Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

‘’Perdagangan Internasional dan Pembangunan Pertanian’’

Dibuat Oleh :
Nama : Nadia Ade Fitriani
Npm : 202202010
Dosen Pengampu : Mira Yanuarti,SP.,MP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PAT PETULAI
TAHUN 2024

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL............................................................. 2
a. Pengertian Pergadagangan Internasional ............................................... 2
b. Tujuan Perdagangan Internasional ......................................................... 3
c. Manfaat Perdagangan Internasional ....................................................... 5
d. Kerugian dari Perdagangan Internasional .............................................. 6
e. Contoh Perdagaangan Internasional....................................................... 7
B. PEMBANGUNAN PERTANIAN ..................................................................... 7
a. Pengertian Pembangunan Pertanian ....................................................... 7
b. Program dan Kegiatan Pembangunan Pertanian .................................... 8
c. Tujuan Pembangunan Pertanian ............................................................ 9
d. Indikator Pembangunan Pertanian.......................................................... 9
BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan internasional telah menjadi salah satu aspek penting dalam perekonomian
negara di dunia termasuk bagi Negara Indonesia. Komponen inti dari perdagangan
internasional ini tidak lain merupakan ekpor dan impor. Kebutuhan suatu negara yang tidak
bisa selalu dipenuhi secara mandiri serta keunggulan negara lainnya dalam menghasilkan
suatu produk secara berlebih menyebabkan perdagangan internasional tetap terjadi dan terus
berkembang hingga saat ini.
Sekarang ini, perdagangan internasional tidak hanya digunakan suatu negara untuk
memenuhi kekurangan domestik terhadap suatu produk dan mengekspor kelebihan dari
produk yang dihasilkan domestik saja, melainkan menjadi salah satu aspek penting yang
diperhitungkan untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.
Perdagangan internasional terutama ekspor merupakan salah satu faktor yang
menentukan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara termasuk Negara Indonesia. Hal
tersebut sesuai dengan teori Keynes (1936) di mana nilai PDB yang merupakan alat untuk
menilai laju perekonomian suatu negara itu dipengaruhi oleh pengeluaran agregat yang terdiri
dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, investasi yang dilakukan oleh pihak swasta,
pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto.
Menurut Tambunan (2004), Kegiatan ekspor impor juga berdampak nyata bagi
perekonomian nasional Indonesia karena kegiatan ekspor impor dapat menyumbang
pendapatan nasional negara atau produk domestik bruto (PDB). Menurut Hamdani (2012),
Perdagangan internasional terutama ekspor merupakan faktor yang menentukan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara, karena akan menciptakan peluang
investasi, penyediaan lapangan kerja, optimalisasi penggunaan sumberdaya alam lokal, dan
menambah devisa yang berguna untuk membiayai pembangunan sebuah negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
a. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan
oleh dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula
sebagai international trade dan telah ada sejak pertengahan abad, perdagangan
internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua
negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui oleh keduanya.
Menurut Wahono, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara
beberapa pihak yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional dapat
dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok. Dari aktivitas perdagangan internasional
tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar negara yang menjalin kerja
sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara
lain yang telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar
negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan
internasional telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat
terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara.
Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional
serta perdagangan internasional multilateral. Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan
internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor,
konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.

2
b. Tujuan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional
bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual
oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya. Namun, untuk mencapai
tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait jenis dan sistem
pembayaran, berbagai pihak terkait dengan perdagangan internasional dan banyak hal
lainnya yang dibahas dalam buku Perdagangan Internasional. Selain tujuan utama
tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan
devisa negara, Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun
mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan
melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar
negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri
tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.
3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga
ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan
peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi
kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun
jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan
pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan
tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen.
Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka lapangan
kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara
tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

3
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki
barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia
merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda
dengan negara di Eropa maupun Amerika. Perdagangan internasional dilakukan dan
disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada
di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang
dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam
salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya
apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya
mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat
diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh
sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui
banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri. Sedangkan
keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui
fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor
produksi.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam
negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat
menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang
dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

4
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal
teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam
negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak luar. Transfer teknologi
modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia
belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19,
sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain
sebagainya.

c. Manfaat Perdagangan Internasional


Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya
adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada di negara lain dengan proporsional. Selain itu, dengan perdagangan
internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga membangun hubungan
ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung. Dengan
perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya
sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap
PDB negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat
memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan tersebut.
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja
sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut
dikemukakan oleh Nazarudin Malik :
1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk
relasi persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara
tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti
bidang budaya, politik hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
erdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu
bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan

5
memiliki penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara.
Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di
ekspor ke negara lain.
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara
yang menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat
melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta
konsumen. Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama
diuntungkan dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan
makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke
luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan
mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan
devisa negara
4. Dapat mengurangi pengangguran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan
dan permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan maksimal.
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang
dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara
yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih
cepat di negara pengimpor.
6. Dapat menstabilkan harga
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang
beredar di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi
kelangkaan barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal
melalui mengimpor barang.

d. Kerugian dari Perdagangan Internasional


Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan
internasional.

6
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat
pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya
alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri
terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung
tikar.

e. Contoh Perdagangan Internasional


1. Perdagangan internasional ekspor
2. Perdagangan internasional impor
3. Perdagangan internasional barter
4. Perdagangan internasional konsumsi

B. Pembangunan Pertanian
a) Pembangunan Petanian
Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau
menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap
konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap
petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur
tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Oleh A. T.
Mosher di dalam bukunya Getting Agriculture Moving, bahwa pembangunan pertanian
adalah suatu bagian integral dari pada pembangunan ekonomi dan masyarakat secara
umum. Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah
produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik
nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih
baik. Pertanian merupakan sektor utama penghasil bahan-bahan makanan dan bahan-

7
bahan industri yang dapat diolah menjadi bahan sandang, pangan, dan papan yang dapat
dikonsumsi maupun diperdagangkan, maka dari itu pembangunan pertanian merupakan
bagian dari pembangunan ekonomi.
Pembangunan pertanian ditujukan untuk:
1. Meningkatkan Produksi pangan menuju swasembada karbohidrat non terigu,
sekaligus meningkatkan gizi masyarakat melalui
penyediaan protein, lemak, vitamin, dan mineral.
2. Meningkatkan tingkat hidup petani melalui peningkatan penghasilan petani.
3. Memperluas lapangan kerja disektor pertanian dalam rangka perataan
pendapatan.
4. Meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi impor hasil pertanian.
5. Meningkatkan dukungan yang kuat terhadap pembangunan industri untuk
menghasilkan barang jadi atau setengah jadi.
6. Memanfaatkan dan memelihara kelestarian sumber alam, serta memilihara dan
memperbaiki lingkungan hidup.
7. Meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaan secara terpadu dan serasi
dalam kerangka pembangunan daerah. Tujuan akhir dari pembangunan semesta
ini adalah terciptanya masyarakat yang adil, makmur, baik material maupun
spiritual yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka dari itu pembangunan
pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan ekonomi harus selau
diarahkan agar dapat tercapainya tujuan akhir tersebut.
b) Program dan Kegiatan Pembangunan Pertanian
1. Program Peningkatan Kesehjateraan Petani
 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
 Anti Poverty Program (APP) bidang pertanian
2. Program peningkatan Ketahanan Pangan ( Pertanian/perkebunan)
 Pembinaan dan Pengembangan sarana dan prasarana petani
 Pengembangan jaringan irigasi usaha tani, desa (JITUT, JIDES)
 Pengembangan pupuk organik
 Pengembangan usaha tani pertanian

8
3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
 Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura
 Pengembangan Produksi Benih Hortikultura
 Pengembangan Produksi Benih Padi
4. Program Pengembangan Agribisnis
 Pengembangan sistem agribisnis melalui Cooperatif Farming
 Pengembangan kualitas dan mutu produk melalui Sistem Good Agricultural
Practices (GAP)
 Peningkatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil
 Peningkatan standar mutu produk
 Peningkatan pemasaran produk-produk komoditas
 Pengembangan Kerjasama antar daerah
 Pengembangan PUSPA Lebo-Sidoarjo
5. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan
 Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan

c) Tujuan Pembangunan Pertanian


Tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian,
untuk itu dibutuhkan pasaran dengan harga yang cukup tinggi untuk memasarkan
hasil produksi tersebut guna mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan petani
dalam menjalankan usaha taninya serta meningkatkan pendapatan petani.

d) Indikator Pembangunan Pertanian


Indikator pembangunan pertanian meliputi :
 PDB
 Penyerapan Tenaga Kerja
 Nilai Tukar Petani (NTP),
 Neraca Perdagangan dan Investasi.

9
BAB III
KESIMPULAN

Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua
negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international
trade dan telah ada sejak pertengahan abad, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika
ada kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan
tersebut telah disetujui oleh keduanya.

Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.


1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang
telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.

Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau menambah produksi
prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus
mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah
modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan
produksi pertanian, untuk itu dibutuhkan pasaran dengan harga yang cukup tinggi untuk
memasarkan hasil produksi tersebut guna mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan petani
dalam menjalankan usaha taninya serta meningkatkan pendapatan petani.

10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

latar+belakang+perdagangan+internasional&sca_esv
https://www.gramedia.com/literasi/perdagangan-internasional/
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-pertanian-51
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-pertanian-
47#:~:text=Menurut%20A%20T%20Mosher%20syarat%2Dsyarat,produksi%20bagi
%20petani%2C%20dan%20pengangkutan

11

Anda mungkin juga menyukai