Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

MINYAK BUMI DAN GAS

DI SUSUN OLEH :
Aulia Nur Fajrani Sahabuddin 09320220159
Restu Tri Putri Hijriah 09320220148
Emil Kuswanto 09320220173
Samsul Alam 09320220142
Alfanza Anis 09320220145
Fakhri Sadri 09320220166
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjakan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan penyertaanNya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
makalah yang membahas tentang jurusan Teknik Pertambangan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tak terlepas dari
dukungan semua pihak maka tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan kepada kami baik
dukungan fisik dan dukungan moril.
Kami juga sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami memohon kritik maupun saran
dari pembaca.

Makassar, 8 November 2022

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2.1 Pengertian Minyak Bumi.............................................................................................
2.2 Komposisi Minyak Bumi.............................................................................................
2.3 Proses Terjadinya Minyak Bumi.................................................................................
2.4 Pengolahan Minyak Bumi...........................................................................................
2.5 Bensin........................................................................................................................
2.6 Dampak Pembakaran Bahan Bakar...........................................................................
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan industri Minyak dan Gas di Indonesia bagi kalangan tertentu
mungkin merupakan sektor yang memiliki daya tarik yang begitu besar terkait
dengan keuntungannya. Tidak dapat dipungkiri lagi, karena sektor indsutri migas
memiiki nilai ekonomi yang cukup tinggi, Minyak dan Gas Bumi merupakan
sumber devisa yang sangat vital bagi Indonesia. Untuk memperoleh Minyak dan
Gas Bumi adalah dengan cara melakukan suatu pekerjaan dengan keterampilan
khusus dengan melakukan pemboran (Drilling).
Minyak dan Gas Bumi merupakan satu jenis sumberdaya energi sebagai
bahan galian vital dan strategis. Dalam UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak
dan Gas (“UU Migas”), pengertian minyak bumi adalah hasil proses alami berupa
hidrokarbon yang kondisi tekanan dan temperatur atmosfir berupa fase cair atau
padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari
proses penambangan. Tetapi, tidak termasuk batubara atau endapan hidrokarbon
lain yang berbentuk padat ruang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan
dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. Sedangkan Gas Bumi adalah hasil
proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur
atmosfir berupa fase gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan
Gas Bumi.
Dalam pembangunan ekonomi nasional, Minyak dan Gas Bumi (Migas)
mempunai peranan penting. Migas merupakan komoditas penting, tidak saja pada
masa lalu dan saat ini tetapi masih juga akan berperan sebagai penyumbang
terbesar energi dunia beberapa dekade kedepan. Dalam pembangunan nasional,
migas juga mempunyai peranan penting terutama sebagai sumber energi di dalam
negeri, sumber penerimaan negara dan devisa serta bahan baku industri.
Dalam rencana perdagangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), sektor Migas memberikan sumbangan sangat berarti dalam
penerimaan rutin. Maka dari itu, penyediaan dan pemanfaatan menjadi bagian
yang penting.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian minyak bumi
2. Apa saja komposisi minyak bumi
3. Bagaimana proses terjadinya minyak bumi
4. Bagaimana proses pengolahan minyak bumi
5. Apa saja dampak bahan bakar

1.3 Tujuan penulisan


1. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan tentang minyak bumi
2. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar
terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah
alakana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik,
sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen,
dan belerang. Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks,
terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen
yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik
tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan,
kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas. Proses terbentuknya minyak
dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu
daerah ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan
yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena
pergerakan kulit bumi, sehingga sebagaian besar lautan menjadi daratan.

2.2 Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak


mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang sangat kompleks.
Komposisi minyak mentah secara umum:

 57% hidrokarbon alifatik


 29% hidrokabon aromatic
 14% resin
 2% belerang thiofenik yang terikat dalam hidrokarbon aromatic

2.3 Proses Terjadinya Minyak Bumi

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lainnya. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi
akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil
identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang
dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
1). Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859),
Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa:
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta
tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
2). Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877)
mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap
pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai
terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan
dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi,
sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul
“The Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya
kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi
antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah
dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon
dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi
makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi
kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak
dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami
transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil
ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama
pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk
karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak)
diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk
mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan
makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel,
membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan,
jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas,
sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat
lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi:
a. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.
b. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar
cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan
induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic
Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi
batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan
sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak
mungkin dimasak.
c. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung
terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu
gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh
batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini
akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka
suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai
bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah
karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan
batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada
menjadi gas.
d. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang
ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak
bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi
dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air.
Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung
akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan
yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan
siap ditambang.

2.4 Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi


diperoleh denganmembuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak
terdapat di berbagai tempat,misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan
Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil )berbentuk cairan kental hitam dan berbau
kurang sedap. Minyak mentah belum dapatdigunakan sebagai bahan bakar
maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat
seiring bertambahnya jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu
pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalamkelompok-kelompok
(fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah padasuhu sekitar
400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun
ke bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke
atas, suhu dalam menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke atas. hidrokarbon
rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik
didihnya lebih tinggi.
Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun.
Akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan
hewan tersebut berubah menjadi minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi
merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan reservoir, yaitu batuan berpori
yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan minyak ini banyak
jumlahnya dan menguntungkan, maka akan dilakukan pengeboran.
Suatu contoh anjungan pengeboran minyak lepas di pantai . minyak
mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa
ke stasiun tanki atau ke kilang minyak. Di indonesia penambangan minyak
terdapat di berbagai tempat, seperti misalnya Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa,
Riau, Kalimantan dan Irian Jaya.
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu
sekitar 4000C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan
terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titih didih. Komponen yang titik
didihnya lenih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian tas, suhu
semaki rendah , sehingga setiap kali komponen dengan titik didihnya lebih rendah
akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya, sehingga
berupa gas. Komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen pada
suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petroleum.
Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh
LPG (liquified Petroleum Gas).
a. Pengolahan pertama,
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi
minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya
lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup
yang disebut sangkup gelembung. Dapat dilihat seperti pada gambar.

Gambar 2.1 Proses Distilasi


b. Pengolahan kedua,
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat
dengan proses sebagai berikut:
 Perengkahan (cracking)
 Ekstrasi
 Kristalisasi
 Pembersihan dari kontaminasi

2.5 Bensin

Bensin merupakan salah satu bahan bakar transportasi yang masih


memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500
jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Bensin yang memiliki
berbagai persyaratan kualitas yang paling banyak digunakan di barbagai negara
dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,
terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses
pengolahannya.
Proses penambahan zat aditif ini disebut dengan Blending. Dewasa ini,
tersedia 3 jenis bensin yang disediakan oleh pertamina untuk Indonesia , yaitu
Premium, Petamax, dan Pertamax Plus. Ketiganya mempunyai mutu yang
berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan
(knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin
sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaiu
pembakaran terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat.
Ketukan megakibatkan boros bahan bakar dan mengurangi peforma mesin serta
dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai
pembanding yaitu ”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua
diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana
menghasilkan ketukan paling sedikit dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-
heptana menyebabkan keukan terbanyak. Berikut Perbandingan Ketiga bahan
bakar tersebut:
a. Bensin premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan yang jernih dan mengandung timbal. Bensin mengandung
lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Premium
merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di
Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh Pertamina dengan harga
yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari APBN RI. Premium
merupakan BBM dengan oktan terendah di antara BBM untuk kendaraan
bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan
untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil,
sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain.
 Menggunakan tambahan pewarna dye
 Mempunyai Nilai Oktan 88
 Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak
b. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax,
seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak
bumi tanpa timbal. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif
dalam proses pengolahannnya di kilang minyak.

2.6 Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Selain memberikan maanfaat yang besar untuk membuat kehidupan


manusia menjadi lebih baik dan lebih mudah, misalnya minyak bumi dapat
menghasilkan bahan bakar seperti bensin, yang dapat beguna untuk bahan bakar
kendaraan bermotor. Tetapi dibalik itu semua, ternyata minyak bumi juga
memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan, misalnya asap kenalpot
kendaraan, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, yaitu
meyebabkan pencemaran udara. Dampak tersebut ditimbulkan karena penggunaan
minyak bumi sebagai bahan bakar. Oleh karena itu, pembakaran minyak bumi
dapat dibedakkan menjadi 2 jenis, yaitu:
Pembakaran sempurna : hidrokarbon akan bereaksi dengan oksigen
membentuk gas karbon dioksida dan air. Jika dalam bahan bakar tersebut
mengandung nitrogen, sulfur atau besi, maka pembakaran sempurna akan hasilkan
nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan besi (III) oksida.
CxHy + O2 ---> CO2 + H2O
Pembakaran tidak sempurna : hidrokarbon akan bereaksi dengan oksigen
membentuk gas karbon monoksida dan air, serta beberapa senyawa lainnya seperti
nitrogen oksida.
CxHy + O2 ---> CO + H2O
Setelah sedikit menjelaskan mengenai pembakaran sempurna dan tidak
sempurna, sekarang kita akan membahas tentang dampak pembakaran minyak
bumi pada kendaraan.
Salah satu bahan bakar yang dipakai pada kendaraan yaitu bensin. Bensin
adalah fraksi hasil pengolahan minyak bumi yang memiliki jumlah atom C yaitu
C5 – C10 dan memiliki titik didih 40℃-180℃ . Asap knalpot mengandung
berbagai macam zat pencemar.
Zat pencemar hasil pembakaran bahan bakar pada kendaraan, yaitu gas-
gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen dioksida, nitrogen
oksida, sulfur dioksida, dan timbal. Gas tersebut adalah gas yang dapat
menyebabkan pencemaran udara yang berdampak besar bagi kehidupan manusia
dan lingkungan, yang satu persatu gas-gas tersebut akan kita bahas.
Gas karbon monoksida(CO): gas karbon monoksida adalah gas yang
bersumber dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Karena
pembakaran yang tidak sempurna itu, berdampak pada lingkungan yaitu bersifat
racun dan dapat menyebabkan kematian jika konsentrasi CO di udara mencapai
0,1%. Serta dampak terhadap manusia yaitu menimbulkan sakit kepala dan
gangguan pernapasan.
Gas karbon dioksida (CO2): gas karbon dioksida adalah gas yang
bersumber dari pembakaran bahan bakar sempurna. Walaupun termasuk gas yang
berasal dari pembakaran sempurna, tetapi gas tersebut berdampak negatif terhadap
lingkungan. Dampak negatif tersebut yaitu terjadinya pemanasan global/efek
rumah kaca.
Oksida Nitrogen (NO, NO2): gas yang bersumber dari pembakaran bahan
bakar pada suhu tinggi dimana nitrogen dalam udara ikut teroksidasi. Dampak
negatif yang terjadi terhadap lingkungan yaitu Hujan asam dan smog
fotokimia serta menghasilkan asap kabut yang menyebabkan tumbuhan layu dan
gangguan pernapasan. Sulfur dioksida (SO2): gas sulfur dioksida adalah gas yang
dapat menimbulkan iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, batuk, dan hujan asam.
Timbal (Pb): Timbal bersumber dari penggunaan bensin yang
mengandung aditif senyawa timbal. Dampak yang terjadi terhadap lingkungan
yaitu bersifat racun terhadap udara yang menyebabkan pencemaran udara. Serta
dampak yang ditimbulkan terhadap manusia yaitu iritasi kulit, gatal-gatal, mata
perih, infeksi saluran pernapasan, memicu serangan jantung, merusak ginjal, dan
memengaruhi kemampuan otak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai
manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari
Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain.
Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.
Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah
dengan polusi hasil pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan.
Adapun beberapa Sumber Daya Alam Alternatif yang bila diolah dengan baik,
akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.

3.2 Saran
Saran saya adalah kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam
dan menjaganya dengan baik, seperti halya dalam minyak bumi, seharusnya kita
sebagai manusia khususnya bagi para pengusaha-pengusaha pertambangan tidak
mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi
yang tak terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun untuk mendapatkannya.
Selain itu kan masih banyak energi yang bisa menggantikan minyak bumi, maka
itu harus di kembangkan dan yang pasti lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sutresna. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Penerbit Grafindo Media
Pratama
Rufaida, Dyah, dkk. 2012. Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan
Pariwara Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi,
Penggalian, Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik:
Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London

Anda mungkin juga menyukai