Cara-cara yang digunakan oleh bangsa Eropa untuk mencapai tujuan melalui penjelajahan
samudra maka sejak tahun 1511 sampai tahun 1598 masehi bangsa-bangsa Eropa datang ke
Indonesia. Adapun bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Indonesia adalah Portugis, Spanyol,
Belanda dan Inggris. Mereka datang ke Indonesia dengan tujuan sebagai berikut :
a. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana
pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
b. Terpengaruh oleh ajaran Copernicus bahwa bumi itu bulat.
c. Tertarik dengan kisah perjalanan Marcopollo, seorang musafir dari Venesia, Italia, yang
dikatakan dalam buku Imago Mundi yaitu berhasil mengunjungi Indonesia, India, dan
China.
d. Timbulnya kemajuan IPTEK, seperti penemuan kompas, navigasi, mesin, dan peralatan
kapal yang mempermudah pelayaran.
e. Mencari kekayaan atau gold yaitu dengan cara berdagang, mencari rempah- rempah,
menanamkan modal.Sehingga di negara-negara Asia dan Afrika berdiri perusahaan-
perusahaan swasta milik bangsa-bangsa Eropa.
f. Mencari kejayaan atau glory yaitu dengan cara menguasai negara-negara dibenua Asia
dan Afrika.
g. Menyebarkan agama Nasrani atau gospel ke negara-negara di Asia dan Afrika, serta
melanjutkan perang Salib terhadap orang-orang Islam.
Agar tujuan tersebut diatas dapat tercapai, maka bangsa-bangsa Eropa melakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
1. Melaksanakan politik monopoli dagang di Indonesia, dengan maksud agar bangsa-bangsa
Eropa dapat menguasai serta mengendalikan kegiatan ekonomi dan perdagangan di Indonesia.
Untuk itu maka bangsa-bangsa Eropa membentuk kongsi atau perusahaan perdagangan.
Contohnya adalah Verenigde Oost Indische Copagnie (VOC) merupakan kongsi dagang milik
orang-orang Belanda.
2. Melaksanakan politik Devide Et Impera atau politik adu domba. Untuk menguasai wilayah
Indonesia maka bangsa-bangsa Eropa mengadu domba rakyat Indonesia. Contoh pemerintah
VOC Belanda mengadu domba Sultan Ageng Tirtaya dari kerajaan Banten dengan putranya
yaitu Sultan Haji.
3. Meng-Eropakan bangsa Indonesia, maksudnya kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya
yang ada di Indonesia diganti seperti kondisi yang ada di negara-negara Eropa. Contohnya kota
Jakarta pada masa pemerintahan VOC Belanda diganti menjadi Batavia, karena di Belanda ada
negara bagian yang namanya Republik Batav.
4. Di Indonesia bangsa-bangsa Eropa membentuk pemerintah jajahan atau kolonial. Dengan
tujuan agar dapat mengendalikan seluruh kegiatannya di Indonesia. Disamping itu juga
membangun kekuatan militer untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia. Contohnya
adalah “ Pemerintahan VOC Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Jendral.”
A. Bangsa Portugis
Orang-orang Portugis merupakan pelopor untuk berlayar mencari daerah penghasil rempah-
rempah. Keberanian orang-orang Portugis untuk menjelajahi Samudra itu juga di dukung oleh
seorang Pangeran Portugis yang bernama Henrry Pelaut (1394-1460). Oleh sebab itu
berkembanglah pelayaran yang dipimpin oleh para pelaut Portugis seperti tokoh-tokoh berikut :
Bartolomeuz Diaz
Bartolomeuz Diaz mulai berlayar dari Lisabon, ibu kota Portugal. Dalam perjalanannya ia
berlayar dengan mengambil rute menyusuri pantai Barat Afrika pada tahun 1486, yang pada
akhirnya sampai di ujung Selatan Benua Afrika. Dia terpaksa berhenti karena daerah tersebut
ombaknya cukup besar dan angina bertiup kencang. Oleh sebab itu pelayarannya mengalami
kegagalan sehingga dia kembali ke Portugis. Bartolomeuz Diaz menamakan tempat berlabuhnya
dengan sebutan Tanjung Harapan.
Vasco da Gama
Pada tahun 1497 Vasco da Gama berlayar ke Timur mencari asal rempah-rempah. Vasco
da Gama juga memulai pelayarnnya dari Lisabon. Rombongannya menyusuri pantai Barat
Afrika. Setelah sampai di Tanjung Harapan, Vasco da Gama melanjutkan ekspedisinya
memasuki Samudera Hindia dan pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama tiba di Kalikut dan
Goa di pantai Barat India. Ditempat itu, Vasco da Gama mendirikan kantor dagang yang
dilengkapi dengan benteng.Dengan adanya kantor dagang di Goa yang terletak di tepi Barat
India, Portugis mulai meluaskan daerah jangkauan perdagangannya. Sejak dibangunnya kantor
dagang di Goa itu, banyak kapal-kapal Portugis yang berdatangan. Mereka tidak terlalu sulit
untuk memperolah rempah-rempah, bahkan sebelum pulang ke Eropa mereka sudah banyak
memborong rempah-rempah. Vasco da Gama dan para pedagang dari Portugis mengira bahwa
daerah itu (India) adalah daerah penghasil rempah-rempah.
Alfonso d’Albuquerque
Setelah beberapa tahun kemudian, orang-orang Portugis baru sadar bahwa India yang
diperkerikan sebagai daerah penghasil rempah-remah itu ternyata salah. Orang-orang Portugis
juga mengetahui bahwa ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di
Asia, yaitu di Malaka. Oleh karena itu, ekspedisi dilanjutkan dibawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque. Setelah samapi di perairan Selat Malaka, Alfonso d’Albuquerque dengan
armadanya ingin menguasai Selat Malaka. Hal ini menandai jatuhnya Kerajaan Malaka.
B. Bangsa Spanyol
Portugis dan Spanyol saling bersaing dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah
di Asia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Juni 1494 diadakan Perjanjian Tordesillas untuk
menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, dimana dalam perjanjian ini daerah
kekuasaan di dunia non-Kristiani dibagi menjadi dua bagian dengan batas garis khayal yang
membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal merupakan
kekuasaan Portugis sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal merupakan daerah kekuasaan
Spanyol.
Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Spanyol, yaitu sebagai berikut:
C. Bangsa Belanda
Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat
perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 maka oleh Spanyol para pedagang
Belanda tidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang
Belanda kemudian berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur.Para
petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis
ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut
pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte
Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia
Portugis).
Cornelis de Houtman
Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249
orang awak beserta 64 meriam,memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah
Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman
bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.Mereka ditolak oleh rakyat
Banten karena sifatnya yang kasar dan tamak sehingga hanya membawa sedikit rempah-rempah.
Jacob Van Neck
Pada tahun 1598, setelah Cornelis de Houtman, Jacob Van Neck menyusuri jalan
Cornelis de Houtman untuk pergi ke Banten.Di Banten mereka disambut dengan baik karena
tidak seperti sebelumnya, mereka mengganti sikapnya menjadi baik dan ramah sehingga mereka
pulang dengan membawa banyak rempah-rempah.Di Belanda mereka menjual rempah-rempah
tersebut dengan harga yang berkali-kali lipat. Sehingga banyak Kongsi dagang Belanda yang lain
berbondong-bondong ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah.Karena rempah-rempah
yang dibawa ke Belanda banyak menyebabkan harga rempah-rempah menjadi turun sehingga
para pedagang merugi. Atas perakara Johan van Olden barnevelt supaya seluruh usaha dagang
tersebut dijadikan satu menjadi VOC.
D. Bangsa Inggris
Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam
pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate.Setelah mendapatkan
banyak rempah- rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun1580.
Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan
Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai
perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia
mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.
Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai
Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 -
1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya),
Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai
Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan
sebagai penemu Benua Australia.
Sumber:
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=0ahUKEwio2tGx8bHOAhWCnZQKHXWeAUQQjB0IBg&url=http%3A
%2F%2Fde.slideshare.net%2Fatengrasihudin
%2Fpenjelajahansamudera&psig=AFQjCNGNtzGUnaKCQymxp_kfvIpx1z3zvA&ust=1470747961557988&cad=rjt
zonangelmu.blogspot.co.id/2013/01/tokoh-pelopor-penjelajah-samudra.html#.V6h_dVJqDIU
http://crezermania.blogspot.co.id/2012/08/penjelajahan-samudra.html
http://1.bp.blogspot.com/_wBItxVfbwhg/S4pz0e2LJBI/AAAAAAAAB84/-njun7xDCqM/s1600-h/junk-300x200.jpg