Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGATAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Meureudu, Oktober 2022


Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………..….… 2

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….…. 3


1.1 Latar Belakang ……………………………………….……… 3
1.2 Rumusan Masalah……………………………….………..…. 3
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………..….. 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………..…. 5


2.1 Pengertian Minyak Bumi………………………………….….…. 5
2.2 Pembentukan Minyak Bumi……………………………….…..… 5
2.3 Proses Pembentukkan Minyak Bumi………………………..…... 7
2.4 Fraksi Minyak Bumi …………………………………………..… 10

BAB III PENUTUP………………………………………………... 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia
pelayanan dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak
bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi.
Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang
berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak
bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil
tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan
bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-
lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah
seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak
bumi adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya
merupakan bahan alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar
jutaan tahun. Minyak bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat
diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin
dalam menggunakannya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian minyak bumi ?
b. Apa komposisi minyak bumi
c. Bagaimana proses terjadinya minyak bumi
d. Bagaimana pengolahan minyak bumi

3
e. Apa itu bensin
f. Apa saja dampak pembakaran bahan bakar

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait
minyak bumi.
b. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi
kehidupan manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar
terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah
alakana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik,
sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen,
dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan,
baik tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan,
kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas. Proses terbentuknya minyak
dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu
daerah ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan
yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena
pergerakan kulit bumi, sehingga sebagaian besar lautan menjadi daratan.

2.2 Pembentukan Minyak Bumi


Tiga faktor utama dalam pembentukan Minyak dan gas bumi yaitu,
bebatuan asal (source rock), perpindahan hidrocarbon dari bebatuan asal menuju

5
bebatuan reservoir dan ketiga adanya jebakan (entrapment) geologis.Komponen
pendukung terbentuknya minyak bumi berasal dari organisme tumbuhan dan
hewan berukuran sangat kecil yang hidup dilautan purba yang mati dan terkubur,
kemudian tertimbun pasir dan lumpur didasar laut selama jutaan tahun
membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan membentuk batuan
endapan (sedimentary rock), proses ini akan terus berulang dimana satu lapisan
akan menutupi lapisan sebelumnya selama jutaan tahun. Kemudian lapisan lautan
tersebut ada yang menyusut dan berpindah tempat akibat pergeseran bumi.Deposit
yang membentuk endapan tersebut umumnya tidak mengandung cukup oksigen
untuk mendekomposisi material organik secara komplit. Bakteri mengurai zat ini,
molekul demi molekul menjadi menjadi material yang kaya dengan kandungan
hidrogen dan karbon. Dengan tekanan temperatur yang tinggi lapisan bebatuan
diatasnya akan mendestilasi sisa bahan organik sedikit demi sedikit dan
mengubahnya menjadi minyak dan gas bumi. Minyak bumi hasil pertambangan
yang belum diolah dinamakan minyak mentah (crude oil). Minyak mentah
merupakan campuran yang sangat kompleks.
Komposisi minyak mentah secara umum:
 57% hidrokarbon alifatik
 29% hidrokabon aromatic
 14% resin
  2% belerang thiofenik yang terikat dalam hidrokarbon aromatic
Senyawa-senyawa yang merupakan komponen minyak bumi dapat dilihat
dalam table berikut:

6
2.3 Proses Pembentuan Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan
yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek
geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan
sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada
banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para
ahli, beberapa diantaranya adalah :
Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859),
Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa:
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta
tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877)
mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap
pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai
terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan
dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir beberapa planet lain.

7
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi,
sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul
“The Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya
kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi
antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah
dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon
dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi
makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi
kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak
dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami
transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil
ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama
pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk
karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi:
a. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.
b. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar
cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan
induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic
Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi
batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan
sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini

8
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak
mungkin dimasak.
c. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung
terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu
gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh
batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini
akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka
suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai
bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah
karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan
batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada
menjadi gas.
d. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang
ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak
bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi
dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air.
Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung
akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan
yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan
siap ditambang.

9
2.4 Fraksi Minyak Bumi
Fraksi minyak bumi merupakan hasil penyulingan atau distliat yang dihasilkan
dari pengolahan minyak bumi. Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan
distilasi bertingkat. Distilasi merupakan metode pemisahan campuran dari
larutannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan
jumlah atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring
bertambahnya jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan
(pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat,

10
dimana minyak mentah dipisahkan ke dalamkelompok-kelompok (fraksi) dengan
titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah padasuhu sekitar 400°C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke
atas, suhu dalam menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke atas. hidrokarbon
rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik
didihnya lebih tinggi.
Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun.
Akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan
hewan tersebut berubah menjadi minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi
merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan reservoir, yaitu batuan berpori
yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan minyak ini banyak
jumlahnya dan menguntungkan, maka akan dilakukan pengeboran.
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu
sekitar 4000C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan
terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titih didih.
a. Pengolahan pertama,
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi
minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya
lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup
yang disebut sangkup gelembung.

11
b. Pengolahan kedua,
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat
dengan proses sebagai berikut:
 Perengkahan (cracking)
 Ekstrasi
 Kristalisasi
 Pembersihan dari kontaminasi

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai
manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari
Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain.
Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai
produk.Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu
menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil pembakaran olahannya yang tidak
begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam Alternatif yang
bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.

3.2 Saran
Saran saya adalah kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam
dan menjaganya dengan baik, seperti halya dalam minyak bumi , seharusnya kita
sebagai manusia khususnya bagi para pengusaha-pengusaha pertambangan tidak
mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi
yang tak terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun untuk
mendapatkannya.Selain itu kan masih banyak energi yang bisa menggantikan
minyak bumi, maka itu harus di kembangkan. Dan yang pasti lebih ramah
lingkungan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sutresna. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Penerbit Grafindo Media
Pratama
Rufaida, Dyah, dkk. 2012. Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan
Pariwara Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi,
Penggalian, Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik:
Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London

14

Anda mungkin juga menyukai