LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI BENGKEL TOHA PUTRA AUTOMOTIVE
Disusun Oleh :
FIKI HERMAWAN
NIS. 1717
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Kepala Kompetensi Keahlian Pembimbing Sekolah
Mengetahui
Kepala SMK N 1 Kejobong
Warindi, S.Pd.
NIP. 19650219 199203 1 005
ii
KATA PENGANTAR
Atas karunia Tuhan Yang Maha Esa,dan limpahan nikmat, rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini. Laporan ini penulis buat berdasarkan kegiatan praktik yang
dilakukan di Bengkel Toha Putra Automotive. Laporan ini disusun sebagai
pertanggungjawaban penulis setelah meyelesaikan semua rangkaian kegiatan
Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya diujikan di depan Ketua Kompetensi
Keahlian untuk mendapat penilaian.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dapat berjalan lancar karena adanya
dukungan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Warindi, S.Pd selaku Kepala SMK N 1 Kejobong
2. Bapak Imam Nur Cahyanto, S.Pd. selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif
3. Bapak Kholidin Yasid selaku pimpinan Bengkel Toha Putra Automotive.
4. Bapak Wisnu selaku guru pembimbing dari sekolah
5. Bapak Yudi selaku pembimbing di Bengkel Toha Putra Automotive
6. Seluruh staff dan karyawan Bengkel Toha Putra Automotive
7. Dewan guru SMK N 1 Kejobong
8. Seluruh karyawan SMK N 1 Kejobong
9. Serta teman-teman/rekan yang sudah membantu menyelesaikan laporan.
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan
ini yang harus dibenahi,oleh karena itu penulis mengharapkan masukan,kritik,dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa
mendatang. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
iii
Fiki Hermawan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan................................................... 2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan................................................. 2
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 16
A. Kesimpulan.................................................................................. 16
B. Saran............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mendekatkan kesesuaian mutu lulusan yang meliputi
kemampuan kerja dan sikap professional serta jumlah lulusan dengan
kebutuhan lapangan kerja, Department Pendidikan Nasional menempuh
kebijakan untuk menyelenggarakan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dengan Sistem Ganda.
Pembelajaran berbasis aktifitas yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik sesuai tuntutan
keterampilan abad 21 kreatif, berfikir, kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi
dan komunikasi.
Proses Pembelajaran di dunia kerja (IDUKA) disebut dengan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan
kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya melalui pembimbingan praktik.
Profil Lulusan SMK yang dituntut oleh dunia industri antara lain:
1. Beriman, bertaqwa, dan berbudi pekerti luhur.
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan.
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
ketrampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha.
5. Berkontribusi dalam pembangunan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
vi
Tujuan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain:
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
kebutuhan standar Kompetensi Lulusan.
4. Mengaktualisasi penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
antara SMK dan Institusi Pasangan (IDUKA), memadukan secara
sistematis dan sistematik program pendidikan di SMK dan program latihan
di dunia kerja (IDUKA).
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
vii
A. Identitas
Nama DU/DI : Bengkel Toha Putra Automotive
Nama Pimpinan / Pemilik : Kholidin Yasid
Alamat DU/DI : Desa Larangan RT. 04/05
Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga
Provinsi Jawa Tengah
Jumlah Karyawan :2
Jam Kerja : 07.30 WIB - 17.00 WIB
B. Sejarah
Bengkel Toha Putra Automotive berdiri pada tahun 1990, pendiri
bengkel utama adalah Bapak Toha. Awalnya beliau hanya lulus SMP saja
karena dari keluarga beliau keluarga yang tidak mampu dan akhirnya Bapak
Toha kursus montir mobil di Purwokerto selama 3 bulan dan setelah selesai
beliau bekerja sebagai sopir bus dan pada tahun 1990 akhirnya beliau sudah
mahir dan cukup memiliki modal dan beliau membuat bengkel sendiri
disamping rumahnya. Akhirnya Bapak Toha mendirikan bengkel “Bengkel
Toha Putra Automotive”.
C. Struktur Organisasi
Kepala Bengkel
Kholidin Yazid
Mekanik
Yudi
Agus
viii
b. Menyerahkannya ke mekanik, jika keluhannya berat akan dilakukan
oleh kepala bengkel.
c. Mengecek kembali mobil yang baru diservis
2. Mekanik
a. Melakukan servis yang telah diperintahkan kepala bengkel
b. Setelah mobil selesai diservis, mekanik melapor kepada kepala
bengkel untuk dilakukan pengecekan ulang.
E. LAY OUT
Tempat
Gudang Mencuci
ix
WC
Tempat
Kerja
Mushola
Ruang
Tunggu
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
x
Materi Sistem Kemudi
xi
Roda kemudi modern umumnya empuk. Paling roda kemudi
memiliki dua atau tiga jari atau pusat besar bagian yang
menghubungkan bagian roda kemudi ke hub. Untuk mencegah slip
pada hub kemudi (steering hub) memiliki internal splines (rigi-rigi),
yang cocok dengan rigi-rigi luar (splines eksternal ) pada poros
kemudi.
Beberapa poros dan roda kemudi memiliki spline master (rigi-
rigi utama), yang lebih besar dari yang lain. Master spline mencegah
pemasangan roda pada posisi yang salah.
Ukuran Lingkar Roda Kemudi
Ukuran roda kemudi memiliki efek pada usaha dikeluarkan
oleh pengemudi untuk mengendalikan arah gerak roda depan
kendaraan. Semakin besar diameter roda kemudi, semakin sedikit
usaha yang dibutuhkan untuk mengubahnya.
Hal ini karena momen yang dihasilkan untuk menggerekan
poros kemudi adalah gaya dari tangan pengemudi saat menggerakkan
roda kemudi dikali pandang radius atau jari-jari kemudi. Jadi semakin
besar ukuran lingkaran kemudi maka gaya tangan yang dibutuhkan
semakin ringan.
Namun, kemudi terlalu besar juga akan memperkecil ruang
gerak pengemudi, oleh karena itu diperlukan tenaga tambahan untuk
menambahnya, yaitu dengan sistem power steering dari tenaga hidrolik
atau juga dengan elektrik. Jadi diameter kemudi dapat disesuaikan
sesuai kenyaman pengemudi.
xii
Kelengkapan yang Terdapat Pada Sistem Kemudi
1) Klakson (Horn)
Klakson atau horn selalu terpasang roda kemudi. Karena
jika pengemudi ingin mengingatkan pengendaraa lain maka
pengemudi bisa langsung menekan klakson dengan mudah.
Tombol klakson juga berukuran lebar dan terbuat dari bahan karet
yang lentur. sehingga mudah menekannya.
2) Kantung Udara (Air Bag)
Pada kebanyakan kendaraan model akhir, bagian tengah
roda kemudi juga berisi kantung udara (Air Bag), Gambar berikut
Kantong udara adalah istilah umum diberikan pada perangkat yang
mengembang untuk melindungi penghuni kendaraan saat tabrakan.
Kantong udara mengembang dengan cepat (dalam waktu 1/10
detik) jika kendaraannya menyala terlibat dalam tabrakan.
Selain kantung udara yang terpasang di kemudi, Banyak
kendaraan memiliki kantong udara tambahan yang dipasang di
dashboard di sisi penumpang kendaraan. Beberapa Kendaraan modern
dilengkapi dengan kantong udara samping, yang akan dipasang jika
kendaraan dipukul dari samping.
Sebagian besar sistem kantong udara dirancang untuk
digunakan hanya jika Kendaraan tersebut terlibat dalam tabrakan
frontal (dalam a sejumlah derajat garis tengahnya). Selama dampak,
sensor dampak elektronik, yang sering Di bagian depan kendaraan,
kirim kantung udara modul kontrol yang telah terjadi tabrakan. Kontrol
xiii
modul kemudian mengirimkan arus ke kantong udara squib. Squib
menghasilkan panas, memicu zat yang mudah terbakar di dalam
kantong.
Sebagai zat yang mudah terbakar terbakar, itu menciptakan
besar jumlah gas yang tidak berbahaya Gas mengembang dan
menyebabkan tas untuk mengembang. Kendaraan memiliki setidaknya
satu sensor benturan utama, seperti Juga sebagai sensor pengaman,
yang menegaskan adanya tabrakan terjadi.
b. Kolom dan Poros Kemudi (Steering Columns and Shafts)
Poros kemudi dipasang di kolom kemudi. Di dalamnya terdapat
laher (bearing) yang digunakan untuk menahan poros pada posisi.
Rakitan poros dan kolom biasanya dilepas dan diganti.
Didalam bagian, kita akan membahas masing-masing bagian
yang membentuk kolom kemudi dan poros perakitan. Desain poros
Poros kemudi modern terbuat dari dua bagian batang baja. Satu bagian
berongga dan yang lainnya padat.
xiv
Sebuah coupler steering fleksibel dipasang di bagian bawah
poros kemudi, tepat sebelum roda kemudi. Coupler ini memungkinkan
sedikit variasi dalam penyelarasan antara poros dan roda kemudi.
Selain itu, juga berfungsi menyerap getaran.
d. Steering Universals
xv
Pada banyak mobil baru, tidak ada jarak cukup untuk
memungkinkan poros kemudi untuk membuat hubungan lurus dengan
roda kemudi. Karena itu, poros atas dan bawah Harus diimbangi
dengan penggunaan sendi universal. Pengemudian poros sambungan
universal memungkinkan poros untuk memutar dengan sudut yang
bervariasi.
Sendi universal terdiri dari satu persimpangan tengah menghubungkan
dua laitkan iap kuk terhubung ke satu bagian poros kemudi.
Lengannya bisa berputar saat diputar. Ini memungkinkan garis tengah
poros kemudi berubah.
e. Adjustable Steering Columns (Pengatur Ketinggian Kolom
Kemudi)
Beberapa kolom kemudi dapat disesuaikan untuk mengubah
posisi kemudi. Adjustable steering Kolom membuat berkendara lebih
nyaman bagi orang yang lebih pendek atau lebih tinggi dari rata-rata.
Mengubah posisi roda kemudi dan dapat juga membuat perjalanan
jauh lebih nyaman.
Pada roda kemudi tilt, kolom kemudi berada terpotong di
bagian atas dan bisa poros. Bagian atas Poros kemudi dilengkapi
dengan sambungan universal. Disana mungkin Jadilah bantalan ekstra
pada mekanisme kemiringan untuk mendukung lebih lanjut porosnya
kunci memegang kolom kemudi.
xvi
Kunci pada kolom berfungsi melepaskan saat pengemudi ingin
berubah posisi kemudi. Kolom kemudi teleskop dirancang sedemikian
rupa sehingga roda kemudi dapat dipindahkan baik ke arah atau jauh
dari supir. Bagian teleskop dari kolom kemudi
xvii
2. Setelah baut dilepas dilakukan pemasangan treker ball joint ke tirot.
Setelah treker terpasang lalu pasangkan inpack ke baut treker yang sudah
dipasang kunci sok 21. Setelah itu nyalakan inpak untuk mengencangkan
baut treker untuk melepas tirot
4. Setelah longgar lepas tirot menggunakan tangan dan pasangkan tirot yang
baru dengan tangan juga.
xviii
5. Setelah itu dilakukan pemasangan kembali. Pasang baut dan kancing
seperti semula
xix
a. Alat-alat sudah cukup lengkap di bengkel
b. Mekanik mengajar dengan baik
c. Banyaknya waktu yang diberikan
2. Faktor Penghambat :
a. Kurangnya alat untuk melakukan spoiring yang hanya menggunakan
pipa paralon
xx
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Industri dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. PRAKERIN berfungsi sebagai wahana penerapan peningkatan semua
pengetahuan dan ketrampilan serta peningkatan pemahaman wawasan
siswa terhadap dunia kerja, khususnya di bengkel
2. Pelaksanaan PRAKERIN dapat menambah ketrampilan dan wawasan serta
pengalaman sehingga siswa dapat menjadi tenaga kerja tingkat menengah
yang memiliki kualitas cukup memadai
3. Pelaksanaan PRAKERIN dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas tentang pekerjaan, khususnya di bengkel
B. Saran
1. Saran untuk Pihak Perusahaan / Bengkel
Untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang melakukan tugas
yang diberikan sehingga siswa tidak merasa bingung saat tidak tahu apa
yang dilakukan atau memberi contoh terlebih dahulu
2. Saran untuk Pihak Sekolah
a. Untuk para siswa yang akan melakukan PRAKERIN sebaiknya
terlebih dahulu dibekali ilmu agar para siswa tidak terlalu bingung
untuk melakukan PRAKERIN.
b. Sebaiknya pihak sekolah memberikan pemahaman tentang materi-
materi yang akan digunakan PRAKERIN secara detail dan secara
praktik
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Angger Reda Tama, S.Pd., M.Pd. Pengertian dan Fungsi Sistem Kemudi. (diakses
pada tanggal 17 Mei 2022). 11 November 2017. https://www.sahabat-
ilmu.com/2017/11/pengertian-dan-fungsi-sistem-kemudi.html
xxii
LAMPIRAN
xxiii