Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG PEMASARAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

Nama Anggota Kelompok :


1. 20042010011/OKTAVIANI DWI WULANSARI/
2. 20042010023/ALFISYAHR AHZAM/
3. 20042010036/IKA LESTARI/
4. 20042010044/GHEASYA NONIK INDRASARI/

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA
2022
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG PEMASARAN
di PT VICTORIA CARE INDONESIA, Tbk Dan PT KERETA API INDONESIA DAOP 4

Disusun oleh:

1. 20042010011/OKTAVIANI DWI WULANSARI/


2. 20042010023/ALFISYAHR AHZAM/
3. 20042010036/IKA LESTARI/
4. 20042010044/GHEASYA NONIK INDRASARI/

Disahkan oleh :
PEMBIMBING DOSEN KOORDINATOR

Yanda Bara Kusuma S.AB., M.AB. Ir. Lisa Sulistyawati, MM.


NIP. 198910302020121007 NIP. 195802231987032001

MENGETAHUI
KOORDINATOR PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI BISNIS

Dra. Siti Ning Farida, M.Si


196407291990032001

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta
hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum
lapang ini yang berjudul “Laporan Praktikum Lapang Pemasaran di PT Victoria
Secret Indonesia, Tbk Dan PT Kereta Api Indonesia DAOP 4” dengan lancar tanpa
ada halangan suatu apapun.

Penulisan laporan praktikum lapang ini bertujuan untuk pemenuhan


kewajiban kami dalam tugas mata kuliah pemasaran yang telah diberikan oleh
dosen – dosen kami. Karya ilmiah ini kami susun berdasarkan hasil pengamatan
dan referensi-referensi buku yang kami baca maupun media internet.

Selesainya laporan praktikum lapang ini tak terlepas dari peranan dan
bimbingan Bapak serta Ibu Dosen kami. Adapun tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Yanda Bara Kusuma, S.AB., M.AB selaku dosen
pembimbing dan Ibu Ir. Lisa Sulistyawati, MM. sebagai dosen koordinator
praktikum lapang pemasaran.

Penulisan laporan praktikum lapang ini jauh dari kata sempurna maka dari
itu kami memohon kritik serta saran para pembaca supaya laporan praktikum
lapang pemasaran ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga karya yang
kami susun ini dapat bermanfaat bagi generasi muda yang akan datang.

Surabaya, 29 Mei 2022

Penulis

ii
iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 2

1.2 Tujuan Praktikum Lapang ........................................................................ 3

1.3 Manfaat Praktikum Lapang ...................................................................... 3

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN .................................................................... 5

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan..................................................................... 5

2.2 Struktur Organisasi ................................................................................... 7

2.3 Kegiatan Perusahaan ................................................................................ 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 9

3.1 PT Victoria Care Indonesia, Tbk. ............................................................. 9

3.2 Analisis Hasil Pengamatan Praktikum Lapang Pemasaran .................... 12

3.3 PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4 (DAOP 4) .......................... 14

3.4 Analisis Hasil Pengamatan Praktikum Lapang Pemasaran .................... 18

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 25

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 25

4.2 Saran ....................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

LAMPIRAN .......................................................................................................... 28

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan .................................................................. 28

iv
v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT Victoria Care Indonesia, Tbk ....................... 7
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia DAOP 4 ..................... 7
Gambar 3. 1 Logo PT Victoria Care Indonesia, Tbk. ........................................... 11
Gambar 3. 2 Logo PT Kereta Api Indonesia......................................................... 16
Gambar 3. 3 Budaya Organisasi PT. Kereta Api Indonesia .................................. 17

v
2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum Lapang Pemasaran merupakan bentuk observasi pada dunia
industri terkait kegiatan pemasaran pada perusahaan swasta maupun negeri
yang bergerak dalam bidang jasa maupun produk. Praktikum Lapang
Pemasaran memfasilitasi mahasiswa untuk studi langsung ke lapangan, dalam
hal ini ke perusahaan baik milik swasta atau pemerintah untuk
mengkomparasikan antara ilmu di kelas dengan praktik di lapangan. Praktikum
Lapang Pemasaran juga melatih mahasiswa untuk peka terhadap situasi yang
berkembang di dunia usaha, agar mereka persiapkan sejak di bangku kuliah.
Mata kuliah Praktikum Lapang Pemasaran bernilai 3 sks dan wajib tempuh
bagi mahasiswa program studi administrasi bisnis.
Produk merupakan segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah
pasar agar diperhartikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin
dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik,
jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya
ditujukan untuk memperoleh pendapatan ataupun penghasilan melalui
pelayanan jasa-jasa tertentu. Perusahaan jasa merupakan suatu tempat
berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan suatu jasa. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Jasa dihasilkan dan dikonsumsi
secara bersamaan. Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai jenis, tipe
untuk kebutuhan pelanggan sebagaimana pada jasa transportasi dan ekspedisi.
Berdasarkan kunjungan kelompok kami ke PT Victoria Care Indonesia,
Tbk dan PT Kereta Api Indonesia DAOP 4 Semarang adalah PT Victoria Care
Indonesia, Tbk merupakan perusahaan yang berproduksi di Semarang, Jawa
Tengah. Produk perusahaan tersebut berupa kosmetik, alat-alat kecantikan,
sabun mandi dan produk Kesehatan, sedangkan Daerah Operasi IV
Semarang atau disingkat dengan Daop 4 Semarang atau Daop IV SM adalah

2
3

salah satu daerah operasi perkeretaapian Indonesia, di bawah lingkungan PT


Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di bawah Direksi PT Kereta Api
Indonesia dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.
Dari kunjungan lapang dari kedua perusahaan tersebut maka kami akan
memaparkan hasil dari praktikum lapangan yang kami dapat selama
melaksanakan kegiatan tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum Lapang


Tujuan dilakukan kegiatan praktikum lapangan ini, yaitu:
1.2.1 Untuk mengetahui bagaimana proses kinerja perusahaan yang berlaku
pada PT Victoria Care Indonesia, Tbk dan PT Kereta Api Indonesia
DAOP 4.
1.2.2 Untuk memperoleh pengetahuan secara langsung mengenai bagaimana
jalannnya proses pemasaran yang terdapat pada PT Victoria Care
Indonesia, Tbk dan PT Kereta Api Indonesia DAOP 4.
1.2.3 Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang digunakan
perusahaan pada PT Victoria Care Indonesia, Tbk dan PT Kereta Api
Indonesia DAOP 4.

1.3 Manfaat Praktikum Lapang


1.3.1 Manfaat Praktis
Adanya manfaat praktis yang diberikan dalam penelitian bada PT
Victoria Care Indonesia adalah dapat dijadikan analisa penilaian terhadap
kebijakan yang dilakukan oleh manajemen pada bagian sumber daya
manusia yang tepat untuk meningkatkan kinerja pada karyawan. Selain
itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan dan rujukan bagi
penelitian yang akan dilakukan selanjutnya, serta sebagai bahan
pertimbangan untuk perusahaan atau organisasi yang mempunyai atau
sendang menghadapi masalah serupa.
1.3.2 Manfaat Teoritis

3
4

Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat


memberikan suatu sumbangan untuk perkembangan didalam ilmu
pengetahuan dibidang manajemen sumber daya manusia.Dan sebagai
referensi bila akan diadakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan
dengan budaya pada organisasi, motivasi kerja karyawan, kepuasan kerja
dan kinerja pada anggota organisasi.

4
5

BAB II

DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan


2.1.1 PT Victoria Care Indonesia Tbk
PT Victoria Care adalah perusahaan manufakturing dan distribusi
yang bergerak di bidang kosmetik, toiletris dan perawatan kesehatan
yang telah berdiri sejak tahun 2006, dengan memiliki cabang di Pulau
Jawa dan Pulau Bali serta cakupan distribusi secara nasional di seluruh
Indonesia. Adapun beberapa produk yang dihasilkan PT Victoria Care
Indonesia adalah produk perawatan rambut, perawatan tubuh, dan
perawatan wajah.
Brand yang dimiliki, yaitu Miranda, Victoria, Herborist, Nu Face.
Miranda Hair Color dan Herborist Minyak Zaitun adalah salah satu
produk andalannya yang sudah sangat dikenal konsumen di Indonesia.
PT Victoria Care sudah beroperasi sejak 1988 yang didirikan oleh Billy
Hartono Salim. Perusahaan ini mempunyai nama PT Kosmetika Alam
Pesona Mandiri sebelum diganti menjadi PT Victoria Care. Perusahaan
ini mempunyai visi dan misi yaitu untuk menciptakan produk kosmetik
dan toiletries yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat serta
mudah didapatkan. Maka pada tahun 2007 didirikanlah PT Victoria Care
Indonesia dengan membangun pabrik di kawasan Candi, Semarang, Jawa
Tengah.
Pada tahun 2008, pabrik tersebut telah memperoleh sertifikat Good
Manufacturing Practices (GMP). Pada tahun 2015 Herborist Sabun Sirih
mendapatkan penghargaan Super brand award dan Herborist Minyak
Zaitun mendapatkan sertifikat Halal, dan pada 2017 Herborist Minyak
Zaitun mendapatkan penghargaan Top Brand.
2.1.2 PT Kereta Api Indonesia DAOP 4
PT. Kereta Api (persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi pengankutan dari para
6

penumpang dan barang, negosiasi dan peti kemas menggunakan Kereta


Api sebagai sarana. Kereta Api itu sendiri untuk pertama kali di
perkenalkan di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda pada tahun
1864 dengan membangun lintas di Semarang (Kamijen), saat ini
perusahaan Kereta Api (persero) sudah mulai berkembang dengan kantor
pusat di Bandung.
Lokomotif pertama kali ditemukan oleh George Stephenson
(Inggris) tahun 1814 pada waktu itu masyarakat menamakannya dengan
sebutan “Kuda Besi”. Penemuan tersebut membawa angin baru yang
mekanis dan membawa sejarah bangsa-bangsa di dunia, terlebih
pertumbuhan ekonomi khususnya. Awal perjalanan itulah tepatnya pada
tanggal 17 juni 1864 Gubernur Jendral Sloed Van Beele melakukan
perjangkauan pertama tanda dimulainya perkereta apian di Indonesia,
dengan memasang lintas di Semarang (Kamijen).
Daerah Operasi IV Semarang atau disingkat dengan Daop 4
Semarang atau Daop IV SM adalah salah satu daerah operasi
perkeretaapian Indonesia, di bawah lingkungan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) yang berada di bawah Direksi PT Kereta Api Indonesia
dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.
Daerah Operasi IV Semarang memiliki enam stasiun besar, di
antaranya adalah stasiun Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol,
Stasiun Pekalongan, Stasiun Tegal, Stasiun Bojonegoro, dan Stasiun
Cepu, sedangkan stasiun kereta api kelas menengah di antaranya adalah
Stasiun Kedungjati, Stasiun Gambringan, Stasiun Weleri, Stasiun Comal,
dan Stasiun Pemalang. Gudang kereta api berada di kompleks Stasiun
Semarang Poncol, sedangkan dipo lokomotif berada tak jauh dari Stasiun
Semarang Poncol.
7

2.2 Struktur Organisasi


2.2.1 PT Victoria Care Indonesia Tbk

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT Victoria Care Indonesia, Tbk

2.2.2 PT Kereta Api Indonesia DAOP 4

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT Kereta Api


Indonesia DAOP 4
8

2.3 Kegiatan Perusahaan


2.3.1 Victoria Care Indonesia, Tbk
PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) saat ini tengah menjajaki
sejumlah negara tujuan ekspor baru. Meskipun kontribusi penjualan
ekspor masih belum terlalu signifikan terhadap total pendapatan,
manajemen VICI optimistis peluang ekspor VICI di masa depan
memiliki prospek yang menggiurkan. VICI telah mengekspor produk-
produknya ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Brunei
Darussalam, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan juga ekspor
vitamin rambut ke negara Sakura, Jepang. Perusahaan ini memproduksi
lulur mandi, body cologne, dan sabun sirih pembersih kewanitaan
pertama kali di Indonesia. Untuk meratakan penyebaran produknya ke
seluruh Indonesia, maka di tahun yang sama didirikan perusahaan
distribusi PT Vitalis Indonesia.
2.3.2 PT Kereta Api Indonesia DAOP 4
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) 4 Semarang
merupakan salah satu bagian dari PT. Kereta Api Indonesia yang
mengatur tentang perkeretaapian di daerah Semarang - Cepu serta
memiliki pengawasan terhadap perlintasan perkeretaapian yang berawal
dari kota Semarang hingga perbatasan Tegal. Pada perusahaan ini yang
memegang peran penting terhadap hubungan internal maupun eksternal
adalah unit kerja Humas yang sekaligus menjadi unit kerja yang cukup
penting untuk menjalin hubungan harmonis terhadap masyarakat serta
membangun citra positif pada PT. KAI Daop 4 Semarang.
9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini kami akan memaparkan langsung seluruh data dari hasil
penelitian yang sudah diperoleh. Adapun data yang diperoleh yaitu data dari hasil
observasi, wawancara secara langsung dengan sejumlah narasumber yang terkait,
dan dokumentasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Kemudian data yang
diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis berdasarkan kajian teori di bab
sebelumnya.

3.1 PT Victoria Care Indonesia, Tbk.


3.3.1 Profil PT Victoria Care Indonesia, Tbk.
PT. Victoria Care Indonesia Tbk didirikan pada tahun 2007 dengan
pabrik yang berlokasi di kota Semarang – Ibukota Jawa Tengah, dan telah
menerima Sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP) dari BPOM
(Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia atau NADFC).
Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, PT Victoria Care Indonesia Tbk
telah diakui sebagai salah satu perusahaan manufaktur kosmetik dan
perlengkapan mandi nasional di Indonesia dan telah diperhitungkan
secara internasional untuk menciptakan merek-merek terkemuka seperti
Herborist, Miranda, Victoria, Nu-Face, Iria, CBD dan Sixsence.
Perusahaan yang didirikan oleh Billy Hartono Salim sebelumnya
sudah beroperasi sejak 1988 nama PT Kosmetika Alam Pesona Mandiri
sebelum diganti menjadi PT Victoria Care. Perusahaan ini mempunyai
visi dan misi yaitu untuk menciptakan produk kosmetik dan toiletries
yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat serta mudah
didapatkan. Maka pada tahun 2007, PT Victoria Care Indonesia
membangun pabrik di kawasan Candi, Semarang, Jawa Tengah. Pada
tahun 2008, pabrik tersebut telah memperoleh sertifikat Good
Manufacturing Practices (GMP).
Pada tahun 2009, PT Victoria Care merilis produk Lulur Tradisional
Bali dari brand Herborist. Perusahaan ini terus berkembang dan
10

meresmikan Omah Herborist pada tahun 2013, di mana pengunjung


dapat merasakan konsep berbelanja dan edukasi di satu tempat.
Pengunjung berkesempatan untuk melihat dan belajar bagaimana cara
produk-produk PT Victoria Care Indonesia dibuat. Seluruh
perkembangan yang dilakukan membawa salah satu produk PT Victoria
Care yaitu Herborist Sabun Sirih memenangkan Super Brand Award.
Perusahan ini kian berkembang setelah salah satu produk lainnya yaitu
Herborist Minyak Zaitun mendapatkan sertifikat Halal dan juga
memenangkan penghargaan Top Brand pada tahun 2017.
Untuk bisa terus berinovasi dengan berbagai divisi baru dan
mengakomodir pertumbuhan karyawan yang pesat, di penghujung tahun
2019 ini PT Victoria Care Indonesia menempati kantor baru di Puri Indah
Financial Tower. Menempati 2 lantai, yakni di lantai 10 dan 11, kantor
baru ini mengusung konsep Millenial Office. PT Victoria Care Indonesia
memiliki tagline “Innovation First” yang artinya perusahaan ini selalu
membuat inovasi-inovasi produk baru dan selalu membuat produk
inovasi yang terbaik.
3.3.2 Visi dan Misi PT Victoria Care Indonesia, Tbk.
- Visi : Menjadi perusahaan terkemuka di bidang kosmetik,
perlengkapan mandi dan perawatan kesehatan di pasar Indonesia.
- Misi : Memperluas dan meningkatkan kehidupan manusia dengan
menyediakan produk kosmetik, peralatan mandi dan perawatan
kesehatan berkualitas tinggi.
3.3.3 Logo PT Victoria Care Indonesia, Tbk.
Logo PT Victoria Care sendiri juga memiliki makna tersendiri.
Warna emas dari logo Victoria Care Indonesia melambangkan keemasan,
prestasi, kesuksesan, kemewahan, kemenangan dan juga kemakmuran.
Sama seperti emas dalam bentuk fisik, Victoria Care berharap
perusahaan mereka dapat hadir menjadi komoditas berharga dan juga
prestise di Indonesia. Kemudian, untuk bentuk segi enam dari logo
11

Victoria Care juga menandakan 6G corporate values yang


diimplementasikan dalam perusahaan.

Gambar 3. 1 Logo PT Victoria Care Indonesia, Tbk.


} Budaya Organisasi PT. Kereta Api IndonesiaGambar
3. 2 Logo PT Kereta Api IndonesiaGambar 3. 1 Logo PT
Victoria Care Indonesia, Tbk.

Gambar 3. 2 Logo PT Kereta Api IndonesiaGambar 3. 1


Logo PT Victoria Care Indonesia, Tbk.
3.3.4 Budaya Perusahaan PT Victoria Care Indonesia, Tbk
Tidak hanya menuntut kualitas, PT Victoria Care Indonesia juga menjaga
nilai dan kebudayaan perusahaan di dalam menjaga hubungan dengan
karyawan dan konsumen. Ada 3 budaya yang diterapkan dalam kantor
untuk karyawan PT Victoria Care yaitu SMART, SPEED, SIMPLE.
Nilai-nilai dalam perusahaan juga diterapkan untuk memberikan yang
terbaik untuk melayani konsumen. Enam nilai-nilai perusahaan yaitu:
1. Global Vision: “Look further ahead according to the development
of Global Market”
2. Global Innovation: “Create new breakthough in any fields”
3. Global Distribution: “Build strong and extensive business networks,
both locally and globally”
4. Global Empowerment: “Give trust and authority to employees to
carry out their duties and responsible”
12

5. Global Competence: “Have high competence to win competitions at


international level”
6. Global Reputation: “Gain and maintain a good company
reputation, both locally and globally”

3.2 Analisis Hasil Pengamatan Praktikum Lapang Pemasaran

3.2.1 Implementasi Bauran Pemasaran


PT Victoria Care Indonesia, Tbk menerapkan bauran pemasaran
produk pada bidang kosmetik yang mencangkup 4P, yaitu Product
(Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).
Penerapan bauran pemasaran pada PT Victoria Care Indonesia, Tbk
dijelaskan sebagai berikut.
a. Product (Produk)
Pada aspek produk, PT Victoria Care Indonesia merupakan
perusahaan yang memproduksi secara masal dan berskala besar
dengan menggunakan alat dan mesin canggih sehingga pada aspek
ini sudah memenuhi syarat-syarat untuk meningkatkan minat
pembelian konsumen. Sebuah product mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk (Herliyana et al.,
2020).
Victoria Care memiliki tujuh merek dengan bebagai macam
produk didalamnya, yaitu Herborist (produk perawatan tubuh
dengan konsep natural), Miranda (produk pewarna dan juga
perawatan rambut), Victoria (produk perawatan tubuh dan
wewangian tubuh berkonsep praktis dan modern), Sixsence (produk
pewangi tubuh untuk remaja), Iria (produk perlengkapan mandi dari
bahan susu kambing), Nuface (produk masker perawatan wajah dan
kapas kecantikan), dan CBD (produk perawatan dan pewarna
rambut yang digunakan para hairdresser profesional). Belum lama
ini, Victoria Care juga memproduksi hand sanitizer dengan merek
Herborist dan disinfektan Secret Clean.
13

b. Price (Harga)
Demikian dengan harga, produk yang dihasilkan oleh PT
Victoria Care Indonesia ini adalah produk yang menyasar kepada
semua kalangan dengan harga produk yang terjangkau. Patokan
harga yang digunakan perusahaan ini merupakan harga yang sangat
bersaing dengan produk lainnya.
c. Place (Tempat)
Dalam aspek tempat, PT Victoria Care Indonesia Tbk.
memiliki tempat produksi yang luas dengan beberapa ruangan yang
sesuai dengan standart. Seperti terdapat ruang Laboratorium, Ruang
Produksi, Ruang Pengemasan, Mini Museum, Dll. Perusahaan ini
memiliki 5 kartor cabang, dengan 30 distributor, dan 60.000 lebih
outlet yang tersebar diseluruh Indonesia. Selain itu, mereka juga
mengikuti trend pasar online yang sudah sangat familiar dan bisa
diakses dengan mudah oleh semua kalangan dari berbagai usia.
d. Promotion (Promosi)
Pada aspek Promosi, PT Victoria Care Indonesia sangat
gencar dalam melakukan promosi atas produk-produknya. Dalam
promosinya VICI membuka distribusi jalur-jalur yang masih luas
pasarnya dan melakukan penjualan melalui e-commerce. Dalam
inovasi terhadap produknya, VICI pandai dalam mencari celah pasar
(Rahmawan & Setyorini, 2021). Hal ini terlihat dengan adanya
kondisi pandemi, dengan melihat kebutuhan pasar tanpa berpikir
panjang mereka mengeluarkan produk baru yaitu hand sanitizer
dengan melakukan promosi diberbagai tempat dan kalangan.
3.2.2 Keunikan/Spesifikasi Implementasi Pemasaran Produk
Herborist telah menjadi salah satu perusahaan lokal yang bergerak
di bidang personal care dengan cukup baik. Atribut produk yang meliputi
kualitas, fitur dan design sudah mencerminkan karakteristik Herborist
yang berorientasi dengan alam. Herborist merupakan salah satu brand
produk perawatan diri yang berorientasi pada alam dan herbal.
14

Kandungan bahan suatu produk tentu menimbulkan efek terhadap


penggunanya terlebih dari bahan kimia, oleh karena Herborist yang
memilih bahan utama alami sebagai produk lokal mampu menarik
perhatian masyarakat Indonesia.
Sejak awal munculnya Herborist hingga sekarang variasi produk
Herborist sudah beragam bahkan berkesinambungan antara satu produk
dengan yang lainnya. Berfokus pada personal care yang menjadi prioritas
permintaan masyarakat Indonesia Herborist mampu bertahan di pasaran
bahkan merebut top brand award sejak 2017. Tidak hanya melakukan
variasi dengan keunikan berupa aroma pada setiap produknya, tetapi
untuk mendominasi pasar Herborist mengusung tema edukasi pada
rumah produksinya yaitu di Omah Herborist. Melalui Omah Herborist
yang menjadi tempat produksi sekaliguas sebagai wisata edukasi bagi
konsumen yang berkunjung membuat produk Herborist semakin
dipercaya kealamiannya, termasuk pada pengelolaan limbah
produksinya. Produk yang dihasilkan tidak hanya diolah dari bahan alam
tetapi juga memiliki ciri khas berupa aroma yang enak dan nyaman
digunakan. Didukung oleh influencer baik dari mikro, makro hingga
mega influencer dan promosi media sosial yang menarik menjadikan
Herborist salah satu produk personal care terbaik di Indonesia.

3.3 PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4 (DAOP 4)

3.3.1 Profil PT Kereta Api Indonesia


Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan
pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di
Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron
Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan
oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische
Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435
mm. Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta
api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute
15

pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM


dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti
Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon
Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij
(SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean
Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij
(KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto
Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij
(MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg
Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh
(1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan
(1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan
Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan
jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928,
panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km
dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta
sepanjang 3.375 km.
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB)
Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik
pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan
antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun
1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara
Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga
lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi
Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna
mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah
mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa
angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api
16

(Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas,


PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.
3.3.2 Visi dan Misi PT Kereta Api Indonesia
- Visi : Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk
Indonesia
- Misi :
1) Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman,
efisien, berbasis digital, dan berkembang pesat untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
2) Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang
terintegrasi melalui investasi dalam sumber daya manusia,
infrastruktur, dan teknologi.
3) Untuk memajukan pembangunan nasional melalui
kemitraan dengan para pemangku kepentingan, termasuk
memprakarsai dan melaksanakan pengembangan
infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.
3.3.3 Logo PT Kereta Api Indonesia
Terinspirasi dari bentuk REL KERETA yang digambarkan dengan
garis menyambung ke atas pada huruf A, KAI diharapkan terus maju dan
menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi,
terpercaya, bersinergi, dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Dengan menggunakan typeface italic yang
dinamis dan di modifikasi pada huruf A menggambarkan karakter KAI
yaitu progresif, berfikiran terbuka, dan terpecaya. Grafik yang tegas
namun ramah dengan perbedaan warna pada huruf diharapkan dapat
mencerminkan hubungan yang harmonis dan kompeten antara KAI dan

Gambar 3. 2 Logo PT Kereta Api


Indonesia
17

seluruh pemangku kepentingan. Perpaduan antara warna biru tua yang


menunjang stabilitas, profesionalisme, amanah dan kepercayaan diri,
yang ditambah dengan aksen warna oranye, yang menunjukan
antusiasme, kreativitas, tekad, kesuksesan dan kebahagiaan.
3.3.4 Budaya PT Kereta Api Indonesia
Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai dan norma perilaku
yang diterima dan dipahami secara bersama oleh anggota organisasi
sebagai dasar dalam aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi
tersebut. Budaya perusahaan ini dapat menjadi pedoman anggota untuk
menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi
kedalam perusahaan sehingga masingmasing anggota organisasi harus
memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus
bertingkah laku atau berperilaku. Maka dengan pentingnya budaya
perusahaan ini, PT Kereta Api Indonesia juga menerapkan 5 nilai utama
yang menjadi budaya perusahaan mereka sepeti yang tertera dibawah ini.

Gambar 3. 3 Budaya Organisasi PT. Kereta Api


Indonesia
1. Integritas
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak
konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode
etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk
menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan
bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.
2. Profesioanal
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki
kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait
18

dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,


mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan kepada orang lain.
3. Keselamatan
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sifat
tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau
menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi
resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset
perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
4. Inovasi
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu
menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan
perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif
untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi
stakeholder.
5. Pelayanan Prima
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan
memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar
mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan
pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability
(Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan),
Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability
(Tanggungjawab).

3.4 Analisis Hasil Pengamatan Praktikum Lapang Pemasaran

3.4.1 Implementasi Bauran Pemasaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan bauran pemasaran


jasa pada unit angkutan barang yang mencakup 7P yaitu Product
(Produk), Price (Harga), Place (Tempat Distribusi), Promotion
(Promosi), People (Orang), Process (Proses), Physical Evidence (Sarana
Fisik) (Permatasari, 2020). Untuk menunjang kegiatan pemasaran PT
19

Kereta Api Indonesia (Persero) menyusun penerapan bauran pemasaran


jasa pada unit angkutan barang.

Penerapan Bauran Pemasaran PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada


unit angkutan barang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Product (produk)
Product (produk) merupakan unsur penting dalam penerapan
bauran pemasaran (marketing mix) karena unsur produk dapat
memenuhi kepuasan pelanggan. Strategi produk pada PT Kereta
Api Indonesia (Persero) yaitu dengan meningkatkan kualitas jasa
pengiriman terhadap barang yang akan dikirim oleh pengirim
barang. Dalam unit angkutan barang terdapat jenis-jenis produk
atau barang yang dapat diangkut menggunakan kereta api dengan
standart packing yang berlaku pada PT Kereta Api Indonesia
(Persero) yaitu:
a. Tumbuhan: Kemasan (packing) yang aman dan tidak
mengakibatkan kerusakan. Kerusakan pada tumbuhan
tidak mendapat jaminan klaim.
b. Hewan: Kandang hewan menggunakan standar pet cargo
yang sesuai dengan jenis hewan yang dikirim.
c. Motor: Wajib dilakukan packing. Wajib menyertakan
STNK asli yang berlaku, tangki kendaraan bermotor
wajib dalam keadaan kosong tanpa bahan bakar minyak.
d. Elektronik: Wajib dilakukan packing kayu dan bubble
wrap, ditandai dengan sticker “mudah pecah dan tanda
panah ke atas”
e. Obat-obatan: Wajib dilakukan packing kedap air dan
bubble wrap, pengirim wajib menyebutkan jenis obat
yang dikirim.
2. Price (Harga)
20

Tarif angkutan barang menggunakan kereta api berbeda-beda,


karena besaran tarif angkutan barang dihitung berdasarkan berat
barang yang diangkut serta jarak tempuh jauh dekatnya
pengiriman barang (sesuai ketentuan). Tarif angkutan barang
menggunakan kereta api hanya dihitung biaya angkut dari stasiun
awal sampai stasiun tujuan atau stasiun akhir dengan ditambah
PPN 10%. Biaya bongkar muat, packing atau lainnya tidak
termasuk dalam tarif angkutan barang. Tarif angkutan barang
dihitung perkilogram dikali berat barang yang akan dikirim, berat
minimum barang yaitu 5kg dan berat maksimum barang 100kg
dalam satu kali pengiriman.
3. Place (Distribusi)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang
mengelola distribusi dan memilih tempat dengan menawarkan
jasa angkutan barang yang bekerja sama dengan banyak
perusahaan ekspedisi. Relasi jalur kereta api angkutan barang
wilayah jawa digabungkan dengan stasiun yang beroperasi pada
setiap wilayah dalam pengiriman maupun pengangkutan barang.
Distribusi barang dapat dilakukan customer dengan mengirim
barang secara langsung ke loket.
4. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan komponen penting dalam penerapan bauran
pemasaran, karena pada komponen promosi jasa yang ditawarkan
unit angkutan barang akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat
dan diharapkan terciptanya ketertarikan langsung pada pelanggan
PT Kereta Api Indonesia (Persero). Promosi yang digunakan unit
Angkutan Barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah
Operasi 4 Semarang melalui beberapa macam antara lain:
a. Personal Selling (Penjualan Pribadi)
Dilakukannya pertemuan perwakilan konsumen dengan
junior manager angkutan barang di kantor unit angkutan
21

barang PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pertemuan


tersebut bertujuan untuk menarik calon pelanggan dengan
penawaran jasa angkutan barang pada “Rail Express” PT
Kereta Api Indonesia (Persero).
b. Publikasi (Publicity)
Publikasi yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia
(Persero) melalui media sosial twitter (KAI121) yang
memberikan informasi terbaru kepada masyarakat
mengenai info angkutan barang “Rail Express”.
c. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) belum menggunakan
bauran promosi metode pemasaran langsung pada unit
angkutan barang.
d. Iklan (Advertising)
Iklan yang digunakan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
menggunakan media sosial via Instagram (@kai121_).
e. Promosi Penjualan (Sales promotion)
Promosi lain yang digunakan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daerah Operasi 4 Semarang yaitu mengadakan
promosi mudik asik dengan pengiriman motor gratis
(MOTIS) menggunakan kereta api, promo tersebut
berlaku untuk para pemudik yang memiliki tiket mudik
kereta api, bis, travel dan pesawat. Jadi dalam promo
tersebut konsumen hanya membayar tiket transportasi
saja, sedangkan motor yang akan dikirim gratis tanpa
dipungut biaya apapun.
5. People (Orang)
Terdapat beberapa orang atau karyawan yang bekerja pada loket
“Rail Express” unit angkutan barang PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daerah Operasi 4 Semarang, akan dijelaskan sebagai
berikut:
22

a. Petugas Loket bertugas menerima formulir pengajuan


barang, formulir komplain, pemeriksaan awal barang
yang akan dikirim, menerbitkan bukti transaksi dan
dokumen angkutan.
b. Petugas Pemeriksa atau Checker bertugas memeriksa,
menimbang, dan mengukur volume barang yang akan
dikirim sesuai formulir pengajuan pengiriman barang,
memeriksa kelengkapan dokumen komplain dan
melengkapi data pendukung komplain.
c. Petugas Bongkar Muat adalah petugas PT Kereta Api
Logistik yang melakukan kegiatan operasional bongkar
muat dari dan ke dalam kereta bagasi dan atau gerbong
kereta.
d. Supervisor adalah petugas PT Kereta Api Logistik yang
bertugas menerima dokumen pengawalan, surat angkutan,
fisik barang, dan dokumen komplain serta membuat data
pendukung komplain untuk diserahkan kepada kepala
cabang PT Kereta Api Logistik.
e. Petugas Pengawas Barang adalah petugas PT Kereta Api
Logistik pengawalan barang pada kereta api tertentu
mulai dari stasiun asal sampai stasiun tujuan akhir kereta
api.
6. Process (Proses)
Alur dalam proses pengiriman dan penerimaan barang pada unit
angkutan barang “Rail Express” PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daerah Operasi 4 Semarang akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Customer menyerahkan barang secara langsung ke
stasiun loket barang “Rail Express”.
b. Customer mengisi formulir pengajuan pengiriman barang
dan menyerahkan kepada petugas loket barang.
23

c. Petugas melakukan pemeriksaan barang sebagai berikut:


- Standart packing yang sesuai.
- Penimbangan dan pengukuran berat barang.
d. Petugas loket menginput data formulir pengajuan
pengiriman barang dari hasil pemeriksaan keaplikasi
“Rail Express” dan mencetak bukti transaksi (dua copy)
dan stiker barang (sesuai jumlah barang).
e. Customer melakukan transaksi pembayaran dan
menerima bukti transaksi pengiriman, sementara bukti
transaksi lainnya disimpan oleh stasiun pengirim.
f. Petugas bongkar muat melakukan penempelan stiker pada
barang.
g. Menunggu kedatangan kereta api sesuai kereta
pengiriman barang yang akan dituju. Setelah kereta api
datang, dilakukan pemuatan barang ke dalam bagasi
kereta api sesuai stasiun tujuan pengiriman barang.
h. Proses perjalanan pengiriman barang.
i. Setelah sampai di stasiun tujuan, petugas bongkar muat
melakukan pembongkaran barang dari dalam bagasi
kereta.
j. Petugas loket menghubungi customer penerima bahwa
barang kiriman sudah datang dan dapat diambil dengan
menjelaskan tempat dan waktu pengambilan barang.
k. Petugas loket menyerahkan barang ke customer penerima,
dan mencatat penyerahan barang dibuku pengambilan
barang disertai paraf pengambilan barang.
7. Physical Evidence (Sarana Fisik)
Sarana fisik yang ada pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Daerah Operasi 4 Semarang tersedia ruang tunggu yang berada
di depan loket barang “Rail Express”, ruang tunggu bertujuan
untuk customer yang datang mengantar dan menunggu barang
24

yang sedang diperiksa petugas checker atau menunggu


petugas loket dalam menginput data pengiriman barang.
3.4.2 Keunikan/spesifikasi Implementasi Pemasaran Jasa
Berikuy ini merupakan implementasi pemasaran jasa pada PT Kereta Api
Indonesia Daerah Operasional 4 Semarang (DAOP 4) Semarang.
a. Khalayak sasaran yang dituju yaitu lingkup wisatawan, dengan
khalayak primer dan sekunder. Khalayak primer yakni pengunjung
stasiun terutama Stakeholder atau wisatawan yang jarang dating ke
semarang, Sedangkan khalayak sekunder merupakan pengguna
sarana stasiun.
b. Target sasaran adalah dewasa laki-laki dan perempuan yang masuk
dalam kategori dewasa awal. Deangan karakteristik memiliki postur
tubuh tinggi rata-rata 155-180.
c. Memiliki keunggulan dimana keunikan bangunannya serta sebgaai
stasiun besar disemarang. Hal ini dapat menjadi magnet bagi
pengunjung yang setiap tahunnya meningkat. Selain itu, hal ini juga
mendukung visi misi kota lama sebagai pemikat wisatawan yang
berkunjung sehingga dengan meningkatkan jumlah pengunjung
setiap tahunnya mampu diikuti dengan peningkatan pelayanan dari
pihak KAI.
d. Memiliki gaya visual yang diaplikasikan pada desain informasi,
dengan gaya yang informatif dan inovatif dengan mengandung unsur
edukasi dan budaya jaman colonial
e. Dapat melayani pembelian tiket 3 jam sebelum pemberangkatan
f. Memiliki KAI Access yaitu aplikasi yang dapat melakukan
pemesanan tiket secara online
25

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Praktikum Lapang Pemasaran merupakan bentuk observasi pada dunia
industri terkait kegiatan pemasaran pada perusahaan swasta maupun negeri
yang bergerak dalam bidang jasa maupun produk. Kami mengunjungi 2
perusahaan yaitu PT Victoria Care Indonesia Tbk. Dan PT Kereta Api
Indonesia DAOP 4 Semarang.
PT Victoria Care adalah perusahaan manufakturing dan distribusi yang
bergerak di bidang kosmetik, toiletris dan perawatan kesehatan yang telah
berdiri sejak tahun 2006. PT. Victoria Care Indonesia Tbk didirikan pada tahun
2007 dengan pabrik yang berlokasi di kota Semarang – Ibukota Jawa Tengah,
dan telah menerima Sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP) dari
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia atau
NADFC). Sedangkan PT. Kereta Api (persero) adalah sebuah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi pengankutan
penumpang dan barang, negosiasi dan peti kemas menggunakan Kereta Api
sebagai sarana. PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) 4
Semarang merupakan salah satu bagian dari PT. Kereta Api Indonesia yang
mengatur tentang perkeretaapian di daerah Semarang - Cepu serta memiliki
pengawasan terhadap perlintasan perkeretaapian yang berawal dari kota
Semarang hingga perbatasan Tegal.

4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk PT Victoria Care Indonesia Tbk
Herborist telah menjadi salah satu perusahaan lokal yang bergerak
di bidang personal care dengan cukup baik. Atribut produk yang meliputi
kualitas, fitur dan design sudah mencerminkan karakteristik Herborist
yang berorientasi dengan alam. Begitu pula dengan promosi media sosial
yang menunjang keputusan pembelian konsumen, hanya saja
26

kedepannya perusahaan harus lebih mengelola influencer untuk


memberikan pengaruh minat dan keputusan pembelian konsumen karena
tidak dapat dipungkiri bahwa peran influencer diera sekarang cukup
penting. Kunjungan yang dilakukan ini memiliki banyak keterbatasan
baik tempat, waktu maupun data.
4.2.2 Saran Untuk PT Kereta Api Indonesia
PT. KAI (Persero) DAOP 4 Semarang disarankan untuk melakukan
pemeriksaan pada fasilitas kereta api secara berkala untuk menghindari
kerusakan dan mengantisipasi kecelakaan. Selain itu, fasilitas pada
stasiun khususnya stasiun kecil juga harus diperhatikan oleh PT. KAI
(Persero) DAOP 4 Semarang.
27

DAFTAR PUSTAKA
Herliyana, Harnida, M., & Basuki. (2020). PENGARUH BAURAN PEMASARAN
4P (Product, Price, Place, Promotion) TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PADA PRODUK KOSMETIK WARDAH (Studi ….
http://eprints.uniska-bjm.ac.id/1401/

Permatasari, Y. A. (2020). Penerapan Bauran Pemasaran Unit Angkutan Barang PT


Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta. Laporan Magang
Universitas Islam Indonesia, 21(1), 1–9.

Rahmawan, G., & Setyorini, D. (2021). Pengaruh Produk, Influencer dan Strategi
Promosi Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Herborist. Jurnal
Doktor Manajemen (JDM), 4(1), 78. https://doi.org/10.22441/jdm.v4i1.12110

https://vci.co.id/en/tentang-vci/

http://eprints.undip.ac.id/75433/3/BAB-2.pdf

https://kc.umn.ac.id/17223/4/BAB_II.pdf

https://amp.kontan.co.id/news/victoria-care-vici-hadirkan-kawasan-wisata-
edukasi-oemah-herborist-bali

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10851/zaqiah%20yasfi%2014
321152%20skripsi%20pdf.pdf?sequence=2&isAllowed=y

https://tengakarta.wordpress.com/2009/06/22/keunikan-kereta-api-indonesia/
28

Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
1. Kunjungan ke Oemah Herborist (PT Victoria Care Indonesia, Tbk)
29

2. Kunjungan Ke PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 4 (DAOP 4)

Anda mungkin juga menyukai