Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

DISUSUN OLEH :
Andina Salma Mukhtar
XI IPA B
Tahun Ajaran 2017/2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam pendidikan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu ,saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Bogor, September 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi. Sumber industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di
atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar,
minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau
produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini
puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik,
serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis
obat. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama
jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks
dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan
waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi
dan pemakaiannya.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi.
Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang
menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak
bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman
bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman. Listrik yang menerangi
rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat,
plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan
dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis
cadangannya? Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan
harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak
masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama. Penghematan telah kita
gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi
adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan
permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas
keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan
bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui
(renewable).
Sebenarnya sumber energi alternatif cukup tersedia. Misalnya, energi
matahari di musim kemarau atau musim kering, energi angin dan air. Tenaga air
memang paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), namun bagi sumber energi lain belum kelihatan secara signifikan. Energi
terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih
sederhana adalah energi biogas, energi bioetanol dan solar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian minyak bumi dan gas alam?


2. Sejarah Minyak bumi dan gas alam berasal ?
3. Pembentukan Minyak bumi dan gas alam?
4. Apa Pengertian Energi Alternatif
5. Apa Sumber Sumber Energi Alternatif
6. Bagaimana Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Pengganti Minyak Bumi
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan
atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks
dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan
di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang
kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari
bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan
kotoran manusia dan hewan.

B. Sejarah Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini
masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama
setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan
komersial, dan meningkatnya penggunaanplastik. Lebih dari 4000 tahun yang lalu,
menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi
dari tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di
dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di
tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet
dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun
347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak
di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat
cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa.
Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia
pada akhir abad ke-19.

C. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak bumi di kenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi
merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil? Jasad renik organisme yang hidup di
lautan. Ketika organisme tersebut mati, sisa-sisa tubuhnya akan akan mengendap di
dasar lautan & tertutupi lumpur. Pengaruh tekanan dan temperature tinggi mengubah
lumpur menjadi lapisan bebatuan. Setelah jutaan tahun, bakteri anaerob akan
menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan mengubahnya menjadi minyak bumi.
Seiring dengan terjadinya reaksi penguraian, gas alam pun terbentuk. Gas alam
terletak si atas lapisan minyak bumi.
Minyak bumi tersebut terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan.
Minyak bumi dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain dan terdeposit di suatu
tempat jika terhalang oleh lapisan yang kedap zat cair dan gas ( impervious layer )
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
1. Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa
minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
2. Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak
bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

D. Komposisi Minyak Bumi dan Gas Alam


Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

1. Hidrokarbon Jenuh (alkana)


 Dikenal dengan alkana atau parafin
 Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai
bercabang lebih sedikit
 Senyawa penyusun diantaranya:
a. Metana CH4
b. etana CH3 CH3
c. propana CH3 CH2 CH3
d. butana CH3 (CH2)2 CH3
e. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
f. iso oktana CH3 - C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

2. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)


 Dikenal dengan alkena
 Keberadaannya hanya sedikit
 Senyawa penyusunnya:
a. Etena, CH2 CH2
b. Propena, CH2 CH CH3
c. Butena, CH2 CH CH2 CH3

3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)


 Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
 Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
 Senyawa penyusunnya :
a. Siklopropana
b. Siklobutana
c. Siklopentana
d. Siklopheksana

4. Hidrokarbon aromatik
 Dikenal sebagai seri aromatik
 Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
 Senyawa penyusunannya:
a. Naftalena
b. Antrasena
c. Benzena
d. Toluena

5. Senyawa Lain
 Keberadaannya sangat sedikit sekali
 Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen,
oksigen dan organo logam (kecil sekali)

Sedangkan komposisi pada gas alam adalah :


Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH 4), yang merupakan molekul
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-
molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan
butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam
juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika
terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber
energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon,
memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang
terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari
makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara
berturut-turut).

Komponen %

Metana (CH4) 80-95

Etana (C2H6) 5-15

Propana (C3H8) and Butana (C4H10) < 5


Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga
terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil.
Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama
dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas alam
yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan
tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut
diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran
gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi
gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernapasan karena ia dapat
mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah
tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam
rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang
jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan.
Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak
mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang di luar
rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
E. Pengolahan Minyak Bumi
Proses pengolahan minyak bumi melalui beberapa tahapan antara lain :
1. Desalting
Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan
dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk
melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air
Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk
menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses
desalting, maka selanjutnya minyk akan menjalani proses distilasi.
2. Distilasi
Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian dioleh lebih
lanjut dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran
berdasarperbedaan titik didih.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah
campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu. Proses
distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilokan dari distilasi bertingkat tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut.

Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih Kegunaan


Gas C1 – C5 -164oC – 30oC Bahan bakar gas
Eter C5 – C7 30oC – 90oC Pelarut, binatu kimia
Ensin C5 – C12 30oC – 200oC Bahan bakar motor
Minyak Tanah C12 – C16 175oC – 275oC Minyak lapu, bahan bakar kompor
Minyak gas, bakar, C15 – C18 250oC – 400oC Bahan bakar mesin diesel
dan diesel
Minyak-minyak C16 – ke atas 350oC – ke atas Pelumas
pelumas, gemuk,
jeli petroleum
Paraffin (lilin) C20 – ke atas Meleleh Lilin gereja, pengendapan air bagi
52oC – 57oC kain, korek api, dan pengawetan
Ter residu Aspal buatan
Kokas petroleum residu Bahan bakar, elektrode

3. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan
menjadi komponen – komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni
kelompok–kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di
karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer
hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan
tinggi sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di
alirkan ke bagian bawah menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat
– pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan
tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian
uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi
membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu
tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-
senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian
kilang minyak untuk proses konversi.

Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang
bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai
permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi
rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
a. Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas,
bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.
b. Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi
rantai bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus
(C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
c. Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen
fraksi bensin .
d. Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker
dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas
(coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk
ekstraksi logam Al).
4. Pemisahan Pengotor Dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic
yang mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di
pisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui :
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak
jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
5. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai
yang di inginkan . Sebagai contoh :
- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik /
aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif
untuk mendapatkan kualitas tertentu
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat ,
seperti pengisisan bahan baker dan industri petrokimia

F. Manfaat Minyak Bumi


1. Bahan Bakar Gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) Bahan
bakar gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan
rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bensin melalui proses cracking. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi
serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai
campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk
mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor.
Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin
melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
 Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup
botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
 Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya
G. Dampak Negatif Penggunaan Minyak Bumi
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam
untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan
beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:
1. Dampak Terhadap Cuaca Dan Iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya:
minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida
(CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan
pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di
udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya
pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan
sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang
mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam
nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar
NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia.
Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan
dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan
asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam
(pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal
sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan
sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam
secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses
terjadinya hujan asam.
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya
kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan
tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2)
ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global.
CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh
bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan
perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah
kaca
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal,
antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi
adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang
menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu
bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah
energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan
mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan
dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan
asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam
(pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal
sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan
sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam
secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses
terjadinya hujan asam.
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya
kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan
tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2)
ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global.
CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh
bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan
perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah
kaca
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal,
antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi
adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang
menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu
bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah
energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan
mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton

2. Dampak Terhadap Perairan


Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan
pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker
minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya
pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh
minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara
sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang
bocor. Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan
udara sehingga kadar oksigen berkurang.
3. Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari
pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul
terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke
tubuh, sebagian besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres,
pebe diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga
menimbulkan risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa
berbahaya.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan
atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks
dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan
di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang
kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari
bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan
kotoran manusia dan hewan.

B. Sejarah Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini
masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama
setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan
komersial, dan meningkatnya penggunaanplastik. Lebih dari 4000 tahun yang lalu,
menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi
dari tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di
dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di
tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet
dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun
347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak
di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat
cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa.
Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia
pada akhir abad ke-19.

C. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak bumi di kenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi
merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil? Jasad renik organisme yang hidup di
lautan. Ketika organisme tersebut mati, sisa-sisa tubuhnya akan akan mengendap di
dasar lautan & tertutupi lumpur. Pengaruh tekanan dan temperature tinggi mengubah
lumpur menjadi lapisan bebatuan. Setelah jutaan tahun, bakteri anaerob akan
menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan mengubahnya menjadi minyak bumi.
Seiring dengan terjadinya reaksi penguraian, gas alam pun terbentuk. Gas alam
terletak si atas lapisan minyak bumi.
Minyak bumi tersebut terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan.
Minyak bumi dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain dan terdeposit di suatu
tempat jika terhalang oleh lapisan yang kedap zat cair dan gas ( impervious layer )
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
3. Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa
minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
4. Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak
bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

D. Pengertian Energi Alternatif


Energi alternatif merupakan istilah yang digunakan untuk semua energi
yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional. Hal ini
merujuk pada teknologi untuk menghasilkan bahan bakar selain fosil/ minyak bumi
karena minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui.

E. Sumber – Sumber Energi Alternatif


Macam Sumber-Sumber Energi Alternatif
Sumber daya energi dapat dibagi dalam:
1. Sumber daya energi hayati
2. Sumber daya energi surya
3. Sumber daya energi air
4. Sumber daya energi laut
5. Sumber daya energi angin
6. Sumber daya energi nuklir
7. Sumber daya energi bahan fosil
8. Sumber daya energi panas bumi

Adapun kriteria-kriteria energi alternatif adalah:


- Dapat digunakan berulang-ulang
- Jumlahnya berlimpah
- Pengolahannya tidak merusak alam
- Tidak berbahaya, aman, serata tidak menimbulkan berbagai penyakit akibat
pengolahan/penggunaanya.
- Ramah lingkungan
F. Pemanfaatan Energi Alternatif sebagai Pengganti Minyak Bumi

Energi alternatif pengganti minyak bumi diantaranya meliputi elpiji, solar,


biofuel, hidrofuel, biomassa, biogas, meatanol, bioetanol, campuran spirtus dan
sebagainya.

A. Biogas
Kotoran hewan dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman
atau membuat biogas yang berguna sebagai bahan bakar. Biogas cocok
dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di
sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan, Bali, dan lain-lain.
Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas
merupakan hasil fermentasi bakteri metan di dalam kondisi anaerobik. Secara teknis
pembuatan biogas tidak merupakan masalah.
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya
digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknya biogas yang
diinginkan. Lahannya yang diperlukan sekitar 16 m 2. Untuk membuat digester
diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah,
besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan
biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan
1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan
kedalam digester
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian
pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini
dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi
rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses
fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27% maka biogas akan menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 sudah bisa menghasilkan
energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran
sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinyu sehingga
dihasilkan biogas yang optimal.
Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak
tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan
bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai
pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan
dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk
organik pada tanaman / budidaya pertanian.
B. Solar
Solar energy atau tenaga surya adalah energi dari matahari, tanpa adanya
energi dari matahari maka semua kehidupan di bumi akan berakhir. Energi matahari
telah dipandang sebagai sumber energi yang dapat digunakan dalam jangka panjang
selama bertahun-tahun karena sejumlah besar energi tersedia bebas, jika
dimanfaatkan oleh teknologi modern maka akan dapat digunakan untuk berbagai
keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh dari adanya energi surya adalah penemuan mobil surya.
Mobil surya adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari
sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel
cell surya, kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi
untuk memutar roda agar dapat digunakan secara stabil. Mobil surya dilengkapi
dengan tempat penyimpanan energi (energi storage).
C. Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan
bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan.
Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki
keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan
dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol dapat diproduksi dari
berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial
untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat.
Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang
memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu
mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung,
jerami, dan bagas (ampas tebu).
Dari biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol. Alkohol
merupakan bahan bakar yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan
untuk bahan bakar mobil, sehingga dapat mengurangi konsumsi BBM.
Manfaat energi alternatif sebgai pengganti minyak bumi
Secara umum, energi alternatif memiliki manfaat diantaranya:
1. Menghasilkan devisa suatu negara
2. Menambah pengaman terhadap pasokan energi
3. Mengurangi subsidi BBM
4. Memperbaiki lingkungan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia. Akan
tetapi di balik banyak manfaat tadi minyak bumi juga mempunyai beberapa dampak
negatif yang sangat berbahaya bagi lingkungan, seperti pemanasan global, hujan
asam ,dll. Yang semuanya itu berdampak langsung bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup.

B. Saran
Kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam dan menjaganya dengan
baik, seperti halnya minyak bumi dan gas alam , seharusnya kita sebagai manusia
tidak mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi
yang tak terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun tuk mendapatkannya. Selain itu
kan masih banyak energi yang bisa menggantikan minyak bumi, maka itu energi
alternatif tersebut harus di kembangkan. Sehingga akan lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

http://sugengmirsani.blogspot.co.id/2013/01/makalah-minyak-bumi_25.html
http://naufalattaqi.blogspot.co.id/2012/03/makalah-pemanfaatan-energi-
alternatif.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/proses-pembentukan-minyak- bumi-
materi.html
http://www.payakumbuhsumaterabarat.blogspot.com/2014/09/dampak- pembakaran-
minyak-bumi-kimia-xi.html.
http://xnewspro.blogspot.com/2013/02/makalah-dampak-pembakaran- bahan-
bakar.html.

Anda mungkin juga menyukai