Anda di halaman 1dari 32

MOTTO

“Selalu bersikap baiklah terhadap seseorang, karena hal luar biasa akan terjadi
disaat anda membutuhkannya” (Ahmad Zaenal).

I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul Perawatan CVT Sepeda
Motor Mio Di Bengkel Hilda Ardianto Motor Jl. Raya 2 Singkil, Kecamatan
Adiwerna, Kabupaten Tegal. Tahun Pelajaran 2021/2022 :

Nama : AHMAD ZAENAL


NIS : 718

Tegal, 15 Februari 2022


Menyetujui

Pembimbing PKL Ketua Program


Teknik Kendaraan Ringan

M. Khalimi, A.Md. M. Khalimi, A.Md.

Mengetahui,
Kepala SMK Peristek Pangkah

Mukhammad Nur Mu’min, S.Ag.

II
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI
Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul Perawatan CVT Sepeda
Motor Mio Di Bengkel Hilda Ardianto Motor Jl. Raya 2 Singkil, Kecamatan
Adiwerna, Kabupaten Tegal. Tahun Pelajaran 2021/2022 :
Tahun Pelajaran 2021 / 2022 di setujui pada :

Hari / Tanggal : SELASA / 8 FEBRUARI 2022

Disusun Oleh : AHMAD ZAENAL


Kelas : XI TBSM 1

Pemimpin Instansi Pembembing Instansi

HILDA ARDIANTO HILDA ARDIANTO

III
LEMBAR PENGUJIAN
Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul Perawatan CVT Sepeda
Motor Mio Di Bengkel Hilda Ardianto Motor Jl. Raya 2 Singkil, Kecamatan
Adiwerna, Kabupaten Tegal. Tahun Pelajaran 2021/2022 :

Nama : AHMAD ZAENAL


NIS : 718

Telah diuji dan dinyatakan telah selesai melaksanakan Praktek Kerja Industri pada
:
Hari :
Tanggal :

Penguji Sidang

(.............................................)
Mengetahui
Ka. Pokja PKL Pembimbing

Aji Mulyanto, S.Pd. M. Khalimi, A.Md.

Kepala SMK Peristek Pangkah

Mukhammad Nur Mu’min, S.Ag.

IV
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), kami berharap
mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Diantaranya mampu mengenal dunia
kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari di sekolah dan dapat
diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi dan praktek yang
sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia
kerja/industri.
Dapat terlakasananya kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga saya dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yth :

1. Orang tua serta segenap keluarga yang telah memberikan motivasi baik
secara moril ataupun materil kepada saya dan kepada semua pihak yang
telah membantu.
2. Bapak Mukhammad Nur Mu’min, S.Ag. Selaku Kepala SMK PERISTEK
PANGKAH.
3. Bapak M. Khalimi, S.Pd., Selaku Pembimbing Laporan.
4. Bapak Hilda Ardianto Selaku Pimpinan Bengkel Hilda Ardianto Motor.
5. Bapak/Ibu Guru dan Staf SMK PERISTEK PANGKAH. Karyawan dan staf
Hilda Ardianto Motor.
Semoga dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya selaku siswa dan umumnya bagi kita semua.
Selanjutnya saya sebagai penyusun, merasa bahwa laporan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan ini jauh dari kesempurnaan. Sebab itu saya mohon maaf apabila dalam
penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam segi penulisan,
pembahasan, dan penyusunannya kurang rapih. Maka dari itu besarharapan saya
semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi saya dan
umumnya bagi para pembaca.

V
DAFTAR ISI

MOTTO.................................................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ................................................................. II
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ...................................................................... III
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... IV
KATA PENGANTAR ............................................................................................V
DAFTAR ISI ......................................................................................................... VI
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ IX
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) .......................... 2
C. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN ........................................................ 2
D. MANFAAT PRAKTIK KERJA INDUSTRI............................................... 2
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .............................................. 3
F. BATASAN MASALAH .............................................................................. 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
A. LANDASAN TEORI ................................................................................... 4
BAB III.................................................................................................................. 13
A. Sejarah Perusahaan..................................................................................... 13
B. Tujuan dan Fungsi Bengkel ..................................................................... 14
C. Struktur Organisasi Bengkel ...................................................................... 14
D. Kegiatan Bengkel ....................................................................................... 15
BAB IV ................................................................................................................. 16
A. Diagnosa Kerusakan................................................................................... 16
B. Bahan dan Alat ........................................................................................... 17
C. Proses Pengerjaan....................................................................................... 18
D. Pemasangan ................................................................................................ 19
BAB V ................................................................................................................... 20
A. Simpulan .................................................................................................... 20
B. Saran........................................................................................................... 20

VI
VII

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22


LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 23
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Primery Sheave …..………………………………………………………………………………..6
2.2 Fixed Sheave……. …………...……………………………………..6
2.3 Sliding Sheave…….. ..………………………………………………..6
2.4. Collar……………. ………….……………………………………..7
2.5 Cam ………………………………………………………………...7
2.6 Slider………………………………………………………………..8
2.7 Roller………………………………………………………………..8
2.8 V-Belt ………………………………………………………………9
2.9 Secondary Sheave…………………………………………………..9
2.10 Per…………………………………………………………………10
2.11 Torque Cam……………………………………………………….10
2.12 Rumah Kopling……………………………………………………11
2.13 Sepatu Kopling…………………………………………………….11
2.14 Gear Reduksi………………………………………………………11
3.1 Keadaan Bengkel…………………………………………………...13

IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Secara Umum
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa
melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan
program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk
bekerja secara profesional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapakan suatu
sistem pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktek Kerja Instansi
(PRAKERIN)”.
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional yang memadukan secara sistematis program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui
kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat
keahlian profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia
kerja.Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu
diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara langsung.
2. Secara Khusus
Praktik kerja industri adalah pembelajaran yang dilaksanakan di
industri (perusahaan) atau instansi pemerintah / swasta yang merupakan
program sekolah yang harus dilaksanakan oleh seluruh siswa dengan tujuan
mengenalkan siswa dengan dunia usaha dan industri, memberi gambaran
tentang dunia kerja serta kondisi industri yang sesungguhnya serta
meningkatkan kemampuan secara mandiri maupun kelompok dengan
harapan dapat mengisi peluang kerja dimasa yang akan datang setelah
selesai menempuh masa pendidikan.

1
2

B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


1. Secara Umum
a. Mengenalkan siswa dengan dunia usaha dan industri.
b. Memberi gambaran tentang dunia kerja serta kondisi industri yang
sesungguhnya.
c. Melatih siswa bekerja sesuai dengan kompetensi keterampilan yang
diperoleh sebagai realisasi pelaksanaan program pembelajaran di sekolah.
2. Secara Khusus
a. Melatih siswa bekerja sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan oleh
industri.
b. Meningkatkan kemampuan secara mandiri maupun kelompok dengan
harapan dapat mengisi peluang kerja dimasa yang akan datang setelah
selesai menempuh masa pendidikan.
C. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
1. Memberikan informasi terhadap adik kelas tentang gambaran Praktik
Kerja Industri
2. Melatih diri dalam membuat karya ilmiah yang baik dan benar.
3. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam melaksanakan
Praktik Kerja Industri.

D. MANFAAT PRAKTIK KERJA INDUSTRI


1. Manfaat Prakerin yaitu :
a. Bagi Sekolah:
a) Terjalinnya suatu hubungan antara SMK dan Instansi
b) Sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kurikulum
c) Dapat mengetahui koreksi ilmu yang diberikan oleh SMK dengan
instansi secara nyata
b. Bagi Instansi:
a) Terjalin hubungan kerjasama dengan dunia pendidikan
b) Dapat membantu menyiapkan sumberdaya manusia yang
potensial
3

c. Bagi Siswa
a) Memiliki wawasan yang luas
b) Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja
dunia industri
c) Memiliki sifat disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi
d) Meningkatkan tanggung jawab siswa

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Waktu

Adapun waktu untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri


(prakerin) di BENGKEL HILDA ARDIANTO MOTOR adalah mulai
tanggal 6 SEPTEMBER 2021 sampai dengan 31 DESEMBER 2021 Praktik
Kerja Industri dimulai pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, Yang dilaksanakan pada
hari senin – sabtu.

2. Tempat yang dipergunakan untuk melaksanakan PRAKERIN adalah


Bengkel HILDA ARDIANTO MOTOR.

F. BATASAN MASALAH
Supaya lebih terfokus dalam Laporan Praktik Kerja ini memiliki beberapa
batasan agar tidak melebar dan agar dapat kesepahaman penafsiran tentang
substansi yang ada dalam laporan ini. Permasalahan dalam penelitian ini di batasi
hanya membahas mengenai system CVT dalam kendaraan motor.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian CVT
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu
sistem perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran
mesin, yah yang kita tahu, mesin ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi
sebagai gantinya memakai dua buah pulley (depan dan belakang) yang
dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
2. Sistem Cara Kerja Rangkaian CVT Motor Matic
Sepeda motor matic adalah sepeda motor yang menggunakan transmisi
CVT, banyak pengguna yang meyukainya karena kemudahannya.. Berbeda
dengan motor sport atau motor bebek yang masih menggunakan sistem
tranmisi manual dan pemindahan gigi.
Sistem CVT ini mengacu pada gaya sentrifugal dari putaran stasioner
sampai putaran tinggi. Pada putaran stasioner atau langsam, putaran dari
crankshaft diteruskan ke pulley primer, kemudian putaran diteruskan ke
pulley sekunder yang dihubungkan oleh V-belt. Selanjutnya putaran dari
pulley sekunder diteruskan ke kopling sentrifugal.

Gambar 2.1 CVT


Pada putaran stasioner kopling sentrifugal belum bisa bekerja karena
gaya tarik per kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga

4
5

sepatu kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel (roda
belakang) tidak berputar. Pada saat putaran mesin mulai meninggi, maka
terjadi gaya sentrifugal yang lebih kuat dari gaya tarik per kopling. Pada
putaran yang tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar dan mengopel
rumah kopling.
Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer
diameternya masih mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter
V-belt masih membesar. Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-
belt kedua pulley berada pada posisi balance ( sama besar ).
Pergerakan ini terjadi akibat gaya sentrifugal pada berat roller yang
terdapat pada pulley primer. Saat pulley primer berputar semakin tinggi
maka akan terjadi gaya sentrifugal yang membuat roller terlepar dan
mendorong sliding sheave ke arah fixed sheave. Sehingga akan terjadi
tekanan pada sliding sheave mengakibatkan V-belt bergeser ke arah
lingkaran luar atau membesar dan menarik V-belt pada pulley sekunder ke
arah lingkaran dalam atau mengecil.
Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang perlu di perhatikaan
adalah roller. Berat roller sangat berpengaruh pada pergerakan vbelt... Jika
roller sudah aus atau peyang maka akan timbul suara kasar, saat
berakselerasi timbul suara seperti mendengung.
3. Kelebihan CVT
Terkait CVT, Supervisior bengkel Plaza Toyota Pramuka Saiful
Anwar menyatakan, transmisi CVT lebih banyak kelebihan dibanding
kekurangan, terutama dengan transmisi konvensional. “Kelebihannya lebih
lembut, kemudian untuk sekarang. Karena CVT tidak dilengkapi dengan
gigi seperti transmisi matik konvensional yang masih pakai gigi 1,2. Kalau
CVT tidak ada,” ucap Saiful saat ditemui di bengkel Plaza Toyota
Pramuka, Jakarta Timur (18/1/2018).
Kata Saiful, kelembutan dari CVT hal ini karena mengendalkan
dua puli yang dihubungkan dengan belt atau sabuk, yang umumnya terbuat
dari material baja. “Kalau matik konvensional, saat di jalan ada hentakan
6

saat mobil dipacu lebih cepat. Sedangkan CVT lebih lembut. Smooth
banget,” ucapnya. Selain itu, dia juga menyatakan, saat ini CVT memang
lebih irit bahan bakar. Hal ini karena putaran mesinnya terkontrol lebih
stabil.
4. Komponen Beserta Fungsinya
a. Pada bagian primery sheave sendiri ada beberapa komponen yaitu:

Gambar 2.2 Primery Sheave

1) Fixed Sheave

Gambar 2.3 Fixed Sheave


Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan v-belt. Komponen ini tidak

bergerak, berbentuk piringan, biasanya bagian sisinya menyerupai kipas

sebagai pendingin mesin.


7

2) Sliding Sheave

Gambar 2.4 Sliding Sheave


Sliding Sheave berfungsi untuk menekan v-belt dalam putaran
tinggi, karna sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri.
3) Collar

Gambar 2.5 Collar


Collar berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding
sheave dan cam.
8

4) Cam

Gambar 2.6 Cam


Cam berfungsi sebagai tempat dudukan slider.

5) Slider

Gambar 2.7 Slider


Slider berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri akan
mendorong sliding sheave. Slider ini bergerak saat putaran mesin
tinggi.
9

6) Roller

Gambar 2.8 Roller


Roller berfungsi sebagai penekan sliding sheave. cara kerjanya
sesuai putaran mesin, apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan
sliding sheave dan begitu pula sebaliknya. Dan biasanya di sebut gaya
sentrifugal.

b. Pemindah Tenaga

Pemindah tenaga berfungsi untuk memindahkan tenaga dari primary Sheave


menuju secondary Sheave. Komponen nya pun hanya ada satu yaitu:

Gambar 2.9 V-Belt


V-Belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary
sheave, yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave. Biasanya v-
10

belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas
akibat gesekan terus menerus.

c. Secondary Sheave

Gambar 2.10 Secondary Sheave


Didalam secondary sheave ada beberapa komponen penting yaitu:
1. Sliding Sheave
Sliding Sheave berfungsi menekan v-belt. perbedaan sliding sheave di
secondary sheave dengan sliding sheave di primary sheave adalah tidak
memiliki sirip.
2. Fixed Sheave
Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian diam/statis.
11

3. Per

Gambar 2.11 Per


Per berfungsi sebagai pendorong sliding sheave.
4. Torque Cam

Gambar 2.12 Torque Cam


Berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor
melakukan akselerasi.
5. Clutch Housing

Gambar 2.13 Rumah Kopling


12

Clutch housing/ rumah kopling fungsinya adalah untuk meneruskan


putaran dari v-belt ke poros roda.
6. Sepatu Kopling

Gambar 2.14 Sepatu Kopling


Sepatu kopling fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros
roda belakang. sistem kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai
putaran mesin.
7. Gear Reduksi

Gambar 2.15 Gear Reduksi


Fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan
putaran roda. selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga. bisanya ada oli
khusus untuk melumasi gear agar mengurangi gesekan.
BAB III
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perusahaan

Gambar 3.1 Keadaan Bengke


Bengkel HILDA ARDIANTO MOTOR adalah bengkel yang berdiri pada
tahun 2012 yang berlokasi DI Jl. Raya 2 Singkil, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten
Tegal, Jawa Tengah. Bengkel ini melayani service sepeda motor berbagai merek.
Bengkel ini merupakan bengkel swasta atau milik pribadi. Bengkel ini di
dirikan untuk memenuhi kebutuhan para pemilik motor khususnya di daerah
Adiwerna dan sekitarnya.
Di bengkel HILDA ARDIANTO MOTOR ini memiliki kedisiplinan yang
sangat diutamakan karena bagi mereka disiplin kerja adalah sesuatu yang dapat
menjadikan pekerjaan dapat selesai dengan baik, tepat waktu dan memuaskan
konsumen.
Adapun peraturan-peraturan bengkel adalah
1. Pekerjaan dimulai pukul 07.30. Dengan istirahat pukul 12.00 – 13.00, dan
selesai pukul 16.30 WIB

13
14

2. Menjaga kebersihn area bengkel


3. Jika berhalangan hadir, wajib member informasi pada pimpinan bengkel.
Menggunakan peralatan kerja yang efektif dan efisien.

B. Tujuan dan Fungsi Bengkel


1. Tujuan bengkel
Adapun tujuan bengkel HILDA ARDIANTO MOTOR :
a. Memberikan solusi terbaik pada penyediaan suku cadang terbaik dan
reparasi yang terpercaya
b. Memberikan pelayanan terbaik dan standar mutu pada pelanggan
dengan menjalankan proses kerja terbaik sehingga tercapai kepuasan
pelanggan
c. Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan sebelum keuntungan
untuk bengkel
d. Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi secara terus menerus
untuk diimplementasikan dengan cara yang benar.
2. Fungsi Bengkel
Adapun fungsinya yaitu :
Menjadi pusat reparasi motor yang menyediakan spert part dan jasa
service yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan di dukung dengan
peralatan canggih dan tenaga ahli yang kompeten serta pelayanan yang
optimal dan terpercaya.
C. Struktur Organisasi Bengkel

Kepala Bengkel
HILDA ARDIANTO

Mekanik
HILDA ARDIANTO
15

D. Kegiatan Bengkel
1. Bengkel menyediakan berbagai sper part motor
Melayani berbagai service motor dan kerusakan kerusakan ringan
hingga berat.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Diagnosa Kerusakan
1. Ciri Rusaknya Roller

Usia pakai menjadi penyebab utamanya, pabrikan sendiri


menganjurkan untuk melakukan penggantian roller pada km 20.000 –
24.000. Ketika roller mulai aus atau peyang karena pemakaian, motor
biasanya akan terasa bergetar lebih keras dari biasanya dan muncul suara
gemeretak. Terutama ketika mulai berakselerasi dari kondisi berhenti.
Sementara akselerasi di putaran mesin atas terasa tertahan dan top speed
akan berkurang.

2. Rumah Roller atau Pulley

Akselerasi lambat dan tertahan bisa jadi pertanda karena roller yang
peyang membuat got pembatas antar roller tergerus. Apalagi kalo gaya
lontar yang besar, roller hanya bisa berputar menggerus jalur roller karena
tak sanggup terlempar lebih jauh. Biasanya, gejala ini muncul akibat sering
membawa beban berat atau bisa juga karena medan yang sering menanjak.

3. Gejala Mangkok Ganda Tidak Normal

Gejala seperti akselerasi endut-endutan tersendat di RPM putaran


bawah, bisa jadi hal tersebut menjadi indikasi mangkuk kopling sentrifugal
(clutch housing) bermasalah. Masalah ini disebabkan karena permukaan
area kontak mangkuk dan kanvas kopling udah nggak rata. Sehingga daya
cengkram kanvas kopling sentrifugal saat membuka kurang maksimal
mengikat clutch housing.

4. Komponen V-Belt Habis Masa Pakai

V-belt yang digunakan motor matic biasanya terbuat dari material karet.
Karena berotasi dengan kecepatan tinggi, komponen ini rentan

16
17

menghasilkan suhu cukup tinggi. Tentu hal ini bisa bikin belt cepat melar
atau getas yang ditandai oleh retak-retak pada bagian dalamnya. Ketika V-
belt bermasalah, biasanya muncul suara berisik pada boks CVT akibat tutup
CVT bergesekan dengan belt. Nggak jarang juga akselerasi awal terasa
seperti slip dan nggak seimbang dengan putaran gas. Hati-hati dengan V-
belt yang sudah mulai retak, bisa putus tiba-tiba yang efeknya malah bisa
merusak komponen CVT lainnya.

5. Tanda Komponen Gear Rasio CVT Bermasalah

Dan yang terakhir, munculnya suara dengung cukup keras yang berasal
dari beradunya gigi transmisi. Hal ini bisa jadi disebabkan karena bearing
rasio sudah mulai oblak atau sudah goyah karena umur pakainya. Kondisi
ini bisa juga terjadi karena lama atau jarang mengganti oli transmisi atau
ada kebocoran seal dan volume oli pun berkurang.

6. Komponen Kampas Kopling CVT Bermasalah

Inilah efek kalo kampas kopling sentrifugal mulai aus, selain muncul
suara berdecit, akselerasi pun bakal terasa sedikit lebih lemot baik di putaran
mesin bawah maupun atas. Sebab kampas kopling yang terbuka maksimal
masih bisa berputar nggak mampu mengunci mangkok ganda. Kampas
kopling sentrifugal ini berfungsi untuk mengunci mangkok kopling
sehingga transfer tenaga mesin bisa diteruskan ke roda.

B. Bahan dan Alat


1. Alat

Alat yang diperlukan untuk Perawatan CVT Motor Honda Beat yaitu :

a. 1. Kunci T ukuran 8 5. Amplas

2. Fly Wheel Holder 7. Cvt grease

3. Kunci shok ukuran 19 dan 22 8. Univer Shal Holder


18

4. Impek

5. Angin kompresor

b. Bahan

Bahan yang diperlukan untuk perawatan CVT Motor Honda Beat

yaitu : 1. Satu Unit Motor Honda Beat

C. Proses Pengerjaan
a. Pembongkaran
1) Buka cover cvt menggunakan kuci T ukuran 8
2) Lepas baut 8 yang ada di blok cover cvt, kemudian lepas blok cover cvt
3) Lepaskan baut ukuran 22 yang ada di pully depan cvt gunakan baut 8
untuk menahan agar pully depan tidak berputar saat di kendorkan.
Lepaskan pully dan v belt beserta rumah roler dan bongkar bagian
rumah roler sehingga roler terbongkar
4) Lepaskan baut ukuran 19 menggunakan kuci shok ukuran 19 pada pully
belakang menggunakan traker setelah lepas tarik lepas rumah kopling
dan pully set belakang
5) Jika sudah terlepas semua taruh bagian bagian pully di baskom yang
sudah di sediakan bersihkan pully belakang pin slider. Pegas/per dan
rumah kopling menggunakan kuas dan bensin. Untuk kampas kopling
cukup diamplas saja bagian kampasnya bersihkan menggunakan kuas
bensin
6) Keringkan semua bagian bagian pully dengan menggunakan angin
kompresor.
7) Bersihkanruang cvt dan blok cvt menggunakan kuas/majun setelah
semuanya bersih kita tinggal melakukan perakitan kembali komponen
komponen cvt-nya.
19

D. Pemasangan
1. Lakukan dari depan, tata kembali roler pada rumah roler dan tutup
dengan slider, kemudian pasang pada shaft v belt pully beserta kipas dan
ring bautmya,kencangkan menggunakan kunci shok ukuran 22.
2. Rakit terlebih dahulu pully belakangnya. Kedua pully, pin slider dan
selongsonyakemudian per/pegas dan set kopling otomatis di tekan dan
di baut lagi dengan kunci ring/shok ukuran 19
3. Pasang pully set belakang shaft garden. Pasangkan juga v belt nya dan
lanjut dengan rumah koplingnya juga, kemudian pasang ring dan baut,
kencangkan
4. Setelah semua selesai, coba dahulu dengan menyalakan mesin dan coba
gas perlahan, apakah semuanya berjalan dengan normal atau tidak,
ulangi dari awal cek satu persatu. Jika sekitarnya normal langsung
pasang blok cvt dan baut 8 .
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan
ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan
bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika prakerin teori itu akan
digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan (praktek). Pada
intinya kegiatan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang
diajarkan di sekolah. Prakerin bisa disebut sebagai pelengkap dan proses
pemotongan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimbung di dalam dunia
kerja.

B. Saran
1. Untuk Sekolah
a. Sekolah harus sudah memilihkan tempat magang kepada setiap
siswa, jika perusahan menolak sekolah harus mencarikan solusi
lain tempat magang supaya siswa tidak kebingungan lagi mencari
tempat magang.
b. Selama siswa didunia industri Bapak/Ibu guru harus mengontrol
minimal satu bulan sekali.
c. Saat siswa di dunia industri sekolah harus memberikan informasi
tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
2. Untuk Siswa
a. Selalu belajar sungguh-sungguh dan terus berpikir kedepan.
b. Manfaatkanlah waktu luang untuk hal yang berguna.
c. Selalu berusaha mengejar suatu impian yang diinginkan.
d. Tak pernah putus asa meskipun beribu rintangan menghadang.
e. Jadilah anak yang membanggakan bagi orangtua.
3. Untuk Industri/perusahaan
a. Pihak industri harus lebih memperhatikan siswa prakerin.

20
21

b. Pihak industri harus bisa menjadwal kinerja siswa prakerin supaya


lebih teratur dalam kerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku harian TSM
Contoh laporan
www.Google.com
http://en.wikipedia/transmisiotomatis.com
http://www.otomotif/continouslyvariablevariabletransmision/blogspot.com
http://www.blogspot/CVTpembongkaran2016
http://www.laporantsm.com

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

23
24

Lampiran 1

Pembongkaran CVT

Anda mungkin juga menyukai