“MINYAK BUMI”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : ALKUNA
1. FLORA YEA M
2. CHELSEA AYUDIA
3. ARIN RAHMA DIANTI
4. RIZACKY AKBAR.Z
5. SELI RATAMA
6. NAGITA
7. VINI AGUSTINA
8. VALIN HANGGARA
KELAS: XI MIPA 1
GURU PEMBIMBING:
WILASTRI S.Pd,.M.Pd
SMA NEGERI 6 PRABUMULIH
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Minyak Bumi ”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia pelayanan
dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi.
Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang
menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak
bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman
bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya
dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu
tiada, atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi
adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan
alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak
bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat diperbaharui (unrenawable
resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin dalam menggunakannya.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak
bumi.
b. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah alakana.
Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena,
dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri
dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yangmengandung
sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan
maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan, kemudian tertutup
oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi
miyak dan gas. Proses terbentuknya minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah
ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak
dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga
sebagaian besar lautan menjadi daratan.
Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak mentah
(crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang sangat kompleks.
Komposisi minyak mentah secara umum:
57% hidrokarbon alifatik
29% hidrokabon aromatic
14% resin
2% belerang thiofenik yang terikat dalam hidrokarbon aromatic
Senyawa-senyawa yang merupakan komponen minyak bumi dapat dilihat dalam
table berikut:
2.3 Proses Terjadinya Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak
bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi
lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih
banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses
pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk
menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya
minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W.
Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga
didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936),
Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah
lapisan dalam perut bumi.”
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan
CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam
dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang
mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh
sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan
tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai
kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul “The
Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir
dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang
berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah
pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir
oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan
kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu
bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2,
tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan
bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi
selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk
karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi
oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri,
untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen
yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein
dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun
binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada
permukaan, dalam air atau dalam tanah. Minyak bumi terbentuk dari penguraian
senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar
laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir,
lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi
secara alami.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi:
a. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.
b. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan
sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah
batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa
batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses
pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik.
Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau
gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi
rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
c. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung
selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah
satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik
yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini
terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka
batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau
masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada
suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan
terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu
terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti
penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang
ada menjadi gas.
d. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan
air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi
mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah
dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan
tertangkap dan siap ditambang.
Bensin merupakan salah satu bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon
yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak
mentah dan kualitas yang diinginkan. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan
kualitas yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi
cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur
yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya. Proses penambahan zat aditif ini
disebut dengan Blending. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin yang disediakan oleh
pertamina untuk Indonesia , yaitu Premium, Petamax, dan Pertamax Plus. Ketiganya
mempunyai mutu yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan
jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan.
Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaiu pembakaran
terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan megakibatkan
boros bahan bakar dan mengurangi peforma mesin serta dapat merusak mesin. Untuk
menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam
senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan
dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan terbanyak. Berikut
Perbandingan Ketiga bahan bakar tersebut:
a. Bensin premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan
yang jernih dan mengandung timbal. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Premium merupakan BBM untuk
kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia
dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena memperoleh
subsidi dari APBN RI. Premium merupakan BBM dengan oktan terendah di
antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada
umumnya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin
bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain.
Menggunakan tambahan pewarna dye
Mempunyai Nilai Oktan 88
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak
b. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti
halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi tanpa
timbal. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses
pengolahannnya di kilang minyak.
2.6 Dampak Pembakaran Bahan Bakar
3.1 Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat.
Terbentuk dari berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena,
Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses
Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.Namun karena jumlahnya
terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil pembakaran
olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam
Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.
3.2 Saran
Saran saya adalah kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam dan
menjaganya dengan baik, seperti halya dalam minyak bumi , seharusnya kita sebagai
manusia khususnya bagi para pengusaha-pengusaha pertambangan tidak
mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi yang tak
terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun untuk mendapatkannya.Selain itu kan masih
banyak energi yang bisa menggantikan minyak bumi, maka itu harus di kembangkan.
Dan yang pasti lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sutresna. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Penerbit Grafindo Media
Pratama
Rufaida, Dyah, dkk. 2012. Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan Pariwara
Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian,
Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London