Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BIOGRAFI

Sultan Hasanuddin

Disusun Oleh :
Nama : -Gerald Triputra
-Muh. Noval Reski
Kelas : X MIPA 1

SMA NEGERI 1 TOBADAK


2022/2023
Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 dan meninggal di Makassar,
Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun, adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional
Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng
Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin
Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. dia diangkat
menjadi Sultan ke 6 Kerajaan Gowa dalam usia 24 tahun (tahun 1655).

Sementara itu belanda memberinya gelar de Haav van de Oesten alias Ayam Jantan dari Timur
karena kegigihannya dan keberaniannya dalam melawan Kolonial belanda. Sultan Hasanuddin lahir di
Makassar, merupakan putera kedua dari Sultan Malikussaid, Raja Gowa ke-15. Sultan Hasanuddin
memerintah Kerajaan Gowa, ketika Belanda yang diwakili Kompeni sedang berusaha menguasai
perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang
menguasai jalur perdagangan. Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman,
Kompeni berusaha menundukkan kerajaan-kerajaan kecil, tetapi belum berhasil menundukkan
Gowa. Di lain pihak, setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan kekuatan
kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Kompeni.

Peperangan antara VOC dan Kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin) dimulai pada tahun 1660. Saat itu
Belanda dibantu oleh Kerajaan Bone yang merupakan kerajaan taklukan dari Kerajaan Gowa. Pada
peperangan tersebut, Panglima Bone, Tobala akhirnya tewas tetapi Aru Palaka berhasil meloloskan
diri dan perang tersebut berakhir dengan perdamaian. Akan tetapi, perjanjian dama tersebut tidak
berlangsung lama karena Sultan Hasanuddin yang merasa dirugikan kemudian menyerang dan
merompak dua kapal Belanda , yaitu de Walvis dan Leeuwin. Belanda pun marah besar.

Lalu Belanda mengirimkan armada perangnya yang besar yang dipimpin oleh Cornelis Speelman. Aru
palaka, penguasa Kerajaan Bone juga ikut menyerang Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin akhirnya
terdesak dan akhirnya sepakat untuk menandatangani perjanjian Bongaya pada tanggal 18
November 1667. Pada tanggal 12 April 1668, Sultan Hasanuddin kembali melakukan serangan
terhadap Belanda. Namun karena Belanda sudah kuat maka Benteng Sombaopu yang merupakan
pertahanan terakhir Kerajaan Gowa berhasil dikuasai Belanda. Hingga akhir hidupnya, Sultan
Hasanuddin tetap tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Sultan Hasanuddin kemudian
mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670. Untuk Menghormati
jasa-jasanya, Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepadanya dengan SK Presiden
Ri No 087/TK/1973.

1. Pengertian Biografi

Biografi adalah sebuah jenis karya sastra yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis
oleh orang lain. Teks ini Ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang.
Penulisan kisah hidup Tokoh mencakup permasalahan yang pernah dihadapi maupun kelebihan-
kelebihan tokoh yang dapat menginspirasi.

2. Ciri-ciri teks biografi

1. Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh

2. Teks biografi dalam penulisannya menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata hubung,
kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat

3. Bisa disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi

4. Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita khususnya alur
maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan penggunaan bahasa

5. Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif

6. Umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian atau peristiwa penting,
dan reorientasi

7. Karakter tokoh yang dibahas dalam teks biografi bisa digambarkan secara langsung maupun tidak
langsung

8. Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis dan runut.

3. Struktur teks biografi

-Orientasi;

-Kejadian atau peristiwa penting;

-Reorientasi.

4. Pola penyajian karakter unggul tokoh dalam teks biografi yang ditemukan
Pola penyajiannya dalam bentuk deskriptif.
5. Menuliskan kepribadian unggul yang dapat diteladani dari tokoh biografi tersebut
-Gagah dan berani membela kebenaran;
-Menolak bekerja sama dengan belanda pada saat itu;
-Rela mengorbankan nyawa demi tanah airnya;
-Gigih dalam berjuang, oleh sebab itu ia dijuluki sebagai ayam jantan dari timur.
6. Menjelaskan cara meneladani karakter unggul tokoh dengan menggunakan teks
eksposisi
Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Dia lahir dari
pasangan Sultan Malikussaid, Sultan Gowa ke-XV, dengan I Sabbe Lokmo Daeng Takuntu.
Jiwa kepemimpinannya sudah menonjol sejak kecil. Selain dikenal sebagai sosok yang
cerdas, dia juga pandai berdagang.
Pada saat pemerintahan ayahnya, Belanda mendirikan kantor dagang di kepulauan Maluku.
Hal tersebut menjadi ancaman bagi kedaulatan Kerajaan Gowa. Pada tahun 1660 terjadi
peperangan antara Kerajaan Gowa dan Belanda. Pertempuran ini berakhir dengan
diadakannya perjanjian damai.
Pada tahun 1666 kembali terjadi peperangan karena Belanda melanggar perdamaian dan
merugikan Gowa. Sultan Hasanuddin menyerang kapal-kapal Belanda dan
menenggelamkannya. Belanda kemudian melakukan serangan balasan. Perang terjadi secara
besar-besaran antara pasukan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin dan Belanda yang
dipimpin Cornelis Speelman.
Pada tanggal 18 November 1667, di Bongaya, Sultan Hasanuddin yang sudah terdesak
dengan berbagai pertempuran terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya. Perjanjian
tersebut ternyata sangat merugikan Gowa sehingga Sultan Hasanuddin tetap memberikan
perlawanan pada Belanda. Namun serangan-serangan tersebut tidak berarti karena Belanda
sudah sangat kuat.
Pada tanggal 12 Juni 1669 Belanda berhasil menguasai Benteng Somba Opu. Sultan
Hasanuddin wafat pada usia 39 tahun pada tanggal 12 Juni 1670. Hingga akhir hayatnya,
Sultan Hasanudin tetap tidak mau menyerah pada Belanda.
7. Mendata pokok-pokok informasi dalam teks biografi
Sultan Hasanuddin (lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di
Gowa, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan
pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi
Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape sebagai nama pemberian dari Qadi Islam
Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang
mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan yang juga adalah gurunya,
termasuk guru tarekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassari. Setelah menaiki Takhta, ia digelar
Sultan Hasanuddin, setelah meninggal ia digelar Tumenanga Ri Balla Pangkana. Karena
keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten oleh Belanda yang artinya Ayam
Jantan dari Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai
Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6
November 1973.
8. Menceritakan kembali teks biografi dengan pola penyajian yang berbeda
Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape atau yang
lebih dikenal Sultan Hasanuddin lahir di Gowa Sulawesi Selatan, 12 Januari Tahun 1631 dan
wafat di Gowa Sulawesi Selatan, 12 Juni Tahun 1670 pada umur 39 Tahun dan dia
merupakan Raja Gowa ke-16 dan merupakan pahlawan nasional indonesia, yang berjuang
untuk mempertahankan tanah kelahirannya.
Demikian Makalah Yang Kami Buat
Sekian Dan Terima Kasih.

“Menggoreng ikan dicampur bakmi


Digoreng terpisah, jangan sekaligus
Cukup sekian makalah kami
Semoga dapat nilai bagus”

Anda mungkin juga menyukai