Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................... 2
1.5 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM RANCANGAN USAHA ................................ 2
2.1 Kondisi Umum Lingkungan ............................................................... 3
2.2 Potensi Sumber Daya ......................................................................... 3
2.3 Peluang Pasar ...................................................................................... 4
2.4 Analisis Kelayakan Usaha .................................................................. 4
2.5 Analisis Keuangan .............................................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN .............................................................. 4
3.1 Rasionalitas Pembuatan Produk ....................................................... 5
3.2 Tahapan Pekerjaan ........................................................................... 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 5
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................. 5
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ..................... 9
Lampiran 2 Justifikasi Anggrana Kegiatan .................................................. 16
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ....... 18
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................... 19

i
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bau badan merupakan hal yang paling dihindari oleh semua orang. Bau tidak
sedap yang dihasilkan tubuh ini mampu mengurangi kepercayaan diri seseorang
(Hasby, 2009). Bau badan ini muncul karena seseorang mulai berkeringat.
Sebenarnya, ada keringat yang menghasilkan bau dan ada yang tidak. Keringat
yang menghasilkan bau tidak sedap muncul bersama dengan bakteri Staphyloccus
epidermis. Bau badan lebih tercium pada daerah dengan kelenjar apokrin lebih
banyak, seperti pada ketiak (aksila) dan daerah pubik (Mutachler, 1991) .
Deodorant antiperspirant merupakan produk yang digunakan untuk
mengatasi bau badan yang disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan
bakteri. Tidak heran jika saat ini terdapat berbagai macam deodoran di pasaran.
Deodorant antiperspirant yang bekerja dengan cara menyumbat dan menghalangi
keluarnya keringat melalui pori-pori yang dapat menimbulkan efek samping yang
berbahaya bagi kesehatan sehingga diperlukan altenatif deodorant lain yang lebih
aman (Retno Atun, Eko B, Nenny W, 2011).
Tawas adalah garam mineral bersifat antimikroba. Keberadaan tawas di
masyarakat sudah tidak asing karena tawas digunakan sebagai antiseptik, obat
kumur bahkan untuk menjernihkan air. Tawas juga tidak bersifat antiperspirant
karena tawas mampu membentuk penghalang antara pori-pori dan bakteri namun
tidak menjadi penghalang untuk kelenjar keringat menghasilkan keringat sehingga
sekalipun kita berkeringat, maka tidak akan ada bau yang muncul (Lestari, 2020).
Oleh karena itu, melalui program kewirausahaan ini, kami menciptakan
inovasi produk deodorant dengan bahan yang lebih alami dan aman digunakan
yang diberi nama “DEODORANT SPRAY WASINT”. Produk ini diharapkan akan
mampu menjadi program kreatifitas mahasiswa dan mampu bersaing di pasaran
karena memiliki beberapa keunggulan, diantaranya karena berbentuk spray dan
mengandung tawas serta tambahan ekstrak daun mint sehingga terasa segar di
kulit, lebih aman dan nyaman digunakan, tidak lengket, tidak meninggalkan noda
pada baju, tidak menyebabkan ketiak berwarna hitam, serta dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja. Selain itu, deodorant spray ini juga bisa digunakan
untuk menghilangkan bau kaki karena terlalu lama menggunakan sepatu.
deodorant spray Wasint bisa digunakan dari kalangan remaja sampai dewasa
bahkan aman untuk yang kulitnya sensitif karena komposisi alkohol yang sangat
rendah dan tidak mengandung parfum.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :
1. Bagaimana cara menciptakan deodorant yang aman digunakan dengan
memanfaatkan tawas dan ekstrak daun mint?
2

2. Apakah Deodorant Spray Wasint dapat menciptakan peluang usaha dan


lapangan pekerjaan baru untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas?

1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam program ini antara lain:
1. Menciptakan inovasi deodorant spray dengan memanfaatkan bahan alami
seperti tawas dan daun mint?
2. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dalam program ini adalah :
1. Terciptanya laporan kemajuan yang berisi tentang pelaksanaan Program
Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Deodorant Spray
Wasint.
2. Terciptanya deodorant spray alami sebagai pengganti deodorant bersifat
antiperspirant berbasis bahan kimia yang selama ini digunakan
masyarakat.
3. Terciptanya laporan akhir yang berisi keberhasilan pelaksanaan Program
Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Deodorant Spray
Wasint.
4. Terciptanya ruang bagi mahasiswa untuk berpikir kreatif dan inovatif serta
selalu meng-upgrade skill dalam berwirausaha.
5. Terciptanya Artikel ilmiah mengenai “Mengolah Tawas dan Daun Mint
sebagai Bahan Pembuatan Deodorant Spray”

1.5 Manfaat
Kegunaan yang diperoleh dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang
kewirausahaan (PKM-K) ini antara lain :
1. Dari segi kesehatan, dapat membantu masyarakat untuk mengatasi
masalah bau badan dengan produk yang aman karena menggunakan bahan
alami.
2. Dari segi ekonomi, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan
produk yang berkualitas dan dari bahan baku yang mudah didapatkan dan
mampu menciptakan produk inovatif untuk meningkatkan jiwa
entrepreneuship mahasiswa.
3. Dari segi sosial, dapat memberikan keterampilan bagi mahasiswa dan
khususnya bagi masyarakat dapat mengurangi jumlah pengangguran.
3

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


Indonesia memiliki iklim tropis sehingga tidak bisa dipungkiri untuk semua
orang mudah untuk berkeringat. Itu sebabnya penggunaan deodorant adalah
sesuatu yang memang menjadi kebutuhan masyarakat dari kalangan remaja
sampai dewasa karena terbukti dari semakin banyaknya produk deodorant di
masyarakat. Oleh karena itu, kami berinovasi untuk menciptakan deodorant
tawas dan daun mint yang kaya khasiat dan praktis sehingga mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat luas.

2.2 Potensi Sumber Daya


Dalam pendirian usaha ini sumber bahan baku yang kami gunakan ialah
tawas dan daun mint yang mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang cukup
terjangkau. Tawas mampu membunuh bakteri dan mampu menghalangi terjadinya
reaksi keringat bercampur dengan bakteri yang menimbulkan bau badan. dan daun
mint mengandung antioksidan,nutrisi,kalium, magnesium,viamin A, vitamin c,
kalsium, fosfor, dan zat besi yang bermanfaat untuk perawatan kulit. Oleh karena
itu kami berinovasi untuk membuat deodorant dari tawas dan ekstrak daun mint.

2.3 Peluang Pasar


Untuk peluang pasar, produk-produk deodorant semakin banyak beredar di
masyarakat bahkan dengan keunikannya masing-masing. Namun, komposisi
produk-produk mengacu pada penggunakan bahan kimia. Kami menyiasati
produk yang kami buat dengan melakukan inovasi, yaitu, dengan menggunakan
bahan yang aman karena dari berbahan dasar alami sehingga aman di kulit pada
kulit.
Selain itu, karena penggunaan teknologi yang semakin canggih, maka untuk
mendapatkan pangsa pasar seperti swalayan, supermarket, bahkan anak remaja
sampai dewasa, maka strategi marketing untuk menciptakan peluang pasar yang
lebih besar adalah dengan melakukan promosi lewat media sosial (Facebook,
Instagram, Tiktok, dan lai-lain), melakukan perjanjian promosi produk dengan
tokoh-tokoh tertentu dalam masyarakat, dan menjual produk lewat e-commerce
seperti shopee, lazada, tokopedia dan sebagainya.

2.4 Analisis Kelayakan Usaha


Wirausaha ini sangat menjanjikan dan lebih berpeluang untuk sukses karena
keuntungan (profit) yang didapat relatif besar dengan kuantitas penjualan produk
yang relatif kecil. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Biaya Produksi / 20 liter = Rp. 2.635.000
Harga unit produksi = Rp. 2.635.000,- / 2.000 botol
= Rp 1.317,5 / botol
4

Harga jual tiap unit = Rp. 10.000,- / botol

2. Perolehan Profit = (harga jual - harga produksi) x 2000


= (Rp 10.000 - Rp 1.317,5) x 2000
= Rp. 8.682,5 x 2000
= Rp. 17.365.000

3. Perolehan BEP = total biaya produksi / harga jual


= Rp. 2.635.000 / Rp 10.000
= 264 botol.

Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 366 botol.

Adapun Analisis SWOT dalam usaha ini adalah :

a. Strength (kekuatan); yaitu produk yang dihasilkan menggunakan bahan


alami dan aman digunakan, mengatasi bau ketiak lebih lama (24 jam),
harga lebih murah, tidak bersifat antiperspirant, mampu memutihkan kulit
ketiak dan bisa digunakan untuk mengatasi bau kaki.
b. Weakness (kelemahan); belum diketahui masyarakat luas dan belum
memiliki badan izin BPOM.
c. Opportunities (kesempatan); Indonesia yang beriklim tropis membuat
semua orang membutuhkan deodorant.
d. Threaths (ancaman); produk-produk terkenal yang sudah sangat
menguasai pasaran, mudah di dapatkan dengan harga terjangkau dan
mudah didapatkan.

2.5 Analisis Keuangan


Adapun cash flow selama setahun dengan target pemasaran minimal 2000
botol terjual selama setahun adalah sebagai berikut :
Arus kas dari aktifitas operasi :
Kas diterima dari pelanggan : Rp 20.000.000
Dikurangi pembayaran kas untuk biaya produksi : Rp 2.635.000
Biaya Marketing dan transpotasi : Rp 400.000
Cetak Label : Rp 1.200.000
Arus kas bersih dari biaya operasi : Rp 15.765.000
Arus kas dari aktifitas investasi
Pembayaran kas untuk biaya perlengkapan : Rp 5.840.000
Pembayaran penambahan perlengkapan : Rp 1.000.000
Arus kas bersih dari aktifitas investasi : Rp 8.925.000

Arus kas bersih masuk (selama 12 bulan) : Rp 8.925.000


5

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Rasionalitas Pembuatan Produk


Adapun alur proses pembuatan Deodorant Spray Wasint adalah bisa dilihat
pada gambar 3.1 berikut :

Pencampuran
Penyediaan alat Maserasi Daun
bahan sampai
dan bahan Mint
menjadi homogen

Quality
Pemasaran Pengemasan
Control

Gambar 3.1 Alur Proses Pembuatan Deodorant Spray Wasint

3.2 Tahapan Pengerjaan


1. Penyediaan alat dan bahan
Adapun alat yang harus disedikan adalah sarung tangan nitril, masker
medis, blender, erlenmeyer, magnetic stirer, kertas saring, pisau, funnel,
beaker gelas, baskom besi, gelas ukur, panci, sendok, botol spray,
timbangan digital, botol spray, gas dan kompor gas.
Bahan-bahan yang kami perlukan adalah kristal tawas, daun mint,
alkohol 95% dan ethanol 70%, propilen glikol dan aquades.
2. Tahap Maserasi Daun Mint
Adapun tahapannya dimulai dari daun mint dipisahkan dari batangnya.
Lalu, ditiriskan dan dikeringkan selama 5 menit. Setelah kering, maka daun
mint diblender hingga halus dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Masukkan dengan perbandingan antara daun mint dan ethanol 70% adalah
6:1. Lalu tutup dengan aluminium foil dan diaduk dengan magnetic stirer.
Setelah selesai, maka disaring dengan menggunakan kertas saring untuk
mendapatkan ekstrak daun mint.
3. Tahap pembuatan Deodorant Spray
Setelah ekstrak mint didapatkan, maka larutkan kristal tawas dengan
aquades hangat dengan perbandingan 2:1. Untuk membuat 1 botol
deodorant spray (100 ml) maka campurkan larutan 70 ml tawas, 15 ml
ekstrak daun mint, 10 ml alkohol 96% dan 5 ml propilen glikol dalam suatu
wadah, lalu diaduk sampai larutan menjadi homogen. Setelah selesai, maka
sterilkan botol spray dengan mencuci botol dengan air hangat, keringkan.
6

Setelah kering, maka masukkan 20 ml alkohol 96%, kocok dan sempotkan


ke udara untuk membuang isinya. Adapun gambaran dari produk yang
sudah selesai dibuat bisa dilihat di gambar 3.2.

Gambar 3.2 Gambaran Produk Deodorant Spray Wasint


4. Proses Quality Control
Pada tahap ini, kami akan mencoba produk kepada semua peneliti dan
orang-orang tertentu yang bekerja di luar rumah. Hal ini diujikan selama 3-4
hari berturut-turut dan menyiapkan catatan khusus mengenai efek samping
dari penggunaan produk.
5. Pengemasan dan Pemasaran
Untuk mempercantik kemasan, maka pada bagian botol deodorant spray
wasint akan diberikan label label/stiker menarik yang sudah di desain
dengan mencantumkan merk, komposisi dan cara pemakaian produk, lalu
dicetak dan akan ditempelkan pada botol. Setelah selesai, semua produk
dimasukkan ke dalam kardus sehingga siap untuk dipasarkan.
7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan 5.840.000
2. Bahan Habis Pakai 2.635.000
3. Transport Lokal 100.000
4. Lain-lain (marketing, cetak label) 1.200.000
Jumlah 9.775.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan PKM ini dilaksanakan selama 4 bulan. Rencana ini tertera pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Kegiatan PKM selama 4 Bulan
Bulan Person-
Jenis
No Penanggung
Kegiatan 1 2 3 4
Jawab
1. Pembuatan Denisa Reyka
Proposal
2. Penyediaan Novita Sari
bahan Gabriella
3. Proses Debora Silvia
Produksi
4. Proses Denisa Reyka
Kelayakan
Fungsi
5. Proses Yusri Kurnia
Pengemasan
6. Proses Sintia
Marketing
8

DAFTAR PUSTAKA

Batu Tawas, Cara Alami Atasi Bau Ketiak (no date). Available at:
https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-batu-tawas-atasi-bau-ketiak-hingga-
kutu-air (Accessed: 22 March 2021).

Hasby (2019) Keringat dan Bau Badan, Kompas.

Khasanah, R. A., Budiyanto, E. and Widiani, N. (no date) PEMANFAATAN


EKSTRAK SEREH (CHYMBOPOGON NARDUS L.) SEBAGAI ALTERNATIF
ANTI BAKTERI STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS PADA DEODORAN
PARFUME SPRAY*). Available at:
http://www.mandom.co.idyourlook.php?lang=EL& (Accessed: 22 March
2021).

Mutachler (1991) Dinamika Obat. Bandung.

Saefafuna, D. et al. (no date) FORMULASI SEDIAAN DEODORANT STICK


DENGAN TAWAS.
9
10

2019 dan Medan


11
12
13
14
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
(Rp)

Perlengkapan yang
1
diperlukan
a. Blender obat 1 set 182.000 182.000

b. Erlenmeyer 1 buah 86.000 86.000

c. Magnetic Stirer 1 set 615.000 615.000

d. Kertas Saring 30 lembar 5.500 165.000

e. Pisau 1 set 20.000 20.000

g. Baskom besi 2 buah 30.000 60.000

h. Sarung Tangan 1 kotak 130.000 130.000

i. Masker 1 Kotak 130.000 130.000

j. Funnel 3 buah 20.000 60.000

h. Panci 1 buah 30.000 30.000

i. Sendok 2 buah 6.000 12.000

j. Kompor Gas 1 set 226.000 226.000

k. Timbangan Digital 1 buah 50.000 50.000

l. botol spray 2000 botol 2.000 4.000.000

m. gas 3 tabung 18.000 54.000

n. Kain Lap 2 lembar 10.000 20.000

- SUB TOTAL (Rp) 5.840.000

Harga Satuan
2 Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)
17

a. Tawas
35 kg 15.000 525.000
b. Daun Mint
20 kg 40.000 800.000
c. Alkohol 95%
3 liter 30.000 90.000
d. Propilen Glikol
10 liter 40.000 400.000
e. Etanol 70 %
20 liter 30.000 600.000
f. Aquades
40 galon 5.500 220.000

- SUB TOTAL (Rp) 2.635.000


Harga Satuan
3 Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
a. Transport Pembelian
6 kali - 50.000
Bahan
b. Transport Marketing 6 kali - 50.000

- SUB TOTAL (Rp) 100.000


Harga Satuan
4 Lain-Lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
a. Biaya marketing - - 300.000

b. Biaya Cetak label 60 lembar 15.000 900.000

- SUB TOTAL (Rp) 1.200.000

Total 1+2+3+4 (Rp) 9.775.000

(Sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)


18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Waktu Uraian
No Nama / NIM Bidang Ilmu
Studi (Jam/ Tugas
Minggu)
1. Denisa Reyka/ Pendidikan Kependidikan 16 Jam/ Mencari
1182111025) Guru Sekolah Minggu referensi,
Dasar mengedit
gagasan dan
menyusun
laporan
2. Novita Sari Pendidikan Kependidikan 12 Jam/ Mencari
Gabriella/ Guru Sekolah Minggu referensi, dan
1182111040 Dasar menyusun
data
3. Yusri Kurnia/ Pendidikan Kependidikan 12 Jam/ Mencari
1203311055 Guru Sekolah Minggu referensi dan
Dasar menyusun
data
4. Debora Silvia/ Pendidikan Kependidikan 12 Jam/ Menghitung
4183331031 Kimia Minggu persen bahan
5. Sinta Debora Ilmu Non- 12 Jam/
Menghitung
Sianipar/ Ekonomi Kependidikan Minggu
pembiayaan
71912400008
19

Anda mungkin juga menyukai