Disusun oleh:
Mengetahui
pembuatan laporan Prakerin yang kedua yakni mampu melatih siswa dalam
laporan ini jauh dari kata sempurna Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat saya harapkan. Mudah-
mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya terutama kepada siapa saja
yang membaca laporan ini.
Dengan berakhirnya kata pengantar ini jika ada kata yang salah atau yang
kurang berkenan di hati saudara saya mohon maaf dari lubuk hati saya yang
paling dalam Sekian dan terima kasih.
SIPOHOLON,2021
Penulis
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 ISI
2.1 Sistem Pelumasan.................................................................................. 5
2.1.1 Pengertian Sistem Pelumasan......................................................... 5-6
2.1.2 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan ..................................................... 6-7
2.1.3 fungsi Sistem Pelumasan................................................................ 7-8
2.1.4 jenis-jenis Sistem Pelumasan ......................................................... 9-13
2.1.5 Cara Kerja Sistem Pelumasan......................................................... 14
2.1.6 Komponen dan fungsi sistem Pelumasan ...................................... 15-20
2.1.7 Pemeriksaan Sistem Pelumasan .................................................... 21-24
2.1.8 Perbaikan Sistem Pelumasan ........................................................ 24-25
2.1.9 Perawatan Sistem Pelumasan....................................................... 25-26
BAB 3 PENUTUP............................................................................ 27
3.1 Kesimpulan dan Saran ........................................................................ 27
3.2 Lampiran............................................................................................. 27
3.2.1 Sertifikat...................................................................................... 27
3.2.2 Jurnal........................................................................................... 27
1.3 Visi dan Misi Sekolah
Visi
Misi
A.Sebagai pelumas
Fungsi yang pertama yaitu pelumas berfungsi sebagai pelumasan yaitu
melumasi bagian-bagian yang saling bersinggungan. Hal ini dilakukan untuk
mencegah keausan berlebih ketika bagian-bagian tersebut saling bergesekkan
(bersinggungan). Minyak pelumas akan membentuk lapisan oli film pada
bagian yang dilumasi, sehingga komponen-komponen yang saling
bersinggungan tidak akan langsung bersinggungan karena adanya lapisan oil
film.
B.Sebagai pendingin
Fungsi yang kedua adalah minyak pelumas sebagai pendingin. Minyak
pelumas akan mengalir ke seluruh sistem atau bagian di dalam mesin yang
bergerak. Komponen yang bergerak dan saling Bergesekan tersebut akan
menimbulkan panas. Minyak pelumas yang mengalir ke komponen tersebut
akan menyerap panas yang ditimbulkan sehingga minyak pelumas berfungsi
sebagai pendingin komponen-komponen mesin.
C. Sebagai pembersih
Fungsi yang ketiga adalah minyak pelumas sebagai pembersih. Komponen
di dalam mesin kebanyakan terbuat dari bahan logam sehingga bila
komponen-komponen tersebut saling Bergesekan maka akan menimbulkan
keausan (karena keausan tidak dapat dicegah namun dapat dikurangi).
Keausan akan menyebabkan adanya bram-bram besi ini harus dibersihkan
dari komponen yang saling Bergesekan tersebut agar tidak menyebabkan
keausan yang berlebih. Pembersihan bram-bram besi ini dilakukan oleh
pelumas, karena pelumas bersirkulasi pada bagian-bagian mesin yang saling
Bergesekan. Pelumas yang mengalir tersebut akan membawa bram-bram
(kotoran) besi ke bagian Karter (penampung oli). Pada Karter, bram-bram besi
ini akan disaring dan ditangkap oleh magnet yang dipasang pada bagian
Karter. Minyak pelumas sebelum disirkulasikan ke bagian-bagian mesin juga
mengalami proses penyaringan terlebih dahulu. Penyaringan ini dilakukan oleh
komponen filter oli.
D. Sebagai perapat
Fungsi yang keempat adalah minyak pelumas sebagai perapat. Minyak
pelumas yang melumasi bagian-bagian mesin yang presisi yang menjadi
perapat yang mencegah terjadinya kebocoran gas atau blow By gas.
Contohnya yaitu saat pelumas melumasi bagan piston dan dinding silinder,
pada bagian ini pelumas berfungsi sebagai perapat yang mencegah terjadinya
kebocoran gas pada ruang diatas piston ke bagian bawah piston.
E. Pencegah karat
Fungsi yang kelima adalah minyak pelumas sebagai pencegah karat.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa komponen-komponen mesin
sebagian besar terbuat dari logam. Komponen yang terbuat dari logam akan
berkemungkinan terjadi karat. Jika karat ini terjadi pada komponen-komponen
di dalam mesin akibatnya akan mudah membuat mesin rusak. Oleh sebab itu
komponen-komponen di dalam mesin harus bebas dari karat sehingga
pelumas harus mampu mencegah timbulnya karat pada komponen-komponen
di dalam mesin. Sehingga pemeriksaan minyak pelumas pada mesin harus
dilakukan dengan baik, penggantian minyak pelumas harus dilakukan secara
teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pabrik. Penggantian
minyak pelumas harus disesuaikan kekentalannya (viskositasnya) sesuai yang
disarankan oleh pabrik. Jangan gunakan minyak pelumas yang terlalu kental
ataupun terlalu encer. Jumlah minyak pelumas yang ada pada mesin harus
disesuaikan jumlahnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
2.1.4 Jenis-jenis sistem pelumasan
Jenis - Jenis Sistem Pelumasan Mesin Dan Cara Kerja
1.Sistem Pelumasan Percik (Circulating Splash System)
Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang
menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak
pelumas memercik ke atas melumasi dinding silinder.
Sistem ini pompa oli langsung menyuplai oli ke saluran utama dalam blok
mesin. Dari saluran utama, oli ditekan melalui saluran-saluran ke bantalan-
bantalan utama (main Bearing), bantalan batang piston (connecting rod
Bearing), bantalan poros kem (cam shaft Bearing) poros lengan penekan
(roker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindra (oi
l sending unit).
Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai
kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli
samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah
putaran dan pembukaan katup masuk (Ret Valve). Keluarnya oli dari
bantalan-bantalan menghasilkan kabut yang melumasi dinding silinder atas,
Piston dan pena piston.
Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli
samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin Oli
samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan
masuk ke dalam ruang engkol. Selanjutnya campuran bensin dan oli samping
akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding
silinder.
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau Karter yang terletak pada
bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang
digerakkan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan Rotari Pump.
Mekanismenya, saat mesin hidup udara terserap oleh saluran PCV yang
tersambung dengan saluran udara intake. Di sisi lain juga terdapat saluran dari
ruang kepala silinder menuju saluran intake. Sehingga terjadilah sirkulasi dari
saluran intake, masuk ke ruang kepala silinder kemudian disalurkan ke ruang
engkol. Diruang engkol udara tersebut keluar melalui katup PCV melewati oil
separator dan keluar dari saluran PCV kembali ke saluran intake.
Jika kita melepas salah satu selang PCV maka suara mesin akan terkesan
ngobos karena tekanan udara di dalam mesin tidak stabil.
Demikian artikel singkat mengenai cara kerja sistem pelumas mesin secara
lengkap. Semoga bisa menambah wawasan kita serta bermanfaat bagi kita
semua.
2.1.6 Komponen- komponen Sistem Pelumasan
Komponen-Komponen Sistem Pelumasan, yaitu:
Oil pan atau carter berfungsi untuk menampung minyak pelumas dalam
mesin. Carter terletak di bagian bawah mesin dan berbentuk seperti bak.
3.Oil Pump
Oil Stainer atau saringan oli kasar berfungsi untuk menyaring minyak
pelumas dari partikel-partikel kasar yang dibawanya agar nantinya tidak masuk
ke dalam pompa oli. Jika kotoran yang berukuran besar masuk ke dalam
pompa oli, maka dapat merusak komponen pompa oli ini.
5. Oil filter
Oil filter atau saringan minyak pelumas berfungsi untuk menyaring kotoran-
kotoran yang terbawa oleh minyak pelumas yang berukuran halus. Filter oli ini
harus diganti dalam jarak kilometer tertentu guna mengoptimalkan kinerja dari
pelumasan.
6.Oil pressure sensor
7. Deep stick
Deep stick atau petunjuk level oli berfungsi untuk menunjukkan jumlah
minyak pelumas yang ada di dalam mesin. Pada Deep stick oil ini terdapat
tanda yang menunjukkan bila jumlah minyak pelumas kurang atau terlalu
banyak yaitu dengan tanda Low level dan Fuel level.
8. Oil feed
Oil feed berfungsi sebagai jalur minyak melumas mengalir yang ada di
dalam mesin.
9.Katup PCV
Terletak pada bagian bawah mesin tepatnya yaitu menempel pada blok silinder
bagian bawah. Cara melepas carter yaitu :
a. Menggunakan potongan pelat ke celah antara bak oli dengan blok silinder.
b. Buka bak penampung oli
c. Bersihkan bak penampung oli
d. Pasang gasket dan beri lem
e. Pasang baut bak oli dengan kunci momen 2 kg
f. Periksa kembali bak oli
g. Periksa baut pembuangan oli
2.Oil strainer
Terletak pada bagian bawah hak penampung oli yang terhubung langsung dengan
pompa oli dan berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum minyak pelumas terhisap
oleh pompa. Langkah pemeriksaan Oil Strainer:
a. Bersihkan oil strainer dari kotoran yang menempel
b. Periksa penyaring dari kondisi pipa oil strainer
Keterangan:
Diameter dalam pipa: 15 mm
Diameter luar pipa 16,3 mm
Celah kawat 0.5 mm
Diameter oil strainer: 110 mm
3.Pompa Oli
Apabila ada indikasi tekanan minyak pelumas terlalu rendah, pada meteran
tekanan minyak tidak menunjukkan.
Kemungkinan:
Perbaikannya:
1. Tambah minyak pelumas kalau perlu ganti minyak pelumas yang baru
sesuai dengan volumenya!
2. Bersihkan pompa minyak pelumas dari kotoran yang menempel!
3. Ganti pegas pengatur minyak pelumas dengan yang baru!
4. Ganti minyak pelumas yang baru sesuai dengan viskositas /
kekentalannya!
Kemungkinan:
Perbaikannya:
1. Tambahkan minyak pelumas yang baru kalau perlu ganti dengan yang
baru!
2. Bersihkan pompa minyak dari kotoran yang melekat!
Kemungkinan:
1. Pengatur tekanan minyak pelumas berupa katup dan pegas terjepit atau
tersumbat.
2. Pegas pengatur tekanan minyak pelumas terlalu keras.
Perbaikannya:
1. Perbaiki katup dan pegas yang terjepit dan bersihkan bila ada sumbatan.
2. Atur kembali pegas pengatur tekanan minyak pelumas.
Oli yang digunakan pada kendaraan harus selalu diganti dengan oli yang baru
menurut aturan servis. Akan tetapi, anggapan orang untuk mengganti oli ada
yang berpendapat setiap tiga bulan sekali. Itu adalah anggapan yang keliru.
A.kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
di lapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat
gambaran kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi
mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan
kerja. Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi biasanya
memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas. Pada praktek kerja
lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup Selama penulis melaksanakan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN), penulis merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang belum pernah
penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman. Tujuan lain
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa dan
siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Ada pula tempat yang disukai yakni di
ruangan pemilahan arsip. penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis
dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai berkas yang tersedia
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) telah terlaksana dengan baik, dengan program
keahlian masing-masing tanpa halangan apa pun
B. SARAN-SARAN
Dengan terselesainya laporan ini, penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dan juga penulis ingin menyarankan
1. Kekompakan antara pembimbing dan siswa Prakerin harus tetap dijaga dengan baik.
2. Perawatan yang baik pada mesin-mesin dan perlatan agar dapat beroperasi berfungsi
dengan lancar serta berumur panjang atau awet
3. Kedisiplinan dalam bekerja harus tetap ditingkatkan.
4. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum praktek didunia
kerja dan industri.
3.2 Lampiran
1. Sertifikat
2. Jurnal