Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA SISWA

NAMA : NI PUTU AYU DESINTA MAHARANI


KELAS/NO ABSEN : XI MIPA 1/23
TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Menjelaskan latar belakang kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
 Melacak kronologi kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
 Menjelaskan sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa-bangsa
Barat
 Membuat review tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa
ke Indonesia
 Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah dalam melawan
kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
 Menjelaskan perbedaan perjuangan bangsa Indonesia pada abad XX dan sebelum
abad XX
 Membuat review tentang strategi perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan
bangsa Eropa sampai dengan abad ke-20
RINGAKASAN MATERI

Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau


bangsa lain dengan maksud memperluas negara tersebut
Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan untuk menjajah
negara lain agar mendapat keuntungan atau kekuasaan besar.
DISKUSIKAN
Secara kelompok melalui pustaka atau internet, jelaskan konsep berikut :

1. Uraikan latar belakang perburuan “Mutiara dari Timur” dan perebutan hegemoni!
Jawaban :
Mutiara dari Timur merujuk pada penyebutan Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa sebab
kekayaan sumber daya alam, terutama rempah-rempahnya. Kedatangan bangsa Eropa di
awal berkaitan dengan pencarian sumber rempah-rempah. Rempah-rempah menjadi
komoditas yang sangat laku di pasaran Eropa namun tidak dapat mereka hasilkan sendiri.
Sehingga tidak ada cara lain selain membelinya dari pedagang, atau datang langsung ke
wilayah penghasil rempah-rempah. Hegemoni berasal bahasa Yunani, egemonia yang
berarti penguasa atau pemimpin. Secara ringkas, pengertian hegemoni adalah bentuk
penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan menggunakan kepemimpinan intelektual
dan moral. Artinya, kelompok-kelompok yang terhegemoni menyepakati nilai-nilai
ideologis penguasa.
Latar belakang perburuan “Mutiara dari Timur” :
 Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Di bawah kepemimpinan Kaisar Oktavianus Augustus, kekaisaran Romawi
mengalami kejayaan dengan wilayah kekuasaan meliputi seluruh Eropa, Arfika
Utara dan Afrika Barat. Ilmu pengetahuan sering diangap sebagai sihir dan
akibatnya mereka tidak memiliki visi yang jelas membangun peradaban. Menurut
mereka, manusia tidak boleh berpasrah pada takdir dan harus menentukan masa
depannya sendiri. Penggabungan dari pemikiran ini ditambah penemuan baru
dalam iptek selanjutnya mampu mendorong berlayarnya bangsa Eropa memasuki
benua Asia.
 Melanjutkan Perang Salib
Meski melibatkan dua bangsa dan agama besar yakni Eropa Kristen dan Dinasti
Turki Seljuk, perang ini juga didorong oleh factor politik, social dan ekonomi di
masing-masing kubu. Bangsa Eropa gagal membawa kembali Yerussalem dalam
kekuasaannya. Dampak baiknya, bangsa Eropa mencoba mengejar ketertinggalan
bidang ilmu pengetahuan secara besar-besaran. Mereka mentransfer pengetahuan
dari pihak muslim hingga membuatnya berada di puncak kejayaan ilmu
pengetahuan. Selanjutnya, perjalanan mereka ke Asia juga dimaksudkan untuk
memotong jalur perdagangan mereka dan memonopoli komoditi. Namun
sesampainya di India, mereka menyadari bahwa barang perdagangan mereka tidak
akan bisa bersaing di pasaran India yang canggih.
 Jatuhnya Kota Konstantinopel ke Turki Ottoman
Konstantinopel menjadi inti nadi peradaban Eropa sejak dibangun pada sekitar
306 Masehi. Letaknya sangat strategis karena menghubungkan Eropa dan Asia
lewat jalur darat. Sejak itu, perdagangan dimonopoli oleh Kesultanan Usmani dan
akses bangsa Eropa untuk mendapat rempah dengan harga murah menjadi
tertutup. Harga rempah melambung tinggi di pasar Eropa.
 Semangat Gold, Glory dan Gospel
Penjelajahan bangsa Eropa juga didasari oleh tujuan mencari kekayaan,
memperoleh kejayaan serta menyebarkan keyakinan mereka . Bangsa Eropa
bermaksud membangun lagi kejayaan dengan penaklukan berbagai wilayah di
dunia. Selain itu, mereka juga berharap dapat sekaligus menyebarkan agama
nasrani ke suluruh dunia. Portugis dan Spanyol dikenal sebagai negara yang
berlandaskan agama katolik, sehingga sangat dipahami bila mereka berupaya
menyebarkan agama nasrani.
Perhatikan gambar di bawah!
2. Analisis dan uraikan proses datangnya bangsa barat ke Indonesia!
Jawaban :
Pada tahun 1453 Turki Usmani menaklukan Konstatinople dan menutup jalur
perdagangan rempah-rempah. Lalu bangsa barat atau Eropa pertama yang mencapai
Nusantara adalah bangsa Portugis yang sampai pada tahun 1512. Portugal adalah pelopor
perdagangan laut dengan benua Afrika sebelum jatuhnya kota Konstantinople. Pada tahun
1483 Portugis mencapai keberhasilannya saat Bartolomeu Dias menemukan jalur
mengitari benua Afrika di Tanjung Harapan. Kemudian tahun 1498, Vasco da Gama
menemukan jalur ke India dan pada tahun 1511, Afonso de Albuquerque menaklukkan
kota Malaka dari Kesultanan Malaka. Portugis kemudian sampai di Maluku pada tahun
1512. Kedatangan dan kesuksesan Portugis dalam menemukan jalur pelayaran rempah-
rempah ini ditiru oleh bangsa Eropa lainnya, termasuk Spanyol dan Belanda. Spanyol
adalah bangsa berikutnya yang sampai ke Indonesia, ketika anggota ekspedisi Magellan
yang dipimpin oleh Juan Sebastian Elcano sampai di Maluku pada tahun 1521, sebagai
bagian dari Ekspedisi Ferdinand Magellan. Setelah Ferdinand Magellan tewas di pulau
Mactan, Filipina, wakilnya Juan Sebastian Elcano berhasil mencapai Maluku dan
akhirnya kembali ke Spanyol. Proses kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dimulai
dengan datangnya eksedisi Cornelis De Houtman pada tahun 1595 di Banten. Kesuksesan
ekspedisi De Houtman ini diikuti dengan lahirnya VOC pada tahun 1602. Bangsa Barat
berikutnya yang sampai di Indonesia adalah Inggris, ketika ekspedisi pertama Inggris
yang dipimpin oleh Sir James Lancaster sampai di Banten pada tahun 1602.
3. Uraikan dan jelaskan petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra bangsa-bangsa
Eropa menuju kepulauan Nusantara!
a. Portugis
Bangsa Portugis telah berhasil mencapai India 1498. Bangsa Portugis berhasil mendirikan
kantor dagangnya di Gowa pada tahun1509. Pada tahun 1511 di bawah pimpinan
d’Albuquerque Portugis berhasil menguasai Malaka. Portugis berhasil mendirikan
benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah. Selain
mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif
menyebarkan agama Kristen dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius.
Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur , tetapi juga
ke Indonesia bagian barat. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa Portugis akan memperoleh
lada dari pajajaran menurut kebutuhannya. Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke
Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan
pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah.
b. Spanyol

Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia segera diikuti oleh bangsa Spanyol.
Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen pada tanggal 7 April 1521 telah
sampai di Pulau Cebu. Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol sebab
dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh. Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik
oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis. Sebaliknya,
kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas hak monopoli.
c. Belanda
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di
Lisabon . Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai
tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara
Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan
samudra. Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan
empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Selanjutnya, orang-orang
Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali. Rombongan kedua dari
Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan
buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten
dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan
baik. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk
perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1602
secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie atau Perserikatan
Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten di
kepalai oleh Francois Wittert.
d. Inggris

Ekspedisi yang dilakukan oleh Inggris dipelopori Francis Drake dan Thomas Cavendish
yang berlayar mengikuti jalur yang ditemukan oleh Magelhaens pada tahun 1957. Inggris
berhasil mengeksplor rempah-rempah dari Ternate dan membawanya ke Inggris melewati
Samudera Hindia. Melalui persekutuan dagang EIC (East Indian Company) Inggris
berhasil menjadi salah satu negara penjajah dengan daerah jajahan terluas di Asia.
Perhatikan gambar di bawah!

4. Analisis dan uraikan kekuasaan kongsi dagang VOC!


Jawaban :

a. Lahirnya VOC

Tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia timur antara lain untuk mendapatkan
keuntungan dan kekayaan. Dengan demikian semakin banyak orang-orang Eropa
yang tertarik pergi ke Nusantara. Para pedagang atau perusahaan dagang Portugis
bersaing dengan para pedagang Belanda, bersaing dengan para pedagang Spanyol,
bersaing dengan para pedagang Inggris, dan seterusnya. Bahkan tidak hanya
antarbangsa,dalam satu bangsapun mereka saling bersaing.
Persaingan yang cukup keras juga terjadi antarperusahaan dagang orang-oeang
belanda. Kenyataan ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan parlemen
Belanda, sebab akan merugikan Kerajaan Belanda sendiri maka pemerintah
mengusulkan agar antarkongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah
perusahaan. Pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuklah Vereenigde Oost Indische
Compagnie yang resmi dibentuk di Amsterdam. Gubernur jendral VOC yang pertama
adalah Pieter Both.
Kemudian pada tahun 1611 Pieter Both berhasi mengadakan perjanjian dengan
penguasa Jayakarta, guna pembelian sebidang tanah seluas 50x50 Vadem yang
berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung kemudian didirikan bangunan batu
berlantai dua sebagai tempat tinggal, kantor, dan gudang.
b. Keserakahan dan kekejaman VOC

Baru berjalan satu tahun ia digantikan oleh gubernur jenderal yang baru yakni
Laurens Reael . Pada masa jabatannya Laurens Reael berhasil membangun Gedung
Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung. Setelah merasakan nikmatnya
tinggal di Nusantara dan menikmati keuntungan yang melimpah dalam berdagang,
belanda semakin bernafsu ingin menguasai Indonesia. Coen pada tanggal 30 Mei
1619 dan membangun kota baru yang dinamakan Batavia sebagai pengganti nama
Jayakarta. Batavia dijadikan markas besar VOC karena memiliki tempat yang
strategis. Kerajaan Makasar di Indonesia bagian timur yang dipinpin oleh Sultan
Hasanuddin juga berhasil dikalahkan setelah terjadi perjanjian Bongaya tahun 1667.
Benteng benteng pertahanan dibangun, contoh Benteng Doorstede di Saparua,
Benteng Nasau di Aceh, Benteng Nieuw Viktoria di Ambon, Benteng Oranye di
Ternate, dan Benteng Rotterdam di Makasar. VOC juga memperluas pengaruhnya
sampai ke Irian yang dikenal sebagai wilayah yang masih tertutup dengan hutan
belantara. Pulau-pulau yang termasuk wilayah Irian yang semula berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Tidore sudah berpindah tangan menjadi daerah kekuasaan VOC.
Muara kedua paham itu adalah penjajahan dari negara yang satu terhadap daerah yang
lain. Sistem ekonomi dan praktik penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa itu
tidak dilepaskan dari sistem ekonomi yang berkembang di Eropa yakni sistem
ekonomi merkantilisme. Merkantilisme merupakan sistem ekonomi yang menekan
peraturan dan praktik ekonomi pemerintahan suatu negara dengan tujuan memperluas
kekuasaan dengan mengorbankan kekuatan nasional negara saingannya. Oleh karena
itu, ciri yang menonjol dalamsistem ekonomi merkantilisme yakni menciptakan
koloni di luar negaranya sendiri dan melakukan monopoli perdangan.
c. VOC gulung tikar

Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami puncak kejayaan. Namun
di balik itu ada persoalan-persoalan yang dikuasai ternyata juga membuat masalah
pengelolaan semakin kompleks. Semakin luasnya daerahnya, pengawasan juga
semakin sulit. Sebagai pemerintah VOC, Batavia juga semakin dibanjiri penduduk,
dari luar Batavia sehingga tidak jarang menimbulkan masalah-masalah sosial. Raja
juga menjadi panglima tertinggi tentara VOC.
VOC sebagai kongsi dagang swasta keuntungannya semakin merosot. Kas VOC juga
merosot tajam karena serangkaian perang yang telah dilakukan VOC dan beban
hutang pun tidak terelakkan. Untuk menjadi karyawan VOC juga harus «menyogok» .
Beban utang VOC semakin berat, sehingga akhirnya VOC sendiri bangkrut dan
gulung tikar.
5. Analisis dan uraikan penjajahan pemerintah Belanda!
a. Masa pemerintahan Republik Bataaf
Pada tahun 1795 terjadi perubahan di Belanda. Raja willem V melarikan diri ke
Inggris. Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral memerintah di Nusantara
pada tahun 1808-1811. Tugas utama Daendels yaitu mempertahankan Jawa agar tidak
dikuasai Inggris. Dia juga harus memperkuat pertahanan dan memperbaiki
administrasi pemerintahan, selain itu dia juga ditugasi untuk memperbaiki kehidupan
sosial ekonomi di Nusantara khususnya di tanah Jawa. Daendels adalah kaum patriot
dan berpandangan liberal. Ia berasal dari Belanda yang sangat dipengaruhi oleh ajaran
Revolusi Perancis. Daendels ingin menanamkan jiwa kemerdekaan, persamaan dan
persaidaraan di lingkungan masyarakat Hindia.
Pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil pulang ke negerinya dan digantikan oleh
Jan Willem Janssen. Pada tahun 1810 janssen diperintah pergi ke tanah jawa dan
akhirnya menggantikan Daendels pada tahun 1811. Oleh karena itu, seperti telah
dijelaskan di depan Prancis mengirim Daendels ke Indonesia dengan tugas utama
untuk mempertahankan jawa dari serangan Inggris.

b. Perkembangan kolonialisme Inggris di Indonesia


Tanggal 18 September 1811 yaitu dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia. Gubernur
Jendral Lord Minto secara resmi mengangkat Thomas Stamford Raffles ssebagai
penguasa. Sebagai penguasa di Hindia, Raffles mulai melakukan langkah-langkah
untuk memperkuat kedudukan Inggris di tanah jajahan. Raffles berpegang pada 3
prinsip. Pertama, bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman
bebas oleh rakyat. Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan
dan dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial. Ketiga, atas dasar pandangan
bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.
1) Kebijakan Dalam Bidang Pemerintahan
 Pulau Jawa di bagi menjadi 16 Keresidenan
 Untuk memperkuat kekuasaannya, Raffles menjalin hubungan baik
dengan para pangeran dan penguasa yang membenci Belanda.
 Bupati-bupati atau penguasa pribumi dijadikan sebagai pegawai
pemerintahan kolonial dibawah kekuasaan pemerintah pusat.
 Mengubah sistem pemerintahan pribumi dengan sistem pemerintahan
kolonial.
2) Tindakan dalam Bidang Ekonomi
 Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
 Pelaksanaan sistem sewa tanah atau bisa disebut dengan land rent
 Penghapusan perbudakan dan kerja rodi
 Penghapusan sistem monopoli
 Peletakan desa sebagai unit admintrasi penjajahan.

c. Dominasi pemerintah Belanda


Tahun 1816 Raffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia. Dengan demikian pada
tahun 1816 Kepulauan Nusantara kembali dikuasai oleh Belanda. Setelah kembali ke
tangan Belanda, tanah Hindia diperintah oleh badan baru yang diberi nama Komisaris
Jenderal. Ketiganya sepakat untuk mengadopsi beberapa kebijakan yang pernah
diterapkan oleh Raffles. Dengan mempertimbangkan amanat UU Pemerintah dan
melihat kenyataan di lapangan serta memperhatikan kaum liberal dan kaum
konservatif, Komisaris Jenderal sepakat untuk menerapkan kebijakan jalan tengah.
Akhirnya pada tanggal 22 Desember 1818 Pemerintah memberlakukan UU yang
menegaskan bahwa penguasa tertinggi di tanah jajahan adalah gubernur jenderal. pada
tahun 1829 seorang tokoh bernama Johannes Van den Bosch mengajukan kepada raja
Belanda usulan yang berkaitan dengan cara melaksanakan politik kolonial Belanda di
Hindia. Van den Bosch berpendapat untuk memperbaiki ekonomi, di tanah jajahan
harus dilakukan penanaman tanaman yang dapat laku dijual di pasar dunia. Sesuai
dengan keadaan di negeri jajahan, maka penanaman dilakukan dengan paksa. Oleh
karena itu, diperlukan faktor penggerak, yakni lembaga organisasi dan tradisi desa
yang dipimpin oleh kepala desa. Kepala desa di samping sebagai penggerak para
petani, juga sebagai penghubung dengan atasan dan pejabat pemerintah. Oleh karena
posisi yang begitu penting itu maka kepala desa tetap berada di bawah pengaruh dan
pengawasan para pamong praja. Pelaksanaan Tanam Paksa itu tidak sesuai dengan
peraturan yang tertulis.

Anda mungkin juga menyukai