Anda di halaman 1dari 8

1

MAKALAH
MASUK DAN BERKEMBANGNYA PENGARUH PORTUGIS DI
INDONESIA

PENYUSUN: ADINDA MEWANGI (02)


KELAS: XI MIPA 8
SMAN 11 MAKASSAR JLN. MAPPAODANG
1

Rasa syukur senantiasa kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman serta kesehatan, sehingga penulis diberi waktu dalam
menyelesaikan karya tulis dengan judul “Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Portugis di
Indonesia”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Azrianti Nasaruddin, tulisan ini diharapkan
dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna dan juga
masih banyak kesalahan yang penulis yakini ada di luar batas kemampuan penulis. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik serta saran dari para pembaca.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
1
1

BAB 1
Sebelum merasakan kemerdekaan seperti saat ini, nenek moyang rakyat Indonesia zaman dahulu
hidup di bawah pemerintahan bangsa Eropa.
Dahulu, pada awalnya Bangsa Eropa datang ke Tanah Air dengan tujuan untuk berdagang dan
menjadikan Indonesia sebagai koloni atau negara jajahan.
Meskipun paling lama berada di wilayah Nusantara, Belanda bukanlah bangsa pertama yang
datang ke Indonesia.
Bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang mencapai daerah Kepulauan Nusantara.
Tujuan mereka saat itu untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang
menguntungkan pada awal abad ke-16 .

Rombongan penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia
pada tahun 1511 Masehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah mencatat orang-
orang Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di
kesultanan Malaka.
Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memiliki armada laut yang kuat.
Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja Manuel I
memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal Portugis untuk melakukan
ekspedisi menjelajahi samudera.
Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang mahal di
Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang
paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan
termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba.

Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari wilayah sumber rempah-rempah
(nusantara) lewat rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan
penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan Benua Afrika dan singgah di
Tanjung Harapan.
Maka, rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawali penjelajahannya dengan
menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco da
Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi
penunjuk arah.
1

Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut dan Goa, yang
merupakan wilayah India. Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira daerah
tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah. Namun, setelah tinggal beberapa tahun
dia menyadari bahwa tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang sebenarnya.
Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de
Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka dengan
menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan perang yang lengkap, seperti senapan dan
meriam.
Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka, dan mulai memasuki wilayah
Kepulauan Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang Portugis pun
segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah,
terutama wilayah Maluku. Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi yang
jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera
menyerbu Kesulatanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan mereka melakukan
monopoli perdagangan rempah-rempah. Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai
pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan wilayah Nusantara
dengan dunia luar. Tidak heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511, banyak pihak
menentang mereka.
Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang mengirim armada laut ke Malaka
pada tahun 1512 untuk memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati Unus itu
ternyata gagal mengusir Portugis.

Di Kepulauan Maluku, Portugis bersekutu dengan Kesultanan Ternate. Kesultanan Ternate juga
menjalin hubungan dagang dengan Portugis, terutama untuk komoditas cengkih dan pala.
Kesuktanan Ternate juga mengizinkan Portugis mendirikan benteng di Ternate (Benteng Sao
Paulo dan Benteng Gamalama). Benteng tersebut untuk melindungi kepentingan Portugis di
Maluku dan melindungi Ternate dari ancaman musuh.
Dari Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama yang
berasal dari Indonesia Timur. Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522 ke
wilayah Pajajaran yang ada di Pulau Jawa.
Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif
menyebarkan agama Katolik. Tokoh penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah
Franciscus Xaverius.
Karena memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju secara teknologi, Portugis selalu
berhasil meredam setiap perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal itu
pun membuat Portugis semakin kuat dan berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya
di wilayah yang kini menjadi Indonesia.
1

Dengan demikian, apabila diperinci, riwayat masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Bangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah, memonopoli perdagangan
rempah di nusantara, dan menyebarkan agamanya.
Tujuan ini biasa terangkum dalam slogan Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan
dan kekuasaan), dan Gospel (menyebarkan agama).
2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan (Afrika Selatan).
Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan
dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511.
Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai wilayah sumber
rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun 1512.
3. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia
Dari Pelabuhan Lisabon (ibukota Portugal), para penjelajah Portugis menuju Tanjung Harapan
(Afrika Selatan), lalu ke India (Kalkut), kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku.
Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah: Lisabon-Tanjung Harapan-
India-Malaka-Maluku.
1

BAB II
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan dari rumusan masalah yang
penulis buat sebelumya, yaitu:
1. Kondisi Nusantara sebelum kedatangan bangsa Portugis khususnya bidang politik, telah
terjadi kekacaun dalam tubuh kerajaan yang bekuasa dibeberapa wilayah yang ada di Nusantara.
Kekacauan yang terjadi dalam tubuh kerajaan ini berkaitan erat dengan pergantian dari satu
pemimpin kepeminpin selanjutnya. Seperti halnya yang terjadi dalam tubuh kerajaan Majapahit,
Malaka, dan kerajaan Islam Demak. Dengan adanya konflik dalam tubuh kerajaan ini
menjadikan lambat laun kerajaan menjadi semakin rapuh dan rentan hingga mengalami
kemunduran. Dalam bidang perekonomian, Nusantara merupakan salah satu pusat perdagangan
di Asia Tenggara. Perdagangan yang dilakukan di Malaka dan beberapa pelabuhan diwilayah-
wilayah pesisir lainnya. Perdagangan merupakan kegiatan utama dalam perekonomian di
Nusantara selain bercocok tanam.
2. Kedatangan bangsa Portugis ke Nusantara karena disebabkan adanya semangat Reconquesta
yang dilakukan kaum Katolitk di semenanjung Iberia. Semangat ini menjadikan kaum Katolik
melakukan pengejaran 81 terhadap orang-orang Muslim dari Spanyol hingga ke Nusantara,
ketika umat Islam mengalami kekalahan oleh kaum Katolik. Kemudian, kejatuhan
Konstantinopel pada tahun 1453 M menjadikan jalur pelayaran untuk sampai diwilayah
Nusantara yang nota benenya sebagai daerah penghasil rempah-rempah yang sangat di butuhkan
di Eropa. Selain itu kedatangan mereka ke Nusantara dikarenakan adanya keinginan
mewujudkan semboyan mereka yang sangat terkenal yakni Glory, Gospel dan Gold.
3. Perlawanan kerajaan Demak dikarenakan adanya penguasaan tanah Islam oleh kaum Portugis
di Malaka pada tahun 1511 M. Sebagai saudara pelayaran untuk sampai diwilayah Nusantara
yang nota benenya sebagai daerah penghasil rempah-rempah yang sangat di butuhkan di Eropa.
Selain itu kedatangan mereka ke Nusantara dikarenakan adanya keinginan mewujudkan
semboyan mereka yang sangat terkenal yakni Glory, Gospel dan Gold. 3. Perlawanan kerajaan
Demak dikarenakan adanya penguasaan tanah Islam oleh kaum Portugis di Malaka pada tahun
1511 M. Sebagai saudara
B. Saran
Berdasarkan permasalahan yang penulis telah dikemukakan dalam penulisan ini, maka penulis
memberikan saran untuk beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi Siswa SMA Negeri 11 Makassar, akan lebih baik apabila lebih mendalami dan
menguasai sejarah, khususnya sejarah Kerajaan Islam di Nusantara sebagai bekal seorang calon
sejarawan.
1

2. Selanjutnya, penulis berharap agar masyarakat Indonesia bisa mengambil hikmah dari sejarah
kerajaan Indonesia, khususnya kerajaan Demak. Dan penulis berharap agar pemerintah dan
akademisi bisa menjaga dan memelihara peninggalan-peninggalan kerajaan Islam, khususnya
Demak supaya tidak dilupakan oleh masyarakat Indonesia.

3. Untuk para pembaca, penulisan tugas ini kiranya dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk
mengadakan penelitian mengenai sejarah kerajaan Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai