Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LIGA BANGSA-BANGSA (LBB) &


PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

Disusun oleh :
1. Aura Najma Zahira
2. Keysa Aliya Purwanti
3. Raisa Dzikra Aulia
4. Zahra Aidha Fitri

JL. LAMDA RAYA CIMONE PERMAI KARAWACI BARU KOTA


TANGERANG, Karawaci Baru, Kec. Karawaci, Kota Tangerang Prov. Banten

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Liga Bangsa-Bangsa(LBB) & Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Tangerang, November 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................4
1.3 TUJUAN..................................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................5
ISI.............................................................................................................................................................5
A. SEJARAH BERDIRINYA LBB.................................................................................................5
B. TUJUAN LBB.............................................................................................................................6
C. KEBERHASILAN LBB..............................................................................................................6
D. KEGAGALAN LBB....................................................................................................................8
E. SEJARAH BERDIRINYA PBB..................................................................................................8
F. TUJUAN PBB.............................................................................................................................9
G. ASAS PBB...................................................................................................................................9
H. KEBERHASILAN PBB..............................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
2.1 KESIMPULAN............................................................................................................................12
2.2 SARAN........................................................................................................................................12

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Latar belakang lahirnya Liga Bangsa-Bangsa adalah terjadinya Perang
Dunia I, yang menjadi salah satu pertempuran terbesar dan paling
mematikan dalam sejarah. Perang Dunia I yang berlangsung antara 28 Juli
1914 hingga 11 November 1918, melibatkan dua kubu utama, yaitu Blok
Sekutu (Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Amerika Serikat) dan Blok Sentral
(Jerman, Austria-Hongaria, Turki).
Usai Perang Dunia I, Blok Sekutu membentuk Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadopsi dan
ditandatangani pada 26 Juni 1945 siap untuk ditegakkan. Piagam tersebut
sebelumnya ditandatangani pada Konferensi San Fransisco oleh perwakilan
lebih dari 50 negara. Pada 24 Oktober 1945, PBB pun resmi didirikan.
PBB lahir atas kebutuhan untuk menengahi konflik yang terjadi di dunia
internasional lewat jalur negosiasi. Adanya Perang Dunia II mendorong
Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Soviet merumuskan Deklarasi PBB
pada Januari 1942. Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 26 negara untuk
menekan Jerman, Italia, dan Jepang yang menjadi pelaku perang.
Deklarasi akhirnya dilanjutkan dengan perumusan Piagam PBB pada
konferensi di San Fransisco yang diselenggarakan 25 April 1945.
Konferensi ini dipimpin Presiden AS Franklin Roosevelt, PM Inggris
Winston Churchill, dan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin. Konferensi
dihadiri 50 negara dari berbagai benua.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu LBB & PBB?
2. Apa yang melatar belakangi terbentuknya LBB & PBB?
3. Apa tujuan LBB & PBB?
4. Apa saja asas dari PBB?
5. Apa saja keberhasilan LBB & PBB?
6. Apa saja penyebab kegagalan LBB?

1.3 TUJUAN
Dengan didapatkannya tugas ini maka dapat diharapkan memberikan
informasi mengenai LBB & PBB seacara keseluruhan.

4
BAB II
ISI
A. SEJARAH BERDIRINYA LBB
Latar belakang lahirnya Liga Bangsa-Bangsa adalah terjadinya Perang Dunia
I, yang menjadi salah satu pertempuran terbesar dan paling mematikan dalam
sejarah.
Perang Dunia I yang berlangsung antara 28 Juli 1914 hingga 11 November
1918, melibatkan dua kubu utama, yaitu Blok Sekutu (Inggris, Italia,
Perancis, Rusia, Amerika Serikat) dan Blok Sentral (Jerman, Austria-
Hongaria, Turki).
Usai Perang Dunia I, Blok Sekutu membentuk Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Gagasan mengenai pembentukan organisasi internasional yang berwenang
mengendalikan konflik dan menjaga perdamaian antarnegara sebenarnya
telah dicetuskan oleh Immanuel Kant pada 1795.
Pemikiran Kant didukung oleh Theodore Roosevelt. Pada saat menerima
Penghargaan Nobel pada 1910, ia mengungkap keinginannya menyaksikan
berdirinya sebuah organisasi yang berperan membantu menyelesaikan
sengketa internasional secara damai. Ketika pecah Perang Dunia I pada 1914,
gagasan Kant dan Roosevelt tentang pembentukan organisasi internasional
yang dapat mencegah perang mendapat dukungan publik, terutama di Inggris
Raya dan Amerika Serikat (AS).
Pada Januari 1918 juga ditegaskan bahwa perkumpulan bangsa-bangsa harus
dibentuk untuk menjamin kemerdekaan politik dan teritorial semua negara.
Gagasan itu segera digarap secara serius oleh politisi Inggris, Lord Robert
Cecil dan negarawan Afrika Selatan, Jan Smuts, yang kemudian dianggap
sebagai arsitek utama perjanjian Liga Bangsa-Bangsa. Pada 18 Januari 1919,
beberapa tokoh berpengaruh di dunia bertemu di Paris, Perancis, dalam
Konferensi Perdamaian Paris untuk memulai negosiasi panjang yang secara
resmi menandai berakhirnya Perang Dunia I. Selama beberapa bulan, mereka
meramu dan membuat keputusan penting. Salah satu yang dibahas dalam
konferensi ini adalah pembentukan Liga Bangsa-Bangsa, di mana Wilson,
Cecil dan Smuts, memaparkan pemikiran mereka. Pada akhir Konferensi
Perdamaian Paris disahkan terbentuknya organisasi penjaga perdamaian
internasional yang dinamai Liga Bangsa-Bangsa (LBB). LBB secara resmi
dibentuk pada 10 Januari 1920 untuk mencegah konflik dan menjaga
perdamaian dunia.

5
B. TUJUAN LBB
Tujuan dari dibentuknya LBB antara lain:
 Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
 Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antarbangsa dan
antarnegara
 Menegakkan hukum serta berusaha agar perjanjian antarbangsa dipatuhi.
 Memajukan dan memelihara kerja sama internasional di bidang ekonomi,
sosialpendidikan dan kebudayaan.

C. KEBERHASILAN LBB
Selama perkembangan Liga Bangsa-Bangsa telah diselenggarakan
beberapa perjanjian perdamaian diantaranya:
 Protokol Jenewa (1924)
Perdanamenteri James Ramsay MacDonald (Inggris) dan Eduard Herriot
(Perancis) menciptakan protocol Jenewa 1924 untuk memaksa anggota-
anggota LBB menaati seluruh keputusan dari lembaga itu, dan jika perlu
dengan melalui perang. Pemerintah Perancis dan negara-negara kecil
menerima, sedangkan pemerintah negara-negara besar menolak. Oleh
karena itu, Protokol Jenewa mengalami kegagalan karena tidak didukung
oleh negara-negara besar.

 Perjanjian Locarno (1925)


Perjanjian Locarno adalah rangkaian tujuh perjanjian yang dirundingkan
disepakati di Locarno, Swiss, tanggal 5-16 Oktober 1925 dan
ditandatangani di London tanggal 1 Desember. Dalam perjanjian ini,
negara-negara Sekutu Eropa Barat pada Perang Dunia I dan negara-negara
baru di Eropa Tengah dan Timur berusaha menyelesaikan sengketa
wilayah pasca perang dan membina kembali hubungan denganJerman (saat
itu bernama Republik Weimar). Ratifikasi perjanjian Locarno dilakukan di
Jenewa tanggal 14 September 1926 dan berlaku padahari itu juga.
Rangkaian perjanjian ini juga. disertakan dalam Rangkaian Perjanjian Liga
Bangsa-Bangsa pada hari yang sama. Dalam perjanjian ini Jerman berjanji
kepada semua bekas lawannya dalam Perang Dunia I, agar:

6
a. Tidak akan menuntut daerahnya yang terletak di sebelah barat Sungai
Rhijn yang dikuasai oleh Perancis dan Belgia
b. Tidak akan menjalankan agresi atau ekspansi lagi
c. Jerman menjadi anggota LBB pada tahun 1926
d. Semua perselisihan harus diselesaikan dengan damai
e. Daerah Ruhr yang diduduki oleh Perancis sejak tahun 1923
dikembalikan kepada Jerman

 Perjanjian Perdamaian Kellogg-Briand (Perjanjian Perdamaian Paris)


Frank Billing Kellogg seorang diplomat Amerika dan Menteri Luar Negeri
Perancis Aristade Briand tahun 1928. Amerika Serikat sebagai pencipta
LBB tidak mau menjadi anggota, karena ingin taat dengan politik isolasi
dari Monroe Doctrine. Dengan demikian, LBB kehilangan tiang yang
penting dan akhirnya menjadi sebuah lembaga yang sangat lemah. Akan
tetapi Amerika Serikat ikut serta mengusahakan perdamaian pada
Perjanjian Perdamaian Kellogg-Briand (1928). Dalam perjanjian ini 50
negara berjanji untuk menyelesaikan segalaperselisihan dengan jalan
damai.

Sementara itu beberapa permasalahan berhasil diambil jalan keluarnya


oleh LBB, diantaranya adalah:

1. Soal Kepulauan Alland

Kepulauan Aland merupakan daerah Finlandia, tetapi penduduknya


sebagian besar bangsa Swedia yang ingin menggabungkan diri dengan
Negara Swedia. Keputusan yang diambil oleh LBB adalah kepulauan
Aland tetap daerah Finlandia dengan status otonomi

2. Soal Mosul
Dalam menentukan batas antara Turki dengan Mesopotamia, timbul
perselisihan paham antara Turki dengan Inggris (setelah Perang Dunia I.
Mesopotamia menjadi mandate Inggris). Turki menginginkan Mosul
menjadi daerahnya, tetapi Inggris menjadikan Mosul sebagai daerah
mandatnya. Meskipun penduduk Mosul ingin masuk Turki, tetapi LBB
memberikan Mosul kepada Inggris. Hal Namun hal ini juga merupakan
bukti bahwa kedudukan LBB mulai menjadi alat dari negara-negara besar.

7
D. KEGAGALAN LBB
Terjadinya Perang Dunia II menunjukkan dengan jelas tidak berdayanya
Liga Bangsa Bangsa mengatasi konflik antarnegara.
Salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia II adalah kegagalan Liga
Bangsa Bangsa (LBB) dalam menjalankan tugasnya yakni menjaga
perdamaian dunia. Penyebab dari kegagalan LBB dalam menjalanka
tugasnya antara lain:
 Tidak semua negara bergabung dengan Liga Bangsa Bangsa
 Amerika Serikat sebagai negara besar dan pelopor LBB tidak
bergabung.
 Liga Bangsa Bangsa tidak memiliki daya menekan yang kuat
 Liga Bangsa Bangsa tidak memiliki tentara
 Liga Bangsa Bangsa lamban mengambil tindakan
 Dalam menjalankan tugasnya LBB harus mendasarkan pada
ketentuan ketentuan yang berlaku pada kebulatan tekad seluruh
anggotanya
Pada tanggal 18 April 1946, Liga Bangsa Bangsa resmi dibubarkan.

E. SEJARAH BERDIRINYA PBB


Terbentuknya PBB Para pemimpin negara memiliki gagasan untuk
menyelamatkan dunia dari bencana perang dan mewujudkan perdamaian
dunia yang abadi, Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dan Winston
Churchill (Perdana Menteri Inggris) melakukan perundingan pada 14
Agustus 1941. Perundingan yang dilakukan di atas kapal Augusta milik
Amerika Serikat menyepakati Atlantic Charter yang berisi hak untuk
menentukan nasib sendiri dan mengimbau setiap persengketaan
diselesaikan melalui meja perundingan. Kelanjutan Atlantic Charter,
diadakan Konferensi Yalta di Semenanjung Krim pada 22 Februari 1945.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Roosevelt, Churchill, dan Josef Stalin
(Presiden Rusia). Hasil pertemuan menghasilkan Rumus Yalta (Yalita
Formula). Sesuai dengan hasil Konferensi Yalta, pada 25 April-26 Juni
1945, dilaksanakan konferensi di San Fransisco yang menghasilkan
Charter For Peace (Piagam Perdamaian). Piagam tersebut menandai
lahimya sekalfigus menjadi landasan kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Setelah disetujui oleh anggota-anggotanya pada 24 Oktober 1945,

8
piagam tersebut secara resmi mulai diberlakukan dan 24 Oktober 1945
ditetapkan sebagai hari lahimya PBB.

F. TUJUAN PBB
o Tujuan didirikannya Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebagai berikut.
o Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
o Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa.
o Mengadakan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan keamanan.
o Sebagai pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara
yang membahayakan perdamaian dunia.

G. ASAS PBB
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebagai berikut.
1) Semua anggota mempunyai persamaan derajat dan kedaulatan.
2) Setiap anggota akan menyelesaikan segala persengketaan dengan jalan
damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan keadilan.
3) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai dengan
Piagam PBB
4) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri lain.

H. KEBERHASILAN PBB
Dalam melaksanakan tugasnya, LBB pernah mencapai keberhasilan-
keberhasilan. Keberhasilannya dalam mengatasi maupun menyelesaikan
masalah yang berupa (Pramuatmaja, 2012):

1.Menyelesaikan persengketaan-persengketaan kecil, misalnya di Silesia


Hulu. Wilayah yang semula menjadi sengketa antara Jerman dan Polandia
tersebut akhirnya menjadi milik Polandia.
2.Menyelesaikan daerah-daerah mandat. Daerah ini perwaliannya
diserahkan kepada negara tertentu untuk kemudian satu demi satu diberi
pemerintahan sendiri.
3.Menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat darurat, misalnya
membangun kembali perekonomian Eropa yang hancur dalam masa
antarbellum (antarperang).
9
Sedangkan persoalan-persoalan yang mampu ditangani LBB yaitu
(Najmiatun, 2014):

- Diadakan berbagai konferensi internasional yang sangat bermanfaat


baik mengenai masalah ekonomi, perdagangan maupun kesehatan.
- Di bidang pembinaan liga berhasil mengumpulkan, mendaftar,
menyusun, dan mengumumkan perjanjian-perjanjian internasional.
- Di bidang kemanusiaan liga berhasil memberi bantuan kepada para
korban perang, menggulangi perdagangan wanita dan anak-anak.
Bentuk bukti dari hasil-hasil yang telah dicapai oleh LBB yaitu:

a.) Masalah Kepulauan Aland, Finlandia.

Permasalahan yang pernah terjadi di Kepulauan Aland ini pernah


diselesaikan oleh LBB. Permasalahan ini bermula ketika yang awalnya
penduduk yang bertempat tinggal di Kepulauan Aland ini adalah
sebagian besar dari bangsa Swedia. Namun, di sini penduduk dari bangsa
Swedia tersebut ingin bergabung dengan Swedia atas nama Kepulauan
Aland. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, LBB akhirnya
mengambil keputusan bahwa Kepulauan Aland tetaplah daerah bagian
Finlandia dengan status otonomi.

b.) Masalah Wina, Lithuania.

Wina sendiri merupakan ibu kota dari Lithuania. Pada tahun 1918 Wina
pernah direbut oleh Rusia. Di sini, Lithuania meminta bantuan dari
Negara Polandia untuk mengusir Rusia. Akhirnya Rusia berhasil diusir
oleh kedua negara tersebut. Namun, tak disangka Polandia malah
mengambil alih kekuasaan di Wina. Lithuania yang merasa dikhianati
oleh Polandia, melaporkan masalah tersebut kepada LBB. Namun, LBB
tidak mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa LBB gagal dalam melaksanakan tugasnya karena
tidak mampu bertindak tegas pada Polandia.

c.) Masalah Mosul, Turki.

10
Permasalahan ini timbul ketika Turki dengan Mesopotamia menentukan
batas antara keduanya. Mesopotamia sendiri setelah Perang Dunia I
menjadi wilayah mandat dari Negara Inggris. Di sini, Turki dengan
Inggris mengalami perselisihan, karena Turki menginginkan Mosul
untuk menjadi daerahnya. Akan tetapi Mosul telah menjadi daerah
mandat Inggris. Meskipun penduduk Mosul sendiri ingin bergabung
dengan Turki, namun LBB memutuskan bahwa Mosul tetaplah daerah
milik Inggris. Dari sini, dapat diketahui bahwa LBB mulai menjadi alat
dari negara-negara besar.

d.) Masalah Manchuria, Cina.

Pada tahun 1931 Manchuria pernah diduduki oleh Jepang. Manchuria


sendiri merupakan daerah yang ada di Cina. Jepang menduduki daerah
tersebut beralasan untuk menegakkan keamanan dan ketertiban akibat
kekacauan yang ditimbukal oleh para bandit Cina. Manchuria sendiri di
sini dijadikan Jepang sebagai daerah merdeka di bawah kekuasaan
Kaisar Pu-Yi. Cina melakukan protes pada LBB, meminta agar Jepang
mengembalikan Manchuria pada Cina. Jepang yang tidak mau
mengembalikan daerah tersebut kepada Cina, akhirnya pada tahun 1933
resmi keluar dari keanggotaan LBB. Di sini LBB sekali lagi tidak
berbuat apa-apa.

e.) Masalah Abessynia, Ethiopia.

Pada tahun 1935, Abessynia pernah diserang oleh Italia. Abessynia


sendiri merupakan anggota dari LBB. Atas serangan yang dilakukan oleh
Italia tersebut, Kaisar Haile Selassi dari Abessynia melakukan protes
kepada LBB. LBB akhirnya menetapkan Italia sebagai negara agresor
(negara yang menyerang pihak lain) dan memberikan sanksi-sanksi
ekonomi pada Italia. Namun, di sini Italia bahkan tidak memedulikan
sanksi yang diberikan kepada mereka sama sekali dan keluar dari
keanggotaan LBB pada tahun 1937. Sekali lagi LBB tidak berbuat apa-
apa atas konflik tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
PBB dan LBB merupakan aebuah lembaga perdamaian dunia yang
didirikan karena dilator belakangi perang dunia I tujuannya untuk
memecahkan konflk dan memediasi Negara yang berkonflik yang
dimana asas dalam PBB dan LBB semua Negara mempunyai derajat
yang sama dan dengan itulah PBB dan LBB dapat melaksanakan
perdamaian dunia. Namun karena peraturan

2.2 SARAN
Perlu diadakannya mediasi dari negara yang berkonflik untuk menjaga
perdamaian dunia baik LBB maupun PBB keduanya mempunyai tujuan
yang sama. Semiga kita bisa menjaga perdamaian dunia, dimulai dari
yang paling kecil yaitu perdamaian di masyarakat.

12

Anda mungkin juga menyukai