Anda di halaman 1dari 27

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Disusun oleh :
Erik Budiana (7/9A)
Hernanda Fatchurrohman (9/9A)
Pinasthi Soesilo O. (18/9A)
Satria Arya P. (24/9A)
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
(1950-1959)
adalah masa di mana sistem
Demokrasi Terpimpin sempat
berjalan di Indonesia. Demokrasi
terpimpin adalah sebuah sistem
demokrasi di mana seluruh
keputusan serta pemikiran
berpusat pada pemimpin
negara, kala itu Presiden
Konsep sistem Demokrasi TerpimpinSoekarno.
pertama kali diumumkan oleh
Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada
tanggal 10 November 1956.
Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden
Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang
yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah
UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di
kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya,
diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota
konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka
mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan
LATAR BELAKANG

1. Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada


masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan negara.

2. Dari segi perekonomian: Sering terjadinya pergantian kabinet pada


masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang
dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga
pembangunan ekonomi tersendat.

3. Dari segi politik: Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950.
1. PERKEMBANGAN POLITIK
a) Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Dalam upaya menyelesaikan perbedaan pendapat terkait
dengan masalah dasar negara, kelompok islam
mengusulkan kepada pendukung Pancasila tentang
kemungkinan dimasukkannya nilai-nilai Islam ke dalam
Pancasila, yaitu dimasukkannya piagam jakarta 22 Juni
1945 sebagai pembukaan UUD yang baru. Namun usulan
itu ditolak oleh pendukung Pancasila dan membuat kondisi
negara semakin tidak stabil. Untuk mengtasi masalah
tersebut, presien pun mengeluarkan dekrit presiden.
b) Penyimpangan terhadap UUD 1945
Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin bertujuan untuk menata
kembali kehidupan politik dan pemerintahan yang tidak
stabilpada masa Demokrasi Parlementer dengan kembali
melaksanakan UUD 1945.
c) Kekuatan Politik Nasional
Pada masa Demokrasi Terpimpin kekuatan politik terpusat
antara tig kekuatan politik, yaitu Presiden Soekarno, PKI,
dan TNI angkatan darat.
d) Politik Luar Negri
Berdasarkan UUD 1945, politik luar negri yang dianut
Indonesia adalah politik luar negri yang bebas dan aktif.
Bebas tidak memihak kepada salah satu blok yang ada,
yaitu blok barat dan timur. Namun seiringnya waktu
Indonesia condong ke blok timur.
2. OLDEFO DAN NEFO
 Oledefo (The Old Established Force)
adalah sebutan negara-negara barat yang sudah mapan ekonominya.
Khususnya negara kapitalis.
 Nefo (The New Emerging Force)
Adalah sebutan bagi negara-negara baru, khususnya negara-negara
sosialis. Pada masa demokrasi terpimpin Indonesia lebih banyak
menjalin kerja sama dengan negara-negara Nefo.
3. POLITIK MERCUSUAR
 PolitikMercusuar merupakan politik yang
dijalankan oleh Presiden Soekarno dengan
anggapan bahwa Indonesia mercusuar yang
menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
4. INDONESIA DALAM GERAKAN NON-
BLOK
 Tujuan pendirian Gerakan Non-Blok
a) Menentang imperialisme dan kolonialisme
b) Menyelesaikan sengketa secara damai
c) Mengusahakan pengembangan sosial ekonomi
d) Membantu perdamaian dunia
CIRI-CIRI DEMOKRASI TERPIMPIN
1. KEKUASAAN PRESIDEN
MENDOMINASI
 salah satu akar dari adanya beragam penyimpangan
demokrasi terpimpin adalah karena asas presidensil yang
dianut oleh sistem demokrasi ini, dimana asas ini
akhirnya menempatkan kekuasaan presiden diatas
kekuasaan segalanya di Pemerintahan negara Indonesia.
Dengan berlakukan sistem demokrasi terpimpin maka
secara otomatis maka presiden kala itu yaitu Ir. Soekarno
telah menjadi orang yang memiliki kekuasaan tertinggi.
2. PARTAI POLITIK YANG
PERGERAKANNYA DIBATASI
 Masa ketika demokrasi terpimpin disahkan
adalah masa dimana partai politik tidak lagi
memiliki kebebasan dan bahkan dibatasi
pergerakannya. Bahkan pengambilan jabatan di
dalam pemerintahan kala itu tidak lagi diambil
dari anggota partai politik. Bahkan partai politik
kala itu hanya mengemban peran dalam
mendukung presiden dan kebijakannya.
3. MENGUATKAN PERAN MILITER 
 Benteng pertahan kala itu memang sangat di
optimalkan, dimana peranan militer sangat
diandalklan. Dimana para militer tersebut
dibekali kekuatan senjata dan sebagai tembok
pelindung. Bahkan kemiliteran menguasai
komando dari lembaga pemerintahan.
4. PAHAM KOMUNIS YANG KIAN
BERKEMBANG
 Karena adanya beberapa dasardari
perkembangan landasan demokrasi terpimpin,
memberikan dampak dimana perkembangan dari
partai komunis yang sangat gencar dan cepat. Ini
dinyatakan dan di buktikan dari hubungan timbal
balik berkesinambungan antara PKI dan
Presiden soekarno. Namun PKI juga memiliki
jasa dimana soekarno kala itu dinobatkan
sebagai presiden seumur hidup
PERKEMBANGAN EKONOMI
1. PEMBENTUKAN DEWAN
PERANCANG NASIONAL
(DEPERNAS)
 Upaya perbaikan perekonomian Indonesia dilakukan dengan
pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada
15 Agustus 1959 yang dipimpin Moh. Yamin. Dapernas
kemudian menyusun program kerjanya berupa pola
pembangunan nasional yang disebut sebagai Pola
Pembangunan Semesta Berencana dengan
mempertimbangkan faktor pembiayaan dan waktu pelaksanaan
pembangunan. Pola Pembangunan Semesta dan Berencana
terdiri atas Blueprint tripola yaitu proyek pembangunan, pola
penjelasan pembangunan dan pola pembiayaan pembangunan.
2. PENURUNAN NILAI UANG
 Untuk membendung inflasi dan mengurangi
jumlah uang yang beredar di masyarakat, pada
tanggal 25 Agustus 1950 pemerintah
mengumumkan penurunan nilai uang. Sebagai
contoh, untuk uang kertas pecahan Rp500
nilainya akan berubah menjadi Rp50 begitu
seterusnya. Selain itu, semua simpanan di bank
yang melebihi Rp25.000 akan dibekukan.
3. MELAKSANAKAN DEKLARASI
EKONOMI (DEKON)

 Pada tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru


bagi perbaikan ekonomi secara menyeluruh yaitu
Deklarasi Ekonomi (Dekon). Tujuan dibentuknya Dekon
adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat
nasional, demokratis, dan bebas dari imperialisme. Meski
begitu, dalam pelaksanaannya Dekon tidak mampu
mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi, Dekon
justru mengakibatkan perekonomian Indonesia stagnan.
Masalah perekonomian diatur atau dipegang oleh
pemerintah sedangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi
banyak diabaikan.
KONDISI SOSIAL DAN BUDAYA
1. LARANGAN PEDAGANG ASING DI
LUAR IBUKOTA DAERAH

 Dalam bidang sosial, pada masa Demokrasi Terpimpin


pernah terjadi konflik antar pedagang asing, terutama
Cina. Pada 1 Januari 1960, para pedagang asing
dilarang berdagang di pedesaan. Akibatnya, banyak di
antara mereka yang dipindahkan ke kota. Atas
kebijakan tersebut pemerintah di Beijing memberikan
reaksi keras terhadap usaha tentara Indonesia
melarang warga negara asing (etnis Cina) bergerak
dalam bidang usaha eceran diluar kota-kota besar.
2. KERUSUHAN DI JAKARTA
 Pada masa Konfrontasi
Indonesia-Malaysia,
keadaan sosial Indonesia
mulai kacau. Kedutaan
besar Inggris dan 21 rumah
stafnya dibakar habis di
Jakarta. Sebagai balasan,
kedutaan besar Indonesia di
Malaysia juga mengalami
kerusakan. Hal ini berujung
pada pemutusan hubungan
diplomatik dengan Malaysia
dan Singapura.
3. KONFLIK LEKRA DENGAN
MANIKEBU
 Dalam bidang kebudayaan, juga terdapat konflik Lekra dan
Manikebu. Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) kelompok
pendukung ajaran Nasakom sementara Manikebu (Manifesto
Kebudayaan) adalah sekelompok cendekiawan yang anti
dengan ajaran tersebut. Kelompok Manikebu mendukung
Pancasila, namun tidak mendukung ajaran Nasakom.
Manikebu tidak ingin kebudayaan nasional didominasi ideologi
tertentu. Manikebu kemudian dilarang oleh pemerintah RI
karena dianggap menunjukkan sikap ragu-ragu terhadap
revolusi. Tokoh-tokoh dalam Manikebu antara lain H.B. Jassin
dan Taufiq Ismail.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai