Anda di halaman 1dari 15

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING )


MELALUI PEMINIMALISIRAN PENGGUNAAN PARFUM
BIGANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Ni Ketut Ayu Purnama Sari

NIM: 1215051018

/TA: 2012

Made Raka Dwija Wiradiputra

NIM: 1215051031

/TA: 2012

Ni Made Nafta Sukendry

NIM: 1215051007

/TA: 2012

UNIVERITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2013
i

ii

KATA PENGANTAR

Dengan terselesaikannya karya tulis yang berjudul Pencegahan


Pemanasan Global melalui Peminimalisiran Pengguaan Parfum, kami ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya karya tulis ini baik langsung maupun tidak langsung yang tidak
mungkin kami tulis semua. Dan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
memberi bimbingan, dorongan serta motifasi kepada kami. Oleh karenanya kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes., selaku Pembantu Rektor III bidang
Kemahasiswaan.

2. Bapak Made Windu Antara Kesiman, S.T, M.Sc, selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Informatika.
3. Bapak I Made Gede Sunarya, S.Kom., M.Cs., selaku dosen pembimbing
dalam menyelesaikan PKM-GT ini.
4. Bapak/Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Pendidikan Teknik Informatika
yang telah memberikan informasi dan masukan yang berguna dalam
penyusunan PKM-GT ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan pendidikan Teknik Informatika yang
telah memberikan bantuan yang berguna dalam penyusunan PKM-GT ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan PKM-GT ini.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari tulisan ini
masih butuh banyak sentuhan-sentuhan untuk dapat disempurnakan. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.

Singaraja, 08 Maret 2013


Hormat kami

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
RINGKASAN ............................................................................................... vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah .............................................................................. 1
Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 1
GAGASAN
Efek Rumah Kaca ............................................................................... 2
Langkah yang sudah pernah dilaksanakan ....................................... 5
Pengurangan Penggunaan Parfum .................................................... 6
Penghematan Biaya ............................................................................ 7
Strategi Implementasi Gagasan ......................................................... 7
KESIMPULAN ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8
LAMPIRAN ................................................................................................. 9

iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penjual Parfum Eceran yang Pertama Kami Kunjungi di Jalan
Udayana, Singaraja, Bali ........................................................... 3
Gambar 2. Penjual Parfum Eceran lainnya yang Kami Kunjungi di Jalan
Udayana, Singaraja, Bali ........................................................... 3
Gambar 3. Penjual Parfum Eceran di Jalan Kapten Muka, Singaraja ..... 4
Gambar 4. Proses perusakan Ozon oleh CFC ............................................ 5

PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)


MELALUI PEMINIMALISIRAN PENGGUNAAN PARFUM
Oleh
Ni Ketut Ayu Purnama Sari, Made Raka Dwija Wiradiputra dan Ni Made
Nafta Sukendry
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara dengan letak geografis yang berada di daerah
beriklim tropis dimana dengan suhu rata-rata yang tinggi sehingga besar
kemungkinannya untuk berkeringat dan menghasilkan bau badan. Kebanyakan
orang cenderung tidak suka dengan bau badan atau bau keringat karena hal
tersebut dapat mengganggu aktivitas sosial atau interaksi sosialnya. Dewasa ini,
baik wanita maupun pria sangat memperhatikan penampilan mereka. Parfum atau
minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma (aroma
compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi
untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang
bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap
sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.
(Miskandar E. Sembodo, 2011). Perusahaan produsen parfum umumnya tidak
menuliskan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewangi secara lengkap.
Perlu diperhatikan jenis parfum yang beredar di masyarakat misalnya parfum
yang mengandung zat kimia yang membahayakan lingkungan contohnya adalah
zat CFC (chloro fluoro carbon) yaitu zat yang merubah ozon menjadi oksigen.
Jika tidak ada lapisan ozon maka sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi
tidak dapat dicegah. Pemicu dampak selanjutnya dari penipisan ozon yaitu
pemanasan global. Selain parfum ada juga AC, kulkas, pembuatan busa, bahan
pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Namun dari semua pemakaian
tersebut, parfum memiliki potensi yang paling besar dalam penyumbangan CFC.
Dengan kesadaran sebagai masyarakat yang peduli akan kelangsungan
makhluk hidup di bumi kita, kami mencoba untuk menggagas bagaimana cara
untuk mengurangi pemanasan global yang terjadi melalui peminimalisiran
penggunaan parfum. Dengan peminimalisiran penggunaan parfum diharapkan
dapat mengurangi zat-zat kimia yang dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi
sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet yang berbahaya.
Tujuan dari penulisan ini yaitu sebagai sebuah usulan dalam upaya
mengurangi pemanasan global yang juga sedang gencar dikampanyekan di
seluruh dunia dan juga telah menjadi program pemerintah di seluruh belahan
bumi. Disamping itu juga penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui jenis-jenis
zat kimia yang mungkin terkandung di dalam parfum yang sangat bermanfaat bagi
konsumen dalam memilih produk yang akan digunakan, sehingga produk yang
digunakan adalah produk yang benar-benar aman bagi penggunanya.
Melalui media sosialisasi diharapkan masyarakat dapat sadar akan
pentingnya memilih produk yang aman sehingga dapat ikut serta dalam menjaga
lingkungan untuk hidup yang aman dan nyaman.
vi

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan letak geografis yang berada di daerah
beriklim tropis dimana dengan suhu rata-rata yang tinggi sehingga besar
kemungkinannya untuk berkeringat dan menghasilkan bau badan. Kebanyakan
orang cenderung tidak suka dengan bau badan atau bau keringat karena hal
tersebut dapat mengganggu aktivitas sosial atau interaksi sosial manusia yang
satu dengan dengan yang lainnya. Sehingga muncullah ide untuk dapat
menghindari bau badan yaitu dengan menggunakan produk penghilang bau badan
yaitu parfum. Dewasa ini, baik wanita maupun pria sangat memperhatikan
penampilan mereka sehingga menggunakan parfum.
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa
aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk
memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan
tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu
parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau
Eau de Cologne. (Miskandar E. Sembodo, 2011)
Parfum sangat diminati oleh masyarakat baik remaja, anak-anak bahkan
orang tua memakai parfum, karena penggunaannya yang cukup praktis, mudah
dibawa kemana-mana dan harganya pun cukup terjangkau. Namun perlu
diperhatikan jenis parfum yang beredar di masyarakat misalnya parfum yang
mengandung zat kimia yang membahayakan lingkungan contohnya adalah zat
CFC (chloro fluoro carbon) yaitu zat yang merubah ozon menjadi oksigen. Jika
tidak ada lapisan ozon maka sinar ultra violet yang masuk kebumi tidak dapat
dicegah. Pemicu dampak selanjutnya dari penipisan ozon yaitu pemanasan global.
Selain parfum ada juga AC, kulkas, pembuatan busa, bahan pelarut terutama bagi
kilang-kilang elektronik. Namun dari semua pemakaian tersebut, parfum memiliki
potensi yang paling besar dalam penyumbangan CFC. Berdasarkan permasalahan
yang terjadi, diusulkan sebuah gagasan untuk Pencegahan Pemanasan Global
(Global Warming ) Melalui Peminimalisiran Penggunaan Parfum.
Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah hubungan penggunaan parfum dengan lapisan ozon ?
2. Apa sajakah jenis-jenis zat kimia yang terkandung di dalam parfum ?
3. Bagaimana cara mencegah agar lubang ozon tidak membesar ?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai pada kajian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui hubungan penggunaan parfum dengan lapisan ozon
2. Mengetahui jenis-jenis zat kimia yang terkandung dalam parfum
3. Mendeskripsikan cara pencegahan melebarnya lubang ozon terkait dengan
penggunaan parfum.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan gagasan ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagi peneliti: dapat mengetahui kondisi bumi terkini.
2. Bagi masyarakat: ikut berperan aktif dalam pencegahan melebarnya
lubang lapisan ozon.
3. Bagi produsen parfum: berpeluang memproduksi parfum yang tidak
mengandung jenis zat kimia yang berbahaya terhadap lingkungan.
4. Dengan adanya pengurangan penggunaan parfum, masyarakat menjadi
lebih hemat dan tidak makin memperluas lubang lapisan ozon.
GAGASAN
Efek Rumah Kaca
Sebagian besar masyarakat dunia, khususnya di Indonesia tentu telah
merasakan perubahan suhu dan cuaca yang terjadi. Perubahan cuaca secara
ekstrim terjadi akibat pemanasan global yang lebih disebabkan oleh faktor
pembakaran bahan bakar fosil dan pemakaian parfum aerosol yang mengandung
alkohol baik parfum rumahan maupun parfum yang dipakai untuk mengharumkan
badan, menimbulkan kecenderungan terhadap efek gas rumah kaca. Negaranegara industri maju dan berkembang, dituntut untuk melakukan aksi nyata
pengurangan emisi karbon dan kecenderungan peningkatan efek rumah kaca.
Efek rumah kaca lebih cenderung disebabkan oleh emisi karbon yang terlalu
banyak di angkasa, sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar
angkasa. Gas-gas seperti uap air, karbondioksida dan metana berfungsi
sebagaimana kaca dala rumah kaca, sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas
rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya. Orang yang pertama kali
menyingkap fenomena efek rumah kaca ini adalah Jean-Baptise Joseph Foureier
sebagai ahli fisika dan matematika dari Prancis. Penemuan ini diteruskan oleh
seorang fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1894.
(Dadang Rusbiantoro, 2008)
Salah satu gas rumah kaca ini adalah CFC. CFC merupakan kepanjangan
dari (chloro fluoro carbon ) atau yang disebut sebagai Freon, CFC ini meyerang
Ozone, akibatnya kandungan Ozon di angkasa menipis dan mengakibatkan lubang
di kutub utara dan selatan, sehingga UV(ultraviolet) mampu menerobos masuk ke
atmosfer dan menyebabkan terjadinya radiasi. Radiasi UV ini akan
mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit manusia dalam waktu
yang cukup lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi berjemur. (Dadang
Rusbiantoro, 2008)
Menurut Michael Allaby dalam bukunya Living in the Green House,
molekul CFC ini dapat bertahan di atmosfer selama beberapa dekade, sedangkan
satu molekul karbon dioksida dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul
nitrous oksida selama 170 tahun dan satu molekul metana selama 10 tahun.
Protokol Kyoto merupakan sebuah persetujuan internasional mengenai
pemanasan global. Negara-negara yang menyetujui untuk menerapkannya,
dituntut berkomitmen untuk mengurangi emisi atau pengeluaran karbon dioksida
dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi

yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Melalui Protokol Kyoto,


pemanasan global diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02
derajat celcius dan 0,28 derajat celcius pada tahun 2050. Sementara, pemerintah
Indonesia menargetkan hingga 2020 penurunan gas karbon dan emisi gas rumah
kaca dapat mencapai 26 persen, guna menanggulangi penyebab kerusakan Ozon.
(Rudrik Syaputra dan Abna Hidayat, 2011).
Parfum atau yang disebut juga dengan minyak wangi merupakan cairan
yang mengandung campuran minyak dan senyawa yang mudah menguap
(aromatik), zat yang dapat mempertahankan aroma lebih lama (fiksatif) dan
pelarut. Parfum ini digunakan untuk memberikan bau harum pada tubuh manusia,
obyek, atau ruangan. Untuk parfum berupa semprot biasanya ditambahkan zat
yang dapat membantu pengeluaran campuran minyak wangi yang disebut
propelan. Propelan ini sebagian terbuat dari senyawa yang dapat merusak lapisan
ozon di angkasa. (Ahmad Jefri Yansah, 2012)
Parfum semprot dan Aerosol mengandung gas CFC. Satu molekul parfum
dapat menghilangkan kira-kira 100.000 molekul ozon di atmosfer dan dapat
bertahan disana 50 sampai 100 tahun. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi
kelangsungan makhluk hidup dibumi ini. Dampak yang kita rasakan yaitu ketika
hari mendung maka udara akan terasa panas, tidak sejuk. Hal ini merupakan
dampak dari penipisan ozon yang tak mampu lagi menghalangi sinar ultraviolet
yang masuk. Dimana penggunaan dan penjualan parfum sangat menjamur saat ini,
baik yang dijual secara eceran maupun yang dijual botolan.

Gambar 1. Penjual Parfum Eceran yang Pertama Kami Kujungi di Jalan Udayana

Gambar 2. Penjual Parfum Eceran lainnya yang Kami Kunjungi di Jalan Udayana,
Singaraja, Bali

Gambar 3. Penjual Parfum Eceran di Jalan Kapten Muka, Singaraja, Bali


Selain parfum ada juga AC, kulkas, pembuatan busa, bahan pelarut terutama
bagi kilang-kilang elektronik. Namun dari semua pemakaian tersebut, parfum
memiliki potensi yang paling besar dalam penyumbangan CFC. Dapat
dikalkulasikan, hampir semua remaja, anak-anak bahkan orang tua memakai
parfum. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup
dibumi ini. (Anonim, 2011). Gas ini lebih berbahaya dari pada gas rumah kaca
lainnya, karena memiliki kemampuan 10.000 kali lebih efektif dibanding CO 2
dalam menangkap panas. Sehingga jika gas tersebut terperangkap dalam bumi,
maka gas tersebut dapat menambah presentase peningkatan suhu bumi. Selain itu,
penggunaan CFC berlebihan juga dapat menghasilkan Klorin Monoksida (ClO),
yang berperan dalam penipisan lapisan Ozon (O3). Setiap butir klorin monoksida
mampu membunuh 100.000 molekul ozon (O3). Menurut para ahli dari NASA
(February 1992) kawasan stratosfer di atas Amerika Serikat, Canada, Russia,
German, dan Negara-negara Eropa lainnya telah di penuhi butiran klorin
monoksida (CIO). Yang dihasilkan oleh pemakaian Freon (CFCs). Menurut
laporan organisasi dunia, lapisan Ozon menipis hingga 20% sejak bulan Januari
2008. Lubang Ozon yang terdapat di pantai timur Kutub Selatan, yang pada tahun
2007 lalu telah di ukur, sudah mencapai 27.000.000 km2. ( Azam M. Victory,
2012)
Lapisan Ozon ini terletak dilapisan Stratosfer (10-50 kilometer). Ozon
merupakan molekul oksigen yang terdiri dari tiga atom. Gas ozon mampu
menyerap gelombang ultraviolet yang sangat berbahaya bagi mahluk hidup dan
berbahaya untuk kelangsungan hidup di bumi. (Ni Komang Tri Suandayani,
2010).
Sejak 1960-an lapisan ozon telah semakin menipis, rupanya karena
pelepasan bahan kimia sintetik ke udara. Bahan kimia, yang dimaksud adalah
chloro fluoro carbons (CFC) yang berbau, tidak mudah terbakar, dan tidak
beracun. untuk alasan ini, ilmuwan awalnya percaya bahwa CFC tidak mungkin
memiliki efek pada lingkungan. Zat ini secara luas digunakan dalam pendingin
dan pendingin udara (freon cair), dalam busa dan manufaktur plastik, dan
semprotan aerosol. Meskipun sangat stabil dan lembam di bagian bawah atmosfer,
CFC dipecah oleh radiasi ultraviolet setelah mereka mencapai ozonosfir tersebut.
Sebanyak 100.000 molekul ozon dihapus dari atmosfer untuk setiap molekul
klorin. Penipisan ozon di stratosfer telah berkorelasi dengan peningkatan tingkat

radiasi ultraviolet mencapai permukaan tanah di Antartika, Australia, wilayah


mouuntainous dari eropa, pusat Kanada dan Selandia Baru. Tidak hanya lapisan
ozon menipis, di beberapa tempat itu telah sementara menghilang seluruhnya.
Pengawasan oleh alat yang disebut satelit TOMS (Spektrometer Ozon Total),
pasang surut tahunan dan aliran lapisan ozon telah terus dipetakan sejak tahun
1979 dengan "lubang" yang mengembangkan setiap tahun. Akhir tahun 1980-an,
lubang ozon ditemukan di Arktik. ilmuwan menemukan bahwa setelah merusak
lapisan ozon, atom klorin terkunci di dalam molekul berbahaya. Namun, ketika
mereka mengumpulkan di kutub di musim dingin, molekul datang dalam kontak
dengan awan di kutub es dan berubah menjadi bentuk-bentuk yang kurang
berbahaya. Kembalinya sinar matahari di musim semi kutub mengakibatkan
terjadinya reaksi lain dan penipisan ozon terus menerus. Penemuan baru ini
cukup mengkhawatirkan. Sejumlah negara melarang penggunaan CFC dalam
semprotan aerosol pada tahun 1978. perjanjian internasional utama (Protokol
Montreal pada zat Yang Merusak Lapisan Ozon) diresmikan pada tahun 1987
untuk mengatur jadwal kegiatan phasing out produksi zat perusak ozon utama.
Dunia industri telah melarang penggunaan CFC sejak tahun 1996. Dengan
dilarangannya penggunaan CFC di seluruh dunia, diperkirakan bahwa reservoir
CFC di atmosfer akan bertahan 50 hingga 100 tahun, yang berarti bahwa CFC
akan terus menyebabkan penipisan ozon stratosfir lama setelah produksi dan
penggunaannya telah berhenti. (Tom L.McKnight Darrel Hess, 2002)

Gambar 4. Proses perusakan Ozon oleh CFC


(Tom L.McKnight: Physical geography : A Landscape Appreciation)
Langkah yang sudah pernah dilaksanakan
Solusi yang sudah pernah dilaksankan untuk melakukan antisipasi
pemanasan global adalah penanaman pohon dan memelihara pohon yang sudah

ada. Seperti yang telah diberitakan, di Pulau Bali telah dilakukan penanaman
pohon dan memelihara yang sudah ada.
Selain itu, mengurangi rumah kaca bisa dilakukan dengan pengurangan
pemakaian cairan mengandung karbondioksida. Indonesia dan negara-negara lain
sudah melakukan itu, pemerintah mencanangkan penanaman 70 juta pohon dan
Bali awal Desember ini sudah menanam 200 ribu pohon, ini sungguh luar biasa
bagi pencegahan pemanasan. global, ujar Erna. (Harian Pelita, 2007).
Kemudian solusi yang sudah dilakukan yaitu membuat pembangkit listrik
yang bersal dari gedung pemancar langit. Pembangkit listrik ini adalah
pembangkit listrik masa depan yang berasal dari energi yang tidak terpikirkan
sebelumnyam, karena sumber dari energi pembangkit listrik ini adalah gedunggedung tinggi pencakar langit. Dalam gedung-gedung tinggi pencakar langit
tersebut terdapat teknologi yang tidak ditemukan pada gedung biasanya, teknologi
tersebut adalah setiap lantai bisa berputar pada sumbu sentral independen yang
berasal dari lantai lain di gedung. Bentuk gedung akan berubah sesuai dengan
rotasi , energi didapat dari turbin angin yang terdapat disetiap lantai. Saat ini
gedung ini sudah dibangun di Dubai melalui rancangan arsitek David Fisher,
selain di Dubai rencananya akan juga dibangun di berbagai kota besar seperti
London, Moscow, New York. Jika gedung ini berjalan dengan baik maka bukan
tidak mungkin suatu saat gedung-gedung diseluruh dunia yakan menerapkan
konsep seperti ini sehingga nantinya gedung pencakar langit bukan hanya sekedar
gedung semata namun berfungsi sebagai sumber energi.(vivanews, 2013)
Pengurangan Penggunaan Parfum
Solusi yang ditawarkan agar pemanasan global yang menyebabkan
semakin melebarnya lapisan ozon adalah degan cara meminimalisir pemakaian
parfum yang berpotensi dalam penipisan ozon dengan cara menggunakan parfum
seperlunya saja, tidak menggunakannya secara berlebihan. Jika hal ini dilakukan
oleh setiap manusia maka dapat dibayangkan penipisan lapisan ozon dapat
dikurangi dengan cepat. Sebisa mungkin gunakan parfum non alkohol. Parfum
non alkohol merupakan parfum yang tidak mudah menguap dan dapat bertahan
dibaju beberapa hari. Parfum non-alkohol dapat dengan jelas dibedakan dengan
parfum berakholol. Harga Parfum non-alkohol 1 cc saja paling murah Rp. 1000,sedangkan parfum berakohol 100 cc hanya dihargai Rp. 10.000,- paling mahal.
Parfum yang berasal dari minyak yang mudah menguap yang terdapat dalam
tumbuhan seperti bunga melati sangat aman dan tidak beracun. Parfum ini
biasanya berbau lembut dan disukai banyak orang. Kemudian gunakan parfum
organik artinya parfum yang bersifat alami contohnya adalah dengan cara
menguapkan bunga melati ke bagian tubuh yang diinginkan untuk wangi, parfum
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga tidak mengandung zat kimia yang
membahayakan tubuh dan lingkungan. Gunakanlah parfum seperlunya saja
jangan terlalu berlebihan supaya bumi kita terjaga dan pemanasan global dapat
diminimalisir sehingga lubang di lapisan ozon tidak meluas.
Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam penanggulangan hal
ini. Misalnya dengan mengeluarkan peraturan agar perusahaan-perusahaan
produsen parfum tidak memproduksi parfum yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan sekitar pada umumnya. Badan BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan) juga harus secara ketat menilai kandungankandungan obat atau zat-zat yang terdapat di dalam parfum yang diproduksi oleh
sebuah perusahaan sebelum dinyatakan layak dan tidak berahaya untuk digunakan
karena terkadang produk parfum tertentu tidak mencantumkan komposisi zat
secara keseluruhan. Sehingga konsumen harus teliti didalam membeli produk
parfum dengan membaca komposisi produk dengan baik dan sebaiknya membeli
produk parfum yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak bersifat nonalkohol.
Penghematan Biaya
Kehandalan dari gagasan ini adalah tidak memerlukan banyak biaya dalam
penerapannya dan bahkan dapat menghemat uang karena dengan menggunakan
parfum seperlunya saja maka secara otomatis parfum yang dibeli makin lama
habisnya dan kita tidak perlu sering-sering mengeluarkan uang untuk membeli
parfum. Selain itu, dengan penggunaan parfum non-alkohol kita juga dapat lebih
hemat karena harga parfum non-alkohol lebih murah dari pada parfum yang
mengandung alkohol yang notabene harganya lebih mahal.
Strategi Implementasi Gagasan
Pihak-pihak yang menjadi sasaran terkait gagasan yang kami usulkan
adalah mulai dari diri sendiri, keluarga, teman-teman, dan masyarakat di sekitar
melalui jejaring sosial, perkumpulan, paguyuban masyarakat khususnya di Bali.
Strategi penerapan yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan sosialisasi
kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam pelaksanaan gagasan kami, perlu
didukung oleh pemerintah dan masyarakat luas agar implementasi gagasan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Langkah awal yang kami
lakukan adalah dengan mengajukan ususlan kepada pemerintah untuk ikut
berperan serta dalam mengkoordinasikan sosialisasi yang akan kami lakukan.
Kemudian membentuk suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang yang
peduli dengan bumi sehingga dapat diadakan sebuah sosialisasi berskala kecil
hingga skala besar. Anggota perkumpulan ini dapat mahasiswa, siswa SMA
maupun SMP sampai truna truni atau perkumpulan pemuda yang ada di
lingkungan sekitar. Kemudian informasi tentang pentingnya menjaga bumi
disebarkan melalui orang-orang ini baik di lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat sekitar dan mengajak mereka untuk menjaga bumi melalui langkah
kecil yaitu peminimalisiran penggunaan parfum dan gunakan parfum yang bersifat
alami dan tidak mengadung alkohol.
KESIMPULAN
Bertolak dari cara pencegahan pemanasan global (global warming) melalui
peminimalisiran penggunaan parfum, maka simpulan yang dapat diambil yaitu
sebagai berikut.
1. Parfum mengandung jenis zat berbahaya (CFC) yang dapat merusak
lapisan ozon.

2. Dengan rusaknya lapisan ozon, maka akan menyebabkan sinar untraviolet


tidak tercegah masuk ke bumi sehingga meyebabkan peningkatan suhu
bumi.
3. Dengan peminimalisiran penggunaan parfum dapat menghemat biaya.
4. Melalui sosialisasi diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat
untuk lebih teliti memilih parfum.
5. Dengan berkurangnya zat berbahaya penyebab pemanasan global maka
efek pemanasan global dapat dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Bahaya Pemakaian Parfum Terhadap Lingkungan.
http://smktidadahagreenschool.wordpress.com/2011/04/08/bahayapemakaian-parfum-terhadap-lingkungan/.Tasikmalaya (diakses 04 Maret
2013)
Ade. 2012. Parfum. http://parfumlawang.blogspot.com/2012/01/pengertianparfum.html ( diakses 08 Maret 2013)
Azam. 2012. Dampak Penggunaan Parfum Semprot dan Aerosol.
http://sahabatairsmanesa.wordpress.com/2012/03/27/dampak-penggunaanparfum-semprot-aerosol/.(diakses 04 Maret 2013).
Harian Pelita. 2007. Cegah Global Warming Tak Perlu Tunggu Ratifikasi AS.
http://www.pelita.or.id/cetakartikel.php?id=40697 ( diakses 08 Maret 2013)
LMcKnight, Tom. 2002. Physical Geographical Landscape Appreciation.
Rusbiantoro, Dadang. 2008. Global Warming for Beginning, Yogyakarta. Penerbit
Buku O2.
Syaputra, Rudrik dan Abna Hidayati. 2011. Efek rumah kaca dan dampak
terhadap lingkungan. http://www.antaranews.com/berita/1318863686/efekrumah-kaca-dan-dampak-terhadap-lingkungan (diakses 04 Maret 2013)
Tri Suandayani, Ni Komang. 2010. Atmosfer.
Vivanews. 2013. Berbagai penemuan untuk mengantisipasi pemanasan global
(bagian ke-II). http://www.oretz.com/berbagai-penemuan-untukmengantisipasi-pemanasan-global-bagian-ke-ii.html (diakses 08 Maret
2013)
Yansah, Ahmad Jefri. 2012. Efek Samping Penggunaan Parfum.
http://www.pantonanews.com/2270-efek-samping-penggunaan-parfum
(diakses 04 Maret 2013)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Ketua Pelaksana
1. Nama Lengkap
: NI Ketut Ayu Purnama Sari
2. NIM
: 1215051018
3. Tempat, Tanggal lahir
: Tigawasa, 25 Mei 1994
4. Jenis kelamin
: Perempuan
5. Jurusan
: Pendidikan Teknik Informatika
6. Fakultas
: Teknik dan Kejuruan
7. Universitas
: Pendididkan Ganesha
8. Riwayat Pendidikan
:
SD
: SD N 2 Tigawasa (2000 - 2006)
SMP : SMP Negeri 4 Banjar (2006 - 2009)
SMA : SMA Negeri 1 Singaraja (2009 - 2012)
PT
: Universitas Pendidikan Ganesha (2012 - sekarang)
Anggota Pelaksana I
1. Nama Lengkap
: Made Raka Dwija Wiradiputra
2. NIM
: 12150501031
3. Tempat, Tanggal lahir
: Denpasar, 06 Juni 1994
4. Jenis kelamin
: Laki-laki
5. Jurusan
: Pendidikan Teknik Informatika
6. Fakultas
: Teknik dan Kejuruan
7. Universitas
: Pendididkan Ganesha
8. Riwayat Pendidikan
:
SD
: SD No.18 Padangsambian (2000-2006)
SMP : SMP N 2 Denpasar (2006-2009)
SMA : SMK Negeri 1 Denpasar (2009-2012)
PT
: Universitas Pendidikan Ganesha (20012 - sekarang)
Anggota Pelaksana II
1. Nama lengkap
: Ni Made Nafta Sukendry
2. NIM
: 1215051007
3. Tempat tanggal lahir
: Surakarta, 11 Oktober 1994
4. Jenis kelamin
: Perempuan
5. Jurusan
: Pendidikan Teknik Informatika
6. Fakultas
: Teknik dan Kejuruan
7. Universitas
: Pendidikan Ganesha
8. Riwayat Pendidikan
:
SD
: SD N 4 Br. Jawa (2000-2006)
SMP : SMP N 2 Singaraja (2006-2009)
SMA : SMA LAB Undiksha Singaraja (2009-2012)
PT
: Universitas Pendidikan Ganesha (2012-sekarang)

Anda mungkin juga menyukai