DISUSUN OLEH :
Andina Salma Mukhtar
XI IPA B
Tahun Ajaran 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam pendidikan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu ,saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Bogor, September 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi. Sumber industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di
atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar,
minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau
produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini
puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik,
serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis
obat. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama
jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks
dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan
waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi
dan pemakaiannya.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi.
Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang
menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak
bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman
bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman. Listrik yang menerangi
rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat,
plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan
dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis
cadangannya? Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan
harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak
masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama. Penghematan telah kita
gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi
adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan
permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas
keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan
bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui
(renewable).
Sebenarnya sumber energi alternatif cukup tersedia. Misalnya, energi
matahari di musim kemarau atau musim kering, energi angin dan air. Tenaga air
memang paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), namun bagi sumber energi lain belum kelihatan secara signifikan. Energi
terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih
sederhana adalah energi biogas, energi bioetanol dan solar.
B. Rumusan Masalah
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini
masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama
setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan
komersial, dan meningkatnya penggunaanplastik. Lebih dari 4000 tahun yang lalu,
menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi
dari tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di
dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di
tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet
dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun
347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak
di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat
cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa.
Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia
pada akhir abad ke-19.
4. Hidrokarbon aromatik
Dikenal sebagai seri aromatik
Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
Senyawa penyusunannya:
a. Naftalena
b. Antrasena
c. Benzena
d. Toluena
5. Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali
Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen,
oksigen dan organo logam (kecil sekali)
Komponen %
3. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan
menjadi komponen – komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni
kelompok–kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di
karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer
hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan
tinggi sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di
alirkan ke bagian bawah menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat
– pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan
tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian
uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi
membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu
tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-
senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian
kilang minyak untuk proses konversi.
Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang
bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai
permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi
rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
a. Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas,
bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.
b. Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi
rantai bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus
(C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
c. Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen
fraksi bensin .
d. Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker
dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas
(coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk
ekstraksi logam Al).
4. Pemisahan Pengotor Dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic
yang mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di
pisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui :
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak
jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
5. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai
yang di inginkan . Sebagai contoh :
- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik /
aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif
untuk mendapatkan kualitas tertentu
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat ,
seperti pengisisan bahan baker dan industri petrokimia
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini
masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama
setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan
komersial, dan meningkatnya penggunaanplastik. Lebih dari 4000 tahun yang lalu,
menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi
dari tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di
dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di
tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet
dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun
347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak
di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat
cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa.
Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia
pada akhir abad ke-19.
A. Biogas
Kotoran hewan dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman
atau membuat biogas yang berguna sebagai bahan bakar. Biogas cocok
dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di
sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan, Bali, dan lain-lain.
Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas
merupakan hasil fermentasi bakteri metan di dalam kondisi anaerobik. Secara teknis
pembuatan biogas tidak merupakan masalah.
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya
digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknya biogas yang
diinginkan. Lahannya yang diperlukan sekitar 16 m 2. Untuk membuat digester
diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah,
besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan
biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan
1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan
kedalam digester
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian
pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini
dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi
rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses
fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27% maka biogas akan menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 sudah bisa menghasilkan
energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran
sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinyu sehingga
dihasilkan biogas yang optimal.
Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak
tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan
bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai
pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan
dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk
organik pada tanaman / budidaya pertanian.
B. Solar
Solar energy atau tenaga surya adalah energi dari matahari, tanpa adanya
energi dari matahari maka semua kehidupan di bumi akan berakhir. Energi matahari
telah dipandang sebagai sumber energi yang dapat digunakan dalam jangka panjang
selama bertahun-tahun karena sejumlah besar energi tersedia bebas, jika
dimanfaatkan oleh teknologi modern maka akan dapat digunakan untuk berbagai
keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh dari adanya energi surya adalah penemuan mobil surya.
Mobil surya adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari
sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel
cell surya, kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi
untuk memutar roda agar dapat digunakan secara stabil. Mobil surya dilengkapi
dengan tempat penyimpanan energi (energi storage).
C. Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan
bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan.
Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki
keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan
dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol dapat diproduksi dari
berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial
untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat.
Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang
memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu
mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung,
jerami, dan bagas (ampas tebu).
Dari biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol. Alkohol
merupakan bahan bakar yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan
untuk bahan bakar mobil, sehingga dapat mengurangi konsumsi BBM.
Manfaat energi alternatif sebgai pengganti minyak bumi
Secara umum, energi alternatif memiliki manfaat diantaranya:
1. Menghasilkan devisa suatu negara
2. Menambah pengaman terhadap pasokan energi
3. Mengurangi subsidi BBM
4. Memperbaiki lingkungan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia. Akan
tetapi di balik banyak manfaat tadi minyak bumi juga mempunyai beberapa dampak
negatif yang sangat berbahaya bagi lingkungan, seperti pemanasan global, hujan
asam ,dll. Yang semuanya itu berdampak langsung bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup.
B. Saran
Kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam dan menjaganya dengan
baik, seperti halnya minyak bumi dan gas alam , seharusnya kita sebagai manusia
tidak mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi
yang tak terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun tuk mendapatkannya. Selain itu
kan masih banyak energi yang bisa menggantikan minyak bumi, maka itu energi
alternatif tersebut harus di kembangkan. Sehingga akan lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sugengmirsani.blogspot.co.id/2013/01/makalah-minyak-bumi_25.html
http://naufalattaqi.blogspot.co.id/2012/03/makalah-pemanfaatan-energi-
alternatif.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/proses-pembentukan-minyak- bumi-
materi.html
http://www.payakumbuhsumaterabarat.blogspot.com/2014/09/dampak- pembakaran-
minyak-bumi-kimia-xi.html.
http://xnewspro.blogspot.com/2013/02/makalah-dampak-pembakaran- bahan-
bakar.html.