Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”. Penulisan makalah
tentang minyak bumi ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata pelajaran Kimia tentang minyak bumi

Dalam penulisan makalah kimia tentang minyak bumi ini, kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dalam makalah kimia tentang minyak bumi singkat ini, kami akan membahas bagaimana terjadinya
minyak bumi, komposisi minyak bumi, proses pengolahan minyak bumi, dan bahan alternatif yang dapat
menggantikan minyak bumi, yaitu bahan yang lebih ramah lingkungan. Dalam makalah ini kami juga
akan membahas mengenai alat dan bahan serta cara ataupun proses pembuatan briket sebagai bahan
bakar alternatif.

Akhirnya kami berharap semoga makalah kimia tentang minyak bumi ini membantu teman-teman
mengetahui secara garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk
membaca makalah kami.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan dalam kehidupan manusia Minyak
Bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling sering digunakan oleh manusia. Berdasarkan
model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah
(2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau
tumbuh rata-rata 1.8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik
menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.

Tak hanya untuk bahan bakar mesin, namun minyak bumi juga digunakan untuk sumber energi dalam
memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi berasal dari sisa sisa tumbuhan dan
hewan yang telah mati kemudian diuraikan oleh tanah, sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong
lambat dalam pembaharuan, sehingga dapat dikategorikan sumber daya alam tak terbaharui. Minyak
bumi yang telah diolah dan dimanfaatkan oleh manusia contohnya seperti pelumas, plastik, karet, bahan
bakar minyak, bitumen, lilin, pestisida, cat).

Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang
menentukan perlakuan selanjutnya untuk mengolah minyak bumi itu Hal ini juga akan mempengaruhi
produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.Maka dari itu pengetahuan tentang minyak
bumi sangat penting, mengingat SDA yang paling banyak digunakan ini tidak dapat diperbahrui sehingga
kita harus berusaha mencari alternatif dan berusaha menghemat minyak bumi ini.

1.2. Rumusan Masalah


-- Bagaimana minyak bumi terbentuk?
-- Apakah yang membedakan gas alam dengan elpiji?
-- Bagaimana proses pengolahan minyak bumi ?
-- Apa saja fraksi-fraksi minyak bumi?
-- Apa saja manfaat dan dampak negatif hasil olahan minyak bumi?
-- alternatif pengganti minyak bumi?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah minyak bumi kelas xi ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui proses pembentukan minyak bumi
Untuk mengetahui komposisi minyak bumi
Untuk mengetahui proses pengolahan minyak bumi
Untuk mengetahui fraksi-fraksi minyak bumi
Untuk mengetahui manfaat dan dampak negatif hasil olahan minyak bumi
BAB 2

PEMBAHASAN

A.Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak bumi menjadi sumber energi utama dari bahan tambang untuk mencukupi kebutuhannya
sehari-hari selain batu bara.Minyak bumi menghasilkan berbagai macam bahan untuk bahan bakar
rumah tangga dan alat transportasi dll.Salah satu hasil pengolahan minyak bumi adalah aspal yang di
gunakan untuk melapisi jalan raya.

Gas alam di gunung sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga, serta bahan baku industri
Petrokimia, metanol,dan pupu.Gas Alam Paling banyak di gunakan untuk komoditi ekspor dalam bentuk
LNG(Liquified Petroleum Gas).

3.1. Proses Pembentukan Minyak Bumi

Berdasarkan teori Biogenesis, proses pembentukan minyak bumi terjadi karena adanya kebocoran kecil
yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi,
yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam
bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2
dihasilkan dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.

Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme). Dalam proses pembentukan minyak bumi ini, terjadi kebocoran kecil yang
memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2,
tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini
jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya,
bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan
sedimen.

Komponen-komponen dalam proses pembentukan minyak bumi pada tahap ini mulai terbentuk dan
senyawa–senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari
molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika
kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi
gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.

Apabila diambil, batuan yang mengandung minyak ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap
dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang
ditentukan strukturnya menggunaan beberapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul
fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak
bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk saat terjadinya proses pembentukan minyak
bumi.

CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

3.2. Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi terdiri dari campuran berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling
sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon
aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan
molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.

Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, komposisi minyak bumi
secara umum tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat bahan
organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur(S) atau nitrogen(N).

Ada 4 macam kategori minyak bumi berdasarkan umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow,
old-shallow, young-deep, dan old-deep. Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour),
mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow
biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep
membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga
viskositasnya paling encer.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang
yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana
jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan
bakar jet). Alkana sebagai komposisi minyak bumi dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling
menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax
mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35.Alkana dengan jumlah
atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di
musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap
butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain
adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan
sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan menjadi komposisi miyak bumi dengan
distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin,
dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara
eksotermik:

2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan
produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur dalam komposisi
minyak bumi maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di
dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung
molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan polusi.

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon Jenuh (Alkana)

Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama
(terbanyak)Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun diantaranya:

Metana CH4

Etana CH3 – CH3

Propana CH3 – CH2 – CH3

Butana CH3 – (CH2)2 – CH3

n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3

iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

b. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon Tak Jenuh (Alkena)

Dikenal dengan alkena Keberadaannya hanya sedikit Senyawa penyusunnya:

Etena CH2 = CH2

Propena CH2 = CH – CH3

Butena CH2 = CH – CH2 – CH3

c. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon Jenuh Berantai Siklik (Sikloalkana)

Dikenal dengan sikloalkana atau naftena Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana Senyawa
penyusunnya:

d. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon aromatik


Dikenal sebagai seri aromatic Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit Senyawa
penyusunannya:

e. Komposisi Minyak Bumi Senyawa Lain Keberadaannya sangat sedikit sekali; diantaranya:

1. Komposisi Minyak Bumi Senyawaan Sulfur

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun
keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya
korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau
produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan
polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari
minyak bumi disebut Desulfurisasi.Sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko
penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa.

2. Komposisi Minyak Bumi Senyawa Oksigen

Kandungan total oksigen dalam komposisi minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan
naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa meningkat apabila produk itu lama kontak dengan
udara. Oksigen dalam komposisi minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat,
keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat
berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.

3. Komposisi Minyak Bumi Senyawaan Nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam komposisi minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %.
Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik
didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak
dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat
diekstrak dengan asam mineral encer.

4. Komposisi Minyak Bumi Konstituen Metalik

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan kualitas produk gasoline, menghasilkan
banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas
turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu
yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat
bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran
sehingga merusakkan refractory itu.

B.Pemisahan Minyak Bumi


Minyak bumi di peroleh dari pengoboran berupa minyak mentah (crude oil).Minyak mentah harus di
olah di pengilangan minyak terlebih dahulu sebelum di gunakan sebagai bahan bakar maupun kegunaan
lainnya.Pada umumnya pengolahan minyak bumi melalui dua tahap yaitu,desalting dan distilasi
(penyulingan) bertingkat.

1.Desalting

Desalting atau penghilangan garam merupakan proses pembersihan zat mineral yang terkandung dalam
minyak mentah, proses desalting di lakukan untuk mencegah korosi minyak dan mencegah tersumbat
nya lubang² di menara fraksinasi.

2.Distilasi Bertingkat

Seperti yang sudah di pelajari pada bab sebelumnya, titik didih senyawa hidrokarbon meningkatkan
sesuai panjang rantai karbonya.Komponen minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang
masing-masing mendidih pada kisaran suhu tertentu.Prinsip ini di gunakan dalam proses pengolahan
minyak bumi yang di sebut penyulingan.penyulingan minyak mentah menerapkan

Uap minyak mentah yang masuk ke dalam menara distilasi akan bergerak ke atas.semakin ke
atas,suhu menara distilasi semakin rendah sehingga uap fraksi akan mengalami pendinginan lalu
mengembun pada sungkup gelembung.uap fraksi yang tidak mengembun akan terus naik sehingga
mengalami pendinginan pada sungkup gelembung berikutnya.hanya fraksi dengan titik didih paling
rendah yang dapat mencapai ruangan sungkup paling atas, yaitu fraksi yang mempunyai karbon paling
pendek dan berbentuk gas.Fraksi yang mempunyai titik didih lebih besar akan tertampung pada ruangan
distilat di bawahnya.

Fraksi minyak bumi di peroleh dapat langsung digunakan, tetapi beberapa fraksi mengalami
pengolahan lebih lanjut sbb.
1.perengkahan (cracking), yaitu proses pemecahan molekul senyawa hidrokarbon panjang menjadi
senyawa hidrokarbon yang lebih pendek,misal proses cracking senyawa solar atau kerosin menjadi
bensin.

2.Treating, yaitu proses menghilangkan pengotor pada minyak supaya lebih murni.proses treating
meliputi tiga tahap yaitu, Cooper sweeting,acid treatment,dan desulfuring.

C.Bahan Bakar Minyak Bumi

Sebanyak 84% minyak bumi di olah menjadi bahan bakar termasuk di dalamnya bensin,solar,
Elpiji,avtur,dan minyak tanah.Bahan bakar yang paling banyak digunakan adalah bensin dan solar.Akan
tetapi, kebutuhan bensin lebih besar dari pada solar.Hal ini menjadi alasan bensin paling banyak di
produksi.

1.Mutu Bensin

Bensin sebagai bahan bakar harus memenuhi standar mutu tertentu.Bensin yang di peroleh dari proses
perengkahan atau cracking mempunyai mutu lebih bagus dari pada bensin hasil penyulingan.Biasanya,
bensin hasil proses perengkahan di campur (blending) dengan bensin hasil penyulingan.Berdasarkan
kualitasnya, bensin di beri bilangan oktan yang menunjukkan karakteristik pembakar bensin di dalam
mesin.

Karakteristik pembakar bahan bakar kemudian di bandingkan dengan karakteristik pembakar campur n-
heptana yang sangat mudah terbakar spontan sehingga menimbulkan knecking, sedang nilai 100 di
berikan untuk isooktana yang sulit terbakar sehingga tidak menimbulkan kneckig.Misal satu bensin yang
mempuyunyai bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mempunyai sifat pembakaran seperti
campuran 20% n-heptana dan 80% isooktana.Bilagan oktan di hitung sbb.

(20/100x0)+80/100x100)=80

Semakin tinggi bilangan oktan bensin, kualitas bensin semakin bagus dan ketukan semakin kurang.

Fraksi bensin yang di peroleh dari penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan 70.kualitas bensin
dapat ditingkatkan dengan beberapa cara berikut.

a.memperbanyak kadar isooktana dalam bensin.

b.menambah kandungan heksena dalam bensin dengan metode perengkahan termal.

c.mengubah struktur senyawa hidrokarbon beranti lurus menjadi bercabang melalui proses
reforming.proses ini di lakukan pada suhu tinggi bercabang bantuan katalis.Misal reaksi n-oktana
menjadi isooktana.
CH3

katalis. |

CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2 ——————>CH3-CH-CH2-C-CH3

Panas. | |

CH3 CH3

isooktana

d.polimerisasi,yaitu proses penggabungan molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar,misal
isobutana di tambah isobutena menjadi isooktana (senyawa bensin mutu tinggi).

CH3

CH3-C=CH2+CH3-CH-CH—————>CH3-CH-CH2-C-CH3

| | | |

CH3 CH3 CH3 CH3

Isebutana isobutana isooktana

e.Blending, yaitu proses pencampuran atau penambahan zat adiktif pada bensin agar mutu bendi
meningkat,misal penambahan TEL,MTBE,AICI3,H2SO1 dan 1,2-dibromo etana.

2.Dampak pembakaran bahan bakar dan upaya mengatasi nya

Penggunaan bahan bakar dari minyak bumi terutama bensin juga menghasilkan dampak negatif
bagimakhluk hidup dan lingkungan. Pembakaran bensin dapat terjadi melalui du acara, yaitu
pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Pembakaran bensin secara sempurna
menghasilkan uapair dan karbon dioksida. Reaksi pembakarannya di tulissebagai berikut.

2C8H18(l) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g)

Karbondioksida merupakan merupakan gas yang tidak terlihat dan tidak berbahaya bagi manusia. Akan
tetapi,karbondioksida membentuk gas rumah kaca bersama uapair dan beberapa jenis gas lainnya.
Karbondioksida bersifat meneruskan gelombang pendek sinar matahari dan menahan gelombang
panjang sinar matahari (infra merah).
Gas karbon monoksida merupakan gas yang berbahaya bagimanusia. Gas ini mempunyai daya ikat dua
ratus kali lebihkuat terhadap hemoglobin dari pada oksigen. Hal ini mengakibatkan kadar oksigen dalam
tubuh rendahsehingga badan menjadi lemas, pingsan bahkan dapatmengakibatkan kematian. Ambang
batas kadar karbon monoksida di udara sebesar 20 ppm. Apabila kadarnya lebih dari 100 ppm,
akanmenimbulkan sakit kepala, dan gangguan pernapasan.

Gejala yang timbul akibat kercunan gas karbonmonoksida di antaranya sesak napas, lelah jantung, dan
penglihatan berkurang. Sebagai salah satu hasil pengolahan minyak bumi, bensin juga mengandung
pengotor seperti belerang,nitogen, dan beberapa unsur logam Pada saat bensin di bakar unsur-unsur
pengotor dalam bensin akan membentuk senyawa oksida, yaitu oksida belerang, oksida nitrogen, dan
oksida logam.

Oksida belerang terdiri atas gas SO2 dan SO3,gas SO2

ini mengakibatkan gangguan pernapasan dan pencernaan, sakit kepala, sakit serta gangguan saraf. Jika
gas terhirup adalah SO3, maka akan terbentuk asam sulfat yang lebih berbahaya di banding asamsulfit.
Dalam kondisi udara lembab di atmosfer, gasSO3dan uap air akan berikatan membentuk dropletasam
sulfat dengan reaksi sebagai berikut:

SO3(g) + H2O(g)→H2SO4(g)

Dromplet asam sulfat juga terbentuk saat gas SO3 bereaksi dengan air hujan sehingga timbul hujan
asam.Hujan asam mengorosi logam, merusak bangunan danmenghambat pertumbuhan tanaman.
Oksigen nitogen terdiri dari NO dan NO2. NO2 bersifatracun dan dapat mengakibatkan iritasi pada
mata,hidung, dan saluran pernapasan. Gas ini empat kali lebih beracun di banding gas nitogen juga
mampu bereaksi dengan uap air maupun air hujanmembentuk hujan asam.

 Penambahan TEL (Tetraethyl Lead ) sebagai zat adiktif bensin juga menghasilkan zat pencemar
udara,merupakan zat adiktif yang memiliki rumus Pb (C2H5)4.Penambahan senyawa ini pada bensin
dapat menaikkansenyawa oktan. Senyawa TEL akan berubah menjadimenjadi timbal (II) oksida sebagai
hasil samping pembakaran dan mengendap pada mesin atau keluar bersama asap.

 Untuk mencegah pengendapan timbal (II) oksida padamesin di tambahkan etilan bromide (C2H4Br 2).
Dengan penambahan etilen bromide semua timbal (II) oksida dihasilkan akan keluar bersama asap
dalam bentuk timbal bromide (PbBr 2). Akan tetapi senyawa timbalmerupakan senyawa yang beracun
bagi manusia.

Partikel timbal mengakibatkan kerusakan otak, iritasisaluran pernapasan, dan gangguan kerja enzim
namun.Saat ini penggunaan TEL untuk bilangan oktan telah dilarang dan di gantikan oleh MTBE (methyl
tertiarybuthylether ), methanol, etanol, buti, alcohol danviskom.

 Beberapa upaya telah di lakuka untuk mengatasidampak lingkungan akibat pembakaran bensin. Salah
satunya dengan menggunkan pengubah katalik (catalytic converter ) untuk mengurangi terbentuknya
polutan gas berbahaya dari mesin kendaraan. Pengubah katalitik terbuat dari baja tahan karatterbentuk
silinder yang berisi suatu struktur terbentuk sarang lebah yang di lapisi logam. Pengubah katalitik di
letakkan di dalam knalpot sehingga menyaring asapkendaraan. Keterbatasan minyak bumi sebagai
sumber energi tak terbarukan mendorong adanya bahan bakar alternative pengganti minyak bumi dan
gas alam.

Bahan bakar alternatif yang dapat di gunakan antar lain biogas, bioethanol, dan biodisel. Biogas
merupakan gas metana yang di peroleh dari hasil pengolahan bahan organic dengan mikroorganisme
secaraanaerob, misalnya kotoran sapi. Biogas sendiri sudah digunakan sebagai bahan bakar rumah
tangga pengganti elpijidan minyak tanah.Biotetanol dapat di gunakan sebagai bahan bakar
mesinkendaraan pengganti bensin. Bioethanol di hasilkan dari proses fermentasi kandungan glukosa
dalam tanaman,missal tebu, bit, singkong, dan jagung. Biosolar di gunakan sebagai pengganti solar
untuk mesindiesel. Saat ini di Indonesia, bioethanol baru di gunakansebagai campuran bensin,
sedangkan biosolar di gunakanuntuk campuran solar.

BAB 3

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari berbagai
fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan
beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.
Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil
pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam
Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.

4.2. Saran
Adapun saran dari makalah kimia minyak bumi ini adalah sebagai berikut:
Kita harus menggunakan minyak bumi dengan bijaksana karena jumlahnya yang terbatas Kita harus
memerhatikan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumiKita sebagai generasi penerus
harus menemukan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yang ramah lingkungan dan mudah
untuk didapat Pembuatan briket harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Selain alternatif
bahan bakar, briket juga dapat menunjang ekonomi masyarakat Keterbatasan jumlah minyak bumi
harus disikapi mulai dari sekarang

DAFTAR PUSTAKA
Unggul Sudarmo . 2014. KIMIA UNTUK SMA Kelas XI.Jakarta: Erlangga
http://hellowanda.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-minyak-bumi.html
http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2015/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html
http://muslimengineer1453.blogspot.co.id/2013/03/briket-energi-terbarukan-pengganti-batu_16.html
http://republikscienceone.blogspot.co.id/2012/08/praktik-pembuatan-briket.htm

Anda mungkin juga menyukai