Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

SISTEM TROTOLBODY VARIO 125 TAHUN 2018

Disusun Oleh:

NAMA : Ardiansyah

NISN :

KELAS : XI TBSM

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG


JURUSAN TEKNIS BISNIS SEPEDA MOTOR
SMK WIDYA YAHYA GADINGERJO
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2021/2022

i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul Laporan

SISTEM TROTOLBODY PADA VARIO 125 TAHUN 2018

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh kedua belah pihak mau pihak dari
sekolah sendiri maupun instansi sebagai Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Widya Yahya
Gadingrejo Tahun Pembelajaran 2021/2022.

Gadingrejo, 31 Januari 2022

Guru Pembimbing Prakerin Siswa Peserta Prakerin

Asep Dwi Kurniawan,S.Pd Ardiansyah


NUPTK …………………….. NIS ………

Mengetahui/Mengesahkan:

Kepala Sekolah Ketua Kompetensi Keahlian

Nurkolis,S.E.,MM Asep Dwi Kurniawan,S.Pd


NRKS 19023L0221210241161877 NUPTK ……………………

ii
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI/PERUSAHAAN

Judul Laporan:

SISTEM TROTOLBODY PADA VARIO 125 TAHUN 2018

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh kedua belah pihak antara pihak
sekolah maupaun pihak instansi sebagai Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
kopetensi keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Widya Yahya
Gadingrejo Tahun Pelajaran 2021/2022.

Gadingrejo,31 Januari 2021

Mengetahui, Pembimbing/Instasi
Direktur/Pimpinan/Kepala
MIRAI HONDA MOTOR

DESPEN RIADI YUDI PRATAMA

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada tanggal 01 februari 2022 yang
berjudul Sistem trotolbody Vario 125 tahun 2018. Adapun tujuan dari penulisan
dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Industri (Prakerin) Di
MIRAI HONDA MOTOR Laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
saya tentang bagaimana Sistem trotolbody pada motor Vario 125 tahun 2018..

Laporan ini juga saya susun sebagai bentuk tanggung jawab saya yang
bapak/ibu kepala bimbingan sekolah berikan.Yang sudah berjalan selama kurang
lebih 3 (tiga) bulan lamanya sejak tanggal 1 November 2021 s.d 31 Januari 2022
Di MIRAI HONDA MOTOR Penyusuan Laporan ini juga bertujuan untuk
memenuhi tugas sekolah dan salah satu syarat kenaikan kelas.. Untuk itu kami
haturkan banyak terima kasih kepada yth :

1. Kedua orang tua saya yang tiada henti-hentinya mendukung dan mendoakan
saya untuk masa depan yang cerah .
2. Bpk. Despen Riadi. selaku kepala Di MIRAI HONDA MOTOR yang telah
memberi izin untuk melaksanakan Prakerin.
3. Bpk. Yudi Pratama Selaku pembimbing instansi.
4. Bpk. Nurkolis,S.E.,M.M., selaku kepala sekolah SMK Widya Yahya
Gadingrejo.
5. Bpk. Asep Dwi Kurniawan,S.Pd selaku ketua kompetensi kejuruan dan selaku
pembimbing Prakerin.
6. Dan segenap karyawan di Di MIRAI HONDA MOTOR yang sudah mau
menerima kami dengan baik.

iv
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan Bapak/ Ibu dan semua pihak
yang telah membantu kami dalam pelaksanaa hingga penyusunan laporan
Prakerin ini. Amin, ya robbal a’lamin

Kami menyadari bahwa laporan ini bukanlah suatu karya yang telah
sempurna. Saran dan masukan yang konstruktif/ membangun terhadap laporan
ini sangat kami nantikan dan terbuka bagi semua pihak untuk kesempurnaan
laporan ini dikemudian hari.

Wassalamu;alaikum Wr.Wb.

v
DAFTAR ISI

COVER/HALAMAN JUDUL.............................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.............................................ii
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI/PERUSAHAAN................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................iv
MOTTO................................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................2
BAB II PROFIL INDUSTRI
2.1 Sejarah Singkat Tempat Prakerin...............................................3
2.2 Lokasi Bengkel...........................................................................3
2.3 Management Industri..................................................................3
2.3.1 Struktur organisasi..........................................................3
BAB III PROSES PENGERJAAN (PRAKTEK)
3.1 Uraian Materi.............................................................................4
A. Prinsip Kerja Efi...................................................................4
B. Macam-Macam Sistem Efi...................................................4
C. Kelebihan Dan Kekurangan System Efi...............................8
D. Langkah Kerja......................................................................9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................15
4.2 Saran..........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

Laporan ini disusun secara baik, akurat dan bisa bermanfaat bagi yang
membacanya. Laporan ini mengulas tentang System EFI pada sepeda motor
Honda Vario 125 PGM-FI. Sesuai dengan perkembangan dunia Otomotif saat ini
bahwa kendaraan dirancang selain sebagai alat transportasi juga dirancang sebagai
alat transportasi yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan pada system
pembuangan emisi gas yang di keluarkan oleh kendaraan sepeda motor.
Dalam laporan ini berisi tentang system efi yaitu bagaimana system efi
bekerja, komponen yang terdapat pada system efi dan bagaimana kelebihan dan
kekurangan pada system efi. Materi system efi yang saya temukan sangatlah
komplek sehingga tidak dapat tertuangkan secara keseluruhan dalam laporan ini
untuk itu saya batasi materi system efi hanya pada mereset ECM dan mensetting
attitude sesuai yang di kerjakan pada saat di tempan praktek kerja lapangan.
Laporan ini saya susun sesuai perkembangan dunia pendidikan khususnya pada
bidang otomotif. Semoga Laporan yang saya susun ini dapat memberi
pengetahuan pada pihak-pihak yang membaca khususnya pada dunia pendidikan
kejuruan otomoif.
Laporan ini disusun dengan berbagai sumber dan data yang dapat
dipertanggung jawabkan.Yang berisikan pengulasan tentang system EFI pada
Motor Honda Vario125 PGM - FI.

1.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai wujud kebijakan link and
match ,prosesnya di laksanakan pada dua tempat ,aspek normatif dan adaptif
kurikulum SMK akan di pelajari oleh peserta didik di sekolah ,sedangkan
aspek produktif yang lebih di tekankan oleh orientasi pasar di laksanakan di
dunia usaha /industri.Upaya ini dilaksanahan dalam rangka meningkatkan
mutu SMK dan tamatannya ,sehingga tercapai relevansi antara dunia
pendidikan dengan lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

1
Penyelenggaraan praktik diindustri dimaksudkan agar siswa SMK
memiliki kemampuan profesional dalam rangka meningkatkan kualitas
(SDM). Kemampuan yang dimaksud meliputi pengorganisian dan
implementasi pekerjaan, komunikasi dan kerja sama penerapan teknik dan
metode kerja serta kemandirian dan tanggung jawab.

1.2 Tujuan
Praktek Kerja Lapangan didunia usaha dan didunia industri merupakan
suatu kewajiban bagi seluruh siswa SMK. Setelah melaksanakan tugas Praktek
Kerja Lapangan siswa dituntut untuk membuat laporan terhadap semua
kegiatan yang telah dilaksanakan selama beberapa bulan berada didunia usaha
dan dunia industri atau lembaga yang bersangkutan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan tugas Praktek Kerja Lapangan ini sebagai
berikut:
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan para siswa
sebagai bekal untuk terjun kelapangan pekerjaan
2. Manyiapkan siswa agar siap menjadi tenaga kerja yang terampil, terdidik
dan profesional serta mampu mengembangkan diri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi
3. Memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperoleh pengalaman
kerja nyata didunia usaha atau dunia

2
BAB II
PROFIL INDUSTRI

2.1 Sejarah Singkat Tempat Prakerin


Bengkel MIRAI HONDA MOTOR . Despen Riadi mendirikan bengkel ini
dari bengkel tersebut sederhana menjadi bengkel yang besar dan terkenal
sampai saat ini. Sampai sekarang bengkel MIRAI HONDA MOTOR berdiri
dan melayani servis kendaraan bermotor dan aktifitas lainnya.

2.2 LOKASI BENGKEL

Jl. Kota Agung - Balimbing No.16, Sukanegeri Jaya, Kec. Talang Padang,
Kabupaten Tanggamus, Lampung 35377

2.3 Management Industri

2.3.1 Struktur organisasi

KEPALA
BENGKEL
DESPEN RIADI

MEKANIK 1 MEKANIK 2
..................... ......................

3
BAB III
PROSES PENGERJAAN (PRAKTEK)

3.1 Uraian Materi


A. PRINSIP KERJA EFI
Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini
berkembang dengan pesat , terutama pada mesin bensin. Namun harus kita
ingat bahwa tidak hanya kendaraan dengan bahan bakar bensin yang
menggunakan sistem control injeksi. Sistem EFI dirancang untuk
mengukur jumlah udara yang diisap dan untuk mengontrol penginjeksian
bahan bakar yang sesuai.
B. MACAM-MACAM SISTEM EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap
dan mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang
diisap diukur langsung berdasarkan tekanan di intake manipold atau
jumlah udara di airflow meter.
1. Tipe D-EFI
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake
maniFold.

2. Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah
udara yang mengalir melalui intake manipold sehingga data
yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI
tipe L-EFI lebih banyak digunakan.

4
3. SUSUNAN DASAR SISTEM EFI
Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem
fungsi, yaitu:
a. sistem control udara masuk ( Air Induction System )
b. sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
c. sistem control elektronik ( Electronic Control System )

Skema gambar susunan dasar EFI adalah :

4. NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM EFI


a. Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem
kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui oleh
udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
- Throttle valve
- TPS (Throttle Position Sensor)
- IAC ( Idle Air Control )
- FIAC ( Fast Idle Air Control )
- ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )

b. Throttle Position Sensor


Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut
pembukaan throttle valve. TPS dihubungkan langsung

5
dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak,
TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve.
Selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser,
perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk
koreksi rasio udara dan bensin.

c. Intake Air Temperatur


Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air
cleaner atau hose antara air cleaner dengan throttle body.
Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor
dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat
semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin
kecil.

d. Air Flow Meter


MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor
dengan tipe measuring plate, yang terdiri atas plat
pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi
dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat
pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat
pengukur dan potensiometer  bergerak pada poros yang

6
sama  sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan
diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan
ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM
sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk
ke intake air chamber.

e. Fast Idle Air Control


Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang
bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Bila
temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang
sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass
menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo
wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan
menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang,
putaran mesin ke putaran idle.

5. SISTEM BAHAN BAKAR (Fuel System)


   Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan
sistem injeksi pada suplai system bahan bakar adalah  pada
sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang
bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada
sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar
masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
a. Fuel pump

7
b. Fuel filter
c. Fuel pressure regulator
d. Pulsation dumper
e. Injector
Diagram system bahan bakar EFI

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SYSTEM EFI


Kelebihan EFI
- Konsumsi bahan bakar lebih hemat(irit), karena takaran bahan bakar
yang diproduksi EFI sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang
ideal bagi mesin pada semua kondisi.Efisiensi bahan bakar = Irit.
- Mesin lebih bertenaga dan memiliki akselerasi yang responsif,
sehingga selalu dalam kinerja yang optimal.
- Pada motor dengan sistem EFI dilengkapi dengan fault code
indicator.Jika ada masalah/kerusakan pada sistem EFI, lampu
peringatan akan menyala sehingga segera diketahui untuk diperbaiki.
- Emisi gas buang yang lebih rendah,sehingga lebih ramah terhadap
lingkungan.
- Kinerja motor tetap stabil tanpa banyak terpengaruh oleh panas
dinginnya suhu mesin dan keadaan cuaca.

Kekurangan EFI

- Perawatan sistem EFI jauh lebih rumit dari pada sistem baha bakar
konvensional karburator. Untuk itu EFI membutuhkan perawatan yang
lebih teliti yang dilakukan hanya oleh tenaga mekanik yang
berpengalaman. Oleh karena itu, biaya perawatan yang harus
dikeluarkan relatif lebih tinggi.

8
- Rentan terjadi gangguan terutama oleh air, karena seluruh sistem EFI
diatur oleh mesin elektronik. Seperti yang kita ketahui, perangkat
elektronik lebih rentan/sensitif jika terkena air.
- Jika suatu saat diperjalanan sistem bahan bakar anda mengalami
kerusakan, kemungkinan besar motor anda harus naik mobil emergenci
untuk dibawa ke bengkel resmi. Karena Tidak ada cara darurat untuk
memperbaiki sistem EFI yang rusak. Lain halnya dengan karburator
D. Langkah Kerja
A. Setting Attitude
 Alat dan Bahan
Alat yang di perlukan :
- Obeng plus
- SCS Connectorr
Bahan yang diperlukan
- Sepedamotor HONDA VARIO PGM-FI 125
B. Langkah Pengejaan
1. lepas 2 skrup pada cover depan (posisinya ada di bawah setang stir)

 
2. angkat cover bagian bawah …dan setelah terangkat dorong keatas
(kearah setang stir)

3. DLC connector terlihat di sisi atas batre

9
4. lepas dummy socketnya

 
5. hubungkan kabel pada kabel hijau strip biru dan cokelat untuk
inisialisasi setting dan melihat error system yg tersimpan pada
memory internal ECU
Langkah reset Attitude :
1. Pastikan kunci kontak dalam keadaan “off” dan pasang SCS
Connector ke terminal DSLC speda motor
2. Buka handle gas secara penuh dan tahan kemudian kunci
kontak hidupkan “ON” dengan begitu seharusnya MIL
menyala dan selanjutnya akan berkedip cepat.
3. Setelah berkedip cepat maka dapat dimulai seting mode –
mode yaitu :
1) Mode 1
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- langsung lepaskan throttle
- mil akan berkedip 1 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
2) Mode 2
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala

10
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- tutup-buka-tutup throttle dg interval 0,5 detik
- mil akan berkedip 2 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
3) Mode 3 :
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- tutup-buka-tutup – buka – tutup  throttle dg interval 0,5
detik
- mil akan berkedip 3 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
4) Mode 4
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- tutup – buka – tutup – buka – tutup – buka – tutup
throttle dg interval 0,5 detik
- mil akan berkedip 4 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
Jika ML tidak mulai bekedip dengan cepat putar konci kontak de “off” dan
coba lagi Jika anda tidak dapat melakukan setting attitude, pastikan MIL
tidak tersimpan di ECM Jika kode MIL sudah tidak ada tetapi tetap tidak
bisa melakukan setting attitude hal yang dilakukan adalah ganti ECM
dengan yang baru dan coba lagi.

11
Pastikan konci kontak dalam keadaan Off dan lepaskan scs connector dari
dslc sepeda motor. Perhatikan sebelumnya pastikan teggangan batrey lebih
dari 12,3 V dan tidak ada kode MIL pada ECM. Setelah setting attitudel
lanjutkan dengan setting RPM.

C. Setting RPM
Langkah – Langkah setting RPM yaitu sebagai berikut :
1. Mesin harus dalam keadaan panas untuk pemeriksaan putaran
stasioner yang akurat. Jka mesin dalam keadaan dingin, biarkan
mesin bekerja idle selama kurang lebih 20 menit, tergantung suhu
udara
2. Dalam satu cycle (waktu putar Idle air Craw ¼ putaran c90) atau
kurang secara perlahan – lahan ( dalam 3 detik atau lebih). Jangan
memutar Idle Air Crew lebih dari ¼ putaran (90’) sekaligus atau
kurang dari 3 detik.
3. Setelah penyetelan tunggu lebih dari 10 detik dan periksa kembali
putaran stasionernya.
D. RESET ECM
Hal yang perlu diperhatikan yaitu :
- Lakukan setiap kali selesai memperbaiki komponen-komponen
PGM-FI
- Kode kerusakan yang tersimpan di ECM tidak dapat di hapus
dengan hanya melepas kabel negatif battre.
- Reset ECM
1. Putar Kunci kontak ke “off”
2. Cari DSLC pada motor yang akan di reset
3. Lepaskan penutup konektor dari dlc (1) lalu hubungan singkatan
(jumper) terminal dl dengan menggunakan spesial tool.
4. Putar kunci kokntak ke ON
5. Lepaskan SCS conector [2] dari dlc [3] hubungkan dengan scs
connect ke DLC kembali sementara MIL tetap on selama kurang
lebih 5 detik

12
- Dlc harus dihubungkan singkatan (dijumper ) sementara mil
menyala, jika tidak MIL akan mati dan terus menyala (pola
tidak berhasil) dan hal ini putar kunci kontak ke off dan
cobalah kembali kelangkah ke-3
- Perhatikan bahwa memory self-diagnosic tidak dapat
dihapus jika kunci kontak di putar ke off sebelum mil mulai
berkedip.
6. Jika mil mati lalu berkedip – kedip kembali berarti kode
kerusakan yang tersimpan telah terhapus
7. Putar kunci kontak off dan lepaskn scs control diagnosic.

E. SETING THROTTLE POSITION (TP)


Hal yang harus diperhatikan
- Pastikan tidak ada kode mil yang tersimpan dalam ecm
- Lakukan apabila salah satu dari part berikut di ganti :
1. Throotlle body/ pipa intake
2. Idie air screw
3. Pompa bahan bakar/ sarungan bahan bakar
4. Injektor
5. Sesor 02
- Lakukan apabila komponen berikut diganti baru atau di bongkar
Cylinder head/vaalvve/value guirde value seat.
- Cylinder/ piston/ring piston

Setting Throttle Position

- Utar kunci kontak ke posisi off


- Hubungkan DLC dengan menggunakan SCS connector
- Lepaskan konektor 2p sensor EOT/ ECT lalu hubungkan
singkatkan (Jumper terminal konektor dengan menggunakan kabel
jumper

13
- Putar kunci kontak k, kemudian lepaskan kabel (jumper) [1] dari
konektor 2p sensor EOT/ECT [2] saat mil berkedip (pola
penerimaan reset selama 10 detik.
- Mil seharusnya berkedip setelah kabel jumper dilepas. Jika mil
tetap menyala berarti setingan tp tidak berhasil karena langkah
jumper lebih dari 10 detik, maka ulangi lagi ke langkah ke 2
- Putar kunci kontak ke off, lalu lepaskan scs connection dari DLC
dan hubungkan konektor 2p ke sensor EOT/ECT
- Set elahproses setting TP di lakukan, periksa putaran stationer
mesin

Setting Throttle Position

1. Utar kunci kontak ke posisi off


2. Hubungkan DLC dengan menggunakan SCS connector
3. Lepaskan konektor 2p sensor EOT/ ECT lalu hubungkan
singkatkan (Jumper terminal konektor dengan menggunakan kabel
jumper
4. Putar kunci kontak k, kemudian lepaskan kabel (jumper) [1] dari
konektor 2p sensor EOT/ECT [2] saat mil berkedip (pola
penerimaan reset selama 10 detik.
5. Mil seharusnya berkedip setelah kabel jumper dilepas. Jika mil
tetap menyala berarti setingan tp tidak berhasil karena langkah
jumper lebih dari 10 detik, maka ulangi lagi ke langkah ke 2
6. Putar kunci kontak ke off, lalu lepaskan scs connection dari DLC
dan hubungkan konektor 2p ke sensor EOT/ECT
7. Set elahproses setting TP di lakukan, periksa putaran stationer
mesin

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan diadakanya kegiatan prakerin ini pengetahuan siswa semakin luas,


pengalaman-pengalaman baru banyak didapat, mereka menjadi semakin
mengerti dan siap untuk bersaing didalam dunia kerja.

Potensi dan kualitas yang baik tentunya akan membuat siswa berani dan
mampu meraih kesuksesan serta menggapai cita cita yang selama ini mereka
harapkan.

4.2 Saran
1. Lakukan Perawatan sepeda motor secara berkala supaya menjaga performa
sepeda motor secara optimal, sehingga mengurangi resiko berkendara
karena bagian sepeda motor tidak bekerja sebagaimana mestinya.
2. Lakukan perawatan mesin secara teratur supaya mengurangi resiko
kerusakan, terutama kerusakan yang disebabkan  oleh kotoran/kerak akibat
aktivitas mesin.
3. Ganti segera spare part jika sudah pada waktunya supaya motor lebih
tahan lama umurnya dan tetap terjaga kenyamanan motor khususnya untuk
pengendara

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/maps/place/Mirai+Motor/@-
5.3809896,104.4688886,9z/data=!4m9!1m2!2m1!
1sMIRAI+HONDA+MOTOR+!3m5!
1s0x2e473b367b0cd8e5:0x89745ed800ba51!8m2!3d-5.3732687!4d104.7778884!
15sChFNSVJBSSBIT05EQSBNT1RPUiIDiAEBWhMiEW1pcmFpIGhvbmRhIG
1vdG9ymgEkQ2hkRFNVaE5NRzluUzBWSlEwRm5TVU5STmxsRVRHdG5SU
kFC?hl=en-US

http://repository.maranatha.edu/18858/3/0452398_Chapter1.pdf

https://smansa-metro.sch.id/attachments/article/21/KIR_Honda_Motor.pdf

http://eprints.ums.ac.id/30292/2/BAB_I.pdf

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai