Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA

“MINYAK BUMI”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : ALKUNA
1. FLORA YEA M
2. CHELSEA AYUDIA
3. ARIN RAHMA DIANTI
4. RIZACKY AKBAR.Z
5. SELI RATAMA
6. NAGITA
7. VINI AGUSTINA
8. VALIN HANGGARA

KELAS: XI MIPA 1
GURU PEMBIMBING:
WILASTRI S.Pd,.M.Pd
SMA NEGERI 6 PRABUMULIH
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Minyak Bumi ”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia pelayanan
dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi.
Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang
menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak
bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman
bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya
dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu
tiada, atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi
adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan
alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak
bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat diperbaharui (unrenawable
resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin dalam menggunakannya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian minyak bumi ?
b. Apa komposisi minyak bumi?
c. Bagaimana proses terjadinya minyak bumi?
d. Bagaimana pengolahan minyak bumi?
e. Apa itu bensin?
f. Apa saja dampak pembakaran bahan bakar?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a. Mengetahui pengertian minyak bumi
b. Mengetahui komposisi minyak bumi
c. Mengetahui proses terjadinya minyak bumi
d. Mengetahui pengolahan minyak bumi
e. Mengetahui Apa itu bensin
f. Mengetahui dampak pembakaran bahan bakar

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak
bumi.
b. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan
manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah alakana.
Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena,
dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri
dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yangmengandung
sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan
maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan, kemudian tertutup
oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi
miyak dan gas. Proses terbentuknya minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah
ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak
dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga
sebagaian besar lautan menjadi daratan.

2.2 Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak mentah
(crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang sangat kompleks.
Komposisi minyak mentah secara umum:
 57% hidrokarbon alifatik
 29% hidrokabon aromatic
 14% resin
  2% belerang thiofenik yang terikat dalam hidrokarbon aromatic
Senyawa-senyawa yang merupakan komponen minyak bumi dapat dilihat dalam
table berikut:
2.3 Proses Terjadinya Minyak Bumi

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak
bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi
lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih
banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses
pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk
menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya
minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W.
Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga
didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936),
Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah
lapisan dalam perut bumi.”
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan
CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam
dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang
mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh
sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan
tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai
kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul “The
Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir
dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang
berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah
pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir
oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan
kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu
bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2,
tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan
bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi
selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk
karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi
oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri,
untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen
yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein
dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun
binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada
permukaan, dalam air atau dalam tanah. Minyak bumi terbentuk dari penguraian
senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar
laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir,
lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi
secara alami.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi:
a. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.
b. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan
sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah
batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa
batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses
pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik.
Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau
gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi
rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
c. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung
selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah
satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik
yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini
terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka
batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau
masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada
suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan
terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu
terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti
penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang
ada menjadi gas.
d. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan
air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi
mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah
dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan
tertangkap dan siap ditambang.

2.4 Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi


diperoleh denganmembuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di
berbagai tempat,misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak
mentah (crude oil )berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak
mentah belum dapatdigunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya,
tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah
atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya
jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining )
minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan
ke dalamkelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak
mentah padasuhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian
atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu
dalam menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik
didihnya lebih rendah naik ke atas. hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah
atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi.
Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. Akibat pengaruh suhu
dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan hewan tersebut berubah
menjadi minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi merembes ke atas dan terkumpul
dalam batuan reservoir, yaitu batuan berpori yang dapat ditembus oleh minyak bumi.
Jika penumpukan minyak ini banyak jumlahnya dan menguntungkan, maka akan
dilakukan pengeboran.
Suatu contoh anjungan pengeboran minyak lepas di pantai . minyak mentah yang
diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tanki
atau ke kilang minyak. Di indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat,
seperti misalnya Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa, Riau, Kalimantan dan Irian Jaya.
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau. Pengolahan
minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu sekitar 4000C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan terjadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titih didih. Komponen yang titik didihnya lenih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian tas, suhu semaki rendah , sehingga setiap kali komponen
dengan titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya, sehingga berupa gas. Komponen yang mencapai puncak menara
adalah komponen pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut
gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga
diperoleh LPG (liquified Petroleum Gas).
a. Pengolahan pertama,
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi
minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi
akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup
gelembung.
b. Pengolahan kedua,
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan
proses sebagai berikut:
 Perengkahan (cracking)
 Ekstrasi
 Kristalisasi
 Pembersihan dari kontaminasi
2.5 Bensin

Bensin merupakan salah satu bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon
yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak
mentah dan kualitas yang diinginkan. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan
kualitas yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi
cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur
yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya. Proses penambahan zat aditif ini
disebut dengan Blending. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin yang disediakan oleh
pertamina untuk Indonesia , yaitu Premium, Petamax, dan Pertamax Plus. Ketiganya
mempunyai mutu yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan
jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan.
Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaiu pembakaran
terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan megakibatkan
boros bahan bakar dan mengurangi peforma mesin serta dapat merusak mesin. Untuk
menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam
senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan
dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan terbanyak. Berikut
Perbandingan Ketiga bahan bakar tersebut:
a. Bensin premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan
yang jernih dan mengandung timbal. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Premium merupakan BBM untuk
kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia
dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena memperoleh
subsidi dari APBN RI. Premium merupakan BBM dengan oktan terendah di
antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada
umumnya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin
bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain.
 Menggunakan tambahan pewarna dye
 Mempunyai Nilai Oktan 88
 Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak
b. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti
halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi tanpa
timbal. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses
pengolahannnya di kilang minyak.
2.6 Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Selain memberikan maanfaat yang besar untuk membuat kehidupan manusia


menjadi lebih baik dan lebih mudah, misalnya minyak bumi dapat menghasilkan bahan
bakar seperti bensin, yang dapat beguna untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Tetapi
dibalik itu semua, ternyata minyak bumi juga memberikan dampak yang besar terhadap
lingkungan, misalnya asap kenalpot kendaraan, dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan, yaitu meyebabkan pencemaran udara. Dampak tersebut
ditimbulkan karena penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar. Oleh karena itu,
pembakaran minyak bumi dapat dibedakkan menjadi 2 jenis, yaitu:
Pembakaran sempurna : hidrokarbon akan bereaksi dengan oksigen membentuk
gas karbon dioksida dan air. Jika dalam bahan bakar tersebut mengandung nitrogen,
sulfur atau besi, maka pembakaran sempurna akan menghasilkan nitrogen dioksida,
sulfur dioksida, dan besi (III) oksida.
CxHy + O2 ---> CO2 + H2O
Pembakaran tidak sempurna : hidrokarbon akan bereaksi dengan oksigen
membentuk gas karbon monoksida dan air, serta beberapa senyawa lainnya seperti
nitrogen oksida.
CxHy + O2 ---> CO + H2O
Setelah sedikit menjelaskan mengenai pembakaran sempurna dan tidak sempurna,
sekarang kita akan membahas tentang dampak pembakaran minyak bumi pada
kendaraan.
Salah satu bahan bakar yang dipakai pada kendaraan yaitu bensin. Bensin adalah
fraksi hasil pengolahan minyak bumi yang memiliki jumlah atom C yaitu C5 – C10
dan memiliki titik didih 40℃-180℃ . Asap knalpot mengandung berbagai macam zat
pencemar.
Zat pencemar hasil pembakaran bahan bakar pada kendaraan, yaitu gas-gas
seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen dioksida, nitrogen oksida, sulfur
dioksida, dan timbal. Gas tersebut adalah gas yang dapat menyebabkan pencemaran
udara yang berdampak besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan, yang satu persatu
gas-gas tersebut akan kita bahas.
Gas karbon monoksida(CO): gas karbon monoksida adalah gas yang bersumber
dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Karena pembakaran yang tidak
sempurna itu, berdampak pada lingkungan yaitu bersifat racun dan dapat menyebabkan
kematian jika konsentrasi CO di udara mencapai 0,1%. Serta dampak terhadap
manusia yaitu menimbulkan sakit kepala dan gangguan pernapasan.
Gas karbon dioksida (CO2): gas karbon dioksida adalah gas yang bersumber
dari pembakaran bahan bakar sempurna. Walaupun termasuk gas yang berasal dari
pembakaran sempurna, tetapi gas tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan.
Dampak negatif tersebut yaitu terjadinya pemanasan global/efek rumah kaca.
Oksida Nitrogen (NO, NO2): gas yang bersumber dari pembakaran bahan bakar
pada suhu tinggi dimana nitrogen dalam udara ikut teroksidasi. Dampak negatif yang
terjadi terhadap lingkungan yaitu Hujan asam dan smog fotokimia serta
menghasilkan asap kabut yang menyebabkan tumbuhan layu dan gangguan
pernapasan.
-Sulfur dioksida (SO2): gas sulfur dioksida adalah gas yang dapat menimbulkan iritasi
saluran pernapasan, iritasi mata, batuk, dan hujan asam.
Timbal (Pb): Timbal bersumber dari penggunaan bensin yang mengandung aditif
senyawa timbal. Dampak yang terjadi terhadap lingkungan yaitu bersifat racun
terhadap udara yang menyebabkan pencemaran udara. Serta dampak yang ditimbulkan
terhadap manusia yaitu iritasi kulit, gatal-gatal, mata perih, infeksi saluran pernapasan,
memicu serangan jantung, merusak ginjal, dan memengaruhi kemampuan otak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat.
Terbentuk dari berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena,
Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses
Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.Namun karena jumlahnya
terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil pembakaran
olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam
Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.

3.2 Saran

Saran saya adalah kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam dan
menjaganya dengan baik, seperti halya dalam minyak bumi , seharusnya kita sebagai
manusia khususnya bagi para pengusaha-pengusaha pertambangan tidak
mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi yang tak
terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun untuk mendapatkannya.Selain itu kan masih
banyak energi yang bisa menggantikan minyak bumi, maka itu harus di kembangkan.
Dan yang pasti lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sutresna. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Penerbit Grafindo Media
Pratama
Rufaida, Dyah, dkk. 2012. Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan Pariwara
Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian,
Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London

Anda mungkin juga menyukai