Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MEMPERBAIKI
KEBOCORAN SISTEM PELUMAS
DI BENGKEL NADA VARIASI

DISUSUN OLEH :
RANGGA KUSUMA WARDANA
21029
XI B TKRO

SMK MUHAMMADIYAH SUMPIUH


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PERAWATAN
MEMPERBAKI KEBOCORAN OLI MESIN

Laporan Praktik Kerja Lapangan Perawatan Memperbaiki Kebocoran Sistem


Pelumas di Bengkel Nada Variasi telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing
pada:

Hari : ……………………………………
Tanggal : ……………………………………
Tempat : ……………………………………

Menyetujui/Mengesahkan:
Pembimbing PKL Guru Pembimbing

Dariyan Dwiana Nurachmawati, Dra.

Koordinator PKL SMK Koordinator PKL Jurusan TKRO


Muhammadiyah Sumpiuh

Sugeng, S.Pd. Munadi, S.T.

Mengetahui
Kepala SMK Muhammadiyah Sumpuih

Dra. Suratmini

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL ini tanpa ada halangan satu apapun
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan PKL ini dibuat atas dasar
pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama PKL di Bengkel Nada
Variasi.
Laporan PKL disusun untuk memenuhi tugas sekolah dan sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan PKL di Dunia Usaha Dunia Industri
(DUDI). Kami menyadari bahwa laporan yang disusun tidak akan selesai tanpa
ada bantuan dari semua pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Suratmini, selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah
Sumpiuh.
2. Sugeng S.Pd. selaku Ketua Prokja PKL SMK Muhammadiyah Sumpiuh.
3. Gustono, S.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
4. Munadi, S.T. selaku Koordinator PKL Jurusan TKRO SMK Muhammadiyah
Sumpiuh.
5. Dwiana Nurachhmawati, Dra. selaku Guru Pembimbing PKL SMK
Muhammadiyah Sumpiuh
6. Ibnu Setiawan selaku Pimpinan Bengkel Nada Variasi
7. Dariyan selaku Pembimbing PKL di Bengkel Nada Variasi
8. Seluruh mekanik, karyawan ……….
9. Orang tua dan segenap keluarga yang sangat berjasa
10. Teman-teman seperjuangan khususnya kelas XI B TKRO yang selalu
menjaga kekompakannya.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PKL ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan PKL ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Sumpiuh, ……………….. 2022

Rangga Kusuma Wardana

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PENEGSAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Pengertian PKL........................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat PKL............................................................ 2
C. Tujuan Pembuatan Laporan......................................................... 2
BAB II URAIAN UMUM.......................................................................... 3
A. Profil Bengkel ............................................................................ 3
B. Struktur Organisasi Bengkel ...................................................... 3
C. Kepegawaian............................................................................... 3
D. Disiplin Kerja Pegawai............................................................... 3
E. Tata Laksana Bengkel Nada Variasi........................................... 4
F. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan............................. 4
BAB III URAIAN KHUSUS..................................................................... 5
A. Kegiatan Peserta Praktik Kerja Lapangan di Industri................ 5
B. Landasan Teori........................................................................... 5
1. Pengertian Sistem Pelumas Pada Kendaraan......................... 5
2. Komponen-Komponen Sistem Oli Mesin..............................
3. Cara Kerja Sistem Oli Mesin.............................
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK..................................................... 11
A. Tahap Persiapan.......................................................................... 11
B. Tahap Pelaksanaan...................................................................... 11
BAB V PENUTUP...................................................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................. 14
B. Saran-Saran................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15

iv
BABI I
PENDAHULUAN

A. Pengertian PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam
upaya pendekatan ataupun peningkatan mutu peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan) peserta didik
sesuai bidangnya.Selain itu, PKL dapat menambah bekal pengetahuan dan
keterampilan peserta didik memasuki dunia kerja yang persaingannya
semakin ketat
Pelaksanaan PKL dilakukan dengan prosedur tertentu. Peserta PKL yang
bertujuan untuk magang di tempat kerja, baik di dunia usaha maupun didunia
industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
Milikinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah.
Tujuannya agar peserta didik tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan
PKL karena sudah dibekali ilmu pengethuan dasar yang kemungkinan besar
nanti dalam proses praktik kerja lapangan mendapatkan ilmu-ilmu baru yang
tidak diajarkan di lembaga kejuruan terkait.
Pelaksanaan PKL ini diharapkan setiap peserta didik mampu mengikuti
kegiatan kerja dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia usaha
ataupun di dunia industri.Selain itu agar peserta didik tersebut dapat mencapai
dan mendapatkan sesuatu yang baik serta berguna bagi dirinya. Selain itu
pula agar peserta didik tersebut mampu menunjukkan kinerjanya secara
maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau di
dunia industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia
usaha atau di dunia industri terkait.

B. Tujuan dan Manfaat PKL


Praktik Kerja Lapangan ditunjukkan untuk membentuk supaya memiliki
profesional kerja antara lain:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki
dunia kerja yang sesuai dengan program keahlian dan disiplin ilmunya.

1
2. Menumbuhkembangkan dan memanfaatkan peserta didik profesional yang
diperlukan peserta didik untuk memasuki dunia lapangan kerja sesuai
dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman peserta didik pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi usaha,
asosiasi usaha, jenjang karier dan menengah usaha.
4. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memasyarakatkan diri
pada sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai
pekerja, sebagai penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri terutama
yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi barudari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
7. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha secara institusional untuk
memberikan peluang masuk dan ditempatkannya alumni.

C. Tujuan Pembuatan Laporan


Tujuan pembuatan laporan PKL diantaranya, yaitu:
1. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam
bentuk tulisan secara sistematik atau kronologi dalam bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
2. Peserta didik mampu mencari alternatif pemecah masalah kejuruan sesuai
dengan program studinya yang terungkap dalam laporan tertulis.
3. Memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dari dunia usaha atau dunia industri (DUDI) ke sekolah

2
BAB II
URAIAN UMUM

A. Profil Bengkel
Bengkel Nada Variasi adalah bengkel yang bergerak dibidang otomotif
antara lain Service,Tune Up Mesin dan Mobil. Bengkel Nada Variasi
beralamat di Jalan Raya Sumpuh KM. 7, Keciples, Kecamatan Sumpiuh,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53195, Indonesia

B. Struktur Organisasi Bengkel

PEMILIK BENGKEL

ADMIN

MEKANIK1 MEKANIK2N 1

C. Kepegawaian
Pegawai Bengkel Nada Variasi memiliki atas 7 karyawan, yang terdiri 1
pemimpin dan 6 karyawan

D. Disiplin Kerja Pegawai


Bengkel Nada Variasi memiliki enam (6) hari jam kerja, yaitu setiap hari
Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Adapun tata tertib Bengkel Rolin Motor Sumpiuh sebagai berikut:
1. Datang tepat waktu minimal 15 menit sebelum masuk.
2. Apabila berhalangan, harap izin kelompok dan instruktur.
3. Menggunakan pakaian kerja dan sepatu bot.
4. Mengutamakan keselamatan kerja.
5. Mematuhi perintah instruktur.
6. Menggunakan alat standar operasional
7. Alat dikembalikan pada tempatnya.
8. Menjaga kebersihan, keamanan, ketertiban, kenyamanan, dan keindahan
tempat praktik.

3
9. Bersikap jujur, tanggung jawab, disiplin.
10. Pulang pada jam yang telah ditetapkan.
11. Mengisi daftar hadir sebelum dan sesudah praktek.
12. Mematuhi tata tertib yang ada.
13. Apabila melanggar tata tertib, siap dikenakan sanksi.
14. Memakai helm safety ketika bekerja di lapangan.

E. Tata Laksana Bengkel Nada Variasi


Pelaksanaan tata laksana yang baik dapat membuat tempat kerja menjadi
aman. Tata laksana berarti menata semua tempat kerja seperti area kerja,
gudang, tempat produksi, dan jalan masuk agar bersih dan kecelakaan
ditempat kerja tidak terjadi. Berikut ini adalah tata laksana yang ada di
Bengkel Nada Variasi yaitu, terdapat toilet, area kerja, gudang material, dan
penerangan, tempat mesin, serta truck crane. Untuk bahan dan hasil produksi
tertata rapi, bahan berbahaya di simpan di dalam ruangan.

F. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan


1. Mengatur dan merapikan kembali tempat kerja setelah bekerja.
2. Mengembalikan peralatan ke tempat semula setelah selesai digunakan.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Membersihkan Ruang kerja.

4
BAB III
URAIAN KHUSUS

A. Kegiatan Peserta Praktik Kerja Lapangan di Industri


B. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem Pelumasan Pada Kendaraan
Pelumasan adalah suatu sistem atau rangkaian pada kendaraan di
mana pelumas ditampung, disedot, disaring, kemudian didistribusikan
secara menyeluruh ke setiap bagian mesin. Media pelumas yang
digunakan pada sistem ini adalah oli yang mampu masuk hingga ke celah
mesin.
Oli yang melapisi celah-celah mesin dinamakan oil film. Lapisan ini
menempel sangat kuat pada komponen mesin dan sulit dilepaskan. Hal ini
membuat setiap kali komponen mesin yang mayoritas terbuat dari logam
bergesekan, lapisan tersebut dapat menjadi penghalang terjadinya gesekan
langsung.
Sistem ini dibuat dengan memperhitungkan beberapa fungsi. Sistem
ini bekerja secara langsung sebagai pendingin komponen mesin dan
membilas kotoran yang menempel pada komponen mesin sehingga mesin
dapat bekerja lebih baik.
Pelumasan juga dilakukan untuk memberi sekat pada lubang antara
silinder dan torak. Sekat ini berfungsi sebagai pencegah kebocoran
tekanan dari ruang pembakaran. Selain itu, pelumasan juga berfungsi
untuk melumasi seluruh permukaan komponen mesin agar tidak
bergesekan secara langsung.
Hal tersebut dilakukan untuk meredam suara yang ditimbulkan dari
komponen mesin yang bergerak. Serta agar tidak terjadi keausan pada
komponen mesin, sehingga mesin menjadi lebih awet dan kendaraan Anda
menjadi nyaman untuk dikendarai.

Gambar 1. Komponen Sistem Pelumas

5
2. Macam Macam Sistem Pelumasan
Terdapat beberapa macam sistem pelumasan pada kendaraan.
Berikut merupakan pembahasan mengenai macam macam sistem
pelumasan.
1. Sistem Pelumasan Metode Campur

Sistem pelumasan campur atau mix merupakan salah satu jenis


sistem pelumasan yang kebanyakan digunakan pada mesin 2 tak atau 2
langkah. Pada sistem pelumasan ini, bahan bakar dan oli pelumas atau
yang dikenal dengan oli samping di campur menjadi satu di tangki
bahan bakar. Sistem ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya
yaitu oli yang digunakan untuk melumasi selalu baru dengan kapasitas
2-4 %. Namun pada sistem ini, oli pelumas akan lebih boros dan
muncul asap putih dikarenakan oli pelumas akan ikut terbakar di ruang
bakar. Oleh karena itu, penggunaan sistem pelumasan ini sudah
dikurangi karena terlalu banyak menimbulkan polusi.
2. Sistem Pelumasan Tipe Autolube
Sistem pelumasan tipe autolube merupakan salah satu jenis
sistem pelumasan yang banyak digunakan pada mesin 2 tak. Sistem ini
hampir sama dengan sistem campur yaitu dengan mencampur bahan
bakar dan oli pelumas menjadi satu. Perbedaannya hanya terletak pada
posisi pencampuran bahan bakar dan oli pelumas. Untuk sistem
campur, proses pencampuran ada di tangki bahan bakar, sedangkan
untuk tipe autolube pencampuran bahan bakar dan oli pelumas ada di
ruang engkol.

Pada umumnya untuk oli samping terdapat wadah sendiri. Oli


pelumas atau oli samping akan masuk ke ruang engkol dikarenakan di
pompa, dan disesuaikan dengan putaran mesin dengan pembukaan
katup reed valve. Semakin besar putaran mesin maka pembukaan
katup reed valve akan semakin besar sehingga bahan bakar dan oli
pelumas yang masuk ke ruang engkol akan semakin banyak. Diruang
engkol, bahan bakar dan pelumas kemudian dicampur rata oleh poros
engkol. Pada umumnya kelebihan dan kelemahan yang sama dengan
metode campur.

6
3. Sistem Pelumasan Tipe Percik
Sistem pelumasan tipe percik merupakan salah satu jenis
sistem pelumasan yang mana memanfaatkan gerakan putar dari poros
engkol untuk memercikan oli pelumas. Pada sistem pelumasan percik,
bagian bawah poros engkol akan dibuat menyerupai sendok, sehingga
ketika mesin menyala, maka oli pelumas yang ada di karter akan
terbawa oleh poros engkol dan dipercikan ke bagian-bagian mesin
seperti silinder dan bagian lain yang membutuhkan pelumasan.
Pada sistem pelumasan tipe percik memiliki beberapa
kekurangan dimana membutuhkan penggantian oli pelumas berkala,
serta pelumasan yang kurang baik dikarenakan hanya beberapa bagian
saja yang dapat dijangkau oleh percikan oli pelumas. Oleh karena itu,
sistem pelumasan tipe percik sudah tidak digunakan lagi dikarenakan
tidak memenuhi kebutuhan pelumasan apalagi disaat putaran mesin
tinggi. Sistem pelumasan tipe percik banyak digunakan oleh mesin
dengan katup samping serta berkapasitas kecil.
4. Sistem Pelumasan Tipe Tekan
Sistem pelumasan tipe tekan merupakan salah satu jenis sistem
pelumasan yang mana oli pelumas akan disirkulasikan menggunakan
pompa oli. Pompa oli ini berfungsi menekan dan mendistribusikan oli
pelumas ke seluruh bagian mesin secara merata. Aliran minyak
pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin. Hal ini disebabkan
karena pompa oli digerakkan poros camshaft sehingga semakin cepat
putaran mesin maka semakin cepat juga pompa oli bekerja. Sistem
pelumasan ini banyak digunakan oleh mesin 4 langkah dikarenakan
efisiensi pelumasan yang lebih baik dibanding jenis sistem pelumasan
lainnya.
Sistem pelumasan ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya
yaitu pelumasan lebih teratur dan merata. Selain itu tipe ini dapat
digunakan baik pada mesin 4 langkah maupun 2 langkah. Namun
dikarenakan oli pelumas bersirkulasi maka membutuhkan penggantian
minyak pelumas secara berkala.
Sistem pelumasan tipe tekan dapat bekerja ketika mesin mulai
berputar. Oli pelumas yang ada di bak oli akan dihisap oleh pompa oli,
namun sebelumnya akan disaring oleh saringan kasar. Kemudian oli
pelumas akan ditekan menuju filter oli dan diteruskan ke oil feed dan
oil jet yang ada dikomponen-komponen mesin untuk pelumasan.

7
Ketika mesin berputar cepat maka tekanan oli pelumas juga tinggi,
untuk mencegah terjadinya kerusakan maka tekanan oli diturunkan
dengan presure regulator.

1. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan


 Bak oli
Kasih gambar
Bak oli merupakan salah satu komponen pelumasan yang berfungsi
untuk menampung oli. Komponen ini menyimpan cadangan oli yang
nantinya akan digunakan untuk melumasi mesin.
 Pompa oli
Komponen ini berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli
pada mesin. Kinerja komponen pompa oli bergantung pada putaran
mesin dari camshaft, crankshaft, atau timing belt. Pompa oli bekerja
dengan menyalurkan oli yang bertekanan ke semua saluran mesin.
Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran
perkaitan yang berada di ujung pompa. Proses ini bertujuan untuk
melumasi seluruh bagian lain dari mesin yang terbuka. Adanya pompa
oli membuat seluruh komponen mesin mendapat pelumas tanpa
tekanan.
 Filter oli
Komponen lain yang digunakan dalam sistem pelumasan adalah
filter oli. Komponen ini bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran
sehingga oli tidak cepat kotor. Apabila oli yang diproses dalam sistem
ini terkontaminasi oleh kotoran, maka pelumasan tidak akan berfungsi
secara maksimal.
Pelumas yang bekerja di sebuah kendaraan tidak boleh mengandung
kotoran sedikitpun. Partikel dan kotoran yang ada dalam oli dapat
menyebabkan celah mesin yang rapat akan tergores.
 Strainer
Komponen ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli.
Strainer atau penyaring dapat menyaring kotoran hingga yang
berdiameter satu milimeter. Komponen pompa oli berada di antara

8
lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu bertugas sebagai lubang
isap pelumas menuju pompa oli.
 Pressure Valve
Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen
pelumasan yang bertugas untuk mengatur tekanan pelumas.
Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika mesin sedang bekerja
dengan perputaran yang tinggi.
Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yang bergerak dari
pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran oli memiliki
batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan tekanan pelumas
dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil.
Kerja dari komponen yang satu ini memiliki hasil akhir untuk
mengembalikan oli pada carter. Proses ini berlangsung ketika tekanan
pelumas atau oli sedang naik.
 Switch Oil
Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk
mengetahui hasil kerja dari pompa oli. Komponen ini bertugas untuk
memberitahukan terkait cukup atau tidaknya tekanan pompa oli untuk
melumasi mesin.
Anda akan dapat mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci
kontak Anda pada posisi on. Lihatlah pada dashboard apakah lampu
indikator oli kendaraan Anda menyala. Apabila lampu ini menyala
berarti komponen switch berfungsi dengan baik.
Namun sebaliknya, ketika mesin dihidupkan lampu indikator oli
harus mati. Apabila lampu indikator oli hidup saat mesin dihidupkan,
periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan ada sesuatu yang bermasalah
pada pelumasan kendaraan Anda.
 Oil gallery
Oil gallery adalah saluran pelumasan yang berfungsi sebagai jalan
oli atau pelumas pada mesin. Komponen ini berupa lubang pada blok
mesin yang akan dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas
pada perangkat yang harus mendapat pelumasan.
 Oil jet
Oil jet merupakan sebuah komponen pelumasan yang berada di
bawah silinder mesin. Komponen ini bertugas menyemburkan oli atau
pelumas ke batang penggerak.
 PCV valve

9
Komponen yang satu ini tidak kalah penting. Komponen Positive
Crankcase Ventilation valve atau disingkat PCV valve merupakan
bagian dari rangkaian saluran mesin. Komponen ini berupa saluran
ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol mesin.
PCV valve berguna untuk mengeluarkan gas atau udara yang
telah terkontaminasi. Pada rangkaian pelumasan mesin kendaraan,
PCV valve berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dalam
mesin. Pada akhirnya, komponen ini dapat menjaga kestabilan tekanan
pada mesin.

3. Cara Kerja Sistem Pelumasan


Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup
sederhana namun juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin
kendaraan dihidupkan. Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum
dihidupkan, pelumas atau oli tertampung di dalam karter atau bak oli.
Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan pelumas yang berasal dari
engkol mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan rotary pump.
Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja
sistem pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan
adanya penyedotan pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan
masuk pada pompa oli lewat inlet valve, dan terjadi penekanan pelumas
oleh pompa di sisi lainnya.
Pelumas atau oli yang sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur
oli menuju filter oli. Di dalam komponen filter ini pelumas mengalami
proses penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak, kotoran, dan
partikel.
Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke oil
jet dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin
secara otomatis akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi
bagian rocker arm dan poros cam. Setelah itu, oli kembali ke bak atau
karter lewat saluran oli.
Selain itu, oli dari oil jet dibawah blok silinder dikeluarkan dengan
cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi
komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas tersebut
dibantu dengan adanya komponen weight balance.
Komponen weight balance merupakan bagian dari poros engkol
yang berbentuk menyerupai sekop. Komponen ini bertugas untuk
mengobrak-abrik oli yang berada di karter atau bak oli pada saat poros

10
engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian
mesin.

BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. TAHAP AWAL
Tahap Awal ini digunakan untuk melaksnakan praktik kerja lapangan
diantaranya:
a. Tata Tertib Dunia Usaha
 Berdisiplin, jujur, bertanggung jawab
 Menggunakan pakaian praktik
 Menggunakan alat sesuai fungsinya
 Menjaga kebersihan tempat kerja
 Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak
terluka
 Bekerja sesuai dengan prosedur
b. Keselamatan Kerja
 Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
 Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
 Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan
c. Persiapan Alat dan Bahan
1. 1 unit mobil
2. Tool Box
3. Kunci Pas Ring 14
4. Kunci Pas Ring 12
5. Kunci pas Ring 10
6. Kunci T 10
7. Dongkerak
8. Jackstand

11
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Cara Pengecekan Minyak Pelumas
Terdapat beberapa cara perawatan sistem pelumasan salah satunya
yaitu cara pengecekan minyak pelumas diantaranya:
 Taruh kendaraan di tempat yang rata!
 Jika kendaraan habis tempuh perjalanan dan mesin masih kondisi
panas, tunggu hingga temperatur mesin turun lebih kurang 30 menit!
 Jika kendaraan pada kondisi dingin nyalakan 1-3 menit selanjutnya
matikan!
 Ambil tangkai pengukuran minyak dan membersihkan dengan lap
bersih selanjutnya masukan kembali secara tepat!
 Ambil kembali tangkai pengukuran selanjutnya lihat!
 Check volume minyak harus pada tingkat F dan L pada tangkai
pengukuran!
 Mengecek viskositas/kekentalan minyak dengan jemari tangan!
 Check peralihan warna minyak mesin!
2. Cara Perawatan Sistem Pelumasan
Cara penerapan Perawatan sistem pelumasan:
 Pengecekan bak minyak pelumas. Bukalah bak minyak pelumas tiap
500 jam! Membersihkan bak minyak itu dan saringan hirup dari pompa
dengan memakai minyak enteng atau minyak bersihkan!
 Pengecekan saringan minyak. Cuci rumah filter sebersih-bersihnya
dengan memakai minyak enteng atau minyak bersihkan! Dalam pada
itu periksalah kertas saringan! Jika kelihatan ada kotoran, serbuk
logam warna putih atau warna tembaga, karena itu ini memperlihatkan
ada keausan pada bantalan-bantalannya, selekasnya kerjakan
pembaruan!
 Pengecekan penekanan minyak pelumas. Jika penekanan minyak
pelumas tidak bisa capai bilangan yang disyaratkan oleh pabrik
pembikinnya, matikanlah mesin dan melakukan pengecekan!

3. Kerusakan & Perbaikan Sistem Pelumasan


Setelah mengetahui perawatan sistem pelumasan maka perlu
diketahui pula cara perbaikannya. Terdapat beberapa kerusakan yang dapat

12
terjadi pada sistem pelumasan. Oleh karena itu cara perbaikan juga
berbeda beda. Berikut ulasannya:
1. Penekanan minyak pelumas dalam mesin terlampau rendah
Jika ada tanda-tanda penekanan minyak pelumas terlampau rendah,
pada meteran penekanan minyak tidak memperlihatkan gerakan.
Penyebab:
 Minimnya minyak pelumas dalam sewa saringan.
 Pompa minyak pelumas tertutup oleh kotoran.
Perbaikan :
 Dongkerak mobil sampai tingginya dengan kebutuhan.
 Pasang Jackstand di kedua sisi mobil dengan ketinggian yang
sama.
 Keluarkan semua oli mesin dengan mencopot baut pada oil pan
dengan kunci sok 14.
 Pegas pengontrol penekanan minyak pelumas kurang kuat atau
patah.
 Kondisi minyak pelumas terlampau encer.
 Bongkar filter udara menggunakan kunci T 10 dan kunci pas ring
10.
 Bongkar koil menggunakan kunci T 10 dan kunci pas ring 10,
lepaskan busi menggunakan kunci busi, bongkar head cylinder
menggunakan kunci T dan kunci pas ring 10
 Bongkar Bracket oil filter dengan kunci kunci sok 12 dan 14, jika
masih sulit untuk melepas baut gunakan kunci pas ring 12 dan 14.
 Bongkar peredam getaran mesin dengan kunci pas ring 12 dan 14.

 Cuci Bracket oil filter dan peredam getaran mesin mobil dengan air

sabun dan sikat. Jangan sampai masuk ke filter oli.

 Setelah kering pasang kembali mulai dari peredam getaran dengan

kunci pas ring 12 dan 14.

 Pasang Bracket oil filter dengan kunci pas ring 12 dan 14.

 Pasang kembali baut pada oil pan dengan kunci ring 14.

 Pasang kembali Headslinder dengan kunci T 10 dan pas ring 10.

 Pasang kembali busi dengan kencang dengan kunci busi, pasang

koil busi dengan kunci T 10 dan pas ring 10.

13
 Bersihkan filter udara dengan kompresor dan pasang kembali
dengan kunci T 10 dan pas ring 10.
 Pasang filter udara dengan kunci T 10 dan pas ring 10.
 Ganti oli dengan yang baru jika perlu.

2. Penekanan minyak pelumas dalam mesin kondisinya tidak teratur


Jika terjadi tekanan minyak pelumas yang kadang tidak teratur
dapat menyebabkan berbagai kerusakan.
Penyebab:
 Dalam sewa mulai kekurangan minyak pelumas.
 Saringan minyak pelumas disekitaran pompa minyak banyak
menempel kotoran.
Perbaikan:
 Tambah minyak pelumas yang baru jika perlu tukar sama yang
baru!
 Membersihkan pompa minyak dari kotoran yang menempel!
3. Penekanan minyak pelumas dalam mesin terlalu tinggi
Jika kelihatan pada mesin penekanan minyak pelumas yang
memperlihatkan angka atau nilai tinggi sekali.
Penyebab:
 Pengontrol penekanan minyak pelumas berbentuk katup dan pegas
terjepit atau mampet.
 Pegas pengontrol penekanan minyak pelumas terlampau keras.
Perbaikan:
 Benahi katup dan pegas yang terjepit dan membersihkan jika ada
sumbatan.
 Mengatur kembali pegas pengontrol penekanan minyak peluma

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Selepas melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini,
sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di

14
sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika PKL,
teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan
Praktik. Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan
apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa disebut sebagai pelengkap dan proses
pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia
kerja.

B. Saran-Saran
1. Bagi Sekolah
Pembekalan sebelum prakerin harus lebih matang. Serta kedisiplinan
siswa di DU/ DI Pengawasan dadi pihak guru pembimbing kurang ketat
sehingga banyak siswa yang membolos saat prakerin. Mohon untuk tahun
mendatang untuk lebih di perketat. Untuk sekolah yang bersetandar
internasional, sebaiknya alat dan materi paktek lebih di Sesuaikan dengan
perkembangan untuk menyedilan setandar engine FI (Fuel Injection)
2. Bagi Bengkel
Pada waktu selesai prakerin mohon siswa agar di iki kemampuannya
agar memudahkan siswa dalam penilaian dan juga dan nama bengkel lebih
ter angkat. Karena telah mencetak siswa prakerin yang trampil. Pada saat
ada siswa prakerin sebaiknya bahasa lebih di per halus agar tidak
menyakiti kami dan menirunya.
Bila ada siswa yang kesulita pada saat prakerin mohon di beri saran
dan masukan, akar merak lebih memahami dan menjadi kreatif

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-pelumasan-pengertian-komponen-dan-
cara-kerjanya?pages=all. Diakses pada tanggal 31 Maret 2023, Pukul 08.42
WIB.

https://www.otosigna.com/perawatan-sistem-pelumasan/. Diakses pada tanggal 31


Maret 2023, Pukul 08.50 WIB.

https://tkr-jaya.blogspot.com/2018/02/menerapakan-cara-perawatan-sistem.html.
Diakses pada tanggal 31 Maret 2023, Pukul 08.55 WIB.

https://www.sekolahkami.com/2019/08/jenis-jenis-sistem-pelumasan.html.

16

Anda mungkin juga menyukai