Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

TEKNOLOGI MINYAK BUMI, GAS, DAN BATUBARA


”KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI”

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Agel Ilham Saputra (062030400128)
Mutia Febriana ( 062030400129)

PRODI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan jalannya sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis tak lupa
pula menghantarkan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan kita
yang terbaik untuk selamanya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah mendukung
pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi
Minyak ,gas,dan batubara. Isi dan cakupan makalah ini menyangkut tentang Komposisi minyak
dan gas bumi serta penjabaran lainnya mengenai minyak dan gas bumi

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu untuk dibenahi. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa
diperlukan oleh penulis sebagai acuan agar penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
pada waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Minyak dan Gas Bumi
2. Proses Pembentukan Minyak dan Gas Bumi
3. Sifat Fisik Dan Kimia Minyak dan Gas Bumi
4. Komponen Utama Penyusun Minyak dan Gas Bumi
5. Komposisi Umum Minyak dan Gas Bumi\
6. Komposisi Produk Minyak dan Gas Bumi
7. Klasifikasi Minyak dan gas Bumi
8. Senyawa Pengotor ( Kontaminan )Dalam Minyak dan Gas bumi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon
yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan
sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristi dasar minyak bumi inilah yang
menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini
juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.

Berdasarkan model OWEM(OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia


padaperiode jangka menengah (2002 – 2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per
hari(bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata rata 1,8% per tahun.sedangkan pada periode
berikutnya (2010 – 2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17
jutabph
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui,
mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui,
sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat
luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak.

Oleh karena itu, kami membuat makalah ini agar kita semua mengetahui tentang
pengertian, komposisi minyak bumi serta jenis jenis gas bumi. Dengan dasar pengertian tersebut
kami harap bahwa kita semua bisa menjaga energy itu dengan baik.

b. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan minyak dan gas bumi ?


2. Bagaimana asal mula Pembentukan minyak bumi dan gas alam ?
3. Apa saja komposisi minyak dan gas bumi ?
4. Apa saja komposisi dari produk Minyak dan Gas ?
5. Bagaimana klasifikasi Minyak dan gas Bumi?
6. Apa saja senyawa pengotor dalam Minyak bumi
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Minyak dan Gas Bumi


a.Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus, dijuluki juga sebagai
emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada
di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati
sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan,
kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan
karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi
minyak dan gas.

b.Gas Alam
Gas alam adalah salah satu sumber daya energi dunia yang sangat penting untuk saat.Ini.
Sebagian besar gas alam yang dijual di pasaran berupa sales gas (gas pipa) dan LNG (Liquified
Natural Gas). Kebutuhan energi yang berasal dari gas alam terus meningkat dari tahun ke
tahun.Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kategori cadangan
gas alam yang terbesar di dunia.Gas alam di Indonesia kebanyakan digunakan untuk kebutuhan
industri, rumah tangga, dan sektor transportasi.

Gas bumi yaitu gas dengan komposisi utama campuran-campuran hidrokarbon yang
terdapat di dalam reservoir alamiah di bawah permukaan bumi, baik dalam fasa gas maupun
terlarut dalam minyak bumi.

2. Proses Pembentukan Minyak dan Gas Bumi


a. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan
tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan
mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri
pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air
dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain,
kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas
alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini
terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan. Proses
penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan
waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak
bumi, antara lain:

a.Teori Biogenesis (Organik)

Gambar 1. Pembentukan Minyak Secara Organik


(Sumber : kimia.epi.edu)

Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow
(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh
sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Mereka mengatakan bahwa
”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang
lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b.Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk
asitilena.

Alkali metal H2O Temp. dan tekanan


CaCO3 CaC2 HC=CH Petroleum

Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat


adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam di dalam bumi.

+
H /H2O
Fe3C + Mn3C Hydrocarbons Petroleum
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya
material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.

Adapun langkah – langkah proses pembentukan minyak bumi yaitu sebagai berikut :
1.Ganggang yang hidup di danau tawar (juga di laut) mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.

Gambar 2. Pengumpulan Energi Matahari Oleh Ganggang


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

2.Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon
(High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini
sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau
gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai.

Gambar 3. Pembentukan Batuan Induk


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

3.Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan
tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun
batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang yang terdapat pori – pori di dalamnya.
Daerah ini lama – kelamaan akan terus tertimbun sehingga akan semakin tenggelam ke bawah.
Karena semakin masuk ke dalam maka suhunya akan semakin panas dan tekanannya semakin
tinggi, dengan begitu akan terjadi proses pemasakan pada batuan yang akhirnya menjadi minyak.
Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus
bertambah maka suhu tinggi ini akan mengubah karbon yang ada menjadi gas.

Gambar 4. Pengendapan Batuan Induk


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)
4.Karbon yang ada akan terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon
lalu minyak mentah yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini akan meresap ke
dalam batuan berpori dan bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain. Minyak akan tertangkap
dan tertahan oleh sebuah jebakan geologi dan siap ditambang.

Gambar 5. Pembentukan Hidrokarbon Oleh Karbon dan Hidogen


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

B. Proses Pembentukan Gas Alam


1. Proses Biologis

Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikroba anaerobik.
Mikroba yang mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan dengan
kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya terjadi pada
rawa, teluk, dasar danau dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini mmembentuk gas
alam pada kedalaman 760 sampai 4880 meter akan tetapi pada kedalaman dibawah 2900 meter,
akan terbentuk wet gas (gas yang mengandung cairan hydrocarbon). Proses jenis ini menempati
20 persen keseluruhan cadangan gas dunia.
2. Proses Thermal

Pada kedalaman 4880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil sehingga produk utama
hydrocarbon menjadi gas metan. Gas ini terbentuk dari hasil cracking cairan hydrocarbon yang
ada disekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi juga terjadi pada kedalaman ini, akan tetapi
proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat terjadi.

Sebenarnya, pembentukan gas alam dari bahan inorganik juga dapat terjadi. Walaupun
ditemukan pada jumlah yang tidak banyak, gas metan terbentuk dari batuan awal lapisan
pembentuk bumi dan jenis meteorit yang mengandung bayak kabon (carbonaceous chondrite
type).

Gas mulia (He dan Ar) yang ditemukan bersama gas alam adalah produk hasil dari
disintegrasi radioaktif alam. Helium berasal dari thorium dan keluarga uranium sedangkan argon
berasal dari potassium. Gas-gas ini kemungkinan besar sama-sama terjebak oleh lingkungan
pada gas alam.
3. Sifat fisik dan kimia Minyak dan Gas Bumi
a. Minyak Bumi
 Berwujud Cair
 Berasal dari fosil organisme, megnadung senyawa belerang dan senyawa logam dalam
jumlah kecil
 Hasil destilat dapat berupa fraksi gas LPG dan LNG
 Nilai kalor berkisar 10.000-11.000 kkal/kg
 Densitas berkisar 0,85 – 0,95 gr/ml pada suhu 15 derajat celcius
 Titik nyala berkisar 66-99 derajat celcius
 Titik tuang berkisar 20-72 derajat celcius
b. Gas Alam

 Berwujud Gas
 Komposisi utama biasanya berupa CH4
 Mengandung molekul- molekul hidrokarbon, ,etana, propane dan butane serta sulfur
 Mengandung CO2, uap air, He dan pengotor lainnya
 Kadar emisi berkisar 15—100 juta ton pertahun
 Titik cair pada suhu 25 ℃ kamar berkisar 6,31-6,64 bar
 Massa jenis rekatif berkisar 0,6
 Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
 Karena Tersusun atas Alkana, Sifatnya cenderung kurang reaktif dan memiliki afinitas kecil

4. Komponen Utama Minyak dan gas Bumi


Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya
merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%),
belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin.
Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon
pendek. Contoh: Etana Propana.
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau
sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak
memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi,
antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii
atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak
sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik
segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.
Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki
jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah
dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat
dibedakan menjadi:
 Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
 Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

5. Komposisi Umum Minyak dan Gas Bumi


Kebanyakan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam minyak dan gas bumi terdiri
dari hidrogen dan karbon sebagai unsur-unsur utamanya. Senyawa-senyawa tersebut disebut
senyawa hidrokarbon. Selain daripada senyawa-senyawa tersebut terdapat pula senyawa-
senyawa lain dalam jumlah yang sedikit yang mengandung unsur-unsur belerang atau sulfur,
oksigen, dan nitrogen.
Minyak mentah atau crude oil adalah cairan coklat kehijauan sampai hitam yang terutama
terdiri dari karbon dan hidrogen. Teori yang paling umum digunakan untuk menjelaskan asal-
usul minyak bumi adalah “organic source materials”. Teori ini menyatakan bahwa minyak bumi
merupakan produk perubahan secara alami dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun. Akibat dari pengaruh
tekanan, temperatur, kehadiran senyawa logam dan mineral serta letak geologis selama proses
perubahan tersebut, maka minyak bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di tempat
yang berbeda.
Komposisi minyak mentah dan gas bumi berdasarkan unsur-unsur penyusunnya adalah
sebagai berikut:
1. Karbon : 83,5 %-87,5%
2. Hidrogen         : 11,5%-14%
3. Sulfur              : 0,1%-3%
4. Oksigen           : 0,1%-1,0%
5. Nitrogen          : 0,01%-0,3%
Selain unsur-unsur diatas terdapat juga unsur-unsur logam seperti vanadium, besi, nikel,
khrom, posfor, dan logam-logam lain yang jumlahnya kurang dari 0,03% berat. Operasi-operasi
pengilangan minyak secara fisis seperti penguapan, fraksionasi, dan pendinginan dilaksanakan
oleh adanya sejumlah besar penyusun minyak dan gas bumi, sedangkan operasi-operasi kimiawi
seperti pemurnian (treating) dan filtrasi dilaksanakan oleh adanya senyawa-senyawa sulfur,
oksigen, dan nitrogen juga dilakukan oleh adanya sejumlah kecil senyawa hidrogen reaktif yang
mungkin terikat dalam minyak dan gas bumi.
Di dalam minyak mentah dan gas bumi terdapat beberapa kelompok senyawa-senyawa
hidrokarbon dan masih ada beberapa kelompok senyawa hidrokarbon yang lain yang dihasilkan
oleh proses-proses pengolahan minyak seperti perengkahan dan hidrogenasi. Diantara minyak
dan gas bumi mempunyai rumus molekul seperti alkana (C nH2n), alkena (CnH2n) dan alkuna
(CnH2n-2).
Berdasarkan kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi menjadi golongan
hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta senyawa-senyawa logam.
a.Senyawa Hidrokarbon

Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, olefin, naften, dan


aromatik.

1.Parafin

Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh yang sangat stabil dan berantai


lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6), n-butana (C4H10),
isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-
trimetil pentana, C8H18) dan lain-lain. Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa
isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa yang tergolong n-parafin. Tetapi, di dalam
minyak bumi mentah, kadar senyawa isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin.

2.Olefin

Olefin atau disebut juda dengan etilen adalah kelompok senyawa hidrokarbon tidak


jenuh, CnH2n yang mempunyai ikatan rangkap yang menghubungkan dua atom karbon.
Contohnya etilena (C2H4), propena (C3H6), dan butena (C4H8) dan lain-lain.

3.Naften

Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus
molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften yang banyak ditemukan adalah senyawa
yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana
(C5H10) dan sikloheksana (C6H12), siklohepatana dan lain-lain. Umumnya, di dalam minyak bumi
mentah, naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak
kedua setelah n-parafin.

4.Aromatik

Aromatik atau sering disebut senyawa benzene adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh


yang berbentuk cincin atau rantai melingkar. Contohnya benzene (C6H6), fenol, anilin, dan lain-
lain. Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromatik yang
relatif besar.

a.Senyawa Non Hidrokarbon


Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan hidrogen, di dalam
minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon seperti belerang, nitrogen, oksigen,
vanadium, nikel dan natrium yang terikat pada rantai atau cincin hidrokarbon. Unsur-unsur
tersebut umumnya tidak dikehendaki berada di dalam produk-produk pengilangan minyak bumi,
sehingga keberadaannya akan sangat mempengaruhi langkah-langkah pengolahan yang
dilakukan terhadap suatu minyak bumi.

1.Belerang

Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H 2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH,
dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).
Senyawa-senyawa belerang tidak dikehendaki, karena:

 Menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk pengolahan
 Mengurangi efektifitas zat-zat bubuhan pada produk pengolahan
 Meracuni katalis-katalis perengkahan
 Menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakar minyak senyawa
belerang teroksidasi menjadi zat-zat korosif yang membahayakan lingkungan yaitu
SO2 dan SO3.

2.Nitrogen

Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa seperti 3-


metil piridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat yang tidak bersifat basa seperti pirol
(C4H5N), indol (C8H7N) dan karbazol (C12H9N). Senyawa-senyawa nitrogen dapat mengganggu
kelancaran pemrosesan katalitik yang jika sampai terbawa ke dalam produk, berpengaruh buruk
terhadap bau, kestabilan warna, serta sifat penuaan produk tersebut.

3.Oksigen

Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam naftenat (2,2,6-
trimetil sikloheksan karboksilat, C10H18O2) dan asam-asam lemak (alkanoat), gugus hidroksi
fenolik dan gugus keton. Senyawa oksigen tidak menyebabkan masalah serius seperti halnya
senyawa belerang dan senyawa nitrogen pada proses-proses katalitik.

c.Senyawa logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam. Kandungan logam yang
biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan natrium. Logam-logam ini
terdapat dalam bentuk garam terlarut dalam air yang tersuspensi dalam minyak atau dalam
bentuk senyawa organometal yang larut dalam minyak. Vanadium dan nikel merupakan racun
bagi katalis-katalis pengolahan minyak bumi dan dapat menimbulkan masalah jika terbawa ke
dalam produk pengolahan.

Adapun komposisi gas alam murni sebelum dilakukan pengolahan sebagai berikut

Tabel Komposisi gas alam murni


6. komposisi dari produk gas alam
1. Gas Alam cair ( LNG)
Merupakan gas alam ( kebanyakam gas metan ) yang dicairkan untuk memungkinkan
penampungan atau pengangkutannya. Proses pencairannya tidaklah semudah gas LPG. Untuk
mendapatkan LNG harus dibutuhkan suhu yang rendah sekali yaitu - 162℃ dan tekanan yang
tinggi sekali. Setelah mengalami proses regasifikasi ( kembali Berbentuk Gas ) LNG digunakan
untuk bahan industry
 Adapun sifat fisik dan kimia LNG :
 Berwujud cair
 Titik difdih sekitar - 162℃
 Densitas berkisar 0,41- 0,5 kg/lt
 Nilai panas tertinggi LNg berkisar sekitar 24MJ/L pada suhu – 164 derajat celcius dan
nilai terendahnya 211ML/L
 Tidak beracun, tidak berbau dan tidak menimbukkan karat
 Jika dibakar menghasilkan polutan Co, CO2, dan Nox yang relatif Kecil

Tabel komposisi LNG Arun

Komposisi % mol
N2 0,7 ( max)
CH4 86,0 ( Min)
C2H6 8,1
C3H8 3,6
C4 1,7
Nilai kalor 1157 Btu/ scf

2.Cairan gas alam (NGL)


Merupakan hidrokarbon yang terdapat dalam kandungan ( akumulasi) gas alam
dalam bentuk cair dalam kondisi suhu yang tidak terlalu ekstrim. Propan, Butanm, dan
pentan terdapat sebagai cairan gas alam dan diperoleh dengan proses proses pendinginan,
penyulingan atau absorpsi. Heksan dengan tekanan uap yang relative rendah setring
disebut kondensat atau bensin alam.
Adapun sidaf fisik dan kimia NGL :
 Berujud cair
 Serupa dengan LNG
Tabel komposisi gas alam PT Arun NGL

komposisi Gas (%vol) Kondensat ( % Vol)


CO 14,87 9,20
N2 0,37 0,05
CH4 74,29 25,67
C2H6 5,65 6,66
C3H8 2,43 6,58
C4H10 1,231 6,55
C5H12 1,16 5,16
C6H14 - 40,13
3. Substitute Natural Gas ( SNG )

Substitute Natural Gas (SNG) merupakan campuran gas hidrokarbon dengan sifat mirip
seperti gas alam yang dapat diproduksi dari gasifikasi dengan bahan baku berupa batubara atau
biomassa. Gasifikasi adalah proses perubahan bahan baku padat menjadi gas.

Adapun sifat fisik dan kimia SNG Yaitu :

 Mempunyai nilai kalor 11.000 kcal/ Nm3


 Terbuat dari hidrokarbon light, propane, butane, dan nafta

Tabel Komposisi gas SNG Hasil Proses CRG

Tabel Komposis Gas SNG proses Lurgi


Tabel Komposisi SNG Hasil Proses MRG

Komposisi % vol
CH4 98,00
H2 1,50
CO 0,010
CO2 0,49
Nilai kalor 995
Berat jenis 0,553

Adapun Tabel Perbandingan komposisi kimia bahan baku Minyak dan gas alam
Unsur Minyak Bumi Gas Alam
Karbon 84 74
Hidrogen 12 25
Sulfur 3 -
Oksigen 1 Sedikit
Nitrogen sedikit 0,75
Abu sedikit -
Air sedikit -

7. Klasifikasi Minyak dan Gas Bumi


Klasifikasi Minyak Bumi
Dahulu minyak dan gas bumi sering dipertimbangkan sebagai larutan hidrokarbon
parafin, tetapi survey literature menunjukkan bahwa asumsi itu tidak benar. Sekitar 85% dari
minyak mentah (crude oil) didunia diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu :

1. Minyak dasar aspal (asphaltic base)


2. Minyak dasar paraffin (paraffinic base)
3. Minyak dasar campuran (mixed base).
Minyak dasar aspal mengandung sedikit lilin paraffin dengan aspal sebagai residu utama.
Minyak dasar aspal sangat dominan mengandung aromatik. Kandungan sulfur, oksigen dan
nitrogen relatif lebih tinggi dibandingkan dengan minyak-minyak dasar lainnya. Minyak mentah
dengan dasar aspal sangat cocok untuk memproduksi gasolin yang berkualitas tinggi, minyak
pelumas mesin dan aspal. Fraksi-fraksi ringan dan menengah mengandung presentase naftalen
yang tinggi.

Minyak dasar parafin(paraffinic base) mengandung sangat sedikit aspal, sehingga sangat
baik sebagai sumber untuk memproduksi lilin paraffin, minyak pelumas motor dan kerosin
dengan kualitas tinggi. Minyak dasar campuran(mixed base )mengandung sejumlah lilin dan
aspal secara bersamaan. Produk yang dihasilkan minyak dasar ini lebih rendah kualitasnya
dibandingkan dengan dua tipe minyak diatas. Disebabkan karena bervariasinya produk dan fraksi
minyak didalam berbagai minyak mentah yang berbeda-beda, maka terdapat perbedaan yang
menyolok dari sifat-sifat minyak tersebut. Sifat-sifat umum minyak mentah dengan dasar yang
berbeda dapat dilihat pada Tabel

Tabel Sifat-Sifat Umum Minyak Mentah

No Sifat-Sifat Minyak Dasar Minyak Dasar


Parafin Aspal
1. Beratjenis, oAPI Tinggi Rendah
Tinggi
2. Kandungan nafta Rendah Rendah
3. Bilangan Oktannafta Manis Tinggi
4. Bau (odor) nafta Rendah Masam
5. Kecenderungan asap kerosin Rendah Tinggi
6. Kecendrungan ketukan minyak Tinggi
diesel
Tinggi
Titik tuang pelumas
7. Tinggi Rendah
Kandungan minyak pelumas
8. Tinggi Rendah
Indeks viskositaspelumas
9 Rendah

Disamping penggolongan minyak berdasarkan senyawa hidrokarbon dan ikatanmolekul


atom-atomnya, pengklasifikasian minyak dapat juga didasarkan pada sifat penguapan, kadar
sulfur, beratjenis dan faktor karakteristik.

1.Klasifikasi menurut sifat penguapan


a.Minyak ringan (light oil), mengandung komponen fraksi ringan lebih dari 50 % berat.

b. Minyaksedang (medium oil)mengandung komponen ringan 20 - 50 % berat.

c. Minyakberat (heavy oil)mengandung komponen ringan kurang dari 20 % berat.

2.Klasifikasi menurut kadar sulfur


a. Minyak bumi kadar sulfur tinggi(ligh sulfur oil) mengandung sulfur lebih dari 2 % berat.

b. Minyak bumi kadar sulfur sedang (medium sulfur oil), mengandung sekitar 0,1 sampai 2 %
berat.

c. Minyak bumi kadar sulfur rendah (low sulfur oil), mengandung kadar sulfur kurang dari
0,1 % berat.

3.Klasifikasi berdasarkan berat jenis


a. Minyak ringan : berat jenis< 0,835
b. Minyak sedang :beratjenis 0,835 s/d 0,865

c. Minyak berat :beratjenis> 0,86

4.Klasifikasi berdasarkan factor karakteristik


a. Parafin : K = 12,1 – 13,0
b. Intermediate : K = 11,5 – 12,1
c. Naftenik : K = 10,5 – 11,5
d. Aromatik : K = 9,8 - 10,5
e. MinyakMentah

 Minyakdasarparafin : K = 12,6 - 13,2


 Minyakdasar olefin : K= 12,3 - 12,8
 Minyakdasar diolefin : K = 11,6 - 12,1
 Minyakdasarnaften : K = 11,0 - 11,7
 Minyakdasararomatik : K = 9,8 - 11,0
f. Fraksi-Fraksi

 Gasolinrengkahan, : K= 11,5 – 11,8


 Umpanperengkahan : K = 10,5 – 11,5
 Stock recycle : K = 10,0 – 11,0
 Residurengkahan : K =9,8 – 11,0
Fraksi fraksi minyak seperti nafta secara umum diklasifikasikan sebagai minyak ringan,
kerosene dan gas oil ringan (LGO=light Gas Oil) digolongkan sebagai distilat menengah, gas oil
hampa (VGO= Vaccum Gas Oil) bersama dengan residu dinyatakan sebagai minyak yang
tereduksi(reduced crude).
Tabel dibawah ini menunjukkan indikasi yang berpengaruh terhadap komposisi kimia
fraksi utama yang dihasilkan oleh beberapa minyak mentah.Berdasarkan jarak titik didih tiap
fraksi yang dihasilkan maka susunan molekul menurut jumlah atom karbondari fraksi dan produk
akhir kilang dapatdilihat pada Tabel berikut

Tabel Komposisi Kimia FraksiMinyak


50 % MinyakDasar Parafin,
ASTM, % berat Minyak Dasar Aspal
Fraksi o
F
Paraf Nafta Aromatik Paraf Nafta Arom UnS

Gasoline 280 65 30 5 35 35 10 -
Kerosen 450 60 30 10 25 50 25 -
Gas Oil 600 25 55 15 - 65 65 2
Distilat 750 20 65 15 - 55 55 2
Berat

Table Susunan Hidrokarbon Fraksi/Produk Minyak dan Gas Bumi

JumlahAtom Karbon
Fraksi/Produk Jarak Didih, 0C
dalamMolekulMinyak
Gas-gas < 30 C1 – C4
Gasolin 30 – 210 C5 – C12
Nafta 100 – 200 C8 - C12
Kerosen dan Avtur 150 – 250 C11 – C13
Diesel dan Fuel oil 160 – 400 C13 – C17
Gas oil 220 – 345 C17 – C20
Fuel oil berat 315 – 540 C20 – C45
Atm residu > 450 > C30
Vac Residu > 615 > C60
Klasifikasi Gas Alam

a. Gas Alam Cair

Gas alam cair terdiri dari :

 LNG ( Liquified Natural gas )


LNG adalah gas alam yang berasal dari reservoir gas yang tidak mengandung minyak
setelah dipisahlkan dari fraksi berat dan kotorannya dicairkan pada suhu dibawah titik
cair gas metaN. Fraksi berat yang dipisahkan dari gas, setelah dimantapkan dapat
ditampung sebagai kondensat atau dicampir ke dalam minyak bumi. Instalasi LNG di
Indonesia antara lain LNG Bontang ( kaltim) dan LNG Arun ( aceh)
 NGL ( Natural gas Liquid )
NGL adalah gas alam ikutan yang berasal dari reservoir minyak lalau dicairkan. Cairan
gas alam Ini banyak mengandung C3+, setelah diolah akan menghasilkan pentan secara
fraksi berat, propan- butan, dan gas Buang( tail gas). Instalasi NGL di Indonesia adalah
NGl Arjuna di laut jawa dan NGL LEX di tanjung santan ( kaltim)

b. Gas Alam Buatan

Gas alam buatan yang lazim disebut SNG ( Substitute Natural Gas) adalah gas yang
dibuat dari salah satu proses, yaitu:

 Gasifikasi Nafta
 Gasifikasi Minyak Bumi
 Gasifikasi batubara

Gasil Proses gasifikasi ini menyerupai gas alam dengan metan sebagai komponen utama.
Sebelum gasifikasi, biasanya dilakukan dulu pembersihan terhadap umpan dari kotoran seperti
senyawa sulfur sengan proses desulfurisasi

8. Senyawa – Senyawa Pengotor Dalam Minyak dan gas Bumi


1.senyawa Sulfur

Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggi pula.
Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam
gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan
air.

2.Senyawa Oksigen

Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan
naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan
dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam
karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai
asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.

3.Senyawa Nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi
titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat
diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi
tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.

4.Konstituen Metalik

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak
gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas
turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur
campuran sehingga merusakkan refractory itu.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-
unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat pada makhluk
hidup.

Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan
campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon. Di
banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak Minyak bumi selain bahan bakar
juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
yang disebut petrokimia..

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara.Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
Adapun Komposisi minyak mentah dan gas bumi Secara umum meliputi unsur :
 Karbon
 Hidrogen        
 Sulfur             
 Oksigen          

B.    Saran
Oleh karena minyak dan gas bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak dan gas bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan
alam sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Erlinawati. 2015. Modul Kuliah Energi Konvensional dan Nonkonvensional. Palembang Teknik
Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung.
Brown, H. William, 1995. Organic Chemistry. USA: Saunders College Publishing
Hardjono, A., 2001. Teknologi Minyak Bumi. Edisi I, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Nugroho, A. 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi.Cetakan I. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai