NIM: 1215051018
/TA: 2012
NIM: 1215051031
/TA: 2012
NIM: 1215051007
/TA: 2012
ii
KATA PENGANTAR
2. Bapak Made Windu Antara Kesiman, S.T, M.Sc, selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Informatika.
3. Bapak I Made Gede Sunarya, S.Kom., M.Cs., selaku dosen pembimbing
dalam menyelesaikan PKM-GT ini.
4. Bapak/Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Pendidikan Teknik Informatika
yang telah memberikan informasi dan masukan yang berguna dalam
penyusunan PKM-GT ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan pendidikan Teknik Informatika yang
telah memberikan bantuan yang berguna dalam penyusunan PKM-GT ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan PKM-GT ini.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari tulisan ini
masih butuh banyak sentuhan-sentuhan untuk dapat disempurnakan. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
RINGKASAN ............................................................................................... vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah .............................................................................. 1
Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 1
GAGASAN
Efek Rumah Kaca ............................................................................... 2
Langkah yang sudah pernah dilaksanakan ....................................... 5
Pengurangan Penggunaan Parfum .................................................... 6
Penghematan Biaya ............................................................................ 7
Strategi Implementasi Gagasan ......................................................... 7
KESIMPULAN ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8
LAMPIRAN ................................................................................................. 9
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penjual Parfum Eceran yang Pertama Kami Kunjungi di Jalan
Udayana, Singaraja, Bali ........................................................... 3
Gambar 2. Penjual Parfum Eceran lainnya yang Kami Kunjungi di Jalan
Udayana, Singaraja, Bali ........................................................... 3
Gambar 3. Penjual Parfum Eceran di Jalan Kapten Muka, Singaraja ..... 4
Gambar 4. Proses perusakan Ozon oleh CFC ............................................ 5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan letak geografis yang berada di daerah
beriklim tropis dimana dengan suhu rata-rata yang tinggi sehingga besar
kemungkinannya untuk berkeringat dan menghasilkan bau badan. Kebanyakan
orang cenderung tidak suka dengan bau badan atau bau keringat karena hal
tersebut dapat mengganggu aktivitas sosial atau interaksi sosial manusia yang
satu dengan dengan yang lainnya. Sehingga muncullah ide untuk dapat
menghindari bau badan yaitu dengan menggunakan produk penghilang bau badan
yaitu parfum. Dewasa ini, baik wanita maupun pria sangat memperhatikan
penampilan mereka sehingga menggunakan parfum.
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa
aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk
memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan
tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu
parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau
Eau de Cologne. (Miskandar E. Sembodo, 2011)
Parfum sangat diminati oleh masyarakat baik remaja, anak-anak bahkan
orang tua memakai parfum, karena penggunaannya yang cukup praktis, mudah
dibawa kemana-mana dan harganya pun cukup terjangkau. Namun perlu
diperhatikan jenis parfum yang beredar di masyarakat misalnya parfum yang
mengandung zat kimia yang membahayakan lingkungan contohnya adalah zat
CFC (chloro fluoro carbon) yaitu zat yang merubah ozon menjadi oksigen. Jika
tidak ada lapisan ozon maka sinar ultra violet yang masuk kebumi tidak dapat
dicegah. Pemicu dampak selanjutnya dari penipisan ozon yaitu pemanasan global.
Selain parfum ada juga AC, kulkas, pembuatan busa, bahan pelarut terutama bagi
kilang-kilang elektronik. Namun dari semua pemakaian tersebut, parfum memiliki
potensi yang paling besar dalam penyumbangan CFC. Berdasarkan permasalahan
yang terjadi, diusulkan sebuah gagasan untuk Pencegahan Pemanasan Global
(Global Warming ) Melalui Peminimalisiran Penggunaan Parfum.
Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah hubungan penggunaan parfum dengan lapisan ozon ?
2. Apa sajakah jenis-jenis zat kimia yang terkandung di dalam parfum ?
3. Bagaimana cara mencegah agar lubang ozon tidak membesar ?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai pada kajian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui hubungan penggunaan parfum dengan lapisan ozon
2. Mengetahui jenis-jenis zat kimia yang terkandung dalam parfum
3. Mendeskripsikan cara pencegahan melebarnya lubang ozon terkait dengan
penggunaan parfum.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan gagasan ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagi peneliti: dapat mengetahui kondisi bumi terkini.
2. Bagi masyarakat: ikut berperan aktif dalam pencegahan melebarnya
lubang lapisan ozon.
3. Bagi produsen parfum: berpeluang memproduksi parfum yang tidak
mengandung jenis zat kimia yang berbahaya terhadap lingkungan.
4. Dengan adanya pengurangan penggunaan parfum, masyarakat menjadi
lebih hemat dan tidak makin memperluas lubang lapisan ozon.
GAGASAN
Efek Rumah Kaca
Sebagian besar masyarakat dunia, khususnya di Indonesia tentu telah
merasakan perubahan suhu dan cuaca yang terjadi. Perubahan cuaca secara
ekstrim terjadi akibat pemanasan global yang lebih disebabkan oleh faktor
pembakaran bahan bakar fosil dan pemakaian parfum aerosol yang mengandung
alkohol baik parfum rumahan maupun parfum yang dipakai untuk mengharumkan
badan, menimbulkan kecenderungan terhadap efek gas rumah kaca. Negaranegara industri maju dan berkembang, dituntut untuk melakukan aksi nyata
pengurangan emisi karbon dan kecenderungan peningkatan efek rumah kaca.
Efek rumah kaca lebih cenderung disebabkan oleh emisi karbon yang terlalu
banyak di angkasa, sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar
angkasa. Gas-gas seperti uap air, karbondioksida dan metana berfungsi
sebagaimana kaca dala rumah kaca, sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas
rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya. Orang yang pertama kali
menyingkap fenomena efek rumah kaca ini adalah Jean-Baptise Joseph Foureier
sebagai ahli fisika dan matematika dari Prancis. Penemuan ini diteruskan oleh
seorang fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1894.
(Dadang Rusbiantoro, 2008)
Salah satu gas rumah kaca ini adalah CFC. CFC merupakan kepanjangan
dari (chloro fluoro carbon ) atau yang disebut sebagai Freon, CFC ini meyerang
Ozone, akibatnya kandungan Ozon di angkasa menipis dan mengakibatkan lubang
di kutub utara dan selatan, sehingga UV(ultraviolet) mampu menerobos masuk ke
atmosfer dan menyebabkan terjadinya radiasi. Radiasi UV ini akan
mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit manusia dalam waktu
yang cukup lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi berjemur. (Dadang
Rusbiantoro, 2008)
Menurut Michael Allaby dalam bukunya Living in the Green House,
molekul CFC ini dapat bertahan di atmosfer selama beberapa dekade, sedangkan
satu molekul karbon dioksida dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul
nitrous oksida selama 170 tahun dan satu molekul metana selama 10 tahun.
Protokol Kyoto merupakan sebuah persetujuan internasional mengenai
pemanasan global. Negara-negara yang menyetujui untuk menerapkannya,
dituntut berkomitmen untuk mengurangi emisi atau pengeluaran karbon dioksida
dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi
Gambar 1. Penjual Parfum Eceran yang Pertama Kami Kujungi di Jalan Udayana
Gambar 2. Penjual Parfum Eceran lainnya yang Kami Kunjungi di Jalan Udayana,
Singaraja, Bali
ada. Seperti yang telah diberitakan, di Pulau Bali telah dilakukan penanaman
pohon dan memelihara yang sudah ada.
Selain itu, mengurangi rumah kaca bisa dilakukan dengan pengurangan
pemakaian cairan mengandung karbondioksida. Indonesia dan negara-negara lain
sudah melakukan itu, pemerintah mencanangkan penanaman 70 juta pohon dan
Bali awal Desember ini sudah menanam 200 ribu pohon, ini sungguh luar biasa
bagi pencegahan pemanasan. global, ujar Erna. (Harian Pelita, 2007).
Kemudian solusi yang sudah dilakukan yaitu membuat pembangkit listrik
yang bersal dari gedung pemancar langit. Pembangkit listrik ini adalah
pembangkit listrik masa depan yang berasal dari energi yang tidak terpikirkan
sebelumnyam, karena sumber dari energi pembangkit listrik ini adalah gedunggedung tinggi pencakar langit. Dalam gedung-gedung tinggi pencakar langit
tersebut terdapat teknologi yang tidak ditemukan pada gedung biasanya, teknologi
tersebut adalah setiap lantai bisa berputar pada sumbu sentral independen yang
berasal dari lantai lain di gedung. Bentuk gedung akan berubah sesuai dengan
rotasi , energi didapat dari turbin angin yang terdapat disetiap lantai. Saat ini
gedung ini sudah dibangun di Dubai melalui rancangan arsitek David Fisher,
selain di Dubai rencananya akan juga dibangun di berbagai kota besar seperti
London, Moscow, New York. Jika gedung ini berjalan dengan baik maka bukan
tidak mungkin suatu saat gedung-gedung diseluruh dunia yakan menerapkan
konsep seperti ini sehingga nantinya gedung pencakar langit bukan hanya sekedar
gedung semata namun berfungsi sebagai sumber energi.(vivanews, 2013)
Pengurangan Penggunaan Parfum
Solusi yang ditawarkan agar pemanasan global yang menyebabkan
semakin melebarnya lapisan ozon adalah degan cara meminimalisir pemakaian
parfum yang berpotensi dalam penipisan ozon dengan cara menggunakan parfum
seperlunya saja, tidak menggunakannya secara berlebihan. Jika hal ini dilakukan
oleh setiap manusia maka dapat dibayangkan penipisan lapisan ozon dapat
dikurangi dengan cepat. Sebisa mungkin gunakan parfum non alkohol. Parfum
non alkohol merupakan parfum yang tidak mudah menguap dan dapat bertahan
dibaju beberapa hari. Parfum non-alkohol dapat dengan jelas dibedakan dengan
parfum berakholol. Harga Parfum non-alkohol 1 cc saja paling murah Rp. 1000,sedangkan parfum berakohol 100 cc hanya dihargai Rp. 10.000,- paling mahal.
Parfum yang berasal dari minyak yang mudah menguap yang terdapat dalam
tumbuhan seperti bunga melati sangat aman dan tidak beracun. Parfum ini
biasanya berbau lembut dan disukai banyak orang. Kemudian gunakan parfum
organik artinya parfum yang bersifat alami contohnya adalah dengan cara
menguapkan bunga melati ke bagian tubuh yang diinginkan untuk wangi, parfum
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga tidak mengandung zat kimia yang
membahayakan tubuh dan lingkungan. Gunakanlah parfum seperlunya saja
jangan terlalu berlebihan supaya bumi kita terjaga dan pemanasan global dapat
diminimalisir sehingga lubang di lapisan ozon tidak meluas.
Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam penanggulangan hal
ini. Misalnya dengan mengeluarkan peraturan agar perusahaan-perusahaan
produsen parfum tidak memproduksi parfum yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan sekitar pada umumnya. Badan BPOM (Badan
Pengawas Obat dan Makanan) juga harus secara ketat menilai kandungankandungan obat atau zat-zat yang terdapat di dalam parfum yang diproduksi oleh
sebuah perusahaan sebelum dinyatakan layak dan tidak berahaya untuk digunakan
karena terkadang produk parfum tertentu tidak mencantumkan komposisi zat
secara keseluruhan. Sehingga konsumen harus teliti didalam membeli produk
parfum dengan membaca komposisi produk dengan baik dan sebaiknya membeli
produk parfum yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak bersifat nonalkohol.
Penghematan Biaya
Kehandalan dari gagasan ini adalah tidak memerlukan banyak biaya dalam
penerapannya dan bahkan dapat menghemat uang karena dengan menggunakan
parfum seperlunya saja maka secara otomatis parfum yang dibeli makin lama
habisnya dan kita tidak perlu sering-sering mengeluarkan uang untuk membeli
parfum. Selain itu, dengan penggunaan parfum non-alkohol kita juga dapat lebih
hemat karena harga parfum non-alkohol lebih murah dari pada parfum yang
mengandung alkohol yang notabene harganya lebih mahal.
Strategi Implementasi Gagasan
Pihak-pihak yang menjadi sasaran terkait gagasan yang kami usulkan
adalah mulai dari diri sendiri, keluarga, teman-teman, dan masyarakat di sekitar
melalui jejaring sosial, perkumpulan, paguyuban masyarakat khususnya di Bali.
Strategi penerapan yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan sosialisasi
kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam pelaksanaan gagasan kami, perlu
didukung oleh pemerintah dan masyarakat luas agar implementasi gagasan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Langkah awal yang kami
lakukan adalah dengan mengajukan ususlan kepada pemerintah untuk ikut
berperan serta dalam mengkoordinasikan sosialisasi yang akan kami lakukan.
Kemudian membentuk suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang yang
peduli dengan bumi sehingga dapat diadakan sebuah sosialisasi berskala kecil
hingga skala besar. Anggota perkumpulan ini dapat mahasiswa, siswa SMA
maupun SMP sampai truna truni atau perkumpulan pemuda yang ada di
lingkungan sekitar. Kemudian informasi tentang pentingnya menjaga bumi
disebarkan melalui orang-orang ini baik di lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat sekitar dan mengajak mereka untuk menjaga bumi melalui langkah
kecil yaitu peminimalisiran penggunaan parfum dan gunakan parfum yang bersifat
alami dan tidak mengadung alkohol.
KESIMPULAN
Bertolak dari cara pencegahan pemanasan global (global warming) melalui
peminimalisiran penggunaan parfum, maka simpulan yang dapat diambil yaitu
sebagai berikut.
1. Parfum mengandung jenis zat berbahaya (CFC) yang dapat merusak
lapisan ozon.