Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PERAWATAN REM TROMOL MOBIL KIJANG ROVER


DI BENGKEL MUSTIKA
Gg. Panji 3, Pelem Mulong, Banguntapan, Kotagede, Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nama : Alfian Ferdiansyah


NIS : 0046381022
Kelas : XII OC
Komp. Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK N 1 NGAWEN
Alamat : Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta Kode Pos : 55853
Telp : 0811266227, Web/; www.smkn1ngawen.sch.id
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PERAWATAN REM TROMOL MOBIL KIJANG ROVER
DI BENGKEL MUSTIKA
Gg. Panji 3, Pelem Mulong, Banguntapan, Kotagede, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta

Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) SMK NEGERI 1 NGAWEN

Menyetujui,

Guru Pembimbing Pembimbing Industri

Nur Ahmad Sholeh W, S.Pd.T. Rendi Mawan Putra


NIP.198210022010011010

Mengesahkan

Kepala Sekolah Kaprodi TKR

Supiningsih, S.Pd., M. Pd. Denny Widyanto, S.Pd T.


NIP.196707221994012001 NIP.198012112011011003

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, karunia dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan judul
Perawatan dan Perbaikan Rem Tromol Mobil Kijang Rover di Bengkel Mustika.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak lain, maka Laporan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Supiningsih, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 1 Ngawen.
2. Bapak Denny Widyanto, S.Pd T, selaku kepala program jurusan Tenik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Ngawen sekaligus sebagai Kaprodi
Otomotif
3. Bapak Nur Ahmad Sholeh W, S.Pd T, selaku Pemimbing Sekolah yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
4. Bapak Ardian Jiwandana Susilo P, S.Pd, selaku Ketua Panitia kegiatan
Prakerin 2022 yang sudah memberikan arahan tentang Prakerin.
5. Bapak Rendi Mawan Putra selaku Pemilik Bengkel Mustika yang telah
bersedia menerima dan membimbing penulis selama melaksanakan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN).
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
7. Serta teman-teman seperjuangan yang menyelesaikan kegiatan PRAKERIN.
Demikian laporan ini penulis susun, apabila terjadi kekurangan harap
dimaklumi karena penulis masih dalam tahap belajar. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca dan dapat diterima oleh Guru
Pembimbing dan Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Gunungkidul, 3 September 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii


KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Industri........................................................................2
C. Manfaat Praktik Kerja Industri......................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PROFIL INDUSTRI................................................................................................4
A. Sejarah Dan Perkembangan Industri.............................................................4
B. Lokasi Perusahaan.........................................................................................4
C. Manajemen Industri…………………………………………………...…...4
BAB III…………………………………………………………………………....6
A. Kegiatan Industri…………………………………………………………....6
B. Proses Produksi Barang dan Jasa…………………………………………...6
C. Pembahasan………………………………………………………………....7
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………...22
A. Kesimpulan…………………………………………………………..........24
B Saran…….....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................25
LAMPIRAN…………………………………………………………………….. 26

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Denah lokasi Bengkel Mustika/Lancar Berkah Jogja…………. 4


Gambar 2 Skema Rem Tromol …….…………....…….………................ 7
Gambar 3 Prinsip Kerja Rem Tromol……..…………………………….... 8
Gambar 4 Backing Plate …….…………................................................... 9
Gambar 5 Silinder Roda …………………................................................. 9
Gambr 6 Sepatu Rem dan Kampas ……………………………………..... 10
Gambar 7 Return spring (upper spring dan lower spring) ........................... 11
Gambr 8 Brake shoe holder ........................................................................ 11
Gambar 9 Brake shoe adjuster…………………………………………….. 12
Gambar 10 Parking brake lever .................................................................. 12
Gambar 11 Drum/tromol rem ..................................................................... 13
Gambar 12 Parking brake cable .................................................................. 14
Gambar 13 Rem Tromol Tipe Leading Trailing………………………...... 14
Gambar 14 Rem Tromol Tipe Leading Shoes…………………………...... 15
Gambar 15 Rem Tromol Tipe Servo ……………………………………... 16
Gambar 16 Pemeriksaan Tromol………………………………………..... 17
Gambar 17 Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem………………………… 17
Gambar 18 Pemeriksaan Wheel Cylinder…………………………………. 18
Gambar 19 Pemeriksaan Pegas Pengembali……………………………… 19
Gambar 20 Pegas Penahan Sepatu Rem…………………………………… 19
Gambar 21 Proses Bleending Minyak Rem………………………............ 20
Gambar 22 Pemeriksaan Wheel Cylinder…………………………………. 21

v
DAFTAR LAMPIRAN

1 Buku Jurnal Kegiatan…………………………………………. 26


2 Foto Kegiatan…………………………………………………. 26
3 Pembimbingan Laporan............................................................. 26

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa
aman dan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua
maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari sistem
itu adalah sistem pengereman. Setiap rem yang dioperasikan pada kendaraan,
pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari rem
tersebut mengalami kelelahan dan keausan. Hal ini akan menyebabkan kerja
rem berkurang, akselerasi lambat, dan kemungkinan kerusakan berlanjut atau
merembet terhadap kerusakan komponen yang lainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan
berkala, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan komponen
lainnya. Pastinya akan membutuhkan dana yang cukup besar untuk
mengembalikan rem pada kondisi semula. Kebanyakan masyarakat
melakukan perbaikan rem setelah mengalami kerusakan yang parah. Salah
satu cara untuk membuat kondisi rem dalam keadaan optimal adalah dengan
melakukan perawatan berkala. Selain itu apabila kita melakukan perawatan
berkala, rem yang kita gunakan akan lebih awet dan kerusakan pada rem
dapat diminimalkan karena adanya perawatan pada rem tersebut. Beranjak
dari penjelasan tersebut penulis tertarik maka laporan PRAKERIN penulis
tentang perawatan dan perbaikan rem tromol mobil Kijang rover di Bengkel
Mustika yang sekaligus menjadi judul dalam pembuatan Laporan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) Penulis.
B. Tujuan Praktik Industri
1. Tujuan Umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang
didapatkan di sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

1
2. Tujuan Khusus
Praktik Kerja Industi (Prakerin) yang dilaksanakan SMK N 1
Ngawen bertujuan untuk :
a. Tercapainya kompetensi praktek industri bagi siswa.
b. Siswa mengenal secara langsung lingkungan Dunia Usaha/Dunia
industri.
c. Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan
DU/DI.
d. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh.
e. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industri.
f. Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.
g. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan
kebutuhan dunia kerja.
h. Menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan
berwirausaha.

C. Manfaat Praktik Industri


1. Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa
a. Memantapkan kompetensi yang telah dipelajari di sekolah.
b. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan
program keahlian masing-masing sehingga siswa dapat
mengembangkan diri selaras dengan perkembangan Dunia
Usaha/Dunia Industri.
c. Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa
wirausaha sendiri.
2. Manfaat Praktik Kerja Industri bagi Sekolah
a. Kesempatan/peluang bagi siswa untuk menjalin kerjasama
untuk lebih mantap dengan DU/DI.
b. Peluang memperoleh input (sinkronisasi kurikulum) dengan
DU/DI.

2
c. Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulusan.
3. Manfaat Praktek Kerja Industri bagi DU/DI.
a. Kesempatan bagi DU/DI mengimplementasikan dukungannya
terhadap dunia pendidikan.
b. Peluang bagi DU/DI untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan sekolah.
c. Peluang bagi DU/DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
kebutuhan.

3
BAB II
PROFIL INDUSTRI

A. Sejarah Dan Perkembangan Industri


Bengkel Mustika Di dirikan oleh Alm.bapak Rismanto di dirikan
pada tahun 2015. Dulunya bengkel ini khusus untuk mobil ofroad tapi
sekarang menjadi bengkel mobil umum tetapi dengan basis mobil ofroad.

B. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan Bengkel Mustika berada di Gg. Panji 3, Pelem
Mulong, Banguntapan, Kotagede, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun denah lokasi Bengkel Mustika sebagai berikut.

Gambar 1. Denah lokasi Bengkel Mustika/Lancar Berkah Jogja

C. Manajemen Industri
Manajemen industri adalah proses penghimpuan berbagai bagian
menjadi suatu keseluruhan yang padu sehingga dapat beroperasi dengan
efektif sesuai dengan tujuannya. Hasil langsung dari proses manajemen
industri adalah pembentukan struktur organisasi.
Berikut ini adalah struktur organisasi Bengkel Mustika/Lancar Berkah
Jogja:

4
Pimpinan bengkel : Rendi mawan putra
Kepala mekanik : Rendi mawan putra
Mekanik : Aji wicaksono

1. Tugas Anggota Organisasi


a. Pimpinan Bengkel
Pimpinan bengkel merupakan pimpinan yang memimpin
bengkel yang mengatur jalannya perbengkelan dibengkel,
dibengkel Berkah Mustika/Lancar Jogja dipimpin oleh Bapak
Rendi Mawan Putra.
b. Mekanik
Kepala Mekanik bertugas memperbaiki kerusakan
kendaraan roda 4 yang dikeluhkan oleh para konsumen. Mekanik
pengelasan dan pembubutan menjalankan pembubutan kendaraan
dibutuhkan seorang yang ahli dalam bidang tersebut. Begitu juga,
Bapak Rendi, dan Mas Aji yang merupakan ahli pembubutan
sparepart mobil.

2. Jadwal Kerja Bengkel Mustika/Lancar Berkah Jogja :

No Hari Waktu Kegiatan


09.00 Masuk
1 Senin-Sabtu 12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Selesai
09.00 Masuk
2 Jumat 11.15-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Selesai
Tabel 1. Jadwal Kerja Bengkel Mustika

5
BAB III
KEGIATAN INDUSTRI

A. Kegiatan Industri
Kegiatan industri di Bengkel Mustika/LancarBerkah Jogja
berfokus pada pelayanan mekanik otomotif terkhusus pada mobil yang
meliputi service ringan/tune up dengan mengecek kondisi mobil secara
kesulurhan, perbaikan system rem, perbaikan sistem kemudi, perbaikan
system suspense, perbaikan sistem pemindah daya overhoul, dan lain
sebagainya.

B. Proses Produksi Barang dan Jasa


Bengkel Mustika/Lancar Berkah Jogja tidak memproduksi barang
tapi melayani jasa untuk overhoul, ganti sparepart, service mesin
kendaraan roda empat,service shockbreaker, service rem, bongkar
pasang ban,dan lain-lain, dengan mekanisme proses pelayanan jasa
sebagai berikut

1. Costumer atau pelanggan,datang ke bengkel dan mengajukan masalah


pada mobilnya kepada kepala bengkel.
2. Kemudian kepala bengkel mencoba mobil tersebut,agar dapat
memastikan kerusakan apa saja yang terjadi pada mobil costumer.
3. Setelah selesai mencoba kepala bengkel pun memberikan kerusakan
yang harus di perbaiki,dan juga menentukan waktu untuk pengambilan
mobil.
4. Setelah mengetahui kerusakannya,baru kemudian kepala bengkel
meminta bantuan kepada mekanik untuk membantu dalam proses
perbaikan kendaraan.
5. Setelah mobil sudah diperbaiki,maka costumer mengambil pada hari
yang di tentukan.

6
C. Pembahasan
1. Pengertian Rem Tromol
Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang
menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah komponen
berbentuk mangkuk. Perbedaannya dengan rem cakram ada pada arah
gesekan. Rem cakram memiliki arah gesekan yang saling mendekati
(menjepit), sehingga pada rem cakram piringan terdapat ditengah dua kampas.
Namun pada rem tromol, arah gesekan saling menjauhi. Sehingga tromol
yang terhubung dengan roda diletakan disisi luar dari dua kampas rem.

Gambar 2. Skema Rem Tromol

a. Kelebihan rem tromol


1) Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar.
2) Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup
kuat serta lembut, sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot
besar.
3) Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini
bersifat tertutup.
b. Kekurangan rem tromol
1) Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit
terganggu
2) Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang
responsif.

7
3) Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram,
karena arah gerakan ini akan menimbulkan sedikit kerugian
tenaga.

2. Prinsip Kerja Rem Tromol


Rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini akan
mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga
putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak
dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen
berbentuk mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem
ditekan maka dua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling
menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat kampas rem menekan
permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan
menghentikan putaran tromol dan roda.

Gambar 3. Prinsip Kerja Rem Tromol

3. Komponen Rem Tromol dan Fungsinya


a. Backing plate
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang
berada tepat dibelakang sistem rem tromol. Backing plate ini berfungsi
sebagai rangka sekaligus pelindung komponen rem tromol lainnya. Jika
anda lihat maka bentuk backing plate ini adalah lingkaran yang disertai

8
dengan banyak lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan ini dibuat
untuk menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja secara
maksimal.

Gambar 4. Backing plate


b. Silinder roda
Semua pasti sudah tahu kalau fungsi silinder roda adalah
untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Pada sistem
rem tromol, ada beberapa tipe silinder roda yang digunakan. Namun
yang banyak digunakan saat ini adalah tipe wheel cylinder tipe dual
piston yang diaplikasikan pada tromol jenis leading dan trailing. Tipe
ini memiliki ciri silinder roda yang terikat oleh baut ke backing plate
dengan dua buah piston.
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan
hukum pascal ketika kita injak pedal rem, maka akan ada aliran fluida
yang mengarah ke silinder roda. Aliran yang berlangsung secara terus
menerus ini akan meningkatkan tekanan fluida dan hasilnya mendorong
kedua piston yang sudah diletakan di ujung wheel cylinder. Piston yang
terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan menekan
sepatu rem ke arah luar.

Gambar 5. Silinder roda

9
c. Sepatu rem dan kampas

Gambar 6. Sepatu Rem dan Kampas

Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk meletakan


kampas rem pada sistem rem tromol. Pada rem cakram, ini disebut
brake pad. Brake shoe berbentuk setengah lingkaran berjumlah dua
yang apabila digabungkan akan membentuk sebuah lingkaran. Dua
sepatu rem berbentuk lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi
dalam tromol rem yang berbentuk lingkaran. Sehingga pengereman
bisa berlangsung.
Meski demikian, brake shoe tidak secara langsung bergesekan
dengan tromol rem. Tetapi ada part bernama kampas rem. Kampas rem
ini sama seperti kampas rem pada rem cakram yang menggunakan
bahan keramik organic. Kampas rem ini diletakan dengan metode
ditempel atau dilem pada permukaan luar sepatu rem. Saat permukaan
kampas mulai tipis, kita tidak bisa mengganti hanya kampasnya,
melainkan harus sekalian dengan sepatu rem. Berbeda dengan rem
tromol bus dimana kampas rem dikeling menggunakan paku keling. Ini
bisa diganti hanya kampasnya.

10
d. Return spring (upper spring dan lower spring)

Gambar 7. Return spring


Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan
posisi sepatu rem seusai proses pengereman berlangsung. Ketika kita
menekan pedal rem, sepatu rem bergerak ke arah luar dan menempel
dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu
rem harus bisa kembali mengincup.
e. Brake shoe holder

Gambar 8. Brake shoe holder


Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak
menempel pada backing plate. Namun yang perlu digaris bawahi adalah
sepatu rem ini bersifat dinamis (bergerak-gerak). Sehingga mekanisme
holder yang dipakai harus bisa menunjang hal ini. Brake shoe holder
terdiri dari sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan plat penekan.
Ketiga bagian ini saat dipasangkan akan menjaga sepatu rem tetap
menempel pada backing plate tapi masih bisa digerakan kekiri dan
kekanan.

11
f. Brake shoe adjuster

Gambar 9. Brake shoe adjuster


Dibagian bawah rem tromol mobil akan kita temui mekanisme
screw adjuster. Fungsinya sebagai penyetel celah antara kampas rem
tromol dengan permukaan tromol saat pedal rem tidak ditekan. Prinsip
kerja penyetelan ini, menggunakan prinsip sekrup. Dimana ada dua buah
komponen utama yang terdiri dari baut dan mur. Saat kota putar baut
penyetel sesuai jarum jam maka baut akan masuk. Ini menyebabkan
panjang adjuster mengecil atau celah rem longgar. Sebaliknya, ketika
kita putar berlawanan jarum jam maka adjuster akan semakin
memanjang sehingga celah rem bisa lebih rapat.
g. Parking brake lever

Gambar 10. Parking brake lever

12
Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil, kalau motor
tidak dilengkapi dengan mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada
mekanisme rem parking yang membuat konstruksinya lebih
rumit.Terbilang ada dua buah lever pada mekanisme rem parkir ini
yaitu:
1) Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki engsel yang
tersambung pada brake shoe bagian atas. Sementara ujung lainnya,
terhubung ke kabel rem.
2) Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park brake lever
dengan brake shoe yang satunya..
h. Drum/tromol rem

Gambar 11. Drum/tromol rem

Tromol rem merupakan komponen berbahan baja tuang yang


berbentuk selerti drum atau tabung. Fungsi drum ini adalah sebagai
media gesekan bersama kampas rem agar putaran roda bisa berhenti.
Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun mobil bergerak
pasti tromol akan bergerak. Ketika kampas rem menyentuh permukaan
tromol akibatnya timbul gesekan karena tromol rem bersifat dinamis
(berputar) dan kampas rem statis (diam). Hasilnya berupa panas yang
juga akan menghentikan putaran tromol rem.

13
i. Parking brake cable

Gambar 12. Parking brake cable

Parking brake cable memang tidak berbeda dengan kabel


berbahan kawat baja lainya. Fungsi utama kabel rem parkir adalah
untuk menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking brake
lever yang ada pada rem.

4. Jenis-Jenis Rem Tromol


a. Tipe leading Trailing

Gambar 13. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagai


leading dan satunya sebagai trailing. Leading shoe artinya
sepatu rem menekan tromol dengan putaran tromol melawan

14
arah gerakan kampas. Sementara trailing menekan tromol
dengan putaran tromol searah dengan gerakan kampas. Ciri
rem tipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di
bagian atas dan ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada
backing plate. Sehingga permukaan yang efektif menekan
tromol adalah permukaan kampas  bagian atas.

b. Tipe leading shoes

Gambar 14. Rem Tromol Tipe Leading Shoes

Tipe ini, memiliki dua silinder roda yang terletak di


ujung atas dan bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekan
baik permukaan atas atau permukaan bawah kampas rem
seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol rem.  Tipe
leading shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni:
1) Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanya
memiliki satu buah piston. Sehingga hanya mampu
menggerakan salah satu sisi dari kampas rem.
2) Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki dua
buah piston. Sehingga semua permukaan kampas rem akan
sempurna tertekan ke arah tromol rem.

15
c. Tipe servo

Gambar 15. Rem Tromol Tipe Servo

Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating


adjuster. Artinya, adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerak ke
kanan dan kekiri. Tipe ini memiliki konstruksi sama seperti leading
trailing, dengan satu silinder roda yang terletak di bagian atas dan
sebuah adjuster dibagian bawah. namun adjuster ini, tidak dibaut ke
backing plate. Sehingga bisa bergerak ke kanan dan kekiri dengan
bebas. Fungsi dari floating adjuster ini, sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari tipe leading trailing agar lebih banyak permukaan
kampas rem yang dapat menekan permukaan tromol. Tipe servo juga
memiliki dua tipe lagi, yakni:
1) Duo servo, memiliki satu silinder roda dengan dua buah piston.
2) Uni servo, hanya memiliki satu silinder roda dengan satu
piston.

5. Pemeriksaan Tromol
Pemeriksaan pertama adalah memeriksa diameter dalam pada
tromol dengan alat jangka sorong standar ketebalan drum rem tromol 12,5
mm maka dari hasil pemeriksaan penulis tromol tersebut hanya
dibersihkan dengan udara bertekanan tinggi untuk membuang kotoran atau
debu sisa pengereman. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke bagian fisik
dari tromol tersebut periksalah kemungkinan ada kerusakan pada bagian-

16
bagian tertentu dari tromol tersebut misal tromol terjadi karat, dan bisa
retak dan sebagainya,Jika tidak ada kerusakan Pada bagian tersebut tidak
terjadi keretakan atau yang lainnya. tromol cukup di cuci menggunakan air
supaya tromol bersih. Kemudian keringkan dengan udara bertekanan tinggi
pada bagian tromol tersebut.

Gambar 16. Pemeriksaan Tromol

6. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas

Gambar 17. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem

Pengukuran yang dilakukan pada kanvas adalah memeriksa


ketebalan kanvas dengan alat jangka sorong, hasil pengukuran kanvas
yang terdapat pada kendaraan tersebut masih dalam keadaan standar yaitu
5,75 mm, dengan ukuran yaitu limit 1,0 mm, standar 6,0 mm maka dari

17
hasil pemeriksaan penulis, kanvas tersebut hanya dibersihkan dengan
menggunakan kertas amplas dan setelah itu dibersihkan juga dengan udara
bertekanan tinggi untuk membuang kotoran yang ada.

7. Pemeriksaan Wheel Cylinder

Gambar 18. Pemeriksaan Wheel Cylinder

Pemeriksaan wheel cylinder masih baik atau tidaknya dapat


dilakukan dengan menekan pedal rem, kemudian secara bersamaan
periksa dengan cara menekan piston pada wheel cylinder menggunakan
jari tangan dan kemudian rasakan piston bergerak maju atau tetap dan
melihat kebocoran yang ada pada wheel cylinder. Setelah melakukan
pemeriksaan pada wheel cylinder tersebut, diperoleh hasil oleh penulis
yaitu piston terdorong tetapi pedal rem harus diinjak beberapa kali baru
terjadi dorongan. Untuk komponen dari wheel cylinder masih dalam
keadaan normal dan tidak terlihat kebocoran minyak pada bagian wheel
cylinder.

18
8. Pemeriksaan Pegas Pengembali

Gambar 19. Pemeriksaan Pegas Pengembali

Dalam pemeriksaan kali ini yaitu pegas pengembali. Ini


bertujuan mengetahui bahwa pegas tersebut masih bisa mengembalikan
sepatu rem pada posisi semula. Karena komponen ini berfungsi sebagai
penahan sepatu rem agar tetap dalam posisinya dan mengembalikan
sepatu rem ke posisi semula saat pedal rem sudah tidak di tekan.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan cara melihat fisik dari pegas
tersebut atau dengan cara menarik dari sisi pegas tersebut. Setelah
melakukan pemeriksaan pada bagian tersebut tidak mengalami kerusakan
atau keausan pada pegas tersebut.

9. Pemeriksaan Pegas Penahan Sepatu Rem

Gambar 20. Pegas Penahan Sepatu Rem

19
Pemeriksaan pegas penahan sepatu rem bertujuan mengetahui
kerusakan yang terjadi pada pegas penahan tersebut, karena fungsi dari
pegas ini adalah sebagai penahan sepatu rem agar tetap pada posisinya atau
tetap berada pada dudukan backing plate, karena jika pegas ini rusak dan
tidak bisa menahan sepatu rem lalu kemudian rem dioprasikan maka
kanvas rem tidak bisa bekerja secara stabil, pemeriksaan pegas ini juga
meliputi paku dan mangkok pengunci sepatu rem. Dari hasil pemeriksaan
komponen rem yang ada pada mobil tersebut penulis mendapatkan bahwa
pegas penahan sepatu rem dan komponen perlengkapannya masih bagus
dan masih layak dipakai karena belum terdapat keausan atau kerusakan
pada pegas penahan, paku, maupun mangkok pengunci pegas sepatu rem
tersebut.

10. Proses Bleending Minyak Rem

Gambar 21. Proses Bleending Minyak Rem

Dalam proses ini bertujuan untuk memulihkan kinerja dari rem


tersebut, dan untuk mengetahui adanya udara yang terjebak pada minyak
rem yang ditekan. Dalam kasus ini mobil tersebut mengalami gangguan
pada saat pengereman, pengereman pada mobil ini tidak akan terjadi
bilamana pedal rem hanya ditekan sekali injakan saja rem ini akan bekerja
apabila pedal rem ditekan beberapa kali, dan bisa disimpulkan minyak rem
pada mobil tersebut pada saat bekerja atau ditekan ada udara yang ikut
tercampur hal ini disebabkan oleh kurangnya minyak rem yang ada pada
reservoir tank.

20
a) Pertama yang dilakukan untuk melakukan proses ini adalah memasang
slang ke baut pembuang.
b) Lalu siapkan wadah untuk menampung minyak yang akan keluar pada
proses bleeding.
Mulailah proses dengan awalan menekan pedal rem berkali-kali,
kemudian setelah itu tahan pedal rem dan kendorkan baut pembuangan
yang ada pada wheel cylinder maka minyak akan keluar melalui slang
yang sudah dipasang sebelumnya dan masuk ke wadah, kemudian kalau
memang ada udara yang terjebak pada minyak udara ini juga akan ikut
keluar berbentuk gelembung udara. Setelah itu kencangkan baut
pembuangan tadi kemudian lepas pedal rem, dan lakukan proses ini
berkali-kali sampai gelembung udara benar-benar tidak ada lagi.
Dari hasil proses bleeding yang telah dilakukan ternyata terdapat
gelembung udara yang ikut keluar bersama minyak melalui slang, jadi
dapat disimpulkan gangguan rem tersebut adalah pada saat pengereman
yang ditekan bukan minyak saja ternyata terdapat gelembung udara yang
ikut ditekan oleh karana itu saat pengereman harus ditekan berkali-kali.

11. Penyetelan Celah Sepatu Rem

Gambar 22. Pemeriksaan Wheel Cylinder

21
Hal yang tidak kalah penting dalam pengecekan ini agar rem
tromol bisa bekerja secara maksimal adalah dengan menyetel celahsepatu
rem, penyetelan ini bertujuan untuk mengasih celah kanvas rem dengan
tromol sesuai kebutuhan atau kerenggangan antara kanvas dengan tromol
agar pada saat pengereman kanvas rem langsung bersinggungan dengan
tromol.
Dari hasil pemeriksaan posisi atau celah kanvas rem dengantromol
masih kurang tepat persinggungannya maka pada saat proses pengereman
rem tidak dapat bekerja secara maksimal, penyetelan bisa menggunakan
obeng lalu putar perlahan gear yang ada disilinder penyetel sepatu rem.
Setelah itu untuk mengecek persinggungan kanvas rem tersebut yaitu
dengan memutar tromol sampai terjadi adanya persinggungan antara
kanvas dengan tromol kemudian setelah itu putar gear penyetel kembali
untuk memberi celah sedikit agar kanvas rem tidak bersinggungan terus
menerus.

12. Cara Membongkar Rem Tromol


Pembongkaran rem tromol dilakukan dengan cara sebagai berikut
a. Kendorkan baut roda
b. Dongkrak mobil
c. Lepas ban mobil
d. Mebuka baut rem tromol
e. Melepas rem tromol
f. Membersihkan komponen rem tromol
g. Periksa kampas rem
h. Periksa diameter Drum/Tromol

22
13. Troubleshooting Rem Tromol

Tabel 2. Troubleshooting Rem Tromol


No Gangguan Kerusakan Perbaikan
1. Pedal rem Pipa rem aus Ganti pipa rem
rendah/ringan Ped rem aus Ganti ped rem
Kebocoran rem Perbaiki kebocoran
2. Rem macet Tegangan pegas Ganti pegas
pengembali lemah pengembali
3. Rem menarik ke Patch rem tercemar Periksa penyebab dan
arah satu arah oli ganti rem

23
BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3
bulan hari di Bengkel Mobil Mustika/Lancar Berkah Jogja. Penulis
menyimpulkan di dalam Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN),
bahwa pada sistem rem tromol harus dilakukan perbaikan dan perawatan
berkala secara rutin. Dengan melakukan perbaikan dan perawatan berkala
kerusakan pada komponen dapat segera diketahui dan pengendara
kendaraan tersebut dapat terhindar dari resiko kecelakaan. Berdasarkan
uraian pada pembahasan penulis dapat menyimpulkan:
1. Cara kerja sistem rem tromol adalah pada saat pedal rem ditekan
minyak rem yang ada pada reservoir tank akan di tekan menuju ke
wheel cylinder kemudian piston akan mendorong sepatu rem sehingga
kanvas rem akan bersinggungan dengan tromol.
2. Komponen-komponen rem tromol antara lain: Backing plate, Silinder
penyetel sepatu rem, Sepatu rem, Pegas pengembali, Kanvas rem,
Wheel cylinder, Piston rem, Anchor pin, Beeder plug, Tromol rem.
3. Cara merawat sistem rem tromol cukup melihat tinggi dan warna dari
minyak rem yang ada pada reservoir tank untuk menjaga agar rem
tetap bekerja secara maksimal.

b. Saran
Setelah selesai melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
penulis banyak mendapat pelajaran-pelajaran tentang perawatan dan
perbaikan sistem rem tromol pada mobil Kijang rover. Untuk itu penulis
menyarankan agar pemilik kendaraan rutin mengontrol kondisi rem pada
kendaraan untuk mengetahui bagaimana kondisi rem kendaraan kita
supaya pada saat kita akan mengerem kita mendapatkan pengereman yang
maksimal dan terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor. Jakarta.

Bambang. (2005). Pemeliharaan / Servis Sistem Rem. Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan.Semarang.

Daryanto. (2002). Teori Perbaikan Rem Mobil. Yawara Media.Bandung.

Daryanto. (2010). Teknik Service Mobil. Rineka Cipta.Jakarta.

Yulianto (2005). Perbaikan Sistem Rem. Direktorat Pendidikan Menengah


Kejuruan. Jakarta.

http://bestmechanic.blogspot.com/2012/11/tipe-rem-tromol.html.
Diakses pada tanggal 2 – 10 – 2022 jam 17.00 WIB
http://mobil.blogspot.com/2013/04/dasar-kerja-rem-hidrolik.html,
Diakses pada tanggal 2 – 10 – 2022 jam 17.00 WIB
http://otomotif.selkid.com/2013/04/rem-tromol.html,
Diakses pada tanggal 2 – 10 – 2022 jam 17.00 WIB
http://www.kiosban.com/cara-perawatan-rem-.html,
Diakses pada tanggal 2 – 10 – 2022 jam 17.00 WIB

25
LAMPIRAN

a. Buku Jurnal Kegiatan


b. Foto Saat Praktik
c. Pembimbingan Laporan

26

Anda mungkin juga menyukai