Disusun Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Nusawungu
ii
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disetujui dan disahkan oleh
pembimbing PKL di Bengkel Zaki Motor, Cilacap pada :
Hari : …………………………
Tanggal : …………………………
Cilacap , ……………2018
Mengetahui,
Kepala Bengkel
Zaki Motor Cilcacap Pembimbing Industri
ROHMAN TUGIMAN
iii
HALAMAN PENGUJIAN
Hari :
Tanggal :
Nusawungu, 2018
Penguji I Penguji II
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua yang telah membiayai dan mendo’akan saya
2. Kepada Allah SWT
3. Ibu kepala SMK Negeri Nusawungu
4. Bapak ketua paket keahlian Teknik Ototronik.
5. Bapak, Ibu guru dan karyawan SMK Negeri Nusawungu
6. Bapak guru pembimbing industri SMK Negeri Nusawungu
7. Teman-teman seperjuangan
8. Pembaca yang budiman
9. Bapak Rohman sebagai Selaku pimpinan Bengkel Zaki Motor
10. Bapak Tugiman sebagai pembimbing Industri bengkel Zaki Motor
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik. Laporan ini dibuat
setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama tiga (3) bulan mulai dari
01 Februari 2018 hingga 30 April 2018. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
dilaksanakan sebagai salah satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Akhir Sekolah di
SMK Negeri Nusawungu.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terimakasih sebesar
besarnya kepada semua pihak telah membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan dan dalam penyusunan laporan ini, kepada :
1. Ibu Navy Hardiati Dian Mintarsih, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala SMK Negeri
Nusawungu.
2. Bapak Rohman, selaku Pimpinan Zaki Motor
3. Bapak Puji Agus Wibowo, selaku Ketua Program Studi Keahlian Teknik
Ototronik.
4. Bapak Kukuh Adi Rumekso S.Pd selaku Pembimbing Sekolah.
5. Kedua orang tua saya yang telah mendukung baik secara moral maupun
materil.
6. Semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .
Supryantoro Ajinugroho
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
di perumahan bengkel zaki motor sangat ramai. Bengkel zaki motor tidak hanya
memperbaiki kendaraan yang datang ke bengkel, akan tetapi juga memperbaiki
kendaraan yang mengalami masalah di jalan. Bahkan penyusun sebagai peserta
didik yang melaksanakan PKL di bengkel zaki motor sering memperbaiki mobil
di luar daerah sperti di Sidareja dan Cisumur.
Bengkel Zaky Motor memiliki 4 mekanik termasuk kepala bengkel antara lain:
1. Rohman
2. Tugiman
3. Bangkit
4. Dimas
Alat-alat yang terdapat disana tergolong cukup lengkap dan terawat. Hal-hal yang
dikerjakan di bengkel zaki motor antara lain:
1. Perawatan dan perbaikan kendaraan roda dua
2. Perawatan dan perbaikan kendaraan roda tiga
3. Perawatan dan perbaikan kendaraan roda empat (mobil)
4. Las
Denah bengkel :
2
perwatan sistem pengapian agar campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar dengan sempurna.
Layout bengkel :
Keterangan :
1. Tempat alat
2. Tempat sparepart
3. Ruang alat
4. Tempat cuci mobil
5. Parkiran
6. Parkiran
7. Ruang kerja
3
B. Tujuan Penyusunan Laporan
b. Sebagai tugas bagi para peserta didik setelah melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan dan sebagai bukti tertulis bahwa telah melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan selama tiga bulan.
4
Adapun alasan penulis dalam memilih judul Laporan Praktik Kerja
Lapangan adalah sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
2. Faktor Penghambat
5
E. Rumusan Masalah
6
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Dasar Teori
7
Gambar.2.3. Sistem pengapian baterai.
Pada saat kontak platina tertutup, arus dari baterai mengalir melalui
terminal positif koil, kumparan primer (Primary coil), terminal negatif
kemudian ke kontak platina dan diteruskan ke massa atau body.
8
Gambar.2.4.Saat kontak platina tertutup
Pada saat kondisi ini akan terjadi perubahan medan magnet atau
juga disebut magnet jatuh (dari adanya kemagnetan platina menutup menjadi
tidak ada kemagnetan karena platina membuka)
Pada saat terjadinya perubahan magnet yang sangat cepat dan hanya
sesaat pada koil pengapian tersebut, maka akan timbul tegangan induksi diri
baik pada rangkaian primer maupun rangkaian sekunder. Pada rangkaian
primer tegangan induksi diri mencapai sekitar 400 volt sedangkan pada
rangkaian sekunder akan terjadi tegangan induksi diri mencapai sekitar
20.000 volt. Tegangan induksi diri pada rangkaian primer tersebut akan
diserap melalui kondensor dan tegangan induksi diri pada rangkaian
9
sekunder akan dimanfaatkan untuk menghasilkan loncatan api pada busi,
jadi loncatan api pada busi terjadi pada saat platina membuka.
Sudut pengapian adalah sudut putar cam distributor dari saat platina mulai
membuka sampai mulai membuka lagi pada tonjolan kam berikutnya. Pada
gambar dibawah yang merupakan sudut pengapian adalah sudut warna biru.
Untuk menghitung sudut pengapian dapat dilakukan sebagai berikut::
Sudut dwell adalah sudut putar cam distributor yang dibentuk pada saat platina
mulai menutup sampai mulai membukan pada tonjolan berikutnya (warna merah).
Sudut dwell juga bisa disebut sudut lamanya platina menutup atau lamanya arus
primer mengalir. Spesifikasi sudut dwell pada mesin 4 silinder adalah 52 plus
minus 6 (toyota kijang). Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung sudut
dwell.
10
Gambar.2.7. Sudut Dwell dan Sudut Pengapian
Sudut dwell dapat disetel dengan merubah celah platinanya, dengan memperbesar
celah platina maka sudut dwell semakin kecil, dan sebaliknya jika memperkecil
celah platina maka sudut dwell akan semakin besar. Sudut dwell dapat diketahui
dengan alat yang bernama dwell tester.
11
2.Komponen sistem pengapian baterai.
a. Baterai.
Fungsi baterai adalah sebagai penyedia atau sumber arus listrik kutub
positif baterai dihubungkan dengan ignition melalui kunci kontak sedangkan
kutub negatif baterai dihubungkan dengan massa atau body.
b. Kunci kontak
12
c. Koil pengapian/ignition coil
a. Di dalam coil terdapat inti besi yang dililiti dengan dua buah
kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
b. Apabila kumparan primer tersebut dialiri arus listrik inti besi itu
akan terjadi gaya garis magnet
13
d. Komponen yang memutar dan menghubungkan arus tersebut
adalah platina.
e. Induksi akan terjadi pada saat arus terputus atau ketika platina
membuka
d. Distributor
Gambar.2.11.Distributor
14
e. Vacum Advance
15
Gambar. 2.13. Kabel Busi
g. Busi
Gambar . 2.14.Busi
h.Kontak Platina
16
Gambar.2.15. Kontak Platina
i.Governoor advance
j. Kondesor
17
Fungsi kondensor :
1. Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat
kontak mulai membuka.
2. Mempercepat pemutusan arus primer sehingga induksi yang timbul pada
sirkuit sekunder tinggi.
3. Untuk menampung tegangan tinggi listrik saat kontak platina membuka.
B. Prinsip Kerja
18
5. Diharapkan penguasaan materi sistem pengapian baterai
konvensional agar pekerjaanya lebih cepat dan hasilnya baik.
C. Keselamatan Kerja
19
D. Alat dan Bahan
1. Alat
2. Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan
sistem pengapian baterai konvensional yaitu sebagai berikut:
Tabel.2.2 Bahan.
20
No. Nama Bahan jumlah Satuan
1. Mobil kijang toyota 5K 1 Unit
2. Baterai 1 Buah
3. Kunci Kontak 1 Buah
4. Coil 1 Buah
5. Distributor 1 Unit
6. Air accu 1 Bolot
1. Pemeriksaan baterai
a. Ukur tegangan baterai menggunakan multitester, tegangan standarnya
yaitu 11-12,6v
b. Periksa ketinggian elektrolit baterai, baterai lhat cairan elektrolit berada
di antara garis lower dan upper. Jika cairan elektrolit berada digaris
lower atau dibawahnya, tambahkan air baterai hingga digari upper.
21
Gambar.2.18.Pemeriksaan tinggi elektrolit baterai
c. Periksa berat jenis air baterai, untuk berat jenis baterai dalam keadaan
penuh adalah 1,25-1,27 kg/1
Hasil pemeriksaan :Berat jenis baterai terukur 1,25kg/1
Kesimpulan : Berat jenis baterai masih normal.
22
Untuk memeriksa lilitan maupun kebocoran pada koil dapat menggunakan
alat ohmeter, dengan cara pemeriksaan seperti gambar dibawah ini :
Tabel 2.3. pengujian lilitan primer dan lilitan sekunder koil pengapian
23
Gambar.2.20. Pengujian lilitan primer dan lilitan sekunder.
Hasil pemeriksaan: Tahanan pada lilitan primer terukur 1,36 ohm, sedangkan
pada lilitan sekunder terukur 14,5 K ohm pada koil tanpa internal resistor.
Kesimpulan : Lilitan primer dan lilitan sekunder masih dalam keadaan baik.
3. Distributor
Cara memasang Distributor :
a. Kita top-kan terlebih dahulu baik top 1 maupun top 4.
b. Untuk top 1 maka rotor terarahkan ke silinder no 2.
c. Setelah itu baru masukan distributor pada tempatnya.
Gambar.2.21. Distributor.
d. Vaccum Advance
24
Gambar.2.22. Pemeriksaan vacum advance
25
b. Bersihkan busi dengan sikat kawat dan ukur celah kedua elektrodanya
dengan menggunakan feeler gauge. Standard celah busi yaitu 0,7mm-
0,8mm.
8. Pemeriksaan kondesor
26
Gambar.2.25. Pemeriksaan Kondesor.
27
7. Untuk mengatur kerenggangan celah platina gunakan obeng min pada
coakan yang tersedia untuk menggeser kontak bebas platina agar
merenggang dan menyempit
8. Jika sudah pada posisi yang pas kencangkan mur-mur pada dudukan
platina
9. Cek kembali celah platina dengan fuller gauge kemungkinan saat
pengencangan mur dapat menggeser kembali dudukan platina
10. Pasang kembali rotor distributor beserta tutup distributor
11. Pasang kembali kabel busi pada masing-masing busi sesuai firing order 1-
3-4-2
12. Ukur kembali besar sudut dwell dengan dwell tester, bila belum memenuhi
standar setel kembali celah platina.
H. Hasil Kerja
28
5. Hasil penyetelan celah platina
Pada penyetelan celah platina kedua menggunkan fuller gauge dengan ukuran
yang dipilih adalah : 0,45 mm
Kesimpulan
Setelah dilakukan 2 kali penyetelan celah platina pada sudut dwell yang
berbeda yaitu 52° p.e dan 48° p.e maka dapat dibuktikan bahwa kerenggangan
celah platina semakin rapat akan menghasilkan sudut dwell yang semakin
besar, apabila kerenggangan celah platina semakin renggang maka sudut dwell
akan semakin kecil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
29
Setelah penyusun melakukan praktek kerja lapangan serta menyusun
laporan, penyusun menarik beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :
1. Sistem pengaian adalah sistem yang berfungsi untuk membakar campuran
udara dan bahan bakar pada ruang bakar.
2. Perawatan sistem pengapian meliputi pemeriksaan komponen-komponen
sistem pengapian.
B. Pengembangan produk
1. Pada masa modern ini teknologi kendaraan terutama mobil semakin maju
pesat, jasa perbengkelan yang berpengalaman serta profesional sangatlah
dibutuhkan.
2. Pada masa yang akan datang sudah dapat dipastikan persaingan kerja dan
usaha akan semakin meningkat. Tuntutan tersebut menyebabkan kualitas
profesionalisme dan mutu yang ditawarkan bengkel harus ditingkatkan.
3. Dengan penyusunan laporan perawatan sistem pendingin yang dibuat oleh
penyusun, diharapkan penyusun dapat menggunakan dan menggunakannya
ke arah yang lebih baik.
C. Saran-saran
1. Untuk Industri/Bengkel
a) Penyusun berharap agar bengkel tempat praktik kerja lapangan bisa
membimbing siswanya dengan baik sehingga bisa menambah
pengalaman dan ilmu pengetahuan bagi siswa praktik kerja lapangan.
b) Perusahaan / bengkel agar tidak segan-segan menegur para siswa yang
tidak benar dalam berkerja sesuai dengan ketentuan.
c) Perusahaan/bengkel agar tidak segan-segan menegur para siswa yang
tidak mematuhi tata tertib yang berlaku.di perusahaan atau bengkel
tersebut.
d) Penyusun berharap agar perusahaan/bengkel selalu meningkatkan
kerjasama yang serasi dan harmonis dengan sekolah, agar tahun tahun
30
berikutnya tidak mendapatkan kesulitan dalam mencari tempat praktik
kerja lapangan.
2. Untuk Sekolah
a) Penyusun berharap kepada pihak sekolah memberi tugas kepada guru
pembimbing untuk mengunjungi siswa praktik kerja lapangan agar siswa
lebih disiplin dan merasa diperhatikan oleh sekolah.
b) Penyusun juga berharap agar pihak sekolah bisa menjalin kerja sama
yang baik dengan instansi bengkel yang terkait guna mempermudah
siswa dalam pencarian tempat praktik kerja lapangan.
3. Untuk Siswa
a) Hendaknya siswa bisa menambah pengalaman dan pengetahuan pada
saat melaksanakan praktik kerja lapangan.
b) Siswa yang melaksnakan praktik kerja lapangan harus mentaati tata
tertib yang ada di bengkel tempat praktik kerja lapangan.
31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
32