Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD)
PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT
(BEP)

Kelompok : .......... Kelas :.............


Nama Anggota :
1. .................................................................................
2. .................................................................................
3. .................................................................................
4. .................................................................................
5. .................................................................................
6. .................................................................................
Nama :
Kelas :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENGERTIAN DAN PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT
(BEP)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. menjelaskan definisi Break Even Point (BEP)
2. menghitung Break Even Point (BEP)

B. Uraian Materi
1. Pengertian Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah posisi suatu perusahaan atau bisnis baik dalam
bisnis lokal maupun internasional belum memperoleh keuntungan namun tidak
juga merugi. BEP dapat diartikan juga sebuah kondisi jumlah pengeluaran yang
diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima
dari hasil penjualan sehingga perusahaan tidak mengalami laba ataupun rugi.
Istilah BEP disebut juga dengan istilah titik impas.
Break even point (BEP) berguna bagi perusahaan untuk menentukan besaran
jumlah produksi yang akan dihasilkan dan nilai harga jual barang. Dengan
menerapkan analisa BEP, perusahaan dapat melihat laba, kerugian, harga jual,
produksi, dan sebagainya yang telah dapat diprediksi sebelumnya, sehingga
memudahkan pelaku bisnis untuk menentukan kebijakan perusahaan.

2. Komponen BEP
Agar dapat menghitung berapa besar titik impas BEP dibutuhkan beberapa
komponen. Terdapat 3 komponen BEP , yaitu:
Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Variabel (Variable Cost) Harga Jual (Selling Price)
Biaya yang bersifat statis Biaya yang bersifat dinamis Satuan harga jual per unit
(tetap) pada kapasitas mengikuti jumlah barang barang atau jasa yang telah
tertentu. Artinya, biaya ini diproduksi. diproduksi dan siap dijual
tidak berubah jika barang Semakin banyak kapasitas oleh perusahaan dengan
yang diproduksi mengalami produksi maka biaya variabel sudah memperhitungkan
perubahan dalam kapasitas juga akan meningkat. berapa harga yang bisa
tertentu. ditentukan dengan target
mendapatkan keuntungan.
Contoh: Contoh:
Biaya penyusutan, biaya Biaya bahan baku, biaya
sewa gedung, dan gaji listrik.
karyawan.

3. Penghitungan Break Even Point


Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam menghitung BEP antara lain
sebagai berikut:
1. Harga jual produk harus tetap
2. Hanya amenggunakan satu jenis produk, jika lebih dari satu jenis maka dapat
menggunakan analisis BEP tersendiri untuk produknya.
3. Produksi harus stabil
4. Semua biaya besaran produksi dapat diukur secara nyata / fakta dan data yang
realistik.
Terdapat dua perhitungan BEP, yaitu:
BEP Unit
Data jumlah unit produk yang harus dicapai pada titik impas. Jika jumlah produksi
berada dibawah angka BEP, maka perusahaan akan merugi, sebaliknya jika berada di
atas angka BEP, maka perusahaan untung.
Rumus:
Keterangan:
BEP = FC / P - VC
BEP : Break Even Point (Titik Impas)
FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC : Variable Cost (Biaya Variable)
P : Price per unit (harga per unit)

BEP Rupiah
Data jumlah penjualan yang harus dicapai pada titik impas. Cara mendapat titipk impas
melalui hitungan terhadap berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima. Jika
jumlah penjualan berada di bawah angka BEP, maka perusahaan merugi, begitu pusa
sebaliknya.
Rumus:
BEP =FC : (1-VC)
P

Keterangan:
BEP : Break Even Point (Titik Impas) FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC : Variable Cost (Biaya Variable) P : Price per unit (harga per unit)
Contoh :
Seseorang pengusaha memproduksi celengan karakter dengan biaya tetap sebesar
Rp.30.000.000 dan biaya variabel per unit sebesar Rp.15.000,00. Jika harga jual
celengan tersebut sebesar Rp.20.000 per unit maka hitunglah jumlah celengan yang
harus diproduksi dan berapa total penjualan untuk mencapai BEP?
Jawab:
BEP dalam unit = FC : (P-VC)
= Rp.30.000.000 : (Rp.20.000-Rp.15.000)
= Rp.30.000.000 : Rp.5.000
= 6.000 unit

BEP dalam Rupiah = FC : (1-VC)


P
= Rp.30.000.000 : 1 - Rp.15.000
Rp.20.000
= Rp.30.000.000 : ¼
= Rp.120.000.000
Dari perhitungan tersebut, untuk mendapatkan kondisi BEP, perusahaan tersebut
harus memproduksi sebanyak 6.000 unit dan menghasilkan penjualan sebesar
Rp.120.000.000.
Ayo Latihan!

1. Jelaskan yang dimaksud dengan break even point?

2. Identifikasi manfaat analisa BEP!

3. Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan lampu dari limbah sendok
plastik, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah solder plastik dan plastiknya, sendok
plastik, botol bekas minuman, cutter, tang, obeng, lampu, dan kabel.

Harga yang diperkirakan untuk alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut.
Daftar Biaya Jumlah
Sendok plastik bekas Rp. 45.000
Lem bakar Rp. 180.000
Botol bekas Rp. 15.000
Cutter Rp. 10.000
solder Rp. 55.000
Tang obeng Rp. 35.000
Lampu Rp. 150.000
Balon Rp. 60.000
Kabel Rp. 60.000
colokan Rp. 90.000
Tatakan Rp. 150.000
Gaji pegawai Rp. 1.500.000
Listrik Rp. 200.000

Proses produksi ini menghasilkan 30 pcs lampu, dan harga jual tiap pcs adalah Rp
55.000. Dari data tersebut.

a. Kelompokkanlah yang termasuk ke dalam Variable Cost dan hitunglah


besarnya Variabel cost per unit.

b. Kelompokkan pula yang termasuk ke dalam Fixed cost beserta jumlahnya.


c. Hitunglah BEP dalam unit

d. Hitunglah BEP dalam rupiahnya.

4. Diketahui:
a. Total Biaya Tetap (FC) bernilai Rp 400 juta
b. Total Biaya Variabel (VC) per unit bernilai Rp 50 ribu
c. Harga jual barang per unit bernilai Rp 100 ribu.
Berapakah BEP unit dan dalam rupiahnya?

Buatlah Kesimpulan!

Anda mungkin juga menyukai