Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BLOK SERVICE CVT PADA MOTOR


DI BENGKEL KARISMA MOTOR
Jl. Jend. Sudirman No. 80 Air Putih Lama - Curup
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

DISUSUN OLEH:
NAMA : M. VICKY PRATAMA
NISN : 0051982516
KELAS : XI TBSM 2

PEMERINTAHAN PROVINSI BENGKULU


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH ll CURUP
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMKN 1 REJANG LEBONG
Bidang Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
JL. Ahmad Marzuki No. 105 Telp/Fax.(0732) 21258 Curup-Bengkulu 39111
Web: smkn1rejanglebong.sch.id Email smk1curup@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh:

Nama : M. VICKY PRATAMA


Kelas : XI TBSM 2
NIS/NISN : 0051982516

Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir semester dan syarat kenaikan kelas

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI,

Bilal Iswanto, S.Pd Imam Syafi’i

Ketua Program Studi Pimpinan DU/DI


TBSM Bengkel Karisma Motor

Beni Safari S.Pd Imam Syafi’i


NIP. 19770424200502 1 001

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Rejang lebong

Dr. ASEP SUPARMAN, SPi., M.Pd


NIP. 19791116200604 1 009
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat


bimbingan dan kemudahan yang Allah anugerahkan kepada penulis, sehingga
mendapat kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Laporan PKL ini.

Dengan ini, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksaan PKL ini. Karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka pada penulis belum bisa menyelesaikan
kegiatan PKL ini.

Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah
untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami
keadaan lingkungan diluar sekolah.

Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari adanya


kekurangan dalam penyusunan Laporan ini. Penulis sangat mengharapkan saran
atau kritik yang bersifat membangun dari teman-teman ataupun dari para guru
agar menambah pengetahuan dalam penyusunan sebuah tugas untuk kedepannya.

Semoga dengan kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuan dan


kualitas kami dalam kerja dan bermanfaat terutama bagi penulis sendiri.

Dalam penulisan laporan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan PKL ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Asep Suparman, SPi., M.Pd selaku Kepala SMK 1 Rejang Lebong
2. Bapak Imam Syafi’I selaku Pimpinan Bengkel dan Pembimbing Lapangan
selama pelaksanaan PKL
3. Bapak Bilal Iswanto selaku pembimbing dari pihak sekolah.
4. Bapak Beni Safari S, Pd selaku ketua kejuruan TBSM
5. Dewan guru beserta staf atas bimbingan nya selama penulis belajar di SMK 1
Rejang Lebong

Demikian ucapan terima kasih kepada semua pihak sehingga penulis dapat
menyuguhkan buku laporan PKL ini semoga berguna dan bermanfaat khususnya
bagi penulis pada umumnya pada pembaca.

Rejang Lebong, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan........................................ 1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan..................................................... 1
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL............................................. 3
E. Ruang Lingkup................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM........................................................................ 4
A. Sejarah Bengkel Karisma Motor..................................................... 4
B. Kegiatan Praktek............................................................................. 4
C. Pelaksanaan Kegiatan Praktek........................................................ 4
D. Jadwal Kegiatan Praktek................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 5
A. Pengertian CVT.............................................................................. 5
B. Sistem cara rangkaian CVT motor matic........................................ 5
C. Kelebihan CVT............................................................................... 7
D. Komponen beserta fungsinya.......................................................... 7
E. Sumber Kerusakan CVT................................................................. 13
F. Fungsi CVT..................................................................................... 14
G. Troubleshooting.............................................................................. 15
BAB IVPENUTUP........................................................................................... 16
A. Kesimpulan..................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17
LAMPIRAN..................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu upaya yang dilakukan
agar siswa dapat menguasai ilmu dan mengenal dunia kerja pemaksaan PKL
di perusahaan pemerintahan maupun swasta diarahkan pada disiplin ilmu
masing-masing jurusan dan sekolah sehingga fokus dan keahlian yang di
dapat menjadi terpaut dan mampu untuk di aplikasikan nantinya.
Dengan adanya PKL ini siswa dapat terlihat langsung di dalam
kegiatan, PKL tersebut di harapkan siswa dapat melihat dan mencermati
dunia kerja secara langsung sehingga siswa dapat terlatih dalam melatih dan
menghadapi berbagai macam persoalan yang telah komplek yang terjadi di
dunia kerja, dengan ini sekolah berharap dapat menghasilkan tamatan yang
memiliki keterampilan dan mampu bersaing dalam memasuki pasar tenaga
kerja baik dalam lingkup nasional maupun global.
PKL ini bertujuan untuk membekali siswa dengan ilmu pratikum yang
tidak diperoleh dari sekolah sehingga siswa dapat di harapkan lebih
memahami dan terampil dalam suatu disiplin.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Tujuan kegiatan PKL Yang dilaksanakan langsung dilembaga instansi
DU/DI itu adalah untuk menjadi kan siswa agar dapat mengembangkan
potensi yang yang pada akhirnya dapat menjadikan sumber daya manusia
(SDM) yang berhasil dan berguna bagi masyarakat.
Adapun tujuan dalam pelaksanaan kegiatan PKL adalah sebagai
berikut:
a) Menyiapkan pribadi siswa agar menjadi tenaga kerja yang professional.
b) Agar dapat mendorong pengembangan kemampuan siswa.
c) Menjadikan diri siswa sebagai sosok pekerja yang professional
dibidangnya.

1
d) Menambah rasa tanggung jawab, disiplin, terampil, dan wawasan siswa.
e) Menambah pengetahuan siswa tentang dunia kerja yang nyata

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun manfaat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai
berikut:
1) Bagi siswa
a) Dapat menambah pengalaman kerja bag isiswa di dalam dunia usaha.
b) Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja
nyata, khususnya tentang pekerjaan yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
c) Agar siswa dapat menyiapkan fisik serta mental sejak dini, sebelum
siswa bekerja setelah lulus dari sekolah.
2) Bagi DU/DI
a) Dunia kerja (DU/DI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga
dapat membantu promosi produk.
b) Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK dan
perkembangan DU/DI dapat mengembangkan proses atau produk
melalui optimalisai peserta pkl.
c) Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
d) Meningkatkan citra positif DU/DI sebagai implementasi Inpres No. 9
Tahun 2016.
3) Bagi sekolah
a) Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (perusahaan).
b) Meningkatkan kualitas lulusnya melalui kerja selama PKL
c) Mengmbangkan program sekolah melalui sinkronisai kurikulum,
proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana
prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat pkl.
d) Meningkatkan kulitas kelulusan.

2
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL
1) Waktu
Pelaksanaan PKL tanggal 17 Oktober sampai tanggal 17 Maret 2023.
2) Tempat
Bengkel Karisma Motor Jl. Jend. Sudirman No. 80 Air Putih Lama -
Curup
Kec. Curup Kab. Rejang Lebong Prov. Bengkulu

E. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam
penulisan laporan praktik kerja lapangan, yaitu hanya pada lingkup seputar
kegiatan yang ada pada mengenai Transmisi Otomatis (CVT).

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bengkel Karisma Motor


Bengkel Karisma Motoe berdiri sejak tahun 2004, terletak di Jl. Jend.
Sudirman No. 80 Air Putih Lama – Curup. Pemilik Bengkel Karisma Motor
bernama Bapak Imam Syafi’i.
Berbekal kemampuan teknis yang baik dan pelayanan pelanggan yang
memuaskan, Bengkel Karisma Motor terus berkembang pesat. Perkembangan
ini ditandai dengan banyaknya pelanggan yang datang untuk service ke
Bengkel Karisma Motor.

B. Kegiatan Praktek
Rencana Kegiatan Praktek Kerja Lapangan seperti mengganti oli motor
mengganti kampas rem, dan masih banyak lagi kendala motor yang bias kami
perbaiki .

C. Pelaksanaan Kegiatan Praktek


Pelaksanaan yang dilakukan dengan berbagai servis seperti servis berat
dan servis ringan, dengan berbagai macam kendala yang berbeda. Kegiatan
dilakukan disetiap hari kecuali hari libur yaitu hari minggu.

D. Jadwal Kegiatan Praktek


Hari : Senin-Sabtu
Pukul : 08.00-17-30

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian CVT
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu
sistem perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran
mesin, yah yang kita tahu, mesin ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi
sebagai gantinya memakai dua buah pulley (depan dan belakang) yang
dihubungkan dengan sabuk (v-belt).

B. Sistem cara kerja rangkaian CVT motor matic


Sepeda motor matic adalah sepeda motor yang menggunakan transmisi
CVT, banyak pengguna yang meyukainya karena kemudahannya.. Berbeda
dengan motor sport atau motor bebek yang masih menggunakan sistem
tranmisi manual dan pemindahan gigi.
Sistem CVT ini mengacu pada gaya sentrifugal dari putaran stasioner
sampai putaran tinggi... Pada putaran stasioner atau langsam, putaran dari
crankshaft diteruskan ke pulley primer, kemudian putaran diteruskan ke
pulley sekunder yang dihubungkan oleh V-belt.... Selanjutnya putaran dari
pulley sekunder diteruskan ke kopling sentrifugal.

Gambar 2.1 CVT Motor Matic

5
Pada putaran stasioner kopling sentrifugal belum bisa bekerja karena
gaya tarik per kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga
sepatu kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel (roda
belakang) tidak berputar. Pada saat putaran mesin mulai meninggi, maka
terjadi gaya sentrifugal yang lebih kuat dari gaya tarik per kopling... Pada
putaran yang tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar dan mengopel
rumah kopling.

Gambar 2.2 Komponen Komponen

Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer diameternya
masih mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter V-belt masih
membesar.. Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-belt kedua
pulley berada pada posisi balance ( sama besar ).
Pergerakan ini terjadi akibat gaya sentrifugal pada berat roller yang
terdapat pada pulley primer. Saat pulley primer berputar semakin tinggi maka
akan terjadi gaya sentrifugal yang membuat roller terlepar dan mendorong
sliding sheave ke arah fixed sheave. Sehingga akan terjadi tekanan pada
sliding sheave mengakibatkan V-belt bergeser ke arah lingkaran luar atau
membesar dan menarik V-belt pada pulley sekunder ke arah lingkaran dalam
atau mengecil.
Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang perlu di perhatikaan
adalah roller. Berat roller sangat berpengaruh pada pergerakan vbelt... Jika

6
roller sudah aus atau peyang maka akan timbul suara kasar, saat berakselerasi
timbul suara seperti mendengung.
C. Kelebihan CVT
Terkait CVT, Supervisior bengkel Plaza Toyota Pramuka Saiful Anwar
menyatakan, transmisi CVT lebih banyak kelebihan dibanding kekurangan,
terutama dengan transmisi konvensional.
“Kelebihannya lebih lembut, kemudian untuk sekarang. Karena CVT
tidak dilengkapi dengan gigi seperti transmisi matik konvensional yang masih
pakai gigi 1,2. Kalau CVT tidak ada,” ucap Saiful saat ditemui di bengkel
Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur (18/1/2018).
Kata Saiful, kelembutan dari CVT hal ini karena mengendalkan dua puli
yang dihubungkan dengan belt atau sabuk, yang umumnya terbuat dari
material baja.
“Kalau matik konvensional, saat di jalan ada hentakan saat mobil dipacu
lebih cepat. Sedangkan CVT lebih lembut. Smooth banget,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menyatakan, saat ini CVT memang lebih irit bahan bakar.
Hal ini karena putaran mesinnya terkontrol lebih stabil.

D. Komponen beserta fungsinya


a.) Pada bagian primery sheave sendiri ada beberapa komponen yaitu:

7
Gambar 2.3 Komponen Primery
1. Fixed sheave

Gambar 2.4 Fixed Sheave


Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan v-belt. Komponen ini
tidak bergerak, berbentuk piringan, biasanya bagian sisinya
menyerupai kipas sebagai pendingin mesin.
2. Sliding sheave

Gambar 2.5 Sliding Sheave


Sliding Sheave berfungsi untuk menekan v-belt dalam putaran
tinggi, karna sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke
kiri.
3. Collar

Gambar 2.6 Collar

8
Collar berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,
sliding sheave dan cam.
4. Cam

Gambar 2.7 Cam


Cam berfungsi sebagai tempat dudukan slider.
5. Slider

Gambar 2.8 Slider


Slider berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri akan
mendorong sliding sheave. Slider ini bergerak saat putaran mesin
tinggi.
6. Roller

9
Gambar 2.9 Roller

Roller berfungsi sebagai penekan sliding sheave. cara kerjanya


sesuai putaran mesin, apabila putaran mesin tinggi roller ini
menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya. Dan biasanya di
sebut gaya sentrifugal.
b.) Pemindah tenaga
Pemindah tenaga berfungsi untuk memindahkan tenaga dari
primary Sheave menuju secondary Sheave. Komponen nya pun hanya
ada satu yaitu:
1. V-Belt

Gambar 2.10 V-Belt


V-Belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan
secondary sheave, yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding
sheave. Biasanya v-belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang
agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus.

10
c.) Secondary Sheave

Gambar 2.11 Secondary Sheave

Didalam secondary sheave ada beberapa komponen penting yaitu:


1. Sliding sheave
Sliding Sheave berfungsi menekan v-belt.
Perbedaan sliding sheave di secondary sheave dengan sliding sheave
di primary sheave adalah tidak memiliki sirip.
2. Fixed sheave
Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian
diam/statis.
3. Per

Gambar 2.12 Per


Per berfungsi sebagai pendorong sliding sheave.
4. Torque cam

11
Gambar 2.13 Torque Cam
Berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat
motor melakukan akselerasi.
5. Clutch housing/ Rumah Kopling

Gambar 2.14 Rumah Kopling

Clutch housing/ rumah kopling fungsinya adalah untuk meneruskan


putaran dari v-belt ke poros roda.
6. Sepatu Kopling

Gambar 2.15 Sepatu Kopling

12
Sepatu kopling fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke
poros roda belakang. sistem kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja
sesuai putaran mesin.
d.) Gear reduksi

Gambar 2.16 Gear Reduksi


Fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin
dengan putaran roda. selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga. bisanya
ada oli khusus untuk melumasi gear agar mengurangi gesekan.

E. Sumber kerusakan pada CVT


1. Ciri Rusaknya Roller
Usia pakai menjadi penyebab utamanya, pabrikan sendiri
menganjurkan untuk melakukan penggantian roller pada km 20.000 –
24.000. Ketika roller mulai aus atau peyang karena pemakaian, motor
biasanya akan terasa bergetar lebih keras dari biasanya dan muncul suara
gemeretak. Terutama ketika mulai berakselerasi dari kondisi berhenti.
Sementara akselerasi di putaran mesin atas terasa tertahan dan top speed
akan berkurang.
2. Rumah Roller atau Pulley
Akselerasi lambat dan tertahan bisa jadi pertanda karena roller yang
peyang membuat got pembatas antar roller tergerus. Apalagi kalo gaya
lontar yang besar, roller hanya bisa berputar menggerus jalur roller
karena tak sanggup terlempar lebih jauh. Biasanya, gejala ini muncul

13
akibat sering membawa beban berat atau bisa juga karena medan yang
sering menanjak.
3. Gejala Mangkok Ganda Nggak Normal
Gejala seperti akselerasi endut-endutan tersendat di RPM putaran
bawah, bisa jadi hal tersebut menjadi indikasi mangkuk kopling
sentrifugal (clutch housing) bermasalah. Masalah ini disebabkan karena
permukaan area kontak mangkuk dan kanvas kopling udah nggak rata.
Sehingga daya cengkram kanvas kopling sentrifugal saat membuka
kurang maksimal mengikat clutch housing.
4. Komponen Kampas Kopling CVT Bermasalah
Inilah efek kalo kampas kopling sentrifugal mulai aus, selain muncul
suara berdecit, akselerasi pun bakal terasa sedikit lebih lemot baik di
putaran mesin bawah maupun atas. Sebab kampas kopling yang terbuka
maksimal masih bisa berputar nggak mampu mengunci mangkok ganda.
Kampas kopling sentrifugal ini berfungsi untuk mengunci mangkok
kopling sehingga transfer tenaga mesin bisa diteruskan ke roda.
5. Komponen V-Belt Habis Masa Pakai
V-belt yang digunakan motor matic biasanya terbuat dari material
karet. Karena berotasi dengan kecepatan tinggi, komponen ini rentan
menghasilkan suhu cukup tinggi. Tentu hal ini bisa bikin belt cepat melar
atau getas yang ditandai oleh retak-retak pada bagian dalamnya. Ketika
V-belt bermasalah, biasanya muncul suara berisik pada boks CVT akibat
tutup CVT bergesekan dengan belt. Nggak jarang juga akselerasi awal
terasa seperti slip dan nggak seimbang dengan putaran gas. Hati-hati
dengan V-belt yang sudah mulai retak, bisa putus tiba-tiba yang efeknya
malah bisa merusak komponen CVT lainnya.
6. Tanda Komponen Gear Rasio CVT Bermasalah
Dan yang terakhir, munculnya suara dengung cukup keras yang
berasal dari beradunya gigi transmisi. Hal ini bisa jadi disebabkan karena
bearing rasio sudah mulai oblak atau sudah goyah karena umur pakainya.
Kondisi ini bisa juga terjadi karena lama atau jarang mengganti oli

14
transmisi atau ada kebocoran seal dan volume oli pun berkurang.

F. Fungsi CVT
Komponen-komponen CVT terdapat di box CVT atau secara nyata
bentuk rupanya yaitu lengan ayun sebelah kiri motor matic, yang terlihat
begitu besar dan berat.
Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan (Drive Pulley),
puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft
engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang
menyambungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.

G. Troubleshooting
CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING CVT PADA
SEPEDA MOTOR MATIC R
A. Alat Dan Bahan
1. Alat Alat yang digunakan dalam praktik untuk tugas akhir ini adalah:
a. Kunci pas 1 set
b. Kunci ring 1 set
c. Kunci shock 1 set
d. Jangka sorong
e. Kunci T ukuran 8,10,12,14
f. Palu
g. Tang
h. Impact screw driver
2. Bahan Bahan yang digunakan meliputi:
a. Sepeda motor MATIC R A.

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari laporan tugas akhir dan uraiannya yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Cara kerja sistem transmisi otomatis, jika mesin berputar pada putaran
rendah, daya putar dari poros engkol diteruskan ke pulley primary =>
drive belt => pulley secondary => kopling sentrifugal. Putaran menengah
roller pada pulley primary mulai bergerak keluar karena gaya sentrifugal
menekan movable drive face. Pada saat putaran tinggi, maka gaya pusat
keluar dari roller semakin bertambah. Sehingga semakin menekan drive
belt dan diameter pulley primary membesar, diameter pulley secondary
semakin mengecil.
2. Troubleshooting pada CVT terjadi saat mesin hidup tapi sekuter tidak
bergerak. Beberapa penyebab CVT tidak bekerja di antaranya drive belt
aus, ramp plate rusak, sepatu kopling aus atau rusak, dan pegas driven

16
face patah. Sementara jika mesin mogok atau skuter bergerak dengan
perlahan penyebabnya drive belt aus, pegas driven face lemah, weight
rollers aus, permukaan pulley tercemar kerak. Sehingga dalam perbaikan
komponen CVT dilakukan pergantian part, jika komponen aus atau sudah
melewati batas pemakaian dan menjaga performa dari CVT supaya
komponen lain terhindar dari kerusakan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berharap pembaca dapat
mengerti tentang komponen, cara kerja, dan troubleshooting sistem transmisi
otomatis, dan penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Diharapkan pembaca memahami komponen, cara kerja, dan
troubleshooting sistem transmisi otomatis.
2. Apabila ingin melakukan pembongkaran komponen CVT sebaiknya
didampingi oleh ahlinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://sistemrem-smknulasem.blogspot.co.id/2012/07/materi-sistem-cvt-1.html
http://tkrwonoasri.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pendingin-cooling-system.html
https://www.google.com/search?q=gambar+sistem+pendingin+mesin+diesel
https://www.google.com/search?q=gambar+sistem+pendingin+mesin+diesel
http://201252028.blogspot.co.id/2013/04/langkah-langkah-tune-up-pada-
mesin.html

17

Anda mungkin juga menyukai