Anda di halaman 1dari 26

TEKS HIKAYAT

Kelompok 5 kelas XB
SMA NEGERI 1 CAWAS
Tahun Pelajaran 2022/2023

1
Anggota Kelompok 5:
Alvin Rangga Kusuma (2)
Cholifah Sandi Sabdanu (07)
Irfan Habib Muhammad Zaim (17 )
Laila Putri Damayanti (21)
Meila Ayu Widyaningsih (23)
Naiya Adelia Kristi (27)
Rizal Zidan Ahmadita (30)

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Hikayat ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hikayat.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Klaten , 17 Oktober 2022

Kelompok 5

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................1

3
KATA PENGANTAR ..................................................................................3

DAFTAR ISI ...............................................................................................4

A. BAB I Pendahuluan

1)Latar Belakang .................................................................................5

2)Rumusan Masalah ...........................................................................6

3) Tujuan ..............................................................................................6

B. BABII Pembahasan

1) Pengertian Teks Hikayat ................................................................7

2)Ciri Ciri Teks Hikayat........................................................................8

3)Unsur Unsur Teks Hikayat .............................................................9

4) Jenis Jenis Teks Hikayat ...............................................................11

5) Struktur Teks Hikayat .....................................................................12

6) Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat................................................13

7) Tujuan Teks Hikayat .....................................................................14

8) Fungsi Teks Hikayat .....................................................................14

9)Cara Menyusun Teks Hikayat........................................................15

10)Nilai Nilai dari Teks Hikayat.........................................................15

11) Contoh Teks Hikayat...................................................................16

C. BAB III Penutup

1) Kesimpulan ....................................................................................26

2) Saran ..............................................................................................26

3) Daftar Pustaka...............................................................................27

BAB I

4
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dewasa ini banyak masyarakat bahkan pelajar sekolah yang mulai
melupakan karya sastra melayu klasik terutama hikayat. Akibat dari
semakin berkembangnya tekhnologi dan juga sastra-sastra lain nya yang
semakin modern, sehingga sastra melayu klasik seperti hikayat sudah
kurang diminati oleh pelajar. Karya sastra melayu klasik sendiri termasuk
kesastraan rakyat. Karya satra melayu klasik tidak bertarikh dan
beranonim. Karya ini tertulis dalam huruf Arab. Hasil sastra melayu yang
dianggap tertua sangat kental dari pengaruh Islam, misalnya Hikayat Seri
Rama yang salah satu versinya menceritakan tentang Nabi Adam, Semua
hasil sastra zaman peralihan berjudul Hikayat. Hikayat itu sendiri berasal
dari kata Arab yang berarti cerita sastra.

Banyak nilai kehidupan atau pesan moral yang terkandung didalam karya
sastra melayu klasik. Nilai-nilai tersebut tidak selalu mudah ditemukan
karena tidak dikemukakan secara eksplisit atau terlihat dalam deretan
kata/kalimat. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman yang sangat tinggi
agar dapat menemukan dan menganalisir nilai-nilai yang terkandung
dalam karya sastra melayu klasik. Namun karena banyak nya nilai
kehidupan didalamnya tidak salah apabila kita memperbanyak frekuensi
membaca sastra-sastra melayu klasik terutama hikayat untuk dapat
mengambil pelajaran dari cerita-cerita yang disampaikan melalui hikayat.

B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah seperti berikut
ini:

1. Apa yang dimaksud dengan hikayat ?

2. Apa ciri-ciri dari hikayat ?

5
3. Apa macam-macam hikayat ?

4. Bagaimana struktur cerita hikayat ?

5. Apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam hikayat ?

6.Apa saja Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat?

7.Apa Saja tujuan dari pembuatan Teks Hikayat ?

8.Apakah fungsi dari teks Hikayat?

9. Bagaimanakah cara menyusun dari teks Hikayat?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Menjelaskan pengertian dari hikayat.

2. Mengetahui ciri-ciri hikayat, jenis-jenis nya, struktur ceritanya, serta unsur-unsur


intrinsik serta ekstrinsik dari hikayat

3. Mengajak masyarakat pada umumnya, serta pelajar secara khusus untuk kembali
membaca sastra melayu klasik khususnya hikayat, setelah mengetahui banyak nilai
kehidupan yang dapat diambil dari membaca hikayat.

4.Mengetahui cara untuk menyusun teks Hikayat

5.Mengetahui cara untuk menyimpulkan teks Hikayat dan mengambil hikmah dari
dalamnya

Bab II PEMBAHASAN

Teks Hikayat

6
A. Pengertian Teks Hikayat
1.Menurut KBBI, hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk
prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan,
keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu.

2.Perlu diketahui, pengertian hikayat berasal dari bahasa bahasa Arab


yaitu 'Haka', yang artinya bercerita atau menceritakan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengertian hikayat adalah karya sastra lama
Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah
bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat
itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau
sekadar untuk meramaikan pesta.

3.Pengertian hikayat adalah salah satu karya sastra lama yang


berbentuk prosa, yang di dalamnya biasanya mengisahkan mengenai
kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-
orang ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian
ataupun juga kepahlawanannya.

4.Sugiarto. 

Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita atau kisah.
Pada masa awal kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna
aslinya masih melekat. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika
semua karya berbentuk prosa dalam sastra Melayu lama umumnya
disebut hikayat.

5.Suherli. 

Pengertian hikayat adalah ragam jenis cerita rakyat dan termasuk ke


dalam teks narasi. Hikayat merupakan cerita Melayu klasik yang
menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian
tokoh-tokohnya.

6.Sudjiman. 

Menurutnya istilah Hikayat di judul awal cerita membuat adanya


kesalahpahaman bagi orang dulu. Sebab naskah-naskah cerita Melayu
ditulis dengan huruf Arab-Melayu, sehingga ketika naskah tersebut
disalin ke dalam huruf Latin, maka kata “hikayat” ditulis dengan huruf
kapital, sehingga terjadi kesalahpahaman si penyalin naskah yang
menganggap kata “hikayat” sebagai bagian dari judul cerita.

7
B.Ciri Teks Hikayat
1. Penyampaiannya secara lisan (disebarkan dari mulut ke mulut)
2. Penciptanya anonim (tidak diketahui siapa)
3. Isi ceritanya kebanyakan istanasentris, yakni cerita yang berkaitan
dengan kehidupan di istana atau kerajaan
4. Bersifat komunal, yakni menjadi milik masyarakat
5. Magis, yakni pengarang seolah membawa pembacanya untuk
berimajinasi mengenai dunia khayal yang serba indah
6. Bersifat tradisional, yakni sebagai budaya/tradisi/kebiasaan yang
diturunkan secara turun-temurun
7. Bersifat didaktis, yakni mengandung ajaran yang mendidik moral dan
religius
8. Menggunakan bahasa yang sering diulang-ulang pada satu hikayat
dengan hikayat lainnya (klise)
9. Bersifat statis, yakni tetap tanpa adanya perubahan
10.Menceritakan kisah mengenai peperangan antara tokoh yang baik
dan yang jahat, lalu dimenangkan oleh tokoh yang baik
11.Tidak diketahui secara pasti kapan karya sastra hikayat tersebut
diciptakan
12.Isi ceritanya dapat melukiskan mengenai peperangan yang hebat
dengan adanya tempat para raja atau dewa yang mempertunjukkan
kesaktiannya
13.Berisi hal-hal yang indah karena bertujuan sebagai pelipur lara
14.Tidak ada pembagian bab
15.Nama tokohnya biasanya menggunakan bahasa Arab, misalnya Ali,
Husein, Aisyah, Fatimah, dan lain-lain
16.Beberapa ada yang menggunakan bahasa Melayu lama sehingga
banyak kata-kata yang sulit dipahami
17.Struktur kalimatnya tidak efektif
18.Banyak menggunakan bahasa kiasan

C. Unsur Teks Hikayat


Unsur-unsur yang ada di dalam hikayat ini tidak jauh berbeda dengan
prosa-prosa lainnya. Hikayat sendiri dibentuk dengan memakai unsur
Intrinsik dan Ekstrinsik.

1).Unsur intrinsik merupakan unsur pembagun cerita dari dalam.


Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun dari luar.

8
Berikut adalah unsur-unsur intrinsik dalam sebuah hikayat,
diantaranya yaitu:

1. Tema, adalah sebuah gagasan yang mendasari suatu cerita.

2. Alur, adalah suatu jalinan peristiwa dalam sebuah cerita. Alur ini
memiliki 3 (tiga) kategori yakni:

a. Alur maju atau lurus atau progresif, artinya peristiwa ini


diceritakan secara urut mulai dari awal hingga dengan akhir.

b. Alur mundur atau flashback atau regresif, artinya cerita ini


dimulai dari akhir maupun tengah bagian konflik, kemudian dicari
sebab-sebabnya.

c. Alur campuran atau maju mundur, artinya memakai dua alur


yakni alur maju dan mundur seperti novel atau roman.

3. Latar, berisi mengenai latar tempat, waktu, dan suasana yang


tergambar dalam sebuah cerita. Berikut adalah sekilas penjelasan
tentang latar latar tempat, waktu, dan suasana.

a. Latar tempat, artinya dimana cerita ini terjadi.

b. Latar waktu, artinya kapan peristiwa tersebut terjadi.

c. Latar suasana, artinya bagaimana keadaan waktu cerita itu


terjadi.

4. Tokoh, adalah seorang pemeran cerita. Penggambaran watak tokoh


ini dikenal dengan nama penokohan. Berikut sekilas penjelasan
tentang tokoh, perwatakan, dan penggambaran watak, diantaranya
yakni:

a. Tokoh yaitu nama tokoh atau pelaku dalam hikayat. Terdapat


tokoh antagonis, protagonis, dan tritagonis.

b. Perwatakan yaitu watak atau sifat atau karakteristik dari para


tokoh secara fisik maupun kejiwaannya.

c. Penggambaran watak yaitu cara pengarang dalam


menggambarkan watak tokoh.

5. Amanat, adalah pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang


lewat sebuah cerita.

9
6. Sudut pandang, adalah pusat pengisahan dari mana suatu cerita itu
dikisahkan oleh para pencerita. Apakah dari orang pertama tokoh
utama, orang pertama sebagai tokoh sampingan, orang ketiga sebagai
orang serba tahu, orang ketiga sebagai tokoh utama, dan orang ketiga
dalam suatu cerita atau sebagai pengamat.

7. Gaya, adalah bagaimana seorang penulis menyajikan sebuah cerita


dengan memakai bahasa, serta unsur-unsur keindahan lainnya. Suatu
cerita ini tidak terlepas dengan sebuah bahasa kias dan juga konotasi,
seperti majas metafora, hiperbola, personifikasi, paradoks, sinekdok,
sinestesia, dan lainnya.

2).Selain unsur intrinsik, terdapat pula unsur ekstrinsik di dalam


sebuah hikayat yang mempunyai hubungan dengan latar belakang
dari cerita. Contohnya yaitu latar belakang adat, agama, budaya, dan
lain sebagainya.

4.Jenis Jenis Teks Hikayat


 Aspek Historis
1. Melayu
Hikayat Melayu pada umumnya kental akan unsur agama Islam.
Contoh dari hikayat Melayu, yaitu “Hikayat Hang Tuah”, “Hikayat
Indera Bangsawan”, “Hikayat Malim Demam”, dan “Hikayat Si
Miskin”.
2. India
Ciri khas hikayat India yaitu memiliki unsur keagamaan, yaitu agama
Hindu. Kisah utama dalam hikayat Hindu, yaitu cerita “Sri Rama” dan
“Mattabbhroto”. Nah, seiring berjalannya waktu, dua kisah tersebut
berkembang menjadi hikayat lainnya, seperti “Hikayat Pandawa
Lima”, “Hikayat Perang Pandawa”, dan “Hikayat Bayan Budiman”.
3. Arab-Persia
Mayoritas agama yang dianut di Arab dan Persia adalah agama
Islam. Maka dari itu, hikayat-hikayat yang muncul juga bertema
Islam dan mengandung nilai-nilai keislaman. Beberapa contohnya,

10
yaitu “Hikayat 1001 Malam”, “Hikayat Bachtiar”, dan “Hikayat Amir
Hamzah”.

4. Jawa

Hikayat-hikayat Jawa memiliki kemiripan sifat, tokoh, dan alur


seperti hikayat yang ada di India dan Arab. Hal ini karena budaya
Jawa dipengaruhi oleh agama Islam dan Hindu. Percampuran budaya
yang berbeda ini akhirnya melahirkan budaya baru. Beberapa
contoh hikayat Jawa, yaitu “Hikayat Panji Semirang”, “Hikayat Cekel
Weneng Pati”, dan “Hikayat Indera Jaya” yang diambil dari cerita
Alingdarma.
 Aspek Isi
1. Sejarah
Hikayat ini sering kali berkisah tentang tokoh atau kejadian
bersejarah. Walaupun berkisah tentang sejarah, hikayat tetap
bersifat fiksi atau khayalan sang pujangga. Kisah dalam hikayat ini
biasanya dikaitkan dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi
dalam suatu masa.
Selain itu, bisa juga latar belakang peristiwa disesuaikan dengan
kejadian yang terjadi dalam sejarah. Contohnya, seperti “Hikayat
Patani”, “Hikayat Hang Tuah”, dan “Hikayat Raja-Raja Pasai”.
2. Biografi
Hikayat biografi biasanya hanya fokus pada seorang tokoh. Tokoh
yang diangkat ini bisa diambil dari tokoh nyata maupun fiksi.
Meskipun begitu, kisahnya menceritakan tentang kehidupan tokoh
tersebut. Contohnya, seperti “Hikayat Abdullah” dan “Hikayat
Indera Bangsawan”.
3. Agama
Jenis hikayat ini menceritakan tentang tokoh agama, peristiwa
dalam keagamaan, maupun nilai-nilai hidup yang diajarkan dalam
suatu agama. Contohnya, seperti “Hikayat Indera Putera”, “Hikayat
Si Miskin”, “Hikayat 1001 Malam”, dan “Hikayat Bayan Budiman”.
4. Peristiwa
Hikayat peristiwa menceritakan tentang sebuah peristiwa besar
yang pernah terjadi tapi dengan penggambaran yang didramatisasi
dengan keajaiban-keajaiban dan mukjizat. Contohnya, seperti
“Hikayat Raja-Raja Pasai” dan “Hikayat Tanjung Lesung”.
5. Cerita
Hikayat ini menekankan pada kisah yang diangkat, terutama
tentang romansa percintaan. Biasanya, hikayat ini juga disertai

11
dengan latar belakang sejarah. Contohnya, seperti “Hikayat Malin
Kundang” dan “Hikayat Roro Jonggrang”.

5. Struktur Teks Hikayat


Struktur Teks Hikayat terbagi jadi 6 yaitu

1. Abstraksi

Abstraksi Merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan


dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga
gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang artinya
sebuah teks hikayat boleh tidak memakai abstrak.

2. Orientasi

Orientasi adalah salah satu struktur bagian yang ada di dalam teks
hikayat yang berisikan mengenai keterangan waktu, suasana, dan
tempat yang ada di dalam cerita tersebut.

3. Komplikasi

komplikasi berisikan mengenai urutan dalam berbagai peristiwa yang


dihubungkan sesuai dengan sebab dan akibat. Di dalam komplikasi, ada
berbagai macam konflik yang mulai dihadirkan dan konflik tersebut
akan terjadi secara terus menerus.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan struktur keempat dalam hikayat. Pada tahap


evaluasi, konflik yang mengarah pada klimaks mulai mendapat
penyelesaian.

5. Resolusi

Resolusi berisi mengenai berbagai macam solusi dari suatu masalah


yang dialami oleh tokoh atau karakter yang ada di dalam cerita.

6. Koda

Koda adalah nilai atau pesan moral yang dapat diambil dari cerita.

6.Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat


Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat

1.Penggunaan Konjungsi

12
Konjungsi atau kata penghubung banyak dipakai dalam suatu teks hikayat
dan penggunaan konjungsi biasanya di awal kalimat. Dengan adanya kata
penghubung, maka teks ini menjadi lebih menarik dan setiap kalimat atau
kata bisa terhubung dengan baik. Contoh konjungsi yang banyak dipakai
untuk teks ini yaitu serta, dan, maka dan lain-lain.

2.Kata Arkais

Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais
sangat sulit dimengerti di jaman sekarang. Kata arkais biasanya dipakai
untuk awalah berbagai istilah dan penggunaan kata arkais sering
ditemukan dalam kaidah teks hikayat. Dengan kata arkais, para pembaca
juga bisa mengatahui berbagai kosakata yang populer di jaman dulu.

3.Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah salah satu teknik untuk memanfaatkan kekayaan


bahasa untuk memperluas sebuah karya sastra dan dalam teks,
penggunaan gaya bahasa sangatlah sering ditemukan. Dengan gaya
bahasa, maka suatu teks ini menjadi lebih menarik dan ceritanya menjadi
bervariatif. Pembaca juga akan senang dengan berbagai gaya bahasa yang
diterapkan penulis dalam suatu kaidah teks hikayat.

7. Tujuan Teks Hikayat


Teks hikayat memiliki tujuan kepada pembaca. Tujuan tersebut yaitu latar
belakang bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks hikayat.

Berikut tujuan penulisan teks hikayat:

1. Sarana untuk membangkitkan semangat pembacanya.

2. Sarana untuk menghibur.

3. Sarana untuk meramaikan suatu acara atau suasana.

4. Sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.

8. Fungsi Teks Hikayat


Hikayat ditulis oleh para pujangga yang ingin menyampaikan isi
pikirannya dalam bentuk prosa sebagai hiburan. Oleh karena itu, fungsi
hikayat umumnya adalah sebagai pelipur dan pembangkit semangat.

13
9. Cara menyusun teks Hikayat
Langkah-langkah pembuatan teks hikayat:

 Membaca naskah aslinya.


 Mencatat gagasan pokok.
 Mengembangkan gagasan pokok yang sudah dicatat.
 Gunakan kalimat yang jelas,mudah dipahami,dan efektif.

10. Nilai nilai dari Teks Hikayat


1.Nilai Moral

Nilai moral merupakan nilai yang berkaitan dengan akhlak atau sikap
baik dan buruk manusia. Hikayat banyak mengandung nilai moral
yang dapat dijadikan cerminan untuk bersikap dalam kehidupan
sehari-hari.

2.Nilai Agama

Nilai agama merupakan nilai yang berkaitan dengan kepercayaan


tokoh akan keberadaan Tuhan. Hikayat banyak mengajarkan nilai-nilai
keagamaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan untuk
mempertebal iman.

3.Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berkaitan dengan relasi


antarmanusia. Melalui hikayat, kita bisa banyak belajar mengenai
nilai-nilai sosial yang dapat melatih kita menjadi manusia yang dapat
bersosial dengan sesama manusia lainnya dengan baik.

4.Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang berkaitan dengan adat istiadat


atau kebiasaan di suatu wilayah tertentu. Karena hikayat berasal dari
Melayu, kita bisa banyak belajar mengenai kebudayaan Melayu
dengan membaca hikayat.

11.Sejarah hikayat

14
Hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni “haka” yang memiliki arti
“bercerita atau menceritakan”. Fungsi hikayat adalah sebagai
pembangkit semangat, penghibur “pelipur lara”, atau juga hanya untuk
meramaikan sebuah pesta.

Hikayat tersebut mulai berkembang pada masa Melayu klasik, sehingga


banyak kata yang ada dalam hikayat itu mengandung bahasa Melayu
klasik yang terkadang susah untuk dapat untuk dimengerti.

12. Contoh Teks


Hikayat Si Miskin

Si Miskin bersama istrinya hidup dalam pembuangan di dunia karena


mendapat sumpah dari Batara Indera. Setelah mereka memperoleh putra
yang bernama Marakarmah, mereka memperoleh kekayaan yang besar dan
bahkan akhirnya menjadi raja yang bergelar Maharaja Indra Angkasa.
Putranya yang kedua adalah seorang putri dan diberi nama Nila Kesuma.

Karena percaya kepada ramalan para ahli nujum kaki tangan Maharaja
Indera Dewa, yang menaruh iri hati kepadanya, Marakarmah dan Nila
Kesuma diusir dari istana; Maharaja Indera Angkasa pun sesudah itu
menjadi miskin kembali. Dalam pembuangan itu Marakarmah bertemu.
dengan putri Cahaya Khairani yang kemudian dikawinnya. Nila Kesuma
ditemukan dalam hutan dan diambil istri oleh Putra Mahkota Mengindra
Sari dari Kerajaan Pelinggam Cahaya.

Di istana inilah kakak beradik itu akhirnya bertemu kembali setelah


mengalami pengembaraan yang penuh dengan marabahaya. Marakarmah
berhasil mengembalikan kebesaran orang tuanya. Dengan bantuan
sahabat-sahabatnya, Marakarmah dapat menghancurkan kerajaan
Maharaja Indera Dewa.

Abu Nawas Dan Lalat

Suatu hari Baginda Raja membongkar rumah dan tanah Abu Nawas begitu
saja untuk menemukan emas dan permata.

15
Namun, ternyata emas dan permata yang katanya berada di dalam tanah
milik Abu Nawas hanyalah rumor.

Setelah tidak menemukan emas dan permata, Baginda Raja bukannya


meminta maaf dan mengganti kerugian, tetapi malah pergi begitu saja.

Abu Nawas pun marah dan ingin balas dendam.

Saat sedang makan bersama istrinya, dia menemukan seekor lalat di meja
makan dan dia pun tertawa karena menemukan ide untuk balas dendam.

Kepada Baginda Raja, Abu Nawas mengaku hendak melaporkan perlakuan


tamu tidak diundang.

“Siapakah tamu tidak diundang itu?” tanya Baginda.

“Lalat-lalat ini, tuanku,” kata Abu Nawas yang membawa lalat di atas piring
yang tertutup tudung saji.

Abu Nawas pun meminta izin untuk mengusir lalat-lalat itu.

Baginda Raja yang sedang berkumpul bersama para menteri pun langsung
memerintahkan Abu Nawas mengusir lalat itu.

Bermodalkan tongkat besi, Abu Nawas pun mengejar dan memukuli lalat
itu hingga vas bunga, patung hias, dan perabotan istana hancur karenanya.

Akhirnya Baginda Raja menyadari kekeliruannya.

16
Abu Nawas yang puas memberikan pelajaran pada Baginda Raja pun
meminta izin pulang.

HIKAYAT SRI RAMA

Pada suatu hari, Sri Rama dan Laksamana pergi mencari Sita Dewi. Mereka
berjalan menelusuri hutan rimba belantara namun tak juga mendapat
kabar keberadaan Sita Dewi.

Saat Sri Rama dan Laksamana berjalan di dalam hutan, mereka bertemu
dengan seekor burung jantan dan empat ekor burung betina. Lalu Sri Rama
bertanya pada burung jantan tentang keberadaan Sita Dewi yang diculik
orang. Burung jantan mengatakan bahwa Sri Rama tak bisa menjaga
istrinya dengan baik, tak seperti dia yang memiliki empat istri namun bisa
menjaganya. Tersinggunglah Sri Rama mendengar perkataan burung itu.
Kemudian, Sri Rama memohon pada Dewata Mulia Raya agar memgutuk
burung itu menjadi buta hingga tak dapat melihat istri-istrinya lagi. Seketika
burung itu buta atas takdir Dewata Mulia Raya.

Malam tlah berganti siang. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan


seekor bangau yang sedang minum di tepi danau. Bertanyalah Sri Rama
pada bangau itu. Bangau mengatakan bahwa ia melihat bayang-bayang
seorang wanita dibawa oleh Maharaja Rawana. Sri Rama merasa senang
karena mendapat petunjuk dari cerita bangau itu. Sebagai balas budi, Sri
Rama memohon pada Dewata Mulia Raya untuk membuat leher bangau
menjadi lebih panjang sesuai dengan keinginan bangau. Namun, Sri Rama
khawatir jika leher bangau terlalu panjang maka dapat dijerat orang.

Setelah Sri Rama memohon doa, ia kembali melanjutkan perjalanan. Tak


lama kemudian datanglah seorang anak yang hendak mengail. Tetapi, anak
itu melihat bangau yang sedang minum kemudian menjerat lehernya untuk
dijual ke pasar. Sri Rama dan Laksamana bertemu dengan anak itu dan
membebaskan bangau dengan memberi anak itu sebuah cincin.

Ketika dalam perjalanan, Sri Rama merasa haus dan menyuruh Laksamana
untuk mencarikannya air. Sri Rama menyuruh Laksamana untuk mengikuti
jatunya anak panah agar dapat menemukan sumber air. Setelah berhasil
mendapatkan air itu, Laksamana membawanya pada Sri Rama. Saat Sri
Rama meminum air itu, ternyata air itu busuk. Sri Rama meminta
Laksamana untuk mengantarnya ke tempat sumber air dimana Laksamana
memperolehnya. Sesampai di tempat itu, dilihatnya air itu berlinang-linang.
Sri Rama mengatakan bahwa dulu pernah ada binatang besar yang mati di

17
hulu sungai itu. Kemudian, Sri Rama dan Laksamana memutuskan untuk
mengikuti jalan ke hulu sungai itu.

Mereka bertemu dengan seekor burung besar bernama Jentayu yang


tertambat sayapnya dan yang sebelah rebah. Sri Rama bertanya padanya
mengapa sampai Jentayu seperti itu. Jentayu menceritakan semuanya pada
Sri Rama tentang pertarungannya melawan Maharaja Rawana. Setelah
Jentayu selesai bercerita, ia lalu memberikan cincin yang dilontarkan Sita
Dewi saat Jentayu gugur ke bumi saat berperang dengan Maharaja Rawana.
Kemudian, cincin itu diambil oleh Sri Rama. Bahagialah Sri Rama melihat
cincin itu memang benar cincin istrinya, Sita Dewi.

Jentayu berpesan pada Sri Rama jika akan pergi menyeberang ke negeri
Langka Puri, Sri Rama tidak boleh singgah ke tepi laut karena di sana
terdapat gunung bernama Gendara Wanam. Di dalam bukit tersebut ada
saudara Jentayu yang bernama Dasampani sedang bertapa. Jentayu tak
ingin saudaranya itu mengetahui bahwa dirinya akan segera mati. Setelah
Jentayu selesai berpesan, ia pun mati.

Sri Rama menyuruh Laksamana mencari tempat yang tidak terdapat


manusia dengan memberinya sebuah tongkat. Tetapi, Laksamana tidak
berhasil menemukan tempat itu. Lalu ia kembali pada Sri Rama. Laksamana
mengatakan pada Sri Rama bahwa ia tidak dapat menemukan tempat
sesuai perintah Sri Rama. Kemudian, Sri Rama menyuruh Laksamana untuk
menghimpun semua kayu api dan meletakkannya di tanagn Sri Rama. Lalu
diletakkannya bangkai Jentayu di atas kayu api itu dan di bakar oleh
Laksamana. Beberapa lama kemudian, api itu padam. Laksamana heran
melihat kesaktian Sri Rama yang tangannya tidak terluka bakar sedikitpun.
Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan meninggalkan tempat itu.

Unsur-unsur intrinsik Hikayat Sri Rama:

1. Tema: Kesetiaan dan pengorbanan

bukti: Para patik Sri Rama berani berkorban nyawa demi membantu
Sri Rama yang sedang kesulitan mencari Sita Dewi. Mereka bakti akan
perintah Sri Rama dengan menunujukkan kesetiaan mereka pada Sri
Rama.

2. Alur: Maju

18
bukti: Sri Rama mencari Sita Dewi yang dibawa lari oleh Maharaja
Rawana. Dia berhasil menemukan petunjuk tentang keberadaan Sita
Dewi saat bertemu dengan Jentayu. Namun, Jentayu mati setelah
menceritakan tentang pertarungannya melawan Maharaja rawana.
Mayat Jentayu dibakar di atas tangan Sri Rama.

3. Penokohan: diceritakan secara dramatik (tidak langsung)

4. Tokoh:

1. Tokoh utama: Sri Rama


2. Tokoh tambahan: Laksamana, Sita Dewi, Maharaja Rawana,
Jentayu, Dasampani, burung jantan, dan bangau.

5. Setting/latar cerita

1.Latar waktu: siang hari

bukti: pada paragraf enam kalimat pertama pada hikayat

2. Latar tempat: di hutan rimba belantara

bukti: pada paragraf pertama kalimat kedua

3. Latar suasana: bahagia, mengaharukan

bukti: Sri Rama terharu melihat kesetiaan Jentayu atas


pengabdiannya menolong Sita Dewi.

6. Sudut pandang: menggunakan orang ketiga sebagai pelaku utama

7. Amanat: hargailah pengorbanan seseorang yang telah rela mati demi


menbantu kita.

CONTOH SOAL DAN JAWABAN


1. Mengapa hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen?

Jawaban:

Sebenarnya hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen, karena keduanya


berbentuk prosa, perbedaan keduanya lebih cenderung pada unsur alur dan gaya
bahasa yang digunakan. Gaya bahasa hikayat cenderung monoton dan klise yang
dapat diubah menjadi cerpen dengan gaya bahasa lebih menarik dan disesuaikan
dengan kondisi saat ini.

2. Apa saja struktur Hikayat?

19
Jawaban:

Struktur Hikayat

Abstraksi.

Orientasi.

Komplikasi.

Evaluasi.

Resolusi.

3. Apa tujuan hikayat?

Jawaban:

Seperti yang tertulis dalam pengertian Hikayat menurut KBBI, fungsi dari karya sastra
ini adalah sebagai pelipur hati gundah, pembangkit semangat untuk berjuang, atau
sekadar hanya untuk meramaikan suatu pesta.

4. Apa yang dimaksud komplikasi pada struktur teks Hikayat?

Jawaban:

Pada bagian struktur teks hikayat, komplikasi akan berisikan urutan berbagai kejadian
yang dihubungkan sesuai dengan sebab dan akibat. Pada bagian komplikasi berbagai
konflik mulai dimunculkan dan konflik berlangsung dengan terus menerus.

5. Langkah-langkah pembuatan hikayat?

Jawaban:

Langkah-langkah Membuat Sinopsis Hikayat

1. Terlebih dahulu membaca naskah aslinya untuk mengetahui kesan terpenting


penulis secara umum.

2. Mencatat gagasan pokok atau menggaris bawahi gagasan utama yang terpenting.

3. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama yang ditemukan sesuai
dengan langkah kedua.

4. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif, dan menarik untuk membuat
rangkaian cerita singkat yang bisa menggambarkan apa yang akan diceritakan dalam
karangan aslinya.

20
6. Apa yang dimaksud dengan Hikayat?

Jawab : Hikayat adalah suatu bentuk karya sastra prosa, terutama dalam Bahasa
Melayu lama yang berisikan tentang cerita, kisah, dan dongeng.

7.. Apa yang dimaksud dengan kata arkais?

Jawab : Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais sangat
sulit dimengerti di jaman sekarang.

8. Sebutkan ciri-ciri teks hikayat!

Jawab : -Menggunakan bahasa Melayu.

-Memiliki tema kerajaan.

-Bersifat tidak masuk akal atau khayalan.

-Statis atau bersifat kaku dan tetap.

-Tidak memiliki pengarang yang jelas.

-Menggunakan kata-kata arkhais dan jarang digunakan.

-Bersifat edukasi.

9..Sebutkan dan jelaskan macam-macam latar!

Jawab : a. Latar tempat, artinya dimana cerita ini terjadi.

b. Latar waktu, artinya kapan peristiwa tersebut terjadi.

c. Latar suasana, artinya bagaimana keadaan waktu cerita itu terjadi.

10.Apa yang dimaksud dengan koda?

Jawab : Koda adalah nilai atau pesan moral yang dapat diambil dari cerita.

11.Sebutkan langkah-langkah pembuatan teks hikayat

-membaca naskah aslinya

-mencatat gagasan pokok

-mengembangkan gagasan pokok yang sudah dicatat

-gunakan kalimat yang jelas,mudah dipahami dan efektif

12.Sebutkan ciri-ciri teks hikayat

-menggunakan bahasa Melayu

-memiliki tema kerajaan

-bersifat tidak masuk akal/khayalan

-statis atau bersifat kaku dan tetap

21
-tidak memiliki pengarang yang jelas

-menggunakan kata-kata arkhais dan jarang digunakan

-bersifat edukasi

13.Sebutkan struktur teks hikayat

-Abstraksi

-Orientasi

-Komplikasi

-Evaluasi

-Resolusi

-Koda

14.Sebutkan 3 tujuan penulisan teks hikayat

-sarana untuk membangkitkan semangat pembacanya

-sarana untuk menghibur

-sarana untuk meramaikan suatu acara atau suasana

15.Jelaskan pengertian teks hikayat menurut KBBI

Menurut KBBI teks hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis,
biografis, atau gabungan sifat-sifat itu.

16. Apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik?

Jawab:

Unsur intrinsik merupakan unsur pembagun cerita dari dalam.

Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun dari luar.

17. Apa yang dimaksud dengan sudut pandang?

Jawab:

Sudut pandang, adalah pusat pengisahan dari mana suatu cerita itu dikisahkan oleh
para pencerita.

18.Struktur teks hikayat ada 6 apa saja ?

Jawab:

22
1. Abstraksi

2. Orientasi

3. Komplikasi

4. Evaluasi

5. Resolusi

6. Koda

19. Jelaskan yang dimaksud dengan kata Arkais!

Jawab:

Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais sangat sulit
dimengerti di jaman sekarang. Kata arkais biasanya dipakai untuk awalah berbagai
istilah dan penggunaan kata arkais sering ditemukan dalam kaidah teks hikayat.
Dengan kata arkais, para pembaca juga bisa mengatahui berbagai kosakata yang
populer di jaman dulu.

20.. Nilai-nilai dari teks hikayat ada empat ,salah satunya ialah nilai budaya ,apakah
yang dimaksud dengan nilai budaya?

Jawab:

Nilai budaya merupakan nilai yang berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan di
suatu wilayah tertentu

21.Apakah Pengertian Teks Hikayat menurut Sugiarto adalah?

Jawaban:

Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya ceritatau kisah. Pada masa awal
kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna aslinya masih melekat. Dengan
demikian, tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk prosa dalam sastra
Melayu lama umumnya disebut hikayat.

22.Apakah Pengertian Teks Hikayat menurut Sudjirman Adalah?

Jawab

Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya ceritatau kisah. Pada masa awal
kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna aslinya masih melekat. Dengan
demikian, tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk prosa dalam sastra
Melayu lama umumnya disebut hikayat.

23
23.Apakah pengertian teks Hikayat Menurut Suherli adalah ?

Jawaban

Pengertian hikayat adalah ragam jenis cerita rakyat dan termasuk ke dalam teks
narasi. Hikayat merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan
berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

24.Sebutkan Tujuan Pembuatan Teks Hikayat !

Jawab

Berikut tujuan penulisan teks hikayat:

1. Sarana untuk membangkitkan semangat pembacanya.

2. Sarana untuk menghibur.

3. Sarana untuk meramaikan suatu acara atau suasana.

4. Sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.

25.Jelaskan Fungsi Dari Teks Hikayat !

Jawaban

Hikayat ditulis oleh para pujangga yang ingin menyampaikan isi pikirannya dalam
bentuk prosa sebagai hiburan. Oleh karena itu, fungsi hikayat umumnya adalah
sebagai pelipur dan pembangkit semangat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas. dapat disimpulkan bahwa hikayat adalah bentuk


cerita yang berasal dari Arab dan juga merupakan kisah yang amat
panjang. Hikayat itu hampir mirip dengan dongeng, penuh dengan daya
fantasi. Hikayat merupakan salah satu bentuk sastra melayu lama.
Hikayat berisi cerita, Undang-undang, dan silsilah yang bersifat rekaan,
keagamaan, sejarah, kepahlawanan, biografi, atau gabungan sifat-sifat
tersebut dengan tujuan untuk pelipur lara, membangkitkan semangat

24
juang, atau sekedar meramaikan pesta. Sebagai salah satu karya sastra
melayu klasik hikayat banyak mengandung nilai-nilai kehidupan yang
bermanfaat bagi para pembacanya.

B.Saran

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa hikayat adalah salah satu sastra
melayu klasik yang didalamnya terdapat banyak nilai-nilai kehidupan yang
dapat dijadikan cerminan dalam menjalani kehidupan, jadi sebagai
seorang pelajar tidak ada salah nya jika kita banyak membaca hikayat dan
sastra melayu ataupun sastra lainnya agar mendapat semakin banyak
pelajaran.

C.Daftar Pustaka

https://bit.ly/3D3PZvC

https://bit.ly/3VvFA2X

https://m.liputan6.com/hot/read/4874277/pengertian-hikayat-menurut-
para-ahli-unsur-jenis-dan-karakteristiknya

https://roboguru.ruangguru.com/question/langkah-langkah-pembuatan-
kembali-teks-hikayat-_QU-8QHF4ALC

https://www.mapel.id/teks-hikayat/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5806741/mengenal-hikayat-ciri-
unsur-jenis-dan-tujuannya

https://katadata.co.id/syahrizalsidik/berita/6232e545e1683/pengertian-
ciri-ciri-dan-contoh-teks-hikayat

25
https://bit.ly/3D4a9Fhttps://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5806741/
mengenal-hikayat-ciri-unsur-jenis-dan-tujuannya

Buku paket Kelas 10 Kurikulum 2013 revisi

Lks kurikulum merdeka Kelas 10

26

Anda mungkin juga menyukai