Anda di halaman 1dari 119

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si.

Sejarah Indonesia 2 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Buku Sejarah Indonesia 2 untuk Sekolah Menengah Atas dan
Sederajat.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 yang mengacu pada sistem
belajar tuntas dan sistem pembelajaran aktif, diperlukan berbagai informasi
penunjang sebagai bahan literasi untuk mengembangkan kreatifitas dan keaktifan
peserta didik. Untuk mendukung Kurikulum 2013, maka dibutuhkan banyak
referensi sebagai bekal tenaga pendidik dan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin.
Buku Sejarah Indonesia 2 ini ditujukan kepada para guru sejarah dan
peserta didik agar lebih baik dan maksimal dalam mempelajari Sejarah Indonesia
sebagaimana tuntutan Kurikulum 2013. Buku ini juga memuat latihan soal yang
dapat mendukung pemahaman peserta didik dalam memahami dan mencapai
Standar Kompetensi yang diharapkan.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru SMA Negeri 1 Sentani yang telah
memberikan dukungan moril kepada penulis hingga selesainya buku ini. Semoga
dengan tersusunnya Buku Sejarah Indonesia 2 ini dapat memberikan manfaat
kepada guru sebagai tenaga pendidik dan para peserta didik dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar yang lebih baik dan dalam skala yang lebih luas dapat
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Penulis menyadari bahwa Buku Sejarah Indonesia 2 ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, masukan, kritik dan saran tetap penulis harapkan demi
kesempurnaan Buku Sejarah Indonesia 2 ini ke depan.
Penulis,

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 2


Motto:

Menulislah, engkau akan dikenang di bumi


Beriman dan bertaqwalah, engkau akan dikenal di langit

@bu Uzair Assantani Harjuni Serang

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 3


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………… ……... 2

Motto …………………………………………………………………….. 3

Daftar Isi ……………………………………………………………........ 4

BAB I. KOLONIALISME DAN IMPERIALISME ……………………. 5

BAB II. PERLAWANAN TERHADAP KOLONIALISME …………… 17

BAB III. PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA …………………. 34

PENILAIAN AKHIR SEMESTER …………………………... 54

BAB IV. JAMAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA ………. 65

BAB V. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA …………… 87

BAB VI. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

INDONESIA …………………………………………………. 96

PENILAIAN AKHIR TAHUN ………………………………. 107

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 117

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 4


BAB I

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

A. Pengertian Kolonialisme Dan Imperialisme


Kolonialisme adalah suatu paham atau pengembangan kekuasaan sebuah
negara atas manusia dan wilayah di luar batas negaranya (Penjajahan tidak
langsung/ tidak mendirikan pemerintahan di daerah yang dijajah).

Bentuk Kolonialisme dibagi menjadi 4 (empat):


1. Koloni penduduk, yaitu menjajah dan memusnahkan
penduduk di daerah jajahan (Inggris di Amerika Utara)
2. Koloni kelebihan penduduk, didorong oleh faktor kelebihan
penduduk (Italia dan Jepang abad ke-20)
3. Koloni deportasi, adanya pembuangan narapidana ke wilayah
lain (Pembuangan ke Australia)
4. Koloni eksploitasi, yaitu pengurasan habis-habisan sumber
daya alam suatu wilayah (Misal: Indonesia oleh Belanda)

Imperialisme adalah suatu paham atau politik menguasai dengan paksa


seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri. (Penjajahan langsung/
mendirikan pemerintahan di daerah yang dijajah).

Imperialisme dibagi dua:


1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism), berlangsung sebelum
revolusi industri dengan dipelopori Spanyol dan Portugal. Inti dari
imperialism kuno adalah semboyan gold, glory, gospel.
2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism), timbul sesudah
revolusi industri yang membutuhkan bahan mentah yang banyak
dan pasar yang luas.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 5


B. Faktor Penyebab Kolonialisme Dan Imperialisme

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


2. Penjelajahan samudera, faktor terjadinya penjelajahan samudera antara lain:
a. Pernyataan Galileo Galilei bahwa bumi itu bulat.
b. Penemuan kompas.
c. Jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki (1453)
d. Semangat balas dendam terhadap Islam (renconquesta)
3. Semboyan Gold, Glory, Gospel (Kekayaan, Kejayaan, Penyebaran Agama)
4. Merkantilisme, yaitu sistem perekonomian yang dikuasai oleh negara untuk
memiliki logam mulia dengan sebesar-besarnya.
5. Berkembangnya kapitalisme, yaitu paham untuk mendapatkan modal
sebanyak-banyaknya.
6. Revolusi Industri yang memerlukan bahan baku dan daerah pemasaran.

Perjanjian Thordesillas (7 Juni 1494)


Isinya:
1. Arah Penjelajahan Spanyol dari Eropa ke Barat
2. Arah Penjelajahan Portugis dari Eropa ke Timur

Perjanjian Saragoza (1529), ditandatangani setelah Portugis bertemu dengan


Spanyol di Maluku
Isinya:
1. Portugis boleh menguasai belahan dunia bagian timur (dari Eropa ke timur
sampai ke Maluku)
2. Spanyol boleh menguasai belahan dunia bagian barat (dari Eropa ke barat
sampai ke Filipina.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 6


C. Kedatangan Bangsa Barat Di Indonesia

1. Bangsa Portugis

a. Bartholomeus Diaz (1450-1500) Jalur yang ditempuh melalui


pantai barat Afrika hingga berhasil mencapai ujung selatan Afrika,
yaitu Tanjung Harapan.
b. Vasco da Gama, berangkat tahun 1497, perjalanan ini memutari
Tanjung Harapan kemudian menyisir pantai timur Afrika dan
berlabuh di Calcutta (India) pada tanggal 20 mei 1498.
c. Alfonso d‟Alburquerque, 1509 :

1). Berhasil menguasai Bandar Goa (India)


2). 10 Agustus 1511, berhasil menaklukkan Malaka dan Alfonso
d‟Alburquerque diangkat menjadi penguasa di Malaka
3). Alfonso d‟Alburquerque mengutus anak buahnya: Antonio de
Abreau dan Francisco Serrao untuk berlayar menemukan
kepulauan rempah-rempah (Maluku).

2. Bangsa Spanyol

a. Christophorus Columbus, tiba di kepulauan Bahama. Bangsa


Spanyol mengira daerah tersebut adalah Hindia atau India, Maka
Bangsa Spayol menyebut penduduk lokal dengan sebutan
“Indian”
b. Amerigo Vespuci, mencapai Amerika Selatan pada tahun 1499.
Nama Amerika diambil dari salah satu pemimpin ekspedisi
Spanyol, yaitu Amerigo Vespuci
c. Ferdinand Magellan (Magelhaens) dan Sebastian del Cano

 1521 ekspedisi sampai kepulauan Massava (Filipina)


 1521 berhasil berlayar di kepulauan Maluku (Tidore, Bacan,
Jailolo).

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 7


 Perselisihan akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Saragoza
1529
3. Bangsa Inggris

 Bangsa Inggris meniru jejak bangsa Spanyol yaitu dengan


berlayar ke arah Barat
 Rombongan pertama dipimpin oleh Francis Drake, berangkat
tahun 1577 dan mendapat dukungan dari Ratu Elizabeth I,
Francis Drake dibantu oleh Thomas Cavendis
 Rombongan berhasil sampai Ternate tahun 1579
4. Bangsa Belanda
 Pada tahun 1595, ekspedisi pertama dipimpin oleh Cornelis de
Houtman
 Pada tahun 1596, rombongan ekspedisi tiba di Banten, mendapat
penolakan dari masyarakat setempat karena tidak menghormati
masyarakat setempat
 Pada tahun 1597, kembali ke Belanda dengan membawa banyak
rempah-rempah untuk menunjukkan keberhasilan menemukan
kepulauan rempah-rempah
 Pada tahun 1598, ekspedisi kedua dipimpin oleh Jacob Van
Neck, dia lebih pandai berdiplomasi, dan lebih bersifat ramah dan
menghargai masyarakat setempat. Bahkan mereka memberi
cendera mata berupa tempat minum dari emas murni kepada
penguasa Banten.

5. Masa kekuasaan VOC


a. Latar belakang pembentukan VOC:
 Terjadi persaingan di antara kongsi dagang Belanda yang datang ke
kepulauan Indonesia sejak 1596.
 Kongsi dagang Belanda harus bersaing dengan kongsi dagang Inggris.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 8


b. Pembentukan VOC
 Pada tanggal 20 maret 1602, Belanda membentuk sebuah organisasi
perdagangan bernama Vereenigde Oost-Indiche Compagnie
(Persekutuan Dagang Hindia Timur)
 VOC dibentuk atas saran Prins Maurits sebagai Wali Negara Belanda
dalam Staaten General (parlemen). VOC memiliki kantor pusat di
Amsterdam
c. Tujuan pembentukan VOC:
1. Membantu keuangan pemerintah
2. Menyaingi pedagang-pedagang lainnya
3. Memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan monopoli
perdagangan
4. Menjalankan pemerintahan sebagai wakil pemerintah Belanda di Hindia
Timur

d. Hak Octroi (Istimewa) VOC:


1. Monopoli perdagangan
2. Mencetak dan mengeluarkan uang
3. Mengangkat dan memberhentikan Pegawai
4. Memiliki tentara
5. Mendirikan Benteng (Loji)
6. Mengadakan Perjanjian dengan raja-raja
7. Memberhentikan Penguasa Setempat
8. Menyatakan Perang atau Damai
e. Perkembangan VOC:
 Kebijakan VOC di Kepulauan Maluku:
1. Hongi Tochten (pelayaran hongi), pelayaran pantai yang dilengkapi
dengan angkatan perang untuk mengawasi para pedagang Maluku agar
tidak menjual rempah-rempah kepada pedagang lain dan jika melanggar
akan mendapatkan hukuman yang berat.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 9


2. Ekstirpasi, menebang tanaman rempah-rempah penduduk agar produksi
rempah-rempah tidak berlebihan.
3. Contingenten, kewajiban rakyat membayar pajak hasil bumi.
 Gubernur Jendral VOC:
1. Pieter Both, gubernur jenderal yang petama, (1602-1614)
2. Gerald Reynest (1614-1615)
3. Laurents React (1615-1619) berhasil membangun gedung Mauritius di
tepi Sungai Ciliwung
4. Jan Pieterzoon Coen, memiliki tugas berat, harus merebut Jayakarta
dari kekuasaan Banten. Pada tanggal 30 Mei 1619 berhasil menguasai
Jayakarta dan membakar isi kota Jayakarta dan kemudian di atas puing-
puing kota Jayakarta J.P.Coen membangun kota baru yang diberi nama
Batavia dan menjadi pusat kekuatan VOC
 Cara VOC menjalankan kekuasannya di Indonesia :
1. Melakukan contingenten, yaitu rakyat diwajibkan membayar pajak
berupa hasil bumi
2. Menerapkan verplichte leverantie, yaitu rakyat wajib menyerahkan
pajak berupa hasil bumi di daerah yang tidak dikuasai VOC
(Yogyakarta dan Surakarta)
3. Melaksanakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk
menanam kopi di daerah Priangan
4. Menjalin kerja sama dengan pemerintah tradisional untuk
mempermudah penaklukan wilayah
5. Untuk mengawasi monopoli perdagangan di beberapa wilayah,
VOC tetap menjalankan pelayaran Hongi
6. Untuk memperkuat kedudukannya, VOC mendirikan benteng
pertahanan, antara lain :
 Benteng Duurstede di Saparua
 Benteng Nassau di Banda
 Benteng Victoria di Ambon
 Benteng Orange di Ternate
 Benteng Rotterdam di Makassar

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 10


f. Pembubaran VOC: 31 Desember 1799
Faktor penyebab bubarnya VOC:
1. Banyaknya korupsi
2. Biaya perang yang besar (Perang Diponegoro dan perang Padri)
3. Hutang-hutang VOC banyak
4. Anggaran untuk pegawai yang besar
5. Tetap memberikan deviden kepada pemegang saham
6. Persaingan dengan korupsi dagang lain, seperti East Indian Company (EIC)

6. Penjajahan Pemerintahan Hindia Belanda

a. Daendels

 Pada tahun 1808 Herman William Daendels ditunjuk sebagai Gubernur


Jenderal Hindia Belanda
 Daendels bertugas mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris
 Daendels sangat terpengaruh dengan Revolusi Prancis
 Daendels ingin menghapuskan praktik feodalisme
 Tindakan-tindakan Daendels :
1. Membagi pulau Jawa menjadi 9 Karesidenan dan 31 kabupaten
2. Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan
3. Membentuk 3 jenis pengadilan untuk orang Eropa, Pribumi dan Timur
Asing
4. Membangun jalan Anyer-Panarukan
5. Monopoli perdagangan, kerja rodi, dll
 Kesalahan Daendels :
1. Sering memaksakan kehendak
2. Memberikan hukuman berat terhadap pegawai/pejabat yang korupsi
3. Menjual tanah kepada pihak swasta untuk memperkaya diri sendiri
b. Janssens
 Memerintah sejak Mei 1811

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 11


 Berusaha memperbaiki keadaan wilayah yang ditinggalkan Daendels, tapi
tidak memiliki kecakapan seperti yang diharapkan
 Tidak dapat menahan serangan Inggris ke pulau Jawa
 Menyerah kepada Inggris pada tanggal 18 September 1811 melalui
Kapitulasi Tuntang.
 Isi Kapitulasi Tuntang:

1. Pulau Jawa dan daerah sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan


kepada Inggris.
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
3. Orang-orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.

c. Raffles (Mewakili Pemerintahan Inggris)


 Tindakan Raffles :
1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karesidenan
2. Menetapkan sistem sewa tanah/landrente
3. Monopoli garam dan minuman keras
4. Menghapus pajak hasil bumi dan sistem penyerahan wajib
5. Menghapus kerja rodi dan perbudakan

 Pengaruh Positif kebijakan Raffles di Indonesia:


1. Menulis Buku Sejarah Pulau Jawa berjudul The History of Jawa
2. Istri Raffles yang bernama Olivia Marianne merintis Kebun Raya
Bogor
3. Berperan dalam Perkumpulan Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan,
misalnya Bataviaasch Genootschap di Harmoni Jakarta.
4. Menemukan tanaman endemik Indonesia, Rafflesia Arnoldi (Bunga
Bangkai)
5. Mengangkat kembali Sultan Sepuh sebagai Sultan Yogyakarta.
 Pemerintahan Raffles di Indonesia tidak berlangsung lama. Berdasarkan
Konvensi London pada tahun 1814, Inggris sepakat untuk menyerahkan
kembali Indonesia kepada Belanda. Penyerahan kekuasaan baru terealisasi
pada tahun 1816. Dalam proses penyerahan, pihak Inggris diwakili oleh

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 12


John Vendall, Belanda diwakili oleh tiga Komisaris Jenderal, yaitu
Buyskes, Elout, dan Van Der Capellen.
 Perbedaan Konvensi London dan Traktat London:
CONVENTION OF TRAKTAT LONDON 1824
LONDON
Nusantara dikembalikan 1. Belanda menarik diri dari Singapura
kepada Belanda 2. Inggris menarik diri dari Bengkulu
dan Bangka Belitung
3. Kemerdekaan Aceh dihormati dan
dijadikan Bufferstaat (Daerah
Penyangga)

d. Pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942)


1. Pemerintahan Komisaris Jenderal, 1816 dipimpin VAN DER CAPELLEN
Tugas: Menyelesaikan perselisihan dengan Inggris melalui Traktat London
1824
2. Pemerintahan VAN DEN BOSCH, 1830 (Menerapkan Sistem Tanam
Paksa/Cultuur Stelsel)
Program Gubernur Jenderal Van Den Bosch:

a. Sistem Sewa Tanah dengan uang dihapuskan


b. Sistem tanam bebas diganti dengan tanam wajib
c. Pajak tanah dibayar dengan penyerahan wajib hasil tanaman
d. Kerja Wajib (Rodi) dilaksanakan kembali untuk memperlancar
tanam paksa
 Akibat Tanam Paksa:
BAGI BANGSA INDONESIA BAGI BANGSA BELANDA

a. Gagal panen padi dan beban a. Meningkatnya hasil tanaman


pajak berat eksport
b. Kemiskinan, kelaparan, dan b. Mendapatkan keuntungan
penderitaan fisik serta yang sangat besar
kematian c. Hutang-hutang lunas, biaya
c. Mengenal Tanaman baru/ pemerintah cukup untuk
eksport membangun negerinya

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 13


Penentang Tanam Paksa:

 E. Douwes Dekkker (Multatuli) melalui Buku Max Havelar


 Baron Van Hoevell

3. Politik ekonomi liberal/Pintu Terbuka, mulai Tahun 1870

a. Penanaman modal swasta asing, berdasar UU Agraria dan UU Gula.


b. Akibat: munculnya buruh dan Poenale Sanctie (hukuman bagi para
pekerja perkebunan yang berupaya melarikan diri, hukuman berupa :
denda, disekap, ditelanjangi, cambuk dan kerja paksa tanpa upah /
dibunuh

4. Politik Etis, 1901


 Dicetuskan oleh Conrad Theodore Van Deventer
 Berisi tentang irigasi, migrasi dan edukasi

5. Pengaruh Kolonialisme di Indonesia :

a. Bidang Ekonomi

 Kekayaan alam diekspolitasi oleh penjajah


 Bangsa Indonesia tidak menikmati hasil kekayaannya (miskin)
 Jalur perdagangan Nusantara dikuasai penjajah dan masuknya barang –
barang import
 Tumbuhnya daerah-daerah perkebunan
 Adanya penanaman modal asing

b. Bidang Politik

 Melemahnya kekuasaan raja-raja lokal


 Kekuasaan dipegang oleh bangsa asing
 Mulai masuk sistem pemerintahan modern

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 14


c. Bidang Hukum

 Pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, hokum yang berlaku merupakan


hokum adat yang diwariskan secara turun temurun, ketika bangsa Barat
dating dan berkuasa, hukum kolonial asing diterapkan
 Hukum kolonial sangan mempengaruhi hokum di Imdonensia hingga saat
ini. Penggunaan istilah-istilah hokum berbahasa Belanda masih
ditemukan dalam hokum Indonesia

d. Bidang Sosial

 Pengaruh kolonialisme telah memperkenalkan sistem pendidikan Barat


dalam bentuk sekolah-sekolah modern
 Ada kosakata Belanda atau Portugis yang diserap dalam bahasa Indonesia
 Kebiasaan kaum kolonial ditiru masyarakat pribumi

e. Bidang Agama/Budaya :

 Berkembangnya agama Kristen


 Mengenal pakaian model Barat
 Ada kosa kata dari Barat
 Bidang kesenian, seni musik keroncong yang merupakan pengaruh dari
musik Portugis
 Dalam bidang arsitektur, terdapat gaya arsitektur India (Iindische), yakni
bangunan dengan perpaduan gaya asli Indonesia dan kolonial Belanda

f. Sosial/Demografi :

 Adanya diskriminasi sosial: Kelas Eropa, Timur Asing dan Pribumi


 Munculnya kaum pekerja paksa dan buruh
 Terjadi migrasi / transmigrasi
 Penduduk Jawa masih terpadat

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 15


LATIHAN SOAL
A. Kerjakan Soal-soal berikut!
1. Jelaskan perbedaan Kolonialisme dengan Imperialisme!
2. Jelaskan yang mendorong bangsa barat untuk melakukan penjelajahan
samudera!
3. Deskripsikan cara Jacob Van Neck agar kedatangannya diterima baik
oleh penguasa Banten!
4. Deskripsikan proses pembentukan VOC!
5. Sebutkan 4 (empat) cara VOC dalam menjalankan kekuasaannya di
Indonesia!
6. Jelaskan penyebab penurunan keuntungan yang diperoleh VOC pada
masa kejayaannya!
7. Sebutkan 4 (empat) kebijakan yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal
Raffles ketika memerintah di Indonesia!
8. Mengapa sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) dihapuskan meskipun
mendatangkan keuntungan besar bagi Belanda?
9. Mengapa pada masa kekuasaan VOC, pelaksanaan Tanam Paksa dan
Politik Liberal menyebabkan penderitaan rakyat?
10. Bagaimana latar belakang munculnya ide balas budi di kalangan kaum
humanis?

B. Berikan keterangan tentang:


1. Kolonialisme, Imperialisme, Merkantilisme, Kapitalisme, Liberalisme
2. Gold, Glory, Gospel
3. Vini, Vidi, Vici
4. Reconquesta
5. VOC, EIC
6. Contingenten
7. Verplichte leverantie
8. Preanger Stelsel
9. Ekstirpasi, Hongi Tochten
10. Divide et Impera
11. Recognitie Penningen
12. Landrente, Cultuur Stelsel, Cultuur Procenten
13. Perjanjian Tordesillas, Perjanjian Saragosa
14. Kapitulasi Tuntang, Traktat London
15. Politik Etis, Politik Pintu Terbuka
16. Poenale Sanctie, Prefektur
17. Revolusi, Volksraad

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 16


BAB II
PERLAWANAN TERHADAP KOLONIALISME

A. Perlawanan terhadap Kolonialisme sebelum Lahirnya Kesadaran


Nasional

Ciri-ciri perlawanan-perlawanan yang terjadi sebelum lahirnya kesadaran


nasional :
1. Bersifat lokal (kedaerahan)
2. Bergantung pada seorang pimpinan kharismatik
3. Perlawanan bersifat fisik atau mengandalkan kekuatan senjata
4. Mudah dipecah-belah (di adu domba)

B. Perlawanan terhadap Portugis

1. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis


a. Latar belakang:
Kedudukan Portugis di Malaka dan monopoli perdagangan
Portugis ancaman Aceh (karena Raja Aceh, Sultan Iskandar
Muda mempunyai cita-cita “menyatukan Sumatera Utara dan
Malaka”
b. Proses perlawanan:
Serangan I dibawah pimpinan Sultan Salahudin Riayat
Syah Kahar
Serangan II dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda
Strategi:
 Kapal-kapal baru dengan 600-800 prajurit
 Mendatangkan kuda-kuda dari Persia, pasukan gajah,
milisi infanteri
 Menempatkan pengawas di jalur-jalur perdagangan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 17


c. Akhir Perlawanan:
Pengganti Sultan Iskandar Muda adalah Sultan Iskandar Thani.
Pada masa Sultan Iskandar Tani, Aceh mengalami kemunduran.
Tahun 1641: Portugi keluar dari Malaka terdesak oleh VOC.
2. Perlawanan Kesultanan Ternate
a. Sebab:
 Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh Portugis
 Portugis ikut campur tangan dalam urusan
pemerintahan kesultana Ternate.
b. Proses perlawanan:
 Pada masa pemerintahan Hairun (1534-1570) rakyat
Ternate bangkit melawan dan mengusir Portugis dari
Ternate
 Portugis di Maluku sulit mendapat bantuan karena
keberadaan Aceh dan Demak yang terus mengancam
Portugis
 Gubernur Portugis di Maluku, Lopez de Mesquita
mengajukan perundingan damai kepada Sultan Hairun di
Benteng Sao Paulo, ternyata dalam perundingan ini Sultan
Hairun ditangkap dan dibunuh. Lopez menganggap bahwa
dengan terbunuhnya Sultan Hairun perlawanan rakyat
Ternate akan berhenti karena kehilangan pimpinan. Tapi
kenyataannya Ternate semakin marah dan bersatu melawan
Portugis di bawah Sultan Baabullah (1570-1583).
c. Akhir perlawanan:
 Benteng Sao Paulo dikepung selama 5 tahun, akhirnya
pada tahun 1575 Portugis meninggalkan Ternate dan
pindah ke Ambon
 Ternate menjadi kerajaan Islam terkuat di Maluku,
Sultan Baabullah mendapat julukan “Penguasa 72
negeri”

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 18


3. Perlawanan Kesultanan Demak (Raden Patah)
a. Sebab:
 Pendudukan Portugis atas Malaka pada tahun 1511
serta kebijakan monopoli yang diterapkan Portugis
membuat aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh
orang-orang Islam di Maluku tergangu.
b. Tujuan penyerangan Demak terhadap Portugis di Malaka:
 Untuk menghambat niat Portugis menguasai pulau Jawa
c. Proses perlawanan:
 Pasukan Demak di bawah Pati Unus menyerang
Portugis di Malaka dua kali, yaitu pada tahun 1512 dan
1513
 Demak berusaha menguasai kerajaan-kerajaan pantai utara
Jawa, seperti Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon di bawah
pimpinan Demak.
 Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu merasa terancam
oleh ekspansi Demak ke Sunda Kelapa, pelabuhan utama
Pajajaran, maka dalam memperkuat pertahanan, Pajajaran
menjalin persekutuan dengan Portugis pada tahun 1522.
 Kabar persekutuan Pajajaran-Portugis sampai ke telinga
penguasa Demak. Khawatir ekspansi Portugis di depan
mata, Demak yang saat itu dipimpin oleh Sultan Trenggono
terlebih dahulu menyerang Sunda Kelapa (1526) dan
berhasil menguasainya.
 Pada tahun 1527, tanpa menyadari perubahan kekuasaan di
Sunda Kelapa, Portugis tiba untuk membangun benteng.
Dari Sunda Kelapa, Demak di bawah pimpinan Fatahillah
berhasil menghalau Portugis pada tanggal 22 Juni 1527.
Atas kemenangan itu, Fatahillah mengganti nama Sunda
Kelapa menjadi Jayakarta yang berati Kemenangan yang
gemilang.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 19


C. Perlawanan terhadap VOC

1. Perlawanan rakyat Tidore


 1680 VOC berhasil menjadikan Tidore sebagai salah satu
vasalnya (negara bawahan), sehingga menimbulkan reaksi
keras dari Sultan Nuku dan rakyat.
 Sultan Nuku seharusnya menjadi raja Tidore tapi VOC malah
mengangkat Putra Alam (sepupu Nuku)
 Perlawanan Sultan Nuku dan rakyat berhasil membuat VOC
kalah.
 Sultan Nuku (dibantu Inggris) berhasil mengembalikan
kekuasaan Tidore dan Sultan Nuku diangkat sebagai Sultan
yang berdaulat dan Tidore tidak lagi menjadi vasal VOC.

2. Perlawanan Sultan Agung


a. Sebab perlawanan:
 Kedudukan VOC di Batavia merupakan ancaman terhadap
dominasi Mataram di Jawa
 Penderitaan pedagang pribumi karena VOC melakukan
monopoli
 VOC menghalang-halangi kapal dagang Mataram yang
berdagang di Malaka
b. Proses perlawanan :
 Serangan pertama (22 Agustus 1628)
 Dipimpin Tumenggung Bahureksa
 Mendarat di Marunda, sebelah timur Cilincing
 Mendirikan pertahanan Dar Bamboo, tapi diketahui
oleh VOC dan dibakar
 Datang pasukan bantuan dari Mataram:
Tumenggung Suro Agul Agul, Kiai Dipati Ukur dan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 20


Dipati Uposonto. Juga mendapat bantuan laskar
Sunda dibawah pimpinan Dipati Ukur
 Pasukan bantuan berhasil membendung Sungai
Ciliwung, sehingga banyak wabah penyakit kolera.
Bahkan pada tanggal 22 September 1629, JP. Coen
meninggal karena penyakit kolera.
 Serangan kedua (1629)
 Mataram meningkatkan jumlah kapal dan
persenjataan
 Membangun lumbung-lumbung padi di Tegal dan
Cirebon agar pasukan Mataram tidak kekurangan
bahan makanan
 Pimpinan : Dipati Puger dan Dipati Purbaya dengan
80.000 pasukan Mataram, senjata api dan meriam
 Pasukan Mataram berhasil menghancurkan benteng
Hollandia dan masuk Batavia tapi kalah
 JP. Coen mengirim kapal perang ke Tegal dan
Cirebon untuk membakar lumbung padi milik
pasukan Mataram
c. Akhir perlawanan:
 VOC terus mengawasi gerak-gerik Mataram
 1646 sepeninggal Sultan Agung VOC berhasil
melemahkan Mataram, bahkan Raja Amangkurat I
(pengganti Sultan Agung) bekerjasama dengan VOC

3. Perlawanan Banten
a. Sebab perlawanan:
 VOC ingin menguasai Banten, karena sejak abad ke-17
Banten menjadi pusat perdagangan yang ramai. VOC hanya
bisa membangun Bandar dan beberapa benteng pertahanan
di Batavia, diantaranya benteng Noordwijk.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 21


b. Proses perlawanan :
 Sultan Ageng Tirtayasa untuk memperkuat pertahanan
membangun saluran irigasi yang membentang dari Sungai
Untung Jawa hingga Pontang untuk mempermudah
transportasi perang
 Sultan Ageng Tirtayasa melakukan hubungan dengan
Negara-negara lain (Inggris, Prancis, Denmark, Cina dan
Persia) untuk memulihkan posisi Banten sebagai Bandar
perdagangan internasional dan mengalahkan Batavia
 VOC berusaha melakukan Blockade terhadap pedagangan
di Banten, VOC melarang kapal-kapal Cina dan kapal
dagang dari Maluku melanjutkan pedagangan ke Banten.
Tindakan VOC ini semakin menumbuhkan semangat rakyat
Banten untuk melawan dan mengusir VOC dari Batavia

c. Akhir perlawanan:
 1671, Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perubahan dalam
birokrasi Kerajaan Banten. Sultan Haji diangkat sebagai
raja pembantu (tugasnya: bertanggung jawab terhadap
urusan dalam negeri Banten), sementara itu Sultan Ageng
Tirtayasa dan Pangeran Arya Purbaya bertanggung jawab
atas urusan luar negeri Banten. Pemisahan kekuasaan ini
dimanfaatkan VOC untuk mempraktikkan politik devide et
impera/memecah belah.
 VOC menghasut Sultan Haji, dengan mengatakan bahwa
Pangeran Arya Purbaya yang akan naik tahta menggantikan
Sultan Ageng Tirtayasa. Hasutan ini menyebabkan Sultan
Haji khawatir dan mencurigai Sultan Ageng Tirtyasa dan
Pangeran Arya Purbaya

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 22


 Sultan Haji melakukan kerjasama dan perjanjian dengan
VOC, akibatnya timbul pertentangan antara Sultan Haji dan
Sultan Ageng Tirtayasa
 1681, Sultan Haji berhasil merebut kekuasaan Banten
 1682, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil mengepug wilayah
kekuasaan Sultan Haji. Sultan Haji minta bantuan VOC
untuk mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa
 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan
ditawan di Batavia sampai meninggal
 Setelah berhasil menggulingkan kekuasaan Sultan Ageng
Tirtayasa, Sultan Haji memberi VOC hak monopoli
perdagangan di Banten.

4. Perlawanan rakyat Makassar


a. Sebab perlawanan:
 VOC ingin memaksakan pembatasan pelayaran dan
monopoli perdagangan rempah-rempah
 Masyarakat Makassar sangat menentang monopoli
perdagangan, karena kerajaan Makassar dikenal sebagai
kerajaan yang begitu terbuka dengan pendatang

b. Proses perlawanan :
 1634, VOC memblokade Pelabuhan Somba Opu, tapi
usaha ini gagal karena kapal Makassar berukuran kecil
sehingga dengan gesit mencari jalur baru
 1654, VOC kembali menyerang Makassar, tapi gagal
karena rakyat Makassar memberikan perlawanan sengit
di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin
 1666, VOC mengerahkan armada yang besar untuk
menaklukakan Makassar. VOC mendapat bantuan dari

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 23


Pangeran Bugis (Bone) bernama Aru Palakka. Tujuan
Aru Palakka membantu VOC adalah membebaskan
kerajaan Bone dari kekuasaan Makassar. Aru Palakka
berhasil mendorong rakyat Bugis melakukan
pemberontakan terhadap Sultan Hasanuddin dan
menyerang Makassar. Pasukan Aru Palakka berhasil
menguasai benteng pertahanan Goa di Barombang
sekaligus menandai kemenangan VOC

c. Akhir perlawanan:
 VOC memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani
Perjanjian Bongaya, yang isinya :
1. VOC memperoleh hak monopoli rempah-rempah di
Makassar
2. VOC boleh mendirikan benteng pertahanan di
Makassar
3. Wilayah kekuasaan Kerajaan Goa-Tallo di luar
Makassar menjadi milik VOC
4. Aru Palakka diakui sebagai Raja Bone
 Sultan Hasanuddin tidak ingin melaksanakan isi
perjanjian Bongaya karena menurutnya perjanjian
Bongaya bertentangan dengan adat masyarakat
Makassar
 Sultan Hasanuddin kembali menghimpun kekuatan
rakyat untuk melawan VOC, tapi perlawanannya
berhasil dihentikan oleh VOC sehingga Sultan
Hasanuddin harus menepati isi Perjanjian Bongaya

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 24


D. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
1. Perang Tondano (Minahasa)
Perlawanan rakyat Minahasa terhadap dominasi kolonial di wilayahnya
a. Perang Tondano I: terhadap VOC yang memonopoli beras di
Minahasa.
b. Perang Tondano II: terhadap kebijakan Gubjen Daendels
(memperkuat pertahanan untuk menghalau pasukan Inggris)

2. Perlawanan rakyat Maluku


Dipimpin oleh Pattimura di Saparua, dibantu Anthonie Rhebok,
Thomas Pattiwel, Philip Latumahina, Said Parintah, Ulupaka, dan
Christina Martha Tiahahu
a. Sebab perlawanan:
 Kebijakan-kebijkan Belanda : kerja rodi, penduduk wajib
membuat garam dan ikan asin untuk Belanda
b. Proses perlawanan :
 15 Mei 1817, rakyat Maluku di bawah Pattimura
mengepung Benteng Duurstede (di pulau Saparua)
Residen Van Den Berg tertembak mati, pasukan Pattimura
berhasil kuasai benteng Duurstede
c. Akhir perlawanan :
 November 1817 Belanda mengerahkan pasukan besar-
besaran Pattimura, Thomas Pattiwel, Raja Tiow
ditangkap Belanda
 16 Desember 1817 Pattimura dihukum mati di tiang
gantungan di Ambon
3. Perang Padri (Masyarakat Minangkabau)
a. Sebab perlawanan:
 masyarakat Minangkabau terdiri dari 2 kelompok, yaitu
kelompok masyarakat yang masih pegang teguh adat yang

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 25


menjalankan kebiasaan lama, miras, judi, sabung ayam dan
kelompok Kaum Padri yang ingin memurnikan ajaran Islam
 Tokoh Kaum Padri: Tuanku Nan Renceh, Datuk
Bendaharo, Tuanku Pasaman dan Malim Basa (Tuanku
Imam Bonjol) mampu mengobarkan perlawanan
terhadap kaum adat demi memperbaiki moral rakyat sesuai
tuntutan Islam
 Kaum Adat di bawah pimpinan Suraso melakukan
perlawanan terhadap kaum Padri
 Kaum Adat minta bantuan Belanda, dalam perjanjian
tanggal 10 Februari 1821, kaum adat resmi menyerahkan
Minangkabau kepada Belanda

b. Proses perlawanan:
 Fase I (1821-1825) :
 Kaum Padri dipimpin Tuanku Pasamah dan Tuanku Nan
Receh
 Kaum Padri menang
 Fase II (1825-1830):
 Kolonel De Srues mengutus Sulaiman Aljufri
(saudagar keturunan Arab) untuk meminta agar
Tuanku Imam Bonjol berdamai dengam Belanda
 Perjanjian Padang (15 November 1825):
kesepakatan damai antara kaum Padri dengan
Belanda, ditandatangani oleh Tuanku Nan Receh
dan Tuanku Lintau
 Perjanjian membuat kecewa kaum adat, karena
Belanda damai dengan kaum Padri
 Fase III (1830-1838) :
 Belanda menerapkan taktik Benteng Stelsel untuk
mempersempit gerak kaum Padri

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 26


 Kaum Padri lemah, tinggal Tuanku Imam Bonjol
yang memimpin perlawanan
 Kaum Padri dan Kaum Adat bersatu menyerang
Belanda
 Belanda berhasil mengepung dan merebut benteng
Bonjol, 16 Agustus 1837
 Belanda menangkap Imam Bonjol dalam
perundingan di Palupuh, kemudian dibuang ke
Manado

4. Perang Diponegoro (1825-1830)


a. Faktor penyebab:
Sebab Umum :
 Terpecahnya Mataram menjadi 4 (Kasunanan Surakarta,
Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunegaran,
Kadipaten Pakualaman) kekuasaan dan kekayaan
kerajaan menurun, sehingga kerajaan menerapkan berbagai
macam pajak, seperti: pajak jembatan, jalan dan pasar,
akibatnya beban rakyat semakin meningkat
 Intervensi Belanda di kehidupan Keraton
 Belanda menghendaki persamaan derajat dengan raja-raja
Jawa
Sebab Khusus:
 Tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro dipatok tanpa
izin untuk dijadikan jalan oleh Belanda

b. Proses Perang Diponegoro/Perang Jawa:


 Tokoh yang membantu perjuangan Pangeran Diponegoro
yaitu: Kyai Mojo (ulama dari Surakarta) dan Sentot
Prawirodirjo (panglima perang)

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 27


 Pasukan Pangeran Diponegoro dapat mengalahkan pasukan
Belanda di bawah Jenderal De Kock. Kemenangan tersebut
karena:
 Semangat pasukan Diponegoro tinggi
 Siasat perang Gerilya belum tertandingi
 Sebagian pasukan Belanda menghadapi perang Padri di
Sumatera Barat
c. Akhir perang Diponegoro:
 Belanda menerapkan Benteng Stelsel (sistem benteng),
yaitu Belanda mendirikan benteng di setiap daerah yang
berhasil direbut dari pasukan Diponegoro.
 1830, dalam perundingan di Magelang, Pangeran
Diponegoro berhasil ditangkap kemudian diasingkan ke
Makassar sampai wafat pada tanggal 8 Januari 1855

5. Perlawanan Patih Ketut Jelantik di Bali/Perang Puputan

Berawal dari diterapkannya hukum tawan karang yang menjadi hak bagi
setiap kerajaan-kerajaan di Bali,menurut hukum tawan karang, setiap kapal yang
terdampar di wilayah kekuasaan mereka berhak dirampas muatannya,hal ini tentu
menyebabkan kemarahan Belanda dikarenakan banyak kapal mereka yang
terdampar di perairan Bali kemudian di rampas oleh raja-raja Bali,sehingga
merugikan perekonomian Belanda yang berakibat pada sulitnya perluasan
wilayah.
Belanda yang sejak awal ingin menguasai Bali pun mangajukan perjanjian
agar memberi keringanan terhadap kapal-kapal Belanda dengan menawarkan
berbagai macam negosiasi dan rayuan,namun kerajaan karangasem dan kerajaan
Buleleng tetap menolaknya dan tetap ingin melakukan perlawanan.
Dengan di pimpin oleh I Gusti Ngurah Made Karangasem dan patihnya I Gusti
Ketut Jelantik,rakyat Bali berperang melawan Belanda,dengan mengobarkan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 28


semangat perang puputan,yaitu petempuran habis-habisan hingga keluarga dan
sanak saudara untuk mempertahankan Benteng Jagaraga.
Namun pada 15 April 1849,Belanda berhasil menguasai Benteng
Jagaraga,dengan persenjataan yang modern,I Gusti Ngurah Made Karangasem
dan I Gusti Ketut Jelantik pun menyingkir ke Karangasem untuk mencari
perlindungan namun Belanda berhasil menangkap mereka yang kemudian di
bunuh oleh Belanda
Dengan terbunuhnya I Gusti Ketut Jelantik dan I Gusti Ngurah Made,serta
jatuhnya Benteng Jagara ke tangan Belanda,pelawanan rakyat Balipun semakin
mengendur,hingga akhirnya secara perlahan Belanda berhasil menguasai seluruh
wilayah Bali satu persatu.

6. Perang Banjar

Konflik dengan Belanda sudah ada semenjak Belanda memperoleh hak


monopoli dagang Kesultanan Banjar. Belanda melakukan monopoli perdagangan
yang merugikan pedagang pribumi.
Sebelum Sultan Adam wafat, beliau mengangkat putranya yang bernama
Prabu Anom sebagai penggantinya, tetapi Belanda tidak setuju karena mereka tau
bahwa Prabu Anom membenci Belanda. Belanda menunjuk Bagusnya, tetapi
beliau meninggal. Akhirnya Sultan Adam menunjuk cucunya, yaitu Pangeran
Hidayatullah, tetapi Belanda mencalonkan cucunya yang lain bernama Pangeran
Tamjidillah dikarenakan beliau mudah dipengaruhi Belanda.
Setelah Sultan Adam wafat, Pangeran Tamjidillah menjadi Sultan Banjar,
dan Pangeran Hidayatullah sebagai mangkubumi. Pangeran Tamjidillah
memfitnah Pangeran Hidayatullah. Tetapi setelah diadakan pengusutan, tipu
muslihat Pangeran Tamjidillah itu diketahui oleh Belanda dan Pangeran
Tamjidillah terpaksa diturunkan dari tahta, daerah Kesultanan Banjarmasin pun
dihapuskan oleh Belanda.
Lalu Belanda menangkap Prabu Anom yang menimbulkan kemarahan
rakyat. Akibatnya rakyat Banjar mengadakan perlawanan di bawah pimpinan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 29


Pangeran Antasari, yaitu sepupu Pangeran Hidayatullah. Mereka menggunakan
strategi perang Gerilya. Pasukannya berhasil menyerang pos-pos pertahanan
Belanda, benteng-benteng hingga menggelamkan kapal-kapal Belanda. Namun,
karena jumlah pasukan Belanda lebih banyak dan dengan persenjataan yang
lengkap, Pangeran Hidayatullah bersama keluarganya pun ditangkap dan
diasingkan ke Bogor pada tahun 1862.
Pada 1862, Pangeran Antasari wafat karena sakit yang dideritanya.
Perjuangannya kemudian dilanjutkan dalam bentuk Perang Gerilya yang terdiri
atas kelompok-kelompok kecil.

7. Perlawanan Sisingamangaraja XII

Pada 1824 Perjanjian Belanda Inggris (Anglo-Dutch Treaty of 1824)


memberikan seluruh wilayah Inggris di Sumatra kepada Belanda. Hal ini
membuka peluang bagi Hindia Belanda untuk meng-aneksasi seluruh wilayah
yang belum dikuasai di Sumatra.
Pada tahun 1873 Belanda melakukan invasi militer ke Aceh (Perang Aceh,
dilanjutkan dengan invasi ke Tanah Batak pada 1878. Dan Pada tahun 1877 para
misionaris di Silindung dan Bahal Batu meminta bantuan kepada pemerintah
kolonial Belanda dari ancaman diusir oleh Singamangaraja XII. Kemudian
pemerintah Belanda dan para penginjil sepakat untuk tidak hanya menyerang
markas Si Singamangaraja XII di Bakara tetapi sekaligus menaklukkan seluruh
Toba.
Pada tanggal 6 Februari 1878 pasukan Belanda sampai di Pearaja, tempat
kediaman penginjil Ingwer Ludwig Nommensen. Kemudian beserta penginjil
Nommensen dan Simoneit sebagai penerjemah pasukan Belanda terus menuju ke
Bahal Batu untuk menyusun benteng pertahanan[butuh rujukan]. Namun
kehadiran tentara kolonial ini telah memprovokasi Sisingamangaraja XII, yang
kemudian mengumumkan pulas (perang) pada tanggal 16 Februari 1878 dan
penyerangan ke pos Belanda di Bahal Batu mulai dilakukan.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 30


Pada tanggal 14 Maret 1878 datang Residen Boyle bersama tambahan
pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Engels sebanyak 250 orang tentara dari
SibolgaPada tanggal 1 Mei 1878, Bangkara pusat pemerintahan Si
Singamangaraja diserang pasukan kolonial dan pada 3 Mei 1878 seluruh
Bangkara dapat ditaklukkan namun Singamangaraja XII beserta pengikutnya
dapat menyelamatkan diri dan terpaksa keluar mengungsi. Sementara para raja
yang tertinggal di Bakara dipaksa Belanda untuk bersumpah setia dan kawasan
tersebut dinyatakan berada dalam kedaulatan pemerintah Hindia Belanda.
Walaupun Bakara telah ditaklukkan, Singamangaraja XII terus melakukan
perlawanan secara gerilya, tetapi sampai akhir Desember 1878 beberapa kawasan
seperti Butar, Lobu Siregar, Naga Saribu, Huta Ginjang, Gurgur juga dapat
ditaklukkan oleh pasukan kolonial Belanda.
Di antara tahun 1883-1884, Singamangaraja XII berhasil melakukan
konsolidasi pasukannya[butuh rujukan]. Kemudian bersama pasukan bantuan dari
Aceh, secara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya Uluan dan Balige
pada Mei 1883 serta Tangga Batu pada tahun 1884

8. Perlawanan Rakyat Aceh

Akibat dari Perjanjian Siak 1858, Sultan Ismail menyerahkan wilayah


Deli, Langkat, Asahan dan Serdang kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu
sejak Sultan Iskandar Muda, berada di bawah kekuasaan Aceh. Belanda
melanggar perjanjian Siak, maka berakhirlah perjanjian London tahun 1824. Isi
perjanjian London adalah Belanda dan Britania Raya membuat ketentuan tentang
batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang
Singapura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh. Aceh menuduh Belanda tidak
menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan Aceh
ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Perbuatan Aceh ini didukung Britania.
Perang Aceh Pertama (1873-1874) dipimpin oleh Panglima Polim dan
Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yang dipimpin Köhler. Köhler dengan
3000 serdadunya dapat dipatahkan, di mana Köhler sendiri tewas pada tanggal 14

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 31


April 1873. Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-mana. Yang
paling besar saat merebut kembali Masjid Raya Baiturrahman, yang dibantu oleh
beberapa kelompok pasukan. Ada di Peukan Aceh, Lambhuk, Lampu'uk, Peukan
Bada, sampai Lambada, Krueng Raya. Beberapa ribu orang juga berdatangan dari
Teunom, Pidie, Peusangan, dan beberapa wilayah lain.
Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal
Jan van Swieten. Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874,
dan dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874 Jenderal
Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan
Belanda. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh
Tuanku Muhammad Dawood yang dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indrapuri.
Perang pertama dan kedua ini adalah perang total dan frontal, di mana pemerintah
masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah-pindah ke Keumala
Dalam, Indrapuri, dan tempat-tempat lain.
Perang Aceh ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya dan
dikobarkan perang fi sabilillah. Di mana sistem perang gerilya ini dilangsungkan
sampai tahun 1903. Dalam perang gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku
Umar bersama Panglima Polim dan Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi
serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh, Teuku Umar gugur.
Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi komandan
perang gerilya.
Perang Aceh keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan
perorangan dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan
tanpa komando dari pusat pemerintahan Kesultanan.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 32


LATIHAN SOAL

A. Kerjakan Soal-Soal Berikut!


1. Jelaskan perbedaan ciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan
setelah lahirnya Kesadaran Nasional!
2. Jelaskan faktor penyebab perlawanan rakyat Aceh dibawah
pimpinan Sultan Iskandar Muda terhadap Portugis!
3. Jelaskan faktor penyebab kegagalan Sultan Agung menaklukkan
VOC di Batavia!
4. Jelaskan 2 (dua) isi perjanjian Bongaya dan jelaskan dampak
perjanjian Bongaya terhadap Makassar!
5. Jelaskan 2 (dua) isi Perjanjian Giyanti dan jelaskan dampak
Perjanjian Giyanti terhadap Mataram!
6. Sebukan isi Perjanjian Salatiga!
7. Jelaskan latar belakang perlawanan Pattimura di Maluku!
8. Jelaskan sebab umum dan sebab khusus perlawanan Pangeran
Diponegoro terhadap Pemerintah Kolonial Belanda!
9. Jelaskan konflik yang terjadi antara kaum Padri dan Kaum Adat di
Minangkabau!
10. Jelaskan yang dimaksud Hak Tawan Karang

B. Berikan keterangan tentang:


1. Vassal
2. Kerja Rodi
3. Perjanjian Bongaya
4. Ayam Jantan Dari Timur
5. Perjanjian Giyanti, Perjanjian Salatiga
6. Benteng Stelsel
7. Perang Gerilya
8. Pax Nerlandica
9. Kaum Padri, Kaum Adat, Uleebalang
10. Korte Verklaring

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 33


BAB III
PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

A. Pengertian
Pergerakan Nasional Indonesia memiliki pengertian sebagai berikut :
a) Pergerakan
Maksud dari kata “Pergerakan” meliputi segala macam aksi
dengan menggunakan “organisasi” untuk menentang penjajahan dan
mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjukkan bahwa
aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada pemimpinnya,
anggota, dasar, dan tujuan yang ingin dicapai.
b) Nasional
Istilah “Nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua
aksi dengan organisasi yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti
ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural.

B. Ciri-ciri perlawanan awal abad ke-20


1. Perlawanan dipimpin oleh golongan terpelajar, tidak lagi didominasi
oleh kaum ulama atau tokoh bangsawan.
2. Perlawanan sudah bersifat nasional, tidak lagi kedaerahan.
3. Perlawanan dilakukann melalui organisasi dan diplomasi, tidak lagi
mengutamakan perjuangan fisik bersenjata.
4. Perlawanan tidak bergantung pada seorang pemimpin. Ada kaderisasi
dalam organisasi pergerakan sehingga jika pemimpin tertangkap,
perjuangan masih dapat diteruskan oleh yang lain.
5. Perlawanan sebagai bentuk perjuangan sudah memiliki tujuan yang
jelas demi mencapai Indonesia merdeka.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 34


C. Faktor pendorong munculnya pergerakan nasional Indonesia
A. Faktor Internal
a. Sejarah Masa lampau yang gemilang indonesia sebagai bangsa
telah mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit
dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut, terutama majapahit
memainkan peranan sebagai negara nasional yang wilayahnya
meliputi hampir seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa
pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk dapat menikmati
kebesaran itu. Hal ini dapat menggugah perasaan nasoinalisme
golongan terpelajar pada dekade awal abad XX.
b. Penderitaan rakyat akibat penjajah. Penderitaan itu menjadikan
rakyat Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan mulai
memahami perlunya menggalang persatuan. Atas praksara para
kaum intelektual,persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk
perjuangan yang bersifat modern perjuangan tidak lagi
menggunakan kekuatan senjata tetapi menggunakan organisasi
pemudah.
c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia.
Perkembangan sistem pendidikan dimasa Hindia Belanda tidak
dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya
perubahan di negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi oleh
keadaan yang terjadi di negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai
Sosial Demokrat yang di dalamnya ada van Deventer.
d. Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Ada 3
macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di
surau atau langgar, pesantren dan madrasah. Tokoh-tokoh
pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari
lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang
punggung perjuangan kemerdekaan.
e. Pengaruh perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia.
Berkembangnya sistem pendidikan barat melahirkan golongan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 35


terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan kolonial dan
tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk
mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk
mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal
sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan
rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak generasi
penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu
sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak
membedakan dari kalangan manapun. Tokoh-tokoh pribumi yang
mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Ki Hajar Dewantara
mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan Kesatrian
School, dan Moh.Syafei mendirikan perguruan Indonesische
Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

B. Faktor Eksternal
1. Kemenangan Jepang melawan Rusia dalam perang tahun 1905.
2. Berkembangnya paham-paham baru seperti Liberalisme,
Sosialisme/Komunisme, Nasionalisme, dan Pan Islamisme.
3. Kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti Indi
oleh Mahatma Gandhi, Turki oleh Mustafa Kemal Pasha Attar
Tuk, China oleh Dr. Sun Yat Sen.

D. Perkembangan Pergerakan Nasional


Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya
organisasi-organisasi pergerakan.Masa pergerakan nasional (1908 - 1942),
dibagi dalam tiga tahap berikut.
1) Masa pembentukan (1908- 920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo,
Sarekat Islam, dan Indische Partij.
2) Masa radikal/nonkooperasi (1920-1930), berdiri organisasi seperti Partai
Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai
Nasional Indonesia (PNI).

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 36


3) Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra,
Partindo, dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan,
organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
Masa awal ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi modern
antara lain adalah :

1. Budi Utomo (BU)


Pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan
ketuanya Dr. Sutomo.Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia.Pada
mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik.Tujuan utamanya
adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang
hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan
badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja
anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan
industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan
menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan
rakyat yang layak.

Namun sejalan dengan berkembangnya waktu tujuan dan kegiatan


Budi Utomo pun mengalami perkembangan. Pada tahun 1914 Budi Utomo
mengusulkan dibentuknya Komite Pertahanan Hindia (Comite Indie
Weerbaar). Budi Utomo menganggap perlunya milisi bumiputra untuk
mempertahankan Indonesia dari serangan luar akibat Perang Dunia Pertama
(PD I, 1914 – 1918). Namun, usulan itu tidak dikabulkan dan justru
pemerintah Belanda lebih mengutamakan pembentukan Dewan Rakyat
Hindia (Volksraad). Selanjutnya ketika Volksraad (Dewan Rakyat)
didirikan, Budi Utomo aktif dalam lembaga tersebut. Pada tahun 1932
pemahaman kebangsaan Budi Utomo makin berkembang maka pada tahun
itu pula mereka mencantumkan cita-cita Indonesia merdeka dalam tujuan
organisasi.

2. Sarekat Islam (SI)

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 37


Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi
sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI
adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di
bawah panji-panji Islam.Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang
lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak.Oleh
karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya,
maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat
Islam).Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI
seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat
Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. Latar belakang
ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:

 Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang


Cina,
 Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk
 Menunjukkan kekuatannya.
 Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.

3. Indische Partij (IP)


IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh
tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan
untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang
Indo dan Eropa di Indonesia.Hal ini disebabkan adanya keganjilan-
keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda
totok dengan orang Belanda campuran (Indo). IP sebagai organisasi
campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera.
Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka
diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan
organisasinya makin bertambah kuat.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 38


Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau
mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah
kolonial.Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu pemerintah
Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda dari
tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati
juga oleh pemerintah Hindia Belanda.Adalah suatu yang kurang pas di mana
suatu negara penjajah melakukan upacara peringatan pembebasan dari
penjajah pada suatu bangsa yang dia sebagai penjajahnya.Hal yang ironis ini
mendatangkan cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij.
R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul
„Als ik een Nederlander was‟, Andaikan aku seorang Belanda.
Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap.
Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De
Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi
tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap,
yang membuat rekan dalam Tiga Serangkai, E.F.E. Douwes Dekker turut
mengkritik dalam tulisannya di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang
berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemoen Soewardi
Soerjaningrat,

4. Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik


Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang
bernama Indische Vereeniging.Pelopor pembentukan organisasi ini adalah
Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain
yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji Sosrokartono,
Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro
(Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging
adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang
berasal dari Indonesia.

Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto


Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 39


perkembangan Indische Vereeniging. Masuk konsep “Hindia Bebas” dari
Belanda, dalam pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya
sendiri. Perasaan anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan
Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam
menentukan nasib sendiri pada negara-negara terjajah (The Right of Self
Determination). Dalam upaya berkiprah lebih jauh, organisasi ini memiliki
media komunikasi yang berupa majalah Hindia Poetra.

5. Partai Komunis Indonesia ( PKI )


Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal
23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa
oleh Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti Brandsteder, H.W
Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social Democratische
Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh
Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun,
Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam
masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuhnya adalah melakukan infiltrasi
dalam tubuh Sarekat Islam.Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan karena
ada beberapa faktor berikut.

a) Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda lebih


memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam lokal.
b) Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang merangkap
anggota ISDV harus keluar dari SI. Akibatnya SI terpecah menjadi SI
Merah dan SI Putih.
6. Partai Nasional Indonesia ( PNI )
Berdirinya partai-partai dalam pergerakan nasional banyak berawal
dari Studie Club. Salah satunya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI).
Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Juli
1927 tidak terlepas dari keberadaan Algemeene Studie Club.Lahirnya PNI
juga dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks.
Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat untuk

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 40


menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda.
Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo,
Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada
awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat karena didorong oleh faktor-
faktor berikut.

a) Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa.


b) PKI sebagai partai massa telah dilarang.
c) Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir.
Soekarno (Bung Karno).
Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung Karno
mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI.Trilogi tersebut
mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan
nasional.Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai
tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan
usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga
antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah marhaenisme.

7. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan


Indonesia (PPPKI)

PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927.


Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarikat Islam Indonesia
(PSII), Budi Utomo, PNI Pasundan, Sumatra Bond, Kaum Betawi, dan
Kaum Studi Indonesia. Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:

 Menghindari perselisihan diantara anggota-anggotanya


 Menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia; dan
 mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.
Pembentukan organisasi PPPKI sebagai ide persatuan sejak awal
mengandung benih-benih kelemahan dan keretakan. Berikut ini ada
beberapa faktor yang menyebabkan keretakan tesebut.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 41


 Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada masing-
masing kelompoknya.
 Kurangnya kontrol pusat tehadap aktivitas local.
 Perbedaan gaya perjuangan di antara organisasi-organisasi PPPKI
tersebut.
8. Partai Indonesia (Partindo)
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada
tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI
Baru.Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929.Sejak awal berdirinya
Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam aksi-aksi politik menuju
Indonesia Merdeka. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional.
Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun
juga nonkooperasi. Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung
ke dalamnya pada tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara.Namun,
karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah
melakukan pengawasan yang cukup ketat.Karena tidak bisa berkembang,
maka tahun 1936 Partindo bubar.

9. Partai Indonesia Raya (Parindra)


Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai Indonesia
Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada
tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan
Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).Tujuan Parindra adalah mencapai
Indonesia Raya.

Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang


pada asas kooperasi maupun nonkooperasi.Sikapnya terhadap pemerintah
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi luwes.Tokoh-tokoh
Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad
adalah Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad
semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya
mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 42


Belanda.Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti
pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.

10. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)


Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada
tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya
antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin.Dasar dan tujuannya
adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut
asas insidental yang sama dengan Parindra. Tujuan Gerindo antara lain :

a) Mencapai Indonesia merdeka


b) Memperkokoh ekonomi Indonesia
c) Mengangkat kesejahteraan kaum buruh, dan
d) Memberi bantuan bagi kaum pengangguran
11. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori
oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu
permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-
wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak
yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian
kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.Namun usul
tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.

Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia


mempunyai parlemen sendiri, sehingga Gapi mempunyai semboyan
Indonesia Berparlemen. Tuntutan Indonesia Berparlemen terus
diperjuangkan dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk
komisi yang dikenal dengan nama Komisi Visman karena diketuai oleh
Dr. F.H.Visman. Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mempelajari
perubahan-perubahan ketatanegaraan.Namun, setelah melakukan
penelitian, Komisi Visman mengeluarkan kesimpulan yang
mengecewakan bangsa Indonesia.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 43


12. Organisasi Keagamaan

a. Muhammadiyah
● Tujuan: keagamaan , kebudayaan-pendidikan, sosial-politik
● Berdiri tanggal 18 November 1912, oleh: Muhammad Darwis (K.H
Ahmad Dahlan) di Kampung KaumanYogyakarta.
● Latar belakang berdirinya : kondisi umat Islam yang masih percaya
mistis dan belum menerapkan ajaran Islam secara murni.
● Konsep Muhammadiyah: konsep Wahabiyah (Arab). Konsep ini
ditandai dengan berdirinya organisasi modern, lembaga
pendidikan, serta penerbitan surat kabar dan bulletin keagamanan.
● Usaha-usaha Muhammadiyah: mendirikan sekolah, sekolah yang
pertama didirikan yaitu: Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiah.
● Pada 1914, Muhammadiyah mendapat status badan hukum oleh
Belanda tapi ruang geraknya dibatasi hanya di Yogyakarta (karena
Belanda khawatir terhadap perkembangan organisasi yang
bercorak Islam)
● K.H. Ahmad Dahlan tetap menyebarkan pengaruh Muhammadiyah
dengan cara menggantikan nama cabang Muhammadiyah di luar
Yogyakarta, seperti:
1. Nurul Islam di Pekalongan
2. Al Munir di Ujung Pandang
3. Sidiq Amanah Tabligh Fatonah di Surakarta
b. Nahdiatul Ulama (NU)
● Didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 Surabaya
● Tokoh Utama yang berperan : K.H. Wahab Chasbullah dan K.H.
Hasyim Asyhari
● Tujuan:
a. Membela Kepentingan kaum muslim dan para kyai tradisional
b. Mendukung kemajuan sekolah-sekolah Islam tradisional
c. Memelihara dan menyantuni fakir miskin

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 44


● NU berkembang pesat pada masa kepemimpinan keluarga K. H.
Hasyim Asyhari. Hingga tahun 1942 telah terbentuk 120 cabang
Nahdatul Ulama yang tersebar di Jawa, Kalimantan dan Sumatra
● Gerakan pemberdayaan umat di bidang pendidikan antara lain
dengan mendirikan Darul Ma‟arif (Lembaga Pendidikan Ma‟arif
Nahdatul Ulama.

13. Organisasi Pemuda dan Wanita


Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro
Dharmo.Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas
petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi
kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di
Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang
berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti). Dalam perkembangannya,
Tri Koro Dharmo membuka cabang di Surabaya. Dalam rangka
mengefektifkan perjuangan, diterbitkan sebuah majalah yang juga diberi
nama Tri Koro Dharmo. Berikut ini tujuan Tri Koro Dharmo secara nyata
dalam anggaran dasarnya.
a) Ingin menghidupkan persatuan dan kesatuan, diantara pemuda jawa,
sunda, Madura, Bali, dan Lombok
b) Kerja sama dengan semua organisasi pemuda guna membentuk ke-
Indonesia. Keanggotaannya terbatas pada para pemuda jawa, sunda,
Madura, Bali, dan Lombok.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 45


E. Peran Manifesto Politik 1925, Kongres 1928 dan Kongres Perempuan
Pertama dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.

1) Peran Manifesto Politik 1925 dalam Proses Pembentukan Identitas


Kebangsaan Indonesia.
Pada tahun 1908 di negeri Belanda berdirilah organisasi Indische
Vereenlging. Organisasi ini didirikan para mahasiswa yang belajar di
negeri Belanda. Mereka itu adalah Sutan Kasayangan Sorlpada, R.N. Noto
Suroto, R.P. Sosrokartono, R. Husein Djayadiningrat, Notodiningrat,
Sumitro Kolopaking, dan dr. Apituley.

Tujuan organisasi ini adalah memajukan kepentingan-kepentingan


bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia, maksudnya orang-
orang pribumi dan non pribumi bukan Eropa di negeri Belanda.
Pada mulanya organisasi ini bersifat sosial budaya, namun sejak
berakhirnya Perang Dunia I perasaan anti kolonialisme dan imperialisme
tokoh-tokoh Indische Vereeniging semakin menonjol. Mereka mengubah
suasana dan semangat kegiatan organisasi ke dalam bidang politik. Hal ini
dipengaruhi oleh kedatangan tiga tokoh Indische Partij yang dibuang
Belanda yakni Dr. Cipto Mangunkusumo, R.M. Suwardi Suryaningrat, dan
E.F.E. Douwes Dekker, yang berjiwa Nasionalis.
Manifesto politik adalah suatu pernyataan terbuka tentang tujuan
dan pandangan seseorang atau suatu kelompok terhadap masalah negara.
Pada masa pergerakan nasional, Perhimpunan Indonesia mengeluarkan
pernyataan politik yang berkaitan dengan nasib dan masa depan
bangsanya. Pernyataan politik ini amat penting artinya bagi terwujudnya
Indonesia merdeka yang didengar dan didukung oleh dunia Internasional.
Konsep-konsep manifesto politik Perhimpunan Indonesia
sebenarnyatelah dimunculkan dalam Majalah Hindia Poetra, edisi Maret
1923. Akan tetapi, Perhimpunan Indonesia baru menyampaikan manifesto
politiknya secara tegas pada awal tahun 1925 yang kemudian dikenal
sebagai Manifesto Politik 1925. Indische Verreniging sejak berdirinya

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 46


tahun 1908 belum pernah terjadi perubahan yang mendasar. Dengan
mengikuti lajunya perkembangan jaman, terutama dalam bidang
pergerakan nasional maka organisasi yang dibentuk di negeri Belanda juga
mengalami perkembangan.
Pada tahun 1924 nama majalah Hindia Poetra diubah menjadi
Indonesia Merdeka. Kemudian tahun 1925 dipakailah nama baru
organisasi Indonesische Vereeniging menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
Kegiatan organisasi PI ini semakintegas dalam bidang politik.
Dengan bertambahnya mahasiswa yang belajar di negeri Belanda,
maka bertambah pulalah kekuatan organisasi PI. Pada permulaan tahun
1925 dibuatlah suatu Anggaran Dasar baru yang merupakan penegasan
lebih jelas dari perjuangan PI. Pada saat itu PI di bawah pimpinan Dr.
Sukiman Wiryosanjoyo. Anggaran Dasar baru itu merupakan manifesto
politik, di dalamnya dimuat prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan oleh
gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan.
Cita-cita Perhimpunan Indonesia tertuang dalam 4 pokok ideologi
dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi dengan menempatkan
kemerdekaan sebagai tujuan politik yang dikembangkan sejak tahun 1925
dirumuskan sebagai berikut.
A. Kesatuan Nasional: mengesampingkan perbedaan-perbedaan sempit
seperti yang berkaitan dengan kedaerahan, serta perlu dibentuk suatu
kesatuan aksi untuk melawan Belanda untuk mentiptakan negara
kebangsaan Indonesia yang merdeka dan bersatu.
B. Solidaritas: terdapat perbedaan kepentingan yang sangat mendasar
antara penjajah dengan yang dijajah (Belanda dengan Indonesia). Oleh
karena itu haruslah mempertajam konflik antara orang kulit putih dan
sawo matang tanpa melihat perbedaan antara orang Indonesia.
C. Non-kooperasi: harus disadari bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah,
oleh karena itu hendaknya dilakukan perjuangan sendiri tanpa
mengindahkan lembaga yang telah ada yang dibikin oleh Belanda
seperti Dewan Perwakilan Kolonial (Volksraad).

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 47


D. Swadaya: perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan
diri sendiri. Dengan demikian perlu dikembangkan struktur alternatif
dalam kehidupan nasional, politik, sosial, ekonomi, hukum yang kuat
berakar dalam masyarakat pribumi dan sejajar dengan administrasi
kolonial. Dalam rangka merealisasikan keempat pikiran pokok berupa
ideologi.
Dalam deklarasi tersebut ditekankim pula pokok-pokok, seperti ide
unity (kesatuan), equality (kesetaraan), dan liberty (kemerdekaan).
Perhimpunan Indonesia berusaha menggabungkan semua unsur tersebut
sebagai satu kebulatan yang belum pernah dikembangkan oleh organisasi-
organisasi sebelumnya. Perhimpunan Indonesia percaya bahwa semua
orang Indonesia dapat menerima dan menciptakan gerakan yang kuat dan
terpadu untuk memaksakan kemerdekaan kepada pihak Belanda.

2) Peran Kongres Pemuda 1928 dalam Proses Pembentukan Identitas


Kebangsaan Indonesia.
Sejak berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) maka muncullah
organisasi organisasi pergerakan kebangsaan di berbagal daerah. Di
antaranya organisasi pemuda Tri Koro Dharmo (7 Maret1915) yang
dldlrikan di Jakarta oleh Dr. R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman dan
Sunardi. Tujuan organisasi ini adalah mencapai Jawa-Raya dengan jalan
lain memperkokoh persatuan antara pemuda Jawa, Sunda, dan Madura.
Untuk rnenghindari perpecahan maka pada waktu kongres di Solo
ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918 namanya diubah menjadi
Jong Java.
Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya supaya kelak ia
dapat menyumbangkan tenaganya untuk pembangunan Jawa-Raya dengan
jalan mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota, serta
berusaha menumbuhkan rasa cinta akan budaya sendiri. Dalam
perkembangannya, ternyata Jong Java juga ikut berpolitik.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 48


Seiring dengan berdirinya Jong Java, berdiri pula perkumpulan-
perkumpulan pemuda bersifat kedaerahan, seperti Pemuda Pasundan, Jong
Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong
Celebes (Sulawesi). Semua organisasi kepemudaan ini bercita-cita ke arah
kemajuan Indonesia terutama memajukan budaya dan daerahnya maslng-
masing.
Dengan munculnya perkumpulan-perkumpulan ini ternyata
terdapat benih-benih yang dapat disatukan ke arah persatuan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu pemuda-pemuda Indonesia merasa, perlu
membentuk suatu wadah untuk menyamakan langkah dalam mencapai
tujuan. Wadah kegiatan itulah yang dikenal dengan Kongres Pemuda yang
disebut juga dengan nama Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda yang kemudian dikenal sebagai sebuah tonggak
dalam sejarah Indonesia tidak dapat dilepaskan dari organisasi
kepemudaan seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia ini yang mendapat dukungan dari
organisasi kepemudaan yang lain sepertiJong Java, Jong Sumatera dan
sebagainya dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu
persatuan Indonesia. Organisasi yang bernama Jong Indonesia yang
didirikan pada Februari 1927 ini kemudian mengganti nama menjadi
Pemuda Indonesia. Para anggotanya terdiri dari murid-murid yang berasal
dari AMS, RHS, dan Stovia.
Dalam perjalanannya para pemuda ini menginginkan suatu upaya
penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang
ketidakadilan yang dialami selama masa penjajahan. Pertemuan awalnya
dimulai 15 Nopember 1925 dengan membentuk panitia Kongres Pemuda
Pertama yang bertugas menyusun tujuan kongres.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 49


a. Kongres Pemuda I (30 April-2 Mei 1926)
1. Tempat kongres di Jakarta
2. Tujuan kongres: menanamkan semangat kerjasama antara
perkumpulan pemuda di Indonesia untuk menjadi dasar bagi
persatuan Indonesia.
b) Kongres Pemuda II
Kongres ini berlangsung di Gedung Indonesische Club, di
Jalan Kramat Raya 106 Jakarta, pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928.
Kongres ini terlaksana atas inisiatif dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-
Pelajar Indonesia) dan Pemuda Indonesia. Ketua kongres ini adalah
Sugondo Joyopuspito.
Keputusan-keputusan Kongres Pemuda II sebagai berikut.
 Mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda.
 Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
 Menetapkan sang Merah Putih sebagai bendera Indonesia.
 Melebur semua organisasi pemuda menjadi satu dengan nama
Indonesia Muda.
Kongres Pemuda II berjalan lancar dan menghasilkan
keputusan-keputusan yang sangat penting untuk modal perjuangan
selanjutnya. Sumpah Pemuda amat berpengaruh bagi upaya mencapai
lndonesia merdeka. Partai-partai yang ada segera menyesualkan diri
dengan cita-cita pemuda. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa
yang telah menjiwai partai-partai di Indonesia itu diwujudkan dalam
wadah baru bernama Gabungan Poitik Indonesia (GAPI).
Demikian pula beberapa perkumpulan wanita yang kemudian
bergabung dalam Perikatan Perhimpunan Isteri Indonesia, juga semua,
organisasi kepanduan yang membentuk persatuan dengan nama Badan
Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
Dengan Kongres Pemuda itu identitas kebangsaan Indonesia
semakin terbentuk. Identitas itu kini berwujud: tanah air, bangsa,
bahasa dan persatuan dengan nama Indonesia. Dengan Kongres

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 50


Pemuda II, rasa persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda dan
bangsa Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini merupakan suatu
keberanian dan keuletan yang luar biasa dari pemuda kita. Walaupun
di bawah tekanan senjata polisi Kolonial Belanda, mereka tetap
melaksanakan kewajiban dan pengabdian guna memperjuangkan
kemerdekaan bangsa dan tanah airnya.
Kongres Pemuda II ini sangat penting bagi terbentuknya
identitas sebagai bangsa Indonesia. Karena pentingnya peristiwa
Kongres Pemuda II bagi bangsa Indonesia, maka tanggal 28 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda.

3) Peran Kongres Perempuan Pertama dalam Proses Pembentukan


Identitas Kebangsaan Indonesia.
Pergerakan kaum wanita di Indonesia dirintis oleh R.A.
Kartini (1879 - 1904). Perjuangan R.A.Kartini memunculkan semangat
nasionalisme bagi kaum wanita. Sebagai penerus R.A. Kartini adalah
Dewi Sartika (1884 - 1974) dari Jawa Barat. Berkat cita-cita R.A.
Kartini, muncullah gerakan-gerakan penididikan wanita di Indonesia.

Dalam perkembangannya sejak tahun 1920 organisasi-


organisasi ke-wanitaan tersebut mulai terlibat dalam gerakan politik.
Pada tanggal 22 De-sember 1928 diadakan Kongres Perempuan I.
Kongres ini diselenggarakan di Yogyakarta, dipimpin oleh R.A. Sukanto.
Tujuan Kongres Perempuan I adalah sebagai berikut.
 Mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan kaum wanita.
 Menyatukan organisasi-organisasi wanita yang beraneka ragam.
Kongres Perempuan I membicarakan masalah persatuan di
kalangan wanita, masalah wanita dalam keluarga, masalah poligami dan
perceraian serta sikap yangharus diambil terhadap kolonialisme Belanda.
Keputusan terpenting dalam kongres tersebut adalah mendirikan
gabungan perkumpulan wanita yang disebut Perserikatan Perempuan
Indonesia (PPI).

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 51


Pada tahun 1929 Perserikatan Perempuan Indonesia berganti
nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Istri Indonesia (PPII). Kongres
Perempuan I besar pengaruhnya dalam perjuangan bangsa Indonesia
dalam membentuk identitas kebangsaan sebagai berikut.
• Kongres Perempuan I merupakan kebangkitan kesadaran
nasional di kalangan wanita. Di samping berperan penting dalam
keluarga atau masyarakat, wanita juga berperan penting dalam
perjuangan mencapai kemerdekaan bangsa dan negara.
• Kongres Perempuan I membuka kesadaran kaum wanita
untuk ikut berjuang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, sosial,
ekonomi, politik dan lain-lain.
Dengan pentingnya peristiwa Kongres Perempuan I tersebut
maka tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu. Peran generasi
muda maupun perempuan di masa perjuangan sampai di zaman
kemerdekaan ini sangat penting. Mereka menjadi penggerak perubahan
dan pembaharuan. Hal itu sudah diawali dengan adanya kegiatan
Kongres Pemuda 1928 maupun Kongres Perempuan I 1928.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 52


LATIHAN SOAL
A. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jelaskan dampak pertumbuhan sistem pendidikan pada abad ke-20!
2. Jelaskan faktor Internal dan faktor eksternal lahirnya nasionalisme di
Indonesia!
3. Sebutkan 3 (tiga) dampak positif Kolonialisme Belanda dalam bidang
pendidikan!
4. Jelaskan latar belakang terbentuknya organisasi Sarekat Dagang
Islam!
5. Jelaskan perbedaan SI Merah dan SI Putih!
6. Jelaskan Organisasi Pergerakan Nasional pertama yang bergerak
dalam bidang politik dan bagaimana cara organisasi tersebut
mewujudkan kemerdekaan Indonesia?
7. Jelaskan mengapa Perhimpunan Indonesia dianggap sebagai
organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal?
8. Jelaskan strategi perjuangan yang dianut oleh PNI!
9. Je;askan kontribusi Muhammadiyah dalam bidang sosial dan
pendidikan!
10. Bagaimana peranan Sumpah Pemuda bagi Integrasi Kebangsaan
Indonesia?

B. Berikan Keterangan Tentang:


1. Demokrasi
2. Sosialisme
3. Liberalisme
4. Materialisme
5. Pan Islamisme
6. Marxisme
7. Politik Etis
8. Radikal
9. Moderat
10. Petisi Sutarjo

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 53


PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)
PILIHAN GANDA:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Sistem penjajahan langsung dari suatu Negara terhadap Negara lain dengan
jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh
dalam semua bidang kehidupan di daerah yang dijajah, merupakan pengertian
dari … .
a. Kolonialisme
b. Imperialisme
c. Merkantilisme
d. Kolonialisme kuno
e. Kolonialisme modern
2. Tujuan bangsa barat melakukan penjelajahan samudera adalah … .
a. Mencari daerah baru
b. Memperluas wilayah kekuasaan
c. Menghindari kesewenangan gereja
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan
e. Membangun jalur perdagangan baru
3. Keberhasilan yang dicapai Alfonso d‟ Albuquerque dalam penjelajahan
samudera adalah … .
a. Mencapai Tanjung Harapan
b. Menguasai perdagangan di Malaka
c. Melakukan monopoli lada di Banten
d. Melakukan pelayaran hingga ke India
e. Membangun imperium Portugis di Kepulauan Maluku
4. Tokoh penjelajah samudera yang berhasil mengelilingi dunia untuk pertama
kalinya, karena dari negeri asalnya ia berlayar dan berhasil menyeberangi
Samudera Pasifik hingga akhirnya mendarat di Filipina namun akhirnya ia
terbunuh oleh penduduk di Filipina. Tokoh tersebut adalah … .
a. Columbus
b. Jaco Van Neck

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 54


c. Fransisco Serrao
d. Sebastian Del Cano
e. Ferdinand Magellan
5. Rombongan penjelajahan Samudera bangsa Belanda yang tiba di Banten pada
tahun 1598 dipimpin oleh …
a. Cornelis de Houtman
b. Sebastian del Cano
c. Jacob Van Neck
d. Francis Drake
e. Pieter Both
6. Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah … .
a. Herman Willem Daendels
b. Jan Pieterszoon Coen
c. Laurens Reael
d. Gerard Reynst
e. Pieter Both
7. Untuk memperkuat kedudukannya, VOC mendirikan benteng pertahanan di
setiap wilayah yang berhasil dikuasai. Benteng pertahahanan yang dibangun
VOC di Saparua dan Makassar adalah … .
a. Nasau dan Victoria
b. Rotterdam dan Nasau
c. Orange dan Rotterdam
d. Duurstede dan Rotterdam
e. Duurstede dan Vredeburg
8. Gubernur Jenderal VOC yang berhasil menguasai Jayakarta dan membakar isi
kota Jayakarta, kemudian membangun kota baru yang diberi nama Batavia
adalah … .
a. Herman Willem Daendels
b. Jan Pieterszoon Coen
c. Laurens Reael
d. Gerard Reynst

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 55


e. Pieter Both
9. Sejak tahun 1750 VOC mengalami kemunduran, akibatnya saham VOC dan
daerah-daerah yang menjadi kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah
Belanda. Salah satu penyebab pemerintah Belanda mengambil alih kekuasaan
VOC adalah … .
a. Pemerintah Belanda ingin menerapkan kolonialisme
b. Pemerintah Belanda tidak puas dengan kinerja VOC
c. VOC tidak menguntungkan pemerintah Belanda
d. VOC tidak mempunyai pemimpin yang cakap
e. VOC mempunyai banyak hutang
10. Pada tahun 1808 Raja Louis Napoleon menunjuk Herman Willem Daendels
sebagi Gubernur Jenderal di Indonesia. Kebijakan Daendels dalam bidang
pertahanan berkaitan dengan tugas utamanya untuk mempertahankan pulau
Jawa dari serangan Inggris adalah … .
a. Membuat peraturan untuk semua golongan, termasuk orang-orang Eropa
dan Timur Asing
b. Merombak sistem feodal dan mengganti dengan system pemerintahan
Barat modern
c. Memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden
(Menteng)
d. Mengangkat penguasa daerah sebagai pegawai pemerintah kolonial
e. Membangun jalan raya pos (Groote Post-Weg) sepanjang 1.100 KM
11. Suatu paham ekonomi yang bertujuan untuk mengumpulkan modal yang
sebesar-besarnya adalah… .
a. Kolonialisme
b. Imperialisme
c. Merkantilisme
d. Kapitalisme
e. Liberalisme
12. Berikut ini faktor pendorong bangsa Barat melakukan penjelajahan samudera
adalah … .

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 56


a. Ditandatanganinya perjanjian Saragosa
b. Berkembannya agama Islam ke Benua Eropa
c. Ditemukannya Benua Amerika oleh Columbus
d. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453
e. Kebangkitan nasional Turki yang dipimpin oleh Kemal Pasha
13. Sebagai akibat dari isi Perjanjian Saraossa, maka … .
a. Belanda menduduki Banten
b. Spanyol menduduki Maluku
c. Portugis menduduki Filipina
d. Portugis menduduki Maluku
e. Inggris menduduki Pulau Jawa
14. Pada akhirnya Inggris harus menyerahkan kembali wilayah Indonesia. Hal ini
sesuai dengan isi perjanjian …
a. Traktat London
b. Traktat Sumatera
c. Kapitulasi Tuntang
d. Konvensi London
e. Kapitulasi Kalijati
15. Penyebab perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis pada awal abad XVII
adalah … .
a. Serangan sepihak dari Portugis
b. Keinginan Aceh untuk menguasai Malaka
c. Hasutan dari VOC untuk melawan Portogis
d. Monopoli perdagangan oleh Portuigis di Aceh
e. Campur tangan Portugis dalam pemerintahan Aceh
16. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1645-1669), Makassar mencapai
puncak kejayaan karena …
a. VOC sering mengirim upeti dan hadiah kepada kerajaan Makassar
b. Sultan Hasanuddin membangun benteng pertahanan di Ambon
c. Makassar berhasil menaklukkan VOC yang berkedudukan di Ambon
d. Sultan Hasanuddin berhasil mempersatukan semua suku di Sulawesi

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 57


e. Makassar mampu bersaing dengan VOC dalam perdagangan rempah-
rempah
17. Pernyataan berikut yang berkaitan dengan perjanjian GIYANTI adalah … .
a. Ditandatangani di Batavia
b. Membagi wilayah Surakarta menjadi dua
c. Ditandatangani oleh Mangkubumi dan VOC
d. Membagi wilayah Mataram menjadi dua wilayah
e. Membagi wilayah Yogyakarta terpisah menjadi dua
18. Taktik yang digunakan Pangeran Diponegoro dalam menghadapi Belanda
adalah … .
a. Supit Urang
b. Bumi Hangus
c. Perang Gerilya
d. Benteng Stelsel
e. Continental Stesel
19. Perlawanan rakyat sebelum abad XX mudah dipatahkan oleh bangsa Barat
karena … .
a. Persenjataan sudah memadai
b. Sering terjadi penghianatan
c. Sangat bergantung pada pemeimpin
d. Tidak memiliki pemimpin yang berwibawa
e. Gerakan perlawanan tidak tersusun dengan baik
20. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini !
1. Munculnya golongan elite
2. Lahirnya golongan terpelajar
3. Dibukanya sekolah-sekolah pemerintah
4. Berkembangnya rasa kesadaran kebangsaan
5. Adanya perlawanan untuk mencapai kemerdekaan
Dari pernyataan di atas yang merupakan dampak positif kolonialisme Belanda
dalam bidang pendidikan ditunjukkan pada nomor … .
a. 1, 2, dan 3

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 58


b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
21. Budi Utomo merupakan pelopor organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
Budi Utomo mengutamakan kegiatannya pada bidang … .
a. Sosial dan Agama
b. Politik dan Ekonomi
c. Ekonomi dan Agama
d. Pendidikan dan Agama
e. Pendidikan dan Budaya
22. Tujuan akhir Pergerakan Nasional Indonesia secara umum adalah … .
a. Mencapai Indonesia Merdeka
b. Berperang melawan orang-orang Belanda
c. Gerakan untuk menghilangkan Imperialisme di seluruh dunia
d. Bergerak untuk mengusir orang-orang Belanda dari Indonesia
e. Gerakan untuk menghapuskan paham Kolonialisme di seluruh dunia
23. Faktor dari dalam negeri yang mendorong lahirnya nasionalisme Indonesia
adalah … .
a. Masuknya modal swasta asing ke Indonesia
b. Penderitaan terus menerus akibat penjajahan Belanda
c. Adanya orang Indonesia yang menjadi anggota Volksraad
d. Kemenangan-kemenangan bangsa Indonesia dalam perang melawan
Belanda
e. Kebebasan yang diberikan oleh pemerintah Belanda kepada bangsa
Indonesia
24. Berikut ini paham baru dari luar negeri yang tidak ikut mendorong lahirnya
Pergerakan Nasional Indonesia…
a. Demokrasi
b. Sosialisme
c. Liberalisme

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 59


d. Materialisme
e. Pan Islamisme
25. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 diangap sebagai tindakan
nyata dalam mewujudkan integrasi kebangsaan karena … .
a. Menghilangkan sifat kedaerahan
b. Menolak diskriminasi ras dan golongan
c. Menginginkan kemerdekaan Indonesia
d. Menggalang nasionalisme bangsa Indonesia
e. Menolak kolonialisme dan imperialisme Belanda
26. Monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan Portugis telah
menimbulkan perlawanan rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun.
Untuk mengakhiri perlawanan Sultan Hairun, Portugis menggunakan strategi
a. Mencabut kebijakan monopoli perdagangan
b. Menghancurkan istana Kesultanan Ternate
c. Mengirim pasukan besar dari Malaka
d. Mendirikan benteng Sao Paulo
e. Membunuh Sultan Hairun
27. Salah satu penyebab terjadinya perlawanan Pattimura di Maluku adalah … .
a. Monopoli perdagangan rempah
b. Pembunuhan raja Hitu oleh Belanda
c. Pembubaran legiun Maluku bentukan Inggris
d. Penguasaan Benteng Duurstede oleh Belanda
e. Pemberlakuan penyerahan wajib dan kerja wajib
28. Perang Diponegoro merupakan perang terbesar dan termahal yang pernah
dihadapi Pemerintah HIndia Belanda selama menjajah Indonesia. Akibat
perang Diponegoro bagi pihak Belanda adalah … .
a. Belanda mendapat tekanan dari dunia internasional
b. Keuangan Belanda terkuras untuk biaya perang
c. Belgia melepaskan diri dari kekuasaan Belanda
d. Sistem perbudakan di Jawa dihapuskan
e. Sistem tanam paksa dihapuskan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 60


29. Pemicu terjadinya Perang Bali adalah adanya Hak Tawan Karang, yaitu hak
raja Bali untuk … .
a. Mendapat kekayaan alam laut
b. Memonopoli perdagangan budak
c. Menyita barang rampasan perang
d. Memperoleh upeti dari kapal yang singgah
e. Menyita barang dari kapal yang terdampar
30. Untuk menghadapi perlawanan kaum Padri di Minangkabau, Belanda
menggunakan stategi … .
a. Siasat hadiah sultan
b. Konsentrasi Stelsel
c. Devide et Impera
d. Benteng Stelsel
e. Blockade
31. Snouck Hurgronje mempunyai jasa yang sangat besar bagi Belanda dalam
mengakhiri perlawanan rakyat Aceh. Peranan Snouck Hurgronje dalam
perlawanan rakyat Aceh adalah … .
a. Menjadi guru agama Islam yang mengajar di Aceh
b. Memimpin pemerintahan sipil Aceh selama perang
c. Memimpin pasukan Belanda menyerang wilayah Aceh
d. Menjadi duta Belanda untuk menghentikan perlawanan Aceh
e. Menyarankan taktik pecah belah antara kalangan ulama dan eleebalang
32. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Kejayaan masa lampau
2. Kemenangan Jepang atas Rusia
3. Munculnya golongan terpelajar
4. Berkembangnya paham-paham baru di Indonesia
5. Penderitaan rakyat akibat praktik kolonialisme Belanda
Dari pernyataan di atas yang merupakan faktor internal pendorong
tumbuhnya rasa kebangsaan dan nasionalisme di Indonesia ditunjukkan pada
nomor … .

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 61


a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
33. Dampak positif Sumpah Pemuda II tahun 1928 yang paling besar bagi bangsa
Indonesia adalah … .
a. Mempersatukan seluruh Indonesia
b. Mempercepat proses pencapaian kemerdekaani
c. Menembah kegiatan gerakan pemuda Indonesia
d. Mempersatukan seluruh gerakan pemuda Indonesia
e. Mengkoordinasi gerakan-gerakan politik di Indonesia
34. Politik Etis yang meliputi tiga program, yaitu edukasi, irigasi dan transmigrasi
diidentikkan dengan berbagai kemajuan di Indonesia, karena … .
a. System feodalisme mampu menggantikan system kolonial
b. Rakyat Indonesia mendapat kesempatan untuk mengikuti wajib militer
c. Pemerintah Belanda memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia
untuk berpolitik
d. Pemerintah kolonial Belanda mulai memberikan kelonggaran bagi
kegiatan ekonomi kerakyatan
e. Pemerintah kolonial Belanda membangun berbagai infrastruktur untuk
memajukan bangsa Indonesia
35. Mahasiswa STOVIA merupakan pelopor berdirinya organisasi pergerakan
nasional pertama di Indonesia yaitu Budi Utomo. Beberapa mahaiswa
STOVIA yang terlibat dalam pendirian Budi Utomo yaitu … .
a. dr. Sutomo dan Ki Hajar Dewantara
b. Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker
c. dr. Sutomo dan dr. Wahidin Sudirohusodo
d. dr. Cipto Mangunkusumo dan Muhammad Hatta
e. Suwardi Suryaningrat dan dan dr.Cipto Mangunkusumo

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 62


36. Organisasi pergerakan nasional pertama yang bergerak di bidang
politik adalah … .
a. Indische Partij
b. Indonesische Partij
c. Indische Vereeniging
d. Partai Nasional Indonesia
e. Indische Social Democrat Vereeniging
37. Setelah Soekarno dan tokoh-tokoh PNI Lainnya ditangkap, Mr. Sartono
kemudian mendirikan partai baru, yaitu … .
a. Parindra
b. Partindo
c. Gerindo
d. Gerindra
e. PNI Baru
38. Nahdatul Ulama merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh K.H. Wahab
Chasbullah dan K.H. Hasyim Ashari. Tujuan Nahdatul Ulama (NU) adalah …
a. Mengkritisi seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
kolonial Belanda
b. Mengembalikan kemurnian ajaran Islam sesuai Al Qur‟an dan
Hadits
c. Membela kepentingan kaum muslim dan para kyai tradisional
d. Menunjukkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia
e. Memperbaiki keimanan dan kesejahteraan rakyat Indonesia
39. Gelar “de Hantjes Van Het Oosten” (Ayam Jantan dari Timur) diberikan oleh
pimpinan pasukan VOC kepada Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang ke-16.
Pimpinan pasukan VOC yang dimaksud adalah … .
a. Kapten Yonker
b. Van Den Bosch
c. Cornelis Speelman
d. Baron Van Hovell
e. Cornelis de Houtman

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 63


40. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dianggap sebagai tindakan
nyata dalam mewujudkan integrasi kebangsaan karena … .
a. Menghilangkan sifat kedaerahan
b. Menolak diskriminasi ras dan golongan
c. Menginginkan kemerdekaan Indonesia
d. Menggalang nasionalisme bangsa Indonesia
e. Menolak kolonialisme dan imperialisme Belanda
ESSAY:
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat !
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab Kolonialisme dan Imperialisme !
2. Tuliskan 8 (delapan) hak octroi (Hak Istimewa) VOC !
3. Jelaskan 4 (empat) ciri-ciri perlawanan sebelum lahirnya kesadaran
nasional !
4. Jelaskan sebab umum dan sebab khusus Perang Diponegoro !
5. Jelaskan 3 (tiga) dari 5 (lima) ciri-ciri perlawanan awal abad ke-20 !

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 64


BAB IV
JAMAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

A. Faktor penyebab majunya Negara Jepang


Adanya restorasi Meiji pada tahun 1866, yaitu pembaharuan yang dilakukan
oleh Kaisar Meiji dalam bidang politik, militer, pendidikan, industri, dan
perdagangan.

B. Faktor Jepang Menajadi Negara Imperialis


1. Wilayah Jepang yang sempit dan miskin sumber daya alam.
2. Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran
dan bahan mentah (industrinya maju)
3. Pertambahan penduduknya yang cepat (Penduduknya padat)
4. Adanya pembatasan imigran Jepang yang dilakukan oleh negara-negara
Barat.
5. Pengaruh ajaran Shinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga),
di mana Jepang terpanggil untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-
Pasifik).
6. Memiliki keinginan menjadi negara besar yang sejajar dengan Negara-
negara besar lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan
Perancis (Militernya kuat)

C. Latar belakang Kedatangan Jepang ke Indonesia.


1. Restorasi Meiji
Dimulai dari pergantian atas pemegang kekuasaan atas pemerintahan
Jepang yang sebelumnya dipimpin oleh Shogun Yoshinobu kemudian menjadi
Kaisar Tenno Meiji.
Disaat pemerintahan berada dibawah Kaisar Tenno Meiji, Jepang
melakukan banyak restorasi yang berada dibidang pemerintahan, pendidikan,
ekonomi, dan juga militer. Akibatnya, membuat aliran perubahan akan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 65


pandangan politik dari Jepang yang awalnya menutup diri, kini lebih menjadi
negara imperialis.
Hal tersebut mengakibatkan Jepang menjadi negara industri modern,
perdagangan dan juga militer yang mampu untuk setara dengan bangsa barat.
Dikarenakan banyaknya perubahan, maka Jepang membutuhkan sumber daya
alam yang besar untuk memenuhi kebutuhan negara.
2. Memiliki Paham Hakko-Ichi-U
Ini adalah sebuah sebuah paham yang berasal dari agama Shinto.
Kepercayaan ini membuat Jepang menaggap mereka sebagai negara yang
maju dan juga memiliki sebuah tanggungjawab untuk membuat kesatuan
dalam umat manusia guna untuk mempersatukan bangsa di dunia seperti
Indonesia.
Kemudian, pada pemerintahan saat itu dilakukan sebuah propaganda
dimana membuat Jepang sebagai pusat dari dunia dan kaisar, Jepang sebagai
negara yang dimana dilindungi oleh Dewa sehingga Jepang adalah negara
yang istimewa, dan Jepang memiliki hak dan kewajiban guna untuk
menyatukan seluruh negara yang berada di dunia.
Hakko-Ichi-U kemudian membuat Jepang untuk semakin bersemangat
untuk menguasai Indonesia terlebih dikarenakan Indonesia adalah negara yang
serumpun dengan Jepang. Sebelumnya, Jepang sendiri telah melakukan
spionase terhadap Indonesia beberapa tahun sebelumnya.
3. Jepang sebagai negara militer modern.
Dikarenakan perubahan yang dilakukan restorasi Meiji sangat
berpengaruh. Hal membuat semangat Jepang dalam bidang militer sangat
besar dan juga dikarenakan sudah menjadi sebuah negara imperialis, maka
Jepang memiliki keinginan untuk menguasai negara baru.
4. Ikut kedalam Perang Dunia II dibawah Aliansi Axis.
Jepang dimana sewaktu Perang Dunia II bergabung dengan Jerman untuk
melawan Sekutu membuat Indonesia yang dimana waktu itu berada dibawah
Hindia Belanda membuat Jepang akan menguasai wilayah Indonesia.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 66


5. Jepang adalah saudara tua Indonesia.
Hal tersebut adalah sebuah propaganda yang dilakukan oleh pemerintahan
Jepang untuk melegitimasi kekuasaan di Indonesia. Selain itu datang ke
Indonesia dengan tujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan
negara barat.

D. Sejarah pendaratan Jepang ke Indonesia


Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan
minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang
dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak
Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian
diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang
mencari sumber minyak buminya sendiri.

Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di
tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-
masing dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama
pendaratan Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini
nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang
memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh
kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang
gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut
memudahkan pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang
berhasil merebut pangkalan udara Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkalan
pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima
kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.

Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat


Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan
sebagai kemenangan bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang
hendak mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan:
”India untuk orang India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam,

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 67


Indonesia untuk orang Indonesia. Jepang juga memberikan janji kemerdekaan
“Indonesia shorai dokuritsu”, dan membiarkan bendera Indonesia dikibarkan.
Bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan
lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah
melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa
Indonesia ikut berkembang dengan pesat.

Keadaan sebelum kedatangan Jepang juga dikisahkan sebagai berikut:

Ketika malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa


Indonesia, menganjurkan supaya rakyat Indonesia memlakukan kontak, sebelum
Jepang mendarat.

Dalam propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk


menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia. Setelah
kedatangannya ke Indonesia, tentara ke-16 Jepang menjadi perwakilan pemerintah
militer Jepang, di Indonesia dengan membentuk suatu badan propaganda yang
disebut Sendenbu. Badan ini berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang di
Indonesia. Melalui badan ini pula, “Gerakan 3A” dipropagandakan, yaitu: Jepang
Cahaya Asia, Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia.

E. Slogan dan tindakan awal Jepang.


1. Slogan
Hako Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu, Delapan Penjuru Dunia Di Bawah
Satu Atap) adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang
untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam
Perang Dunia II. Slogan ini berasal dari kalimat "掩八紘而爲宇" dalam
Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmu yang berarti "seluruh negeri bagaikan
sebuah rumah". Hakko I-chiu dipakai Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan
nasional mulai dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua, hingga Perang Dunia II.
Pada 26 Juli 1940, Kabinet II Perdana Menteri Konoe Fumimaro menetapkan
Doktrin Kebijakan Dasar Nasional (Kihon Kokusaku Yōkō) yang berisi
keputusan mendirikan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 68


Tujuan dasar dari Doktrin Kebijakan Dasar Nasional adalah "Mewujudkan
perdamaian dunia sesuai dengan semangat agung pendirian negara, yakni
delapan penjuru dunia di bawah satu atap sebagai kebijakan nasional
Kekaisaran Jepang, dan sebagai langkah awal, Jepang menjadikan Kekaisaran
Jepang sebagai inti persatuan yang kuat antara Jepang-Manchuria-Tiongkok
untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia Timur Raya."

Di berbagai daerah di Jepang, Hakko Ichiu dipakai sebagai salah satu


slogan untuk mewujudkan tatanan baru Asia Timur. Di Tokyo dibentuk
Chōkoku Hōkōtai (Perkumpulan Pelayan Pendirian Negara) sebagai
organisasi pelatihan dan penyuluhan konsep Hakko Ichiu, dan struktur
pemerintah kota dimasukkan ke dalam struktur militer. Setelah Kapitulasi
Jepang, Jepang berada di bawah pendudukan Komandan Tertinggi Sekutu.
Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Komandan Tertinggi Sekutu
tentang "penghapusan sponsor pemerintah, dukungan, pelestarian,
pengawasan, dan penyebaran Shinto agama negara", slogan-slogan yang
berkaitan dengan nasionalisme radikal, militerisme, dan Shinto agama negara
dilarang untuk dipakai lagi.

Dalam kamus besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko I-chiu


dijelaskan sebagai "Slogan yang dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke
luar negeri selama Perang Dunia II." Heibonsha World Encyclopedia
menjelaskannya sebagai "Stereotipe Ultranasionalisme berupa doktrin bangsa
sendiri sebagai ras tertinggi dan doktrin supremasi untuk melakukan opresi
dan aneksasi terhadap bangsa lain yang diperluas hingga agresi oleh negara
dan militer untuk mencapai tujuan tersebut, serta gerakan/ide untuk peng-
ortodoks-an, penyatuan dan mobilisasi rakyat.

2. Tindakan Awal Jepang


Sebagai saudara tua, kedatangan Jepang di Indonesia harus dipandang
sebagai pelindung dan pemimpin yang akan mendatangkan kemakmuran
bersama di Asia Timur Raya(Jepang mengajak Indonesia bersama-sama dalam
membentuk kemakmuran). Agar strategi yang dipergunakan Jepang dapat

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 69


meyakinkan rakyat, tokoh masyarakat serta pemuda-pemuda Indonesia, tanpa
menimbulkan kecurigaan.

Pemerintah Jepang memulai pendudukannya dengan memperlihatkan


sikap yang cukup baik dan membuat berbagai janji, untuk menarik simpati
rakyat, ketika itu sebagian rakyat Indonesia diantaranya Kalimantan Timur
ada yang percaya dan terpengaruh dengan propaganda Jepang terutama
mahasiswa Samarinda yang sudah belajar di sebuah perguruan tinggi di
Tokyo.

Sesungguhnya setelah beberapa bulan pendudukan Jepang, contohnya di


Kalimantan Timur tidak seorangpun yang mengetahui bahwa Jepang sudah
menduduki Indonesia dalam perang sucinya dan secara tidak langsung Jepang
sudah menggantikan kedudukan Belanda di Indonesia atau Indonesia telah
memasuki penjajahan baru. Disinilah Jepang memulai kebijakan dengan
mempergunakan kelicikannya yang mampu membuat rakyat Indonesia
dikelabui.

F. Tindakan-tindakan Jepang di Indonesia


1. Bidang Pemerintahan
Memasuki Pemerintahan Indonesia secara pelan-pelan. Pada
awalnya rakyat masih di bolehkan menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi disamping menggunakan bahasa Jepang, Bendera Merah
Putih boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru.
Begitu juga lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan di samping lagu
kebangsaan Jepang yaitu Kimigayo.
Pengibaran Sang Saka Merah putih dan menyanyikan lagu
Indonesia raya ini hanya pada awal pendudukan Jepang saja selama dua
minggu berkuasa, mengikutkan rakyat dalam berbagai organisasi resmi
bentukan Jepang, menarik simpati umat Islam dengan mengizinkan
organisasi Majelis Islam tetap berdiri, rakyat diharuskan menyerahkan besi
tua, semua harta peninggalan Belanda, hasil perkebunan, ataupun pabrik
disita.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 70


2. Bidang Sosial
Kebijakan disini dapat kita lihat melalui penyerahan hasil panen berupa
padi rakyat secara paksa, penyerahan ini tentulah menyengsarakan rakyat.
Disebabkan keinginan Jepang bukan sekedar permintaan tapi merupakan
tuntutan yang harus dipenuhi masyarakat.

Akibatnya banyak rakyat Indonesia yang menderita kelaparan dan


kemiskinan, karena kondisi tersebut rakyat Indonesia terpaksa memakai baju
dari karung goni, sehingga pada saat itu kondisi kesehatan rakyat Indonesia
sangat buruk dan banyak yang terjangkit seperti penyakit kulit, mengakibatkan
angka kematian yang tinggi.

3. Bidang Militer
Jepang menyadari perlunya bantuan penduduk setempat dalam rangka
mempertahankan kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April 1943,
pemerintah militer Jepang secara intensif mulai mengorganisir barisan
pemuda. Barisan pemuda ini berciri semi militer maupun militer. Tujuan
Jepang adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar mampu
mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan pasukan Sekutu.

Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain


Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan. Berikut ini wajib militer yang dibentuk
untuk membantu Jepang menghadapi Sekutu.

a. Seinendan (Barisan pemuda) sejarah mencatat pembentukannya ada yg


bulan maret dan ada juga yang mengatakan bulan April 1943, dengan
anggota para pemuda yang berusia 14-25 tahun.
b. Keibodan (Barisan pembantu polisi/pejuang kewaspadaan), dibentuk
pada 29 April 1943. Dengan anggotanya yang berumur 25-30 tahun.
c. Fujingkai (Barisan wanita) dibentuk pada bulan Agustus 1943. Yang
berusia 15 tahun keatas.
d. Gakotai (barisan pelajar)
e. Heiho (Pasukan pembantu) sebagai bagian dari AD dan AL Jepang,
dibentuk bulan April 1943, yang berusia 18-25 tahun

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 71


f. Peta (Pembela tanah air).
g. Jawa Hokokai (Kebaktian rakyat Jawa). Harus berbakti kepada Jepang.
Jepang menancapkan kebijakannya dan bermaksud memanfaatkan
rakyat Indonesia untuk kepentingannya
h. Pada tahun 1944, Jepang semakin terdesak dalam perang Pasifik. Dan
satu demi satu daerah kekuasaannya jatuh ke pihak sekutu. Untuk
meningkatkan kesiapsiagaan rakyat Indonesia, pada tanggal 14
September 1944 dibentuklah Barisan Pelopor, sebagai bagian dari
Jawa Hokokai. Barisan pelopor ini merupakan organisasi pemuda
pertama di masa penjajahan Jepang yang dibimbing langsung oleh
kaum nasionalis Indonesia. Pimpinan organisasi dipegang oleh Ir.
Soekrno dibantu oleh R.P. Suroso, Oto Iskandardinata dan Buntaran
Martoatmojo.

G. Perlawanan terhadap pemerintah Jepang

1. Peristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942


Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru
mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang
ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi
buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan
sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul
mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan
serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir
(ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pemimpin
pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari musuh,
namun akhirnya tertembak saat sedang salat.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 72


2. Peristiwa Singaparna
Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna
Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943.
Dia menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban
untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada
Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit.
Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia
karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu diapun
tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa.

Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah


mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri untuk
mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke
Tasikmalaya.

Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk


mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944,
terjadilah pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah
salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun
KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya
kemudian dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan
di Ancol.

3. Peristiwa Indramayu, April 1944


Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya
pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja
rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang
berkepanjangan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-
kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan
Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah(Lohbener
dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi
kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 73


4. Perlawanan Teuku Hamid
Teuku Hamid adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu
pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan. Ini
terjadi pada bulan November 1944.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman


akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah.
Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah,
sehingga akhirnya dapat ditumpas.

Di daerah Aceh lainnya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di


Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh
satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun semua berakhir dengan
kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang
dengan sangat kejam.

5. Perlawanan PETA
a. Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945).
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi,
dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan
padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar
batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega
melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer
Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia.
Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa.

Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri


(Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-
pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan
tigalainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil
meloloskan diri.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 74


b. Perlawanan PETA di Meureudu-Pidie, Aceh (November 1944).
Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar
belakang perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam
terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.

c. Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945).


Perlawanan ini dipimpin oleh pemimpin regu (Bundanco), Kusaeri
bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal
21 April 1945 diketahui Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal
25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana
karena Jepang terdesak oleh Sekutu.

d. Perlawanan di Kalimantan Barat.


Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di
Kalimantan Barat. Pang Suma adalah pemimpin suku Dayak yang besar
pengaruhnya di kalangan suku-suku di daerah Tayan dan Meliau.
Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu aktivitas Jepang di
Kalimantan. Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan
pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di
antara sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang. Kejadian
ini kemudian memulai sebuah rangkaian perlawanan yang mencapai
puncak dalam sebuah serangan balasan Dayak yang dikenal dengan Perang
Majang Desa, dari April hingga Agustus 1944 di daerah Tayan-Meliau-
Batang Tarang (Kab. Sanggau). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh
oleh Jepang, termasuk Pang Suma.

e. Perlawanan Koreri di Biak, Irian Barat tahun 1943.


Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri
yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan
rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dan dianiaya.
Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat
melawan dengan gigih. Sehingga Jepang meninggalkan Pulau Biak.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 75


f. Perlawanan di Pulau Yapen Selatan.
Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat
maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan
semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-
nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin
gerilya yakni Silas Papare.

g. Perlawanan di Tanah Besar Papua.


Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di
Papua, terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan
penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.

h. Pergerakan bawah tanah.


Sebenarnya bentuk perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang
dilakukan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada bentuk perlawanan
fisik saja tetapi Anda dapat pula melihat betnuk perlawanan lain/gerakan
bawah tanah seperti yang dilakukan oleh :

 Kelompok Sutan Syahrir di daerah Jakarta dan Jawa Barat dengan


cara menyamar sebagai pedagang nanas di Sindanglaya.
 Kelompok Sukarni, Adam Malik dan Pandu Wiguna. Mereka
berhasil menyusup sebagai pegawai kantor pusat propaganda
Jepang Sendenbu (sekarang kantor berita Antara).
 Kelompok Syarif Thayeb, Eri Sudewo dan Chairul Saleh. Mereka
adalah kelompok mahasiswa dan pelajar.
 Kelompok Mr. Achmad Subardjo, Sudiro dan Wikana. Mereka
adalah kelompok gerakan Kaigun (AL) Jepang.
 Mereka yang tergabung dalam kelompok di bawah tanah, berusaha
untuk mencari informasi dan peluang untuk bisa mencari
kelemahan pasukan militer Jepang dan usaha mereka membuahkan
hasil ketika Sutan Syahrir mendengar siaran radio luar negeri
mengenai kekalahan Jepang dari Sekutu, ketika mendapat

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 76


informasi tersebut kelompok pemuda lalu mendesak golongan tua
agar secepatnya melakukan proklamasi.

H. Tindakan Jepang menjelang kekalahannya pada PD II


1. Perdana menteri KOISO memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia tahun 1944.
2. Membentuk BPUPKI untuk menyelidiki apakah bangsa Indonesua telah
siap merdeka pada buoan Mei 1945.
3. Membentuk PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 7 Agustus 1945
 Menyerahnya Jepang dan Berakhirnya Perang Dunia II.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Menyerahnya Jepang sekaligus mengakhiri Perang Dunia II yang berkecamuk
selama kurang lima tahun. Sebelum menyerahnya Jepang, pada 8 Mei 1945,
Jerman telah terlebih dahulu menyerah sekaligus mengakhiri Perang Dunia II di
front Eropa. Di sisi lain, Jepang menolak memenuhi semua tuntutan Sekutu untuk
menyerah tanpa syarat karena ingin menuntaskan misinya.

Pada 16 Juli 1945, para pemimpin Sekutu bertemu dalam Konferensi Potsdam,
Jerman. Perang melawan Jepang merupakan salah satu dari berbagai isu yang
dibicarakan dalam konferensi itu. Akhirnya, para pemimpin Sekutu memutuskan
mengeluarkan pernyataan yang disebut Deklarasi Potsdam yang menegaskan
Jepang harus menyerah tanpa syarat.

Pemerintah Jepang menolak dan tak menerima dari ultimatum dari Sekutu
tersebut. Sehari kemudian, surat-surat kabar Jepang melaporkan, negeri itu
menolak isi Deklarasi Potsdam. Sebelumya, selebaran berisi pernyataan Deklarasi
Postdam dijatuhkan pesawat-pesawat Sekutu di atas wilayah Jepang.

Sementara itu, di gurun pasir New Mexico, AS sebuah proyek membuat


senjata pemusnah massal dengan sandi Proyek Manhattan sedang digarap. Hasil
dari proyek ini adalah dua bom atom Little Boy dan Fat Man yang kemudian

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 77


digunakan untuk mengakhiri perang. Pada 6 agustus 1945, pesawat B-29
Superfortress berjuluk "Enola Gay" menjatuhkan bom atom Little Boy di
Hiroshima. Alasan Amerika Serikat memilih Hiroshima yang kala itu merupakan
pusat industri dan markas militer terbesar.

Selanjutnya, pada 9 Agustus 1945, pesawat berjuluk Bock's Car menjatuhkan


bom Fat Man di kota Nagasaki. Nagasaki merupakan salah satu pelabuhan
terbesar di Jepang Selatan dan menjadi kota penting semasa perang karena
memiliki banyak aktivitas industri, termasuk artileri, kapal perang, perlengkapan
militer, dan material perang.

Akibatnya, dua kota besar Jepang luluh lantah dengan puluhan ribu orang
menjadi korban tewas dan luka. Setelah dua kota itu dijatuhi bom atom,
Pemerintah Jepang belum bisa menentukan langkahnya. Tak adanya reaksi
pemerintah Jepang membuat Sekutu berencana melakukan invasi militer. Kapal-
kapal perang AS bahkan sudah mulai menembakkan meriam mereka ke pantai
Jepang. Pada 13 Agustus, sejumlah pesawat B-29 dikirim untuk menjatuhkan
selebaran-selebaran di atas Jepang.

Selebaran ini berisi tawaran kepada Jepang untuk menyerah kepada Sekutu.
Lalu pada 14 Agustus 1945, pemerintah Jepang menggelar pertemuan dengan
beberapa perwira militer senior untuk segera menentukan sikap.

Kehancuran yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki membuat pemerintah


Jepang akhirnya memutuskan untuk menyerah dan mengakhiri perang. Namun,
sejumlah perwira militer belum mau menyerah sehingga timbul gejolak antara
militer dan pemerintah yang memutuskan untuk menyerah.

Hasilnya, pemerintah Jepang akhirnya mengirimkan surat berupa langkah


langkah yang akan diambilnya ke kedutaan besar negeri itu di Swiss dan Swedia.
Isi surat itu pada dasarnya adalah menerima syarat-syarat penyerahan yang
ditentukan Sekutu. Akhirnya, pesan yang dikirim Jepang diterima Sekutu.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 78


Akhirnya upacara penyerahan Jepang digelar pada 2 September 1945 di atas
kapal tempur Amerika Serikat USS Missouri. Dokumen menyerahnya Jepang
yang ditandatangani para pejabat pemerintahan Jepang secara resmi mengakhiri
Perang Dunia II.

I. Dampak pendudukan jepang di indonesia


1. Dampak pada bidang politik :
Dalam bidang politik, jepang berbeda dengan masa kolonialisme hindia
belanda yang sangat mencurigai para kaum nasionalis, karena mereka yang
memiliki pengaruh besar di Indonesia. Jepang sendiri malah membebaskan
para orang orang nasionalis seperti soekarno, hatta, dan sjahrir. Karena
kebijakan ini banyak dari kaum nasionalis mau berkerja sama dengan jepang.
Tetapi Jepang juga mengeluarkan peraturan yang menyusahkan bangsa
Indonesia sendiri, yaitu:

a. Larangan kepada orang orang Indonesia untuk berserikat dan


berkumpul.
b. Larangan kepada orang orang Indonesia untuk membicarakan
pergerakan atau propaganda tentang peraturan dan susunan Negara.
c. Larangan kepada orang orang Indonesia untuk membentuk
organisasi politik.

2. Dampak pada bidang pergerakan nasional


Pada saat pertemuan di Bukit Tinggi, Jepang tidak menghalangi dalam
membina Indonesia Merdeka. Hal ini membuat Ir Soekarno dan Moh. Hatta
mengambil keputusan untuk menjadikan mengakhiri perselisihan pahamnya
antara Partindo dan PNI baru dan bersatu memimpin rakyat Indonesia dimasa
sulit itu, persatuan keduanya dikenal dengan nama Dwi Tunggal. Soekarno-
Hatta. bekerjasama Ir Soekarno dengan Jepang dimulai dalam Komisi yang
menyelidiki adat istiadat dan tata negara yang dibentuk oleh Gunsei pada
tanggal 8 Nopember 1942. Komisi itu beranggotakan 13 orang antara lain: Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Abikusno Cokrosuyoso, KH

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 79


Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantoro, Prof. Husein Joyodiningrat, Dr.
RNg.Purbocaroko, Mr. Supomo.

Dari anggota tersebut dikenal sebagai empat serangkai yaitu Ir. Soekarno,
Moh. Hatta, KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantoro. Empat serangkai
diberi kepercayaan untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
yang dibentuk 9 Maret 1943 , atas usul Ir. Sorkarno. Tujuan Putera ialah
mempersatukan rakyat Jawa untuk menghadapi serangan Sekutu yang
semakin dekat dengan Indonesia (Jawa). Tugas Putera menggerakan tenaga
dan kekuatan rakyat untuk memberi bantuan kepada usaha-usaha untuk
mencapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya.

Dengan demikian Jepang dapat menggunakan para pemimpin Indonesia


untuk membangun kekuasaannya. Sebaliknya para pemimpin tidak mau begitu
saja diperalat Jepang, mereka juga memanfaatkan sarana Jepang untuk
berjuang mendapatkan kemerdekaan Indonesia. Karena pada masa itu, sulit
dalam melakukan pergerakan nasional Indonesia.

Karena pada saat itu bangsa Indonesia dalam kondisi yang sangat lemah,
sehingga jalan yang terbaik yang ditempuh adalah dengan bekerjasama dengan
Jepang, kerjasama ini hanyalah sebuah siasat untuk mempercepat proses
kemerdekaan Indonesia yang telah lama diperjuangkan.

Lembaga yang diciptakan Jepang seperti Java Hookokai (kebangkitan


rakyat Jawa ), Putera, Peta, Fujinkai (perkumpulan kaum wanita), Keibodan
(barisan pemuda membantu polisi, kebakaran, dan serangan udara pembantu),
Seinendan (korp pemuda semi militer), Heiho (pasukan pembantu) dan
sebagainya. Dimanfaatkan dipupuk semangat kemerdekaannya guna
memudahkan jalan untuk mencapai kemerdekaan.

Sebagai bagian dari politik Jepang, mereka memanfaatkan sumber daya


manusia dengan mengeikutsertakan massa pemuda dan rakyat secara besar-
besaran dalam program-program latihan semi militer. Tujuannya sebagai
tenaga cadangan bagi kepentingan militer Jepang. Rakyat diikutsertakan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 80


dalam Seinendan, Keibodan, Fujinkai dan Peta (Pembela tanah Air) yang telah
membuat rakyat memiliki keberanian, dan memiliki sikap berani menentang
penjajah, pemahaman sehingga memiliki pemahaman terhadap kemerdekaan
maupun sikap yang mengarah pada terbentuknya nasionalisme.

Sedangkan kelompok pejuang lain yang menolak bekerjasama dengan


Jepang dan anti fasisme membentuk jaringan bawah tanah dan terus berjuang ,
antara lain :

a. Kelompok Syahrir, memiliki pengikut kaum pelajar diberbagai kota


seperti Jakarta, bandung, Surabaya, Cirebon dan sebagainya.
b. Kelompok Amir Syarifudin, ia sangat keras dalam mengeritik Jepang,
sehingga tahun 1943 ditangkap dan dijatuhi hukuman mati tahun 1944,
atas bantuan Soekarno hukumannya diubah dari hukuman mati menjadi
seumur hidup, setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, ia
bebas dari hukuman.
c. Golongan Persatuan mahasiswa, sebagaian besar dari kedokteran di
Jakarta antara lain : J. Kunto, Supeno, Subandrio
d. Kelompok Sukarni, kelompok ini sangat berperan besar disekitar
proklamasi kemerdekaan, antara lain : Sukarni, Adam Malik, Chaerul
Saleh, Maruto Nitimiharjo, Pandu Wiguna dan lainnya.
e. Golongan Kaigun, anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang akan
tetapi terus menggalang dan membina kemerdekaan dengan tokoh yang
simpati terhadap kemerdekaan Indonesia antara lain: Mr.Akhmad Subarjo,
Mr. Maramis, Dr. Sanusi, Dr Buntaran Martoatmodjo dan lainnya.
f. Pemuda Menteng, bermarkas di Menteng 31 Jakarta, kebanyakan pengikut
dari Tan Malaka dari Partai Murba antara lain: Adam malik, Chairul Saleh
dan Wikana.
Meskipun perjuangan mereka dalam kelompok-kelompok dan berbeda-
beda strateginya bukan berarti perpecahan. Taktik yang mereka lakukan
mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 81


Pada Tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang Koiso
menjanjikan kemerdekaan bagi Hindia Timur atau Indonesia, namun kapan
waktunya belum ditentukan.

Tentara Jepang terus terdesak menuju kekalahan, mulai berperang


sendirian dan semakin terdesak, sehingga agar Jepang memperoleh dukungan
dari rakyat Indonesia membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945, tugasnya
mengumpulkan bahan yang dipergunakan Indonesia untuk Merdeka.

3. Dampak pada bidang Birokrasi Dan Militer


Dalam bidang birokrasi,dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.27
tentang Aturan Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No.28 tentang Aturan
Pemerintah SYU dan Tokubetshu Syi,maka berakhirlah pemerintahan
sementara.Kedua aturan itu merupakan pelaksanaan struktur pemerintahan
dengan datangnya tenaga sipil dari Jepang di Jawa.Mereka ditempatkan di
Jawa untuk melakukan suatu misi/tujuan yaitu reorganisasi Jepang,yang
menjadikan Jawa sebagai Pusat perbekalan perang di wilayah Selatan.

Sesuai dengan Undang-Undang itu,maka seluruh Kota Jawa dan


Madura,terkecuali Solo dan Yogyakarta,dibagi atas SYU, SYI, KEN, GUN,
SON, dan KU. Pembentukan provinsi yang dilakukan Belanda diganti dan
disesuaikan dengan struktur Jepang,daerah pemerintahan yang tertinggi,yaitu
SYU. Meskipun luas wilayah SYU sebesar karesidenan, namun fungsinya
berbeda.Apabila residen merupakan pembantu Gubernur,maka SYU adalah
pemerintah otonomi di bawah Shucokan yang berkedudukan sama dengan
gubernur.Pada masa pendudukan Jepang juga dibentuk Chou Sangi yang
fungsinya tidak jauh berbeda dengan Volkstraad.Dalam Volkstraad masih
dapat dilakukan kritik pemerintah dengan bebas.Sementara dalam Chou Sangi
tidak dapat melakukan hal itu.

Dalam bidang militer jepang berbeda dengan kolonialisme belanda yang


banyak melarang orang pribumi untuk turut serta dalam bidang militer bahkan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 82


melarang. Tetapi jepang mengajari strategi strategi perang, pengunaan senjata
api, dan pembentukan kesatuan militer yang bernama pembela tanah air atau
dikenal dengan PETA. PETA didirikan pada 3 oktober tahun 1943, dari PETA
ini lah pemuda pemuda Indonesia banyak belajar soal militer.

Yang nantinya akan menjadi cikal bakal pembentukan TNI. Selain


mendirikan PETA, jepang juga mendirikan heiho (barisan cadangan prajurit),
seinendan (barisan pemuda), fujinkai (barisan wanita), putera (pusat tenaga
rakyat), jawa hokokai (himpunan kebaktian jawa), keibodan (barisan
pembantu polisi), jibakutai (pasukan berani mati), kempetai (barisan polisi
rahasia).

4. Dampak pada bidang ekonomi


Demi mengembalikan kepercayaan orang-orang Indonesia, jepang
menjalankan politik dumpling, yang dimana bila orang menjual barang barang
ke luar negeri lebih murah daripada ke Jepang sendiri.

Dalam kebijakannya ini Jepang memprioritaskan 2 hal untuk orang orang


Indonesia, yaitu;

a. Menghapus pengaruh dan ajaran ajaran bangsa barat di Indonesia.


b. Memobilisasi masyarakat Indonesia dalam perang asia pasifik demi
kemenangan jepang dan sekutu.
Selain itu, diberlakukan juga sistem romusha atau kerja paksa pada masa
jepang, awal dibentuknya romusha banyak masyarakat Indonesia yang senang
dan menjadi sukarelawan. Namun semua itu berubah saat kebutuhan akan
perang asia pasifik meningkat, romusha bukan lagi tenaga sukarelawan tapi
sudah menjadi kewajiban dan keharusan. Banyak warga Indonesia yang
menjadi korban dari kekejaman romusha. Selain itu wanita wanita Indonesia
banyak yang dijadikan jugun ianfu, yaitu wanita penghibur bagi para pasukan
jepang.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 83


5. Dampak pada bidang sosial
Dalam bidang sosial Jepang melarang mengunakan bahasa belanda, baik
untuk pergaulan, sekolah, dan perguruan tinggi. Toko toko yang masih
mengunakan bahasa belanda harus diganti dengan bahasa jepang atau dengan
bahasa Indonesia. Berkat kebijakan ini bahasa Indonesia mengalami kemajuan
yang pesat, sekolah sekolah mulai menjadikan bahasa indonesai sebagai mata
pelajaran wajib. Sehingga bahasa Indonesia makin banyak digunakan bangsa
Indonesia.

6. Dampak pada bidang pendidikan dan budaya.


Bidang pendidikan berkembang pesat pada masa penjajahan Jepang.
Pemerintah penjajahan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun
oleh pemerintah. Selain itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa
perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan nama-nama diindonesiakan.
Namun, itu semua dilakukan hanya untuk menarik simpati rakyat Indonesia
agar bersedia membantu Jepang dalam menghadapi lawannya di Perang
Pasifik.

Sistem pendidikan sewaktu penjajahan Jepang sangatlah berbeda dengan


yang sekarang kita rasakan. Dulu pendidikan memiliki ciri militerisme, setiap
pagi seluruh siswa diwajibkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Jepang
(Kimigayo), kemudian juga mengibarkan bendera kebangsaan Jepang
(Hinomaru) dan melakukan penghormatan pada Kaisar Jepang (Seikirei).

Selain harus melakukan rutinitas upacara seperti itu, siswa-siswi zaman


penjajahan Jepang juga harus melakukan Dai Toa, yaitu sumpah setia pada
cita-cita Asia Raya dan wajib melakukan senam Jepang (Taiso). Kemudian
mereka harus melakukan latihan fisik kemiliteran.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 84


7. Dampak Jepang pada bidang budaya antara lain
a. Dibentuknya Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1
April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas
kebudayaan Indonesia.
b. Dibentuknya Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang
bertujuan mendorong aktris-aktris profesional dan amatir Indonesia
untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing
ke Bahasa Indonesia.
c. Diberlakukan juga tradisi menghormat Kaisar Jepang (Seikerei).
d. Berkembangnya tradisi kerja bakti secara massal (gotong royong)
disebabkan tradisi kinrohosi (tradisi kebaktian dalam masyarakat
Jepang).

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 85


LATIHAN SOAL
A. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Bagaimana proses masuknya Jepang ke Indonesia tahun 1942?
2. Jelaskan pengertian ABDACOM!
3. Mengapa Jepang dapat cepat merebut Pulau Jawa dari Belanda?
4. Jelaskan perbedaan sistem Pemerintahan Indonesia pada Masa Hindia
Belanda dan Masa Pendudukan Jepang!
5. Jelaskan tujuan penerapan sistem ekonomi perang pada masa
Pendudukan Jepang!
6. Jelaskan system pendidikan di Indonesia pada masa Pendudukan
Jepang!
7. Jelaskan dampak pengerahan romusha bagi perekonomian Indonesia!
8. Mengapa pasukan PETA di Blitar melakukan perlawanan terhadap
Jepang?
9. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada masa Pendudukan
Jepang?
10. Jelaskan kebijakan menguntungkan yang diberikan Jepang kepada
Indonesia saat memasuki tahun 1943!

B. Berikan keterangan tentang:


1. Kebijakan Skoku
2. Konvensi Kanagawa
3. Restorasi Meiji
4. Shogun, Daimyo, Hakko I-Chiu
5. Seikerei
6. Bushido, Harakiri
7. Samurai, Hinomaru, Kimigayo
8. Dumping, Tahun Sumera, Rikugun, Kaigun, Giyugun
9. Gunshireikan, Gunseikan
10. Tonarigumi, Ku, Ken, Kumiai
11. Jugun ianfu
12. Romusha
13. Jawa Hokokai
14. Gerakan 3 A
15. Dokuritsu Zunbi Coosakai, Dokuritsu Zunbi Inkai

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 86


BAB V
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

1 . Peristiwa Penting Menjelang Kemerdekaan Indonesia

 6 agustus 1945: Hirosima di bom oleh Amerika Serikat


 9 agustus 1945: Nagasaki di bom oleh Amerika Serikat
Soekarno, M. Hatta dan Rajidman Widyodiningrat dipanggil Marsekal
Terauci ke Dalat

 14 agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu ( dibacakan


oleh Kaisar Hirohito dalam : “The voice of the crane”. Jepang mengahiri
keterlibatan mereka dalam perang pasifik
 15 agustus 1945: Soekarno, M. Hatta dan Rajidman Widyodiningrat tiba di
Jakarta dari Dalat, Saigon, Vietnam.
 16 agustus 1945: Peristiwa Rengasdengklok
2 . Peristiwa Rengasdengklok

 Peristiwa kekalahan Jepang atas Sekutu sudah didengar oleh kelompok


Sutan Syahrir yang berhasil menyadap siaran radio BBC London. Begitu
pula berita pemanggilan tiga tokoh nasional : Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta dan dr. Radjiman Widyodiningrat ke Datat,Vietnam untuk menemui
Marsekal Terauchi. Hal ini meyakinkan para pejuang kemerdekaan untuk
segera mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, jangan sampai Indonesia
dikuasai oleh sekutu dan dikembalikan kepada belanda.
 Keinginan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia telah
menimbulkan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan
muda. Golongan tua diwakili oleh ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta,
sedangkan golongan muda diwakili oleh Sutan Syahrir. Golongan tua
mengiginkan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui PPKI yang
dianggap sebagai badan bentukan Jepang, tapi dilaksanakan secara
revolusioner.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 87


 15 agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menyampaikan
undangan rapat bagi para anggota PPKI tanggal 16 agustus 1945.
Sementara itu, golongan muda yang dipimpin Chairul Shaleh mengadakan
rapat di labolatorium mikrobiologi, Pegangsaan Timur, Jakarta dan
mengambil keputusa berikut:
1. Mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk
bermusyawarah dengan golongan muda dan tidak terlibat lagi
dengan Pemerintah Jepang
2. Mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta agar segera
memproklamasikan kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia
paling lambat tanggal 16 agustus 1945 malam.
 Pada tanggal 16 agustus 1945, dini hari terjadilah peristiwa
Rengasdengklok. Golongan pemuda membawa Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, untuk
menghindarkan keduanya dari pengaruh Jepang dan meyakinkan agar
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan.
 Daerah Rengasdengklok dipilih karena :
1. Letaknya cukup terpencil, sekitar 15 km dari Karawang
2. Terdapat Markas Peta
 Ir. Soekrano dan Drs. Moh. Hatta tetap menolak keinginan golongan
muda. Akhirnya disepakati oleh kedua golongan bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia paling lambat akan dilakukan pada tanggal 17
Agustus 1945. Ahmad Subardjo menjemput kedua tokoh nasional tersebut
kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

3. Peristiwa Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


 16 Agustus 1945 malam, Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta kembali ke
Jakarta.
 Laksamana Tadashi Maeda membawa keduanya ke rumah Mayor Jendral
Moichiro Yamamoto dan Mayor Jendral Otoshi Nishimura. Keduanya
tidak memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia karena Jepang

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 88


harus menjaga status quo pasca kekalahannya dari Sekutu. Hal itu
menyakinkan keduanya bahwa janji kemerdekaan Jepang pun tidak akan
pernah terwujud.
 Ir. Soekarno dan Drs Moh. Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda di
Jalan Imam Bonjol I Jakarta untuk mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh yang hadir dalam perumusan teks
proklamasi kemerdekaan adalah Ahmad Subarjo, Sukarni, Sayuti Melik,
Burhanudin Mumammad Diah, dan Sudiro.
 Ir. Soerkarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan teks
proklamasi.
 Ir. Soekarno: menyumbangkan kata proklamasi, (DJakarta, 17-8-
05 dan menulis rumusan naskah proklamasi kemerdekaan
Indonesia, serta ikut menandatangani naskah proklamasi yang telah
diketik sebagai wakil bangsa Indonesia.
 Ahmad Subarjo: menyampaikan usul kalimat, kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
(paragraph pertama.)
 Drs. Moh. Hatta: menambahkan kalimat, hal hal yang mengenai
penmindahan kekuasaan dan lain lain diselenggarakan dengan
cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
(paragraf kedua) dan ikut menandatangani naskah proklamasi yang
telah di ketik.
 Naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Ada beberapa perubahan,
yaitu :
 Kata tempoh menjadi tempo
 Wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama Bangsa
Indonesia
 (D)Jakarta, 17-8-05 menjadi (D)Jakarta, hari 17 boelan 8 tahoen
05

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 89


Gambar: Hasil tulisan tangan Soekarno dan Hasil Ketikan Sayuti Melik.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 90


4 . Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus


1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang
dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta
bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Kata-kata dan deklarasi proklamasi tersebut harus menyeimbangkan kepentingan


kepentingan internal Indonesia dan Jepang yang saling bertentangan pada saat itu.
Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata
dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan
warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan
Indonesia pada tahun 1949. Pada tahun 2005, Belanda menyatakan bahwa mereka
telah memutuskan untuk menerima secara de facto tanggal 17 Agustus 1945
sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia. Namun, pada tanggal 14 September
2011, pengadilan Belanda memutuskan dalam kasus pembantaian Rawa Gede
bahwa Belanda bertanggung jawab karena memiliki tugas untuk mempertahankan
penduduknya, yang juga mengindikasikan bahwa daerah tersebut adalah bagian
dari Hindia Timur Belanda, bertentangan dengan klaim Indonesia atas 17 Agustus
1945 sebagai tanggal kemerdekaannya. Dalam sebuah wawancara tahun 2013,
sejarawan Indonesia Sukotjo, antara lain, meminta pemerintah Belanda untuk
secara resmi mengakui tanggal kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengakui tanggal 27 Desember 1949 sebagai tanggal
kemerdekaan Indonesia.

Naskah proklamasi ditandatangani oleh Sukarno (yang menuliskan namanya


sebagai "Soekarno" menggunakan ortografi Belanda) dan Mohammad Hatta, yang
kemudian ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden berturut-turut sehari
setelah proklamasi dibacakan. Hari Kemerdekaan dijadikan sebagai hari libur
nasional melalui keputusan pemerintah yang dikeluarkan pada 18 Juni 1946.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 91


5 . Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, sperti pamflet,


radio dan surat kabar. Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah
dilihat publik. Pada 20 Agustus 1945, hampir seluruh surat kabar di Jawa
menerbitkan berita proklamasi secara serempak. Adapun melalui radio oleh kantor
berita Antara (Domei). Kepala bagian radio,Waidan.B.Palenewen menerima teks
proklamasi dari Syahruddin.Waidan memerintahkan F.Wuz supaya menyiarkan
berita proklamasi tiga kali yang diulang setiap setengah jam sampai pukul 16.00
WIB.Akibatnya kantor berita Domei ditutup Jepang pada 20 Agustus 1945.

6 . Sejarah Pembentukan Pemerintah RI Pasca Proklamasi

 Kehidupan Politik
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan
persiapanpersiapan di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk
menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kurang lebih 1000 orang telah
hadir untuk menyaksikan peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang
lima menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian
kedua pemimpin itu menuju ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada
jam 10 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Soekarno membacakan
naskah proklamasi yang sudah diketik dan ditandatangani bersama dengan Moh.
Hatta.

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945,


PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka
menghasilkan beberapa keputusan penting yaitu:

1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu


Zunbi Coosakai (yang sekarang dikenal dengan nama UUD 1945)
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.
3. Dalam masa peralihan, Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 92


Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan Wakil Presiden memanggil
beberapa anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk
membentuk “Komite Nasional Indonesia Pusat” (KNPI) yang berfungsi sebagai
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil pilihan
rakyat. Disebutkan oleh presiden bahwa Indonesia terdiri dari 8 provinsi dari
Sabang sampai Merauke yang meliputi, Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa
Tenggara).

Pada bulan oktober golongan sosialis dibawah pimpinan Sutan Sahrir


dan Amir Syarifudin berhasil menyusun kekuatan di dalam KNIP dan mendorong
dibentuknya sebuah Badan Pekerja yang kemudian dikenal dengan sebutan BP-
KNIP.

Perkembangan politik selanjutnya adalah dikeluarkannya Maklumat


Pemerintah tanggal 3 November 1945 yang ditandatangani oleh Wakil Presiden
Hatta yang mencanangkan pembentukan partai-partai politik.

 Kehidupan Ekonomi
Pada zaman pendudukan Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia
diarahkan kepada kepentingan perang.sehingga wilayah RI mengalami keadaan
ekonomi yang sangat kacau. Untuk sementara waktu, Pemerintah mengambil
kebijaksanaan mengakui beberapa macam uang sebagai tanda pembayaran yang
sah di wilayah RI yakni: uang De Javasche Bank, uang pemerintah Hindia
Belanda dan uang Jepang. Selanjutnya pemerintah pada bulan oktober 1946
mengeluarkan uang kertas RI yang terkenal dengan nama ORI. Karena uang
Jepang telah merosot harganya maka nilai tukarnya disesuaikan, yaitu 1000 rupiah
uang Jepang ditukar dengan 1 rupiah uang ORI. Pengaturan ekonomi Indonesia
didasarkan kepada pasal 33 UUD 1945, maka semua perusahaan yang vital
dikuasai oleh negara. Pemerintah juga mengawasi seluruh kegiatan ekonomi
termasuk kegiatan swasta

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 93


 Kehidupan Sosial Budaya
Kemerdekaan Indonesia telah mengangkat orang Indonesia menjadi warga
negara kelas I, tetapi Republik Indonesia tidak membedakan ras (warna kulit),
keturunan, keyakinan agama dan kesukuan. Seluruh rakyat mempunyai hak yang
sama dan kewajiban yang sama pula. Indonesia merdeka tidak mengenal adanya
warganegara kelas I, kelas II maupun kelas III seperti zaman Hindia Belanda
maupun zaman pendudukan Jepang. Para pemeluk agama dan kepercayaan
mendapatkan kebebasan yang seluas-luasnya dalam Negara Republik Indonesia.

Salah satu syarat mutlak untuk mencerdaskan bangsa Indonesia adalah


memajukan pendidikan. Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah untuk
membimbing murid menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab.
Sekolah bertujuan memperkuat potensi rakyat. Itulah sebabnya sekolah dibuka
untuk setiap warga negara sesuai dengan azas Keadilan sosial. Supaya sekolah
dapat diikuti oleh semua warga negara, maka diadakan peraturan tentang
kewajiban belajar. Ana-kanak yang telah berumur 10 tahun diwajibkan untuk
memasuki sekolah. Pendidikan terbatas atas 4 tingkatan yaitu: pendidikan rendah
(dasar), pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas dan pendidikan
tinggi.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 94


LATIHAN SOAL
A. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Apakah faktor penyebab perubahan sikap Soekarno tentang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Sidang PPKI?
2. Jelaskan peranan Moh. Hatta dalam penyusunan naskah proklamasi
Kemerdekaan Indonesia!
3. Jelaskan peranan Achmad Soebardjo dalam penyusunan naskah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia!
4. Jelaskan perubahan yang terjadi pada naskah proklamasi tulisan tangan
Soekarno dengan naskah ketikan Sayuti Melik!
5. Jelaskan dampak penyebaran berita proklamasi melalui kantor berita
Domei!
6. Sebutkan hasil Sidang PPKI yang pertama tanggal 18 Agustus 1945!
7. Mengapa PPKI menetapkan Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden
dan wakil presiden Republik Indonesia secara aklamasi?
8. Mengapa kabinet pertama yang dibentuk Indonesia merdeka disebut
Kabinet Bucho?
9. Sebutkan 3 (tiga) tujuan pembentukan KNIP menurut Presiden
Soekarno?
10.Deskripsikan secara singkat perubahan BKR menjadi TKR!

B. Berikan keterangan tentang:


1. BPUPKI, PPKI
2. KNIP, BKR
3. Radio Domei
4. Status Quo
5. Aklamasi
6. Kabinet Presidentiil
7. Kabinet Parlementer
8. Kabinet Bucho
9. Trias Politica
10. Komite Van Aksi

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 95


BAB VI
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Ada 2 (dua) bentuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia:


1. Perjuangan Bersenjata (Fisik)
2. Perjuangan Diplomasi

A. PERJUANGAN SECARA FISIK


1. Peristiwa 10 November di Surabaya
Surabaya merupakan kota pahlawan. Surabaya menjadi ajang pertempuran
yang paling hebat selama revolusi mempertahankan kemerdekaan, sehingga
menjadi lambang perlawanan nasional. Peristiwa di Surabaya merupakan
rangkaian kejadian yang diawali sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25
Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby.
Setelah mendarat di Surabaya, NICA berusaha menjadikan Hotel Yamato
sebagai markas. Mereka mengibarkan bendera Belanda, “merah-putih-biru” di
tiang puncak hotel Yamato. Hal ini sontak membuat para pemuda marah. Secara
spontan mereka menyerbu masuk hotel dan menurunkan bendera itu, kemudian
merober bagian yanf berwarna biru lalu bendera pun dikibarkan lagi menjadi
merah putih. Sejak saat itu bentrokan antara pejuang dan pasukan Sekutu terjadi
hampir di tiap sudut kota Surabaya.
Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat di Gedung
Bank Internatio di Jembatan Merah. Pertempuran itu menewaskan Brigjen
Mallaby. Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi ultimatum,
isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu. Secara resmi rakyat
Surabaya, yang diwakili Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya
pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan
infantri dengan senjatasenjata berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut,
maupun udara.
Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu. Bung Tomo
memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 96


Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Akibat pertempuran tersebut 6.000
rakyat Surabaya gugur. Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak luas di
kalangan internasional, bahkan masuk dalam agenda sidang Dewan Keamanan
PBB tanggal 7-13 Februari 1946.

2. Bandung Lautan api


Terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api diawali dari datangnya Sekutu
pada bulan Oktober 1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ultimatum Sekutu
untuk mengosongkan kota Bandung. Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu
mengeluarkan ultimatum pertama isinya kota Bandung bagian Utara selambat-
lambatnya tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh para pejuang. Ultimatum
tersebut tidak ditanggapi oleh para pejuang. Selanjutnya tanggal 23 Maret 1946
Sekutu mengeluarkan ultimatum kembali. Isinya hampir sama dengan ultimatum
yang pertama. Menghadapi ultimatum tersebut para pejuang kebingungan karena
mendapat dua perintah yang berbeda. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan
agar TRI mengosongkan kota Bandung. Sementara markas TRI di Yogyakarta
menginstruksikan agar Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya para pejuang
mematuhi perintah dari Jakarta. Pada tanggal 23-24 Maret 1946 para pejuang
meninggalkan Bandung. Namun, sebelumnya mereka menyerang Sekutu dan
membumihanguskan kota Bandung. Tujuannya agar Sekutu tidak dapat
menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital. Peristiwa ini dikenal
dengan Bandung Lautan Api. Sementara itu para pejuang dan rakyat Bandung
mengungsi ke luar kota.

3. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 20 November sampai tanggal 15
Desember 1945, antara pasukan TKR dan Pemuda Indonesia melawan pasukan
Sekutu (Inggris). Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di
Magelang pada tanggal 26 Oktober 1945. Pada tanggal 20 November 1945 di
Ambarawa pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor
Sumarto melawan tentara Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 97


gugurnya Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Posisi Letkol Isdiman
kemudian digantikan oleh Letkol Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung
selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Mengingat posisi yang telah terjepit,
maka pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945
menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi
salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

4. Medan Area 1 Desember 1945


Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA
mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka
diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan
tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Sebuah insiden
terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang
penghuni hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah
Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para
pemuda. Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang
banyak dihuni pasukan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu
memasang papanpapan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di
berbagai sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal.
Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik
yang berada di kota Medan. Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan
TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali. Pada
tanggal 10 Agustus 1946 di Tebing Tinggi diadakan pertemuan antara komandan-
komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut
memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar
Rakyat Medan Area.

5. Peristiwa Merah putih di Manado


Kabar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal
Pejuanggal 17 Agustus 1945 sampai ke Manado. Kabar itu membuat para pemuda
dan pejuang di Manado gembira. Di lain pihak, pasukan sekutu yang membara

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 98


serta NICA masuk ke Manado dan berusaha untuk membebaskan pasukan KNIL
yang menjadi tawan perang. Tetapi NICA lalu mempersenjatai para mantan
pasukan KNIL itu. Pasukan itu dijuluki “Pasukan Tangsi Putih”.
Setelah sekutu resmi menyerahkan Manado ke tangan kekuasaan NICA
pada bulan Desember 1945, NICA langsung melakukan pembersihan dengan
menangkap para pemimpin pergerakan perjuangan agar kedudukan mereka di
Manado aman. Pasukan KNIL di Manado tidak seluruh loyal pada NKRI,
merekan dijuluki “Pasukan Tangsi Hitam”.

Pasukan Tangsi Hitam bergabung dengan Pasukan Pemuda Indonesia


(PPI) dan merencanakan untuk mengusir NICA dari Manado. Tetapi, rencana PPI
itu tercium oleh NICA, akhirnya para pemimpin PPI ditangkap serta seluruh
peluru dan amunisi Pasukan Tangsi Hitam disita oleh NICA., pasukan tetap punya
senjata tetapi tanpa peluru dan amunisi.

Tetapi rencan perlawan pada NICA tetap dilaksanakan. Dengan


perencanaan yang matang, serangan ke markas NICA dan Pasukan Tangsi Putih
di Teling di lancarkan. dengan bergerak di malam hari membuat formasi huruf
“L”, Pasukan PPI berhasil masuk ke markas NICA dan berhasil menguasai
markas serta membebaskan para pemimpin PPI yang ditawan NICA. para pejuang
merobek bagian biru Belanda sehingga sang merah putih berkibar di sana. Para
pejuang juga berhasil mengalahkan NICA di Tomohon dan Tondano.

Setelah kebehasilan itu, para pejuang langsung membentuk pemerintahan


sipil dengan B.W. Lapisan sebagai Residennya kabar kemenangan ini segera di
kiri ke Yogjakarta. Kabar ini juga sekaligus menipis propaganda Belanda bahwa
Proklamasi Kemerdekaan RI hanya berlaku di Jawa saja, dan klaim akan mitos
Verbond Minahasa – Nederland (persahabatan Belanda-Minahasa) yang telah ada
sejak 10 Januari 1969 gugur sudah.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 99


B. PERJUANGAN SECARA DEPLOMATIK
1. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati,
dekat Cirebon. Dalam Perjanjian ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri
Sutan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn.
Perjanjiantersebut dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat Inggris. Berikut
ini beberapa keputusan Perjanjian Linggarjati.
a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura,
dan Sumatra.
b. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara
Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu
negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia
Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. Dalam perkembangan
selanjutnya, Belanda melanggar ketentuan Perjanjian tersebut dengan
melakukan agresi militer I tanggal 21 Juli 1947.

2. Perjanjian Renvile
Dalam upaya membantu menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda
maka DK PBB mendesak diadakannya gencatan senjata yang terjadi 4 Agustus
1947 serta membentuk komisi tiga Negara (KTN), Negara-negara tersebut
adalah:
a). Australia (tunjukan Indonesia), diwakili oleh Richard Kirby.
b). Belgia (tunjukan Belanda) diwakili oleh Paul Van Zeelan.
c). Amerika Serikat (netral), diwakili oleh Dr. Frank Graham.

Atas usul KTN maka pada tanggal 8 Desember 1947 dilaksanakan Perjanjian
antara Indonesia dan Belanda di atas kapal Renville milik AS yang sedang
berlabuh di Jakarta.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 100


Delegasi Indonesia terdiri atas PM. Amir syarifuddin, Mr. Ali Sastroamidjoyo,
Dr. Tjoa sik len, Mr. Roem, Haji Agus Salim, Mr. Nasrun dan Ir. Djuanda.
Delegasi Belanda terdiri atas Abdul Kadir Widjoyoatmojo, Jhr. Van Vredenburgh,
Dr.Soumokil, Pangeran Kartanegara dan Zulkarnaen.

Setelah melalui perdebatan dan permusyawaratan dari tanggal 8 Desember 1947


sampai 17 Juni 1948 maka diperoleh persetujuan Renville. Pokok-pokok isi
persetujuan sebagai berikut:
a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai
kedaulatannya diserahkan kepada RIS yang segera dibentuk.
b. RIS mempunyai pendudukan yang sejajar dengan Negara Belanda dalam
Uni Indonesia-Belanda.
c. RI akan merupakan Negara bagian dari RIS
d. Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada pemerintahan federal sementara.
e. Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah RI

Kerugian-kerugian yang diderita Indonesia dari perjanjian Renville adalah :


a. Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya Negara Indonesia serikat
melalui masa peralihan.
b. Indonesia kehilangan sebagian daerahnya karena garis Van Mook terpaksa
harus diakui sebagai daerah kekuasaan Belanda
c. Pihak republik harus menarik seluruh pasukannya yang ada di daerah
kekuasaan Belanda dan dari kantong-kantong gerilya masuk daerah RI.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 101


Akibat buruk bagi pemerintah RI dengan penandatanganan perjanjian ini
adalah :
a. Wilayah RI menjadi semakin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah
kekuasaan Belanda.
b. Timbulnya reaksi keras dikalangan pemimpin-pemimpin RI
mengakibatkan jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin yang dianggap telah
menjual Negara kepada Belanda.
c. Perekonomian Indonesia diblokade secara ketat oleh Belanda.
d. Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan-kesatuan militer dari
daerah-daerah gerilya, kemudian hijrah ke wilayah RI yang berdekatan.
Kabinet Amir syarifuddin jatuh dan digantikan kabinet Hatta. Amir syarifuddin
yang kecewa akhirnya menjadi oposisi kabinet Hatta dan bersama Muso
mengobarkan pemberontakan PKI di Madiun pada bulan September 1948, saat
bangsa Indonesia sibuk menghadapi ancaman agresi militer Belanda II.

3. Perjanjian Roem-Royen
Perjanjian ini merupakan Perjanjian pendahuluan sebelum KMB. Salah satu
kesepakatan yang dicapai adalah Indonesia bersedia menghadiri KMB yang akan
dilaksanakan di Den Haag negeri Belanda. Untuk menghadapi KMB dilaksanakan
konferensi inter Indonesia yang bertujuan untuk mengadakan pembicaraan antara
badan permusyawaratan federal (BFO/Bijenkomst Voor Federal Overleg) dengan
RI agar tercapai kesepakatan mendasar dalam menghadapi KMB.

Komisi PBB yang menangani Indonesia digantikan UNCI. UNCI berhasil


membawa Indonesia-Belanda ke meja Perjanjian pada tanggal 7 Mei 1949 yang
dikenal dengan persetujuan Roem-Royen (Roem-Royen Statement) yang isinya
antara lain :
a. Belanda harus pergi meninggalkan daerah Yogyakarta
b. Presiden dan wakil presiden kembali ke Yogyakarta
c. Panglima mengembalikan mandatnya kepada pemerintah Presiden Soekarno

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 102


4. Konferensi Inter Indonesia
Bersamaan dengan di adakannya Konferensi Inter Indonesia , di Jakarta
berlangsung prtemun wakil-wakil republic Bijeenkomst voor Federal Overleg
(BFO) atau Badan Permusyawaratan dengan Belanda dibawah pengamatan UNCI.
Pertempuran tersebut menghasilkan penggentian permusuhan kedua belah pihak .
Presiden Soekarno sendiri pada 3 Agustus 1949 melalui radio mengeluarkan
Radio untuk menghentikan tembak-menembak. AHJ lovink, Wakil Tinggi
Mahkota Kerajaan Belanda sebagai Panglaima Tertinggi Angkatan Perang
Belanda Indonesia, di hari yang sama, memerintahkan kepada pasukan untuk
meletakkan senjata. konferensi Inter-Indonesia sendiri berlangsung di
Yogjakartapada tanggal 19-22 Juli 1949, dipimpin oleh Wakil Presiden Drs.
Mohammad Hatta.

Konferensi empat hari ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:


a. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat
(RIS) yang berdasarkan demokrasi dan federalism
b. RIS akan dipimpin oleh seorang presiden dan dibantu oleh mentri-mentri
c. RIS akan menerima kedaulatan baik dan Republik Indonesia Maupun Kerajaan
Belanda
d. Angkatan perang semata-mata hak pemerintah RIS
e. Negara-negara bagian tidak akan mempunyai angkatan perang sendiri

Pertemuan ke-dua konferensi Inter-Indonesia diadakan di Jakarta pada 30 Juli


1949, dan menghasilkan beberapa keputusan yaitu:
a. bendera RIS adalah sang Merah-Putih
b. lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya
c. Bahasa resmi RIS adalah Bahasa Indonesia

Wakil RI dan BFO ber hak memilih Presiden RIS. Negara bagian yang berjumlah
16 berhak mengisi keanggotaan di Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
(MPRS). Kedua Majelis ini juga setuju untuk membentuk panitin persiapan

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 103


nasional, yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan
pelaksanaan KMB. Selain itu, dibicarakan soal posisi TNI yang menjadi inti dari
pembentukan Angkatan Parang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang
anggota-anggotanya terdiri atas bekas koninklijk Nederlands Leger (KNIL) dan
anggotanya Koninklyeke Leger (KL) akan kembali ke Belanda. Saat itu, terjadi
pembrontakan di berbagai daerah, seperti pemberontakan KNIL di Bandung,
APRA-nya Westerling, Pembeontakan Andi Aziz di Makassar, dan Pemerontakan
RMS.

5. Konferensi Meja Bundar (KMB)


Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari
Perundingan Roem-Royen. Sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan
pertemuan dengan BFO (Badan Permusyawaratan Federal). Pertemuan ini dikenal
dengan dengan Konferensi Inter-Indonesia (KII) Tujuannya untuk menyamakan
langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia dalam menghadapi KMB.

Konferensi Inter-Indonesia diadakan pada tanggal 19 - 22 Juli 1949 di


Yogyakarta dan tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di Jakarta. Pembicaraan
difokuskan pada pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Keputusan yang
cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan kedaulatan tanpa ikatan politik
dan ekonomi.

Pada bidang pertahanan diputuskan:


a. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan Perang
Nasional,
b. TNI menjadi inti APRIS, dan
c. negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.

KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk mencari


penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda. Kegiatan KMB dilaksanakan di Den
Haag, Belanda tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dalam KMB

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 104


tersebut dihadiri delegasi Indonesia, BFO, Belanda, dan perwakilan UNCI.
Berikut ini para delegasi yang hadir dalam KMB:
a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr.
Soepomo
b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
d. UNCI diwakili oleh Chritchley.
Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya KMB menghasilkan
beberapa keputusan berikut:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember
1949.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun
setelah pengakuan kedaulatan RIS.
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.
f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para
anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penandatanganan


pengakuan kedaulatan secara bersamaan di Belanda dan di Indonesia. Di negeri
Belanda, Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri Seberang
Lautan Mr. A.M.J. A. Sassen, dan Drs. Moh. Hatta, bersama menandatangani
naskah pengakuan kedaulatan. Sedangkan di Jakarta Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda A.H.J. Lovink menandatangani
naskah pengakuan kedaulatan.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 105


LATIHAN SOAL
A. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jelaskan tujuan kedatangan Sekutu ke Indonesia!
2. Mengapa rakyat Indonesia melakukan perlawanan untuk menolak
kedatangan Sekutu?
3. Mengapa rakyat Bandung akhirnya membumihanguskan seluruh isi
Kota Bandung?
4. Jelaskan latar belakang Pertempuran Ambarawa!
5. Jelaskan latar belakang terjadinya Pertempuran Medan Area!
6. Bagaimana peran Jenderal Sudirman dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia?
7. Jelaskan hubungan antara Perundingan Linggajati dengan Agresi Militer
I Belanda !
8. Apa tujuan Belanda melancarkan Agresi Militer II ?
9. Tuliskan isi Perjanjian KMB!
10.Kapan dan apa makna Pengakuan Kedaulatan dari Belanda kepada
Indonesia?

B. Berikan keterangan tentang:


1. Diplomasi
2. AFNEI
3. NICA
4. Agresi Militer I
5. Agresi Militer II
6. De Facto
7. De Jure
8. BFO
9. Perundingan Linggajati
10. Perundingan Renville
11. Wehkreise
12. KMB
13. UNCI
14. KTN
15. Fixed Boundaries Medan Area

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 106


PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)
PILIHAN GANDA:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Berikut yang bukan merupakan faktor penyebab munculnya nasionalisme di
Asia dan Afrika adalah … .
a. kemenangan jepang atas Rusia
b. perkembangan ilmu pengetahuan
c. rasa senasib sepenanggungan
d. kenangan kejayaan masa lampau
e. munculnya golongan terpelajar
2. Peristiwa penyerahan tidak bersyarat di Kalijati mempunyai arti sejarah yang
penting bagi Indonesia, karena saat itu bangsa Indonesia menjadi bebas dari
penjajahan … .
a. Jepang
b. Inggris
c. Belanda
d. Portugal
e. Spanyol
3. Pada dasarnya Restorasi Meiji adalah merupakan ….
a. Politik isolasi Jepang
b. Pembukaan Jepang oleh Komodor Perry
c. Pengembalian kekuasaan kepada Shogun
d. Gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Kaisar Meii
e. Perubahan kedudukan Kaisar Jepang menjadi symbol kekuasaan
4. Tujuan dibentuknya PPKI setelah bubarnya BPUPKI adalah. . . .
a. Untuk menyamakan visi perjuangan
b. Meminta agar Indonesia memiliki parlemen sendiri
c. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
d. Untuk menggalang kesatuan dari parpol-parpol yang ada
e. Agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 107


5. Nama ”Piagam Jakarta” yang merupakan hasil dari sidang BPUPKI yang
pertama dicetuskan oleh … .
a. Mr.Ahmad Subarjo
b. Ir Soekarno
c. Drs.Muh. Hatta
d. Mr. Muh. Yamin
e. KH.Mas Mansyur
6. Hasil sidang rapat pemuda pada tanggal 15 Agustus 1945 adalah. . . .
a. Membentuk PPKI
b. Segera menculik Soekarno dan Hatta
c. Membentuk gerakan anti Jepang
d. Mengusahakan pertemuan antara golongan tua dan golongan muda
e. Mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan
7. Alasan para pemuda untuk membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok
adalah … .
a. Menetapkan 12 Kementerian
b. Agar tidak terpengaruh oleh Jepang
c. Agar segera membuat naskah Proklamasi
d. Segera mengesahkan Undang-Undang
e. Segera membentuk badan kelengkapan negara
8. Tokoh yang menjamin bahwa Proklamasi 17 Agustus 1945 akan dilaksanakan
paling lambat jam 12.00 siang asalkan golongan muda membebaskan
Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta adalah ….
a. Wikana
b. Chaerul Saleh
c. Laksamana Maeda
d. Latief Hendraningrat
e. Mr. Ahmad Subardjo

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 108


9. Tokoh-tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah … .
a. Moh. Yamin, Moh. Hatta, Ir. Soekarno
b. Soepomo, Ahmad Soebardjo, Ir. Soekarno
c. Ahmad Soebardjo, Moh. Hatta, Ir. Soekarno
d. Radjiman Wediodiningrat, Moh. Hatta, Ir. Soekarno
e. Ahmad Soebardjo, Hamengkubuwono IX, Ir. Soekarno
10. Perang yang dilancarkan Jepang di Asia Tanggara dan Lautan Pasifik
dikenal dengan nama perang ….
a. Nippon
b. Sakoku
c. Harakiri
d. Dai Nippon
e. Asia Timur Raya
11. Dalam menjalankan sistem pemerintahan, kekuasaan Jepang atas wilayah
Indonesia dipegang oleh dua angkatan perang (Angkatan Darat dan
Angkatan Laut). Angkatan Darat disebut juga ….
a. Syuco
b. Syico
c. Keibodan
d. Kaigun
e. Rikugun
12. Berikut ini Negara yang tidak tergabung dalam ABDACOM, yaitu ....
a. Inggris
b. Belanda
c. Perancis
d. Australia
e. Amerika Serikat
13. Perhatikan beberapa pernyataan berikut:
1. Adanya perjanjian Shomoda
2. Jepang didukung Jerman
3. Kemajuan industri Jepang
4. Adanya ajaran Hakko Ichiu

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 109


5. Kekuatan militer Jepang
6. Asia Pasifik dijajah Eropa
Dari data di atas yang merupakan faktor pendorong bangsa Jepang menguasai
wilayah Asia Pasifik adalah pada nomor ….
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 5
c. 3, 4 dan 5
d. 3, 4 dan 6
e. 4, 5 dan 6
14. Faktor yang menyebabkan Supriyadi dan pasukannya melakukan
perlawanan terhadap Jepang adalah ….
a. PETA tidak digaji oleh Jepang
b. PETA dipaksa berperang melawan Sekutu
c. PETA dipaksa untuk menyembah kaisar Jepang
d. Melihat langsung penderitaan bangsa Indonesia akibat romusha
e. Jepang belum memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
15. Tahun 1942, awal pendudukan Jepang di aceh terjadi perlawanan di Cot
Plieng, Lhokseumawe, dipimpin oleh
a. K.H. Zainal Mustafa
b. Amir Syaifuddin
c. Tengku Abdul jalil
d. Cut Nyak Dien
e. Gatot Mangkupraja
16. Pemberian penghormatan kepada kaisar Jepang (yang dianggap sebagai
keturunan dewa matahari) dengan membungkukkan badan ke arah
matahari terbit disebut ….
a. Seikerei
b. Hakko Ichiu
c. Syucokan
d. Tencosetsu
e. Sumera

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 110


17. Terjadinya kelaparan dan kematian yang dialami oleh bangsa Indonesia
pada masa pendudukan Jepang disebabkan oleh ….
a. Perang melawan Jepang
b. Perang melawan Sekutu
c. Penyerahan wajib dan romusha
d. Pelatihan tentara Peta dan Heiho
e. Perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah
18. Sikap Soekarno dan Moh. Hatta yang memicu sekelompok pemuda
menculik dan membawa keduanya ke Rengasdengklok adalah bahwa
Soekarno dan Hatta ….
a. Tidak ingin proklamasi dilakukan secepat-cepatnya
b. Menulis naskah proklamasi di rumah perwira Jepang
c. Menghendaki proklamasi dilakukan dalam wadah PPKI
d. Tidak melibatkan para pemuda dalam rapat-rapat penting
e. Menganggap remeh kekuatan rakyat Indonesia dalam melawan Jepang
19. Anggota kelompok golongan tua dengan golongan muda yang benar
adalah ….
GOLONGAN TUA GOLONGAN MUDA
a Soekarno, Sukarni, Sudiro Ahmad Soebardjo, Moh. Hatta,
Darwis
b Soekarno, Sukarni, Ahmad Moh. Hatta, Adam Malik, Wikana
Soebardjo
c Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Sukarni, Yusuf Kunto, Wikana
Soebardjo
d Darwis, Adam Malik, Sudiro Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad
Soebardjo
e Ahmad Soebardjo, Moh. Hatta, Yusuf Kunto, Sukarni, Darwis
Sudiro

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 111


20. Alasan mendasar golongan muda menghendaki proklamasi kemerdekaan
dilakukan tanpa menunggu tanggal 24 agustus 1945 serta tanpa melibatkan
PPKI adalah ….
a. Adanya keyakinan bahwa rakyat Indonesia siap melawan Jepang
b. Adanya kekhawatiran Sekutu akan mengambil alih kekuasaan di
Indonesia
c. Kemerdekaan itu hasil perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia
sendiri
d. Tidak adanya jaminan siding PPKI akan mempercepat pelaksanaan
proklamasi
e. Keyakinan bahwa Jepang tidak akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia
21. Berikut, yang bukan pertimbangan Golongan muda memilih
Rengasdengklok sebagi tempat pengasingan Soekarno dan Moh. Hatta
adalah ….
a. Lokasi Rengasdengklok cukup terpencil
b. Di Rengasdengklok terdapat markas PETA
c. Hanya rakyat Rengasdengklok yang mendukung persiapan kemerdekaan
Indonesia
d. Perwira PETA di Rengasdengklok mendukung rencana mengamankan
Soekarno dan Hatta
e. Asisten Wedana Rengasdengklok mendukung perjuangan pemuda untuk
meraih kemerdekaan
22. Soekarno dan Hatta akhirnya dibawa kembali ke Jakarta setelah golonan
muda yang diwakili Wikana dan golongan tua yang diwakili Achmad
Soebardjo mencapai sebuah kesepakatan yaitu ….
a. Sekelompok pemuda yang menculik kedua tokoh diberi amnesti
b. Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan paling lambat tanggal 17
Agustus
c. Proklamasi akan dilakukan tanggal 24 Agustus tanpa melalui wadah
PPKI

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 112


d. Golongan muda akan dolibatkan penuh dalam acara proklamasi
kemerdekaan
e. Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan tanggal 17 Agustus melalui
wadah PPKI
23. Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Jepang justru menyatakan
bahwa mereka ditugasi menjaga status quo Indonesia hingga kedatangan
Sekutu. Melihat kondisi tersebut, Soekarno menyadari bahwa ….
a. Jepang tidak mampu membantu Indonesia dalam persiapan
kemerdekaan
b. Kemerdekaan Indonesia harus diusahakan bangsa Indonesia sendiri
c. Indonesia harus menghadapi kedatangan Sekutu bersama Jepang
d. Kemerdekaan Indonesia berada di tangan Jepang
e. Kemerdekaan Indonesia berada di tangan Sekutu
24. Perhatikan tokoh-tokoh berikut !
1. Sukarni
2. Sayuti Melik
3. Soekarno
4. Moh. Hatta
5. Achmad Soebardjo
Tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang merumuskan naskah Proklamasi
ditunjukkan pada nomor ….
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 2, 4 dan 5
e. 3, 4 dan 5
25. Kalimat “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia” dalam naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah atas
sumbang fikir dari ….
a. Sukarni
b. Soekarno

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 113


c. Moh. Hatta
d. Sayuti Melik
e. Achmad Soebardjo
26. Peranan Jenderal Sudirman dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia sangat besar, antara lain ….
a. membentuk Komisi Tiga Negara
b. menjadi salah satu anggota Komisi Tiga Negara
c. mendirikan pemerintahan darurat di Sumatera Barat
d. melawan agresi militer Belanda dengan taktik perang gerilya
e. menjadi ketua delegasi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda
27. Pengibar bendera Merah Putih pada waktu upacara Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia adalah ….
a. B. M. Diah dan Suhud
b. Suhud dan Latief Hendraningrat
c. Cudanco Subeno dan suhud.
d. Latief Hendraningrat dan Sudiro
e. Wikana dan Latief Hendraningrat
28. Pembawa Bendera Merah Putih pada saat upacara proklamasi 17 Agustus
1945 adalah ….
a. Trimurti
b. Latief
c. Wikana
d. Suhud
e. Chaerul Saleh
29. Tugas pokok Komite Nasional Indonesia yang dibentuk PPKI pada
tanggal 22 Agustus 1945 adalah ….
a. Badan pusat pemerintahan yang mengurusi masalah kenegaraan
b. Membantu presiden dalam menjalankan tugasnya
c. Menggantikan posisi Presiden
d. Menasehati Presiden
e. Membantu MPR

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 114


30. Maklumat Pemerintah Tanggal 5 Oktober merupakan pembentukan
Organisasi Kemiliteran yang disebut ….
a. Badan Keamanan Rakyat
b. Tentara Nasional Indonesia
c. Tentara Keselamatan Rakyat
d. Tentara Republik Indonesia
e. Tentara Keamanan Rakyat
31. Kondisi perekonomian Indonesia yang memburuk pada awal kemerdekaan
disebabkan oleh ….
a. Besarnya laju inflasi
b. Banyak terjadi korupsi
c. Pajak dan bea masuk sangat kurang
d. Adanya blokade ekonomi oleh tentara NICA
e. Peredaran uang Jepang yang tidak terkendali
32. Alasan dikeluarkannya Oeang Republik Indonesia (ORI) adalah ….
a. Menggantikan uang Jepang yang semakin merosot nilainya
b. Mengatasi krisis ekonomi yang ada di Indonesia
c. Menekan laju pertumbuhan ekonomi
d. Menggantikan uang NICA
e. Menekan laju inflasi
33. Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 dikarenakan….
a. Belanda menolak keputusan perundingan Renville
b. Penolakan Indonesia terhadap perjanjian Linggajati
c. Indonesia menolak pembentukan pemerintahan Federasi
d. Adanya perselisihan antara Indonesia dan Belanda mengenai Irian Barat
e. Tentara Indonesia melakukan penyerbuan terhadap pertahanan Belanda
34. Tiga Partai Politik awal yang lahir sejak adanya maklumat pemerintah
tangal 3 November 1945 adalah ….
a. PKI, PKRI, PSI
b. PKRI, PBI, PNI
c. Masyumi, PSI, PKI

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 115


d. Parkindo, Masyumi, PNI
e. Parkindo, Masyumi, PKRI
35. Perjanjian yang paling merugikan bangsa Indonesia karena adanya garis
van mook adalah ….
a. Konferensi Meja Bundar
b. Perjanjian Roem Royen
c. Perjanjian Linggajati
d. Perjanjian Renvillei
e. Perjanjian Malino
36. Masalah yang belum ada kesesuaian dalam Konferensi Meja
Bundar (KMB) tahun 1949 di Den Haag, Belanda adalah ….
a. Masalah Irian Barat
b. Masalah batas wilayah
c. Masalah landas kontinen
d. Masalah Pengakuan Kedaulatan
e. Masalah pembentukan negara boneka
37. Penyerahan tanpa syarat pemerintah Hindia Belanda kepada pemerintah
Jepang ditandatangani di.....
a. Jakarta
b. Manila
c. Kalijati
d. Tarakan
e. Palembang
38. Dampak penduduk Jepang atas Indonesia, terutama bagi organisasi
Pergerakan Nasional Indonesia, yaitu….
a. Semakin longgarnya aktivitas organisasi pergerakan
b. Menambah tebalnya semangat anti Belanda
c. Pembubaran semua organisasi Pergerakan Nasional
d. Mengahapus organisasi Pergerakan Islam
e. Membubarkan organisasi yang bercorak komunis

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 116


39. Usaha awal Jepang untuk membendung gerakan nasionalisme di
Indonesia adalah ….
a. Menangkap semua tokoh pergerakan
b. Mengajak kerja sama dengan semua tokoh perjuangan
pergerakan nasional
c. Melarag rapat-rapat dan membubarkan semua perkumpulan
d. Menindas setiap gerakan yang melawan Jepang
e. Membentuk organisasi baru untuk kepentingan Jepang
40. Tujuan pembentukan PDRI di Bukit Tinggi yang dipimpin oleh Mr.
Syafruddin Prawiranegara adalah ….
a. Untuk mendapatkan dukungan Internasional
b. Membuktikan bahwa Pemerintah RI masih tetap ada
c. Agar perjuangan Pemerintah RI mendapat dukungan rakyat
d. Membuktikan bahwa TNI masih ada dan mampu melancarkan
serangan
e. Memberikan penghargaan kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara atas
jasa-jasanya terhadap Indonesia

ESSAY:
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat !
1. Jelaskan latar belakang (pemicu) terjadinya Perang Pasifik (Perang Dunia II) !
2. Tuliskan dan berikan penjelasan tentang organisasi-organisasi semi militer dan
militer bentukan Jepang (Cukup 5 saja) !
3. Berikan penjelasan 3 (tiga) Dampak Negatif dan Dampak Positif Pendudukan
Jepang di Indonesia !
4. Jelaskan kaitan terjadinya peristiwa “Rengasdengklok” dengan perumusan teks
proklamasi di Rumah Laksamana Maeda!
5. Jelaskan makna proklamasi bagi Bangsa Indonesia!

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 117


DAFTAR PUSTAKA

Bekti Lestari, Ellyda


2008 Citra, Cerdas Intensif Terampil: Sejarah untuk Kelas XI. Klaten:
Sekawan Klaten.

Gayo, Iwan
1991 Buku Pintar Seri Senior. Jakarta: Upaya Warga Negara.

H. Hart, Michael
1991 Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah (The 100,
a ranking of the most influential persons in history). Jakarta: Pustaka
Jaya

Hapsari, Ratna dan M. Aidil


2014 Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X, XI, dan XII Kelompok
Wajib. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Karyana, Yana dan Fetni Setiyani


2007 Teori Ringkas Sejarah SMA Kelas X, XI, XII. Yokyakarta: Pustaka
Pelajar.

Pringgodigdo, A. K
1966 Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia, Jakarta: Pustaka Rakyat.

Rusdiyanto, Bambang
2004 Strategi Sukses Sejarah. Yokyakarta: Primagama (FP2PG).

Sartono Kartodirdjo
1970 Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.

Sartono Kartodirjo
1975 Sejarah Nasional Indonesia VI, jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sartono Kartodirdjo
1992 Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional Jilid
2, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 118


Serang, Harjuni
1999 Sejarah Nasional dan Sejarah Dunia, Materi Pengajaran Sejarah
Pada Sekolah Menengah dan Umum, Merauke: Pustaka Abil Khair.

Suhartini
2017 Modul Pembelajaran Sejarah Wajib, Jakarta: SMA Islam Al Azhar
Press.

Susilowati, Eni
2010 Kresna, Kreatif, Sukses, dan Inovatif: Sejarah untuk SMA Kelas X.
Klaten: Sinar Mandiri.

Tim Penyusun
2005 Sejarah, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Klaten: Cempaka Putih.

Tim Penyusun PR
2008 Sejarah untuk SMA dan MA. Klaten: PT Intan Pariwara.

Tim Penyusun Master


2002 Sejarah, Kelas 2 SMU, Tengah Tahun Kedua. Surakarta: Cempaka
Putih.

Harjuni Serang, S.Pd., M.Si. Sejarah Indonesia 2 119

Anda mungkin juga menyukai