Disusun Oleh :
Kelompok 1
Agel Ilham Saputra (062030400128)
Mutia Febriana ( 062030400129)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan jalannya sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis tak lupa
pula menghantarkan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan kita
yang terbaik untuk selamanya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah mendukung
pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi
Minyak ,gas,dan batubara. Isi dan cakupan makalah ini menyangkut tentang Komposisi minyak
dan gas bumi serta penjabaran lainnya mengenai minyak dan gas bumi
Penulis juga menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu untuk dibenahi. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa
diperlukan oleh penulis sebagai acuan agar penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
pada waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Minyak dan Gas Bumi
2. Proses Pembentukan Minyak dan Gas Bumi
3. Sifat Fisik Dan Kimia Minyak dan Gas Bumi
4. Komponen Utama Penyusun Minyak dan Gas Bumi
5. Komposisi Umum Minyak dan Gas Bumi\
6. Komposisi Produk Minyak dan Gas Bumi
7. Klasifikasi Minyak dan gas Bumi
8. Senyawa Pengotor ( Kontaminan )Dalam Minyak dan Gas bumi
A. Latar Belakang
Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon
yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan
sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristi dasar minyak bumi inilah yang
menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini
juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini agar kita semua mengetahui tentang
pengertian, komposisi minyak bumi serta jenis jenis gas bumi. Dengan dasar pengertian tersebut
kami harap bahwa kita semua bisa menjaga energy itu dengan baik.
b. Rumusan Masalah
b.Gas Alam
Gas alam adalah salah satu sumber daya energi dunia yang sangat penting untuk saat.Ini.
Sebagian besar gas alam yang dijual di pasaran berupa sales gas (gas pipa) dan LNG (Liquified
Natural Gas). Kebutuhan energi yang berasal dari gas alam terus meningkat dari tahun ke
tahun.Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kategori cadangan
gas alam yang terbesar di dunia.Gas alam di Indonesia kebanyakan digunakan untuk kebutuhan
industri, rumah tangga, dan sektor transportasi.
Gas bumi yaitu gas dengan komposisi utama campuran-campuran hidrokarbon yang
terdapat di dalam reservoir alamiah di bawah permukaan bumi, baik dalam fasa gas maupun
terlarut dalam minyak bumi.
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow
(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh
sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Mereka mengatakan bahwa
”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang
lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b.Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk
asitilena.
+
H /H2O
Fe3C + Mn3C Hydrocarbons Petroleum
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya
material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Adapun langkah – langkah proses pembentukan minyak bumi yaitu sebagai berikut :
1.Ganggang yang hidup di danau tawar (juga di laut) mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.
2.Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon
(High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini
sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau
gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai.
3.Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan
tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun
batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang yang terdapat pori – pori di dalamnya.
Daerah ini lama – kelamaan akan terus tertimbun sehingga akan semakin tenggelam ke bawah.
Karena semakin masuk ke dalam maka suhunya akan semakin panas dan tekanannya semakin
tinggi, dengan begitu akan terjadi proses pemasakan pada batuan yang akhirnya menjadi minyak.
Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus
bertambah maka suhu tinggi ini akan mengubah karbon yang ada menjadi gas.
Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikroba anaerobik.
Mikroba yang mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan dengan
kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya terjadi pada
rawa, teluk, dasar danau dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini mmembentuk gas
alam pada kedalaman 760 sampai 4880 meter akan tetapi pada kedalaman dibawah 2900 meter,
akan terbentuk wet gas (gas yang mengandung cairan hydrocarbon). Proses jenis ini menempati
20 persen keseluruhan cadangan gas dunia.
2. Proses Thermal
Pada kedalaman 4880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil sehingga produk utama
hydrocarbon menjadi gas metan. Gas ini terbentuk dari hasil cracking cairan hydrocarbon yang
ada disekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi juga terjadi pada kedalaman ini, akan tetapi
proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat terjadi.
Sebenarnya, pembentukan gas alam dari bahan inorganik juga dapat terjadi. Walaupun
ditemukan pada jumlah yang tidak banyak, gas metan terbentuk dari batuan awal lapisan
pembentuk bumi dan jenis meteorit yang mengandung bayak kabon (carbonaceous chondrite
type).
Gas mulia (He dan Ar) yang ditemukan bersama gas alam adalah produk hasil dari
disintegrasi radioaktif alam. Helium berasal dari thorium dan keluarga uranium sedangkan argon
berasal dari potassium. Gas-gas ini kemungkinan besar sama-sama terjebak oleh lingkungan
pada gas alam.
3. Sifat fisik dan kimia Minyak dan Gas Bumi
a. Minyak Bumi
Berwujud Cair
Berasal dari fosil organisme, megnadung senyawa belerang dan senyawa logam dalam
jumlah kecil
Hasil destilat dapat berupa fraksi gas LPG dan LNG
Nilai kalor berkisar 10.000-11.000 kkal/kg
Densitas berkisar 0,85 – 0,95 gr/ml pada suhu 15 derajat celcius
Titik nyala berkisar 66-99 derajat celcius
Titik tuang berkisar 20-72 derajat celcius
b. Gas Alam
Berwujud Gas
Komposisi utama biasanya berupa CH4
Mengandung molekul- molekul hidrokarbon, ,etana, propane dan butane serta sulfur
Mengandung CO2, uap air, He dan pengotor lainnya
Kadar emisi berkisar 15—100 juta ton pertahun
Titik cair pada suhu 25 ℃ kamar berkisar 6,31-6,64 bar
Massa jenis rekatif berkisar 0,6
Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Karena Tersusun atas Alkana, Sifatnya cenderung kurang reaktif dan memiliki afinitas kecil
1.Parafin
2.Olefin
3.Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus
molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften yang banyak ditemukan adalah senyawa
yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana
(C5H10) dan sikloheksana (C6H12), siklohepatana dan lain-lain. Umumnya, di dalam minyak bumi
mentah, naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak
kedua setelah n-parafin.
4.Aromatik
1.Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H 2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH,
dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).
Senyawa-senyawa belerang tidak dikehendaki, karena:
Menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk pengolahan
Mengurangi efektifitas zat-zat bubuhan pada produk pengolahan
Meracuni katalis-katalis perengkahan
Menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakar minyak senyawa
belerang teroksidasi menjadi zat-zat korosif yang membahayakan lingkungan yaitu
SO2 dan SO3.
2.Nitrogen
3.Oksigen
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam naftenat (2,2,6-
trimetil sikloheksan karboksilat, C10H18O2) dan asam-asam lemak (alkanoat), gugus hidroksi
fenolik dan gugus keton. Senyawa oksigen tidak menyebabkan masalah serius seperti halnya
senyawa belerang dan senyawa nitrogen pada proses-proses katalitik.
c.Senyawa logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam. Kandungan logam yang
biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan natrium. Logam-logam ini
terdapat dalam bentuk garam terlarut dalam air yang tersuspensi dalam minyak atau dalam
bentuk senyawa organometal yang larut dalam minyak. Vanadium dan nikel merupakan racun
bagi katalis-katalis pengolahan minyak bumi dan dapat menimbulkan masalah jika terbawa ke
dalam produk pengolahan.
Adapun komposisi gas alam murni sebelum dilakukan pengolahan sebagai berikut
Komposisi % mol
N2 0,7 ( max)
CH4 86,0 ( Min)
C2H6 8,1
C3H8 3,6
C4 1,7
Nilai kalor 1157 Btu/ scf
Substitute Natural Gas (SNG) merupakan campuran gas hidrokarbon dengan sifat mirip
seperti gas alam yang dapat diproduksi dari gasifikasi dengan bahan baku berupa batubara atau
biomassa. Gasifikasi adalah proses perubahan bahan baku padat menjadi gas.
Komposisi % vol
CH4 98,00
H2 1,50
CO 0,010
CO2 0,49
Nilai kalor 995
Berat jenis 0,553
Adapun Tabel Perbandingan komposisi kimia bahan baku Minyak dan gas alam
Unsur Minyak Bumi Gas Alam
Karbon 84 74
Hidrogen 12 25
Sulfur 3 -
Oksigen 1 Sedikit
Nitrogen sedikit 0,75
Abu sedikit -
Air sedikit -
Minyak dasar parafin(paraffinic base) mengandung sangat sedikit aspal, sehingga sangat
baik sebagai sumber untuk memproduksi lilin paraffin, minyak pelumas motor dan kerosin
dengan kualitas tinggi. Minyak dasar campuran(mixed base )mengandung sejumlah lilin dan
aspal secara bersamaan. Produk yang dihasilkan minyak dasar ini lebih rendah kualitasnya
dibandingkan dengan dua tipe minyak diatas. Disebabkan karena bervariasinya produk dan fraksi
minyak didalam berbagai minyak mentah yang berbeda-beda, maka terdapat perbedaan yang
menyolok dari sifat-sifat minyak tersebut. Sifat-sifat umum minyak mentah dengan dasar yang
berbeda dapat dilihat pada Tabel
b. Minyak bumi kadar sulfur sedang (medium sulfur oil), mengandung sekitar 0,1 sampai 2 %
berat.
c. Minyak bumi kadar sulfur rendah (low sulfur oil), mengandung kadar sulfur kurang dari
0,1 % berat.
Gasoline 280 65 30 5 35 35 10 -
Kerosen 450 60 30 10 25 50 25 -
Gas Oil 600 25 55 15 - 65 65 2
Distilat 750 20 65 15 - 55 55 2
Berat
JumlahAtom Karbon
Fraksi/Produk Jarak Didih, 0C
dalamMolekulMinyak
Gas-gas < 30 C1 – C4
Gasolin 30 – 210 C5 – C12
Nafta 100 – 200 C8 - C12
Kerosen dan Avtur 150 – 250 C11 – C13
Diesel dan Fuel oil 160 – 400 C13 – C17
Gas oil 220 – 345 C17 – C20
Fuel oil berat 315 – 540 C20 – C45
Atm residu > 450 > C30
Vac Residu > 615 > C60
Klasifikasi Gas Alam
Gas alam buatan yang lazim disebut SNG ( Substitute Natural Gas) adalah gas yang
dibuat dari salah satu proses, yaitu:
Gasifikasi Nafta
Gasifikasi Minyak Bumi
Gasifikasi batubara
Gasil Proses gasifikasi ini menyerupai gas alam dengan metan sebagai komponen utama.
Sebelum gasifikasi, biasanya dilakukan dulu pembersihan terhadap umpan dari kotoran seperti
senyawa sulfur sengan proses desulfurisasi
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggi pula.
Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam
gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan
air.
2.Senyawa Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan
naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan
dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam
karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai
asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
3.Senyawa Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi
titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat
diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi
tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
4.Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak
gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas
turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur
campuran sehingga merusakkan refractory itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-
unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat pada makhluk
hidup.
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan
campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon. Di
banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak Minyak bumi selain bahan bakar
juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
yang disebut petrokimia..
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara.Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
Adapun Komposisi minyak mentah dan gas bumi Secara umum meliputi unsur :
Karbon
Hidrogen
Sulfur
Oksigen
B. Saran
Oleh karena minyak dan gas bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak dan gas bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan
alam sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Erlinawati. 2015. Modul Kuliah Energi Konvensional dan Nonkonvensional. Palembang Teknik
Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung.
Brown, H. William, 1995. Organic Chemistry. USA: Saunders College Publishing
Hardjono, A., 2001. Teknologi Minyak Bumi. Edisi I, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Nugroho, A. 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi.Cetakan I. Yogyakarta: Graha Ilmu.