Disusun Oleh :
Kelas : XI MIPA 2
SMAN 8 PEKANBARU
Jl. Abdul Muis No.14, Cinta Raja, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28127
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Kami selaku tim penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT. atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata pelajaran Budaya Melayu Riau dengan judul makalah “Tunjuk Ajar Jati
Diri dan Resam Melayu”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada guru Budaya Melayu Riau kami, Bapak Teja Pratama Putra, yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi orang Riau, istilah Tunjuk Ajar Melayu bukan lagi hal yang
baru. Istilah ini cukup popular sebagai salah satu rujukan pembelajaran
Tunjuk Ajar Melayu yang hingga saat ini nilai-nilainya masih tetapi menjadi
dan mendapatkan keridhaan dari Allah SWT. Tunjuk Ajar Melayu ini
sangat erat kaitannya dengan tradisi Islam. Bisa dikatakan apa yang
Selain tunjuk ajar ada juga resam Melayu. Adat resam (juga dikenali
sebagai tradisi) adalah undang-undang atau hak yang tidak bertulis dalam
dan diwarisi oleh nenek moyang. Ia adalah sesuatu yang ramai orang
lakukan, dan telah dilakukan untuk jangka masa yang lama. Biasanya,
datang dari sebuah Negara, budaya, zaman, atau agama sama. Jika ada
1
sesuatu yang biasanya dilakukan dengan cara yang sama, ia mungkin boleh
dan di akhirat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
atau suatu benda. Identitas dapat berupa ciri khas lahiriah yang dapat
karya- karya. Sedangkan jati diri selain berarti sama dengan identitas, juga
bermakna inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dari dalam atau spiritualitas.
menjadi pengekal dari ke melayunya, yaitu agama Islam, resam Melayu, dan
bahasa Melayu. Dari tiga aspek tersebut, agama Islam adalah yang paling
menjadi harga mati dalam Melayu itu sendiri. Sehingga sering didengar
3
bahwa masuk Melayu adalah masuk Islam, dan keluar dari Islam berarti
sangat terbuka dan tidak pernah menolak kedatangan kultur lain yang
keberagaman kultur. Melayu dan Islam dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
melayuan.
Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa orang di luar Islam
yang menganut agama Islam disebut "masuk Melayu" dan sebaliknya. Bila
orang Melayu keluar dari agama Islam, tanggallah hak dan kewajibannya
sebagai orang Melayu. Orang yang keluar dari Islam tidak lagi dianggap
4
syarak, maka ia masuk Melayu", atau "bila tanggal syarak, maka gugurlah
Melayu."
5
2.3 Resam Melayu رسا ماليـ
masyarakat. Tata aturan tersebut menjadi pegang pakai dalam tradisi yang
pepatah lain, biar mati anak asal jangan mati adat bermakna betapa
Oleh karena itu, sebutan "tak beradat" atau "tak tahu adat" menjadi sangat
memalukan.
dikenal dengan 3 tingkatan, yaitu adat yang sebenar adat, adat yang
diadatkan, dan adat yang teradatkan (Taufik Ikram Jamil, dkk, 2018).
Adat yang sebenar adat adalah adat yang asli dalam bentuk hukum-
hukum Allah SWT (Islam), tidak dapat diubah oleh akal pikiran dan hawa
nafsu manusia, dan tidak dapat diganggu gugat, sehingga dikatakan tidak
6
akan layu dianjak tidak akan mati diinjak. Adat yang sebenar adat
7
Ungkapan di atas menggambarkan persebatian adat Melayu dengan
ajaran Islam. Dasar adat Melayu menghendaki sunah nabi dan al-Qur'an
sebagai pedoman. Prinsip seperti itu tidak bisa diubah atau dihilangkan.
Adat yang diadatkan adalah hukum, norma atau adat buah pikiran
8
Bersalin baju ia tercampak
undang adat, dan ketetapan lainnya yang disepakati secara bersama. Contoh
adat yang diadatkan misalnya terdapat dalam nyanyian panjang dan bilang
undang tentang syarat dan sifat manusia yang baik dalam memilih raja, yang
pertama tua hati betul, kedua bermuka manis, ketiga berlidah fasih, dan
tingkat sosial mereka. Hak-hak istimewa raja dan para pembesar diatur dan
dalam upacara-upacara, dan larangan bagi rakyat biasa untuk memakai atau
ketentuan yang berisi suruhan dan pantangan. Di samping itu juga tercipta
kelas-kelas dalam masyarakat yang pada umumnya terdiri dari raja dan anak
Contoh lain adat yang diadatkan misalnya kitab "Bab al Qawa'id" (1901)
9
Pasal empat Kuasa melarang orang yang hendak menghadap Sri
Paduka Sultan jikalau orang itu naik sahaja tidak memberi tahu kepada
Pasal lima Kuasa melarang dengan keras kepada sekalian orang besar
datang ke balai tiada memakai baju kot, seluar pentalon, sepatu, dan kupiah.
Pasal tujuh kalau hamba rakyat atau siapa juga tiada dikecualikan orangnya
seperti yang tersebut dalam "Ingat Jabatan" bahagian yang kesebelas pada
karena itu, "adat yang teradat" dapat berubah sesuai dengan nilai-nilai baru
yang berkembang.
10
Adat yang teradat misalnya aturan panggilan dalam keluarga,
masyarakat dan kerajaan, seperti misalnya panggilan ayah, bapak, abah, ibu,
emak, abang, kakak, puan, tuan, encik, tuan guru,engku, paduka, datuk,
nenek, dan nenek moyang. Contoh adat yang teradatkan misalnya panduan
11
Yang berakar berurat tunggang
Selain 3 tingkatan adat di atas, juga dikenal adat istiadat yaitu adat
istiadat ini lebih kepada tradisi yang ada dalam 1 persukuan dan
12
2.4 Pertanyaan
A. Masuk Islam
B. Orang beriman
C. Mualaf
D. Masuk melayu
E. Orang bertaqwa
disebutkan…
13
3. Jati diri dapat ditandai dalam 3 aspek dasar, aspek yang paling mutlak
A. Kesopanan
B. Adat
C. Agama Islam
D. Budaya
E. Etika
A. Adat yang sebenar adat, adat yang diadakan, dan adat yang
teradatkan
B. Adat yang sebenar adat, adat yang diadatkan, dan adat yang
terlaksanakan
C. Adat yang bukan adat, adat yang diadatkan, dan adat yang
teradatkan
D. Adat yang menjadi adat, adat yang diadatkan, dan adat yang
terlaksanakan
E. Adat yang sebenar adat, adat yang diadatkan, dan adat yang
teradatkan
14
5. Adat yang asli dalam bentuk hukum-hukum Allah SWT (Islam), tidak
dapat diubah oleh akal pikiran dan hawa nafsu manusia, dan tidak dapat
diganggu gugat, sehingga dikatakan tidak akan layu dianjak tidak akan
E. Adat istiadat
6. Adat yang sebenar adat bersumber dari hukum-hukum Allah dan Rasul-
A. Sunnah
B. Al-Quran
C. Syarak
D. Aturan tertulis
7. Hukum, norma atau adat buah pikiran leluhur manusia yang piawai,
E. Adat istiadat
15
8. Aturan budi pekerti sehingga membuat penampilan manusia yang
adalah ….
E. Adat istiadat
A. Merunduk
B. Menurun
C. Meluncur
D. Mencuram
E. Melongsor
16
10. Adat tradisi dengan segala ragam karena pelaksanaan serta peralatannya
E. Adat istiadat
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bahwa jati diri melayu pada hakekatnya adalah nilai-nilai luhur yang melekat dan
mendarah daging dalam diri seseorang, suatu kaum, atau bangsa melayu. Ditandai
dalam tiga aspek dasar yang menjadi pengekal dari ke melayunya, yaitu agama
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan bagi para pembaca baik laki-laki maupun
setiap bab adalah mengenai sikap kita, adab, kata-kata, jati diri, dan sebagainya
18
DAFTAR PUSTAKA
Jamil, T.I., Putra, D.H., Anuar, S. 2021. Pendidikan Budaya Melayu Riau
Revisi 2019. Pekanbaru: Narawita Swarna Persada.
Jamil, T.I., dkk. 2018. Pendidikan Budaya Melayu Riau, Buku Sumber
Pegangan Guru. Pekanbaru: LAMR.
19