MEMPERBAIKI
KEBOCORAN SISTEM PELUMAS
DI BENGKEL NADA VARIASI
DISUSUN OLEH :
RANGGA KUSUMA WARDANA
21029
XI B TKRO
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PERAWATAN
MEMPERBAKI KEBOCORAN OLI MESIN
Hari : ……………………………………
Tanggal : ……………………………………
Tempat : ……………………………………
Menyetujui/Mengesahkan:
Pembimbing PKL Guru Pembimbing
Mengetahui
Kepala SMK Muhammadiyah Sumpuih
Dra. Suratmini
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL ini tanpa ada halangan satu apapun
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan PKL ini dibuat atas dasar
pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama PKL di Bengkel Nada
Variasi.
Laporan PKL disusun untuk memenuhi tugas sekolah dan sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan PKL di Dunia Usaha Dunia Industri
(DUDI). Kami menyadari bahwa laporan yang disusun tidak akan selesai tanpa
ada bantuan dari semua pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Suratmini, selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah
Sumpiuh.
2. Sugeng S.Pd. selaku Ketua Prokja PKL SMK Muhammadiyah Sumpiuh.
3. Gustono, S.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
4. Munadi, S.T. selaku Koordinator PKL Jurusan TKRO SMK Muhammadiyah
Sumpiuh.
5. Dwiana Nurachhmawati, Dra. selaku Guru Pembimbing PKL SMK
Muhammadiyah Sumpiuh
6. Ibnu Setiawan selaku Pimpinan Bengkel Nada Variasi
7. Dariyan selaku Pembimbing PKL di Bengkel Nada Variasi
8. Seluruh mekanik, karyawan ……….
9. Orang tua dan segenap keluarga yang sangat berjasa
10. Teman-teman seperjuangan khususnya kelas XI B TKRO yang selalu
menjaga kekompakannya.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PKL ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan PKL ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PENEGSAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Pengertian PKL........................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat PKL............................................................ 2
C. Tujuan Pembuatan Laporan......................................................... 2
BAB II URAIAN UMUM.......................................................................... 3
A. Profil Bengkel ............................................................................ 3
B. Struktur Organisasi Bengkel ...................................................... 3
C. Kepegawaian............................................................................... 3
D. Disiplin Kerja Pegawai............................................................... 3
E. Tata Laksana Bengkel Nada Variasi........................................... 4
F. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan............................. 4
BAB III URAIAN KHUSUS..................................................................... 5
A. Kegiatan Peserta Praktik Kerja Lapangan di Industri................ 5
B. Landasan Teori........................................................................... 5
1. Pengertian Sistem Pelumas Pada Kendaraan......................... 5
2. Komponen-Komponen Sistem Oli Mesin..............................
3. Cara Kerja Sistem Oli Mesin.............................
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK..................................................... 11
A. Tahap Persiapan.......................................................................... 11
B. Tahap Pelaksanaan...................................................................... 11
BAB V PENUTUP...................................................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................. 14
B. Saran-Saran................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15
iv
BABI I
PENDAHULUAN
A. Pengertian PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam
upaya pendekatan ataupun peningkatan mutu peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan) peserta didik
sesuai bidangnya.Selain itu, PKL dapat menambah bekal pengetahuan dan
keterampilan peserta didik memasuki dunia kerja yang persaingannya
semakin ketat
Pelaksanaan PKL dilakukan dengan prosedur tertentu. Peserta PKL yang
bertujuan untuk magang di tempat kerja, baik di dunia usaha maupun didunia
industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
Milikinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah.
Tujuannya agar peserta didik tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan
PKL karena sudah dibekali ilmu pengethuan dasar yang kemungkinan besar
nanti dalam proses praktik kerja lapangan mendapatkan ilmu-ilmu baru yang
tidak diajarkan di lembaga kejuruan terkait.
Pelaksanaan PKL ini diharapkan setiap peserta didik mampu mengikuti
kegiatan kerja dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia usaha
ataupun di dunia industri.Selain itu agar peserta didik tersebut dapat mencapai
dan mendapatkan sesuatu yang baik serta berguna bagi dirinya. Selain itu
pula agar peserta didik tersebut mampu menunjukkan kinerjanya secara
maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau di
dunia industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia
usaha atau di dunia industri terkait.
1
2. Menumbuhkembangkan dan memanfaatkan peserta didik profesional yang
diperlukan peserta didik untuk memasuki dunia lapangan kerja sesuai
dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman peserta didik pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi usaha,
asosiasi usaha, jenjang karier dan menengah usaha.
4. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memasyarakatkan diri
pada sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai
pekerja, sebagai penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri terutama
yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi barudari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
7. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha secara institusional untuk
memberikan peluang masuk dan ditempatkannya alumni.
2
BAB II
URAIAN UMUM
A. Profil Bengkel
Bengkel Nada Variasi adalah bengkel yang bergerak dibidang otomotif
antara lain Service,Tune Up Mesin dan Mobil. Bengkel Nada Variasi
beralamat di Jalan Raya Sumpuh KM. 7, Keciples, Kecamatan Sumpiuh,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53195, Indonesia
PEMILIK BENGKEL
ADMIN
MEKANIK1 MEKANIK2N 1
C. Kepegawaian
Pegawai Bengkel Nada Variasi memiliki atas 7 karyawan, yang terdiri 1
pemimpin dan 6 karyawan
3
9. Bersikap jujur, tanggung jawab, disiplin.
10. Pulang pada jam yang telah ditetapkan.
11. Mengisi daftar hadir sebelum dan sesudah praktek.
12. Mematuhi tata tertib yang ada.
13. Apabila melanggar tata tertib, siap dikenakan sanksi.
14. Memakai helm safety ketika bekerja di lapangan.
4
BAB III
URAIAN KHUSUS
5
2. Macam Macam Sistem Pelumasan
Terdapat beberapa macam sistem pelumasan pada kendaraan.
Berikut merupakan pembahasan mengenai macam macam sistem
pelumasan.
1. Sistem Pelumasan Metode Campur
6
3. Sistem Pelumasan Tipe Percik
Sistem pelumasan tipe percik merupakan salah satu jenis
sistem pelumasan yang mana memanfaatkan gerakan putar dari poros
engkol untuk memercikan oli pelumas. Pada sistem pelumasan percik,
bagian bawah poros engkol akan dibuat menyerupai sendok, sehingga
ketika mesin menyala, maka oli pelumas yang ada di karter akan
terbawa oleh poros engkol dan dipercikan ke bagian-bagian mesin
seperti silinder dan bagian lain yang membutuhkan pelumasan.
Pada sistem pelumasan tipe percik memiliki beberapa
kekurangan dimana membutuhkan penggantian oli pelumas berkala,
serta pelumasan yang kurang baik dikarenakan hanya beberapa bagian
saja yang dapat dijangkau oleh percikan oli pelumas. Oleh karena itu,
sistem pelumasan tipe percik sudah tidak digunakan lagi dikarenakan
tidak memenuhi kebutuhan pelumasan apalagi disaat putaran mesin
tinggi. Sistem pelumasan tipe percik banyak digunakan oleh mesin
dengan katup samping serta berkapasitas kecil.
4. Sistem Pelumasan Tipe Tekan
Sistem pelumasan tipe tekan merupakan salah satu jenis sistem
pelumasan yang mana oli pelumas akan disirkulasikan menggunakan
pompa oli. Pompa oli ini berfungsi menekan dan mendistribusikan oli
pelumas ke seluruh bagian mesin secara merata. Aliran minyak
pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin. Hal ini disebabkan
karena pompa oli digerakkan poros camshaft sehingga semakin cepat
putaran mesin maka semakin cepat juga pompa oli bekerja. Sistem
pelumasan ini banyak digunakan oleh mesin 4 langkah dikarenakan
efisiensi pelumasan yang lebih baik dibanding jenis sistem pelumasan
lainnya.
Sistem pelumasan ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya
yaitu pelumasan lebih teratur dan merata. Selain itu tipe ini dapat
digunakan baik pada mesin 4 langkah maupun 2 langkah. Namun
dikarenakan oli pelumas bersirkulasi maka membutuhkan penggantian
minyak pelumas secara berkala.
Sistem pelumasan tipe tekan dapat bekerja ketika mesin mulai
berputar. Oli pelumas yang ada di bak oli akan dihisap oleh pompa oli,
namun sebelumnya akan disaring oleh saringan kasar. Kemudian oli
pelumas akan ditekan menuju filter oli dan diteruskan ke oil feed dan
oil jet yang ada dikomponen-komponen mesin untuk pelumasan.
7
Ketika mesin berputar cepat maka tekanan oli pelumas juga tinggi,
untuk mencegah terjadinya kerusakan maka tekanan oli diturunkan
dengan presure regulator.
8
lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu bertugas sebagai lubang
isap pelumas menuju pompa oli.
Pressure Valve
Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen
pelumasan yang bertugas untuk mengatur tekanan pelumas.
Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika mesin sedang bekerja
dengan perputaran yang tinggi.
Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yang bergerak dari
pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran oli memiliki
batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan tekanan pelumas
dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil.
Kerja dari komponen yang satu ini memiliki hasil akhir untuk
mengembalikan oli pada carter. Proses ini berlangsung ketika tekanan
pelumas atau oli sedang naik.
Switch Oil
Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk
mengetahui hasil kerja dari pompa oli. Komponen ini bertugas untuk
memberitahukan terkait cukup atau tidaknya tekanan pompa oli untuk
melumasi mesin.
Anda akan dapat mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci
kontak Anda pada posisi on. Lihatlah pada dashboard apakah lampu
indikator oli kendaraan Anda menyala. Apabila lampu ini menyala
berarti komponen switch berfungsi dengan baik.
Namun sebaliknya, ketika mesin dihidupkan lampu indikator oli
harus mati. Apabila lampu indikator oli hidup saat mesin dihidupkan,
periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan ada sesuatu yang bermasalah
pada pelumasan kendaraan Anda.
Oil gallery
Oil gallery adalah saluran pelumasan yang berfungsi sebagai jalan
oli atau pelumas pada mesin. Komponen ini berupa lubang pada blok
mesin yang akan dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas
pada perangkat yang harus mendapat pelumasan.
Oil jet
Oil jet merupakan sebuah komponen pelumasan yang berada di
bawah silinder mesin. Komponen ini bertugas menyemburkan oli atau
pelumas ke batang penggerak.
PCV valve
9
Komponen yang satu ini tidak kalah penting. Komponen Positive
Crankcase Ventilation valve atau disingkat PCV valve merupakan
bagian dari rangkaian saluran mesin. Komponen ini berupa saluran
ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol mesin.
PCV valve berguna untuk mengeluarkan gas atau udara yang
telah terkontaminasi. Pada rangkaian pelumasan mesin kendaraan,
PCV valve berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dalam
mesin. Pada akhirnya, komponen ini dapat menjaga kestabilan tekanan
pada mesin.
10
engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian
mesin.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. TAHAP AWAL
Tahap Awal ini digunakan untuk melaksnakan praktik kerja lapangan
diantaranya:
a. Tata Tertib Dunia Usaha
Berdisiplin, jujur, bertanggung jawab
Menggunakan pakaian praktik
Menggunakan alat sesuai fungsinya
Menjaga kebersihan tempat kerja
Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak
terluka
Bekerja sesuai dengan prosedur
b. Keselamatan Kerja
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan
c. Persiapan Alat dan Bahan
1. 1 unit mobil
2. Tool Box
3. Kunci Pas Ring 14
4. Kunci Pas Ring 12
5. Kunci pas Ring 10
6. Kunci T 10
7. Dongkerak
8. Jackstand
11
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Cara Pengecekan Minyak Pelumas
Terdapat beberapa cara perawatan sistem pelumasan salah satunya
yaitu cara pengecekan minyak pelumas diantaranya:
Taruh kendaraan di tempat yang rata!
Jika kendaraan habis tempuh perjalanan dan mesin masih kondisi
panas, tunggu hingga temperatur mesin turun lebih kurang 30 menit!
Jika kendaraan pada kondisi dingin nyalakan 1-3 menit selanjutnya
matikan!
Ambil tangkai pengukuran minyak dan membersihkan dengan lap
bersih selanjutnya masukan kembali secara tepat!
Ambil kembali tangkai pengukuran selanjutnya lihat!
Check volume minyak harus pada tingkat F dan L pada tangkai
pengukuran!
Mengecek viskositas/kekentalan minyak dengan jemari tangan!
Check peralihan warna minyak mesin!
2. Cara Perawatan Sistem Pelumasan
Cara penerapan Perawatan sistem pelumasan:
Pengecekan bak minyak pelumas. Bukalah bak minyak pelumas tiap
500 jam! Membersihkan bak minyak itu dan saringan hirup dari pompa
dengan memakai minyak enteng atau minyak bersihkan!
Pengecekan saringan minyak. Cuci rumah filter sebersih-bersihnya
dengan memakai minyak enteng atau minyak bersihkan! Dalam pada
itu periksalah kertas saringan! Jika kelihatan ada kotoran, serbuk
logam warna putih atau warna tembaga, karena itu ini memperlihatkan
ada keausan pada bantalan-bantalannya, selekasnya kerjakan
pembaruan!
Pengecekan penekanan minyak pelumas. Jika penekanan minyak
pelumas tidak bisa capai bilangan yang disyaratkan oleh pabrik
pembikinnya, matikanlah mesin dan melakukan pengecekan!
12
terjadi pada sistem pelumasan. Oleh karena itu cara perbaikan juga
berbeda beda. Berikut ulasannya:
1. Penekanan minyak pelumas dalam mesin terlampau rendah
Jika ada tanda-tanda penekanan minyak pelumas terlampau rendah,
pada meteran penekanan minyak tidak memperlihatkan gerakan.
Penyebab:
Minimnya minyak pelumas dalam sewa saringan.
Pompa minyak pelumas tertutup oleh kotoran.
Perbaikan :
Dongkerak mobil sampai tingginya dengan kebutuhan.
Pasang Jackstand di kedua sisi mobil dengan ketinggian yang
sama.
Keluarkan semua oli mesin dengan mencopot baut pada oil pan
dengan kunci sok 14.
Pegas pengontrol penekanan minyak pelumas kurang kuat atau
patah.
Kondisi minyak pelumas terlampau encer.
Bongkar filter udara menggunakan kunci T 10 dan kunci pas ring
10.
Bongkar koil menggunakan kunci T 10 dan kunci pas ring 10,
lepaskan busi menggunakan kunci busi, bongkar head cylinder
menggunakan kunci T dan kunci pas ring 10
Bongkar Bracket oil filter dengan kunci kunci sok 12 dan 14, jika
masih sulit untuk melepas baut gunakan kunci pas ring 12 dan 14.
Bongkar peredam getaran mesin dengan kunci pas ring 12 dan 14.
Cuci Bracket oil filter dan peredam getaran mesin mobil dengan air
Pasang Bracket oil filter dengan kunci pas ring 12 dan 14.
Pasang kembali baut pada oil pan dengan kunci ring 14.
13
Bersihkan filter udara dengan kompresor dan pasang kembali
dengan kunci T 10 dan pas ring 10.
Pasang filter udara dengan kunci T 10 dan pas ring 10.
Ganti oli dengan yang baru jika perlu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selepas melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini,
sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di
14
sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika PKL,
teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan
Praktik. Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan
apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa disebut sebagai pelengkap dan proses
pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia
kerja.
B. Saran-Saran
1. Bagi Sekolah
Pembekalan sebelum prakerin harus lebih matang. Serta kedisiplinan
siswa di DU/ DI Pengawasan dadi pihak guru pembimbing kurang ketat
sehingga banyak siswa yang membolos saat prakerin. Mohon untuk tahun
mendatang untuk lebih di perketat. Untuk sekolah yang bersetandar
internasional, sebaiknya alat dan materi paktek lebih di Sesuaikan dengan
perkembangan untuk menyedilan setandar engine FI (Fuel Injection)
2. Bagi Bengkel
Pada waktu selesai prakerin mohon siswa agar di iki kemampuannya
agar memudahkan siswa dalam penilaian dan juga dan nama bengkel lebih
ter angkat. Karena telah mencetak siswa prakerin yang trampil. Pada saat
ada siswa prakerin sebaiknya bahasa lebih di per halus agar tidak
menyakiti kami dan menirunya.
Bila ada siswa yang kesulita pada saat prakerin mohon di beri saran
dan masukan, akar merak lebih memahami dan menjadi kreatif
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-pelumasan-pengertian-komponen-dan-
cara-kerjanya?pages=all. Diakses pada tanggal 31 Maret 2023, Pukul 08.42
WIB.
https://tkr-jaya.blogspot.com/2018/02/menerapakan-cara-perawatan-sistem.html.
Diakses pada tanggal 31 Maret 2023, Pukul 08.55 WIB.
https://www.sekolahkami.com/2019/08/jenis-jenis-sistem-pelumasan.html.
16