Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK OIL SPILL

TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Qolbi Romadhon P.S (17513114)


Idham Muhammad (17513115)
Ganjar Tri Gita Azhari (17513116)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala berkat, rahmat, serta hidayahNYA
yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu
Lingkungan ini yang berjudul "Oil Spill".

Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan terimaksih kepada dosen kami Dr.


Suphia Rahmawati,ST.,MT. yang telah memberikan dukungan dalam proses
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa didalam makalah Ilmu lingkungan masih terdapat


kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat
membangun makalah ini menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil makalah Ilmu Lingkungan
dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.3 Lingkup ........................................................................................................... 2
BAB 2 ISI .................................................................................................................... 3
2.1 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 3
2.1.1 Komponen Pada Minyak Bumi ............................................................. 3
2.1.2 Karakteristik Pada Minyak Bumi .......................................................... 4
2.1.3.Tumpahan Minyak (Oil Spill )............................................................... 4
2.1.4 Sumber Tumpahan Minyak ................................................................... 4
2.2 Dampak Oil Spill Terhadap Perairan Laut ..................................................... 7
2.2.1 Dampak Kematian Pada Biota Laut ...................................................... 7
2.2.2 Dampak Terhadap Budidaya ................................................................. 7
2.2.3 Dampak Terhadap Ekosistem ................................................................ 8
2.2.4 Dampak Terhadap Rantai Makanan ...................................................... 8
2.3 Pengelolaan Lingkungan ................................................................................. 8
2.3.1 Regulasi ................................................................................................. 8
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi Deepwater Horizon 2010 di Teluk Meksiko ................................. 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kasus Tumpahan Minyak di Perairan Indonesia .......................................... 5

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran laut adalah peristiwa masuknya zat (bahan-bahan atau energi) baik
secara langsung maupun tidak secara langsung akibat dari tindakan manusia yang
memberikan perubahan pada lingkungan laut yang akan menghasilkan kerugian pada
kekayaan hayati serta berpotensi memberikan efek bahaya pada kesehatan manusia.
Pencemaran laut akibat tumpahan minyak biasanya terjadi karena dua faktor, yang
pertama mereka dengan sengaja membuang sisa limbah minyak dari pabrik atau tidak
adanya penampung limbah pada kapal sehingga limbah minyak yang dihasilkan
langsung di pompakan ke laut dan yang kedua akibat dari ketidaksengajaan orang-
orang yang menyebabkan kebocoran pada tank minyak akibat kandasnya perairan pada
saat berlayar yang mengakibatkan potensi kerusakan lingkungan laut serta merugikan
pihak yang terkait.
Pencemaran laut sangat berdampak pada lingkungan sekitar termasuk didalamnya
ekosistem, biota laut, dan pemukiman penduduk. Meskipun pencemaran laut akibat
tumpahan minyak dapat diabaikan karena mikroba-mikroba yang ada di laut dapat
menguraikan tumpahan minyak tersebut sehingga lingkungan yang mengalami
kerusakan dapat melakukan regenerasi. Namun, pencemaran laut dapat berakibat buruk
terhadap lingkungan yang memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bahan-bahan yang
berbahaya sehingga berdampak ketidakmerataan produktivitas biologi.

1
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan ini antara lain:
a. Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang Oil Spill dan sumbernya.
b. Untuk mengetahui dan menjelaskan dampak Oil Spill terhadap perairan
laut.
c. Untuk mengetahui dan menjelaskan regulasi terhadap Oil Spill.

1.3 Lingkup
Ruang lingkup yang terdapat dalam penulisan ini adalah Oil Spill beserta
sumbernya yang menyebabkan dampak terhadap perairan laut. Akibat dari faktor
ketidaksengajaan maupun faktor kesengajaan perilaku manusia terhadap ekosistem,
biota laut, maupun populasi. Jika suatu ekosistem rusak akibat oil spill, maka semua
tatanan lingkungan yang ada didalamnya menjadi rusak bahkan punah serta berdampak
pada kesehatan manusia. Agar lingkungan laut tidak menjadi masalah terhadap bumi,
maka dibutuhkan suatu pengaturan atau regulasi terhadap masalah lingkungan global
maupun regional. Dalam hal ini akan dikaitkan dengan United Nation Covention on
the Law of the Sea 1982 (UNCLOS), salah satu hukum internasional terhadap
perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.

2
BAB 2
ISI

2.1 Identifikasi Masalah


Minyak bumi dan gas (migas) hingga saat ini masih digunakan manusia sebagai
pilihan utama untuk kebutuhan pada bidang industri, rumah tangga, maupun
transportasi. Semakin menuju era modern, bertambahnya jumlah industri sama dengan
peningkatan permintaan minyak bumi di berbagai negara yang mengakibatkan
eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dunia, pada tahap eksplorasi yang meliputi
kegiatan seismic, pengeboran untuk mencari sumber migas dan pada tahap ekploitasi
yaitu pengambilan, produksi, pengangkutan, dan penyimpanan minyak dan gas bumi
(migas) yang dapat mengakibatkan tumpahan minyak (Oil Spil) pada saat proses
tersebut berlangsung yang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan hidup sekitarnya.
Selain itu, tumpahan minyak yang mencemari air maupun tanah menimbulkan
beberapa masalah terhadap kualitas tanah dan air tanah akibat dari tumpahan minyak
(Oil Spill) tersebut.

2.1.1 Komponen Pada Minyak Bumi


Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan campuran yang
kompleks dari senyawa kimia yang terdiri dari unsur-unsur karbon (C), nitrogen (N),
nitrogen (N), hidrogen (H), Oksigen (O), dan logam (Cu, Fe, Ni dan lain-lain).
Senyawa yang terdiri dari unsur karbon dan hidrogen dikelompokkan sebagai senyawa
hidrokarbon. Sedangkan senyawa campuran atara unsur karbon, atau campuran dari
sulfur, oksigen, nitrogen dan logam dikelompokkan sebagai senyawa non hidrokarbon.

3
2.1.2 Karakteristik Pada Minyak Bumi
Menurut Risayekti (2004), minyak bumi merupakan bahan tambang yang terdapat
dalam perut bumi, komposisinya berupa komponen hidrokarbon dan non hidrokarbon.
Minyak bumi berwarna dari coklat kehitam-hitaman sampai hitam pekat dalam bentuk
cair dan terdapat gas-gas yang melarut didalamnya yang menyebabkan resiko yang
ditimbulkan bagi kesehatan manusia.

2.1.3 Tumpahan Minyak (Oil Spill)


Menurut Nuryatini dan Edi (2010), pencemaran minyak didalam air dapat terjadi
karena adanya kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi minyak bumi, kecelakaan
transportasi atau kebocoran pipa. Pencemaran minyak ini dapat bermuara di sungai,
danau, maupun air tanah yang berakibat buruk pada kesehatan manusia karena
penurunan kualitas air baku air minum. Minyak bumi yang mencemari tanah dapat
mencapai lokasi air tanah, sehingga menjadi masalah serius bagi daerah yang
mengandalkan air tanah sebagai sumber utama kebutuhan air bersih atau air minum.

2.1.4 Sumber Tumpahan Minyak


Indonesia, negara kepulauan yang diapit dua benua dan negara yang strategis
sebagai jalur transportasi dan perdagangan antar negara. Banyak kapal pengangkut
minyak yang melintasi di perairan Indonesia yang berpotensi pencemaran laut.
Ditambah pula Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak bumi dunia yang
menambah potensi tercemarnya perairan di Indonesia. Berikut beberapa sumber yang
kebanyakan menyebabkan Oil Spill :
a. Operasi Kapal Tanker
Produksi minyak dunia diperkirakan sekitar 3 miliyar ton/tahun setengahnya
dikirimkan melalui transportasi laut. Saat kapal tanker memuat minyak,kapal
membawa air ballast (sistem kestabilan kapal) yang biasanya di dalam tangki slop.
Setelah di pelabuhan di bongkar dan sisa muatan minyak yang telah kosong di

4
bersihkan. Sisa hasil buangan dialirkan kedalam tangki slop. Sebelum kapal berlayar,
air dalam tangki slop harus dikosongkan dengan memompakannya kelaut dan diganti
dengan air ballast yang baru. hasil dari buanagan tersebut masih megandung minyak
yang berakibat terhadap pencemaran laut (Hartanto, 2008).
b. Perbaikan dan Perawatan Kapal (Docking)
Semua kapal tanker secara periodik harus dilakukan docking. Pada proses docking
semua sisa bahan bakar yang ada dalam tangki harus dikosongkan agar tidak terjadinya
ledakan dan kebakaran. Namun dalam aturan semua galangan kapal harus dilengkapi
dengan tangki penampung Iimbah, pada kenyataannya banyak galangan kapal tidak
memiliki fasilitas ini, sehingga buangan minyak langsung dipompakan ke laut dapat
menyebabkan pencemaran. Tercatat pada tahun 1981 kurang lebih 30.000 ton minyak
terbuang ke laut akibat proses docking ini (Clark R.B, 2003).
c. Kecelakaan Kapal Tanker
Beberapa penyebab kecelakaan tanker adalah kandas, ledakan, kebakaran,
kebocoran lambung dan tabrakan. Salah satu kasus terjadi di perairan Selat Malaka
karena dangkalnya perairan saat kapal pada muatan penuh. Beberapa kasus kecelakaan
besar pada 19 Juli 1979 kapal tanker Atlantic Empress di perairan Tobacco
menumpahkan 287.000 ton minyak ke laut (Sofyan,2001).

Salah satu di beberapa daerah yang terdapat terminal bongkar minyak di Indonesia
yang di kategorikan sebagai kawasan tingkat pencemaran tinggi oleh pemerintah
seperti di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Tegah, Sumatera Selatan,
Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan (JICA-Dephub,
2002). Tabel 1. Memperlihatkan beberapa kasus tumpahan minyak di Indonesia.

Tabel 1. Beberapa Kasus Tumpahan Minyak di Perairan Indonesia

No Tahun Lokasi Keterangan

1. 1975 Selat Malaka Kandasnya kapal tanker Shown Maru yang

5
menumpahkan minyak sebesar I juta barrel minyak
solar
2. Feb Pelabuhan Bocornya kapal tanker Golden Win yang mengangkut
1979 Lhokseumawe 1500 KL minyak tanah
3. Des Pelabuhan Kecelakaan kapal tanker Choya Maru pada
1979 Buleleng Bali Desember menumpahkan 300 ton bensin.
4. Jan Selat Malaka Kandasnya Kapal Tanker Maersk Navigator
1993
5. 1996 Natuna Tenggelamya KM Hatamas II yang memuat MFO
6. Okt Selat Singapura Kapal Orapin Global bertabrakan dengan kapal tanker
1997 Evoikos
Tabrakan antara tongkang PLTU-1/PLN yang
7. Juli Palembang mengangkut
363 KL IDF dengan kapal kargo An Giang
2003 menyebabkan
sungai Musi di sekitar Palembang tercemar
8. Okt Pantai Tumpahan minyak mentah dari Pertamina UP VII
2004 Indramayu Balongan. tumpahan ini merusak tetumbu karang tempat
pengasuhan ikan-ikan milik masyarakat sekitar
9. 2004 Balikpapan Tumpahan minyak dari Perusahaan Total E & P Ind.
membuat netayan sekitar tidak dapat melaut dalam
beberapa waktu
10. Agst Teluk Ambon Meledaknya kapal ikan MV Fu Yuan Fu F66 yang
2005 menyebabkan tumpahan minyak ke perairan

Sumber : JICA-Dephub, 2002

Namun kasus tumpahan minyak bukan hanya saja terjadi di perairan Indonesia,
kasus tumpahan minyak (Oil Spill) juga terjadi pada skala internasional. Salah satu
kasus tumpahan minyak (Oil Spill) terbesar akibat dari kilang migas di lepas pantai
bernama Deepwater Horizon di Pantai Orange, Alabama, kawasan Teluk Meksiko,
Amerika. Pemerintah memperkirakan sekitar 4,9 juta barrel minyak yang tumpah di
perairan Teluk Meksiko. Daerah yang terkontaminasi oil spill sepanjang 1.773 km,
yang terdiri dari 50,8% pantai, 44,9% rawa, dan 4,3% daerah lainnya. Namun, seluruh
program pembersihan garis pantai telah dikelola oleh Shoreline Cleanup Assessment
Technique (SCAT) selama 87 hari dari 20 April sampai 15 Juli 2010 termasuk

6
pemulihan perairan Meksiko dan pemulihan sepanjang garis pantai yang
terkontaminasi Oil Spill.

Gambar 1. Lokasi Deepwater Horizon 2010 di Teluk Meksiko

2.2 Dampak Oil Spill Terhadap Perairan Laut


Ketika Oil Spill terkontaminasi perairan laut, minyak tersebut akan mengalami
beberapa perubahan, baik peluruhan maupun pengendapan serta baik secara kimiawi
maupun secara fisik.

2.2.1 Dampak Kematian Pada Biota Laut


Dampak dari tumpahan minyak sebagai B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) akibat
dari kecelakaan tanker, docking, atau kebocoran pipa pernah di laporkan pada
kecelakaan kapal tanker Amono Cadiz tahun 1978 di Perairan Inggris dan Perancis,
populasi ikan-ikan dari jenis Pleurenectes platessa dan Solea vugaris mengalami
kematian massal termasuk didalamnya platonik dari telur dan larva ikan, molusca,
crustaeae yang memiliki kerentanan yang tinggi terhadap lingkungan tercemar.

2.2.2 Dampak Terhadap Budidaya


Dampak yang diakibatkan Oil Spill terhadap budidaya sangat besar, tumpahan
minyak yang tidak terlarut dalam air akan mengapung yang menyebabkan air laut
berwarna hitam yang mengandung komponen hidrokarbon yang berifat racun.

7
Komponen hidrokarbon tersebut mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan,
reproduksi serta perilaku biota laut yang dengan sendirinya dapat mengakibatkan
penurunan produksi ikan. Selain organisme beberapa alat yang terkena Oil Spill juga
tidak bisa digunakan lagi yang mengakibatkan kerugian yang besar terhadap petani laut
ataupun petani tambak.

2.2.3 Dampak Terhadap Ekosistem


Ekositem sebagai tempat perkembangbiakan, penyedia makanan dan habitat bagi
organisme dewasa. jika B3 masuk ke perairan laut akan mempengaruhi sistem yang
kerentanan dari ekosistem tesebut sangat tinggi sehingga proses adveksi dan despersi
terhambat.

2.2.4 Dampak Terhadap Rantai Makanan


Minyak yang tak dapat tercampur oleh air akan mengapung menyebabkan cahaya
matahari tidak dapat menembus sehingga terganggunya proses perkembangbiakan
fitoplankton dan fotosintesis secara alamiah. Kerentanan plankton terhadap racun
sangat tinggi, sehingga ketika ratusan plankton mati, ikan tidak bisa makan plankton
yang menjadi sumber makanan mereka pun akan menjadi punah. Bahkan konsumen
tingkat atas pun bisa menjadi punah karena semua sumber makananya mati. Jadi (Oil
Spill) dapat merusak rantai makanan yang terjadi pada ekosistem tersebut.

2.3 Pengelolaan Lingkungan

2.3.1 Regulasi
Istilah "Hukum Lingkungan Internasional" ditujukan kepada secara
keseluruhan hukum internasional baik secara privat ataupun publik yang berhubungan
dengan isu dan permasalahan lingkungan. Dalam hal ini salah satu aturan hukum
internasional yang mengatur masalah pencemaran lingkungan laut adalah United

8
Nation Covention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS). UNCLOS 1982 mengatur
secara lengkap tentang perlindungan dan pelestarian lingkungan di laut (protection and
preservation of the marine environment) yang terdapat dalam Bab 12 Pasal 192-237.
Dalam UNCLOS 1982 Bab 12, ada beberapa aspek penting terkait perlindungan
dan pelestarian lingkungan laut:
a. Pencemaran laut
Pada pasal 194 setiap negara harus mengambil tindakan untuk mengendalikan,
mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan laut. Dimana tindakan tersebut
harus dilakukan dengan sedemikian rupa agar tidak memindahkan kerusakan atau
bahaya atau mengubah zat pencemar tersebut kedalam jenis pencemaran lain (Pasal
195). Pada pasal 196, negara harus mengambil tindakan untuk mengurangi, mencegah
dan mengendalikan pencemaran laut akibat penggunaan teknogi yang mengakibatkan
kerusakan pada lingkungan laut.
b. Kerjasama Global atau Regional
Dalam melaksanakan perlindungan dan pelestarian lingkungan, setiap negara
harus berkerja sama baik secara global maupun regional dalam pemberitahuan dan
penanggulangan pencemaran laut, pertukaran informasi data, dan membuat kriteria
ilmiah bagi peraturan-peraturan yang diatur dalam pasal 197-201.
c. Perundang-Undangan Nasional dan Penegakkan Hukum
Dalam UNCLOS 1982 pasal 207-212 mengatur tentang kewajiban negara untuk
membuat undang-undang tentang pengendalian dan pencegahan yang berasal dari
segala sumber termasuk daratan, kegiatan laut, dumping, kendaraan air dan udara.
d. Tanggung Jawab dan Kewajiban Ganti Rugi
Pada pasal 235 UNCLOS 1982 menegaskan bahwa setiap negara harus
bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban internasional tentang perlindungan
dan pelestarian lingkungan laut, dalam hal ini semua negara harus berkewajiban
memikul ganti rugi secara hukum internasional.

9
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Tumpahan minyak (Oil Spill) yang berpotensi mengakibatkan pencemaran air
maupun pencemaran udara yang dapat merusak lingkungan sekitarnya.
Kebanyakan Oil Spill terjadi pada operasi kapal tanker, docking maupun
kecelakaan pada kapal tanker.
2. Dampak yang dihasilkan oleh tumpahan minyak (Oil Spill) sangat besar terhadap
ekosistem, biota laut, kegiatan manusia dan bahkan pada rantai makanan.
3. Di dalam UNCLOS 1982 secara lengkap mengatur perlindungan dan pelestarian
lingkungan laut yang meliputi mengendalikan, mencegah, dan mengurangi
pencemaran lingkungan laut baik secara global maupun regional, membuat
perundang-undangan terhadap pengendalian dan pencegahan serta bertanggung
jawab melaksanakan kewajiban internasional bagi setiap negara.

SARAN
Untuk menyikapi tumpahan minyak (Oil Spill), kita harus serius dalam
menanggulanginya. Karena perncemaran tumpahan minyak berdampak negatif dan
merugikan lingkungan sekitar serta pihak yang terkait. Oleh karena itu pemerintah
harus menegakkan perundang-undangan tentang perlindungan dan pelestarian
lingkungan agar dapat mengendalikan, mencegah dan mengurangi pencemaran
lingkungan laut. Untuk cara penanggulangannya ada beberapa cara, yaitu dengan in-
situ burning, bioremediasi dan penggunaan bahan kimia dispersan. Tinggal bagaimana
cara penggunaan hal tersebut secara efisien sehingga Oil Spill dapat diminiamlisirkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Calrk, R. B. 2003. Marine Pollution. Oxvord University Press. New York

Hartanto, B. 2008. Tumpahan Minyak di Lautan dan Beberapa Kasus di Indonesia.


Majalah Bahari Jogja. Vol 8 No.12. Yogyakarta.

J. S. Hayworth, T. P. Clement, adn J. F. Valentine. 2011. Deepwater Horizon Oil Spill


impact on Alabama Beaches. Journal Hydrology and Earth System Sciences.
Vol 15, December 2011 p: 3639-3649.

Kuncowati. 2010. Pengaruh Pencemaran Minyak di Laut Terhadap Eksositem


Laut. Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhan. Vol 1 No.1, September 2010
p:18-22.

Masdin. 2016. Implementasi Ketentuan-Ketentuan United Nations Convention on


The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 Terhadap Perlindungan dan
Pelestarian Lingkungan Laut di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2. Vol 4 2016 p:1-13 .

Nuryatini dan Edi Iswanto Wiloso. 2010. Uji Metode Analisis Minyak Terdispersi
dalam Air. Jurnal Teknologi Indonesia. No.262/AU/P2MBI/05/2010.

Risayekti. 2004. Bahan Bakar Minyak dan Pelumnas. Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Minyak dan Gas Bumi. Cepu

11
Sofyan. 2001. Desentralisasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Suatu
Peluang dan Tantangan. Makalah Falsafah Sains. Program Pasca Sarjana IPB.
Bogor

Sulistyono. 2012. Dampak Tumpahan Minyak (Oil Spill) di Perairan Laut Pada
Kegiatan Industri Migas dan Metode Penanggulangannya. Forum Teknologi.
Vol 3 No.1 p:49-57.

Sulistyono, Suntoro, dan M.Masykuri. 2012. Kajian Dampak Tumpahan Minyak


Dari Kegiatan Operasi Kilang Minyak Terhadap Kualitas Air dan Tanah.
Jurnal EKOSAINS. Vol 4 No.2, Juli 2012 p:22-34.

12

Anda mungkin juga menyukai