Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Nama : M. Ihwanul Huda


NIS : 192505
Program Keahlian : Teknik Bisnis Speda Motor
Waktu Pelaksanaa : 7 Januari Sampai 7 April
Judul Laporan : Perawatan Karburator Sepeda Motor

Telah disetujui dan diterima pada,


Hari/ Tanggal : Kamis 7 Januari

Ditulis sebagai syarat kenaikan kelas dan mengikuti Ujian Nasional

Menyetujui,
Kepala Program Keahlian
TBSM Pembimbing Sekolah

Adi Fujuh Harsono, A.Md Adi Fuju Harsono, A.md.


NIPY.

Mengetahui,
Kepala SMK Bhakti Praja Adiwerna,

Erfan Suparmono, S.Pd, MA


NIPY. 850 980 153

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
nikmat dan karunianya sehingga Praktik Kerja Industri ini dapat terlaksana
dengan lancar serta penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul
“PERAWATAN KARBURATOR SEPEDA MOTOR DI BENGKEL HAN’S
MOTOR UJUNGRUSI”.
Laporan praktik kerja industri ini disusun untuk melengkapi kerja praktek
yang telah dilaksanakan di bengkel HAN’S MOTOR UJUNGRUSI sekaligus
sebagai syarat ujian praktek kerja industri di SMK Bhakti Praja Adiwerna.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan kerja praktik maupun dalam penulisan laporan
sehingga dapat terselesaikan dengan baik, antara lain kepada :
1. Bapak Erfan Suparmono, S.Pd., MA., selaku Kepala SMK Bhakti Praja
Adiwerna.
2. Bapak Adi Fujuh Harsono, A.Md selaku Kaprogdi TBSM SMK Bhakti
Praja Adiwerna.
3. Bapak Daryono selaku pemilik dan pembimbing di bengkel HAN’S
MOTOR.
4. Bapak Adi Fuju Harsono, A.md. selaku guru pembimbing praktek kerja
industri.
5. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
6. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan moral
kepada penulis.

ii
Penulis berharap laporan ini bermanfaat sebagai acuan pembuatan laporan
prakerin dimasa mendatang. Penulis menyadari bahwa laporan kerja industri ini
masih jauh dari sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan. Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat.
Adiwerna, April 2021
Penulis

M. Ihwanul Huda

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
A. Tujuan Praktik Industri.................................................................................1
B. Manfaat Praktik Industri...............................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
A. Sejarah Bengkel............................................................................................3
B. Landasan Teori..............................................................................................4
C. Cara Kerja Karburator...................................................................................8
D. Permasalahan Yang Sering Terjadi.............................................................10
BAB III..................................................................................................................13
PELAKSANAAN PRAKTIK................................................................................13
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik.....................................................13
B. Bahan dan Alat............................................................................................13
C. Proses Pengerjaan.......................................................................................13
BAB IV..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Simpulan.....................................................................................................15
B. Saran-Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................17

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sesuai kurikulum sekolah menengah kejuruan bahwa lulusan SMK di


harapkan mampu menjadi siswa yang siap kerja di dunia industri. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapakan suatu sistem pendidikan yang
dikenal dengan istilah “Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN)”.
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan bagi para siswa yang memadukan pendidikan di sekolah
dengan di dunia industri dengan melakukan praktik secara langsung. Tujuan
utama pendidikan kejuruan adalah menciptakan lulusan yang siap berkerja dengan
mandiri.
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung
dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan
langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja.Sehubungan
dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan
praktek kerja secara langsung.

A. Tujuan Praktik Industri

1. Secara Umum
a. Mengenalkan siswa dengan dunia usaha dan industri.
b. Memberi gambaran tentang dunia kerja serta kondisi industri yang
sesungguhnya.
c. Melatih siswa bekerja sesuai dengan kompetensi keterampilan yang
diperoleh sebagai realisasi pelaksanaan program pembelajaran di
sekolah.

1
2. Secara Khusus
a. Melatih siswa bekerja sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan
oleh industri.
b. Meningkatkan kemampuan secara mandiri maupun kelompok
dengan harapan dapat mengisi peluang kerja dimasa yang akan
datang setelah selesai menempuh masa pendidikan.
B. Manfaat Praktik Industri
1. Manfaat bagi SMK BHAKTI PRAJA ADIWERNA
a. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan di sekolah dan
juga sesuai dengan visi dan misi SMK Bhakti Praja Adiwerna
b. Supaya siswa lebih detail mengetahui ilmu yang diperoleh dari
sekolah dengan mengikuti Praktik Kerja Lapangan.
2. Manfaat Bagi Dunia Usaha atau Industri
a. Mengajarkan siswa-siswi arti dari sebuah perencanaan Praktik Kerja
Lapangan dan dapat mengenalkan dunia industri.
b. Melatih mental dan fisik siswa-siswi dalam belajar di dunia industri.
c. Untuk berpartisipasi secara aktif membantu pemerintah dan
masyarakat dalam menciptakan calon tenaga tingkat menengah yang
handal, terampil dan profesional.
3. Manfaat Bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan
a. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Praktik Kerja
Lapangan.
b. Untuk menambah sifat pengembangan diri.
c. Untuk menambah keterampilan yang kita miliki agar kita dapat yakin
untuk lebih baik dari sekarang.
d. Mengenalkan kita pada dunia usaha atau industri dan dunia kerja.

2
BAB II
A. Sejarah Bengkel

Bengkel “HAN’S MOTOR” adalah bengkel yang beralamat di Jalan Tegal-Slawi


02, Ujungrusi (depan Yonif 407), Adiwerna. Bengkel ini berdiri pada tahun 1999
yang didirikan oleh Mas Burhan sendiri. Di bengkel UDIN HAN’S MOTOR ini
memiliki kedisiplinan yang sangat diutamakan karena bagi mereka disiplin kerja
adalah sesuatu yang dapat menjadikan pekerjaan dapat selesai dengan baik, tepat
waktu dan memuaskan konsumen.
Adapun peraturan-peraturan bengkel adalah

1. Pekerjaan dimulai pukul 07.30. Dengan istirahat pukul 12.00 – 13.00, dan
selesai pukul 16.30 WIB
2. Menjaga kebersihn area bengkel
3. Jika berhalangan hadir, wajib member informasi pada pimpinan bengkel.

Menggunakan peralatan kerja yang efektif dan efisien

3
B. Landasan Teori
1. Pengertian Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan
bakar untuk sebuah mesin pembakaran. Dalam karburator merupakan
bagian terpenting dari sepeda motor, karna itu karburator yang baik harus
mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin.
Menurut teoritis adalah 1 gram bensin tercampur dengan 15 gram udara.
Apabila berbandingan campurannya lebih dari misal dikatakan campuran
miskin, dikatakan campuran kaya karena fungsi karburator adalah
mencampur bahan bakar dan udara dengan perbandingan tertentu sehingga
menghasilkan gas yang diperlukan mesin pada saat pembakaran.
2. Fungsi Karburator
Fungsi karburator secara umum ada dua yakni untuk mengatur RPM
dan mencampur udara dan bahan bakar sesuai dengan perbandingan.
Karbu memiliki komponen berupa katup gas yang tersambung ke stang
untuk kita tarik ulur agar RPM mesin bisa berubah. Selain itu, karbu juga
harus mampu menyuplai bensin dengan perbandingan yang ideal pada
segala RPM.
Oleh karena itu, meski karburator motor berukuran kecil ada banyak
komponen didalamnya yang sangat penting. Tapi secara keseluruhan
konstruksi karburator motor lebih simpel dibandingkan karburator mobil.
Hal itu dikarenakan pada motor, tidak menuntut peforma mesin yang lebih
dibandingkan sebuah mobil. Berikut ini adalah Fungsi Komponen
Karbuarator :
a. Mangkok Karburator

4
Gambar 2.1 Mangkok Karburator
Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar dan wadah bahan bakar
pada waktu belum digunakan.

b. lep/jarum pelampung (floater valve)

Gambar 2.2 Floater Valve

Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam mangkok


karburator.

c. Pelampung (floater)

Gambar 2.3 Floater


Berfungsi mengatur agar tetap posisi bahan bakar di dalam mangkok
karburator.

d. Skep/katup gas

5
Gambar 2.4 Skep

Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.


e. Pemancar jarum (main nozzle/needle jet )

Gambar 2.5 main nozzle

Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor digas, besarnya


diatur oleh terangkatnya jarum skep.

f. Jarum skep/jarum gas ( Needle Jet)

Gambar 2.6 Needle Jet


Berfungsi mengatur besarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle
pada waktu motor digas.
g. Pemancar besar (main jet)

6
Gambar 2.7 Main Jet
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor digas penuh
(tinggi).
h. Pemancar kecil/stationer (slow jet)

Gambar 2.8 Slow jet


Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor langsam/stationer.
i. Sekrup gas/baut gas (throttle screw)

Gambar 2.9 throttle screw


Berfungsi untuk menyetel posisi skep sebelum digas.
j. Sekrup udara/baut udara ( air screw)

Gambar 2.10 air screw

7
Berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan dicampur
dengan bahan bakar.

k. Katup cuk (choke valve)

Gambar 2.11 Choke Velve


Berfungsi menutup udara luar yang masuk ke karburator sehingga gas
menjadi kaya, digunakan pada waktu start.

C. Cara Kerja Karburator

Umumnya Sepeda Motor menggunakan karburator jenis variable venturi.


Yakni jenis karburator yang memiliki venturi berubah-ubah. Ada dua kondisi
pada karburator jenis ini, pertama saat throtle gas masih tertutup dan kedua ketika
throtle gas terangkat. Ketika throtle gas tertutup, maka lebar venturi akan sangat
kecil sehingga aliran udara dari filter ke intake manifold dibatasi.

8
Gambar 2.12 cara kerja karburator

Jadi, aliran udara yang masuk dari air filter terbatas dan hasilnya RPM engine
rendah (idle RPM). Namun, ketika throtle gas terangkat maka venturi menjadi
lebih lebar. Hal tersebut menyebabkan aliran udara lebih cepat sehingga RPM
engine juga lebih cepat.

a. Saat Mesin Idle

Ketika mesin berlari pada RPM idle atau kondisi throtle gas masih
tertutup, akan ada aliran udara dari filter masuk ke idle udara hole. Disisi
lain, hisapan dari piston juga membuat bahan bakar dari ruang pelampung
terhisap kedalam pilot jet.
Udara dari idle udara hole akan bertemu dengan bensin pada saluran
pilot jet. Sehingga material yang keluar dari pilot jet sudah berupa AFM
(udara-fuel-mixture). Ujung dari pilot jet ada pada intake manifold,
sehingga AFM keluar langsung menuju intake manifold.
Bisa dikatakan, pada RPM idle maka aliran udara bisa digambarkan
sebagai berikut ;
Filter udara > Idle air hole > Pilot jet > Intake manifold
Sementara aliran bensin saat RPM idle digambarkan sebagai berikut:
Fuel tank > Fuel filter > Ruang pelampung karburator > Pilot jet > Intake
manifold.
Jika kita aktifkan sistem choke dengan menarik tuas choke maka
udara yang masuk ke pilot jet akan tertahan (choke valve akan menutup
sebagian saluran udara dari filter udara) sehingga hisapan pistonlebih
banyak mengangkat bensin dari ruang pelampung, hal itu membuat
campuran bensin menjadi lebih kaya.

b. Saat kita tarik gas

Ketika handle gas ditarik, otomatis throtle gas terangkat. Sehingga


lebar venturi menjadi lebih besar. Ini membuat aliran udara dari filter

9
menuju intake manifold menjadi lebih cepat, sehingga langkah piston
menjadi lebih cepat dan RPM menjadi lebih cepat pula.
Bagaimana dengan fuel supply? Kalau saat idle RPM bensin disuplai
melalui pilot jet, maka saat RPM tinggi bensin disuplai dari main jet.
Artinya, dalam karburator sepeda motor terdapat dua buah saluran fuel.
Pertama pilot jet dan yang kedua main jet, yang merupakan saluran utama
dimana ujung main jet ada didalam venturi.
Ketika throtle gas terangkat, maka aliran udara pada venturi akan lebih
cepat. Sesuai hukum Bernoulli, ketika aliran udara lebih cepat maka
tekanannya menurun. Penurunan tekanan didalan venturi akan menghisap
bensin dari ruang pelampung melalui main jet.
Kalau digambarkan, maka aliran udaranya :
Filter udara > Venturi > Intake manifold
Sementara aliran fuel :
Fuel tank -> Fuel filter > Ruang pelampung > Main jet > Venturi >
Intake manifold.
Jadi kesimpulannya, saat idle fuel dan udara tercampur didalam pilot
jet sementara ketika RPM dinaikan fuel dan udara tercampur didalam
venturi.
Mengapa bensin tidak keluar dari main jet ketika idle? Itu dikarenakan
ada satu komponen tambahan bernama jarum skep. Jarum ini berbentuk
tirus, dimana semakin runcing kebawah. Ketika throtle gas tertutup, jarum
ini akan menutup saluran main jet. Hal itulah yang membuat bensin tidak
keluar dari main jet saat idle.
Sebaliknya, mengapa bensin tidak keluar dari pilot jet saat RPM
tinggi? Alasannya, tidak ada hisapan didalam pilot jet. Ketika idle RPM,
venturi tertutup sehingga hisapan piston bisa menghisap material dari
dalam pilot jet. Tapi ketika venturi sudah terbuka, maka tidak ada hisapan
didalam pilot jet sehingga bensin tidak keluar dari pilot jet saat high RPM.

D. Permasalahan Yang Sering Terjadi


1. Masalah Yang Sering Terjadi Pada Karburator

10
Komponen karburator merupakan bagian motor yang memiliki tugas
dalam proses pengkabutan atau pemasukan bahan bakar kedalam silinder
mesin. Untuk memenuhi tugas tersebut, karburator memiliki beberapa
fungsi diantaranya mengatur udara dan bahan bakar ke seluruh isap
mengatur perbandingan antara komposisi udara dan bahan bakar pada
beberapa tingkat kecepatan sepeda motor, serta melakukan penampuran
antara bahan bakar dan udara secara merata.
Cara kerja karburator dimulai pada saat mesin dihidupkan. Pada saat
mesin dihidupkan maka udara luar akan terhisap dan masuk kedalam
karburator. Udara yang masuk tersebut juga akan diatur banyak sedikitnya
untuk menghasilkan tekanan udara yang sesuai, sebagai cara membagi
bahan bakar dan udara yang seimbang sehingga proses pembakaran bisa
terjadi.
Beberapa masalah pada karburator dan cara mengatasinya akan diulas
pada bagian di bawah ini :

 Campuran bahan bakar dan udara tidak cukup tepat.


Kondisi dimana campuran bahan bakar dan udara tidak seimbang
sehingga proses pembakaran tidak berlangsung dengan baik kondisi
tersebut dapat menyebabkan motor kurang tenaga dan bahan bakar sering
tersendat. Untuk mengatasi kondisi ini tidak terlalu rumit yakni hanya
dengan memutar setelan skrup udara searah jarum jam atau kearah
menutup. Langkah selanjutnya adalah memindah posisi pilot jet dan
mengganti jarum skep.
 Karburator Basah.
Istilah karburator basah menandakan bahwa jumlah bahan bakar yang
masuk lebih banyak disbanding dengan jumlah udara yang dibutuhkan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan munculnya asap hitam dari knalpot
ketika motor digunakan. Untuk mengatasi masalah ini maka yang pertama
adalah dengan melakukan penyetelan pada skrup udara agar udara yang
masuk pada lubang venture lebih besar, selanjutnya untuk hasil yang lebih

11
baik ganti jarum skep dengan jarum yang lebih besar dang anti sprayer
pilot jet dengan ukuran yang lebih kecil
 Karburator terlalu kering
Merupakan istilah yang menggambaran kebalikan dari kondisi
karburator basah. Kondisi ini disebabkan oleh jumlah bahan bakar yang
kurang sehingga komposisi udara dengan bahan bakar lebih banyak udara
dan tidak seimbang. Keadaan ini dapat menyebabkan putaran mesin
melemah atau mengambang. Untuk mengatasi masalah kondisi ini maka
langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengganti jarum skep yang
memiliki ukuran lebih kecil serta melakukan penyetelan terhadap udara
yang basuk kedalam mesin.
 Karburator banjir Sil
Mangkuk karburator biasanya gepeng karena terjepit atau sudah
mengeras akibatnya sil yang seharusnya lentur dan melekat jadi kaku dan
bensin di mangkuk karburator akan merembes keluar. Solusinya ganti sil
dan beli repair kit pelampung yang biasanya kurang pas sewaktu
pemasangannya setelah servis dan jarum pelampung arus juga menjadi
penyebab karburator banjir.
 Karburator Kotor
Penyebab umumnya disebabkan kotoran dan kualitas bensin yang
buruk akan menyumbat jalur needle valve dan tidak bisa tertutup
sempurna. Solusinya cukup bersihkan karburator dengan Cleaner dan
semprot dengan angina bertekanan (Kompresor)

12
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik

1. Waktu praktik kerja industri


Praktik kerja industri ini dilaksanakan selama tiga bulan dari

JIKA bengkel Umum : 7 Januari 2021 sampai 7 April 2021.

2. Pelaksanaan praktik kerja industri


Praktik kerja industri ini dilaksanakan di Bengkel HAN’S MOTOR yang berlamat
di Jalan Tegal-Slawi 02, Ujungrusi (depan Yonif 407), Adiwerna.

B. Bahan dan Alat


a. Alat
1. Kunci T 10 mm
2. Kunci Pas 10 mm
3. Kunci Pas 7 mm
4. Kunci Ring 10 mm
5. Obeng Plus (+)
6. Obeng Min (-)
7. Tang Lancip
8. Kuas Pembersih
9. Rantang Besi
10. Kompresor (Spray Gun)
b. Bahan
1. Satu Buah Sepeda Motor Supra X

C. Proses Pengerjaan
1. Pelepasan
a. Untuk membuka karburator terlebih dahulu lepaskan plarseri dengan
menggunakan Kunci Pas 10 mm dan Kunci T 10 mm.
b. Lepaskan Body dari rangka motor

13
c. Kemudian lepaskan karburator dari motor
d. Buka karburator assy yng terdiri dari (O = ring, cap cabel sealing,
kutub throttle/piston, spring/ pegas, needle jet/jarum)
e. Buka mangkok pelampung/floet chamber hingga terlihat pelampung,
main jet, slow jet
f. Lepaskan secara hati-hati pelampung dan jarumnya
g. Muka main jet dan slow jet
h. Buka screw set/skrup pengatur bahan bakar.
2. Pemasangan dan Perakitan
1. Bersihkan Karburator
2. Pasang atau rakit kembali karburator dengan cara kembalikan dari
prosedur/cara pembakaran
3. Stel air screw atur skrup pengatur udara sesuai setandar
4. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan
yang telah digunakan pada tempat yang disediakan
3. Pengujian
1. Hidupkan Mesin
2. Putar Skrup pengatur udara kearah kanan hingga putaran mesin
meninggi
3. Putar skrup pengatur udara kearah kanan hingga putaran mesin
menurun
4. Putar kembali kekiri agar putaran mesin naik kembali (berhenti
memutar setelah/saat mesin agak naik)
5. Dengan posisi kkrup seperti ini putaran mesin agak tinggi maka untuk
menurunkannya putar skrup penahan skep kea rah kiri hingga putaran
mesin pada kecepatan yang sesuai dengan spesifikasi.

14
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan

Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan


ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-
macam teori kejuruan, maka ketika prakerin teori itu akan digunakan sebagai
dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan (praktek). Pada intinya kegiatan
prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah.
Prakerin bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pemotongan atau pemantapan
kelak saat sudah berkecimbung di dalam dunia kerja.

B. Saran-Saran

1.  Untuk Sekolah
a. Sekolah harus sudah memilihkan tempat magang kepada setiap
siswa, jika perusahan menolak sekolah harus mencarikan solusi
lain tempat magang supaya siswa tidak kebingungan lagi mencari
tempat magang.
b. Selama siswa didunia industri Bapak/Ibu guru harus mengontrol
minimal satu bulan sekali.
c. Saat siswa di dunia industri sekolah harus  memberikan informasi
tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
2. Untuk Siswa
a. Selalu belajar sungguh-sungguh dan terus berpikir kedepan.
b. Manfaatkanlah waktu luang untuk hal yang berguna.
c. Selalu berusaha mengejar suatu impian yang diinginkan.
d. Tak pernah putus asa meskipun beribu rintangan menghadang.
e. Jadilah anak yang membanggakan bagi orangtua.
3. Untuk Industri/perusahaan
a. Pihak industri harus lebih memperhatikan siswa prakerin.

15
b. Pihak industri harus bisa menjadwal kinerja siswa prakerin supaya
lebih teratur dalam kerjaannya.

DAFTAR PUSTAKA
http://dhedenar.blogspot.com/2016/01/laporan-pkl-tentang-karburator.html
https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-kerja-karburator-motor.html
https://otomaster.wordpress.com/2011/01/11/fungsi-dan-cara-kerja-karburator/
https://novrizalbinmuslim.wordpress.com/2012/09/07/modul-carbulator-engine/
http://www.academia.edu/5682018/mudul_Carbulator_OK.html
http://www.smknperkapalan.net./pustamaya/produktif/mo/pemeliharaan/
%20servis20engine%dan%komponen.pdf

16
LAMPIRAN

17
18

Anda mungkin juga menyukai