Anda di halaman 1dari 7

1.

Latar Belakang Kedatangan Portugis ke Indonesia

Awalnya, Portugis memutuskan untuk melakukan penjelajahan atau ekspedisi mengarungi


samudera karena peristiwa jatuhnya wilayah Konstantinopel dan dikuasai oleh Turki Usmani.
Menurut Sadirman dan Amurwani dalam Sejarah Indonesia, jatuhnya Konstatinopel
menyebabkan akses perdagangan internasional antara Eropa-Asia.
Hal ini disebabkan pihak Turki Usmani melarang bangsa Eropa melewati wilayah
Konstatinopel, sehingga perdagangan pun sulit dilakukan.
Akhirnya, bangsa Portugis memutuskan untuk melakukan ekspedisi atau penjelajahan
samudera untuk melakukan perdagangan ke wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia
yang terkenal dengan rempah-rempahnya.

Portugis merupakan bangsa Eropa yang berhasil menguasai Indonesia. Sumber:Flickr.com

Sejarah Kedatangan Portugis ke Indonesia

Begitu bangsa Portugis memutuskan untuk melakukan ekspedisi ke Asia Tenggara, mereka
mengutus orang untuk mencari jalur ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Portugis adalah bangsa yang terkenal dengan negara dengan armada laut yang kuat dan
pengetahuan geografi yang maju. Jadi, mencari jalur ke Indonesia bukanlah hal yang sulit.
Mengutip dari buku IPS Paket B Kelas VIII Modul Tema 9 yang diterbitkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, orang pertama yang mencoba mencoba jalan baru ke Indonesia
adalah Bartolorneus Diaz pada tahun 1487. Kemudian, ia disusul oleh Vasco da Gama yang
berangkat pada tahun 1497.
Akhirnya Afonso de Albuquerque, pemimpin ekspedisi bangsa Portugis selanjutnya berhasil
menaklukkan Maluku dan dapat mengendalikan jalur rempah-rempah pada tahun 1511 .

Tujuan Kedatangan Bangsa Portugis di Indonesia

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bangsa Portugis adalah bangsa yang berhasil memasuki
wilayah dan melakukan penjajahan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Sejarah Indonesia Paket C Setara SMA/MA Kelas XI yang diterbitkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Portugis awalnya memiliki tujuan untuk
menguasai negara agraris, seperti Indonesia karena Portugis tidak memiliki kekayaan alam
yang melimpah.
Selain itu, Portugis juga akhirnya memiliki tujuan lainnya, yaitu:

1
Gold-glory-gospel adalah tujuan utama kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia. Sumber:
Pixabay.com
Gold
Gold secara sederhana diartikan sebagai tujuan untuk mencari kekayaan dengan berdagang.
Seperti yang diketahui, awalnya bangsa Portugis tertarik mendatangi negara Indonesia untuk
melakukan perdagangan.
Namun, melihat kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, akhirnya Portugis tertarik untuk
mengeksploitasi wilayah Indonesia.
Glory
Tujuan selanjutnya dari bangsa Portugis adalah untuk mencari kejayaan dengan memperluas
daerah jajahan.
Bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis memiliki paham imperialis Barat yang akhirnya ingin
menguasai Indonesia agar memperoleh kejayaan.
ADVERTISEMENT
Gospel
Selanjutnya, tujuan bangsa Portugis mendatangi negara Indonesia adalah untuk menyebarkan
ajaran agama Kristen.
Hal ini mengacu pada rangsangan spiritual untuk berdakwah menyampaikan ajaran Kristiani.
Kedatangan Portugis ke Indonesia mempengaruhi kepercayaan penduduk Maluku Indonesia
yang akhirnya rata-rata menganut agama Kristen.
(SAI)

2. Tujuan dari Kedatangan Spanyol di Indonesia

Penjajahan Spanyol di Indonesia pertama kali dimulai pada 8 November 1521 ketika Spanyol
berhasil menginjakkan kakinya di tanah Tidore. Dipimpin oleh Kapten del Cano, kedatangan
dari Spanyol ini pun memiliki tujuannya tersendiri. Mereka berkeinginan untuk mewujudkan
semangat mimpi 3G, yakni gold, glory, gospel. Pengertian dari 3G tersebut adalah sebagai
berikut:

 Gold

Gold adalah semangat yang dimiliki bangsa Spanyol untuk mencari emas atau kekayaan.
Mereka juga mewujudkan mimpi ini dengan melakukan perdagangan rempah-rempah yang
merupakan komoditas utama dan memiliki harga yang tinggi.

 Glory

Glory adalah semangat guna mengharumkan nama, kekuasaan, dan kejayaan dari daerah
jajahannya. Oleh karena itu, mereka juga berkeinginan untuk menguasai dan menduduki
wilayah yang pernah disinggahi.

 Gospel

Gospel adalah semangat untuk menyebarkan agama Katolik sebagai tugas suci dari agama
mereka. Sehingga tak heran jika mereka juga menyebarkan kepercayaan mereka pada setiap
daerah-daerah yang disinggahinya.

2
Penyebab Spanyol Singgah di Indonesia

Penjajahan Spanyol di Indonesia bukan terjadi tanpa sebab. Pada sekitar abad ke-15 Masehi,
bangsa Eropa sudah mulai berlomba dalam hal pelayaran untuk menemukan sebuah dunia
yang baru. Tujuan utama dari pelayaran mencari daratan atau daerah yang baru itu adalah
untuk menemukan wilayah yang menghasilkan rempah-rempah.

Di Eropa rempah-rempah adalah komoditas utama yang memiliki nilai yang tinggi. Terlebih
fungsi utama rempah-rempah tersebut adalah sebagai bahan untuk mengawetkan makanan.
Pasalnya, pengawetan makanan menjadi penting untuk masyarakat Eropa guna mencegah
kelaparan yang mungkin akan terjadi saat musim dingin berlangsung.

Penjelajahan dan ekspedisi yang dilakukan oleh orang Eropa termasuk Spanyol ini setidaknya
disebabkan oleh 2 peristiwa politik yang penting. Peristiwa tersebut adalah kekalahan
kerajaan Katolik saat Perang Salib dan jatuhnya Konstantinopel kepada kekaisaran Turki
Usmani.

Saat terjadi Perang Salib, jalur perdagangan antara Eropa dan Asia juga menjadi berantakan
karena perang yang terjadi di perbatasan dua benua tersebut. Selain itu, keadaan ekonomi
Eropa pun terpuruk karena adanya perang tersebut. Kas kerajaan Eropa menjadi menyusut
karena besarnya biaya perang yang harus dikeluarkan.

Dua abad setelah perang itu selesai, kota Konstantinopel (sekarang menjadi Istanbul) jatuh ke
tangan imperium Turki Usmani Ottoman. Hal ini pun tentu saja menjadi kabar yang buruk
bagi kerajaan-kerajaan Eropa. Sebab, kota Konstantinopel tersebut menjadi titik penting
dalam rute perdagangan antar benua Eropa dan Asia.

Jatuhnya kota Konstantinopel ini menjadi salah satu faktor utama dari terjadinya pelayaran
bangsa Eropa ke benua lain termasuk Asia dan Indonesia. Pasalnya, semenjak Konstantinopel
dikuasai oleh Turki Usmani, masyarakat Eropa menjadi kesulitan untuk mencari jalan atau
akses perdagangan ke Asia. Kaisar Turki Usmani, Sultan Muhammad II, juga melarang
pedagang Eropa untuk masuk ke kota Konstantinopel.

Padahal kota tersebut menjadi pintu masuk utama perdagangan Eropa dengan orang Asia,
khususnya para pedagang rempah-rempah. Hal itulah yang menyebabkan Eropa mengerahkan
pelautnya untuk berlayar dan mencari jalur perdagangan baru sekaligus menemukan daerah
penghasil rempah-rempah.

Dari negara-negara Eropa tersebut, Spanyol dan Portugis menjadi salah satu negara yang
sangat aktif dalam merintis pelayaran dan melakukan ekspedisi dalam menemukan dunia
baru itu. Tetapi, keduanya sempat berselisih dalam jalur pelayaran yang akan dilalui.

Pada 7 Juni 1449, akhirnya disepakati Perjanjian Tordesillas oleh Spanyol dan Portugis.
Perjanjian tersebut berisi tentang dibaginya dunia menjadi dua wilayah kekuasaan untuk
Spanyol dan Portugis. Wilayah tersebut dibagi berdasarkan garis yang membentang dari
Kutub Selatan ke Kutub Utara.

3
Kesimpulan

Penjajahan Spanyol di Indonesia dimulai saat mereka berhasil menginjakkan kakinya di


Tidore, Maluku. Saat itu, Spanyol singgah di Maluku setelah berlayar dari Filipina ke arah
selatan melewati Kalimantan Utara.

Kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia ini disambut baik oleh masyarakat Tidore. Tetapi,
mereka justru menjadi ancaman bagi Portugis yang sudah lebih dahulu menduduki wilayah
Maluku. Perselisihan antara dua bangsa Eropa itu pun tak dapat dihindari, bahkan keduanya
sempat terlibat perang dengan memanfaatkan permusuhan yang terjadi pada kerajaan lokal,
Ternate dan Tidore.

Untuk mengakhiri perselisihan tersebut, akhirnya dibuat kesepakatan antara Spanyol dan
Portugal melalui sebuah perjanjian bernama perjanjian Saragosa. Dari perjanjian ini, akhirnya
Spanyol pergi dari Maluku dan Portugis dapat terus menetap di Maluku. Dengan perginya
Spanyol dari Maluku, berakhir juga penjajahan Spanyol di Indonesia.

3. Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia

penyebab bangsa belanda melakukan penjelajahan samudera karena adanya larangan


mengambil rempah-rempah di lisabon oleh pemerintah portugis karena ketrlibatan belanda
dalam perang 80 tahun,sehingga membuat belanda harus mencari sendiri rempah-rempah
didunia timur.

pada april 1595 belenda memulai peleyaran di nusantara dibawah pimpinan cornelis de
houtman.dalam pelayarannya belanda menempuh rute melalui samudera hindia dan tepian
barat pulau samudera hingga akhirnya sampai ke selat sunda dikarenakan pada saaat itu selat
malaka yang menjadi jalur perdagangan dikuasai oleh portugis.

saat itu banten berada dibawah pemerintahan maulana muhammad kedatangan rombongan
kornelis de houtman (1596),pada awalnya diterima baik oleh masyarakat bantrn dan juga
diijinkan untuk berdagang dibenten.namun karena sikap yang kurang baik sehinga
rombongan belanda di usir dari banten.

selanjutnya orang-orang belanda melanjutkan perjalanan ketimur akhirnya sampai di


bali.kejadian tersebut menyebabkan terjadinya ekspedisi berikutnya yang dipimpin oleh jacob
van neck(1598) dan mendapat sambutan yang baik dari kerajaan banten.satu hal yang
mmebuat pelayaran belanda berbeda yaitu dimana belanda mendirikan satu titikkekuasaaanya
di salah satu wilayah yaitu pulau jawa.

pada 1602 belanda mendirikan kongjungsi dagang yang bernama VOC dengan tujuan agar
tidak terjadi persaingan sesama pedagang belanda,agar bisa mengumpulkan modal yang besar

4
supaya bisa bersaing dengan kongsi dagang lainnya.VOC memiliki hak istimewa yang
dikenal dengan nama Hak Ooctroi yang antara lain adalah; hak monopoli perdagangan,hak
mendirikan benteng,hak membuat perjanjian dengan penguasa setempat,hak membuat
pasukan,dan hak utuk mencetak mata uang.

jadi kedatangan bangsa belanda ke indonesia pertama kali yaitu di tahun 1596 yang dipimpin
oleh cornelis de hotman yang datang ke banten dengan tujuan untuk mencari rempah-
rempah,dan perlu kita ketahui bahwa kedatangan bangsa belanda keindonesia pada tahun
1596 bukan untuk menjajah tetapi hanya untuk mencari rempah-rempah.

Sejarah Lahirnya VOC

Jauh sebelum Belanda datang ke Indonesia, ada fenomena di mana perdagangan rempah-
rempah yang dikuasai oleh Portugis pada abad ke-16. Di mana Portugis bekerja sama dengan
Jerman, Spanyol, dan Italia yang menggunakan kota Hamburg sebagai pelabuhan sentral
dalam mendistribusikan barang di Asia.

Tidak ingin kalah, Belanda akhirnya melakukan ekspedisi dengan empat kapal besar yang
dipimpin oleh Cornelis de Houtman menuju Indonesia. Ini juga menandakan sebagai
kedatangan pertama Belanda ke Indonesia dan berlabuh ke Banten.

Mengutip dari buku Negeri Dengan Seribu Pesona Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Paket A
Setara SD/MI kelas V (2018) yang ditulis oleh Maria Listiyani menjelaskan jika sejarah
lahirnya VOC dimulai ketika Belanda sampai di Indonesia pada tahun 1596 dan langsung
mendirikan perusahaan dagang.

Akan tetapi, lahir persaingan yang ketat antara setiap pedagang Belanda. Hal ini ditengarai
oleh persaingan harga rempah-rempah dan di lain sisi harga rempah-rempah di Eropa juga
merosot. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, maka didirikannya perusahaan dagang bernama
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

VOC secara resmi berdiri sebagai perusahaan dagang pada tanggal 20 Maret 1602 dan
dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal pertama dari VOC adalah Pieter
Both dan tidak berlangsung lama digantikan oleh Jan Pieterszoon Coen.
Baca juga:
Siswa, Ternyata Ini Tujuan Utama Bangsa Barat Datang ke Indonesia
Tujuan Berdirinya VOC

Ada tiga tujuan utama dari didirikannya VOC, yaitu:

1. Menyaingi perusahaan dagang Inggris di India, yaitu East India Company (EIC)
2. Menguasai pelabuhan serta kerajaan-kerajaan di Indonesia
3. Melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia

5
Kebijakan Penting dari VOC

Di masa kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, VOC berkembang pesat dan berhasil
menguasai rempah-rempah di beberapa wilayah di Indonesia. Adapun beberapa kebijakan
dari VOC yang sangat merugikan rakyat Indonesia, yaitu:

Melaksanakan "Pelayaran Hongi", yaitu pelayaran yang menyusuri pantai dengan dilengkapi
oleh armada perang untuk mengawasi pedagang agar tidak menjual rempah-rempah ke
pedagang lain
Menebang tanaman rempah-rempah milik penduduk agar produksi rempah-rempah tidak
berlebihan
Mewajibkan rakyat Indonesia untuk membayar pajak kepada VOC berupa hasil bumi

Dampak Kebijakan VOC Terhadap Indonesia

1. Kekuasaan raja menjadi berkurang karena secara keseluruhan didominasi oleh VOC
2. Wilayah kerajaan menjadi terpecah-belah sehingga menyebabkan munculnya
penguasa baru di bawah kendali VOC
3. Hak-hak istimewa justru membuat masyarakat Indonesia menjadi semakin miskin dan
menderita
4. Rakyat Indonesia menjadi mengenal apa itu politik uang, sistem pertahanan benteng,
hingga etika perjanjian dan prajurit bersenjata modern (senjata api dan meriam)
5. Melalui pelayaran Hongi menyebabkan tindakan perampasan, perampokan,
perbudakan, hingga pembunuhan terhadap masyarakat Indonesia
6. Hak ekstirpasi justru menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia karena harus
membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan. Padahal hal
tersebut dapat dijadikan sumber penghasilan lebih bagi masyarakat Indonesia.

Alasan Pembubaran VOC

Pada pertengahan abad 18, VOC mengalami kemunduran karena beberapa penyebab, yakni,

1. Banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi.


2. Meningkatnya anggaran pengeluaran untuk biaya peperangan. Misalnya saat ada
pemberontakan Hasanuddin dari Gowa.
3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena mempunyai pegawai yang banyak.
4. Adanya pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham justru
memberatkan pihak VOC dan membuat pemasukan VOC berkurang.
5. Saingan dagang di Asia bertambah, yakni adanya Inggris dan Perancis.
6. Adanya perubahan politik Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf pada 1795
yang demokratis dan liberal sehingga lebih menganjurkan perdagangan bebas.

VOC akhirnya resmi dibubarkan pada 31 Desember 1799 dengan hutang yang mencapai
136,7 juta golden. Kekayaan yang ditinggalkan di Indonesia berupa kantor dagang, gudang,
benteng, kapal, serta beberapa daerah kekuasaan.

6
Penyebab runtuhnya VOC adalah sebagai berikut:

Faktor Internal:

1. Biaya operasional yang dibutuhkan VOC lebih besar ketimbang pendapatannya.


2. VOC memiliki banyak utang
3. Para pegawai VOC banyak melakukan praktek korupsi

Faktor Eksternal:

1. Belanda mencabut hak-hak istimewa VOC


2. Di Belanda terjadi penggulingan pemerintah Willem V oleh Napoleon Bonaparte
yang memimpin Perancis
3. VOC kalah dalam persaingan dagang dengan East Indian Company dan Perancis

Penjelasan:

VOC berdiri sejak 1602, pertama kali beroperasi di Ambon. Kemudian VOC dinyatakan
bangkrut dan dibubarkan pada 31 Desember 1799. Selama beroperasi VOC telah
memiliki 31 Gubernur yang menjabat, dengan masa jabatan beragam. VOC merupakan
perusahaan dagang yang sangat berjaya di masanya. Setelah VOC memindahkan pusat
kegiatan dari Ambon ke Batavia, perusahaan dagang ini mulai melebarkan sayapnya hingga
menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan VOC juga berhasil memonopoli
seluruh perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Sehingga pendapatan VOC
sebenarnya cukup besar.

Salah satu sistem politik yang saat itu sangat berhasil adalah devide et impera. Melalui
politik ini, VOC mengendalikan seluruh tanah jajahan, sehingga rakyat Indonesia sangat
menderita. Politik ini dikenal dengan politik adu domba. Jadi VOC memanfaatkan perang
saudara untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Setelah VOC bangkrut, melalui Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch
mengeluarkan kebijakan cultuurstelsel atau sistem tanam paksa. Setiap desa wajib
menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor seperti the, kopi dan cokelat
untuk dijual ke pemerintah Belanda dengan harga yang sudah mereka tetapkan. Hasilnya
untuk menutup utang pemerintah Belanda yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai