Anda di halaman 1dari 2

Dampak positif pada masa demokrasi terpimpin, antara lain:

1. Pencetusan demokrasi terpimpin telah menyelamatkan negara Republik Indonesia dari masalah perpecahan di antara
para pemimpin Indonesia serta mampu mencegah krisis yang berkepanjangan.

2. Pencetusan demokrasi terpimpin telah memberikan pedoman hidup bangsa Indonesia yang jelas yakni Undang –
Undang Dasar (UUD) Tahun 1945.

3. Pencetusan demokrasi terpimpin menjadi cikal bakal pembentukan lembaga tinggi negara yakni Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).

Dampak Negatif Demokrasi Terpimpin:

1. Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) sebagai produk pemilu pertama pada tahun 1960
karena DPR menolak menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diajukan Presiden.

2. Diangkatnya Presiden Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
(MPRS). Dimana tindakan pengangkatan Presiden seumu hidup ini telah melanggar ketentuan Pasal 7 Undang – Undang
Dasar (UUD) Tahun 1945.

3. Dilanggarnya ketentuan Undang – Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 dengan diangkatnya ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong sebagai Menteri. Sebab menurut ketentuan
UUD 1945 kedudukan DPR adalah sebagai lembaga legislatif.

4. Diberikannya kekuasaan yang terlalu besar kepada Presiden, dan lembaga tinggi negara lainnya.

5. Diberikannya peluang terhadap pihak militer untuk ikut terjun ke dalam dunia politik.

6. Banyaknya penyimpangan yang dilakukan atas UUD 1945 sebagai kostitusi negara Republik Indonesia

Pembahasan:

Demokrasi terpimpin merupakan suatu pelaksanaan sistem demokrasi dimana seluruh pemikiran dan keputusan negara
berpusat pada Presiden Soekarno. Konsep Demokrasi Terpimpin pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada
tanggal 10 November 1956 pada sidang konstituante.
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno antara lain:

1. Banyaknya gerakan separatis di daerah menyebabkan ketidakstabilan negara.

2. Program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi
tersendat karena seringnya dilakukan pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal.

3. Kegagalan konstituante menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950.

Adapun ciri-ciri demokrasi terpimpin sebagai berikut:

1. Dominasi Presiden Soekarno dalam memikirkan dan mengambil keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2. Terbatasnya peran partai politik di Indonesia pada masa demokrasi terpimpin.

3. Terbukanya kesempatan pihak militer untuk terjun dalam perpolitikan Indonesia.

4. Tumbuh dan berkembangnya pengaruh Partai Komunis Indonesia pada masa demokrasi terpimpin.

Demokrasi terpimpin juga menyebabkan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif menjadi sedikit menyimpang,
yang dapat dilihat pada beberapa tindakan, antara lain:

1. Pemerintahan orde lama membagi kekuatan politik dunia menjadi dua, yakni New Emerging Forces (NEFO) dan Old
Established Forces (OLDEFO).

2. Melakukan konfrontasi dengan Malaysia dengan alasan bahwa Federasi Malaysia merupakan boneka Inggris untuk
melakukan penjajahan yang membahayakan revolusi Indonesia.

3. Penarikan diri Indonesia dari keanggotaan Perserikatan Bangsa Bangsa dengan alasan diterimanya Malaysia sebagai
anggota dewan keamanan tidak tetap PBB sehingga Indonesia terkucilkan dari dunia pergaulan internasional.

4. Indonesia membentuk poros Jakarta – Beijing pada masa orde lama sehingga membuat Indonesia seolah – olah pro
komunis.

5. Indonesia melaksanakan politik mercusuar, yakni suatu politik yang mengagungkan kebesaran Indonesia di mata
dunia pergaulan internasional dengan membangun Stadion Senayan (gelora bung Karno) dan menyelenggarakan pesta
olahraga negara - negara anggota NEFO di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai