Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

Di BENGKEL NUSANTARA BERLIAN MOTOR MITSUBISHI

TANGGAL 02 JUNI 2021 SAMPAI 02 SEPTEMBER 2021

SEBAGAI PERSYSRATAN

MENGIKUTI UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN (UKK)

DISUSUN OLEH :

NAMA : TOMMY SIRAIT

KELAS : XII TKR 3

JURUSAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK St. NAHANSON PARAPAT SIPOHOLON

Jl. BALIGE KM 7, SIPOHOLON

TAPANULI UTARA, SUMATERA UTARA

2021

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PADA BENGKEL LAS BOGAS

BALIGE

Nama : Tommy Sirait

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

Diperiksa Dan Disahkan Oleh:

Pembimbing Sekolah Kepala Program TKR

Fahmith Aritonang, S.T Daniel Lumbantobing, S.T

Mengetahui

Kepala Sekolah Waka DU/DI

Drs. Jasman Sinaga Fahmith Aritonang, S.T


NIP. 1964021419890410001

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
Laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelasaikan
praktek kerja lapangan di BENGKEL NUSANTARA BERLIAN MOTOR MITSUBISHI
yang dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung dari 02 Juni sampai 02 September 2021.
Laporan ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing baik
materi maupun teknis, Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 

1. Bapak Drs. Jasman Sinaga selaku kepala sekolah SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
2. Bapak Mangihut Tua Silaban selaku pembimbing dari sekolah SMK St. Nahanson
Parapat Sipoholon.
3. Bapak Denny Siagian selaku kepala bengkel LAS BOGAS BALIGE.
4. Bapak sebagai mekanik dan rekan-rekan bengkel sebagai pembimbing dilapangkan kerja
(Bengkel LAS BOGAS BALIGE)
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan saya doa serta dukungan.

Penulis mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari atas sempurna. Maka dari itu mohon
kritik dan saran agar kedepannya laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis tulis
lebih sempurna, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap
laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua.Amin.

iii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN…....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri........................................................ 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri..................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan Laporan.......................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 3


2.1 Pengertian Sistem Pelumasan.......................................................................... 3
2.2 Fungsi Sistem Pelumasan................................................................................ 4
2.3 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan...................................................................... 5
2.4 Tipe-tipe Sistem Pelumasan............................................................................ 6
2.5 Komponen Sistem Pelumasan......................................................................... 10
2.6 Perawatan Sistem Pelumasan.......................................................................... 14
2.7 Contoh Kasus Pada Sistem Pelumasan........................................................... 21

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 23


3.1 Kesimpulan................................................................................................. 23
3.2 Saran........................................................................................................... 23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin


Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan memberikan
pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait
kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga bertujuan untuk memberikan
bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia
industri yang semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta
mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah masing
masing terkait jurusannya
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyak visi dan
misi SMK St NAHANSON PARAPAT dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk
memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya. Dunia industri dan dunia usaha
tersebut tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya
dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan
mereka hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa.

1.2 Tujuan Prakerin


1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang membentuk
kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
2. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam
lapangan kerja antara lain : Struktur organisasi usaha, jenjang karier, asosiasi usaha,
dsb.
3. Meningkatkan, memperluas serta memantapkan proses penyerapan teknologi baru
dari lapangan kerja ke sekolah.
1
4. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme yang diperlakukan
oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan jurusan atau bidangnya.
5. Menerima pendidikan dari sekolah yang akan diterapkan di lapangan kerja ataupun
sebaliknya.
6. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di dalam pelaksanaan praktek kerja
lapangan dan mampu mengembangkan ide-ide yang bagus.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri


    
1.  Manfaat Bagi Sekolah
a. Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian profesional lebih mudah dicapai
b. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja

2. Manfaat Bagi Industri/Perusahaan


a. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi / industri
b. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya

3.     Manfaat Bagi Siswa


a. Siswa dapat mengasah keterampilan di bidang otomotif
b. Siswa dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja

1.4 Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan


pengetahuaan yang di dapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan. 
3. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.
 4. Untuk memenuhi syarat mengikuti ujian akhir dari sekolah yaitu Ujian Nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

“SISTEM PELUMASAN”

3.1 Pengertian Sistem Pelumasan


Sistem Pelumasan adalah suatu sistem atau rangkaian pada kendaraan di mana
pelumas ditampung, disedot, disaring, kemudian didistribusikan secara menyeluruh ke setiap
bagian mesin. Media pelumas yang digunakan pada sistem ini adalah oli yang mampu masuk
hingga ke celah mesin. Oli yang melapisi celah-celah mesin dinamakan oil film. Lapisan ini
menempel sangat kuat pada komponen mesin dan sulit dilepaskan. Hal ini membuat setiap
kali komponen mesin yang mayoritas terbuat dari logam bergesekan, lapisan tersebut dapat
menjadi penghalang terjadinya gesekan langsung.

Sistem ini dibuat dengan memperhitungkan beberapa fungsi. Sistem ini bekerja secara
langsung sebagai pendingin komponen mesin dan membilas kotoran yang menempel pada
komponen mesin sehingga mesin dapat bekerja lebih baik. Pelumasan juga dilakukan untuk
memberi sekat pada lubang antara silinder dan torak. Sekat ini berfungsi sebagai pencegah
kebocoran tekanan dari ruang pembakaran. Selain itu, pelumasan juga berfungsi untuk
melumasi seluruh permukaan komponen mesin agar tidak bergesekan secara langsung.

Hal tersebut dilakukan untuk meredam suara yang ditimbulkan dari komponen mesin yang
bergerak. Serta agar tidak terjadi keausan pada komponen mesin, sehingga mesin menjadi
lebih awet dan kendaraan menjadi nyaman untuk dikendarai.

3
3.2 Fungsi Sistem Pelumasan
1. Menjadi Pelumas
Fungsi utama sistem pelumasan sudah pasti menjadi pelumas. Pelumas yang
berkualitas akan melumasi komponen-komponen mobil yang sistem kerjanya saling
bergesekan. Tentunya untuk mencegah keausan berlebih ketika saling bersinggungan satu
sama lain.
2. Menjadi Pendingin
Sistem pelumasan bisa menjadi pendingin. Ketika ada dua komponen yang saling
bergesekan, maka tercipta suhu panas yang cukup tinggi. Namun berkat pelumas yang
mengalir ke komponen tersebut, panas akan terserap sehingga ukuran suhu kembali dingin
dan tidak ada masalah overheat.

3. Menjadi Perapat
Sistem pelumasan juga berfungsi sebagai perapat. Maksud dari fungsi ini adalah
kemampuan pelumas yang bisa melumasi bagian-bagian presisi dalam mesin sehingga
mencegah terjadinya kebocoran gas.
Contohnya seperti saat pelumas melumasi bagian dinding silinder dan piston. Pelumas akan
menjadi perapat untuk mencegah kebocoran gas di ruang atas dan bawah piston.

4. Menjadi Pembersih
Pada dasarnya keausan dalam komponen-komponen mobil yang bergesekan tidak
dapat dihindari karena memang itulah sistem kerjanya. Keausan hanya bisa dikurangi saja.
Namun saat keausan ini semakin tinggi, ada kotoran besi yang wajib dibersihkan. Beruntung,
pelumas bisa menjadi pembersih dari kotoran besi.

Pelumas yang mengalir akan membawa kotoran besi ke dalam bagian karter atau penampung
oli. Di dalam penampung oli ini, kotoran besi akan disaring dan dikumpulkan oleh magnet
yang telah terpasang. Kebersihan pelumas pun juga diperhatikan karena sebelum mengalir ke
berbagai komponen mesin, terdapat proses penyaringan menggunakan filter oli.

4
5. Mencegah Karat
Komponen-komponen mesin mobil sebagian besar terbuat dari logam. Dengan
kondisi seperti ini, maka ada perubahan alami yang membuat logam tersebut berkarat.
Apalagi sistem kerjanya selalu bergesekan. Sudah pasti Anda tidak mau komponen-
komponen tersebut berkarat karena bisa membuat mobil menjadi rusak. Untungnya ada
sistem pelumasan yang bisa mencegah karat. Pelumas yang mengalir ke tiap komponen mobil
akan memberikan perlindungan terhadap permukaan sisi luar. Walaupun bergesekan, tetap
terjaga dari masalah karat karena memiliki pelumas.

3.3 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Cara Kerja Pelumasan Pada Mesin

 Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada
bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang
digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary
pump.

 Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
 Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan
oleh pompa.

5
 Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
 Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
 Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
 Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker
arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok
silinder.
 Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
 Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.

3.4 Tipe-tipe Sistem Pelumasan


Adapun tipe-tipe Sistem Pelumasan sebagai berikut :

1. Sistem Pelumasan Percik (Circulating Splash System) 

Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari
bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang
memerlukan pelumasan.

Oli yang terpercik akan melumasi bagian-bagian yang bergerak di sekitarnya. Bagian
lainnya dilumasi oleh percikan oli yang terkumpul dan dengan gaya beratnya mengalir
melalui saluran-saluran oli.

Bagian atas silinder, piston dan pena piston lebih banyak dilumasi oleh kabut dari percikan
itu sendiri. Kabut-kabut ini ditimbulkan oleh putaran dari batang piston / stang seher. Pada
pelumasan percik harus memiliki :
 Batas oli yang tetap dan tepat di dalam panci oli 
 Oli yang sesuai untuk percikan yang baik

6
Sistem pelumasan percik

Cara Kerja Sistem Pelumasan Percik

Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang menyerupai sendok
membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas memercik ke atas melumasi
dinding silinder.

2. Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan ( Internal Force Feed And
Splash System)

Sistem ini pompa oli langsung mensuplai oli ke saluran utama dalam blok mesin. Dari
saluran utama, oli ditekan melalui saluran-saluran ke bantalan-bantalan utama (main
bearings), bantalan batang piston (connecting rod bearings), bantalan poros kem (cam shaft
bearings) poros lengan penekan (rocker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindera (oil
sending unit). Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan
mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk
ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet
Valve). Keluarnya oli dari bantalan-bantalan menghasilkan kabut yang melumasi dinsing
silinder atas, piston dan pena piston.

Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan

7
Cara Kerja Sistem Pelumasan Kombinasi Percik & Tekan

- Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator.
- Seiring dengan tarikan handle gas pompa oli berputar yang menyebabkan oli
samping / campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui
saluran dibelakang karburator. 
- Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang
selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang
bergerak.

3. Sistem Pelumasan Campur (Mixing System)


Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara
mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin)
sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sistem
ini dapat ditemukan terbatas pada kendaraan sepeda motor 2 langkah jenis scooter.

Sifat - sifat sistem pelumasan campur :


 Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan
bakar dengan gaya gravitasi)
 Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
 Pemakaian oli boros, timbul  polusi udara tinggi
 Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
 Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
dengan campuran 2% – 4% oli samping.
Sistem Pelumasan Campur

Keterangan :
 1. Campuran bensin dan oli samping
 2. Kran bensin
 3. Karburator
 4. Ruang engkol

Cara Kerja Sistem Pelumasan Campur

-Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran


bensin dan oli samping (1) akan mengalir
menuju karburator (3) di karburator bensin

-Oli samping dan udara bercampur membentuk


campuran yang homogen dan masuk kedalam
ruang engkol

-Selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan


melumasi bagian mesin yang berada di ruang
engkol dan didinding silinder.

8
4. Sistem Pelumasan Tekanan Penuh (Full Internal Force Feed System) 
Sistem ini selangkah lebih maju dari sistem terdahulu. Sistem pelumasan ini sangat
cocok untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas
tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh
mesin.

Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan pelumasan
merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin akan
kembali ke karter kembali.

Sistem Pelumasan Tekan

Cara Kerja Sistem Pelumasan Tekan

- Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui strainer dan
dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang sebelumnya disaring oleh
filter oli. 

- Oli tidak saja ditekan saja ke crankshat bearing, rocker arm shaft, filer dan sending
unit, tetapi oli dialirkan juga oleh pompa ke bantalan pena piston. Bantalan pena
piston dilumasi melalui saluran dalam batang penggerak piston. 

- Dinding silinder dan piston dilumasi oleh pengeluaran oli dari bantalan pena piston
atau bantalan batang penggerak piston. Minyak pelumas yang telah melumasi
bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter.

9
3.5 Komponen-komponen Sistem Pelumasan

 Bak oli

Bak oli merupakan salah satu komponen pelumasan yang berfungsi untuk menampung
oli. Komponen ini menyimpan cadangan oli yang nantinya akan digunakan untuk melumasi
mesin.

 Pompa oli

Komponen ini berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada mesin. Kinerja
komponen pompa oli bergantung pada putaran mesin dari camshaft, crankshaft, atau timing
belt. Pompa oli bekerja dengan menyalurkan oli yang bertekanan ke semua saluran mesin.
Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan yang berada di ujung
pompa. Proses ini bertujuan untuk melumasi seluruh bagian lain dari mesin yang terbuka.
Adanya pompa oli membuat beluruh komponen mesin mendapat pelumas tanpa tekanan.

 Filter oli

Komponen lain yang digunakan dalam sistem pelumasan adalah filter oli. Komponen ini
bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran sehingga oli tidak cepat kotor. Apabila oli yang
diproses dalam sistem ini terkontaminasi oleh kotoran, maka pelumasan tidak akan berfungsi
secara maksimal.
Pelumas yang bekerja di sebuah kendaraan tidak boleh mengandung kotoran sedikitpun.
Partikel dan kotoran yang ada dalam oli dapat menyebabkan celah mesin yang rapat akan
tergores.

 Strainer

Komponen ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau penyaring
dapat menyaring kotoran hingga yang berdiameter satu milimeter. Komponen pompa oli
berada di antara lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu bertugas sebagai lubang isap
pelumas menuju pompa oli.

 Pressure Valve

Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen pelumasan yang bertugas
untuk mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika mesin sedang
bekerja dengan perputaran yang tinggi.
Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yang bergerak dari pompa oli mengalami
pertambahan. Sedangkan saluran oli memiliki batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan
tekanan pelumas dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil.
Kerja dari komponen yang satu ini memiliki hasil akhir untuk mengembalikan oli pada carter.
Proses ini berlangsung ketika tekanan pelumas atau oli sedang naik.
10

 Switch Oli

Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk mengetahui hasil kerja dari
pompa oli. Komponen ini bertugas untuk memberitahukan kepada Anda terkait cukup atau
tidaknya tekanan pompa oli untuk melumasi mesin.
Anda akan dapat mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci kontak Anda pada posisi on.
Lihatlah pada dashboard apakah lampu indikator oli kendaraan Anda menyala. Apabila
lampu ini menyala berarti komponen switch berfungsi dengan baik.
Namun sebaliknya, ketika mesin dihidupkan lampu indikator oli harus mati. Apabila lampu
indikator oli hidup saat mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan ada
sesuatu yang bermasalah pada pelumasan kendaraan Anda.

 Oil gallery

Oil gallery adalah saluran pelumasan yang berfungsi sebagai jalan oli atau pelumas pada
mesin. Komponen ini berupa lubang pada blok mesin yang akan dilumasi. Lubang ini akan
mengantarkan pelumas pada perangkat yang harus mendapat pelumasan.

 Oil jet

Oil jet merupakan sebuah komponen pelumasan yang berada di bawah silinder mesin.
Komponen ini bertugas menyemburkan oli atau pelumas ke batang penggerak.

 PCV valve

Komponen yang satu ini tidak kalah penting. Komponen Positive Crankcase Ventilation
valve atau disingkat PCV valve merupakan bagian dari rangkaian saluran mesin. Komponen
ini berupa saluran ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol mesin.
PCV valve berguna untuk mengeluarkan gas atau udara yang telah terkontaminasi. Pada
rangkaian pelumasan mesin kendaraan, PCV valve berfungsi untuk membuang gas sisa
pembakaran dalam mesin. Pada akhirnya, komponen ini dapat menjaga kestabilan tekanan
pada mesin

 Oli Mesin atau Engine Oil

1) Pelumas Komponen Mesin


Fungsi oli yang sangat umum dan paling banyak juga diketahui adalah sebagai
pelumas. Hal ini sering kali diperlihatkan di iklan penjualan oli mesin, sehingga fungsi ini
sangat akrab di benak masyarakat. 
Memang betul, oli mesin berguna sebagai pelumas. Lebih jelasnya, oli ini membantu
melumasi komponen dan setiap partikelnya dalam mesin. Kinerja tiap komponen dalam
mesin perlu dibuat lebih enteng agar langkah kerja yang dihasilkan lebih maksimal. 
11
Selain itu, semakin enteng gerak yang timbul maka semakin cepat pula langkah kerja yang
dilakukan oleh mesin. Ini merupakan suatu bentuk perbandingan lurus antara kondisi mesin
dengan hasil kerjanya. Anda perlu memberi oli terbaik untuk mesin agar fungsinya sebagai
pelumas dapat berjalan dengan maksimal
2) Perekat Komponen Mesin
Mesin adalah suatu jenis komponen yang dirancang khusus untuk menggerakkan
semua komponen pada kendaraan. 
Semua komponen yang beroperasi ketika menyala akan diinisiasi terlebih dahulu oleh mesin,
sehingga menimbulkan gerakan. Adanya gerakan inilah yang menunjukkan adanya proses
langkah kerja.
Mengingat fungsi mesin yang sangat vital, perlu Anda ketahui bahwa mesin terbentuk dari
rangkaian komponen yang tersusun rapi di dalamnya. Masing-masing komponen memiliki
tugasnya tersendiri. Tugas antara satu dan yang lainnya saling bertanggung jawab, sehingga
tiap komponen saling bekerja sama.
Dalam hal ini oli mesin memiliki fungsi yang juga vital. Tiap komponen yang terdapat dalam
mesin perlu direkatkan dengan kuat. Hal ini agar kinerja mesin dapat lebih optimal. Selain
itu, komponen akan terus saling menempel dalam menyelesaikan langkah kerja.
Fungsi oli mesin sebagai perekat ini akan berperan dalam hal tersebut. Oli ini akan
membentuk lapisan di setiap permukaan komponen mesin. Hal ini akan meminimalisir celah
yang mungkin timbul akibat renggangnya komponen mesin. Peran oli mesin hadir di sini
sebagai perekat.

3) Pembersih Gram Hasil Pembakaran


Komponen mesin yang kompleks tak lain juga karena mesin menjalankan tugas yang
berat. Mesin akan melakukan pembakaran untuk menghasilkan energi pasokan dalam mesin
agar kendaraan dapat beroperasi dengan baik.
Sama halnya dengan proses pembakaran pada umumnya, akan selalu terjadi hasil ekskresi
yang dikeluarkan oleh mesin. Hasil pembakaran ini perlu dikeluarkan dari dalam mesin agar
kondisi di dalamnya tetap bersih. Kinerja ini memanfaatkan peranan oli mesin.
Hasil pembakaran mesin akan mengeluarkan zat buangan berupa gram hasil bakar. Gram ini
perlu dikeluarkan dari dalam mesin agar mesin tetap bersih. Keluarnya gram bakar dari dalam
mesin ini diangkut oleh oli yang melakukan sirkulasi dalam mesin.
Kondisi ini akan membuat bagian dalam mesin tetap bersih. Hal tersebut karena tidak ada
kotoran yang menempel maupun menggumpal.
4) Pereda Daya Kalor
Seperti pada penjelasan sebelumnya, mesin juga melakukan pembakaran. Pada proses
pembakaran ini tentu akan timbul daya kalor yang keluar dari dalam mesin. Dalam hal ini, oli
sangat memberikan peran penting untuk menjaga mesin dalam keadaan stabil. 
Pembakaran yang terjadi di dalam mesin memberikan dampak yang cukup signifikan untuk
mesin. Terlebih lagi, kondisi kalor di dalamnya akan semakin bertambah jika mesin semakin
lama digunakan. Apalagi dalam kondisi untuk menempuh jarak jauh.
12
Semakin lama penggunaan mesin, maka semakin lama pula proses pembakaran yang terjadi
di dalamnya. Hal ini akan menimbulkan energi panas atau kalor yang lebih besar. Dalam hal
ini, oli mesin akan membantu meredakan panas yang ditimbulkan mesin.
Panas yang timbul akibat pembakaran perlu diredakan agar tidak terjadi overheat pada mesin.
Sifat oli di sini hanya meredakan, dan tidak menghilangkan panas secara menyeluruh. Jadi
jika Anda menempuh perjalanan jarak jauh, istirahat sebentar saja dapat membantu
pemulihan suhu mesin ke angka stabil.
5) Menghindarkan Komponen Mesin dari Korosi
Salah satu fungsi oli mesin adalah sebagai pelumas. Namun siapa sangka fungsi ini juga
memberikan dampak lain yang bermanfaat untuk kondisi mesin. Salah satunya adalah
menghindarkan komponen mesin dari korosi.
Setiap bagian pada mesin yang menyatu dalam membentuk mesin tidak terjamin untuk
terhindar dari paparan polusi. Hal ini karena partikel debu, kotoran, maupun air sifatnya
mudah memasuki celah kecil yang terdapat dalam mesin. Inilah yang menyebabkan mesin
rentan terkena karat.
Karat yang timbul bisa disebabkan karena percampuran polusi dan air yang menempel pada
mesin.
Dalam hal ini, oli berfungsi untuk memberikan lapisan yang menyeluruh pada tiap
komponennya. Lapisan yang terbentuk dari oli akan melindungi setiap komponen dari
partikel polusi yang membahayakan.
Oli akan menangkap semua partikel debu yang mungkin masuk dalam mesin untuk
dihilangkan dari tiap komponennya. Itulah mengapa semakin lama oli dipakai, warnanya
akan berubah menjadi semakin gelap. Warna tersebut menandakan bahwa oli telah berhasil
mengangkat kotoran dalam mesin.

6) Menyerap Getaran Dengan Peredam Kejutan


Karakteristik oli sangat mudah teridentifikasi. Oli merupakan jenis fluida yang memiliki
karakteristik kental dan bersifat dingin. Hal ini dirancang khusus agar oli dapat
menyelesaikan tugasnya sebagai pelumas sekaligus pelapis mesin. 
13
Namun di samping hal itu, oli mesin juga berfungsi untuk menyerap getaran. Oli melakukan
serapan pada getaran dengan peredam kejutan yang terjadi ketika mesin sedang melakukan
langkah kerja. Proses ini terjadi pada komponen dalam mesin yang mengalami gaya tekan
besar. 
Komponen yang sering bertekanan besar seperti roller bearing dan roda gigi, serta ball
bearing mengalami titik tekanan yang cukup tinggi. Tekanan ini terjadi pada masing-masing
permukaan komponen tersebut yang saling melakukan kontak. 
Penting bagi mesin untuk menyebarkan tekanan ini ke setiap komponen lain agar kerja mesin
semakin optimal. Dalam hal ini, oli berfungsi menjalankan tugas tersebut. Dengan
karakteristik yang kental, oli dapat mengedarkan tekanan yang timbul melalui sistem redam
pada setiap kejutan yang terjadi.
7) Meminimalisir Gesekan
Fungsi oli mesin selain menjadi pelumas, nyatanya juga mampu membuat komponen mesin
terlapisi dengan baik. Hal ini akan menjadikan besar gaya gesek yang timbul di setiap
komponen mesin menjadi berkurang. Gaya gesek yang sedikit akan meminimalisir gesekan
antar permukaan komponen dalam mesin. Gaya gesek yang timbul juga tidak akan
menimbulkan kerusakan pada bagian mesin.
Permukaan yang licin menjadikan gesekan yang terjadi menjadi sangat minim. Hal ini akan
menghindarkan mesin dari kondisi cepat aus. Dampaknya pun bisa menyebabkan mesin lebih
lama digunakan karena komponennya lebih awet.
Untuk memaksimalkan kinerja oli tersebut disarankan untuk menggunakan oli mesin yang
tepat sesuai dengan kebutuhan dan salah satunya adalah dengan menggunakan oli keluaran
asli sesuai standard API

3.6 Perawatan Komponen Sistem Pelumasan


1. Melepas Komponen

a. Melapas Tutup Pompa Oli


Dengan menggunakan impact screw driver (obeng ketok), bukalah baut penutup rotor dengan
hati-hati.
Pembongkaran tutup pompa oli

14

b. Melepas Rotor Pumpa Oli


Lepas rotor pumpa oli dengan cara diangkat menggunakan tangan dan dialarang keras
mencongkelnya.

Melepas rotor pompa oli

c. Melepas Counter Pin / Pin Penahan Pegas


Gunakan Nedle Lose Plier  untuk melepas counter pin. Hal yang harus diperhatikan pada saat
membuka yaitu, pastikan pegas ditahan dengan kain atau alat lain agar ketika  terbuka tidak
loncat ke sembarang tempat.

Melepas Counter Pin pompa oli

d. Melepas Relief Valve


   - Lepas penahan pegas
   - Lepas pegas
   - Lepas relief valve (piston)
Hati – hati pada saat melepas piston.
Ada kalanya piston ini macet oleh adanya endapan karbon, apabila kita melepas piston
dengan pemaksaan dapat menyebabkan Piston atau body pompa menjadi bocor untuk itu
bersihkan terlebih dahulu silinder relief valve baru kemudian keluarkan piston dengan cara
menariknya menggunakan jari tangan.

15

melepas relief valve

2. Pemeriksaan Komponen

a.  Body Pumpa


Periksa body pompa dari kemungkinan :
   - Keretakan
   - Keausan

Pemeriksaan body ponpa oli

b. Periksa Rotor Set


Periksa rotor set dari kemungkinan keausan.
Pemeriksaan Rotor Set

16

c. Pemeriksaan Relief Valve


    - Periksa relief valve pompa oli terhadap keausan ataupun cacat
    - Periksa juga kondisi lubang silinder relief valve pompa oli terhadap keausan ataupun
cacat

pemeriksaan relief valve


d. Pemeriksaan Pegas Kompresi
   - Periksa pegas kompresi dari keausan
   - Ukurlah panjang bebas pegas kompresi menggunakan vernier califer (sesuai dengan
spesifikasi)
Catatan : Jika panjang bebas  pegas kurang dari nilai spesifikasi atau terdapat cacat, maka
gantilah pegas dengan yang baru.

pemeriksaan pegas kompresi

e. Pemeriksaan Penahan Pegas Relief Valve


   - Periksalah penahan pegas dari kemungkinan keuasan dan cacat
   - Jika terdapat keausan ataupun cacat, maka gantilah dengan yang baru.

pemeriksaan penahan pegas kompresi


17
f. Pemeriksaan Kerja Relief Valve
   - Berikan oli pelumas pada relief valve
   - Beri pelumas pada silinder relief valve pada body pompa
   - Masukkan relief valve ke dalam silinder
   - Perhatikan apakah relief valve dapat masuk dengan mudah serta dapat gergerak dengan
lancar dan tidak macet.
   - Periksa apakah relief valve terlalu longgar terhadap body

pemeriksaan kerja relief valve

g. Pengukuran Celah Body, Celah Ujung dan Samping


Untuk dapat melakukan pengukuran celah body, celah ujung dan celah samping maka pompa
oli harus dirakit terlebih dahulu.
Prosedur merakit pompa oli :
   - Berikan minyak pelumas mesin pada body pompa tempat dudukan rotor.
   - Berikan pelumas pada rotor set
   - Masukkan rotor set ke dalam body pompa dengan tanda titik yang terdapat pada rotor set
menghadap keluar ( pada saat terpasang tanda dapat terlihat secara langsung ) .

Pengukuran celah body, samping dan ujung pompa oli

h. Pemeriksaan Tutup Pumpa Oli


Pemeriksaan ini dilakukan secara visual. Tujuannya untuk melihat adanya keausan dan
kerusakan pada tutup pompa oli.
18

pemeriksaan tutup pompa oli

3. Pemasangan Komponen

Sebelum merakit semua komponen pompa oli, pastikan semua komponen sudah dalam
kondisi bersih. Keringkan setiap komponen menggunakan udara yang bertekanan
(kompresor).

a. Memasang Relief Valve


   - Berikan oli pada relief valve
   - Masukkan relief valve ke silinder bodi pompa
   - Masukkan pegas dan penahannya ke dalam silinder bodi pompa
   - Sisipkan cotter pin yang baru bodi pompa dengan menekan pegas & tekuk cotter pin.

merakit relief valve


19
b. Memasang Rotor Set
Sebelum dipasang, beri minyak pelumas pada rotor. Rakit rotor set ke body pompa dengan
tanda titik menghadap keluar (ea rah badan kita).

merakit rotor set

c. Memasang Tutup Pompa Oli


Pasang tutup pompa oli. Kencangkan baut tutup pompa sesuai dengan spesifikasinya.

memasang tutup pompa oli


20
3.7 Kasus-kasus yang sering terjadi pada Sistem Pelumasan:
Beberapa gangguan yang terjadi pada Sistem Pelumasan antara lain:
1. Tekanan minyak pelumas di dalam motor terlalu rendah
Apabila ada indikasi tekanan minyak pelumas terlalu rendah, pada meteran tekanan
minyak tidak menunjukkan.
Kemungkinan:
• Kurangnya minyak pelumas di dalam carter saringan.
• Di sekitar pompa minyak pelumas tertutup oleh kotoran.
• Pegas pengatur tekanan minyak pelumas lemah atau patah.
• Keadaan minyak pelumas terlalu encer.
Perbaikannya:
1. Tambah minyak pelumas kalau perlu ganti minyak pelumas yang baru sesuai dengan
volumenya.
2. Bersihkan pompa minyak pelumas dari kotoran yang menempel!
3. Ganti pegas pengatur minyak pelumas dengan yang baru!
4. Ganti minyak pelumas yang baru sesuai dengan viskositas / kekentalannya!

2. Tekanan minyak pelumas di dalam motor keadaannya tidak teratur


Apabila terjadi tekanan yang ditunjukkan meter tekanan berayun dalam bermacam-macam
kecepatan putaran motor.
Kemungkinan:
• Di dalam carter mulai kekurangan minyak pelumas.
• Saringan minyak pelumas di sekitar pompa minyak banyak melekat kotoran.

Perbaikannya:
1. Tambahkan minyak pelumas yang baru kalau perlu ganti dengan yang baru!
2. Bersihkan pompa minyak dari kotoran yang melekat!
21
3. Tekanan minyak pelumas di dalam motor terlampau tinggi
Apabila terlihat pada meter tekanan minyak pelumas yang menunjukkan angka atau nilai
sangat tinggi.
Kemungkinan:
1. Pengatur tekanan minyak pelumas berupa katup dan pegas terjepit atau tersumbat.
2. Pegas pengatur tekanan minyak pelumas terlalu keras.
Perbaikannya:
1. Perbaiki katup dan pegas yang terjepit dan bersihkan bila ada sumbatan.
2. Atur kembali pegas pengatur tekanan minyak pelumas.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dengan adanya program praktik kerja industri (prakerin) yang telah diterapkan di

Sekolah kejuruan sangatlah mendukung dalam bidang sesuai jurusan masing-masing

sangatlah membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang di jalankan.

            Dengan berakhirnya kegiata prakerin ini dapat saya simpulkan bahwa sebagai

berikut :

1.    Pelajaran yang di ajarkan dalam sekolah dapat di praktekan oleh siswa dalam dunia

usaha.

2.   Dan dengan adanya kerja industri ini, maka siswa dapat mengembangkan kemampuan

yang di milikinya serta bisa menciptakan tenaga kerja yang profesional.

3.   Kegiatan praktek kerja industri ini diperlukan untuk memacu kreatifitas dari siswa dan

memberikan pengalaman kerja untuk siswa.

4.   Serta praktek kerja industi ini sangat bermanfaat untuk pengalam kerja siswa.

3.2 Saran - Saran

Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan prakerin sebagai berikut :

A. Untuk Dunia Industri

1.    Bagi siswa dan siswa yang melaksanakan praktek kerja industri jangan malu untuk

bertanya kepada  pembimbingnya jika ada hal yang tidak di ketahui atau di pahami agar

tidak ada kesalahan.

2.   Dan dari pihak sekolah di haruskan membuat panduan lebih jelas lagi agar dapat di

pahami oleh siswa / siswi.


23

3.    Diharapakan dari pihak yang bersangkutan dapat membimbing siswa yang melaksanakan

praktek kerja industi.

4.    Dan semua pihak yang bersangkutan pada praktek kerja industri ini dapat melakukan kerja

sama dengan sebaik mungkin.

5.    Seharus siswa diberikan fasilitas seperti dipinjamkan baju kerja dari industri,mendapatkan

makan dan pengetahuan mengemudi mobil.

    C. Untuk Siswa

1. Siswa sebaiknya mentaati peraturan di Industri maupun disekolah.

2. Siswa harus lebih disiplin dan menjaga nama baik sekolah di Industri.

3. Siswa diharapkan menguasai salah satu bidang keahlian atau semua bidang keahlian untuk

bersaing di Dunia Industri setelah lulus dari sekolah.

4. Siswa diharapkan bersikap jujur dan berhati-hati dalam bekerja.

5. Usahakan dalam bekerja menjaga kebersihan ditempat kerja terutama pakaian kerja yang

kita pakai
24

Anda mungkin juga menyukai