Disusun Oleh:
NAMA : Ardiansyah
NISN :
KELAS : XI TBSM
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Judul Laporan
Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh kedua belah pihak mau pihak dari
sekolah sendiri maupun instansi sebagai Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Widya Yahya
Gadingrejo Tahun Pembelajaran 2021/2022.
Mengetahui/Mengesahkan:
ii
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI/PERUSAHAAN
Judul Laporan:
Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh kedua belah pihak antara pihak
sekolah maupaun pihak instansi sebagai Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
kopetensi keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Widya Yahya
Gadingrejo Tahun Pelajaran 2021/2022.
Mengetahui, Pembimbing/Instasi
Direktur/Pimpinan/Kepala
MIRAI HONDA MOTOR
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada tanggal 01 februari 2022 yang
berjudul Sistem trotolbody Vario 125 tahun 2018. Adapun tujuan dari penulisan
dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Industri (Prakerin) Di
MIRAI HONDA MOTOR Laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
saya tentang bagaimana Sistem trotolbody pada motor Vario 125 tahun 2018..
Laporan ini juga saya susun sebagai bentuk tanggung jawab saya yang
bapak/ibu kepala bimbingan sekolah berikan.Yang sudah berjalan selama kurang
lebih 3 (tiga) bulan lamanya sejak tanggal 1 November 2021 s.d 31 Januari 2022
Di MIRAI HONDA MOTOR Penyusuan Laporan ini juga bertujuan untuk
memenuhi tugas sekolah dan salah satu syarat kenaikan kelas.. Untuk itu kami
haturkan banyak terima kasih kepada yth :
1. Kedua orang tua saya yang tiada henti-hentinya mendukung dan mendoakan
saya untuk masa depan yang cerah .
2. Bpk. Despen Riadi. selaku kepala Di MIRAI HONDA MOTOR yang telah
memberi izin untuk melaksanakan Prakerin.
3. Bpk. Yudi Pratama Selaku pembimbing instansi.
4. Bpk. Nurkolis,S.E.,M.M., selaku kepala sekolah SMK Widya Yahya
Gadingrejo.
5. Bpk. Asep Dwi Kurniawan,S.Pd selaku ketua kompetensi kejuruan dan selaku
pembimbing Prakerin.
6. Dan segenap karyawan di Di MIRAI HONDA MOTOR yang sudah mau
menerima kami dengan baik.
iv
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan Bapak/ Ibu dan semua pihak
yang telah membantu kami dalam pelaksanaa hingga penyusunan laporan
Prakerin ini. Amin, ya robbal a’lamin
Kami menyadari bahwa laporan ini bukanlah suatu karya yang telah
sempurna. Saran dan masukan yang konstruktif/ membangun terhadap laporan
ini sangat kami nantikan dan terbuka bagi semua pihak untuk kesempurnaan
laporan ini dikemudian hari.
Wassalamu;alaikum Wr.Wb.
v
DAFTAR ISI
COVER/HALAMAN JUDUL.............................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.............................................ii
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI/PERUSAHAAN................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................iv
MOTTO................................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................2
BAB II PROFIL INDUSTRI
2.1 Sejarah Singkat Tempat Prakerin...............................................3
2.2 Lokasi Bengkel...........................................................................3
2.3 Management Industri..................................................................3
2.3.1 Struktur organisasi..........................................................3
BAB III PROSES PENGERJAAN (PRAKTEK)
3.1 Uraian Materi.............................................................................4
A. Prinsip Kerja Efi...................................................................4
B. Macam-Macam Sistem Efi...................................................4
C. Kelebihan Dan Kekurangan System Efi...............................8
D. Langkah Kerja......................................................................9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................15
4.2 Saran..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan ini disusun secara baik, akurat dan bisa bermanfaat bagi yang
membacanya. Laporan ini mengulas tentang System EFI pada sepeda motor
Honda Vario 125 PGM-FI. Sesuai dengan perkembangan dunia Otomotif saat ini
bahwa kendaraan dirancang selain sebagai alat transportasi juga dirancang sebagai
alat transportasi yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan pada system
pembuangan emisi gas yang di keluarkan oleh kendaraan sepeda motor.
Dalam laporan ini berisi tentang system efi yaitu bagaimana system efi
bekerja, komponen yang terdapat pada system efi dan bagaimana kelebihan dan
kekurangan pada system efi. Materi system efi yang saya temukan sangatlah
komplek sehingga tidak dapat tertuangkan secara keseluruhan dalam laporan ini
untuk itu saya batasi materi system efi hanya pada mereset ECM dan mensetting
attitude sesuai yang di kerjakan pada saat di tempan praktek kerja lapangan.
Laporan ini saya susun sesuai perkembangan dunia pendidikan khususnya pada
bidang otomotif. Semoga Laporan yang saya susun ini dapat memberi
pengetahuan pada pihak-pihak yang membaca khususnya pada dunia pendidikan
kejuruan otomoif.
Laporan ini disusun dengan berbagai sumber dan data yang dapat
dipertanggung jawabkan.Yang berisikan pengulasan tentang system EFI pada
Motor Honda Vario125 PGM - FI.
1
Penyelenggaraan praktik diindustri dimaksudkan agar siswa SMK
memiliki kemampuan profesional dalam rangka meningkatkan kualitas
(SDM). Kemampuan yang dimaksud meliputi pengorganisian dan
implementasi pekerjaan, komunikasi dan kerja sama penerapan teknik dan
metode kerja serta kemandirian dan tanggung jawab.
1.2 Tujuan
Praktek Kerja Lapangan didunia usaha dan didunia industri merupakan
suatu kewajiban bagi seluruh siswa SMK. Setelah melaksanakan tugas Praktek
Kerja Lapangan siswa dituntut untuk membuat laporan terhadap semua
kegiatan yang telah dilaksanakan selama beberapa bulan berada didunia usaha
dan dunia industri atau lembaga yang bersangkutan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan tugas Praktek Kerja Lapangan ini sebagai
berikut:
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan para siswa
sebagai bekal untuk terjun kelapangan pekerjaan
2. Manyiapkan siswa agar siap menjadi tenaga kerja yang terampil, terdidik
dan profesional serta mampu mengembangkan diri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi
3. Memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperoleh pengalaman
kerja nyata didunia usaha atau dunia
2
BAB II
PROFIL INDUSTRI
Jl. Kota Agung - Balimbing No.16, Sukanegeri Jaya, Kec. Talang Padang,
Kabupaten Tanggamus, Lampung 35377
KEPALA
BENGKEL
DESPEN RIADI
MEKANIK 1 MEKANIK 2
..................... ......................
3
BAB III
PROSES PENGERJAAN (PRAKTEK)
2. Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah
udara yang mengalir melalui intake manipold sehingga data
yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI
tipe L-EFI lebih banyak digunakan.
4
3. SUSUNAN DASAR SISTEM EFI
Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem
fungsi, yaitu:
a. sistem control udara masuk ( Air Induction System )
b. sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
c. sistem control elektronik ( Electronic Control System )
5
dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak,
TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve.
Selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser,
perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk
koreksi rasio udara dan bensin.
6
sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan
diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan
ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM
sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk
ke intake air chamber.
7
b. Fuel filter
c. Fuel pressure regulator
d. Pulsation dumper
e. Injector
Diagram system bahan bakar EFI
Kekurangan EFI
- Perawatan sistem EFI jauh lebih rumit dari pada sistem baha bakar
konvensional karburator. Untuk itu EFI membutuhkan perawatan yang
lebih teliti yang dilakukan hanya oleh tenaga mekanik yang
berpengalaman. Oleh karena itu, biaya perawatan yang harus
dikeluarkan relatif lebih tinggi.
8
- Rentan terjadi gangguan terutama oleh air, karena seluruh sistem EFI
diatur oleh mesin elektronik. Seperti yang kita ketahui, perangkat
elektronik lebih rentan/sensitif jika terkena air.
- Jika suatu saat diperjalanan sistem bahan bakar anda mengalami
kerusakan, kemungkinan besar motor anda harus naik mobil emergenci
untuk dibawa ke bengkel resmi. Karena Tidak ada cara darurat untuk
memperbaiki sistem EFI yang rusak. Lain halnya dengan karburator
D. Langkah Kerja
A. Setting Attitude
Alat dan Bahan
Alat yang di perlukan :
- Obeng plus
- SCS Connectorr
Bahan yang diperlukan
- Sepedamotor HONDA VARIO PGM-FI 125
B. Langkah Pengejaan
1. lepas 2 skrup pada cover depan (posisinya ada di bawah setang stir)
2. angkat cover bagian bawah …dan setelah terangkat dorong keatas
(kearah setang stir)
9
4. lepas dummy socketnya
5. hubungkan kabel pada kabel hijau strip biru dan cokelat untuk
inisialisasi setting dan melihat error system yg tersimpan pada
memory internal ECU
Langkah reset Attitude :
1. Pastikan kunci kontak dalam keadaan “off” dan pasang SCS
Connector ke terminal DSLC speda motor
2. Buka handle gas secara penuh dan tahan kemudian kunci
kontak hidupkan “ON” dengan begitu seharusnya MIL
menyala dan selanjutnya akan berkedip cepat.
3. Setelah berkedip cepat maka dapat dimulai seting mode –
mode yaitu :
1) Mode 1
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- langsung lepaskan throttle
- mil akan berkedip 1 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
2) Mode 2
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
10
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- tutup-buka-tutup throttle dg interval 0,5 detik
- mil akan berkedip 2 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
3) Mode 3 :
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- tutup-buka-tutup – buka – tutup throttle dg interval 0,5
detik
- mil akan berkedip 3 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
4) Mode 4
- pastikan kunci kontak pada posisi OFF
- pasang jumper pada DLC connector
- putar throttle pada posisi2 full
- putar kunci kontak ke posisi ON
- mil akan menyala
- sesaat kemudian mil akan berkedip
- tutup – buka – tutup – buka – tutup – buka – tutup
throttle dg interval 0,5 detik
- mil akan berkedip 4 kedipan konstan tanda bahwa
setting berhasil
Jika ML tidak mulai bekedip dengan cepat putar konci kontak de “off” dan
coba lagi Jika anda tidak dapat melakukan setting attitude, pastikan MIL
tidak tersimpan di ECM Jika kode MIL sudah tidak ada tetapi tetap tidak
bisa melakukan setting attitude hal yang dilakukan adalah ganti ECM
dengan yang baru dan coba lagi.
11
Pastikan konci kontak dalam keadaan Off dan lepaskan scs connector dari
dslc sepeda motor. Perhatikan sebelumnya pastikan teggangan batrey lebih
dari 12,3 V dan tidak ada kode MIL pada ECM. Setelah setting attitudel
lanjutkan dengan setting RPM.
C. Setting RPM
Langkah – Langkah setting RPM yaitu sebagai berikut :
1. Mesin harus dalam keadaan panas untuk pemeriksaan putaran
stasioner yang akurat. Jka mesin dalam keadaan dingin, biarkan
mesin bekerja idle selama kurang lebih 20 menit, tergantung suhu
udara
2. Dalam satu cycle (waktu putar Idle air Craw ¼ putaran c90) atau
kurang secara perlahan – lahan ( dalam 3 detik atau lebih). Jangan
memutar Idle Air Crew lebih dari ¼ putaran (90’) sekaligus atau
kurang dari 3 detik.
3. Setelah penyetelan tunggu lebih dari 10 detik dan periksa kembali
putaran stasionernya.
D. RESET ECM
Hal yang perlu diperhatikan yaitu :
- Lakukan setiap kali selesai memperbaiki komponen-komponen
PGM-FI
- Kode kerusakan yang tersimpan di ECM tidak dapat di hapus
dengan hanya melepas kabel negatif battre.
- Reset ECM
1. Putar Kunci kontak ke “off”
2. Cari DSLC pada motor yang akan di reset
3. Lepaskan penutup konektor dari dlc (1) lalu hubungan singkatan
(jumper) terminal dl dengan menggunakan spesial tool.
4. Putar kunci kokntak ke ON
5. Lepaskan SCS conector [2] dari dlc [3] hubungkan dengan scs
connect ke DLC kembali sementara MIL tetap on selama kurang
lebih 5 detik
12
- Dlc harus dihubungkan singkatan (dijumper ) sementara mil
menyala, jika tidak MIL akan mati dan terus menyala (pola
tidak berhasil) dan hal ini putar kunci kontak ke off dan
cobalah kembali kelangkah ke-3
- Perhatikan bahwa memory self-diagnosic tidak dapat
dihapus jika kunci kontak di putar ke off sebelum mil mulai
berkedip.
6. Jika mil mati lalu berkedip – kedip kembali berarti kode
kerusakan yang tersimpan telah terhapus
7. Putar kunci kontak off dan lepaskn scs control diagnosic.
13
- Putar kunci kontak k, kemudian lepaskan kabel (jumper) [1] dari
konektor 2p sensor EOT/ECT [2] saat mil berkedip (pola
penerimaan reset selama 10 detik.
- Mil seharusnya berkedip setelah kabel jumper dilepas. Jika mil
tetap menyala berarti setingan tp tidak berhasil karena langkah
jumper lebih dari 10 detik, maka ulangi lagi ke langkah ke 2
- Putar kunci kontak ke off, lalu lepaskan scs connection dari DLC
dan hubungkan konektor 2p ke sensor EOT/ECT
- Set elahproses setting TP di lakukan, periksa putaran stationer
mesin
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Potensi dan kualitas yang baik tentunya akan membuat siswa berani dan
mampu meraih kesuksesan serta menggapai cita cita yang selama ini mereka
harapkan.
4.2 Saran
1. Lakukan Perawatan sepeda motor secara berkala supaya menjaga performa
sepeda motor secara optimal, sehingga mengurangi resiko berkendara
karena bagian sepeda motor tidak bekerja sebagaimana mestinya.
2. Lakukan perawatan mesin secara teratur supaya mengurangi resiko
kerusakan, terutama kerusakan yang disebabkan oleh kotoran/kerak akibat
aktivitas mesin.
3. Ganti segera spare part jika sudah pada waktunya supaya motor lebih
tahan lama umurnya dan tetap terjaga kenyamanan motor khususnya untuk
pengendara
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/maps/place/Mirai+Motor/@-
5.3809896,104.4688886,9z/data=!4m9!1m2!2m1!
1sMIRAI+HONDA+MOTOR+!3m5!
1s0x2e473b367b0cd8e5:0x89745ed800ba51!8m2!3d-5.3732687!4d104.7778884!
15sChFNSVJBSSBIT05EQSBNT1RPUiIDiAEBWhMiEW1pcmFpIGhvbmRhIG
1vdG9ymgEkQ2hkRFNVaE5NRzluUzBWSlEwRm5TVU5STmxsRVRHdG5SU
kFC?hl=en-US
http://repository.maranatha.edu/18858/3/0452398_Chapter1.pdf
https://smansa-metro.sch.id/attachments/article/21/KIR_Honda_Motor.pdf
http://eprints.ums.ac.id/30292/2/BAB_I.pdf
16
LAMPIRAN
17