Anda di halaman 1dari 33

`

MAKALAH
KERAGAMAN BUDAYA BANGSA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
BERDASARKAN KEUNIKAN DAN SEBARAN

Oleh :

Nama Kelompok :
1. Ni Luh Putu Satriani (31)
2. I Made Gunawan (03)
3. Ni Putu Ari Sudewi (09)
4. Ni Putu Yunia (11)
5. I Kadek Adi Permana (16)
Kelas : XI IIS 3

SMA NEGERI 1 AMLAPURA


TAHUN PELAJARAN
2017/2018
`

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang
Kebudayaan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat
makalah selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini
kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi
maupun kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Amlapura, Januari 2018

Penulis

i
`

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian kebudayaan ....................................................................................... 3


2.2. Pengaruh faktor geografi terhadap keragaman budaya di indonesia .................. 4
2.3. Persebaran keragaman budaya di indonesia ....................................................... 5
2.4. Pembentukan kebudayaan nasional .................................................................... 16
2.5. Pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan indonesia dalam
bidang ekonomi kreatif dan pariwisata ............................................................... 17
2.6. Kebudayaan indonesia sebagai bagian dari kebudayaan nasional ...................... 22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 27

3.2 Saran ......................................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

ii
`

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah
bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana
mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah
dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.

Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa


dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan
meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan
Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa
namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke
modern, dan kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai


keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok
sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia.
Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka
diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun

1
`

interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kebudayaan?


2. Bagaimana pengaruh faktor geografi terhadap keragaman budaya di indonesia?
3. Bagaimana persebaran keragaman budaya di indonesia?
4. Bagaimana pembentukan kebudayaan nasional?
5. Bagaimana pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan indonesia dalam
bidang ekonomi kreatif dan pariwisata
6. Bagaimana kebudayaan indonesia sebagai bagian dari kebudayaan nasional?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk memahami pengertian kebudayaan


2. Untuk mengetahui pengaruh faktor geografi terhadap keragaman budaya di
indonesia
3. Untuk mengetahui persebaran keragaman budaya di indonesia
4. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kebudayaan nasional
5. Untuk mengetahui bagaimana pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan
indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata
6. Untuk mengetahui bagaimana kebudayaan indonesia sebagai bagian dari
kebudayaan nasional

2
`

BAB II

PEMBAHASAN

2.7. Pengertian kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Buddhayah dari kata buddhi
yang artinya budi atau akal, maka kebudayaan adalah sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut “culture”, yang berasal
dari kata lain yaitu:”colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.
Dalam bahasa Indonesia, kata culture di adopsi menjadi kultur.
Sedangkan pengertian mengenai kebudayaan sendiri yaitu sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini pandangan para ahli tentang kebudayaan :
a. Sir Edward Burnet Tylor
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang meliputi: pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, hokum, moral, kebiasaan, dan lainnya yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
b. Melville J. Herkovits
Kebudayaan sebagai suatu superorganic karena kebudayaan yang turun temurun tidak
pernah akan ditinggalkan walaupun masyarkata senantiasa silih berganti.

3
`

c. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
d. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta manusia.
a) Rasa meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai
kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah kemasyarakatan dalam arti
yang luas, misalnya keyakinan, ideology, kebatinan, kesenian
b) Cipta meliputi kemampuan mental,kemampuan berfikir dari orang yang hidup
bermasyarakat yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan, baik yang
berwujud teorimurni, maupun yang telah disusun untuk diamalkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
c) Karya, masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
(material culture) yang diperlukan oleh masyarakat untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatannya serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan
masyarakat.

2.8. Pengaruh faktor geografi terhadap keragaman budaya di indonesia

Indonesia memiliki kebudayaan daerah yang beranekaragam. Faktor-faktor


geografis yang menjadi penyebab utama keragaman tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Letak Geografis

4
`

Jumlah pulau yang mencapai ribuan yang berderet dari Sabang sampai Merauke
menyebabkan penduduk Indonesia tersebar dengan keadaan yang terpisah dari pulau satu
dengan lainnya. Mereka sangat sulit berkomunikasi satu dengan lainnya karena keterbatasan
alat komunikasi pada jaman dulu. Hal ini menjadikan penduduk Indonesia saling terisolasi
di pulau-pulau yang mereka diami.
Dengan keadaan yang terisolasi tersebut membuat penduduk disetiap pulau berkembang
menjadi suku-suku yang mempunyai kebudayaan yang berbeda dan khas pada masing-
masing wilayah mereka.
Contohnya misalnya : penduduk Pulau Jawa memiliki kebudayaan yang berbeda dengan
kebudayaan di Pulau Sumatera.

2. Posisi Strategis
Posisi wilayah nusantara yang strategis membuat banyak kebudayaan asing yang masuk,
budaya asing tersebut berasal dari Kebudayaan Hindu-Buddha, Islam dan dari bangsa Eropa.
Posisi silang antara benua Asia dan Australia membuat banyak bangsa Asing menguasai
Nusantara. Kekuasaan asing yang lama menyebabkan perbedaan kebudayaan pada
beberapa daerah di nusantara. Misalnya kebudayaan di Pulau Timor yang pernah dikuasai
Portugis berbeda dengan pulau Maluku yang dikuasai Belanda.

3. Kondisi Ekologis
Keadaan ekologi yang terdiri atas struktur tanah, iklim, serta kondisi topografi
menjadi faktor yang mempengarui keadaan penduduk pada bidang sosial, ekonomi dan
kebudayaan. Budaya yang muncul bisa berbeda antara penduduk yang tinggal di
pegunungan dengan penduduk di pegunungan.
Contohnya : misalnya Kebudayaan penduduk Bromo yang di pegunungan berbeda dengan
penduduk Situbondo yang sebagian besar hidup di tepi pantai.

2.9. Persebaran keragaman budaya di indonesia


1. Konsep Keberagaman Budaya
Keragaman budaya atau “cultural diversity” di Indonesia adalah sesuatu yang tidak
dapat dipungkiri keberadaannya. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah
200 juta orang, mereka tinggal tersebar di pulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan,
tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan
5
`

dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia


yang berbeda.

Berkaitan dengan sejarah, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia
mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi Bukan hanya antar kelompok sukubangsa yang berbeda, tetapi meliputi antar
peradaban yang ada di dunia.
Di Indonesia pada saat itu adalah sebuah wilayah dari kerajaan besar Mataram dan
Kerajaan Sriwijaya mempengaruhi penyebaran agama Hindu-Budha sampai akhirnya
agama Islam masuk dan banyak dipeluk oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, ini juga
menjadi faktor penentu beragamnya budaya di Indonesia. Selain itu, labuhnya kapal-kapal
Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada
lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan
pesisir Jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar
peradaban yang ada di Indonesia.

2. Sebaran Keragaman Budaya Indonesia


a) Sosial
Keragaman budaya Indonesia dipengaruhi oleh keadaan sosial yang ada.
Keadaan sosial ini berkaitan erat dengan ras dan suku bangsa. Banyaknya pulau
menjadikan Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak ras dan suku.
b) Teknologi
Kebudayaan teknologi yang dimaksud adalah budaya masyarakat dalam
menemukan beberapa hal penting sebagai penunjang hidup. Masyarakat akan
selalu mencari dan menciptakan teknologi yang lebih maju sejalan dengan
perkembangan otak serta meningkatnya kebutuhan hidupnya. Macam-macam
budaya teknologi adalah :
1. Senjata

6
`

Senjata adalah teknologi ciptaan manusia yang berfungsi untuk melukai,


digunakan baik dalam hal menyerang ataupun melindungi diri dari ancaman.
Di Indonesia sendiri, tiap daerahnya punya senjata dengan ciri khas bentuk
masing-masing. Misalnya, rencong dari Aceh, keris dari Jawa Tengah, atau
Mandau dari Kalimantan. Selain itu, senjata juga diperlukan untuk membantu
manusia menjalankan aktivitas sehari-hari misalnya untuk memotong kayu.
Senjata mungkin dikenal dengan kemampuannya untuk melukai namun
senjata yang dihasilkan oleh masing-masing daerah yang ada di Indonesia
justru menjadi hasil budaya yang memperkaya budaya Indonesia.

2. Pakaian

7
`

Pakaian merupakan salah satu teknologi ciptaan manusia yang berfungsi


menutup atau melindungi tubuh. Setiap daerah di Indonesia punya pakaian
adat yang memiliki keunikan sendiri-sendiri. Contoh macam-macam budaya
pakaian adalah baju bodo dari Sulawesi atau kebaya dari Jawa. Pakaian yang
memang memiliki fungsi dasar untuk menutupi tubuh manusia juga
dipengaruhi oleh sistem masyarakat yang ada. Sebut saja sebagai baju bodo
yang berasal dari Sulawesi masih menunjukkan pengaruh agama Islam
dimana memang pada jaman dahulu kebanyakan masyarakat Sulawesi
memeluk agama Islam. Lain halnya dengan pakaian tradisional dari Bali
dimana bentuknya sangat dipengaruhi oleh agama Hindu. Hal ini
menunjukkan bahwa penciptaan pakaian banyak dipengaruhi oleh hal-hal
lain dalam kehidupan manusia.
Tak hanya pakaian itu sendiri, Indonesia memiliki beragam kain unik yang
menjadi bahan utama pakaian. Misalnya saja kain batik atau kain songket,
semua kain memiliki corak dan cara pembuatan yang berbeda-beda.
Indonesia memang dikenal sangat kaya dengan hasil budaya pakaian ini.
Sebut saja batik dengan beragam motif dan corak yang telah dikenal dunia
internasional dan mengharumkan nama Indonesia.
3. Sistem transportasi

Teknologi yang satu ini diciptakan untuk memudahkan manusia untuk


mencapai suatu tempat tujuan dengan lebih mudah. Di Indonesia ada
beberapa kendaraan khas, misalnya perahu pinisi dan andong/dokar yang
menggunakan tenaga kuda. Bentuk-bentuk alat transportasi yang ada juga
8
`

mengikuti kondisi alam yang ada di daerah setempat. Misalnya daerah


Kalimantan yang bentuk geografisnya banyak memiliki sungai maka
kebanyakan alat transportasi yang diciptakan dan digunakan adalah bentuk
perahu atau kapal. Di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berupa dataran
rendah maka alat transportasinya andong. Selain dipengaruhi oleh letak
geografis, bentuk alat transportasi ini pun juga dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan dan tradisi masyarakat yang ada.
4. Rumah/bangunan

Indonesia memiliki begitu banyak rumah adat dengan ciri khas masing-
masing daerah. Macam-macam budaya rumah adat misalnya rumah joglo dari
Jawa, rumah gadang dari Sumatera Barat, atau tongkonan dari Sulawesi
Selatan. Itu hanyalah sebagian contoh, dan masih banyak rumah-rumah adat
yang lainnya di Indonesia yang digunakan sebagai tempat tinggal. Bentuk
dan motif rumah juga dipengaruhi oleh letak geografis daerah masing-
masing. Sebut saja rumah Panggung yang dibuat bertingkat untuk
menghindari serangan hewan buas dan datangnya banjir. Bentuk rumah juga
dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan yang ada. Sebut saja rumah Lamin
yang dibuat besar untuk seluruh anggota kampung karena beranggapan
bahwa semua anggota kampung adalah satu keluarga yang harus tinggal
dalam satu rumah.
c. Kesenian
Budaya Indonesia tak lepas dari aspek kesenian daerah. Kesenian itu sendiri
adalah ekspresi manusia yang bisa dinikmati oleh mata dan telinga. Di Indonesia,
ada bermacam-macam kesenian diantaranya :

1. Sastra (bahasa)

9
`

Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Di Indonesia, kita bisa menemukan


macam-macam budaya bahasa, seperti bahasa Jawa, bahasa Bali, dan masih
banyak lagi. Semua memiliki pengucapan yang berbeda-beda dan disatukan
oleh bahasa nasional Indonesia.
Seni sastra juga mencakup cerita atau dongeng rakyat, biasanya berkaitan
erat dengan asal-usul suatu daerah atau cerita kerajaan zaman dahulu.
Misalnya cerita Tangkuban Perahu, Timun Mas, atau cerita Malin Kundang
yang sangat sarat akan pesan moral.
2. Lagu
Pernah dengar lagu Apuse? Ampar-Ampar Pisang atau Cing Cangkeling?
Semua lagu-lagu dengan bahasa daerah itu merupakan budaya kesenian yang
melekat hampir di seluruh penduduk Indonesia.
3. Tarian
Di berbagai daerah, terdapat kesenian berupa tari-tarian sebagai wujud
ekspresi manusia terhadap berbagai hal. Misalnya terhadap perang,
penyambutan tamu, atau rasa syukur saat panen tiba. Contoh macam-macam
budaya tari adalah tari saman dari Aceh, tari pendet dari Bali, atau tari lulo
dari Sulawesi Tenggara.

4. Alat musik
Lagu dan tarian tak akan lengkap tanpa musik. Di Indonesia, musik-musik
daerah dimainkan oleh beragam alat musik yang memiliki suara indah.
Contohnya adalah angklung yang terbuat dari bambu, gamelan yang dibuat
dari besi, atau sasando yang merupakan alat musik petik dengan suara indah.
Itu adalah beberapa contoh dari macam-macam budaya yang ada di Indonesia. Kekayaan
kita yang berharga ini hendaknya dilestarikan agar tidak tenggelam oleh perkembangan
zaman. Jika disatukan maka berbagai budaya tersebut dapat diwilayahkan sesuai dengan
persebarannya. Region budaya di Indonesia biasanya dibagi berdasar budaya suatu suku/ras
yang besar, misalnya Region Budaya Jawa, Region budaya Sunda, Region Budaya Melayu,
dan lain-lain. Budaya mempunyai cakupan yang luas, sehingga region budaya dapat dibuat
berdasarkan unsur budaya tersebut, misalnya unsur bahasa, kesenian, mata pencaharian,
adat-istiadat, makanan khas, bentuk tempat tinggal, dan lain-lain.

1. Region Budaya Batak


10
`

Region Budaya Batak sebagian besar mendiami daerah pegunungan Sumatera Utara,
mulai dari perbatasan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di sebelah utara sampai ke
perbatasan provinsi Riau dan provinsi Sumatra Barat disebelah selatan.Kehidupan
masyarakat Batak dipengaruhi oleh beberapa agama seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu
dan Budha. Agama Kristen dan Islam sejak abad ke-19 telah masuk dan mempengaruhi
masyarakat Batak. Menurut kepercayaan nenek moyangnya, orang-orang Batak mengenal
tiga konsep jiwa atau roh yaitu tondi, sahala dan begu. Suku bangsa Batak menganut sistem
kekerabatan patrilineal yaitu mengikuti garis keturunan dari pihak bapak atau laki-laki.
Dalam hal kesenian,seperti yang telah ada pada tabel 1, kesenian Batak sangat kaya mulai
dari seni tari hingga bangunan tradisional. Kesenian suku Batak juga tercermin dari motif-
motif khas pada kain ulos, upacara kematian, pakaian adat dan lagu-lagu daerah.
2. Region Budaya Minangkabau

Region ini berada di wilayah Sumatera Barat, Separuh Daratan Riau, Bagian Utara
Bengkulu, Bagian Barat Jambi, Pantai Barat Sumatera Utara, Barat Daya Aceh . Masyarakat
Minang saat ini merupakan pemeluk agama Islam, jika ada masyarakatnya keluar dari
agama Islam (murtad), secara langsung yang bersangkutan juga dianggap keluar dari
masyarakat Minang, dalam istilahnya disebut "dibuang” sepanjang adat.
Suku Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal yaitu mengikuti garis
keturunan dari pihak ibu atau perempuan. Kedudukan ayah berada diluar keluarga istri dan

11
`

anak-anaknya. Kekuasaan dan kekayaan sepenuhnya di pihak istri dan anak-anaknya


walaupun suaminya yang mencari nafkah.

3. Region Budaya Sunda

Berasal dan bertempat tinggal di daerah Pasundan, Jawa Barat. Daerah kebudayaan
suku bangsa sunda secara geografis di sebelah timur di batasi oleh sungai Cilosari dan sungai
Citanduy yang merupakan batas bahasa Sunda dengan bahasa Jawa. Dalam dialek bahasa
sunda mengenal tingkatan dari yang paling halus sampai yang paling kasar. Masyarakat
sunda sebagian besar memeluk agama islam. Orang-orang sunda di kenal cukup ta’at dalam
menjalankan ajaran agama islam. Namun di daerah-daerah pedesaan masih ada orang-orang
sunda yang percaya pada hal-hal yang bersifat ghaib dan takhayul. Sistem kekerabatan suku
bangsa sunda ialah parental yaitu mengikuti garis keturunan dari kedua orang tua (ayah dan
ibu). Seni pertunjukan tradisional seperti calung, angklung, gendang pencak, debus,
sisingaan,wayang golek dan sebagainya. Seni tari seperti tari jaipong, merak dan patilaras.

4. Region Budaya Jawa

Daerah kebudayaan suku bangsa jawa meliputi seluruh bagian tengah dan timur
pulau Jawa. Berdasarkan tingkatannya terdapat dua macam dialek bahasa Jawa, yaitu

12
`

bahasa Jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama. Bahasa Jawa ngokodigunakan kepada orang
yang dikenal secara akrab, orang yang lebih muda dan orang yang lebih rendah status
sosialnya. Bahasa Jawa karma dipakai untuk berbicara dengan orang yang belum dikenal
secara akrab orang yang sebaya dalam usia maupun derajat, serta orang yang lebih tua umur
dan status sosialnya.
Suku bangsa Jawa umumnya memeluk agama Islam. Selain itu, orang Jawa percaya
pada suatu kekuatan yang disebut kesakten, seperti percaya kepada arwah leluhur, makhluk
halus, jin, benda keramat dan sebagainya. Mereka yang percaya bahwa makhluk halus selain
dapat mendatangkan keselamatan juga menimbulkan malapetaka. Untuk menghindarinya
mereka berpuasa, mengadakan selamatan dan bersaji. Sistem kekerabatan suku Jawa
adalah bilateral dengan Corak kesenian masyarakat jawa mencerminkan pengaruh seni
budaya luar. Orang jawa memiliki sejumlah pakaian adat, seperti pakaian adat solo, pakaian
adat Yogyakarta dan pakaian adat Surakarta.
Seni bangunan tradisional Jawa memiliki bentuk-bentuk yang berbeda diantaranya
bentuk joglo adalah rumah adat Jawa Tengah sedangkan bangsal kencono adalah bentuk
keraton Yogyakarta. Jenis tarian yang paling terkenal, antara lain tari serimpi (tarian keratin
pada masa lalu), tari kendalen (tarian keprajuritan), tari merak (tarian yang mengisahkan
keindahan), tari jejer (tarian untuk menyambut tamu), tarian sacral bedhaya ketawang (tarian
agar budaya keratin terus lestari), dan sebaginya. Seni pertunjukan traisional Reog
ponorogo.

5. Region Budaya Bali

Perbedaan pengaruh budaya Hindu-Jawa di daerah Bali pada zaman Majapahit


dahulu, menyebabkan terbentuknya dua golongan masyarakat, yaitu Bali-Aga dan Bali-
Majapahit. Bali-Aga kurang begitu dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Jawa. Sebaliknya,
Bali-Majapahit sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha.

13
`

Suku Bali umumnya menganut agama Hindu-Bali. Ajaran agama Hindu-Bali


mengandung unsur-unsur asli kebudayaan Bali yang telah lama berkembang. Orang Bali
percaya pada satu konsep satu Tuhan dalam satu Trimurti, yaitu Brahma (dewa
pencipta), Swiya (dewa penghancur), dan Wisnu (dewa pelindung).Semua ajaran itu
tercantum pada kitab suci yang bernama Weda. Perkawinan di Bali ditentukan oleh kasta.
Wanita dari kasta tinggi tidak boleh menikah menikah dengan laki-laki dari kasta rendah
begitupun sebaliknya. Seni bangunan di Bali ampak pada bangunan candi yang banyak
terdapat di Bali, seperti Gapura Candi Bentar sedangkan tari tradisional bali antara lain tari
sanghyang, tari barong, tari kecak dan sebagainya serta upacara keagamaan yang terkenal
adalah ngaben.
6. Region Budaya Dayak

Suku bangsa Dayak terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,Kalimantan


Tengah, dan Kalimantan Selatan. Mereka biasanya hidup di pedalaman. Suku Dayak
terkenal dengan kepandaian menganyam kulit rotan yang berupa tikar, topi dan keranjang.
Sistem religi suku bangsa dayak ialah Kaharingan (air kehidupan). Dalam mitologi kuno
masyarakat dayak, air kehidupan itulah yang member kehidupan kepada manusia. Orang-
orang dayak yang menganut agama tersebut mempercayai bahwa alam semesta itu penuh
dengan makhluk-makhluk halus dan roh-roh (ngaju ganan) yang menempati batu-batu
besar, pohon-pohon besar, hutan belukar, sungai, danau, dan sebagainya. Sistem
kekerabatan suku bangsa dayak adalah ambilineal, yaitu garis keturunan dari laki-laki dan
perempuan yaitu memungkinkan individu untuk memilih garis keturunan mereka sendiri.
Sejak dulu, orang dayak dikenal pandai membuat kain tenun dari kapas dan kulit kayu.
Pakaian adat asli laki-laki dayak disebut ewah (cawat) yang dibuat dari kulit kayu,
sedangkan kau wanitanya menggunakan kain sarung dan baju yang juga terbuat dari kuit
kayu. Rumah adat orang Dayak dinamakan rumah panjang. Tarian orang dayak banyak
jenisnya, antara lain tari balean dades, tari tambun, dan tari bungai.

14
`

7. Region Budaya Bugis-Makassar

Daerah kebudayaan Bugis-Makassar meliputi daerah Sulawesi Selatan dan dibagi


lagi menjadi empat suku bangsa yaitu Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Suku bangsa
Bugis menggunakan bahasa Ugi dan suku bangsa Makassar menggunakan bahasa
Mangasara. Sistem kepercayaan suku Bugis dibagi menjadi dua yaitu kepercayaan Lo Tang
dan Agama Islam. Kepercayaan Lo Tang dalam bahasa bugis adalah kepercayaan yang
menyembah Dewata Sawwa sebagai Tuhan. Sistem kekerabatan masyarakat bugis disebut
dengan assiajingeng yang tergolong bilateral/parental yitu sistem kekerabatan yang
mengikuti lingkungan pergaulan hidup dari ayah maupun dari pihak ibu atau garis
keturunan berdasarkan kedua orang tua. Hubungan kekerabatan ini menjadi sangat luas
disebabkan karena selain ia menjadi anggota keluarga ibu, ia juga menjadi anggota keluarga
dari pihak ayah. Kerajinan rumah tangga yang khas adalah tenunan sarung sutra dari Mandar
dan Wajo. Tenunan sarung samarinda dari bulukumba sangat terkenal tidak hanya di
Nusantara, tetapi juga sampai keluar negeri.

8. Region Budaya Papua

15
`

Suku di Papua adalah suku-suku yang tinggal di pulau Papua, mereka satu rumpun
dengan penduduk benua Australia asli yaitu suku/orang Aborigin. Suku papua yang berada
di Indonesia yang menempati sisi sebelah barat Pulau Papua/West New Guinea terdiri atas
466 suku bangsa. Diantaranya yang terbesar jumlahnya adalahDani, Ahmad, Bauzi,Asmat,
dan Amungme. Daerah kebudayaan suku bangsa Asmat ialah daerah pegunungan yang lebat
di bagian Selatan Papua (Irian). Suku bangsa Asmat menggunakan bahasa lokal yang disebut
bahasa Asmat, yang merupakan rumpun bahasa non-Melanesia (bahasa Irian-Papua). Suku
bangsa Asmat mempercayai bahwa mereka merupakan keturunan dewa yang turun dari
dunia gaib di seberang laut di belakang ufuk matahari yang terbenam setiap hari. Suku
bangsa Asmat juga mengenal macam-macam upacara keagamaan untuk berkomunikasi
dengan arwah leluhurnya. Upacara menghorati arwah leluhurnya dahulu berkaitan erat
dengan menghias perisai dan mengukir topeng. Pembuatan patung dimeriahkan dengan
pesta makan, nyanyian, dan tarian semalam suntuk. Garis keturunan ditarik secara
patrilineal (garis keturunan pria) dengan adat menetap sesudah menikah yang virilokal. Adat
virilokal adalah yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap disekitar
kediaman kaum kerabat suami.
Sistem kesenian suku bangsa Asmat erat kaitannya dengan sistem religi atau
kepercayaan. Orang Asmat dikenal memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang seni ukir,
terutama ukir patung, topeng, perisai, tifa dan tombak. Selain itu juga ala-alat rumah tangga
seperti kapak dari batu.
Suku asmat memiliki cara yang sangat sederhana untuk merias diri mereka yaitu
tanah merah untuk menghasilkan warna merah, untuk menghasilkan warna putih dari kulit
kerang yang sudah dihaluskan dan untuk menghasilkan warna hitam dari arang kayu yang
dihaluskan.

2.10. Pembentukan kebudayaan nasional

16
`

Di masa lalu, kebudayaan nasional digambarkan sebagai puncak-puncak kebudayaan


di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Namun selanjutnya, kebudayaan nasional Indonesia
perlu diisi oleh nilai-nilai dan norma- norma nasional sebagai pedoman bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara di antara seluruh rakyat Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah
nilai-nilai yang menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial yang menyiratkan
kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air, serta kelestariannya, nilai-nilai tentang
kebersamaan, saling menghormati, saling mencintai dan saling menolong antar sesama
warganegara, untuk bersama-sama menjaga kedaulatan dan martabat bangsa
Pembentukan identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola
pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa, merupakan
tugas utama dari pembangunan kebudayaan nasional
Jawaban terhadap sederet pertanyaan pada rumusan masalah di atas telah
dilakukan dalam berbagai wacana mengenai pembangunan kebudayaan nasional dan
pengembangan kebudayaan nasional. Namun strategi kebudayaan nasional untuk menjawab
wacana tersebut di atas belum banyak dikemukakan dan dirancang selama lebih dari
setengah abad usia negara ini, termasuk dalam kongres-kongres kebudayaan yang lalu.
Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut kesadaran dan identitas
sebagai satu bangsa sudah dirancang saat bangsa kita belum merdeka. Hampir dua dekade
sesudah Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia telah menanamkan kesadaran tentang
identitas Indonesia dalam Manifesto Politiknya (1925), yang dikemukakan dalam tiga
hakekat, yaitu: (1) kedaulatan rakyat, (2) kemandirian dan (3) persatuan Indonesia. Gagasan
ini kemudian segera direspons dengan semangat tinggi oleh Sumpah Pemuda pada tahun
1928.

17
`

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan
kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan terhadap
Sang Saka Merah-Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Nasional, pembentukan
TKR yang kemudian menjadi TNI, PNS, sistem pendidikan nasional, sistem hukum
nasional, sistem perekonomian nasional, sistem pemerintahan dan sistem birokrasi
nasional.). Di pihak lain, kesadaran nasional dipupuk dengan menanamkan gagasan
nasionalisme dan patriotism
Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan akan perlunya
memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai
perjuangan mencapai peradaban, sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi
(ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing atau kekuatan asing.
Secara internal manusia dan masyarakat memiliki intuisi dan aspirasi untuk mencapai
kemajuan. Secara internal, pengaruh dari luar selalu mendorong masyarakat, yang dinilai
statis sekali pun, untuk bereaksi terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungannya.
Rangsangan besar dari lingkungan pada saat ini datang dari media masa, melalui
pemberitaan maupun pembentukan opini. Pengaruh internal dan khususnya eksternal ini
merupakan faktor strategis bagi terbentuknya suatu kebudayaan nasional. Sistem dan media
komunikasi menjadi sarana strategis yang dapat diberi peran strategis pula untuk memupuk
identitas nasional dan kesadaran nasional.

2.11. Pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan indonesia dalam bidang


ekonomi kreatif dan pariwisata
1. Produk budaya

18
`

Produk budaya merupakan media atau alat yang paling efektif untuk
mempertahankan karakter bangsa. Dengan produk budaya berupa lagu, karya sastra,
dan film, merupakan media yang sangat bagus untuk menanamkan nilai-nilai budaya
secara efektif.
Nilai budaya atau yang disebut karakter ini perlu diajarkan dan di jaga agar tetap
menjadi ciri khas bangsa kita, Kemenangan ideologis negara-negara maju, adalah
hasil dari kemengan produk budaya yang bisa menyebar di seluruh dunia. Amerika
dengan film-film, lagu, dan bahkan makanan mampu merambah di hampir semua
lapisan masyarakat di seluruh dunia.
Hal ini menunjukan bahwa produk budaya lebih efektif di dalam
menanamkan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Itulah sebabnya kenapa Amerika
sekarang ini menjadi kiblat semua kalangan di negeri kita. Karya sastra baik yang
berupa novel apalagi yang sudah difilmkan telah terbukti efektif memberi dampak
psikologis yang sangat baik bagi terjaganya kepribadian bangsa. Novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata, Ayat-ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih karya
Habiburrahman El Sirazy merupakan contoh karya yang sangat bagus bagi
penanaman nilai-nilai norma bagi masyarakat kita.
Oleh karna itu, pemerintah perlu memfasilitasi atau mendorong agar generasi
muda kita, menelaah atau mempelajari karya yang sangat bermanfaat ini.
Contoh produk budaya Indonesia :

19
`

1) Perak Ceruk (Bali), berupa anting, kalung, bros, gelang, dan aksesori lainnya.
Hal yang membuat Perak Ceruk Bali laku keras di kalangan wisatawan adalah
bentuk dan motifnya yang sangat unik.
2) Tas rajut Dowa (Yogyakarta), Tas rajut Dowa menarik banyak perhatian
karena kualitas bahan kain yang digunakan. Tas ini juga mampu menampung
barang-barang yang cukup berat.
3) Songkok Awing, (Gresik), menggunakan bahan kain yang kaku dan keras,
sehingga, ketika memakainya nggak mudah jatuh atau salah posisi,
menggunakan beludru. Karena menggunakan bahan yang berbeda dari
songkok lainnya, songkok Awing pun menjadi lebih nyaman digunakan.
4) Anyaman tikar pandan, (Pulau Bawean), seperti tas, dompet, sandal, dan
banyak lagi. Hiasan tambahan berupa bros bunga dan renda yang lucu
semakin menambah cantiknya kerajinan ini.
5) Batik Semarangan yang mempunyai ciri khas tersendiri dari seni coraknya.

Produk budaya Indonesia sangat kaya perlu dilestarikan untuk meningkatkan


tarap hidup masyarakat sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan
sangat mendukung bagi pengembangan sector pariwisata.
Dengan produk budaya yang kaya dan unik dapat mendatangkan banyak
wisatawan lokal maupun manca negara sehingga selain dapat menambah
perekonomian keluarga dan daerah juga dapat menambah devisa negara. Oleh karena
itu produk budaya perlu dilestarikan untuk untuk kelangsungan sector pariwisata.
Pariwisata dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena pariwasata dapat
berkembang dengan adanya kebudayaan yang unik dan lestari sehingga dapat
mendatangkan wisatawan yang ingin melihat dan menikmati keunikan budaya
tersebut. Kebudayaan tanpa pariwisata juga tidak akan berkembang dan dikenal
bangsa lain. Oleh sebab itu pariwisata dan budaya saling membesarkan.
Wisata berbasis budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang
menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini dibedakan dari
minat-minat khusus lain, seperti wisata alam dan wisata petualangan.
Ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan, yaitu:
1) Bahasa (language).
2) Masyarakat (traditions).
3) Kerajinan tangan (handicraft).
20
`

4) Makanan dan kebiasaan makan (foods and eating habits).


5) Musik dan kesenian (art and music).
6) Sejarah suatu tempat (history of the region)
7) Cara Kerja dan Teknolgi (work and technology).
8) Agama (religion) yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat
disaksikan.
9) Bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata
(architectural characteristic in the area).
10) Tata cara berpakaian penduduk setempat (dress and clothes).
11) Sistem pendidikan (educational system).
12) Aktivitas pada waktu senggang (leisure activities).

Pariwisata didefinisikan sebagai aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk


sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan
untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenang senang,
memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta
tujuan tujuan lainnya (UNESCO, 2009)
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah,
dan Pemerintah Daerah (UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan).
Pariwisata (internasionalisasi) tidak merusak kebudayaan, melainkan justru
memperkuat, karena terjadinya proses yang disebut involusi kebudayaan (cultural
involution).

2. Pariwisata berbasis budaya

21
`

Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah


ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus
dalam pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya
kota Jogjakarta. Sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota
pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan
dengan potensi yang ada dan berpusat pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah
dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah
dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan
dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-event wisata,
seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasi pemasaran program. Hasilnya pun mulai
terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar Yogyakarta yang tidak hanya
memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah
dan budaya Jogjakarta.

Ekonomi kreatif adalah upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan


melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki
cadangan sumber daya yang terbarukan.

Ekonomi kreatif merupakan bagian integratif dari pengetahuan yang bersifat


inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya. (UNDP, 2008) Strategi
pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata, dirumuskan sebagai
berikut :

 Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata.


 Memperkuat keberadaan kluster-kluster industri kreatif.

22
`

 Mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif.


 Melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif.
 Mengembangkan pendekatan regional, yaitu membangun jaringan antar
kluster-kluster industri kreatif.
 Mengidentifikasi kepemimpinan (leadership) untuk menjaga keberlangsungan
dari ekonomi kreatif, termasuk dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai
bagian dari leadership dan facilitator.
 Membangun dan memperluas jaringan di seluruh sector.
 Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi, termasuk
mensosialisasikan kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif
dan pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui
apakah ada insentif bagi pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin
harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan ekonomi kreatif,
ataupun pajak ekspor jika diperlukan.

Beberapa tantangan pengembangan pariwisata dalam pengembangan ekonomi


kereatif :
1. Kualitas produk
Dengan bertumpu pada pengembangan pariwisata, maka produk ekonomi
kreatif akan lebih berorientasi pada selera wisatawan dan diproduksi dalam
jumlah yang cukup banyak sebagai souvenir. Hal ini dapat mengakibatkan
hilangnya keunikan ataupun nilai khas dari produk hasil ekonomi kreatif
tersebut.
2. Konflik Sosial terkait dengan isu komersialisasi dan komodifikasi
Pengembangan ekonomi kreatif melalui pariwisata dapat
mengkomersialisasikan ruang-ruang sosial dan kehidupan sosial untuk
dipertontonan pada wisatawan sebagai atraksi wisata. Bila tidak dikelola
dengan melibatkan komunitas lokal, hal ini dapat berkembang menjadi konflik
sosial, karena di beberapa komunitas terdapat ruang-ruang sosial yang bersifat
suci dan tidak untuk dipertontonkan pada wisatawan.
3. Manajemen ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif seringkali menyajikan produk-produk yang berbau isu politik
ataupun isu sosial yang sangat sensitif (misalnya : rasialisme). Untuk

23
`

mengatasi hal ini, dibutuhkan manajemen ekonomi kreatif yang baik, dengan
salah satu fungsinya menentukan guideline ekonomi kreatif mana yang harus
dikembangkan dan mana yang sebaiknya tidak dikembangkan.

2.12. Kebudayaan indonesia sebagai bagian dari kebudayaan nasional

Indonesia negara yang dengan budaya yang beragam dan berbagai keunikan lain
seperti peninggalan yang masih terjaga dengan baik hingga sekarang. Indonesia memukau
negara lain karena beragam hal yang dimilikinya dan bergam hal tersebut justru semakin
mempersatukan Indonesia, hal inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan.

Terdapat beberapa kebudayaan Indonesia yang diakui sebagai kebudayaan dunia


oleh UNESCO, diantaranya :

1) Wayang
2) Angklung
3) Keris
4) Batik
5) Tari saman
6) Tari kecak
7) Reog ponorogo
8) Tari pendet
9) Tari Barong dari Bali

24
`

10) Lagu rasa sayange


11) Sendra Tari Ramayana
12) Lagu jail jali

Sebagai negara yang berada pada jalur perdagangan dunia dantara benua Asia dan
Australia dan diataran Samudera Hindia dan Samudera Fasifik kebudayaan indonesia tidak
terlepas dari pengaruh asing baik bersifat positif maupun negative.

1. Dampak positif masuknya budaya asing

a) Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga
mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
b) Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri
kita sendiri ke luar negeri
c) Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg
unik.
d) Moderisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan
e) Kemajuan teknologi yang tanpa batas
f) Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa
g) Mudahnya mendapat informasi melalui jaringan internet
h) Meningkatnya adanya pembauran budaya yang membuat kebudayaan bangsa
semakin kaya

Dampak negatif masuknya budaya asing

1) Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua
maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg jelek2. Meniru perilaku yg buruk
2) Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya
percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna
memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.Mudah terpengaruh
oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa
Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
3) Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap
orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
4) Berubahnya arah ideologi pancasila ke ideologi libralisme
5) Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar
negeri yang membanjiri di Indonesia

25
`

6) Anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sbagai bangsa indonesia, karena
gaya hidup cenderung meniru budaya barat
7) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin,karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
8) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku
sesama warg

2. Pengaruh Interaksi Global Terhadap Budaya Nasional

Global mempunyai arti menyeluruh, bersifat mendunia, sehingga dapat ditarik


kesimpulan global adalah mencakup atau mempengaruhi dunia.Dalam era global seperti
sekarang ini, interaksi antar Negara sangat mudah terjadi.Era global dikenal dengan istilah
globalisasi.

1. Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses dunia menjadi satu tanpa batas. Proses globalisasi
ini terjadi antara akhir abad ke-20 dan permulaan abad ke-21. Dengan adanya globalisasi,
dunia menjadi seperti borderless atau tanpa sekat. Hal yang paling mendapat pengaruh
globalisasi adalahtrade(perdagangan), travel (pariwisata), dan telekomunikasi.

a. Saluran Globalisasi

Globalisasi tidak begitu saja sampai ke masyarakat, akan tetapi membutuhkan


saluran. Beberapa saluran yang dapat mempercepat proses globalisasi antara lain
sebagai berikut:
1) Komunikasi dan transportasi;
2) Perdagangan internasional;
3) Pariwisata internasional;
4) Migrasi internasional;
5) Kerjasama antar Negara;
6) Media massa.
b. Dampak Globalisasi
Disisi lain globalisasi memberi dampak positif, namun tidak sedikit pula
dampak dampak negative yang ditimbulkan. Berikut dampak-dampak globalisasi.
Dampak positif Dampak negative
Akses berkomunikasi dan Interaksi masyarakat semakin
informasi semakin mudah. berkurang karena interaksi lebih

26
`

banyak dilakukan melalui teknologi


komunikasi.
kemajuan transportasi - Polus udara dan lingkungan
menyebabkan mobilitas tinggi -penggunaan bahan bakar yang
semakin bertambah
- meningkatkan angka kemacetan
Mudah mendapatkan barang - timbul masyarakat dengan pola
komoditas dari berbagai Negara konsumtif
-lunturnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri
Kualitas SDM semakin - persaingan dunia kerja menjadi
meningkat. Masyarakat semakin semakin berat
gencar meningkatkan kualitas - spesialis dalam berbagai bidang
SDM sebagai antisipasi pekerjaan
persaingan global.
Sikap toleransi semakin - sikap individulistik
berkembang - kepekaan sosial semakin
memudar
Pengelolaan SDA dengan - eksploitasi SDA secara berlebih
teknologi canggih -banyak kerusakan lingkungan
alam
Berkembangnya demokrasi - Ideologi asing mudah masuk
sehingga mengubah tata nilai dalam
masyarakat
- adopsi budaya yang belum tentu
sesuai dengan kepribadian bangsa.

3. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Nasional

Pengaruh globalisasi yang mengancam jati diri bangsa adalah masuknya unsur-unsur
budaya yang bertentangan dengan budaya nasional. Di era globalisasi ini, setiap bangsa
bebas keluar masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai
paham dan ideologi pun masuk ke bangsa ain, begtu pula bangsa Indonesia.Globalisasi
dewasa ini merambah hampir di semua bidang kehidupan kehidupan.Tidak semua
masyarakat menerima globalisasi dengan tangan terbuka. Ketidaksiapan menerima
globalisasi akan menciptakan perubahan dalam masyarakat. Beberapa dampak akibat
ketidak siapan dalam penerimaan globalisasi adalah sebagai berikut:

a. Kesenjangan Budaya (Cultural Lag)

27
`

cultural lag adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai
bagian dalam suatu kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lagmerupakan suatu
ketertinggalan kebudayaan.

b. Gegar Budaya (Culture Shock)

Culture shock atau disebut gegarbudaya merupakan istilah psikologis untuk


menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan
sosial budaya yang berbeda.Globalisasi banyak membawa unsur-unsur budaya baru
yang mungkin mengakibatkan “kekagetan” oleh masyarakat yang tidak siap
menerimanya.

28
`

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebudayaan merupakan pengetahuan yang merupakan system ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia. Perwujudan kebudayaan diciptakan manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Kebudayaan
dimiliki oleh setiap manusia, kebudayaan membentuk karakter manusia dalam tindakan-
tindakan yang dilakukan sehari-hari.

Setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Seiring dengan berjalannya


waktu, di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini tidak dipungkiri masuk juga
kebudayaan asing sehingga terjadi interaksi antara berbagai kebudayaan. Dimana budaya
asli berinteraksi dengan budaya asing yang makin berkembang dari Negara lain. Interaksi
tersebut menciptakan Hubungan yang terwujud dalam bentuk akulturasi, asimilasi, sintesis
dan penetrasi. Masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya tersebut tentu akan
menciptakan dampak yang bersifat positif dan negative.

3.2 Saran

Kita sebagai manusia yang berbudaya harus dapat berprilaku sesuai norma atau
aturan yang menjadi kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Kita juga
wajib menghormati kebudayaan dengan selalu menjaga dan memelihara kebudayaan
tersebut.

Sebagai manusia yang tidak ingin tertinggal oleh zaman tentu kita selalu mengikuti
kemajuan teknologi namun kita sebagai manusia yang mempunyai budaya juga harus
mampu menyaring setiap dampak positif dan negative dari masuknya kebudayaan asing
sehingga kita bisa menjaga kebudayaan asli kita.

29
`

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pikiran-rakyat.com/seni-budaya/2014/10/06/299703/ekonomi-kreatif-mampu-
lestarikan-warisan-budaya

https://ryanaryagunawan.wordpress.com/2012/02/04/pariwisata-ekonomi-kreatif/

https://cikalweb.wordpress.com/2016/05/15/pembentukan-budaya-nasionalsebagai-
identitas-dan-kesadaran-berbudaya-indonesia/

http://werdiati.blogspot.co.id/2014/09/sebaran-keragaman-budaya.html

http://pendidikansertapembelajaran.blogspot.co.id/2016/02/pengaruh-geografis-terhadap-
keragaman.html

http://makalahkebudayaan.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kebudayaan-ips.html

http://rasyid-alvaro.blogspot.co.id/2015/11/sebaran-keragaman-budaya-nasional.html

30

Anda mungkin juga menyukai