Disusun Oleh:
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK NEGERI 1 KUNINGAN
TAHUN 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
PKL
Menyetujui / Mengesahkan,
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan Laporan PKL
dengan judul “SISTEM REM TROMOL DAN CAKRAM”. Laporan ini berisi
kegiatan dan pengalaman penulis selama melaksanakan praktek kerja
lapangan di Bengkel LAYANAN PRIMA MURNI MOBILINDO Jakarta.
Dalam penyusuan laporan ini penulis menghadapi beberapa hambatan,
namun atas bantuan dari berbagi pihak laporan ini dapat disusun dengan
baik. Oleh karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penulis, antara
lain:
1. Bapak Drs. Ibnu Udy Prasetyo, M. Eng, selaku Kepala SMK Negeri 1 KUNINGAN.
2. Bapak Nanang Dimjati , S. Pd,selaku Kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 1 KUNINGAN.
3. Bapak Nanang Dimjati, S. Pd, selaku pembimbing praktik kerja industri Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 KUNINGAN..
4. Bapakk Haryono, selaku Kepala Bengkel LAYANAN PRIMA MURNI MOBILINDO
5. Bapak Siswanto, selaku pembimbing selama pelaksanaan praktek kerja lapangan
di Bengkel LAYANAN PRIMA MURNI MOBILINDO..
6. Teman-teman mekanik, karyawan,dan staff di Bengkel LAYANAN PRIMA MURNI
MOBILINDO..
7. Orangtua, keluarga, dan teman-teman yang telah membantu dan memberi
dukungan.
Penyusun,
Ipanna Nugraha
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………………….. i
HALAMAN KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….. iii
HALAMAN DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………….. iv
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………… 1
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………………………………………………….. 1
BAB 2 URAIAN
UMUM…………………………………………………………………………………………. 4
2.1 Profil
Perusahaan……………………………………………………………………………………………. 4
2.2. sejarah
perusahaan………………………………………………………………………………………….. 4
2.4. Bidang
Usaha………………………………………………………………………………………………… 5
BAB 3 LANDASAN
TEORI……………………………………………………………………………………. 6
3.1Rem…………………………………………………………………………………………………………
…….. 6
3.2Prinsip
rem………………………………………………………………………………………………………. 7
1. Tipe rem…………………………………………………………………………………………………….. 7
1. K3 Dalam Perawatan Rem…………………………………………………………………………… 8
1. Tujun Keselamatan Kerja…………………………………………………………………………….. 8
1. Alat Dan Bahan………………………………………………………………………………………….. 9
BAB 4 LANGKAH
KERJA……………………………………………………………………………………… 11
1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………… 30
1. Saran…………………………………………………………………………………………………………. 30
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………………………. 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1: Bengkel LAYANAN
PRIMA………………………………………………………………………………. 4
Gambar 3: Sistem
Rem……………………………………………………………………………………………… 6
Gambar 7: Shoes
Safty……………………………………………………………………………………………… 8
Gambar 8: Sarung
Tangan………………………………………………………………………………………….. 8
Gambar 13:
Amplas………………………………………………………………………………………………….. 10
Gambar 27:
Disc/Piringan………………………………………………………………………………………….. 20
Gambar 32:
Reservoir……………………………………………………………………………………………….. 23
Gambar 37:
PembongkaraN………………………………………………………………………………29
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pelaksanaan PKL
Praktek kerja lapangan(PKL) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah
untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari SMK
siap terjun dalam dunia kerja.
Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang akan
melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang
pendidikan kejuruan harus melaksanakan Praktek kerja lapangan (PKL) di
industri-industri maupun lembaga-lembaga swasta. Praktek kerja
lapangan(PKL) dilaksanakan dengan harapan sebagai siswa yang nantinya
lulus, dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diterima
oleh sekolah, sehingga apabila dikemudian hari siswa berkerja diperusahaan
dapat mengembangkannya.
1. Tujuan
Praktek kerjab lapangan(PKL) merupakan suatu sistem yang di lakukan di
luar proses belajar mengajar dan di laksanakan pada perusahaan/industri
atau instansi yang relevan. Secara umum, pelaksanaan program Praktek kerja
lapangan (PKL) di tujukan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan siswa di bidang teknologi dan penyesuaian diri dengan
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Memperkokoh “ link and match “ (kesesuaian dan kesepadanan) antara
SMK dan dunia kerja.
BAB II
URAIAN UMUM
1. INDENTITAS PT. NUSANTARA INDAH DAIHATSU
1. Nama Tempat PKL : LAYANAN PRIMA MURNI MOBILINDO
MISI Perusahaan
Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan
BAB III
LANDASAN TEORI
1. REM.
Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan
roda. Karena gerak roda di perlambat, secara otomatis gerak kendaraan
menjadi lambat. Eenergi kenitek yang hilang dari benda yang bergerak ini
biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.
Gambar 3.1 Sistem rem.
Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan
dalam roda gila (flywheell), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik
oleh suatu alternator, selanjutnya dilakukan dilakukan melalui suatu
penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk pengguna lain.
Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :
1. PRINSIP REM.
Prinsip Rem adalah merubah energi panas menjadi energi gerak. Umumnya
rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan
sistem gerak putar. Efeknya pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkanantara dua objek atau benda.
1. TIPE REM.
REM TROMOL (DRUM BRAKE).
Gambar 3.2 Rem Tromol.
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem
yang diam menekan bagian dalam tromol yang berputar.
Rem cakram terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang yang berputar
dengan roda, dan disc pad yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit
cakram.
Bahan:
1.(Satu) 1 Enggine Stand SUZUKI ( Swift )
2. Brake Cleaner
3. Amplas
4. Krim Pelumas (Grease)
BAB IV
LANGKAH KERJA
1. REM TROMOL (DRUM BRAKE).
Backing Plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada tepat di
belakang sistem rem tromol. Berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung
komponen rem tromol lainnya.
Jika anda lihat maka bentuk backing plate ini adalah lingkaran yang disertai
dengan banyak lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan ini dibuat untuk
menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja secara maksimal.
2. Silinder Roda.
Gambar 4.3 Silinder Roda.
menjadi gerakan mekanis. Pada sistem rem tromol, ada beberapa tipe
yang di gunakan. Namun yang banyak digunakan saat ini adalah tipe
wheel cylinder tipe dual piston yang diaplikasikan pada tromol jenis
Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk meletakan kampas rem pada
sistem rem tromol. Pada rem cakram, ini disebut brake pad, brake shoe
berbentuk setengah lingkaran berjumlah dua yang apabila digabungkan dua
sepatu rem berbentuk lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi dalam
tromol rem yang berbentuk lingkaran. Sehingga pengereman bisa
berlangsung.
4. Tromol Rem.
Fungsi tromol rem ini adalah sebagai media gesekan bersama kampas rem
agar putaran roda bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga
kapanpun mobil bergerak pasti tromol akan bergerak. Ketika kampas rem
menyentuh permukaan tromol akibatnya timbul gesekan karena tromol rem
bersifat dinamis (berputar) dan kampas rem statis. Hasilnya berupa panas
yang juga akan menghentikan putaran tromol rem.
Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem
seusai proses pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem,
sepatu rem bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem. Namun
ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu rem harus bisa kembali.
Ada dua buah pegas biasanya dalam satu rem tromol yaitu :
• Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnya dibawah wheel cylinder.
Fungsi utama pegas ini adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar
menutup.
• Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekat adjuster berfungsi
menjaga agar dua buah sepatu rem bisa menekan adjuster.
6. Brake Shoe Holder.
dipakai harus bisa menunjang hal ini. Brake shoe holder terdiri dari
sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan plat penekan. Ketiga bagian
ini saat dipasangkan akan menjaga sepatu rem tetap menempel pada
Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil, kalau motor
tidak dilengkapi dengan mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada
Terbilang ada dua buah lever pada mekanisme rem parkir ini yaitu :
• Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki engsel yang tersambung
pada brake shoe bagian atas. Sementara ujung lainnya, terhubung ke kabel rem.
• Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park brake lever dengan brake
shoe yang satunya.
Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem maka park brake lever
akan tertarik. Tarikan ini akan mendorong brake shoe link untuk bergerak
kearah luar, sehingga kampas rem sekunder langsung menempel dengan
permukaan tromol. Kemudian, karena kampas rem sekunder sudah mentok
maka akan terjadi efek pengungkit dimana tarikan park brake lever juga
mendorong kampas rem primer ke permukaan tromol.
Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan kawat baja lainya.
Fungsi utama kabel rem parkir adalah untuk menghubungkan gerakan tuas
rem parkir dengan parking brake lever yang ada pada rem.
• Rem kaku atau keras saat pedal rem diinjak: Bisa jadi karena adanya kerusakan
booster rem, kebocoran selang hose vacum, atau juga.
• Rem bunyi berisik, suara kampas tergores: Yang seperti ini biasanya hanya
sebuah kotoran atau memang sedang terjadi sebuah gesekan antara besi dengan
besi, atau biasa orang sebut kampas habis sehingga besi bantalan kampas
tergesek secara langsung.
• Rem membanting kiri atau kanan: Ini bisa diakibatkan karena terjadi
piston/kaliper rem macet pada salah satu roda, bisa juga karena setelan
kerapatan rem tidak seimbang antara kiri dan kanan.
• Rem ambles bahkan blong, jenis kerusakan yang paling berbahaya: ini bisa
diakibatkan karena ada kebocoran, kebocoran bisa terjadi di master rem atas,
selang atau master bawah, dan bisa juga akibat karet/seal master rem atas sudah
aus.
3. Setelah itu bersihkan tromol dari debu,oli dan kotoran, bisa mengampelas tromol
supaya bidang tidak terlalu licin pada saat bergesekan dengan kanpas rem.
4. Tidak Cuma itu saja, bisa juga memodifikasi tuas rem pada tromol dengan
memanjangkan atau menggantinya dengan persamaan dari motor lain yang lebih
panjang.
5. Jika pada system pengereman menggunakan step uderbone, maka pada bagian
depan harus lebih panjang dari bagian belakang. Kalau kurang pakem, bisa juga
memanjangkan bagian depan atau juga bisa di pendekkan pada bagian belakang.
6. Cara yang terakhir untuk memperbaiki rem tromol yang kurang pakem yaitu
mungkin cara ini sedikit aneh, akan tetapi ini berhasil untuk mengatasi rem yang
kurnag pakem. Caranya yaitu pada kanpas rem di olesi dengan sabun colek dan
juga pada bagian dalam tromol juga sama yaitu di olesi sabun colek.
1. Perawatan rem tromol.
• Biasakan kontrol minyak rem, dan segera isi ulang apabila sudah berada pada
batas minimum pengisian.
• Kontrol selang-selang mulai dari master atas hingga ke selang bawah pada roda,
segera ganti apabila telah ditemukan kebocoran pada selang.
• Bongkar ban dan lakukan pembersihan secara berkala, terhadap kaliper, cakram,
dan komponen yang lain, dan segera ganti kampas rem apabila terlihat tipis.
1. REM CAKRAM (DISC BRAKE).
Rem cakram atau Disc Brake adalah sistem pengereman yang memanfaatkan
komponen tambahan berupa piringan yang akan dijepit oleh dua buah
kampas rem untuk memperlambat putaran. Keuntungan rem cakram adalah
memiliki daya pengereman yang kuat dan responsif.
Selain itu, rem cakram juga memiliki keuntungan pada sisi desain. Rem
cakram memilki desain yang sangat simple, karena hanya terdiri dari tiga part
utama. Yakni piringan, caliper dan kampas rem.
2. Kampas Rem
Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang berfungsi menekan
piringan rem saat proses pengereman diaplikasikan. Untuk menghasilkan
pengereman yang optimal, brake pad harus memiliki gaya gesek yang besar
dan dapat pula menahan panas.
Gambar 4.13 kanpas rem.
3. Caliper Rem
Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida menjadi
gerakan mekanis yang akan menekan brake pad. Singkatnya,tekanan hidraulik
yang masuk ke kaliper akan diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit
brake pad.
4. Pedal/Tuas Rem
Pedal atau tuas rem adalah komponen yang bertugas sebagai media untuk
mengaktifkan sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas sederhana.
Dimana ketika tuas atau pedal yang memiliki lengan yang lebih panjang maka
akan lebih mudah untuk menekan benda dengan gaya yang besar.
Gambar 4.15 Pedal rem
5. Master silinder
Master silinder akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi tekanan
hidraulis. Master silinder memiliki komponen piston yang terhubung dengan
pedal rem. Piston ini akan menekan fluida berdasarkan hukum pascal.
6. Reservoir
Reservoir adalah komponen yang berfungsi menampung fluida atau minyak
rem cadangan. Tabung reservoir terletak menyatu dengan master silinder.
didalam tabung ini biasanya memiliki sebuah sensor untuk mendeteksi level
volume minyak rem. Sehingga saat sistem rem mengalami kekurangan fluida.
Gambar 4.17 Reservoir.
7. Selang Hidrolik
Selang hidraulis menjadi komponen yang akan mendistribusikan fluida rem
ke setiap sistem. Tekanan didalam sistem rem beragam. Sehingga selang ini
juga harus dapat menahan tekanan yang beragam itu. Umumnya,selang
hidraulis terbuat dari baja dengan harapan tidak terjadi kebocoran fluida
pada sistem pengereman.
8. . Booster Rem
Booster rem fungsinya sebagai assist yang akan meringankan penekanan
pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman. Booster rem akan melipat
gandakan energi pengereman yang diaplikasikan oleh pengguna.
Gambar 4.19 Booster rem.
Baik rem tromol maupun cakram memiliki prinsip kerja yang sama, dengan
menggunakan gaya gesek. namun keduanya memiliki
perbedaan cara kerja. Cara kerja rem cakram pada mobil adalah sebagai
berikut;
• Saat pedal ditekan oleh pengemudi, maka push rod pada pedal akan menekan
piston.
• Karena piston tertekan, akibatnya piston bergerak dan mengecilkan volume
didepan piston.
• Volume didepan piston beisikan fluida minyak rem. Karena terjadi pengecilan
volume, fluida terdorong keluar melalui outlet valve menuju outlet house.
• Hal ini akan timbul tekanan pada fluida sesuai dengan hukum pascal. Dimana
tekanan pada zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama.
• Melalui selang hidraulis, tekanan fluida disalurkan ke dalam brake caliper.
• Didalam brake caliper tekanan fluida akan diubah menjadi energi mekanis melalui
piston caliper.
• Piston caliper akan bergerak untuk menekan brake pad atau kampas rem.
• Sehingga akan ada gaya penekanan antara brake pad dan piringan rem. Yang
menyebabkan gesekan dan panas sehingga putaran rotor piringan tersebut
berhenti.
• Saat penekanan pedal rem dilepas, pegas yang berada di sekitar pedal rem akan
menarik pedal rem ke posisi semula.
• Piston didalam master silinder pun tertarik dan volume di depan piston
membesar.
• Akhirnya timbul kevakuman dan fluida akan tersedot ke dalam volume didepan
piston pada master silinder.
• Sehingga gaya pengereman antara brake pad dan piringan akan terlepas, yang
menyebabkan piringan terbebas dan dapat berputar seperti semula.
4. Cara perawatan sistem rem Cakram.
Untuk sistem rem cakram, memiliki perawatan yang lebih simple dari pada
jenis rem lainya. Hal tersebutr dikarenakan konstruksi sistem rem cakram
sangat sederhana. Untuk perawatan sendiri, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan terkait sistem rem cakram yaitu :
1. PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM TROMOL DAN CAKRAM PADA SUZUKI ERTIGA.
1. Perawatan rem mobil itu sendiri pada dasarnya meliputi:
• Rem berbunyi.
Kemungkinan disebabkan oleh kampas yang telah habis atau terdapat kotoran
di kampas rem. Kotoran bisa muncul dan mengendap setalah melewati
genangan air banjir atau debu residu kampas yang menumpuk akibat tidak
pernah dibersihkan.
Serupa dengan rem cakram masalah pada rem tromol bisa memiliki masalah
yang sama, yaitu gelombang atau baret di rumah tromol. Akibat pengereman
jadi nggak maksimal karena permukaan brake shoe tidak dapat menempel
sempurna dengan dinding dalam rumah teromol saat melakukan pengereman.
Solusi untuk mengatasi baret pada dinding dala m rumah tromol juga dengan
cara membubutnya(selama kedalaman baret tidak lebih dari 0,5 mm).
Salah satu penyebab utama baret pada permukaan piringan cakram atau
tromol adalah kampas rem mobil yang sudah tipis dan tetap terus dipakai.
Selain baret masalah lainnya pada rumah tromol adalah munculnya retakan.
Tromol mobil yang retak tidak aman untuk dilakukan perbaikan dan harus
diganti. Jangan mencoba mengakali dengan mengelas tromol yang retak.
BAB V
PENUTUP
Dengan adanya program praktek kerja lapangan (PKL) yang telah diterapkan
di Sekolah kejuruan sangatlah mendukung dalam bidang sesuai jurusan
masing-masing sangatlah membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang di
jalankan.
Dengan berakhirnya kegiata PKL ini dapat saya simpulkan bahwa sebagai
berikut :
1. Pelajaran yang di ajarkan dalam sekolah dapat di praktekan oleh siswa dalam
dunia usaha.
2. Dan dengan adanya kerja industri ini, maka siswa dapat mengembangkan
kemampuan yang di milikinya serta bisa menciptakan tenaga kerja yang
profesional.
3. Kegiatan praktek kerja lapangan ini diperlukan untuk memacu kreatifitas dari
siswa dan memberikan pengalaman kerja untuk siswa.
4. Serta praktek kerja lapangan ini sangat bermanfaat untuk pengalam kerja siswa.
Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan PKL sebagai berikut :
1. Bagi siswa dan siswa yang melaksanakan praktek kerja lapangan jangan malu
untuk bertanya kepada pembimbingnya jika ada hal yang tidak di ketahui atau di
pahami agar tidak ada kesalahan.
2. Dan dari pihak sekolah di haruskan membuat panduan lebih jelas lagi agar dapat
di pahami oleh siswa / siswi.
3. Diharapakan dari pihak yang bersangkutan dapat membimbing siswa yang
melaksanakan praktek kerja lapangan.
4. Dan semua pihak yang bersangkutan pada praktek kerja lapangan ini dapat
melakukan kerja sama dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA