DisusunOleh :
Nama : Eka Valentina Febriyanti
Kelas : XII TO 2
NIS : 4255
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Paket Keahlian : Teknik Ototronik
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Nusawungu
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga dapat melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) dan
menyelesaikan penyusunan laporan hasil PKL dapat berjalan sesuai dengan
program yang telah direncanakan. Penyusunan laporan ini dilaksanakan sesuai
dengan pekerjaan yang telaah dilaksanakan di Industri tempat PKL,
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan maupun
membantu dalam pembuatan laporan ini kepada :
1. Ibu Sri Windiarti,S.Pd, M.Pd, Selaku Kepala SMK Negeri Nusawungu.
2. Bapak Sulasdi S.Pd selaku waka humas DU/DI SMK Negeri Nusawungu.
3. Bapak Bagyo, selaku pimpinan Bengkel Bagyo Purwokerto.
4. Bapak Wahidin, selaku pimpinan Bengkel Wahidin Pucung Kidul.
5. Bapak Anggarif Romadhoni S.Pd, selaku pembimbing sekolah.
6. Bapak Puji Agus Wibowo S.Pd selaku ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Ototronik SMK Negeri Nusawungu.
7. Bapak dan Ibu guru pembimbing SMK Negeri Nusawungu.
8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan PKL.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini
sangat diharapkan. Akhirnya semoga laporan ini dapat berguna bagi para pembaca
dalam memperluas wawasan serta khasanah
Nusawungu, 2020
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masal…………………………………………………………………………………
C. Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………………
D. Manfaat…………………………………………………………………………………………
BAB II PELAKSANAAN………………………………………………………………………………
A. Waktu dan Tempat………………………………………………………………………………
B. Rencana Materi yang Diharapkan………………………………………………………………
C. Materi yang dicapai ……………………………………………………………………………
D. Komponen Kopling ……………………………………………………………………………
E. Cara Kerja………………………………………………………………………………………
F. Gangguan Pada Sistem Kopling…………………………………………………………………
G. Persiapan Kerja…………………………………………………………………………………
H. Langkah Kerja …………………………………………………………………………………
I. Keselamatan kerja………………………………………………………………………………
J. Pengujian…………………………………………………………………………………………
K. Hasil Kerja………………………………………………………………………………………
BAB III HASIL SETELAH PKL………………………………………………………………………
1. SERTIFIKAT……………………………………………………………………………………
2. MATERI…………………………………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………………………
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.30 Center Clutch. ………………………………………………………………………
Gambar 2.31 Clutch Hub. ………………………………………………………………………
Gambar 2.32 Mengencangkan Baut Clutch Cover. ……………………………………………………
Gambar 2.33 Release Lever Shaft. ………………………………………………………………………
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa siswi SMK. Hal ini dilakukan bertujuan untuk membangun
kemandirian dan kedisiplinan bagi masing-masing peserta pelaksana Praktek
Kerja Lapangan(PKL) dimana siswa akan langsung terjun ke dunia industri.
Dalam melaksanakan PKL Penyusun bertempat di Bengkel Bagyo
Purwokerto selama 3(tiga) bulan,terhitung dari tanggal 1 Oktober sampai 10
Januari 2019 dan tahap dua di Bengkel Wahidin Pucung Kidul tanggal 2
Februari sampai 16 Maret 2020. Penyusun pernah melaksanakan pekerjaan
perawatan dan perbaikan sistem Kopling pada Chevrolet Spin Taun. Dan
penyusun ingin memperdalam pengalaman tentang perawatan dan perbaikan
Koplingl.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa dapat
melaksanakan hal yang dapat diperintahkan pembimbing dan sebelum
melakukan pekerjaan biasanya pembimbing memberikan bimbingan dan
memberi cara-cara dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan. Hal tersebut
agar dalam melakukan pekerjaan siswa tidak melakukan kesalahan. Penyusun
biasanya melakukan pekerjaan yang ringan seperti hal yang tidak
beresiko,seperti Perbaikan Sistem Rem, Sistem Pendingin, Tune Up,
Overhoul Engine,Penggantian Kampas Kopling, Perawatan dan Perbaikan
Sistem Gardan, Pencucian Engine yang telah dibongkar, dan lainnya
tergantung dari pelanggan konsumen yang berkeluhan terhadap kerusakan
pada kendaraan mobilnya tersebut.
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang
digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan
putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin
sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan
1
dengan teratur dan seefisien mungkin. Fungsi kopling mobil adalah
menghubungkan dan memutus daya dari rotasi mesin menuju transmisi.
Masing-masing jenis kopling mobil pun memiliki fungsi yang berbeda.
Pertama, jenis kopling dikelompokkan menurut cara kerjanya:
magnetis, gesek, dan fluida. Kedua, jenis kopling menurut jumlah platnya:
ada kopling plat tunggal dan juga kopling plat ganda. Untuk lebih mengenal
jenis dan fungsi kopling mobil. Komponen-komponen Koping meliputi :
Pedal Kopling (clutch pedal), Master silinder kopling atas, Master silinder
kopling bawah, Selang kopling (Flexible Hose), Garpu pembebas (Release
Fork), Bantalan pembebas (Release Bearing), Plat penekan (Pressure Plat),
Pegas diafragma (Diafragma Spring), Plat kopling (Clutch Disk), Tutup
kopling (Clutch Cover), Fly wheel (Roda Gila). Cara kerja sistem kopling
yaitu ada 2,pada saat pedal kopling diinjak dan pada saat pedal kopling
dilepas. Setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 4(Empat)
bulan, siswa diwajibkan untuk membuat laporan sebagai tanggung jawab
masing-masing individu. Dalam hal ini penyusun membuat laporan tentang
Sistem Gardan dengan judul “ PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM
KOPLING PADA MOBIL, CHEVROLET SPIN TAUN ”
B. Rumusan Masal
Pada laporan PKL ini penyusun dapat menjabarkan beberapa
perumusan masalah yang akan dibahas. Perumusan masalah tersebut yaitu :1.
Apa yang dimaksud dengan kopling? 2. Bagaimana cara kerja kopling? 3.
Bagaimana prosedur pemeriksaan dan perbaikan kopling?
2
3. 3. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di SMK dan program latihan
di dunia kerja (DUDI).
D. Manfaat
Manfaat bagi peserta didik:
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi
pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos
kerjayang tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari ditempat PKL
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri.
3
BAB II
PELAKSANAAN
B Materi psikomotorik
berupa praktik meliputi
1. Gambar Teknik Otomotif
4
2. Teknologi dasar otomotif
3. pekerjaaan dasar otomotif
4. Perawatan dan pebaikan engine management
sistem dan motor listrik
5. Perawatan dan perbaikan Chasis Management
sistem
6. Perawatan dan perbaikan comfort safety dan IT
7. Perancangan sistem kontrol kendaraan
8.bProduk kreatif dan kewirausahaan
C Afektif
Budaya kerja industri meliputi :
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Inisiatif
4. Tanggungjawab
5. Kemandirian
D Penunjang
1. Kehadiran
2.
Total (4 bulan x 25 hr x 4 bulan) 800 jam
5
1. Kopling gesek Kopling gesek adalah pemindah tenaga melalui
gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan,
kopling ini banyak digunakan dikendaraan khususnya pada
kendaraan sepeda motor, sedan, dan mobil penumpang lainnya
6
3. Kopling Magnetic Kopling magnetic adalah bagian dari compresor
AC mobil yang bertugas untuk menghubungkan putaran mesin
dengan compresor melalui drive belt.
4. Kopling Satu Arah Kopling satu arah adalah one way clutch/free
welling clutch/overrunning clutch. Kopling satu arah merupakan
kopling otomatis yang memutuskan dan menghubungkan poros
penggerak (driving shaft) dan yang digerakan tergantung pada
perbandingan kecepatan putaran dari poros-poros tersebut.
7
lembut, berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan secara
bertahap.
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin tanpa selip, jika kopling
sudah berhubungan dengan flywheel plat kopling tidak boleh
selip,sehingga saya dan putaran mesin terindah 100%.
c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat, pada
saat kita oprasikan kopling harus memutuskan daya dan putaran
dengan sempurna, yaitu daya dan putaran betul-betul tidak diteruskan.
Sedangkan pada saat kopling tidak dioperasikan kopling harus
terhubung dengan flywheel 100%, kerja kopling dalam memutus dan
menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat dan tidak
banyak membutuhkan waktu.
D. Komponen Kopling
1. Pedal Kopling
Clutch pedal atau pedal kopling berfungsi untuk meningkatkan
momen gaya injak pengemudi, sehingga memperingan tenaga yang
harus dikeluarkan, lalu meneruskan gerakan injakan kaki pengemudi ke
master cylinder kopling.
8
master kopling terdapat perapat karet (seal oil) yang berfungsi mencegah
supaya minyak kopling tidak terjadi kebocoran serta menampung
minyak kopling di dalamnya.
9
Gambar 2.8 Selang Kopling.
10
Gambar 2.10 Release Bearing.
11
Gambar 2.12 Diafragma Spring.
12
Gambar 2.14 Clutch Cover.
E. Cara Kerja
1. Pada Saat Pedal Kopling Diinjak
Pada saat pedal kopling diinjak, maka clutch fork (garpu
pembebas) menekan release bearing (bantalan pembebas) kedepan,
sekaligus menekan diafragma spring, mengikuti pressure plate,
membebaskan disc clutch dari jepitan terhadap flywheel, karena disc
clutch tidak tertekan, maka putaran engine (mesin) tidak dapat
diteruskan.
13
Gambar 2.16 Cara Kerja Kopling Saat Diinjak.
2. Pada Saat Pedal Kopling Dilepas
Pada saat pedal kopling dilepas, maka clutch release fork akan
kembali ke posisinya semula dan release bearing tidak menekan
diafragma spring dan dengan demikian diafragma tidak mengungkit
pressure plate dan disc clutch kembali terjepit flywheel sehingga putaran
dapat diteruskan kembali.
14
b. Kerusakan atau keausan pada bantalan pembebas.
Cara mengatasinya :
a. Menambah pelumas pada sambungan-sambungan penggerak
kopling.
b. Mengganti bantalan pembebas.
G. Persiapan Kerja
1. Alat
Tabel 2.1 Alat.
H. Keselamatan kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan keselamatan kerja
didalam melaksanakan pekerjaan. Beberapa keselamatan kerja yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Berdo'a terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan.
2. Menggunakan/memakai pakaian praktik/wearpack.
3. Menggunakan peralatan dan bahan sesuai fungsinya masing-masing.
4. Tidak bercanda saat melakukan pekerjaan.
15
5. Mematuhi peraturan kerja yang ada pada bengkel.
6. Mengikuti intruksi dan arahan dari pembimbing bengkel dengan baik.
7. Mengaktifkan hand break dan mengganjal roda sebelum melaksanakan
perbaikan.
I. Langkah Kerja
1. Dalam proses perbaikan kendaraan pastikan keselamatan kerja menjadi
prioritas pertama.
a. Lihat dan cermati kondisi yang akan dibongkar.
b. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan ditempat kerja.
c. Lakukan pemeriksaan pada sistem kopling dan lakukan perbaikan
jika diperlukan.
d. Lakukan penggantian jika setelah pemeriksaan tidak layak pakai.
e. Membersihkan peralatan dan mengembalikan ketempat alat setelah
selesai melakukan perbaikan.
f. Melakukan pengujian sistem kopling.
2. Pembongkaran Unit Kopling
Sebelum pembongkaran sistem kopling harus terlebih dahulu melepas
komponen-komponen lain yang terkait/menghalangi antara lain :
a. Melepas kabel positif (+) pada baterai.
b. Release Cylinder Unit (dengan pipa tetap terpasang).
c. Propeller unit kendaraan tipe R (rear) WD/4WD
d. Unit transmisi dan sistem pemindahnya.
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release
bearing dan release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga
secara mudah dapat dilepas dengan cara melepas pengunci release fork
terhadap porosnya, release fork dan release bearing akan lepas.
3. Langkah-langkah Melepas Kopling
a. Membuat tanda pada rumah kopling dan flywheel.
b. Memasang central clutch alat bantu yang lain atau untuk menahan
plat kopling pada tempatnya.
16
c. Kendorkan baut-baut penyatu rumah kopling ke flywheel dengan
urutan menyilang secara bertahap dan merata sampai tidak ada
tekanan pegas.
d. Lepaskan baut rumah kopling satu persatu dan kemudian dilepaskan
clutch cover dan clutch disch.
17
d. Melepas secara pelan-pelan penekan alat penekan
e. Melepas clutch cover.
f. Melepas pegas-pegas.
g. Melepas pin dan release lever.
4. Pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian unit kopling
a. Release Bearing
Umunya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe lelumasan
permanen sehingga tidak memerlukan pembersihan dan
pelumasanya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah
secara visual yaitu dengan melihat ada kotoran, luka bekas
gesekan/terbakar, tergores dan jika hanya sedikit dapat dibersihkan
dengan amplas yang halus, jika kerusakan parah makan ganti dengan
unit kopling yang baru.
18
1) Pemeriksaan secara visual, dengan melihat apakah terdapat
kotoran, luka bakar/bekas tergores, terbakar, dan retak. Jika ada
kotoran, luka bakar, retakan dan itu hanya sedikit, dapat
dibersihkan menggunakan amplas halus, jika kerusakan parah
makan sebaiknya komponen tersebut diganti.
19
meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu
kendaraan makan akan semakin kuat tegangan pegas yang
digunakan. Spesifikasi tegangan pegas juga tidak boleh terlalu
besar karena akan membuat penekan kopling tidak merata
6) Perbaikan/penyetrlan. Bila penyimpangan tidak masuk
spesifikasi lakukan penyetelan kerataan.
a) pegas diafragma
Pada pegas diafragma lakukan penyetelan ketinggian dan
kerataan menggunakan SST.
b) Tuas pembebas
penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan cara mengatur
baut pengatur pada pengikat tuas pembebas dari penekan
dengan bantuan SST pengukuran kerataan, setelan kerataan
tepat, maka kunci dan kekerasan mur penahan pengunci.
c) Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu :
1) pemeriksaan secara visual, adalah pemeriksaan dengan
melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan, terbakar
atau retak. Jika ada dan itupun sedikit maka bisa
dibersihkan menggunakan amplas halus. Namun jika
kerusakan parah bisa diperbaiki menggunakan mesin bubut,
tetapi jika tidak memungkinkan maka ganti dengan yang
baru.
2) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling menggunakan
straight edge dan Feeler gauge, ketidak rataan max 0,5mm.
20
Gambar 2.24 Pemeriksaan Plat Penekan.
21
pemasangan kampas kopling yang baru menggunakan paku
keling dan menggunakan urutan menyilang. Lakukan
pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan
bantuan roller instrument dan dial indicator.
22
Gambar 2.27 Pemeriksaan Flywheel.
23
a. Lepaskan pressure plat pada dudukan plat penekan.
b. Pasang duduknya dengan pegas penekan di plat penekan.
c. Pasang clutch cover di belakang plat penekan dengan posisi yang
tepat.
d. Pasang pressure level pada dudukan nya, di clutch cover.
e. Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga
pegas penekan tertekan, dan baut pemegang/penyetelan pressure
level dapat dipasang.
24
3) pasangkan plat kopling pada flywheel dengan panduan center clutch
dan atur posisinya agar tetap ditengah.
4) pasang clutch cover unit dengan memperhatikan tanda-tanda yang
telah diberikan pada saat pembongkaran.
5) pasang baut-baut clutch cover dengan flywheel.
6) lakukan pengecekan baut-baut clutch cover secara bertahap
danenyilang, mulailah pengecekan baut dari yang terdekat dengan
nok pintu, sebelum baut di kencangkan pastikan lagi posisi clutch
dengan pengatur posisi denger lagu clutch.
7) kencangkan baut clutch cover dengan kunci momen, spesifikasi
kekencangan yaitu berkisar 195kg cm/19NM.
25
J. Pengujian
Dalam pengujian, cukup hidupkan mesin lalu pijak pedal kopling
masukan gigi dan jalankan mobil secara perlahan, apakah perpindahan gigi
berjalan mulus dan tidak selip, jika perpindahan gigi berjalan mulus dan
tidak selip/maximal berarti pengujian berhasil.
K. Hasil Kerja
Mobil datang, konsumen mengeluh karena sistem kopling bekerja
tidak maximal ikarenakan pada saat melakukan pengoperan gigi tidak
lembut, setelah dilakukan pengecekan, pembongkaran, dan perbaikan
ternyata kampas kopling sudah habis, dan harus dilakukan penggantian
kampas kopling. Setelah diganti kemudian dipasang kembali kopling
bekerja maximal lagi, pada saat memasukkan dan memindahkan gigi
berjalan halus dan tidak selip, kondisi kopling kembali seperti semula bisa
bekerja secara maximal dan tidak selip.
26
BAB III
HASIL SETELAH PKL
1. SERTIFIKAT
Surat Keterangan PKL dari Industri atau Sertifikat PKL dari sekolah
mengetahui DuDi
2. MATERI
Pemeliharaan mesin kendaraan ringan
1). Perawatan berkala 20.000 km
2). Overhoul mesin
Pemeliharan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan
1). Perbaikan sistem rem cakram
2). Perbaikan sistem transmisi
3). Penggantiak kanvas kopling
4). Spooring balancing
Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
1). Penggantian lampu penerangan
2). Pengisian batere
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manfaat PKl
Pelaksanaan PKL sangat bermanfaat bagi siswa SMK untuk
memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang belum pernah di
dapatkan di Sekolah. PKL di SMK Negeri Nusawungu berfungsi untuk :
a. Pemantapan Kompetensi
Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar indusri, dilihat dari
ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi
dan situasi belajar, dan situasi melayani konsumen secara langsung.
b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)
Aktualisasi PSG, SMK bermitra dengan DUDI. SMK yang
melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan DUDI
dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Kesesuaian materi PKL di Bengkel Bagyo dan Bengkel Wahidin
dengan Kompetensi Keahlian :
a. Materi tentang perawatan berkala dan over houl sesuai dengan
materi pelajaran perawatan dan perbaikan engine management
sistem dan motor listrik.
b. Materi pernggantian kanvas rem cakram, Perbaikan transmisi,
mengganti kanvas kopling dan Spooring balancing sesuai dengan
materi Perawatan dan perbaikan Chasis Management sistem
c. Materi perbaikan lampu penerangan, pengisian batere, sesuai dengan
Materi Perawatan dan perbaikan comfort safety dan IT
B. Saran
1. Untuk industri atau bengkel
28
a. Penyusun berharap agar perusahaan lebih memperhatikan peserta
didik Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam membimbing proses
pembelajaran di Industri.
b. Pihak bengkel seharusnya lebih melengkapi peralatan yang belum
ada.
c. Penyusun berharap agar pihak industri selalu memperkokoh
silaturahmi dengan sekolah
2. Untuk Sekolah
a. Penyusun berharap agar sekolah selalu membantu perilaku dan
presensi peserta didik.
b. Pihak sekolah mengutus pembimbing untuk mendampingi peserta
didik, tidak hanya sekali saja agar peserta didik dapat disiplin karena
merasa diperhatikan oleh pihak sekolah.
c. Sekolah harus selalu menjaga silahturahmi dengan pihak industri
agar peserta didik dapat dengan mudah mencari ataupun
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
3. Untuk peserta didik
a. Peserta didik seharusnya menaati peraturan di bengkel dan bisa
menambah pengetahuan dan menyerap semua ilmu yang diajarkan
saat proses Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Peserta didik harus menjaga nama baik sekolah, disekolah maupun
didalam tempat praktik Kerja Lapangan (PKL).
c. Mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh di tempat Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dalam proses perjalanan produktif disekolah.
29