Anda di halaman 1dari 16

Konflik dan Pergolakan yang

Berkaitan dengan Sistem


Pemerintahan
1.Marysa Widya Winarna
(13)
2.Nandang Ary Pangesti
(15)
3.Nuari Idtria Risma W.
(16)
4.Prima Tiara Putri A.
Pemberontakan PRRI dan
PERMESTA
• Latar Belakang:
Adanya Ketimpangan alokasi dana antara
pemerintah pusat dan daerah. Sehingga timbul
kesenjangan dan kecemburuan sosial dari daerah.
Dan daerah menuntut agar keseimbangan dana
tidak terlalu berat sebelah.
Adanya organisasi PRRI menuntut alokasi
dana, organisasi membangun kerja sama, hingga
terjadi pemberontakan pada pemerintah pusat.
• Sikap tidak puas tersebut mendapat dukungan
dari sejumlah perwira militer.
• Para perwira militer tersebut membentuk dewan
daerah sebagai berikut :
1. Dewan Banteng, dibentuk tanggal 20 Desember
1956 di Sumatra Barat oleh Letnan Kolonel
Ahmad Husein.
2. Dewan Gajah, dibentuk tanggal 22 Desember
1956 di Sumatra Utara oleh Kolonel Maludin
Simbolon.
3. Dewan Garuda, dibentuk pada pertengahan
bulan Januari 1957 oleh Letnan Kolonel Barlian.
4. Dewan Manguni, dibentuk pada tanggal 17
Pebruari 1957 di Manado oleh Mayor Somba.
Terjadinya Pemberontakan
PRRI
• Para tokoh militer dan sipil pada tanggal 9 Januari
1958 mengadakan pertemuan di Sungai Dareh,
Sumatra Barat. Dalam pertemuan tersebut
dibicarakan masalah pembentukan pemerintahan
baru.
• Pada tanggal 15 Pebruari 1958, Letnan Kolonel
Ahmad Husein memproklamasikan berdirinya
pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI) dengan Perdana Menteri Syafruddin
Prawiranegara.
• Untuk menghadapi pemberontakan PRRI,
pemerintah Indonesia melakukan Operasi 17
Agustus yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad
Yani. Tujuan operasi ini adalah untuk
menghancurkan kekuatan pemberontak dan
mencegah campur tangan asing.
Terjadinya Pemberontakan
Permesta
• Setelah dibentuk Dewan Manguni, para tokoh
militer Sulawesi memproklamasikan Piagam
Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Proklamasi di Sulawesi dipelopori oleh Letnan
Kolonel Ventje Sumual, Panglima Wirabhuana.
Permesata kemudian bergabung dengan PRRI.
• Untuk menumpas pemberontakan ini, pemerintah
melakukan operasi militer gabungan yang
bernama Operasi Merdeka dipimpin oleh Letnan
Kolonel Rukminto Hendraningrat.
• Operasi menumpas Permesta ini sangat kuat
karena musuh memiliki persenjataan modern
buatan Amerika Serikat terbukti dengan
ditembaknya Pesawat Angkatan Udara
Revolusioner (AUREV) yang dikemudikan oleh
Tujuan Pemberontakan
PRRI dan PERMESTA
• Menuntut alokasi dana pembangunan
untuk meningkatkan kesejahteraan
tentara di Sumatra dan Sulawesi.
• Mondorong pemerintah supaya
memperhatikan pembangunan secara
menyeluruh.
• Membenahi sistem pembangunan oleh
pemerintahan pusat.
Dampak Pemberontakan
PRRI dan PERMESTA
• Hubungan pemerintahan Indonesia - Amerika
tidak harmonis.
• Timbulnya trauma di masyarakat Sumatra
(Padang).
• Terbentuknya dewan-dewan yang menambah
kemampuan organisasi masyarakat.
Tokoh Pemberontakan PRRI dan
PERMESTA
Syafruddin
diangkat sebagai
Perdana Menteri PRRI
dan kemudian
membentuk Kabinet,
namun PRRI tetap
mengakui Soekarno
sebagai Presiden PRRI,
karena ia diangkat
Syafruddin Prawiranegara secara konstitusional.
Tokoh PRRI
Kolonel Ahmad
Husein (lahir
di Padang, Sumatera Barat, 1
April 1925 – meninggal di
Padang, 28
November 1998 pada umur
73 tahun) adalah seorang
pejuang
kemerdekaan Indonesia dan
pemimpin militer PRRI.
Persoalan Negera
Federal dan BFO
• Latar Belakang Persoalan Negera
Federal dan BFO:
• Persaingan yang timbul terutama
adalah antara golongan federalis
yang ingin bentuk negara federal
dipertahankan dengan golongan
unitaris yang ingin Indonesia
menjadi negara kesatuan.
Tujuan Persoalan
Negera Federal dan
BFO
• Masing – masing kubu yaitu
kubu yang mendukung bentuk
negara federal dan yang
mendukung bentuk negara
kesatuan berusaha mencapai
keinginan mereka yang
bertentangan.
Dampak Persoalan Negara
Federal dan BFO
• Pembentukan Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan
masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam
KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS
diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari
personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti
APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas
musuhnya, yaitu KNIL.
• Persoalan BFO ini menimbulkan
pergolakan yang mengarah pada
perpecahan.
• Dampak positif terdapat pada
negara-negara bagian yang
keberadaannya ingin dipertahankan
setelah KMB, harus berhadapan
dengan tuntutan rakyat yang ingin
agar negara - negara bagian
tersebut bergabung ke RI.
Tokoh BFO
• Dalam perjuangan
federalisme, Sultan Hamid
II memperoleh jabatan
penting sebagai wakil
daerah istimewa
Kalimantan Barat dan
selalu turut dalam
perundingan-
perundingan Malino, Denp
asar, BFO, BFC, IJC dan
KMB di Indonesia dan
Belanda.

Anda mungkin juga menyukai