Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG SEJARAH

INDONESIA; ANTARA KOLONIALISME DAN


IMPERIALISME
(MAKALAH SEJARAH KELAS XI)

Disusun oleh:

Faisal Dio Pratama

XII IPS 5

SMA NEGERI 1 KADUGEDE


2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ungkapan yang tak terbantahkan jika Ada yang mengatakan sejak zaman
dulu Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam. Harum aroma
sumber daya alam Indonesia telah menyebar dan mengudara di seantero
dunia. Karena banyak bangsa-bangsa atau Negara-negara d ari luar Indonesia
menjadi tahu dan terpesona akan kekayaan negeri Ibu Pertiwi ini.
Indonesia sebagai Negeri yang kaya akan sumber daya alam yang
mendukung terciptanya negara-negara, terutama bangsa Eropa.
Bagi orang-orang Eropa ke Indonesia, mereka membutuhkan waktu untuk
berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. An sebab dan
tujuan negara Eropa adalah sebagai berikut:
1. Mencari kekayaan juga termasuk berdagang
2. Menyalurkan jiwa penjelajah
3. Meyakini Keberadaan Prester John
4. Menyebarkan agama
5. Mencari kemuliaan bangsa
Abad ke -13, rempah-rempah memang menjadi bahan dagang yang sangat
menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa yang berusaha mencari
harta kekayaan ini, tetapi mereka juga mencari kekayaan (emas) dan kebanggaan
serta kejayaan (kemuliaan) bagi negaranya.
Pada awalnya, tujuan Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli dari para
petani Indonesia. Namun, dengan semakin mahluk industri di Eropa akan
rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka
kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Apa yang terjadi kemudian?
Atas dasar makna dalam makalah ini, Kami mengangkat Topik "Makalah
Sejarah Indonesia, Antara Kolonialisme Dan Imperialisme".

B. RUMUSAN MASALAH
1. Penjelajah dari negara mana saja yang datang ke Indonesia?
2. Apa saja yang menyebabkan mereka tertarik untuk datang ke Indonesia?
3. Apa saja yang membuat ketertarikan penjajah untuk datang ke Indonesia?
4. Apa perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui penjelajah yang datang ke Indonesia.
2. Mengetahui penyebab mereka tertarik untuk datang ke Indonesia.
3. Mengetahui apa yang mereka inginkan dari penjajah yang datang ke
Indonesia.
4. Mengetahui apa itu kolonialisme dan imperialism.

D. MANFAAT
1. Dapat mengetahui kekayaan yang dikuasai Indonesia, bilamana ada para
penjelajah dari Bangsa Barat yang tertarik untuk datang ke Indonesia.
2. Dapat mengetahui sebab dan tujuan para pelaut atau penjelajah yang datang
ke Indonesia.
3. Mengetahui dan memahami apa saja yang mereka lakukan selama mereka
berada di Indonesia.
4. Mengetahui dan memahami apa perbedaan masa kolonialisme dan
imprealisme.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Negara-negara yang datang Menjajah Indonesia


a. Bangsa Spanyol
Pelopor bangsa Spanyol yang mencari jalan langsung ke Indonesia
adalah Christopher Columbus, ia berjalan kearah barat. Setelah dua bulan,
ia sampai di sebuah pulau yang kemudian dinamakan San
Salvador. Columbus gagal mencapai India.
Setelah Columbus gagal menemukan India, ekspedisi Spanyol kemudian
ke daerah rempah-rempah dipelopori oleh Ferinand Magellan. Berbeda
dengan armada Portugis, pada tahun 1519 Magellan Arah melalui Samudera
Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia masuk ke Samudera
Pasifik. Ia sendiri tiba di Filipina pada tahun 1521 yang saat itu sedang
mengalamatkan perang antarsuku di Cebu, Magellan terbunuh. Ia digantikan
oleh Del Cano.
Dalam perjalanan ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Pada saat itu,
terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya
dalam hal perdagangan, tetapi juga dengan dibangunnya Spanyol di
Tidore. Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan antara Portugis dan Spanyol
saat itu, Portugis membuka kantor dagangnya di Ternate. Portugis merasa
terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini memperkuat lagi dengan
fakta bahwa Tidore dan Ternate memiliki lama bermusuhan. Dengan alasan
itu, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Benteng Spanyol di Tidore dapat
direbut Portugis. Namun, Berkatnya di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya
mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Zaragosa. Berdasarkan
perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sementara Filipina dikuasai
Sepanyol.
b. Bangsa Portugis
Pelaut-pelaut Portugis yang menggunakan penjelajahan samudera antara
lain yaitu:
1) Bartholomeus Diaz
Dia Seorang bangsa Portugis. Bartolomeos Diaz adalah orang yang
baru pertama yang mencari bangunan baru ke Indonesia. Ia meninggalkan
Portugal pada tahun 1486 dan mulai melakukan perjalanan menuju
Indonesia. Bertolak dari Lisabon (Portugis), bergerak kearah selatan
menyusuri pantai barat Afrika, sampai di ujung selatan benua Afrika, yang
kemudian diberi nama Tanjung Harapan, kemudian Bartolomeos Diaz
kembali ke bahasa Portugis karena ada gelombang / badai yang
besar. Selanjutnya upaya mencari jalan menuju Indonesia diteruskan oleh
pelaut-pelaut portugis berikutnya.
2) Vasco da Gama
Dia seorang peyelidik orang-orang Portugis yang berhasil
menemukan jalan menuju dunia timur (India) dengan menyusur konteks
Benua Afrika. Vasco da Gama bongkar sauh pertama pada tanggal 8 Juli
1497. Alur yang masuk adalah Kepulauan Tanjung Verde, terus kea rah
selatan menembus Samudra Atlantik, berbelok kearah timur langsung
mencapai Tanjung Harapan. Dari Tanjung Harapan, Gama tambahan
pelayaran menyusur pantai timur. Afrika. Mutan dan Malindi
(Kenya). Pada tahun 1498 Vasco da Gama sampai di Kalikut (India). Satu
hal yang berbeda dari ekspedisi ini adalah dibawanya sejumlah bau
"padrao" yaitu batu bertulis dengan lambing gambar "bola dunia" untuk
dipancangkan pada setiap tempat yang ditemukan Portugis. Sebagai daerah
koloni Portugis.
3) Alfonso d'Albuquerque
Aksi kolonialisme di daerah Malaka ini dimulai sejak kedatangan
Alfanso d'Albuquerque. Dan Ekspedisi Portugis di bawah pimpinan
Alfanso d'Albuquerqueini berhasil menaklukan Malaka pada tahun 1511.
Dari mereka, mereka berangkat ke Maluku, mereka diterima dengan baik
oleh raja Ternate. Jika mereka dibolehkan untuk berdagang dan
membangun benteng. Pada akhirnya, Maluku pun jatuh ke tangan Portugis
pada tahun 1512.
Begitulah asal mula yang mendorong bangsa Portugis masuk ke
Indonesia. Dari pelajaran yang dimasa lalu, kita bisa mengerjakannya jika
mau mau bersama dengan tim kita, kita pasti akan mencapai tujuan yang
kita inginkan. Selain itu, kita juga harus meningkatkan rasa nasionalisme
untuk mempertahankan bangsa kita dari jajahan bangsa lain. Di zaman
sekarang penjajahan bangsa lain, tidak hanya berupa fisik saja, namun juga
dapat mencakup berbagai budaya, fashion, kesenangan, dan lain-
lain. Dengan itu, rasa nasionalisme kita semakin luntur dan berkurang.

c. Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis
Drake dan Thomas Cavendish . Dengan mengikuti jalur yang dilalui
Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya
berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat
Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh
Thomas Cavendish yang melewati jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I
meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka
menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari
rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberikan hak istimewa
kepada EIC (Perusahaan India Timur) untuk melayani perdagangan
dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC
yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat
Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis
dan bajak laut Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus
berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di
Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604.
menurut catatan sejarah, sejak pertama tiba di Indonesia tahun 1604, EIC
mendirikan kantor-kantor dagangnya. Dianggaran di Ambon, Aceh, Jayakarta,
Banjar, Japara, dan Makassar.
Di bawah gubernur Jenderal Lord Minto yang berkedudukan di
Kalkuta termasuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-daerah yang ada di
wilayah Indonesia. Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffes telah berhasil
merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia.
Pada tahun 1811, bahasa inggris yang mampu menguasai daerah
jajahan belanda, maka belanda harus SEGERA kapitulasi sidang tanggal 18
september 1811, yang isinya:
1. Daerah jajahan belanda menyerahkan kepada inggris
2. Tentara belanda menjadi tawanan inggris
3. Orang - orang belanda dapat menjadi pegawai inggris
Meski demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada
dagang Belanda. dan berdasarkan perjanjian London tahun 1815, Inggris
diharuskan mengembalikan kekuasaannya di Indonesia ke Belanda. Dan pada
tahun 1816 Inggris melaksanakan kewajibannya itu.
Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di
India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras,
Kalkuta, dan Bombay.
d. Bangsa Belanda
Sebelum datang ke Indonesia, para pemain Belanda membeli
rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih
berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi
mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh
Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara
Belanda dan Spanyol, Belanda untuk menggunakan penjelajahan samudra.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju
Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute
Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan – Samudra Hindia – Selat Sunda –
Banten.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana
Muhammad (1580–1605) depan rombongan Cornelis de Houtman, pada
mulanya baik oleh masyarakat Banten dan juga untuk berdagang di Banten.
Namun, sikap yang kurang baik dari orang-orang Belanda kemudian
diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda memulai perjalanan di
Bali.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van
Neck dan Van Waerwyck, dengan buah tiba di Banten pada bulan November
1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang
memburuk. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil
hati para penguasa Banten Tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan
rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sementara lima buah
kapalnya yang lain menuju ke Maluku.

2. Faktor Yang Menyebabkan Mereka Tertarik Untuk Datang Ke Indonesia


Faktor yang melatarbelakangi bangsa Barat melakukan penjajahan di
Indonesia adalah kekayaan alamnya. Indonesia memang terkenal akan kekayaan
alam yang dibutuhkan bangsa Barat tetapi sulit ditemukan di negara mereka
sendiri.
Selain alasan tersebut, ada penjelasan lain yang lebih rinci mengenai alasan
bangsa Barat menjajah Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari alasan
tersebut secara tuntas! Mulai dari sejarah yang melatarbelakangi kedatangan
mereka hingga akhirnya menjajah Indonesia.
Masa Kelam Imperialisme Barat oleh Kemdikbud, bangsa Barat atau
bangsa Eropa menjajah Indonesia dengan latar belakang 3 faktor, yakni Gold,
Glory, and Gospel. Faktor ini dikenal juga sebagai Semboyan 3G.

1. Gold
Gold atau emas melambangkan harta atau kekayaan. Artinya, bangsa Barat
menjajah Indonesia dengan tujuan mencari kekayaan dengan berdagang.
Kekayaan itu tidak hanya sekadar emas, ya. Tetapi segala sesuatu yang berharga
tinggi dan mahal. Contohnya rempah-rempah. Harga rempah-rempah di Eropa
pada masa itu bisa sama seperti emas. Bangsa Eropa membutuhkan rempah-
rempah untuk makanan dan industri obat-obatan.

2. Glory
Glory dapat diartikan sebagai kejayaan. Artinya, bangsa Barat menjajah
Indonesia dengan maksud mencari kejayaan dan meluaskan daerah jajahan. Di
kalangan bangsa Barat, semakin banyak daerah yang mereka kuasai, maka
negara tersebut akan semakin jaya.

3. Gospel
Gospel adalah kegiatan menyebarkan agama Nasrani. Jadi, selain
berdagang dan urusan geopolitik, bangsa Barat juga menjajah suatu wilayah
dengan tujuan menyebarluaskan ajaran agama Nasrani yang memang banyak
dianut oleh bangsa-bangsa Barat. Tugas ini dianggap sebagai tugas suci yang
memang harus mereka laksanakan ke seluruh dunia, yang dipelopori oleh bangsa
Portugis.
3. Alasan Bangsa Eropa Datang Ke Indonesia
Indonesia selalu dikenal sebagai negara yang diberkahi dengan sumber daya
alamnya. Tidak hanya itu, negara ini kaya akan keanekaragaman hayati, dan
salah satu sumber daya alam yang dihasilkannya adalah rempah-rempah.
Rempah-rempah adalah beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai bumbu
masakan.
Indonesia sudah tidak diragukan kekayaannya akan rempah-rempah dan
pernah didatangi bangsa Eropa untuk dijajah. Lalu apa hubungannya rempah-
rempah dan penjajahan di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita
telaah hubungan antara rempah-rempah dan kolonialisme di Indonesia melalui
pembahasan artikel berikut ini, mulai dari sejarah perburuan rempah-rempah di
Indonesia, sampai alasan bangsa- bangsa Eropa datang ke Indonesia.
Penemuan dan pengembangan tanaman rempah yang ditemukan oleh orang-
orang zaman dahulu memang tak terbendung. Setelah mencoba mempelajari
berbagai jenis tumbuhan dan sumber daya alam yang ada, ternyata bahan-bahan
herbal yang dapat menyembuhkan penyakit dan mengurangi kondisi fisik
(sejenis doping, tapi terbuat dari bahan alami) dapat dikonsumsi jika
mencampurnya dengan beberapa jenis makanan.
Sejak 3500 SM orang Mesir Kuno telah menggunakan berbagai rempah-
rempah untuk membumbui makanan dan kosmetik serta merawat orang mati.
Penggunaan rempah-rempah meluas dari Timur Tengah ke Mediterania timur
dan Eropa. Rempah-rempah dari Cina, Indonesia, India dan Ceylon (sekarang Sri
Lanka) awalnya diangkut melalui darat dengan karavan keledai dan unta.
Perantara Arab mengelola perdagangan rempah-rempah selama hampir
5.000 tahun sebelum penjelajah Eropa menemukan rute ke India dan negara-
negara penghasil rempah-rempah lainnya di timur. Sebelum mempelajari teknik
bumbu, orang zaman dahulu memakan makanannya hanya dengan cara dibakar,
tanpa melalui tahapan pengolahan tambahan.
Tentu saja, rasa yang dihasilkan adalah rasa sederhana dan murni dari bahan-
bahan yang mereka bakar, seringkali menjadi pemicu penyakit yang disebabkan
oleh makanan yang mereka konsumsi. Tidak hanya itu, makanan yang mereka
buru juga sangat mudah diolah dan kamu harus pergi mencari makanan setiap
hari, jadi kamu tidak bisa menyimpannya terlalu lama. Dari berburu hingga
sehari setelah kembali, mereka membungkus hewan buruan itu dengan daun
rempah-rempah.
Ini secara tidak sengaja mengubah rasa dan aroma mangsanya. Sejak
penemuan teknologi ini, orang kuno telah meneliti tanaman baru yang akan
membantu meningkatkan rasa lezat makanan mereka. Selain itu, mereka mencari
cara untuk meningkatkan daya tahan dan ketahanan pangan terhadap patogen
dengan menggunakan rempah-rempah tertentu. Saat ini, rempah-rempah masih
menjadi tambahan penting untuk rasa makanan yang lezat.
Menemukan cara yang lebih murah untuk mendapatkan rempah-rempah dari
Timur telah membawa ke era eksplorasi dan penemuan Dunia Baru yang ksya.
Penjelajah Eropa seperti Ferdinand Magellan, Vasco da Gama dan Bartolomeu
Dias telah melakukan perjalanan jauh untuk menemukan rute ke sumber rempah-
rempah. Christopher Columbus melakukan perjalanan ke barat dari Eropa pada
tahun 1492, menemukan rute ke negara rempah-rempah, tetapi menemukan
Amerika Serikat.
Pada 1497, navigator Portugis Vasco da Gama menemukan rute di sekitar
ujung selatan Afrika dan tiba di Kalikut di pantai barat daya India pada 1498.
Dagama kembali dari perjalanan dengan banyak pala, cengkeh, kayu manis, jahe
dan merica. Itu dimulai ribuan tahun sebelum Kristus. Perburuan rempah-
rempah terbesar di dunia tidak terjadi sampai abad ke-15. Perjalanan tersebut
diprakarsai oleh orang-orang Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris Raya dan
Belanda yang memperjuangkan sentra produksi rempah-rempah.
Persaingan sengit untuk menghabiskan waktu bertahun-tahun berperang
untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih berharga dari emas. Khasiatnya
dicari tidak hanya sebagai pewangi, tetapi juga untuk pengawet, obat-obatan, dan
pewangi ruangan. Penjelajahan rempah-rempah Eropa tahun pertama kali
dipelopori oleh Christopher Columbus, tetapi hanya Vasco da Gama Portugis,
yang berhasil menjadi pelaut, yang mencatat tinta emas pada abad ke-15.
Rute bahan rempah ini melewati berbagai belahan dunia dan pelabuhan,
terutama Asia, Afrika dan Eropa.Indonesia juga dikenal sebagai surganya
berbagai macam rempah karena letaknya yang strategis. Seperti cengkeh yang
tumbuh di Ternate dan Tidore, pala yang tumbuh alami di Banda dan Sumatera
dikenal sebagai penghasil Frankincense, kayu manis dan merica. Dahulu
merupakan pelopor dalam perdagangan rempah-rempah, dan berbagai suku
terlibat dalam membentuk kepulauan.
Rempah-rempah telah lama menjadi bahan yang berharga. Tidak semua
daerah dapat menghasilkan rempah-rempah yang memenuhi kebutuhannya,
sehingga kelompok masyarakat bahkan negara yang dapat menjelajahi daerah
terpencil sering melakukan perjalanan untuk melestarikan sumber daya alam
yang mereka butuhkan. Secara historis, tidak jarang perang muncul dari
perebutan kekuasaan atas suatu wilayah untuk melestarikan sumber daya alam
dimanapun seseorang ingin menguasainya. Alasan perang di sini adalah
bagaimana mereka ingin menguasai pasar perdagangan rempah-rempah ini.
Pada 1390, cengkeh yang mencapai Eropa akan mencapai sekitar 6 ton
setiap tahun, dan pala akan mencapai sekitar 1,5 ton. Orang Eropa pertama
yang memasuki Nusantara, Portugis. Kemudian Spanyol dan Belanda yang
datang ke Indonesia sebagai pedagang. Belakangan, bahkan Belanda mendirikan
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau Aliansi Dagang Belanda.
Setelah itu, VOC mendominasi Indonesia untuk waktu yang lama. Berawal
ketika Portugis menuju pusat produksi rempah-rempah Kepulauan Maluku di
bawah bimbingan Francisco Serrau setelah penaklukan kota Malaka pada tahun
1511.
Kedatangan Portugis tampaknya telah menarik perhatian Abu Beras, sultan
Kerajaan Ternate. Dia kemudian menawarkan untuk membangun benteng di
Pulau Ternate dengan imbalan menjual semua produk anyelir ke Portugis.
Dengan adanya tawaran ini, Portugis bekerja sama. Inilah awal dari era
penjajahan Indonesia. Berdasarkan ambisi untuk menguasai perdagangan
rempah-rempah yang kaya nusantara melalui negara-negara Eropa. Kerajaan
Ternate dan Tidore, dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), berkembang pesat berkat rempah-rempah, terutama
cengkeh.
Awalnya, Ternate dan Tidore hidup berdampingan secara damai.
Kedatangan mereka memiliki ambisi untuk berburu dan menguasai rempah-
rempah dengan menjajah Nusantara. Indonesia kaya akan rempah-rempah
sehingga memiliki daerah yang berbeda-beda. Pada saat, bahkan menjadi barang
yang bernilai jual tinggi atau mahal. Rempah-rempah juga memiliki manfaat obat
dan kesehatan. Sekitar 1390, cengkeh mencapai Eropa mencapai sekitar 6 ton
setiap tahun, dan pala mencapai sekitar 1,5 ton.
Orang Eropa pertama yang memasuki Nusantara, Portugis. Kemudian
Spanyol dan Belanda yang datang ke Indonesia sebagai pedagang. Belanda juga
kemudian mendirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau asosiasi
dagang Belanda. Setelah itu, VOC mendominasi Indonesia untuk waktu yang
lama. Awal masuknya daratan ke Indonesia Mengutip dari situs
www.indonesia.go.id, itu dimulai setelah kota Malaka ditaklukkan pada tahun
1511. Di bawah bimbingan Francisco Serau, Portugis menuju ke pusat penghasil
rempah-rempah kepulauan Marc.
Kedatangan Portugis tampaknya telah menarik perhatian Abu Beras, sultan
Kerajaan Ternate. Dia kemudian menawarkan untuk membangun benteng di
pulau Ternate dengan imbalan menjual semua produk anyelir ke Portugis.Dengan
tawaran ini, Portugis setuju untuk bekerja sama. Inilah awal dari era penjajahan
Indonesia.Kemudian, setelah kekalahan Portugis pada tahun 1641, para saudagar
Belanda datang dan mendirikan VOC. Selama waktu ini, monopoli pala
didirikan pada tahun 1621, dan cengkeh juga dimonopoli pada tahun 1650.
Berdasarkan ambisi untuk menguasai perdagangan rempah-rempah
Nusantara yang kaya oleh negara-negara Eropa.Kerajaan Ternate dan Tidore,
dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), berkembang pesat berkat rempah-rempah, terutama cengkeh.
Awalnya, Ternate dan Tidore hidup berdampingan secara damai. Namun
perdamaian tidak berlangsung lama, apalagi setelah kedatangan Portugis dan
Spanyol. Mereka mulai bermain melawan satu sama lain, dan sebagai hasilnya,
kedua kerajaan bubar dan bersaing satu sama lain.
Portugis datang ke Marc dengan membuat Ternate sekutu. Sedangkan
Spanyol datang ke Marc pada tahun 1521 dengan menjadikan Tidore sekutu
mereka. Kedatangan mereka tidak hanya memaksakan monopoli perdagangan,
tetapi juga mengganggu pemerintahan dalam negeri.Persaingan antara Portugal
dan Spanyol untuk menguasai Kepulauan Maluku pada akhirnya membawa
kedua negara menyelesaikan konflik tersebut. Kemudian pada tahun 1529
mereka menandatangani Perjanjian Zaragoza.
Akibat Perjanjian, Spanyol harus meninggalkan Kepulauan Maluku dan
akhirnya menguasai Filipina. Sementara itu, Portugis terus berdagang di
Kepulauan Maluku. Dalam menerapkan kebijakan monopoli, VOC telah menjadi
perusahaan swasta terkaya dalam sejarah. Bahkan penanaman paksa yang
mengubah warna perdagangan dunia.

4. Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme


Kolonialisme merupakan pengembangan kekuasaan suatu negara melalui
pembentukan pemukiman di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan
sebagai wilayah negara tersebut.
Sedangkan imperialisme diambil dari bahasa latin "imperare" yang artinya
memerintah. Pengertian imperialisme adalah politik untuk menguasai dunia bagi
kepentingan negara penakluk dengan melakukan penjajahan-penjajahan
sekaligus menanamkan pengaruh dalam segala aspek kehidupan di wilayah
jajahannya. Perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme, yaitu:
1. Kolonialisme merupakan politik yang dijalankan suatu negara koloni.
2. Bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
3. Imperialisme adalah politik yang dijalankan seluruh imperium atau negara
besar.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Latar belakang datangnya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia; Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Usmani, berbagai penemuan dibidang teknologi,
semangat kemajuan Perang Salib. Bangsa - bangsa barat mencari daerah baru
untuk memburu rempah - rempah melalui penjelajahan ssamodra atau jalur laut.
Dari konteks Indonesia, orang-orang Spanyol datang ke Indonesiavmelalui
jalur timur, sedangkan Portugis melalui jalur barat, diikuti oleh Belanda dan
Inggris.
Orang-orang Barat itu telah menemukan buruannya yaitu Kepulauan
Nusantara, penghasil rempah - rempah yang diibaratkan sebagai "mutiara dari
timur". Sebelum waktu itu rakya Indonesia belum bersatu padu mudah untuk
orang-orang Barat.

B. SARAN
Indonesia telah dikenal sebagai Negara yang kaya salah satu yang akan kaya
sumber daya alam dari dulu telah menjadi incaran dari berbagai penjuru agar
dapat dipergunakan oleh perusahaan ini. Oleh karena itu, kita sebagai penerus,
harus dapat memanfaatkannya dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme_budaya
https://makalah-web.blogspot.co.id/
https://phylo2.blogspot.co.id/2018/03/sejarah-indonesia-antara-kolonialisme-dan-
imperialisme-makalah-sejarah_27.html

Anda mungkin juga menyukai