Anda di halaman 1dari 9

SUMBER ENERGI MINYAK BUMI DAN

GAS ALAM

Kelompok 2
Adnan Daffa Davienka (02)
Fadhl Ramadhani Sofyan (11)
Mahira (19)
Muhammad Fitrah Andara (21)
Ni Putu Sanggeeta Leela Prativinandana Kayun (28)
Nurul Sabrina Putri (30)
Yessicha Patma Allen (37)
Daftar Isi
Daftar Isi --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- i

BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------------------------------1

BAB II PEMBAHASAN-----------------------------------------------------------------------------------------------2

1. Minyak Bumi------------------------------------------------------------------------------------------2
2. Gas Alam -----------------------------------------------------------------------------------------------3
3. Dampak Lingkungan --------------------------------------------------------------------------------4
4. Alternatif dan Solusi---------------------------------------------------------------------------------4

BAB III KESIMPULAN-------------------------------------------------------------------------------------------------6

Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------------------------------------------------7

i
Bab I
Pendahuluan
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotic, seperti minyak bumi,
gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi
manusia, serta revolusi industry telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama padasatu abad belakangan ini.
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya
keberadaannya tidak tersebar merata.

Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang
dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan
alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA Terbaharukan. SDA tak
dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat daripada
proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi,
emas, besi, dan berbagai jenis tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang
sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas, minyak bumi dan gas
alam pada umumnya berasal dari sisa sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu,
terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan. Perubahan tekanan dan suhu panas selama
jutaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organic tersebut menjadi berbagai bahan
tambang tersebut.
1
Bab II
Pembahasan

1. Minyak Bumi
a. Proses Pembentukan
Minyak bumi terbentuk dari campuran kompleks senyawa organik yang
mudah terbakar dan berasal dari jasad renik, sisa-sisa tumbuhan, serta
hewan yang tertimbun selama berjuta tahun yang mengendap di dasar
bumi dan tertutup lumpur. Lalu sisa-sisa organisme tersebut
mengalami penguraian menjadi minyak bumi karena adanya tekanan
dan suhu yang tinggi. Unsur utama dari minyak bumi adalah hydrogen
dan karbon. Bakteri anaerob berperan sebagai pengurai sisa-sisa jasad
renik sehingga terbentuk minyak bumi. Banyak sumber minyak bumi yang berada di
daratan, meskipun minyak bumi terbentuk di dasar laut. Hal itu disebabkan adanya
pergeseran kulit bumi sehingga sebgaian lautan menjadi daratan.
b. Proses Pengolahan
1. Distilasi
Distilasi adalah proses pemisahan minyak bumi dengan cara pemanasan
sehingga menghasilkan beberapa friksi yang sesuai dengan titik didihnya.
Fraksi atau komponen yang memiliki titik didih terendah berbentuk gas,
komponen yang memiliki titik didih tertinggi berbentuk padat. Hasil
proses distilasi minyak bumi antara lain gas LPG, bensin, minyak tanah,
avtur, solar, oli, dll.
2. Cracking
Cracking adalah proses penguraian atau pemecahan molekul senyawa
hidrokarbon berukuran besar menjadi molekul senyawa hidrokarbon berukuran
kecil. Tujuan cracking adalah meningkatkan kualitas fraksi minyak bumi itu sendiri.
Contoh cracking pada minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin,
3. Reforming
Reforming adalah proses pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu
kurang baik menjadi bensin yang bermutu lebih baik. Melalui isomerase yaitu dua
jenis bensin dengan rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda sehingga
kualitasnya berbeda.
4. Alkilasi dan polimerisasi
Alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang. Tujuan alkilasi adalah memperoleh produk alkilat dengan
angka oktan tinggi. Polimerasi adalah proses penggabungan molekul-molekul
kecil menjadi molekul besar. Contoh polimerasi dalam pengolahan minyak bumi
adalah proses reaksi penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa
isobutana.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara mengeliminasi atau
menghilangkan bahan pengotornya.

c. Penggunaan
2
Minyak bumi memiliki berbagai pemanfaatan yang luas di berbagai sektor kehidupan
manusia. Secara signifikan, minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar, dengan bensin
untuk kendaraan bermotor, solar untuk mesin diesel, dan minyak bakar untuk kapal,
pembangkit listrik, dan keperluan industri. Gas alam, turunan dari minyak bumi, juga
menjadi sumber energi bersih untuk memasak, pemanas, dan pembangkit listrik. Selain
itu, minyak bumi berperan penting dalam industri kimia, menjadi bahan dasar untuk
produksi plastik, pelarut, pupuk, dan obat-obatan. Sebagai pelumas, minyak bumi
digunakan dalam pembuatan oli mesin dan pelumas industri. Produk konsumen seperti
plastik, karet sintetis, dan serat sintetis juga dihasilkan dari minyak bumi. Industri
petrokimia memanfaatkan minyak bumi untuk memproduksi berbagai senyawa kimia
yang digunakan dalam produk konsumen. Selain itu, minyak bumi digunakan dalam
pembuatan aspal untuk konstruksi jalan.

2. Gas Alam
a. Proses Pembentukan
Gas alam berasal dari mikroorganisme, hewan, dan sisa
tumbuhan yang berada di bawah tanah selama jutaan tahun.
Namun, jika dibandingkan dengan sumber energi fossil lainnya,
gas alam memiliki tingkat polusi yang paling rendah karena
memiliki intensitas karbon yang rendah. Komponen penyusun gas
alam yaitu metana (CH4) sebagai komponen terbesar, kemudian
etana (C2H6), propane (C3H8), butana (C4H10), dan komponen-
komponen lainnya yaitu H2O, CO2, serta H2S.
b. Proses Pengolahan
Proses pengolahan gas alam merupakan suatu rangkaian kegiatan industri yang
kompleks, dimulai dari sumur bor yang mengekstrak gas alam mentah. Komposisi gas
alam mentah bervariasi tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi geologi daerah
pengeboran. Gas alam seringkali ditemukan bersama minyak dalam satu reservoir. Gas
alam dari sumur minyak diklasifikasikan sebagai associated-dissolved, yang berarti gas
alam terlarut dalam minyak mentah. Gas alam mengandung berbagai senyawa
hidrokarbon seperti metana, benzena, dan butana, yang dapat menjadi gas pada tekanan
atmosfer normal, disebut kondensat atau cairan gas alam (NGLs).
Pabrik pengolahan gas alam bertugas memurnikan gas alam mentah dari ladang gas
bawah tanah. Hasil pengolahan ini, yang dapat mengandung lebih dari 90 persen metana
murni, disalurkan lewat pipa untuk digunakan sebagai bahan bakar oleh perumahan,
komersial, dan industri. Proses pengolahan melibatkan penghilangan kontaminan dan
pemrosesan hidrokarbon berat untuk keperluan komersial lainnya. Beberapa pabrik
pengolahan dirancang untuk menghasilkan produk setengah jadi yang dapat diolah lebih
lanjut di pabrik hilir atau digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia, yang
secara ekonomi memberikan nilai tambah pada produk gas alam.
c. Penggunaan
Gas alam menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti LPG, LNG, dan CMB. LPG
dan LNG adalah gas alam yang diperoleh melalui proses
penyulingan dan pemisahan dari minyak bumi, diperoleh
propane dan butana yang akan menjadi LPG untuk keperluan
sehari-hari dan gas metana yang akan menjadi LNG. Sementara
itu, CNG diperoleh tanpa melalui proses penyulingan dan
memiliki kelebihan, yaitu lebih ramah lingkungan dan harganya relatif lebih murah. Gas
alam juga dimanfaatkan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), gas digunakan untuk
memutar turbin. Oleh karena turbin dan generator terletak seporos, ketika turbin
bergerak generator juga akan bergerak. Setelah itu generator akan menghasilkan beda
potensial pada medan magnetic sehingga menghasilkan energi Listrik yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

3. Dampak Lingkungan
a. Pencemaran Udara
Proses pembakaran minyak bumi dan gas alam pada berbagai sektor, termasuk
pembangkit listrik, transportasi, dan industry, memainkan peran krusial dalam
menghasilkan emisi gas rumah kaca. Karbon dioksida (CO2), gas utama yang dihasilkan
selama pembakaran, merupakan konstributor utama terhadap pemanasan global dan
perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca menciptakan efek rumah kaca, yang menyebabkan
peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca, dan ancaman serius terhadap ekosistem
bumi.
b. Pencemaran Air
Aktivitas ekstraksi dan produksi minyak bumi seringkali menyebabkan tumpahan minyak,
fenomena yang dapat memiliki dampak serius terhadap ekosistem perairan. Tumpahan
minyak dapat membentuk lapisan tipis di permukaan air, menghambat proses fotosistesis
fitoplankton, dan menghancurkan habitat bagi berbagai spesies laut. Selain itu, minyak
yang mencemari air laut dapat menutupi bulu-bulu hewan laut, menyebabkan lapisan
isolasi termal dan menyebabkan kematian massal pada populasi hewan laut.
c. Kerusakan Habitat
Infrasturktur yang dipeerlukan untuk mengektraksi minyak bumi dan gas alam, seperti
jalan, pipa, dan platform offshore, memiliki dampak yang signifikan pada habitat alami.
Penebangan hutan untuk membangun jalan dan Pembangunan platform dapat
menyebabkan hilangnya habitat bagi banyak spesies flora dan fauna. Selain itu, eksploitasi
lahan basah dan perubahan ekosistem sungai akibat Pembangunan infrastuktur dapat
mengancam keberlanjutan kehidupan liar.

4. Alternatif dan Solusi


a. Energi Terbarukan
Sumber energi seperti matahari, angin, dan air memiliki potensi besar untuk
menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan. Investasi dalam teknologi panel surya
dapat mencangkup pengembangan sel surya inovatif, peningkatan efisiensi sel, dan
perluasan infrsstruktur panel surya di seluruh dunia. Selain itu, turbin angin modern yang
dapat diintegrasikan ke dalam lingkungan perkotaan dan pedesaan dapat menjadi solusi
yang efektif untuk memanfaatkan energi angin sebagai sumber daya listrik. Pembangkit 4
listrik tenaga air juga perlu terus ditingkatkan agar dapat memberikan konstribusi yang
lebih besar dalam portofolio energi terbarukan

b. Efisiensi Energi
Mendorong efisiensi energi memerlukan pendekatan holistic si berbagai sektor. Dalam
sektor transportasi, promosi kendaraan listrik atau hibrida, serta investasi dalam
transportasi berbasis bahan bakar bersih, dapat membantu mengurangi emisi gas buang
dan ketergantungan pada minyak bumi. Pada tingkat industri, peningkatan desain yang
efisien, penggunaan teknologi produksi yang lebih bersih, dan penerapan sistem
manajemen energi yang pintar dapat menghasilkan penghematan energi yang signifikan.
Di sektor bangunan, praktik konstruksi yang ramah lingkungan, penggunaan teknologi
penerangan dan pemanasam yang efisien, serta integrasi desain berkelanjutan dapat
menciptakan lingkungan yang lebih hemat energi.
c. Penilitan dan Inovasi
Investasi besar dalam penilitian dan inovasi menjadi fondasi utama untuk mengatasi
tentangan energi global. Penelitian energi berkelanjutan harus mencangkup
pengembangan teknologi yang tidak hanya bersih, tetapi juga ekonomis. Riset tentang
penhyimpanan energi terbarukan, eksplorasi bahan bakar terbarukan, dan teknologi grid
pintar merupakan bidang penelitian yang sangat penting. Dukungan penuh dari
pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset akan menciptakan suasana yang kondusif
untuk penemuan Solusi yang lebih efektif dan efisien.
Bab III
5
Kesimpulan

Dalam konteks penggunaan dan eksploitasi sumber daya alam, terutama minyak bumi
dan gas alam, perlu diperhatikan dampak lingkungan yang signifikan yang dapat
dihasilkan oleh proses ekstraksi dan pembakarannya. Pemanfaatan sumber daya alam
yang tidak terbarukan ini telah membawa dampak negative seperti pencemaran udara,
pencemaran air, dan kerusakan habitat yang dapat memgancam keberlanjutab
lingkungan.
Dalam menghadapi tantangan ini, alternatif dan solusi perlu diperkenalkan.
Pengembangan energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan investasi dalam
penelitian dan inovasi menjadi kunci dalam merespon permasalahan ini. Pemanfaatan
sumber energi terbarukan seperti atahari, angin, dan air dapat mengurangi
ketergantungan pada minyak bumi dan gas alam, serta menghasilkan energi yang bersih
dan berkelanjutan.
Efisiensi energi menajadi langkah krusial dengan mendorong pernggunaan teknologi
yang lebih efisien di berbagai sektor, sedangkan penilitian dan inovasi di bidang energi
berkelanjutan dapat membula jalan menuju solusi yang lebih efektif dan efisien.
Dengan langkah-langkah ini, kita dapat meminimalkan dampak negative terhadap
lingkungan, mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam tidak terbarukan, dan
menuju arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam pemenuhan
kebutuhan energi global. Kesadaran, regulasi yang ketat, dan kolaborasi internasional
menjadi kunci dalam mencapai transformasi positif dalam sektor energi menuju masa
depan yang lebih berkelanjutan.
Daftar Pustaka
6
Wikipedia, 2023. Sumber Daya Alam. diakses pada 11 Januari 2024
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
Arum Sutrisni Putri, 2020. Proses Pengolahan Minyak Bumi. diakses pada 11 Januari 2024
https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/05/160000269/proses-pengolahan-minyak
bumi
Proxsis East, 2012. Proses Pembentukan dan Pengolahan Gas Alam. diakses pada 12 Januari 2024
https://surabaya.proxsisgroup.com/proses-pembentukan-dan-pengolahan-gas-alam/
Maesha Gusti Rianta, 2020. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) atau Gas Power Plant. diakses pada
12 Januari 2024 https://indonesiare.co.id/id/article/pembangkit-listrik-tenaga-gas-pltg-atau-
gas-power-plant

Anda mungkin juga menyukai