Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI

DI BENGKEL PT. BAHANA MOTOR


Jl. RINGROAD SELATAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL
SISTEM SUSPENSI

Disusun Oleh :
Nama : Ken Mada Agita K.H
Kelas : XI OA
No : 25
Kompetensi keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

SMK MUHAMMADIYAH 1 PLAYEN


Jln. Wonosari Yogyakarta KM 3 Kotak Pos 127, Telp. 391298
Fax. 392457, Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
TAHUN PELAJARN 2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Industri di Bengkel PT.Bahana Motor pada tanggal 01


Januari 2014 sampai dengan 30 April 2014 telah diperiksa dan disahkan oleh
pembimbing dan penguji pada :
Hari/Tanggal :
Tempat:
Penguji :
Laporan praktik industri ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
ujian kenaikan kelas.

Playen, ..
Pembimbing Industri Guru Pembimbing

Sugeng W Aswinto S.Pd

Mengetahui,
Kepala Sekolah
Smk Muhammadiyah 1 Playen

Drs. Sutopo Giri Santoso


NIP. 195012 198603 1 010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Industri .............................................................................. 1

B. Visi dan Misi SMK Muhammadiyah 1 Playen ........................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................ 3
1. Tujuan Praktek Industri ....................................................................... 3
2. Tujuan Penulisan Laporan Praktek Industri ........................................ 4
D. Manfaat ...................................................................................................... 5

BAB II GAMBARAN TEMPAT PRAKTEK INDUSTRI ............................................. 7


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Industri ....................................... 8

B. Sejarah Singkat Tempat Praktek Industri .................................................... 9

C. Denah Lokasi Tmpat Praktek Industri......................................................... 10

D. Struktur Organisasi Tempat Praktek Industri .............................................. 11

E. Uraian Tugas .............................................................................................. 12

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 13


A. Nama Kegiatan dan Dasar Teori ................................................................. 13

B. Prosedur suspensi ....................................................................................... 16

C. Hasil Kegiatan ............................................................................................ 26

D. Temuan Pemasalahan Yang Dihadapi ......................................................... 27

E. Pemecahan Masalah ................................................................................... 28

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 29


A. Kesimpulan ................................................................................................ 29

B. Saran .......................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 31
LAMPIRAN ................................................................................................................... 32
MOTTO

- Kalau kita berkumpul dengan orang yang pintar, kita akan pintar pula
- Kelulusan proses belajar adalah awal dari suatu proses untuk sukses
- Keteladanan lebih baik daripada seribu nasihat
- Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Alllah SWT yang telah melimpahkan
segala Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan praktek
industri sampai dengan selesai, tanpa ada halangan suatu apapun yang berarti.
Laporan ini saya buat sehingga syarat untuk ujian semester genap tahun
pelajaran 2012/2013. Dalam penyusunan ini saya dapat bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKTIK INDUSTRI

Praktik industri merupakan metode pembelajaran yang dilakukan di luar


sekolahan, bertujuan untuk kemajuan siswa, yaitu untuk meningkatkan kualitas
siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Perkembangan dan kemajuan teknologi dibidang teknik informasi
meningkat dengan pesat, terutama pada masa sekarang ini yang serba
menggunakan alat canggih dan modern. Sedangkan dunia pendidikan
mengadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda dengan istilah (PSG) atau
Praktik Industri yng dilakukan oleh setiap siswa siswi pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Pelaksanaan Praktik Industri didasarkan pada :
1. Undang undang No 02 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Pendidikan Menengah Kejuruan
3. Keputusan Mendikbud No. 049/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan
4. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 tentang peran serta masyarakat
dalam Pendidikan Nasional
Keputusan Mendikbud No. 080/U/1992 tentang kurikulum SMK yaitu
penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu system pendidikan
di Sekolah dan di luar Sekolah.
B. Visi misi sekolah

1. V I S I

Menjadi SMK unggul dalam prestasi yang dilandasi Iman dan Taqwa serta
menghasilkan tamatan yang mampu bersaing pada tingkat Nasional dan Global.

2. M I S I
a. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada
seluruh warga sekolah.
b. Melaksanakan KBM secara optimal, yang berorientasi kepada pencapaian
Sekolah Standar Nasional
c. Meningkatkan pembinaan IMTAQ dan Budaya bangsa sebagai sumber
Ahklaqul karimah.
d. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan DU / DI dan
institusi lain yang telah memiliki reputasi Nasional sebagai perwujudan prinsip
DEMAND DRIVEN.
e. Menerapkan manajemen pengelolaan dengan mengacu mengadopsi standar
ISO 9001tahun 2000 dengan melibatkan seluruh warga dan stokholder.

C. TUJUAN PRAKTEK INDUSTRI


Tujuan Praktik Industri (PI) diantaranya adalah:
1. Agar nantinya para siswa berpengalaman di dunia kerja setelah lulus dari sekolah.
2. Agar siswa berlatih dalam dunia pendidikan di luar sekolah atau dunia industri.
3. Adanya kerjasama antar pihak-pihak yang terkait terutama dunia industri dengan sekolah
secara baik.
4. Mencetak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang bermutu dan nantinya untuk
disalurkan didalam lapangan pekerjaan.

5. Siswa dapat menerpakan ilmu apa saja yang diajarkan di sekolah uamtk dipraktekkan di
dalam dunia Industri tersebut

D. MANFAAT

1) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat

pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan

pekerjaan.
2) Memperkokoh link dan match antara SMK dan dunia kerja.
3) Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang

berkualitas.
4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja.
5) Sebagai bagian dari proses pendidikan.
BAB II GAMBARAN TEMPAT PRAKTEK INDUSTRI

A.tempat dan waktu pelaksanaan tempat industri


Saya memulai PKL dari 01-01-2014 sampai 30-04-2014
Saya masuk PKL dari jam 07.00 wib sampai 16.30 wib
JogjaCamp

B .sejarah singkat tempat praktek industri


PROFIL DAN SEJARAH INDUSTRI
A. Sejarah Berdirinya Industri
PT. Nasmoco adalah perusahaan dagang dan jasa yang merupakan anak cabang
dari PT. New Ratna Motor yang berdiri pada tahun 1966.PT.New Ratna Motor
didirikan padatanggal 15 April 1961 yang khusus menangani penjualan dan servis
kendaraan merk Toyota. Dan PT. Nasmoco Bantul berdiri pada tanggal 16 April.
Dengan kepala cabang bapak Jendro Marjono, kepala bengkel bapak Baskoro, dan
instruktur bapak Sugeng Wibowo. PT. Nasmoco Bantul terdiri dari 3 divisi yaitu ;
divisi marketing, service, dan admin, di divisi service terdiri dari Body Repair and
Paint (BP) dan General Repair (GR). Dengan jumlah karyawan di divisi service
terdapat 90 orang masing-masing di divisi BP terdapat 62 orang dan di GR terdapat
28 orang. PT. Nasmoco Bantul juga menjadi body centre untuk area Yogyakarta,
dengan unit rata-rata per bulan untuk GR 550 unit dan BP 300 unit. Dengan adanya
tempat yang baru ini diharapkan semua pelayanan kepada konsumen dapat berjalan
lancer dan memuaskan.
Pada bulan Desember PT. Nasmoco Bantul mendapatkan juara ketiga se-
JawaTengah dalam rangka mengikuti kegiatan yang diadakan dari Training Centre.
PT. New Ratna Motor yang berdiri pada tahun 1966 dan pada tanggal 30 Agustus
1972 PT.NewRatna Motor ditunjuk sebagai dealer resmi Toyota (Authorized Toyota
Main Dealer) Jawa Tengah. Dengan bantuan PT. Toyota Astra Motor maka PT. New
Ratna Motor semakin berkembang, oleh sebab itu, PT. New Ratna Motor
berkeinginan untuk mendirikan perwakilan di berbagai kota di Jawa Tengah dan DIY.
Pada tahun 1974 PT. New Ratna Motor mulai mengembangkan usahanya dengan
mendirikan dealer-dealer di Jawa Tengah dan DIY, sampai saat ini PT. New Ratna
Motor mempunyai 12 cabang perusahaan yaitu :
1. PT. Nasmoco Kaligawe km 5 Semarang.
2. PT. Nasmoco Pemuda, Jalan Pemuda 72 Semarang.
3. PT.Nasmoco Magelang, Jalan Raya MagelangYogyakarta km 5 Magelang.
4. PT. Nasmoco Salatiga, Jalan Diponegoro no.17 Salatiga.
5. Sumber Motor Sakti, Jalan Kartasura km 8 Pabelan Surakarta.
6. Candra Pratama, Jalan Raya Kalibanger Pekalongan.
7. PT. Nasmoco Purwokerto, Jalan Gerilya Timur Purwokerto.
8. PT. Nasmoco Cilacap, Jalan MT. Haryono no.81 Cilacap.
9. Bengawan Abadi Motor, Jalan Slamet Riyadi no.558 Solo.
10. Sumber Bahtera Motor, Jalan Magelang km. 7 Yogyakarta.
11. PT. Nasmoco Majapahit, Jalan Majapahit Semarang.
12. PT. Nasmoco Janti, Yogyakarta.
13. PT. Nasmoco Bantul, Tamantirto, Kasihan, Bantul
Nama PT. Nasmoco sendiri merupakan singkatan dari New Asiatik Motor
Company.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. Nasmoco adalah untuk menjadi peruahaan otomotif yang terbaik dan
menjadi tolak ukur dari semua organisasi otomotif di Indonesia.
Untuk mencapai visi ini dilakukan 3 misi sebagai berikut:

1. Memberikan reward (imbalan) kepada karyawan. Perusahaan yang loyal


kepada karyawannya akan memberikan kesejahteraan yang baik terhadap
seluruh karyawannya dengan menciptakan sawah ladang yang subur bagi
karyawannya untuk bekerja menghidupi keluargannya.

2. Memberikan pelayanan terbaik kepada customer (pelanggan). Dengan


pelanggan yang puas, maka perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari
pelanggan demi hubungan yang sangat panjang dan saling menguntungkan.

3. Memberikan Return Of Investment (pengembalian atas investasi) yang


wajar terhadap share holder (pemilik saham). Dengan pelanggan yang loyal,
perusahaan dapat memberikan pengembalian atas investasi yang wajar dan
akan meningkatkan kemampuan perusahaan.
Dengan melakukan poin pertama, maka akan dapat menunjang poin kedua. Poin
kedua juga menunjang poin ketiga. Dan poin ketiga dilakukan kembali untuk
menunjang poin pertama. Siklus ini akan dapat meningkatkan perusahaan agar
menjadi berkembang lebih baik.

C. RuangLingkupIndustri
Lokasi perusahaan PT. Nasmoco Bantul berada di Jalan Ringroad Selatan,
Tamantirto, Kasihan, Bantul Telepon. Dengan luas area dealer sekitar 13.000m2.

,
NASMOCO BANTUL
Jl. Ringroad Selatan, Taman Tirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta
Telp : (0274) 4469567
Bidang Usaha dan Wilayah Kerja
1. Bidang Usaha
PT NASMOCO Bantul adalah perseroan terbatas yang bergerak didalam bidang
penjualan mobil merk Toyota, spare part Toyota, dan service kendaraan Toyota.
Perusahaan ini bertindak sebagai sub dealer dari PT New Ratna Motor.

2. Wilayah Kerja
PT NASMOCO Bantul memberikan kemudahan bagi para peminat mobil Toyota
baik yang berada di wilayah kota Yogyakarta maupun yang berada diluar kota
Yogyakarta yaitu dalam hal ini pemberian kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan
service, suku cadang, serta pembelian mobil baru dengan merk Toyota

D.Program Kerja Industri


PT NASMOCO Bantul merupakan bagian dari PT TOYOTA ASTRA MOTOR
Jakarta / TAM, sehingga peraturan dan tata tertib perusahaan sama dengan PT TAM.
Perusahaan ini mengutamakan kedisiplinan karyawan, sehingga apabila ada
karyawan yang melanggar peraturan akan mendapat sanksi yang tegas.
Adapun peraturan-peraturan tersebut antara lain:

1. Sebelum masuk kerja harus absen terlebih dahulu dengan menggunakan kartu
absen yang telah disediakan.

2. Mulai masuk kerja jam 08.00 wib dengan terlebih dahulu dilakukan apel pagi
dan absen apel pagi.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus menggunakan peralatan sesuai standar


Toyota.

4. Saat istirahat dimulai dan di akhiri dengan bunyi bel.

5. Saat masuk kerja dan selesai kerja juga diakhiri dengan bunyi bel.

6. Karyawan boleh mengambil cuti dengan melakukan konfirmasi terlebih


dahulu.

7. Jika karyawan sakit dan ijin tidak masuk kerja, maka harus menggunakan
surat ijin dari dokter.

8. Jika ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya, maka karyawan harus
kerja lembur.

9. Setiap akhir bulan diadakan meeting bersama dan seluruh karyawan harus
ikut.
Berikut ini adalah jam kerja PT NASMOCO Bantul :
Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Senin 08.15 12.00-13.00 16.30
Selasa 08.15 12.00-13.00 16.30
Rabu 08.15 12.00-13.00 16.30
Kamis 08.15 12.00-13.00 16.30
Jumat 08.15 12.00-13.00 16.30
Sabtu 08.15 - 13.00
C.denah lokasi tempat praktek industri
D.struktur organisasi tempat praktek industri

Struktur organisasi BP

Struktur organisasi GRP


E.uraian tugas

1. Kepala Bengkel GRP


a. Bertanggung jawab atas target bengkel, prestasi bengkel, asset bengkel, personil
bengkel dan kepada atasan.
b. Memonitor kegiatan bengkel, tujuh step service advisor, teknisi general repair, arsip
bengkel, pelestarian 4R di lingkungan bengkel, reporting harian dan bulanan bengkel.
c. Menjalin kerjasama dengan instansi.
d. Menciptakan produk unggulan.
e. Meningkatkan SDM bengkel.
2. Instruktur
a. Mengelola internal training, perpustakaan training, eksternal training, PSG dan PKL.
b. Memonitor program Pembina Latihan Dasar THS, marketing dan
Maintenance.
c. Menyuplai data target evaluasi bengkel, suplai semua data.
d. Menerima tugas lain dari atasan.
3. Service Advisor
a. Melaksanakan program tujuh step Toyota.
b. Mendengar dan mencatat keluhan costumer dengan bijaksana.
c. Memonitor pekerjaan dan ketersediaan spare part.
d. Memberi penjelasan perbaikan yang telah dilakukan dengan sabar dan teliti.
e. Membuat laporan harian.
f. Melayani complain pelanggan dengan bijakasana.
g. Evakluasi pencarian target.
h. Mengelola TWC (Toyota Warranty Claim).
i. Presentasi kemanajemen.
j. Menerima tugas dari atasan.
E.uraian tugas

1. Kepala Bengkel GRP


a. Bertanggung jawab atas target bengkel, prestasi bengkel, asset bengkel, personil
bengkel dan kepada atasan.
b. Memonitor kegiatan bengkel, tujuh step service advisor, teknisi general repair, arsip
bengkel, pelestarian 4R di lingkungan bengkel, reporting harian dan bulanan bengkel.
c. Menjalin kerjasama dengan instansi.
d. Menciptakan produk unggulan.
e. Meningkatkan SDM bengkel.
2. Instruktur
a. Mengelola internal training, perpustakaan training, eksternal training, PSG dan PKL.
b. Memonitor program Pembina Latihan Dasar THS, marketing dan
Maintenance.
c. Menyuplai data target evaluasi bengkel, suplai semua data.
d. Menerima tugas lain dari atasan.
3. Service Advisor
a. Melaksanakan program tujuh step Toyota.
b. Mendengar dan mencatat keluhan costumer dengan bijaksana.
c. Memonitor pekerjaan dan ketersediaan spare part.
d. Memberi penjelasan perbaikan yang telah dilakukan dengan sabar dan teliti.
e. Membuat laporan harian.
f. Melayani complain pelanggan dengan bijakasana.
g. Evakluasi pencarian target.
h. Mengelola TWC (Toyota Warranty Claim).
i. Presentasi kemanajemen.
j. Menerima tugas dari atasan.
4. Foreman
a. Mengisi PTM atau jurnal control teknisi dan mengontrol race produktivitas teknisi.
b. Menerima WO (Work Order) dari control room.
c. Mendistribusikan order ke masing-masing teknisi.
d. Megarahkan tenaga mekanik.
e. Membantu mekanik dalam memecahkan masalah teknik.
f. Memonitor pekerjaan mekanik.
g. Memastikan pekerjaan selesai sesuai janji penyerahan.
h. Memastikan kualitas akhir pekerjaan.
i. Informasi ke control room bila ada tambahan waktu atau order.
j. Bertanggung jawab atas hasil kerja mekanik dalam grupnya.
k. Menerima tugas lain dari atasan.
5. Control Room
a. Mengelola Work Order (WO).
b. Memeriksa ketersediaan teknisi.
c. Memeriksa proses pekerjan.
d. Mensuplai data proses.
e. Memberikan pekerjaan penjelasan perbaikan yang telah dilakukan.
f. Follow up order.
g. Menyerahkan kendaraan seteleh prosedur repair / administrasi sudah selesai.
h. Menerima tugas lain dari atasan.
6. PDS (Pre Deleverty Service)
a. Menerima kendaraan baru.
b. Melakukan pemeriksaaan sesuai dengan SOP.
c. Mempersiapkan kondisi sesuai dengan SOP.
d. Mempersiapkan kondisi mobil SiapPesta.
e. Membuat laporan bulanan.
f. Mengirim laporan ke New Ratna Motor dan ke Toyota Astra Motor.
g. Koordinasi dengan instruktur setiap problem.
7. Teknisi
a. Melakukan perbaikan sesuai dengan work order dan SOP.
b. Bekerja berdasarkan team work.
c. Melaporkan kepada foreman bila menemukan masalah di lapangan atau apabila
pekerjaan sudah selesai.
d. Menjaga dan merapikan sarana peralatan.
e. Menjaga kendaraan yang diperbaiki agar selalu bersih dan aman.
f. Menerima tugaslain dari atasan.
8. Tools Keeper
a. Mencatat peminjaman peralatan bengkel oleh teknisi.
b. Menjaga kebersihan gudang dan peralatan bengkel.
c. Melaporkan kondisi tools kepada petugas / instruktur.
d. Melakukan perbaikan ringan pada peralatan bengkel.
e. Bertanggung jawab atas peralatan yang ada.
f. Menerima tugas lain dari atasan.
9. Partman
a. Melayani permintaan parts sesuai dengan SOP.
b. Memonitor ketersediaan spare parts.
c. Membuat laporan bulanan.
d. Melakukan program 4R.
e. Menerima tugas lain dari atasan.
10. Service Plus dan Washing
a. Membersihkan kendaraan yang selesai di service dengan SOP.
b. Melaporkan kepada atasanapabila ada kelainan pada kendaraan.
c. Menerima tugas lain dari atasan.
11. ADM / Billing
a. Mengontrol data base, WO yang belum selesai dan administrasi pelayanan.
b. Menerima tugas lain dari atasan.
Jl Ringroad Selatan Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta, DI Yogyakarta
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A.nama kegiatan dan dasar teori


Pengertian Suspensi
Sistem suspensi adalah suatu mekanisme yang dipasang antara rangka, body
dan roda. Yang berfungsi untuk menahan dan meredam kejutan selain bermanfaat
bagi umur kendaraan, suspensi juga sangat bermanfaat untuk memberikan
kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang. Chassis pada mobil meliputi suspensi
yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem
untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem berpengaruh langsung terhadap
kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya.
Jenis jenis Suspensi
1. Suspensi Rigid
Pada suspensi rigid antara roda kanan dan kiri dihubungkan dengan satu buah
poros. Sehingga pada sustu saat roda sebelah (kanan atau kiri) terangkat karena
terkena permukaan jalan yang tidak rata, maka kondisi atau kedudukan kendaraan
pun akan ikut berubah menjadi miring. Pada umumnya suspensi rigid dipasang pada
kendaraan beban berat, misalnya pada container, truk, bus dan lain-lain. Dikarenakan
suspensi rigid digunakan pada kendaraan berat maka biasanya menggunakan pegas
daun yang dianggap lebih kokoh dan kuat dipanding pegas coil. Tidak jarang terdapat
suspensi rigid yang memakai pegas coil. Namun tentu belum terlihat kokoh apabila
hanya dipaang pegas coil saja. Maka untuk menambah kekuatannya, perlu ditambah
dengan komponen lain, seperti lengan control batang stabilizer dan batang
menyilang.
Gambar 2.1 Sistem Suspensi tipe Rigid
2. Suspensi jenis independen
Suspensi tipe ini, roda kanan dan kiri
bergerak bebas (independen) karena tidak
dihubungkan dengan satu axle. Suspensi ini
banyak digunakan pada kendaraan berskala
kecil. Pemakaian model bebas pada roda depan
dikarenakan kinerja roda depan dan belakang berbeda, yakni dapat membelok.
Ketika kendaraan melewati jalan yang bergelombang, roda-roda menerima gaya dari
permukaan jalan. Gaya ini akan digunakan untuk mencegah roda-roda untuk
bergoyang, bergerak secara berlebihan ataupun mengubah kemiringan roda.

Gambar 2.2 Suspensi jenis Independen


3. Tipe Pegas daun
Tipe ini biasanya banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan umum.
Tipe axle yang biasa digunakan pada suspensi dengan pegas daun parallel disebut
live axle, yaitu : suatu unit yang terdiri dari differensial, axle shaft dan what hub.
Live axle dihubungkan ke poros propeller dan dapat bergerak naik turun bersamaan
dengan pegas. Tipe ini tahan terhadap beban berat.
Gambar 2.3 Suspensi jenis Pegas Daun
Komponen komponen sistem Suspensi diantaranya :
1. Pegas
Berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan
ke bodi kendaraan secara langsung
Gambar 2.4 Pegas

2. Shock Absorber
Berfungsi untuk meredam oskilasi dengan cepat agatr memperoleh kenikmatan
berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan. Apabila pada suspensi
hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik turun pada waktu
menerima kejutan dari jalan.
Gambar 2.5 Shock Absorber
3. Ball Joint
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disamping itu juga berfungsi
sebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok

Gambar 2.6 Ball Joint

4. Stasbilizer Bar
Berfungsi untuk mengurangi kemiringan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan

Gambar 2.7 Stabilizer Bar


5. Strut bar
Berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak begerak maju atau mundur pada saat
menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadi
pengereman.

Gambar 2.8 Strut Bar


6. Lateral Control Road
Berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping

Gambar 2.9 Lateral Control Road


7. Bumper
Berfungsi sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lainnya pada waktu
pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimum.

Gambar 2.10 Bumper


B.

Gambar 2.11 Suspensi Tipe Daun

C. Komponen-komponen suspensi pegas daun :


1. Peredam kejutan (shock absorber)
Berfungsi untuk mendapatkan keseimbanagan yang sempurna dan juga untuk
memberikan daya cengkram pada ban yang lebih baik dan meningkatkan kestabilan
kemudi.
Jenis - jenis shock absorber
a. Single action shock absorber
Daya redamnya hanya terjadi ketika shock absorber
merenggang. Daya redam tidak terjadi ketika terjadi
penekanan.
Gambar 2.12 Single action shock absorber
b. Multiple-action shock absorber
Daya redamnya terjadi baik ketika mengembang atau ketika menekan. Sekarang ini,
kebanyakan tipe shock absorber ini yang yang dipakai pada kendaraan.
Gambar 2.13 Multiple-action shock absorber
c. Twin-tube shock absorber
Tabung cylinder dibagi kendalam pressure tube dan outer tube menjadi working
chamber (inner cylinder) dan reservoir chamber (outer cylinder).
Gambar 2.14 Twin-tube shock absorber

2. Baud U
Berfungsi untuk menyatukan seluruh pegas sekaligus penghubungnya atau mengikat
pada poros roda.
Gambar 2.15 Baud U
3. Iner Clip
Berfungsi mengikat salah satu plat penyusun dengan plat lainya agar lebih menyatu.
Gambar 2.16 Iner Clip

4. Plat baud U
Berfungsi untuk tempat dudukan pegas daun pada poros roda dan rangka atau body.

Gambar 2.17 Plat Baud U


5. Unit penyangga
Berfungsi untuk tempat dudukan pegas daun pada poros roda dan rangka atau body.
6. Karet pelapis
Berfungsi untuk melapisi anatara pelat baja yang satu dengan yang lainnya agar pada
saat pemasangan tidak terjadi bunyi.
7. Baud inti
Berfungsi untuk mengikat seluruh plat baja menjadi satu kesatuan agar lebih kuat.
8. Lower dan upper arm
Berfungsi untuk dudukan suspensi pegas daun serta membebaskan roda untuk
bergerak ke atas dan ke bawah.

D. Prinsip Kerja Suspensi


Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda yang dirancang
untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata sehingga menambah
kenyamanan dan stabilitas kendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkeram
roda terhadap jalan. Oskilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan dengan
bodi berpengaruh besar pada kenyamanan kendaraan. Sedangkan untuk cara kerja
Sistem Suspensi adalah pada saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan,
maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh
pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian
gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi
oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

Tujuan Perbaikan Sistem Suspensi


Tujuan perbaikan suspensi adalah untuk memberikan kenyamanan dalam berkendara,
hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun
penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau
goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang
tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu
dilengkapi dengan sistem suspensi.
B.uraian kegiatan

1. Melepas pegas daun


a. Melepas roda
1) Melepas baud roda dengan menggunakan kunci roda dibantu dengan pipa
2) Setelah baud roda sedikit renggang dongkrak kendaraan menggunakan Dongkrak
hidrolik.
b. Pembongkaran/melepas shock absorber belakang
1) Lepas mur mounting bawah.
2) Leaskan mur mounting atas kemudian lepaskan shock absorbernya.
c. Melepas pegas daun
1) Angkat kendaraan (dongkrak) dengan menggunakan shald rigid untuk menopang
body kendaraan.
2) Lepaskan baud dan mur U.
3) Lepaskan mur dan pin chasis.
4) Lepaskan mur baud depan leaf spring dan lepaskan spring.
5) Melepas suspensi belakang.
2. Pemeriksaan Komponen Suspensi
a. Periksa kondisi shock dengan menekan body mobil, jika body mengayun berlebihan,
artinya shock sudah aus.
b. Bunyi geludukan biasanya dari Balljoint, Arm Bushing, Stabilizer Link, Stabilizer
Bushing dan Caliper Pin yang aus.
c. Untuk Suspensi McPherson Strut di depan, periksa kondisi Insulator / tempat
berputar shock saat belok.
d. Untuk Suspensi Multi Link, periksa bushing Rear Knuckle & Front Lateral Arm,
karena. menerima beban terbesar.
e. Saat ganti shock, ganti pula karet stopper, spring pad, shock bushing, gunakan parts
original.
f. Periksa kondisi Boot/Cover Shock, jika boot robek menyebabkan batang shock
tergores pasir dari lumpur.
g. Jika bushing arm aus, & ingin rebuild, rebuild-lah dg. karet Polyurethane (PU) yang
lebih tahan lama.
h. Jangan memotong per jika ingin memendekkan mobil.

3. Pemasangan pegas daun dan peredam kejut


a. Pasang bushing pada pegas daun.
b. Pasang pegas daun.
1) Pasang dudukan atas pegas pada pegas daun.
2) Letakkan pegas daun pada rumah pores.
3) Pasang ujung depan pegas daun pada gantungan depan
pasang pen bracket. Pasang sementara pen bracket.
4) Pasang baut pembatas pen bracket. Momen 130 kg.
5) Pasang ujung belakang pegas daun pada bracket belakang
dan pasang pen shackle
6) Pasang plat dan sementara pasang mur dan baut.
7) Pasang bracket kabel rem parkir pada pegas daun.

c. Pasang baut-U.
1) Pasang dua baut-U pada dudukan atas.
2) Pasang dudukan pegas dan kencangkan empat mur pengikat.

d. Pasang peredam kejut belakang.


1) Pasang peredam kejut pada rangka dengan baut. Momen 260 kg.cm (25 Nm).
2) Pasang peredam kejut pada dudukan pegas dengan baut,
Momen 260 kg.cm (25 Nm).
e. Pasang roda dan turunkan kendaraan.Stabilkan suspensi. Ayunkan kendaraan untuk
menstabilkan suspensi. Kencangkan pen bracket pegas dan pen shackle.
C.hasil kegiatan

Anda mungkin juga menyukai