Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proses
Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia ini sesuai
dengan apa yang di inginkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran sejarah sesuai
dengan ketentuan yang telah diberikan oleh guru IPS dengan adanya makalah ini
diharapkan siswa dapat memahami tentang Proses Masuk dan Perkembangan
Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia.
. Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna oleh karena itu
kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk perbaikan isi makalah
agar bisa terwujud dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para
pembaca pada umumnya Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Timpeh, 12 Januari 2023


Penyusun,

Yudha Septarianto
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
I. Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke Timur
II. Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat di
Indonesia
III. Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa Barat
IV. Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa Barat pergi ke dunia
Timur
V. Dampak Positif dan Negatif Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
BAB III PENUTUP
 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sebagai sebuah negara yang berada di timur dunia, Indonesia memiliki


kekayaan yang sangat melimpah. Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini
sangat menggiurkan bangsa lain untuk menduduki atau menjajah bangsa Indonesia
untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah dari hasil bumi Indonesia yang
berupa rempah-rempah yang sangat populer dan sangat diperlukan oleh bangsa
Eropa dalam kehidupannya sehari-hari.
Sebelumnya bangsa Eropa mendapatkan pasokan rempah-rempah dari
pedangan Arab yang kemudian dibeli oleh para pedagang dari alexandria, italia, dll
yang kemudian disalurkan keseluruh Eropa sampai ke Erpa Utara dan Selatan. Sejak
runtuhnya Konstatinopel dan putusnya hubungan antara negara konstatinopel dengan
negara Eropa pasokan rempah-rempah yang biasanya disuplai oleh pedagang Arab
ini menjadi langka dan banyak dicari oleh para warga Eropa.
Sebab tersebutlah yang melatar belakangi bangsa Eropa mulai untuk melalukan
ekspedisi untuk mencari jalur menemukan tempat yang dapat memenuhi permintaan
rempah-rempah yang kurang di Eropa saat itu. Sehingga mulailah beberapa ekspedisi
dilakukan oleh beberapa negara. hingga pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil
mencapai Kalkuta di pantai barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama
sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan
lainnya. Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju
Malaka dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah
segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan
Juli hingga awal Agustus.
Jejak keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah
satunya ialah negara Spanyol. Spanyol yang mulanya bukan merupakan negara
maritim ikut mengeluarkan seseorang untuk melakukan espedisi untuk mencari jalan
menuju India. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen,
pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.
Bukan hanya Spanyol yang tertarik dengan kabar berita yang menyebutkan
keberhasilan portugis dalam mendapatkan rempah-rempah yang melimpah, akan
tetapi berita ini juga menarikperhatian dari negara Belanda. Hingga Cornelis de
Houtman pada tahun 1596, menemukan jalur yang dipakai oelh portugis untuk pergi
menuju ke Indonesia. Hingga ia mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten.
Dari Banten, Cornelis melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di
Maluku. Ia kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu
para bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
perserikatan perusahaan Hindia Timur atau Vereenigde Ooost-Indische Compagnie
(VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.

B. Rumusan Masalah
1. Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke Timur
2. Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia
3. Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa Barat
4. Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa Barat pergi ke dunia Timur
5. Dampak Positif dan Negatif Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

Indonesia letaknya sangat strategis.Terletak di antara dua benua dan


samudera membuatnya menjadi jalur pelayaran di Asia Tenggara.Hal ini kemudian
menarik bangsa Eropa. Pasca renaissance, Eropa berusaha mengembalikan kejayaan
yang hampir hilang oleh imperium Islam (reconquitadores) dengan melakukan
‘Perang Salib’. Namun, Perang Salib gagal merebut pelabuhan penting
Konstantinopel dan memaksa mereka melakukan penjelajahan samudera. Beberapa
di antaranya sampai di Indonesia. Bangsa Eropa yang berhasil singgah di Indonesia
adalah Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda.

I. Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke Timur adalah:


1. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geografi dan
navigasi,
2. kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya Imago Mundi (citra dunia) dan Il
Milione (sejuta keajaiban),
3. jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 yang menghentikan
perdagangan Asia-Eropa,
4. mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
5. politik merkantilisme.

II. Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia


1. Bangsa Portugis
Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis berhasil mencapai
India (Calcuta) tahun 1498 dann berhasil mendirikan kantor dagangnya di
Goa (1509). Tahun 1551, Portugis berhasil menguasai malaka, selanjutnya
Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Maluku yang merupakan
daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.
Tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengurumkan beberapa buah
kapal ke Maluku. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling
berebut menanamkan pangaruh kepada Portugis agar dapat membeli rempah-
rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi musuh-musuhnya.
Pada saat itu, kesultanan Ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil
Darus. Sultan ternate itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan
benteng di Ternate dengan tujuan agar ternate terhindar dari kemungkinan
serangan dari daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan pemintaan
Sultan Ternate dengan mendirikan benteng Saint jhon. Pendirian benteng
tersebut ternyata harus dibayar mahal oleh Ternate,Sultan ternate terpaksa
harus menandatangani perjanjian monopoli pendagangan dengan Portugis.
Perjanjian monopoli pendagangan rempah-rempah menimbulkan
kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rmpah secara bebas,
rakyat ternate harus menjualnya kepada Portugis. Hal itu merugikan
rayat.Oleh karena itu tejadi permusuhan antara rakyat ternate dan Portugis.
Selain mengadakan monopoli pendagangan rempah-rempah di maluku,
portugis juga aktif menyebarkan agama katolik dengan tokohnya Franciscus
Xaverius.

2. Bangsa Spanyol
Tahun 1521 bangsa spanyol berhasil tiba di Tidore (Maluku)
kemundian siggah di Bacan dan Jailolo. Mereka tergabung dalam ekspedisi
megelhaens-del cano. Kedatangan bansa spanyol di sambut baik oleh
masyarakat setepat karena pada saat itu rakyat Maluku sedang bersengketa
dengan Portugis.
Kedadatangan spanyol di Maluku merupakan keberhasilan bangsa
spanyol dalam mencapai daerah yang di idam-idamkan, yaitu daerah
penghasil rempah-rempah.Bagi portugis,kehadiran spanyol merupakan
pelanggaran atas hak monopolinya. Akibatnya timbul persaingan antara
Portugis dan Spanyol. Sultan ternate bersekutu dengan portugis, sendangkan
sultan tidore bersekutu dengan Spanyol. Puncaknya Portugis dan Spanyol
menempuh jalan perundingan yang di laksanakan di Saragosa (Spanyol)
tahun 1529
Perundigan itu menghasilkan kesepakatan yang disebut dengan
Pejanjian Saragosa yang berisi :
1) Spanyol harus meninggalkan maluku dan melakukan perdagangan di
Filipina
2) Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kep Maluku.
Setelah membuat persetujuan tersebut, Spanyol akhirnya meninggalkan
Maluku, bangsa portugis berusaha keras menguasai monopoli pedangangan
rempah-rempah di Maluku

3. Bangsa Belanda
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli
rempah-rempah hasil kekayaan alam indonesia di Lisabon (ibukota Portugis)
Pada masa itu, Belanda masih dalam penjajahan Spanyol. Tahun 1585
Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
di kuasai oleh bangsa Spanyol. Bulan April 1595 Belanda memulai
pelayaranya menuju nusantara dengan empat buah kapal dibawah pimpinan
Cornelis de houtman dan De Keyzer, Pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia
melaui jalur palayaran Portugis, Pelayaran de houtman memasuki wilayah
Nusantara melalui selat sunda.
Armada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia
dipimpin Van Neck, namun ekspedisi ini gagal. Kemudian, pada tahun 1595
armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer
berangkat menuju Indonesia. Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu
sampai ke Tanjung Harapan. Dari sana, mereka mengarungi Samudera
Hindia dan masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten.
Armada ini tidak diterima oleh rakyat Banten karena Belanda
bersikap kasar. Selain itu, hubungan antara Banten dan Portugis masih baik.
Kemudian dari Banten, armada ini bermaksud menuju Maluku untuk
membeli rempah-rempah namun ternyata gagal mencapai Maluku. Cornelis
de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597 dan ia disambut
sebagai penemu jalan ke Indonesia.
Setelah de Houtman, armada Belanda datang ke Indonesia susul-
menyusul. Hal ini mengakibatkan lalu lintas Indonesia – Belanda menjadi
ramai. Armada Belanda yang pertama mencapai Maluku adalah armada
kedua. Mereka berhasil melakukan pembelian remapah-rempah di sana.
Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan
dengan Portugis, baik di Maluku maupun di pelabuhan-pelabuhan lain di
Indonesia. Namun, karena armada Belanda semakin hari semakin bertambah,
sedikit demi sedikit armada Portugis mulai terdesak. Akhirnya Portugis
terusir dari Maluku dan itu menandai era kolonialisme Belanda di Indonesia.
Sejak saat itu, pedagang-pedagang Belanda semakin banyak yang datang ke
Maluku.

4. Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake
dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magelhaens,
pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil
membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat
Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh
Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I
meningkatkan pelayaran internasionalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka
menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari
rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada
EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC
kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin
James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun,
mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut
Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus
berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di
Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604.
menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC
mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh,
Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada
dagang barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya
memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun
kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.

\
III. Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa Barat
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia
dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan
menyebarkan agama.

IV. Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa Barat pergi ke dunia Timur,


antara lain sebagai berikut:
1) Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh orang-
orang Islam.
2) Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan
ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi pelayaran.
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal
sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
4) Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama
Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi.
5) Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan
penjelajahan samudra.

V. Dampak Positif dan Negatif Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia


 Dampak Positif
Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, kemajuan bangsa
Indonesia bertambah. Adapun beberapa manfaat atas kedatangan bangsa
Eropa ke Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Banyaknya dibangun pelabuhan-pelabuhan sehingga Indonesia menjadi
pusat perdagangan di Asia tenggara terutama di daerah Malaka.
2) Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia banyak berdiri pusat-pasat
Industri yang dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia.
3) Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara kota yang
satu dengan yang lainnya terasa dekat.
4) Didirikannya sekolah yang dapat mencerdaskan para generasi penerus
bangsa Indonesia.
 Dampak Negatif
Setelah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia bangsa Eropa beralih
keinginan untuk untuk menjajah bangsa Indonesia sehingga terjadilah
peperangan di mana-mana. Adapun dampak negatif kedatangan bangsa Eropa
ke Indonesia adalah:
1) Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa Eropa
yang selalu bersikap semena-mena terhadap bangsa  Indonesia.
2) Terjadinya pemberontakan dimana-mana yang mengakibatkan banyak
nya warga Negara Indonesia yang meninggal.
3) Bangsa Eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia.
4) Terjadinya perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa
terhadap bangsa Indonesia yang akhirnya banyak menelan korban para
warga Indonesia.
5) Warga Indonesia merasa tidak bebas dengan adanya bangsa Eropa di
Indonesia.
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN
Bangsa barat datang ke Indonesia pada awalnya bertujuan untuk menguasai
Indonesia. Karena Indonesia kaya akan hasil buminya. Termasuk rempah-rempah,
bangsa barat datang ke Indonesia. Di samping itu, mereka ke Indonesia membawa
misi menyebarkan agama, mereka melakukan penjelajahan samudra, karena
memiliki keinginan mencari kekayaan dan kejayaan.

  Bangsa Eropa melakukan penjajahan ke Indonesia bukan sekedar berdagang


mereka ingin mencari kekayaan dan kejayaan. Hal ini terbukti selama 350 tahun
Indonesia di bawah naungan kekuasaan penjajah. Berbagai organisasi rakyat muncul.
Tujuannya untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah dengan berbagai cara.
  
Kekuasaan bangsa portugis ke Indonesia tahun 1511 armada penjajahan
portugis dibawah pimpinan Alfonso De Alberqueque tiba di malaka berperang
melawan Sultan malaka yaitu Sultan Mahmud Syah ( 1488-1528). Bangsa portugis
melanjutkan perjalanan dari pulau Hituoke Ternate maluku, dengan tujuan
menguasai daerah penghasil   rempah-rempah portugis dapat diusir dari wilayah
maluku pada tahun 1575.
DAFTAR PUSTAKA

Kartonagoro,Soewidji. 1975. Belajar Membaca Sejarah Nasional Indonesia.PN


Balai Pustaka:Jakarta.
Notosusanto,Nugroho. 1984. Sejarah Nasional Indonesia IV. PN Balai
Pustaka:Jakarta.
Radi. 2012. Kebijakan Pemerintah Kolonial.
radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html.
Saksono, Arie. 2008. Gubernur Jendral VOC Nederlandsch Indie.
ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandsch-
indie/
Suyatno. 2012. Masuknya Bangsa Asing Ke Indonesia. http://sejarah11-
jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html
Suyitno. 2012. Kedatangan Bangsa Portugis Ke Indonesia.
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsa-portugis-
ke-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai