C

a. Clean L/C

Yaitu penarikan wesel atau penerimaan uang dari L/C tidak mensyaratkan

penyerahan dokumen apapun, bahkan pengambilan uang dari L/C itu dapat

dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa

b. Documentary L/C

Yaitu penarikan wesel atau penerimaan uang dari L/C harus dilengkapi dengan

dokumen yang diisyaratkan dalam L/C tersebut. Dokumen yang dimaksud

biasanya adalah dokumen pengapalan atau shiping documents (Bill of Lading)

c. Red Clause L/C

Yaitu memberi hak kepada eksportir untuk menarik sebagian dari jumlah L/C

yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa, atau dengan penarikan wesel

tanpa memerlukan dokumen-dokumen lainnya, sedangkan sisanya

dilaksanakan seperti di dalam dokumen L/C

d. Revolving L/C

Yaitu kredit yang tersedia dapat dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan

syarat khusus pada L/C tersebut. Pemakaian ulang kumulatif, artinya apabila

dalam jangka waktu tertentu belum digunakan, maka jangka waktu berikutnya

dapat ditambahkan

e. Back to back L/C


Adalah suatu L/C yang dibuka oleh eksportir I (penerima L/C) kepada

eksportir II, dengan jaminan L/C yang diterima oleh eksportir I. Dalam hal ini

biasanya eksportir I bukan pemilik barang

f. Standby L/C

Adalah suatu L/C yang dibuka untuk menjamin pelaksanaan suatu kontrak dan

dapat dicairkan dengan mengajukan kepada Bank. Korespondennya suatu surat

pernyataan bahwa pembuka kredit tidak memenuhi kontrak yang dibuatnya.

Standby L/C biasa digunakan oleh Bank dimana peraturan pemerintahnya tidak

memperbolehkan Banknya mengeluarkan Bank Garansi

g. Usance L/C

Adalah suatu L/C yang mewajibkan penerima L/C menarik wesel berjangka

bukannya wesel unjuk. Dalam hal ini berarti eksportir memberi kredit jangka

pendek kepada importir. Bila importir ingin mendapat uang tunai, maka dapat

dilakukan dengan menjual wesel berjangka itu kepada Bank langganannya

(Bank yang menyediakan Kredit Ekspor).

E. Neraca pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi

ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negsra-negara lain selama periode

tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu),

perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal

utamanya di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran niliai barang

atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara

lain.
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. kredit adalah

transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara

lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban

membayar kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam

neraca pembayaran dengan tanda positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk

dengan tanda negatif (-).

Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi

ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu

periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,

transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor

ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal

sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun

jangka panjang.

Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dengan

demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan dan

pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan devisa.alam Pembangunan

Jangka Panjang Kedua (PJP II) kebijaksanaan neraca pembayaran senantiasa

diarahkan pada tercapainya sasaran pembangunan bidang ekonomi.

Yaitu seperti yang digariskan  dalam  Garis-garis Besar Haluan Negara

(GBHN) 1993,yakni terciptanya perekonomian yang mandiri dan andal sebagai

usaha bersama atas asas kekeluargaan, berdasarkan demokrasi ekonomi yang

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan

peningkatan  kemakmuran  rakyat yang makin merata, pertumbuhan yang cukup

tinggi, dan stabilitas nasional yang mantap, bercirikan industri yang kuat dan
maju, pertanian yang tangguh, koperasi yang sehat dan kuat, serta perdagangan

yang maju dengan sistem distribusi yang mantap, didorong oleh kemitraan

usaha yang kukuh antara badan usaha koperasi, negara, dan swasta serta

pendayagunaan sumber daya alam  yang optimal. Semua  itu didukung oleh sumber

daya manusia yang berkualitas, maju, produktif, dan profesional, iklim usaha yang

sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan terpeliharanya

kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi

nilai ekspor dan impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa

dipastikan secara garis besar nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan

terus berkembangnya keadaan ekonomi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa

nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam hal ini seharusnya

pemerintah bisa lebih cerdik dalam menyiasati keadaan.

Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber

devisa negara yang menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih

dikembangkan lagi bikan tidak mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat

banyak keuntungan dari sektor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai