Kelompok 5 kelas XB
SMA NEGERI 1 CAWAS
Tahun Pelajaran 2022/2023
1
Anggota Kelompok 5:
Alvin Rangga Kusuma (2)
Cholifah Sandi Sabdanu (07)
Irfan Habib Muhammad Zaim (17 )
Laila Putri Damayanti (21)
Meila Ayu Widyaningsih (23)
Naiya Adelia Kristi (27)
Rizal Zidan Ahmadita (30)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Hikayat ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hikayat.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................1
3
KATA PENGANTAR ..................................................................................3
A. BAB I Pendahuluan
3) Tujuan ..............................................................................................6
B. BABII Pembahasan
1) Kesimpulan ....................................................................................26
2) Saran ..............................................................................................26
3) Daftar Pustaka...............................................................................27
BAB I
4
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dewasa ini banyak masyarakat bahkan pelajar sekolah yang mulai
melupakan karya sastra melayu klasik terutama hikayat. Akibat dari
semakin berkembangnya tekhnologi dan juga sastra-sastra lain nya yang
semakin modern, sehingga sastra melayu klasik seperti hikayat sudah
kurang diminati oleh pelajar. Karya sastra melayu klasik sendiri termasuk
kesastraan rakyat. Karya satra melayu klasik tidak bertarikh dan
beranonim. Karya ini tertulis dalam huruf Arab. Hasil sastra melayu yang
dianggap tertua sangat kental dari pengaruh Islam, misalnya Hikayat Seri
Rama yang salah satu versinya menceritakan tentang Nabi Adam, Semua
hasil sastra zaman peralihan berjudul Hikayat. Hikayat itu sendiri berasal
dari kata Arab yang berarti cerita sastra.
Banyak nilai kehidupan atau pesan moral yang terkandung didalam karya
sastra melayu klasik. Nilai-nilai tersebut tidak selalu mudah ditemukan
karena tidak dikemukakan secara eksplisit atau terlihat dalam deretan
kata/kalimat. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman yang sangat tinggi
agar dapat menemukan dan menganalisir nilai-nilai yang terkandung
dalam karya sastra melayu klasik. Namun karena banyak nya nilai
kehidupan didalamnya tidak salah apabila kita memperbanyak frekuensi
membaca sastra-sastra melayu klasik terutama hikayat untuk dapat
mengambil pelajaran dari cerita-cerita yang disampaikan melalui hikayat.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah seperti berikut
ini:
5
3. Apa macam-macam hikayat ?
5. Apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam hikayat ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
3. Mengajak masyarakat pada umumnya, serta pelajar secara khusus untuk kembali
membaca sastra melayu klasik khususnya hikayat, setelah mengetahui banyak nilai
kehidupan yang dapat diambil dari membaca hikayat.
5.Mengetahui cara untuk menyimpulkan teks Hikayat dan mengambil hikmah dari
dalamnya
Bab II PEMBAHASAN
Teks Hikayat
6
A. Pengertian Teks Hikayat
1.Menurut KBBI, hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk
prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan,
keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu.
4.Sugiarto.
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita atau kisah.
Pada masa awal kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna
aslinya masih melekat. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika
semua karya berbentuk prosa dalam sastra Melayu lama umumnya
disebut hikayat.
5.Suherli.
6.Sudjiman.
7
B.Ciri Teks Hikayat
1. Penyampaiannya secara lisan (disebarkan dari mulut ke mulut)
2. Penciptanya anonim (tidak diketahui siapa)
3. Isi ceritanya kebanyakan istanasentris, yakni cerita yang berkaitan
dengan kehidupan di istana atau kerajaan
4. Bersifat komunal, yakni menjadi milik masyarakat
5. Magis, yakni pengarang seolah membawa pembacanya untuk
berimajinasi mengenai dunia khayal yang serba indah
6. Bersifat tradisional, yakni sebagai budaya/tradisi/kebiasaan yang
diturunkan secara turun-temurun
7. Bersifat didaktis, yakni mengandung ajaran yang mendidik moral dan
religius
8. Menggunakan bahasa yang sering diulang-ulang pada satu hikayat
dengan hikayat lainnya (klise)
9. Bersifat statis, yakni tetap tanpa adanya perubahan
10.Menceritakan kisah mengenai peperangan antara tokoh yang baik
dan yang jahat, lalu dimenangkan oleh tokoh yang baik
11.Tidak diketahui secara pasti kapan karya sastra hikayat tersebut
diciptakan
12.Isi ceritanya dapat melukiskan mengenai peperangan yang hebat
dengan adanya tempat para raja atau dewa yang mempertunjukkan
kesaktiannya
13.Berisi hal-hal yang indah karena bertujuan sebagai pelipur lara
14.Tidak ada pembagian bab
15.Nama tokohnya biasanya menggunakan bahasa Arab, misalnya Ali,
Husein, Aisyah, Fatimah, dan lain-lain
16.Beberapa ada yang menggunakan bahasa Melayu lama sehingga
banyak kata-kata yang sulit dipahami
17.Struktur kalimatnya tidak efektif
18.Banyak menggunakan bahasa kiasan
8
Berikut adalah unsur-unsur intrinsik dalam sebuah hikayat,
diantaranya yaitu:
2. Alur, adalah suatu jalinan peristiwa dalam sebuah cerita. Alur ini
memiliki 3 (tiga) kategori yakni:
9
6. Sudut pandang, adalah pusat pengisahan dari mana suatu cerita itu
dikisahkan oleh para pencerita. Apakah dari orang pertama tokoh
utama, orang pertama sebagai tokoh sampingan, orang ketiga sebagai
orang serba tahu, orang ketiga sebagai tokoh utama, dan orang ketiga
dalam suatu cerita atau sebagai pengamat.
10
yaitu “Hikayat 1001 Malam”, “Hikayat Bachtiar”, dan “Hikayat Amir
Hamzah”.
4. Jawa
11
dengan latar belakang sejarah. Contohnya, seperti “Hikayat Malin
Kundang” dan “Hikayat Roro Jonggrang”.
1. Abstraksi
2. Orientasi
Orientasi adalah salah satu struktur bagian yang ada di dalam teks
hikayat yang berisikan mengenai keterangan waktu, suasana, dan
tempat yang ada di dalam cerita tersebut.
3. Komplikasi
4. Evaluasi
5. Resolusi
6. Koda
Koda adalah nilai atau pesan moral yang dapat diambil dari cerita.
1.Penggunaan Konjungsi
12
Konjungsi atau kata penghubung banyak dipakai dalam suatu teks hikayat
dan penggunaan konjungsi biasanya di awal kalimat. Dengan adanya kata
penghubung, maka teks ini menjadi lebih menarik dan setiap kalimat atau
kata bisa terhubung dengan baik. Contoh konjungsi yang banyak dipakai
untuk teks ini yaitu serta, dan, maka dan lain-lain.
2.Kata Arkais
Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais
sangat sulit dimengerti di jaman sekarang. Kata arkais biasanya dipakai
untuk awalah berbagai istilah dan penggunaan kata arkais sering
ditemukan dalam kaidah teks hikayat. Dengan kata arkais, para pembaca
juga bisa mengatahui berbagai kosakata yang populer di jaman dulu.
3.Gaya Bahasa
13
9. Cara menyusun teks Hikayat
Langkah-langkah pembuatan teks hikayat:
Nilai moral merupakan nilai yang berkaitan dengan akhlak atau sikap
baik dan buruk manusia. Hikayat banyak mengandung nilai moral
yang dapat dijadikan cerminan untuk bersikap dalam kehidupan
sehari-hari.
2.Nilai Agama
3.Nilai Sosial
4.Nilai Budaya
11.Sejarah hikayat
14
Hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni “haka” yang memiliki arti
“bercerita atau menceritakan”. Fungsi hikayat adalah sebagai
pembangkit semangat, penghibur “pelipur lara”, atau juga hanya untuk
meramaikan sebuah pesta.
Karena percaya kepada ramalan para ahli nujum kaki tangan Maharaja
Indera Dewa, yang menaruh iri hati kepadanya, Marakarmah dan Nila
Kesuma diusir dari istana; Maharaja Indera Angkasa pun sesudah itu
menjadi miskin kembali. Dalam pembuangan itu Marakarmah bertemu.
dengan putri Cahaya Khairani yang kemudian dikawinnya. Nila Kesuma
ditemukan dalam hutan dan diambil istri oleh Putra Mahkota Mengindra
Sari dari Kerajaan Pelinggam Cahaya.
Suatu hari Baginda Raja membongkar rumah dan tanah Abu Nawas begitu
saja untuk menemukan emas dan permata.
15
Namun, ternyata emas dan permata yang katanya berada di dalam tanah
milik Abu Nawas hanyalah rumor.
Saat sedang makan bersama istrinya, dia menemukan seekor lalat di meja
makan dan dia pun tertawa karena menemukan ide untuk balas dendam.
“Lalat-lalat ini, tuanku,” kata Abu Nawas yang membawa lalat di atas piring
yang tertutup tudung saji.
Baginda Raja yang sedang berkumpul bersama para menteri pun langsung
memerintahkan Abu Nawas mengusir lalat itu.
Bermodalkan tongkat besi, Abu Nawas pun mengejar dan memukuli lalat
itu hingga vas bunga, patung hias, dan perabotan istana hancur karenanya.
16
Abu Nawas yang puas memberikan pelajaran pada Baginda Raja pun
meminta izin pulang.
Pada suatu hari, Sri Rama dan Laksamana pergi mencari Sita Dewi. Mereka
berjalan menelusuri hutan rimba belantara namun tak juga mendapat
kabar keberadaan Sita Dewi.
Saat Sri Rama dan Laksamana berjalan di dalam hutan, mereka bertemu
dengan seekor burung jantan dan empat ekor burung betina. Lalu Sri Rama
bertanya pada burung jantan tentang keberadaan Sita Dewi yang diculik
orang. Burung jantan mengatakan bahwa Sri Rama tak bisa menjaga
istrinya dengan baik, tak seperti dia yang memiliki empat istri namun bisa
menjaganya. Tersinggunglah Sri Rama mendengar perkataan burung itu.
Kemudian, Sri Rama memohon pada Dewata Mulia Raya agar memgutuk
burung itu menjadi buta hingga tak dapat melihat istri-istrinya lagi. Seketika
burung itu buta atas takdir Dewata Mulia Raya.
Ketika dalam perjalanan, Sri Rama merasa haus dan menyuruh Laksamana
untuk mencarikannya air. Sri Rama menyuruh Laksamana untuk mengikuti
jatunya anak panah agar dapat menemukan sumber air. Setelah berhasil
mendapatkan air itu, Laksamana membawanya pada Sri Rama. Saat Sri
Rama meminum air itu, ternyata air itu busuk. Sri Rama meminta
Laksamana untuk mengantarnya ke tempat sumber air dimana Laksamana
memperolehnya. Sesampai di tempat itu, dilihatnya air itu berlinang-linang.
Sri Rama mengatakan bahwa dulu pernah ada binatang besar yang mati di
17
hulu sungai itu. Kemudian, Sri Rama dan Laksamana memutuskan untuk
mengikuti jalan ke hulu sungai itu.
Jentayu berpesan pada Sri Rama jika akan pergi menyeberang ke negeri
Langka Puri, Sri Rama tidak boleh singgah ke tepi laut karena di sana
terdapat gunung bernama Gendara Wanam. Di dalam bukit tersebut ada
saudara Jentayu yang bernama Dasampani sedang bertapa. Jentayu tak
ingin saudaranya itu mengetahui bahwa dirinya akan segera mati. Setelah
Jentayu selesai berpesan, ia pun mati.
bukti: Para patik Sri Rama berani berkorban nyawa demi membantu
Sri Rama yang sedang kesulitan mencari Sita Dewi. Mereka bakti akan
perintah Sri Rama dengan menunujukkan kesetiaan mereka pada Sri
Rama.
2. Alur: Maju
18
bukti: Sri Rama mencari Sita Dewi yang dibawa lari oleh Maharaja
Rawana. Dia berhasil menemukan petunjuk tentang keberadaan Sita
Dewi saat bertemu dengan Jentayu. Namun, Jentayu mati setelah
menceritakan tentang pertarungannya melawan Maharaja rawana.
Mayat Jentayu dibakar di atas tangan Sri Rama.
4. Tokoh:
5. Setting/latar cerita
Jawaban:
19
Jawaban:
Struktur Hikayat
Abstraksi.
Orientasi.
Komplikasi.
Evaluasi.
Resolusi.
Jawaban:
Seperti yang tertulis dalam pengertian Hikayat menurut KBBI, fungsi dari karya sastra
ini adalah sebagai pelipur hati gundah, pembangkit semangat untuk berjuang, atau
sekadar hanya untuk meramaikan suatu pesta.
Jawaban:
Pada bagian struktur teks hikayat, komplikasi akan berisikan urutan berbagai kejadian
yang dihubungkan sesuai dengan sebab dan akibat. Pada bagian komplikasi berbagai
konflik mulai dimunculkan dan konflik berlangsung dengan terus menerus.
Jawaban:
2. Mencatat gagasan pokok atau menggaris bawahi gagasan utama yang terpenting.
3. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama yang ditemukan sesuai
dengan langkah kedua.
4. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif, dan menarik untuk membuat
rangkaian cerita singkat yang bisa menggambarkan apa yang akan diceritakan dalam
karangan aslinya.
20
6. Apa yang dimaksud dengan Hikayat?
Jawab : Hikayat adalah suatu bentuk karya sastra prosa, terutama dalam Bahasa
Melayu lama yang berisikan tentang cerita, kisah, dan dongeng.
Jawab : Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais sangat
sulit dimengerti di jaman sekarang.
-Bersifat edukasi.
Jawab : Koda adalah nilai atau pesan moral yang dapat diambil dari cerita.
21
-tidak memiliki pengarang yang jelas
-bersifat edukasi
-Abstraksi
-Orientasi
-Komplikasi
-Evaluasi
-Resolusi
-Koda
Menurut KBBI teks hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis,
biografis, atau gabungan sifat-sifat itu.
Jawab:
Jawab:
Sudut pandang, adalah pusat pengisahan dari mana suatu cerita itu dikisahkan oleh
para pencerita.
Jawab:
22
1. Abstraksi
2. Orientasi
3. Komplikasi
4. Evaluasi
5. Resolusi
6. Koda
Jawab:
Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais sangat sulit
dimengerti di jaman sekarang. Kata arkais biasanya dipakai untuk awalah berbagai
istilah dan penggunaan kata arkais sering ditemukan dalam kaidah teks hikayat.
Dengan kata arkais, para pembaca juga bisa mengatahui berbagai kosakata yang
populer di jaman dulu.
20.. Nilai-nilai dari teks hikayat ada empat ,salah satunya ialah nilai budaya ,apakah
yang dimaksud dengan nilai budaya?
Jawab:
Nilai budaya merupakan nilai yang berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan di
suatu wilayah tertentu
Jawaban:
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya ceritatau kisah. Pada masa awal
kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna aslinya masih melekat. Dengan
demikian, tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk prosa dalam sastra
Melayu lama umumnya disebut hikayat.
Jawab
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya ceritatau kisah. Pada masa awal
kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna aslinya masih melekat. Dengan
demikian, tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk prosa dalam sastra
Melayu lama umumnya disebut hikayat.
23
23.Apakah pengertian teks Hikayat Menurut Suherli adalah ?
Jawaban
Pengertian hikayat adalah ragam jenis cerita rakyat dan termasuk ke dalam teks
narasi. Hikayat merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan
berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Jawab
Jawaban
Hikayat ditulis oleh para pujangga yang ingin menyampaikan isi pikirannya dalam
bentuk prosa sebagai hiburan. Oleh karena itu, fungsi hikayat umumnya adalah
sebagai pelipur dan pembangkit semangat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
juang, atau sekedar meramaikan pesta. Sebagai salah satu karya sastra
melayu klasik hikayat banyak mengandung nilai-nilai kehidupan yang
bermanfaat bagi para pembacanya.
B.Saran
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa hikayat adalah salah satu sastra
melayu klasik yang didalamnya terdapat banyak nilai-nilai kehidupan yang
dapat dijadikan cerminan dalam menjalani kehidupan, jadi sebagai
seorang pelajar tidak ada salah nya jika kita banyak membaca hikayat dan
sastra melayu ataupun sastra lainnya agar mendapat semakin banyak
pelajaran.
C.Daftar Pustaka
https://bit.ly/3D3PZvC
https://bit.ly/3VvFA2X
https://m.liputan6.com/hot/read/4874277/pengertian-hikayat-menurut-
para-ahli-unsur-jenis-dan-karakteristiknya
https://roboguru.ruangguru.com/question/langkah-langkah-pembuatan-
kembali-teks-hikayat-_QU-8QHF4ALC
https://www.mapel.id/teks-hikayat/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5806741/mengenal-hikayat-ciri-
unsur-jenis-dan-tujuannya
https://katadata.co.id/syahrizalsidik/berita/6232e545e1683/pengertian-
ciri-ciri-dan-contoh-teks-hikayat
25
https://bit.ly/3D4a9Fhttps://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5806741/
mengenal-hikayat-ciri-unsur-jenis-dan-tujuannya
26