Anda di halaman 1dari 5

DIBUAT OLEH: LAURENSIA ANITA

DEBORA ANGELIA
MEILIA
KELAS X AK2

BANGSA PORTUGIS 
Portugis adalah bangsa Barat yang pertama datang mencari
rempah-rempah di Nusantara. Pelaut-pelaut Portugis di bawah
pimpinan Bartholomeus Diaz mengadakan perjalanan ke dunia
Timur untuk mencari pusat rempah-rempah. Namun, pelayaran
tersebut hanya sampai di ujung Afrika Selatan (tahun 1496)
dikarenakan besarnya gelombang Samudra Hindia (Samudra
Indonesia), sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus
Diaz diberi nama Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope
atau Tanjung Harapan sekarang).

Di bawah pimpinan Vasco da Gama, Portugis berhasil mendarat


di Kalkuta (India). Pada tahun 1498, mereka mengincar Malaka
yang merupakan bandar Internasional dan pusat perdagangan
rempah-rempah. Armada Portugis di bawah pimpinan Alfonso
D’Albuquerque berhasil merebut Malaka pada tahun 1511. Pada
waktu itu, Karajaan Malaka diperintah oleh Sultan Mahmud
Syah (1488-1511). Dengan dikuasainya Malaka, maka portugis
memperoleh dua keuntungan yaitu sebagai berikut.
1. Portugis akan menguasai jalur perdagangan penting di Asia,
termasuk perdagangan rempah-rempah.
2. Malaka dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasai
perdagangan rempah-rempah di Maluku. Oleh karena itu,
kemudian Portugis membangun basis militer yang kuat di
Malaka.
Alfonso D’Albuquerque ingin mendapatkan sendiri pusat
rempah-rempah yang ada di Kepulauan Maluku, dan pada tahun
1512 bangsa Portugis tiba di Ternate (Maluku). Ketika bangsa
Portugis tiba di Ternate, Kerajaan Ternate sedang bertikai
dengan Kerajaan Tidore. Kedatangan Portugis di Ternate
disambut baik oleh raja Ternate dengan tujuan agar bangsa
Portugis dapat dijadikan sekutu dalam menghadapi Kerajaan
Tidore yang dibantu Spanyol. Oleh karena itu, di samping perang
antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore juga merupakan
perang antara bangsa kulit putih yaitu antara Spanyol dan
Portugis.

Untuk menyelesaikan pertikaian bangsa kulit putih tersebut,


Paus turun tangan dengan melakukan Perjanjian Saragosa
(zaragoza) pada tahun 1529. Adapun isi Perjanjian Saragosa
sebagai berikut.

1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan


perdagangan di Filipina.
2. Portugis tetap melakukan perdagangan di kepulauan
Maluku.
Pada awal Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia, rakyat
Indonesia memang tidak menentangnya. Akan tetapi setelah
melihat sepak terjangnya di Indonesia yang sangat
menyengsarakan rakyat Indonesia, maka bangsa Indonesia
berusaha menentangnya.

Portugis berada di Indonesia dari tahun 1511 sampai 1641.


Pengaruh Portugis yang ditinggalkan di Indonesia terlihat dalam
bidang kebudayaan. Pengaruh tersebut adalah sebagai berikut.

1. Berdirinya benteng-benteng Portugis.


2. Berkembangnya agama Kristen dan Katolik di Maluku
yang disebarkan oleh Fransiscus Xaverius.
3. Berkembangnya musik keroncong yang berasal dari
Portugis.
4. Adanya nama-nama orang Indonesia yang menggunakan
nama Portugis.
BANGSA SPANYOL
Berdasarkan pengetahuan bahwa dunia itu bulat, maka
Christophorus Columbus mengajukan permohonan bantuan
kepada raja Spanyol untuk berlayar memcari sumber rempah-
rempah ke dunia Timur. Permintaan itu dipenuhi dengan
memberikan tiga kapal yang bernama Pinta, Nina, dan Maria
beserta 88 orang pelaut. Ketika Columbus tiba di Kepulauan
Bahama, Columbus merasa dirinya telah sampai di Kepulauan
Hindia yang merupakan sumber rempah-rempah.

Penjelajahan bangsa Spanyol kemudian dilanjutkan oleh


Ferdinand Magelhaens. Dari pelayaran yang dilakukan oleh
Columbus itulah, Magelhaens berpendapat bahwa Hindia Timur
dapat dicapai dari arah barat melalui ujung selatan Benua
Amerika. Magelhaens berlayar ke arah barat kemudian
menyusuri pantai selatan Benua Amerika dan Samudra Pasifik.
Pada tahun 1520, rombongan Magelhaens tiba di Kepulauan
Filipina, kemudian mendirikan tugu peringatan dan menyatakan
bahwa daerah itu sebagai daerah milik raja Spanyol.

Ketika Magelhaens berada di Filipina, di Filipina sedang terjadi


perang antarkerajaan. Dalam peperangan tersebut Magelhaens
membantu salah satu kerajaan dan meninggal. Rombongan
Magelhaens selanjutnya dipimpin oleh kapten kapalnya yang
bernama Sebastian de Elcano. Kemudian, Sebastian de Elcano
memimpin rombongan dan melanjutkan pelayarannya ke arah
selatan. Pada tahun 1521 rombongan sampai di Kepulauan
Maluku. Ternyata di Maluku telah berkuasa bangsa Portugis
yang telah tiba sejak tahun 1521.

BANGSA BELANDA

Tahukah Anda apa yang melatarbelakangi kedatangan bangsa


Belanda ke Indonesia? Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia
dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut.

1)  Meletusnya Perang Delapan Puluh Tahun antara Belanda dan


Spanyol (tahun 1568-1648). Perang antara Belanda dan Spanyol
ini pada awalnya bersifat agama. Kemudian perang berkembang
menjadi perang ekonomi dan politik. Raja Philip II dari Spanyol
memerintahkan kota Lisabon tertutup bagi kapal Belanda pada
tahun 1585. Portugis menaati perintah tersebut sebab Portugis
telah diduduki Spanyol.
2)  Adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari Jan Huygen van
Linscoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis
dan pernah sampai ke Indonesia.
Pada tahun 1596, Belanda datang ke Indonesia dan mendarat di
Pelabuhan Banten dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter
Keyzer dengan empat buah kapal. Kemudian pada tanggal 28
November 1598, bangsa Belanda tiba di Banten dengan
membawa delapan buah kapal dipimpin oleh Jacob van Neck dan
Warwijk.

BANGSA INGGRIS
Sejak abad ke-17 M pada pedagang Inggris sudah berdagang
sampai ke daerah India. Para pedagang Inggris di India Timur
mendirikan kongsi dagang yaitu East India Company (EIC) pada
tahun 1600. Daerah operasi EIC di India pusatnya di Kalkuta
(India). Dari kota inilah kemudian Inggris meluaskan wilayahnya
ke Asia Tenggara. Para pedagang Inggris ini pada abad ke-18 M
sudah banyak berdagang di Indonesia dan menjadi saingan VOC
(Belanda). Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Prancis, Inggris
selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. Di bawah
pemerintahan Gubernur Jenderal Lord Minto (berkedudukan di
Kalkuta) dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-
daerah kekuasaan Belanda di indonesia

Anda mungkin juga menyukai