Anda di halaman 1dari 7

Nama : Komang Geby Cantika Putri

Kelas : XI MIPA 1
No absen : 13

LATIHAN SOAL MINYAK BUMI


TGL 16 Agustus 2021
Kelas XI MIPA

1. Buatlah persamaan reaksi pembakaran sempurna dari gas propana, propena, dan
propuna dengan benar!
2. Ceritakanlah proses pembentukan minyak bumi beserta gambar-gambarnya!
3. Sebutkan fraksi-fraksi minyak bumi dan sertakan gambarnya!
4. Jelaskan secara singkat mengenai cara yang digunakan dalam proses pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta dengan tahapan atau metode yang harus dilakukan
dalam proses pengolahan minyak bumi!
5. Bagaimana dampak pembakaran bahan bakar terhadap kesehatan dan lingkungan?
6. Bagaimana cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Jawaban :

1. Pembakaran sempurna umumnya menghasilkan karbon dioksida dan air yang


memiliki rumus umum CxHy + (x + y/4) O2  xCO2 + (y/2) H2O. Maka :
a. Gas Propana
C3H8 + (3 + 8/4) O2  3CO2 + (8/2) H2O
 C3H8 + 5O2  3CO2 + 4H2O
b. Gas Propena
C3H6 + ( 3 + 6/4) O2  3CO2 + (6/2) H2O
 C3H6 + (9/2) O2  3CO2 + 3H2O
 2C3H6 + 9 O2  6CO2 + 6H2O
c. Gas Propuna
C3H4 + ( 3 + 4/4) O2  3CO2 + (4/2) H2O
 C3H4 + 4 O2  3CO2 + 2H2O

2. Proses terbentuknya minyak bumi menurut salah satu teori yang sering dianut oleh
beberapa para ahli geologi, menyatakan bahwa minyak bumi dan gasa alam diduga
terbentuk karena adanya proses pelapukan jasad renik, baik itu pada hewan maupun
tumbuhan yang terkubur dalam kerak bumi selama berjuta-juta tahun lamanya.
Terbentuknya minyak bumi memerlukan waktu yang sangat lama (sampai berjuta
tahun) maka minyak bumi tergolong sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Oleh sebab itu, penggunaan minyak bumi perlu di hemat agar tidak terjadinya krisis
energy. Berikut ini proses tebentuknya minyak bumi :
a. Pertama, jasad- jasad renik, yang berasal dari hewan maupun tumbuhan dan sel-
sel organisme lain akan terbawa sungai bersama lumpur dan kemudian akan
mengendap pada dasar laut.

b. Setelah terjadi pengendapan, lalu lapisan endapan fosil hewan, tumbuhan dan sel-
sel organisme laut tertimbun oleh lapisan endapan tanah yang berasal dari erosi.
Karena pengaruh besarnya tekanan dan suhu yang tinggi menyebabkan terjadinya
proses penguraian endapan fosil hewan dan tumbuhan laut menjadi bitnik – bitnik
dan gelembung minyak atau gas (endapan minyak bumi)
c. Lumpur yang tercampur dengan jasad renik tersebut kemudian akan berubah
menjadi batuan sedimen yang berpori. Karena aksi kapiler, minyak bumi akan
bergerak perlahan- lahan ke atas (ke tempat tekanan yang rendah). Namun, jika
gerakan ini terhalang sesuatu, misalnya kesandung batuan yang kedap atau tidak
berpori maka akan terjadi akumulasi minyak bumi dalam suatu perangkap yang
disebut perangkap minyak (trap oil). Minyak bumi terperangkap pada kedudukan
antiklinal dan mengambang diatas permukaan air garam.

3. Fraksi- fraksi minyak bumi:

.
a. Fraksi pertama , menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali yang
dikenal dengan nama LPG (Liquefued Petroleum Gas). LPG digunakan untuk
bahan bakar komor gas, dan bahan baku sintesis senyawa organic
b. Fraksi kedua, disebut Nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan,
tetapi harus melalui pengolahan lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin
(premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta ini sering juga disebut sebagai
bensin berat.
c. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak
tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
d. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin
diesel.
e. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan
dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon
lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

4. Proses pemisahan fraksi minyak bumi :


a. Tahapan pertama yaitu melalui penyulingan (distilasi), dimana penyulingan ini
bertujuan untuk memisahkan fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya.
b. Selanjutnya setelah proses distilasi, maka hasil penyulingan (distilasi) tersebut
akan memasuki tahap dua yaitu akan di konversi lagi yang bertujuan untuk
meningkatkan kuallitas fraksi minyak bumi, dimana konversi ini akan melalui
beberapa tahapan berikut :
a. Reaksi Perengkahan (Craking) => memecah molekul besar menjadi
molekul kecil
Cracking adalah pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi
senyawa senyawa organik rantai pendek. Cracking dapat terjadi secara alami
atau melalui proses pemanasan langsung. Contoh dari cracking adalah proses
pemecahan minyak diesel dan minyak pelumas menjadi bensin.

b. Reaksi Pengubahan ( Reforming)=> menyusun ulang struktur


hidrokarbon
Reforming adalah proses pengubahan struktur rantai minyak bumi, yaitu dari
rantai dengan mutu yang kurang baik menjadi rantai dengan mutu yang lebih
baik dan ekonomis. Contoh reforming adalah pengubahan senyawa
hidrokarbon rantai lurus menjadi rantai bercabang. Proses pengubahan ini
disebut juga isomerisasi. Dimana, contoh reforming dapat terjadi pada fraksi
minyak bumi yaitu Nafta dan Bensin

c. Reaksi Alkilasi => mengubah molekul-molekul kecil menjadi molekul


besar
Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon isoparafin
secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi. Alkilat ini dapat
dijadikan bensin atau avgas.

d. Coking, yaitu perekahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak


bumi. Contoh fraksi minyak bumi yang akan mengalami konveksi Coking
adalah baitumen (yang merupakan bahan baku aspal), yang akan menjadi
fraksi minyak bakar.

c. Setelah melakukan tahap 1 dan tahap 2, selanjutnya hasil konversi tersebut akan
dilakukan pemisahan pengotor. Diamana pengotor ini ada pengotor organic dan
pengotor anorganik, selanjutnya pengotor ini akan dipisahkan dengan cara:
1) Melalui menara Asam Sulfat, yaitu untuk memisahkan hidrokarbon tak jenuh,
senyawa nitrogen dan oksigen, serta residu padat.
2) Melalui menara Absropsi, yang bertujuan untuk memisahkan air.
3) Melalui scrubber, yang bertujuan untuk memisahkan belerang.

Setelah fraksi minyak bumi dipisahkan dari zat pengotornya, selelanjutnya fraksi
minyak bumi tersebut akan ditambahkan zat adiktif untuk meningkatkan kualitas
fraksi minyak bumi.

5. Pembakaran bahan bakar minyak akan menghasilkan gas gas sisa pembakaaran
 Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi akan menghasilkan
karbon dioksida dan air. Yang nantinya akan dimanfaatkan untuk proses
fotosisntesis oleh tumbuhan, untuk keperluan oksigen di bumi.
 Sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan asap dan butiran
halus dari jelaga, karbon monoksida, karbon dioksida dan uap air.
Jika kebanyakan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak merupakan
pembakaran tidak sempurna, maka ini akan sangat berdampak bagi kelestarian
lingkungan dan tentunya bagi kesehatan

a. Dampak bagi lingkungan :


1. Pencemaran udara, misalnya menyebabkan kebocoran lapiran ozon sehingga
menggangu ekosistem dan mejadi akibat efek rumah kaca. Dimana efek dari
rumah kaca ini yaitu dapat meningkatkan suhu bumi sehingga menyebabkan
panas gelobal, kemudian jika panas bumi meningkat maka gunung es yang ada
di kutub utara akan mencari , selain itu akan berakibat punahnya spesises
langka dan menimbulkan bencana
2. Terjadinya hujan asam, yang dapat merusak kualitas tanah sehingga tumbuhan
akan sulit untuk melakukan aktivitas transpotasi maupun fotosintesis, sehingga
merusak ekosistem dan menyebabkan kekeringan
3. Pencemaran air yang disebakan bocornya tanker minyak, yang kemudin akan
menyebabkan kerusakan eksistem laut dan banyak biota laut yang punah

b. Dampak bagi kesehatan :


1) Menyebakan terjadinya keracunan akibat pengikatan karbon dioksida hasil
dari pencemaran udara
2) Peningkatkan potensi penyangkit kanker pada kulit dan paru
3) Tingginya kadar timbal pada hemoglobin
4) Serta penyakit paru -paru, misalnya sesak nafas.

6. Cara untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar yaitu:


a. Dengan melakuan reboisasi atau dengan membuat taman kota, sehingga banyak
tanaman hijau yang nantinya berfungsi untuk mengikat karbon dioksida sebagai
proses fotosintesis, dan menghasilkan oksigen, yang berfungsi untuk kebutuhan
makluk hidup di bumi. Selain itu, dengan melakukan reboisasi, maka polusi udara
akan berkurang
b. Menggunakan bahan bakar alternative yang dapat diperbaharui dan ramah
lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar (fuel cell). Sel bahan bakar
(fuel cell) melibatkan reaksi antara oksigen dan hydrogen dengan produk reaksi
yang ramah lingkungan yaitu air ( H 2 O )
c. Penggunaan converter katalitik pada system buangan kendaraan/ knalpot.
Converter katalitik pada system buangan kendaraan bermotor dapat mengubah gas
buangan seperti CO dan NOx menjadi gas yang lebih aman yaitu N2 dan CO2
d. Penggunaan EFI (Elektronic Fuel Injection) system bahan bakar. EFI pada system
bahan bakar kendaraan akan menghasilkan pembakaran sempurna sehingga
mengurangi emisi gas polutan.

Anda mungkin juga menyukai