Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK DEMOKRASI

TERPIMPIN BAGI RAKYAT


INDONESIA

NAMA : M.RIYAN PUTRAT.H


KELAS : XII IPS 1
Dampak positif pada masa
demokrasi terpimpin, antara lain:
1.      Pencetusan demokrasi terpimpin telah menyelamatkan negara Republik
Indonesia dari masalah perpecahan di antara para pemimpin Indonesia serta
mampu mencegah krisis yang berkepanjangan.
2.      Pencetusan demokrasi terpimpin telah memberikan pedoman hidup bangsa
Indonesia yang jelas yakni Undang – Undang Dasar (UUD) Tahun 1945.
3.      Pencetusan demokrasi terpimpin menjadi cikal bakal pembentukan
lembaga tinggi negara yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
(MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
Dampak Negatif Demokrasi
Terpimpin:
1.      Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) sebagai
produk pemilu pertama pada tahun 1960 karena DPR menolak menyetujui Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diajukan Presiden.
2.      Diangkatnya Presiden Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Dimana tindakan pengangkatan
Presiden seumu hidup ini telah melanggar ketentuan Pasal 7 Undang – Undang Dasar
(UUD) Tahun 1945.
3.      Dilanggarnya ketentuan Undang – Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 dengan
diangkatnya ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan
rakyat Gotong Royong sebagai Menteri. Sebab menurut ketentuan UUD 1945
kedudukan DPR adalah sebagai lembaga legislatif.
4.      Diberikannya kekuasaan yang terlalu besar
kepada Presiden, dan lembaga tinggi negara
lainnya.
5.      Diberikannya peluang terhadap pihak
militer untuk ikut terjun ke dalam dunia politik.
6.      Banyaknya penyimpangan yang dilakukan
atas UUD 1945 sebagai kostitusi negara Republik
Indonesia
PEMBAHASAN :
Demokrasi terpimpin merupakan suatu pelaksanaan
sistem demokrasi dimana seluruh pemikiran dan
keputusan negara berpusat pada Presiden Soekarno.
Konsep Demokrasi Terpimpin pertama kali
dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10
November 1956 pada sidang konstituante.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai