Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PT.Victoria Care Indonesia


Blok 5A No Jalan Gatot Subroto 8 Krapyak, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50181

Oleh :
Ayu Martia
420006

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO
SEMARANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

PT.Victoria Care Indonesia


Blok 5A No Jalan Gatot Subroto 8 Krapyak, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50181

Disusun sebagai salah satu syarat wajib dalam Program Studi S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang

Ayu Martia
420006

Semarang, 19 Januari 2023


Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi S1 Farmasi Dosen Pembimbing,

Apt., Dra, Tunik Saptawati M.Si.,Med Apt. Silvy Aldila M.Farm


NIDN. NIDN.-
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Batasan Masalah............................................................................................5
1.4 Tujuan............................................................................................................6
1.5 Manfaat Penulisan..........................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN..................................7
2.1 Waktu dan Pelaksanaan.................................................................................7
2.1.1 Waktu Pelaksanaan.................................................................................7
2.1.2 Lokasi Pelaksanaan.................................................................................7
2.2 PT.Victoria Care Indonesia............................................................................7
2.2.1 Profil Perusahaan....................................................................................7
2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan........................................................................8
2.2.3 Brand dan Produk Perusahaan................................................................8
2.2.4 Struktur Organisasi.................................................................................9
2.3 Aspek Produksi..............................................................................................9
2.3.1 Penimbangan...........................................................................................9
2.3.2 Mixing...................................................................................................10
2.3.3 Filling....................................................................................................10
2.3.4 Packing..................................................................................................10
2.4 Manajemen Persediaan dan Logistik...........................................................11
2.5 Aspek Quality Control (QC)........................................................................11
2.6 Pengembangan Produk, Riset dan Inovasi...................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Kosmetik adalah jenis produk farmasi yang digunakan untuk
meningkatkan penampilan seseorang dengan menyembunyikan cacat,
menyegarkan kulit, dan mengubah bentuk tubuh. Pengetahuan tentang
seluruh proses penciptaan produk farmasi, dari pengiriman bahan baku
hingga pengujian untuk kemurnian hingga pemasaran dan distribusi, sangat
penting bagi siapa pun yang bekerja di industri perawatan kesehatan. Ini
termasuk menjadi apoteker, yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan
yang luas. Memahami dinamika industri kosmetik sebagai sumber pasokan
pertanian tidak diragukan lagi akan menjadi pengalaman belajar yang
berharga bagi siswa farmasi.

Setiap siswa diminta untuk berpartisipasi dalam kursus pada topik


kosmetik jika diajarkan dari perspektif berbasis pengetahuan. Selain itu, ada
alat-alat scholastic seperti rumus untuk aspek teknis sediaan padat, di mana
sediaan Padat, seperti bedak padat dan bedak tabur, dianggap sediaan
kosmetik. Serum, balm bibir, dan parfum hanyalah beberapa contoh produk
yang mungkin diklasifikasikan sebagai sediaan kosmetik, yang dibahas secara
rinci dalam materi teknis yang disebutkan di atas.

I.II Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diperoleh berdasarkan uraian diatas adalah
bagaimana praktik kerja lapangan yang dilakukan di PT. Victoria Care
Semarang?

I.III Batasan Masalah


Batasan masalah yang diterapkan dalam pembuatan laporan ini
adalah pembahasan yang dilakukan hanya mengenai proses produksi
pengemasan dan control kualitas yang dilakukan di PT. Victoria Care
Indonesia.
I.IV Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan laporan ini dapat
diuraikan sebagai berikut antara lain :

1. Agar dapat menyelesaikan tugas akhir dalam program praktik kerja


lapangan
2. Menyusun suatu dokumentasi dalam bentuk tulisan sehingga
pengalaman dan berbagai pembelajaran yang diperoleh dapat dipelajari
dan dijadikan pedoman di masa yang akan datang.

I.V Manfaat Penulisan


1. Menambah wawasan penulis dalam memahami proses pembuatan
kosmetik standar di Indonesia
2. Dapat dijadikan sebagai suatu pedoman maupun acuan mengenai
mekanisme pembuatan kosmetik standar di Indonesia
BAB II
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

II.I Waktu dan Pelaksanaan


II.I.a Waktu Pelaksanaan

Praktik Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilakukan pada hari rabu


tanggal 17 Februari 2023 yang dilaksanakan pada pukul 09:00 WIB
hingga 11:30 WIB.

II.I.b Lokasi Pelaksanaan

Program Praktik Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilakukan di


industry kosmetik PT Victoria Care Indonesia. Tbk yang beralamat di
jalan gatot subroto No.8 Blok 5A Kawasan Industri Candi Semarang Jawa
Tengah

II.II PT.Victoria Care Indonesia


II.II.a Profil Perusahaan

Perusahaan Victoria Care diketahui sebagai perusahaan dengan


beberapa kegiatan usaha utama yang diantanranya dapat diuraikan sebagai
berikut :

1. Usaha Industri Kosmetik (termasuk pasta gigi)


2. Industri Sabun dan Bahan Pembersih Rumah Tangga
3. Pedagang besar Kosmetik dan ;
4. Pedagang besar alat laboratorium, farmasi dan
kedokteran. (PT Victoria Care Indonesia, 2020).
Berdasarkan cacatam peristiwa penting, PT Victoria diketahui
sebagai salah satu industry yang telah tersertifikasi GMP pada tahun 2008.
Sementara herborist, yang menjadi lokasi utama proses PKL berasal dari
merk lulur tradisional yang telah diproduksi pada tahun 2009.
PT. Victoria care merupakan anak perusahaan dari PT. Gemilang
Tunggal Prakarsa dan PT. Sukses Sejati Sejahtera/dengan direktur yakni
Billy Hartono Salim dan Luhur Dino Herlambang sebagai Komisaris
Utama Perusahaan. Pada tahun 2020 lebih tepatnya pada tanggal 31 juli
perusahaan ini telah mempekerjakan setidaknya 2.155 karyawan
perusahaan dengan 50% dari seluruh karyawan merupakan karyawan
berusia produktif (21-30 tahun) dan bekerja pada bagian operasiona.
Perusahaan ini juga memiliki beberapa cabang yang tersebar di
beberapa lokasi yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. kantor pusat berada di Puri Indah Financial Tower lantai 10-11.

2. kantor cabang Jakarta barat Komplek pergudangan semanan


Megah Jl Daan Mogot KM. 18 Blok D No 5

3. kantror cabang bandung, Bumi Panyileukan RT 001 RW 008


Cipadung Kidul, Bandung Jawa Barat.

4. Cabang Semarang, Kawasan Industri Candi jl gatot Subroto


blok 5A No. 10.

II.II.b Visi dan Misi Perusahaan


II.II.b.I Visi Perusahaan
Visi dari perusahaan ini adalah “Menjadi Perusahaan
Kosmetik dan toiletries yang terbaik di asia.”
II.II.b.II Misi Perusahaan
Misi dari perusahaan ini adalah “ Menciptakan produk
kosmetik dan toiletris yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat
serta mudah didapatkan, berlandaskan nilai-nilai Perseroan”.
II.II.c Brand dan Produk Perusahaan

Didirikan pada tahun 2006, lini produk inti Victoria Care meliputi
dua belas label berikut: Herborist adalah merek yang paling terkenal dari
perusahaan yang menjual produk herbal tradisional; itu berbasis di daerah
Kewanee dan menawarkan zaitun (castor) minyak, kulit sabun (beras), dan
sage (sere). Ada banyak jenis produk aloe vera yang tersedia, dari mint
tubuh hingga parfum hingga aroma alami. Perusahaan Miranda Miranda
menjual berbagai macam produk perawatan rambut, seperti vitamin
rambut, shampo, kondisioner, masker, salep, dan bahkan krim. Victoria
adalah perusahaan yang menjual berbagai peralatan toilet, termasuk
parfum, balm aftershave, lotion tangan dan tubuh, dan bahkan krim mandi.

Sixtence adalah perusahaan yang menjual produk yang dirancang


untuk membersihkan pakaian wanita. Iria adalah perusahaan yang menjual
aksesoris untuk barang-barang rumah tangga dan perawatan pribadi yang
terbuat dari cendawan gula kambing. Produk seperti masker wajah,
pembersih wajah, dan perbaikan kecantikan dijual oleh perusahaan yang
dikenal sebagai Nuface. Produk dari ritel yang menjual hal-hal seperti
produk perawatan rambut dan alat styling, dengan asumsi bahwa mereka
akan digunakan oleh profesional dengan rambut halus.

II.II.d Struktur Organisasi

Gambar II.1. Gambar Struktur Perusahaan PT. Victoria Care Indonesia

II.III Aspek Produksi


Berdasarkan prosesnya aspek produksi dibagi atas 4 bagian besar
yang meliputi :

II.III.a Penimbangan
Proses penimbangan dilakukan sebagai awal proses
formulasi produk, dimana dilakukan dengan mengacu kepada formula
standar dalam system yang tertuang dalam Batch Record card (BRC) dan
dalam setiap tahap penimbangan dilakukan cek oleh petugas Quality
Control untuk menjamin dan memastikan kebenaran dan jumlah bahan
yang ditimbang.

II.III.b Mixing

Proses mixing adalah proses pencampuran bahan bahan sesuai


dengan standar proses yang tertuang di dalam BRC, mulai dari urutan
pencampuran, proses pemanasan jika diperlukan sampai dihasilkan produk
yang homogen, dan semua tahap proses tersebut diawasi oleh petugas
Quality Control (“QC”) untuk memastikan dan menjamin produk setengah
jadi yang dihasilkan sesuai standar yang ditetapkan. Proses ini sangat
kritikal sehingga perlu pengawasan ketat dan cek laboratorium sebelum
dilanjutkan ke proses berikutnya.

II.III.c Filling

Proses filling dan capping adalah proses pengisian kedalam


kemasan sesuai standar yang tertuang dalam BRC, mulai dari urutan
proses sampai selesainya tahap pengisian sampai penutupan yang mengacu
kepada standar yang ditetapkan. Proses ini dilakukan setelah ada release
dari QC dan setiap tahap pengisian dilakukan pengawasan oleh QC untuk
menjamin isi produk sesuai standar yang ditetapkan baik kebenaran isi,
jumlah dan kejernihan produk. Sebelum dilakukan proses ini maka
kemasan yang akan dilakukan pengisian dilakukan labelling terlebih
dahulu, sehingga proses pengisian sesuai dan tepat dengan kemasan yang
diperlukan.

II.III.d Packing

Proses pengemasan adalah proses akhir dari proses produksi.


Aktivitasnya adalah melakukan proses pengemasan sekunder sesuai
dengan standar yang ditetapkan yang tertuang dalam BRC, dan prosesnya
diawasi oleh QC agar kemasan sekunder yang digunakan sesuai dengan
produknya serta jumlah per karton sesuai dengan standar yang ditetapkan.
II.IV Manajemen Persediaan dan Logistik
Perseroan mempertahankan tingkat persediaan bahan baku yang
bervariasi jumlahnya, tergantung pada rencana penjualan, jenis bahan baku,
sumber pasokan, dan lokasi pabrik.

Perusahaan juga memiliki standar khusus bagi setiap persediaa dan


logistic dari segi bahan sehingga kondisi dari setiap produk yang diproduksi
oleh PT. Victoria Care Indonesia memiliki kualitas produk yang konsisten
sehingga mampu mempertahankan eksistensi produk dan kualitas produk
secara kontinyu.

Persediaan barang jadi Perseroan terdiri dari produk yang akan


dikirimkan kepada atau diambil oleh distributor Perseroan. Perseroan
membuat estimasi volume produksi untuk barang jadi dan mempertahankan
tingkat persediaan berdasarkan perkiraan penjualan Perseroan. Perseroan
memantau dan menilai kinerja penjualan produk yang terkait dengan ketat
sehingga Perseroan dapat menyesuaikan bauran produk dan rencana produksi
yang terkait. Perseroan biasanya mempertahankan tingkat persediaan yang
aman untuk barang jadi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasokan.

Semua produk jadi Perseroan dikirim dari pabrik ke pergudangan


Perseroan kemudian akan dilakukan pengiriman untuk memenuhi pesanan
mitra ritel dan outlet-outlet Perseroan. Untuk pesanan internasional, produk
Perseroan dikirim ke pelabuhan Jakarta untuk kemudian dikirim ke
distributor internasional Perseroan di masing-masing negara.

II.V Aspek Quality Control (QC)


Perusahaan Quality Control PT. Victoria Care Indonesia memiliki
suatu ruangan khusus untuk bagian Quality Control dengan pekerja yang
memenuhi aspek kepatuhan terhadap kualitas dan peraturan yang berlaku
segga program control kualitas produk menjadi lebih komperhensif yang
kemudian berimplikasi pada visibilitas kualitas produk yang dihasilkan mulai
dari saat bahan dating hingga terbentuk produk jadi selama proses produksi.
Semua bahan baku dan komponen kemasan, yang disuplai pihak
ketiga semua dilakukan inspeksi incoming saat kedatangan sesuai dengan
standar pemerikasaan dan untuk produk jadi, dilakukan pengujian
kompatibilitas dan stabilitas. Tim pengembangan produk Perseroan juga
menyelesaikan pengujian produk jadi secara berkala melalui tahap
pengembangan produk. Perseroan juga bekerja sama dan telah mendapatkan
sertifikat GMP Kosmetik (CPKB) dan ijin edar dari BPOM (Badan
Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia) terkait kepatuhan
terhadap semua proses produksi untuk menjamin mutu produk Perseroan.
Selain itu Perseroan juga telah mendapatkan sertifikasi Halal dari LPPOM
MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat Obatan dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia) dimana hal ini sangat penting mengingat mayoritas
penduduk Indonesia merupakan Muslim. Sehingga dengan adanya sertifikasi
CPKB dari BPOM dan MUI membuat kepercayaan konsumen terhadap
kualitas produk Perseroan meningkat

II.VI Pengembangan Produk, Riset dan Inovasi


Perseroan secara berkesinambungan melakukan inovasi dan
pengembangan produk untuk memenuhi perubahan kebutuhan dan selera
pelanggan. Perseroan memantau tren inovasi produk dengan saksama melalui
pengujian dan analisis berkesinambungan atas selera dan preferensi
kastemer/konsumen serta produk-produk baru yang dipasarkan para pesaing
Perseroan dan berupaya memberikan respons yang tepat waktu atas tren
tersebut. Perseroan mengandalkan studi konsumen, kuesioner, riset pasar,
wawancara kelompok dan umpan balik dari konsumen ritel untuk membantu
mempercepat laju penggunaan produk dan tekonologi Perseroan oleh
pelanggan.

Proses pengembangan produk dan riset saat ini dilakukan oleh tim
riset dan pengembangan produk internal berdasarkan suatu kerangka kerja
pengembangan produk yang terstruktur rapi dan ketat. Tim riset dan
pengembangan menggunakan masukan yang diberikan oleh bagian
pemasaran dan penjualan untuk mengidentifikasi peluang-peluang baru di
industri. Perseroan mempertimbangkan budaya dan gaya hidup lokal yang
beragam sebelum mengembangkan produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasar Perseroan. Perseroan juga senantiasa mengevaluasi pasar
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai tren yang sedang
digandrungi pasar, dan meninjau desain kemasan, iklan dan presentasi
produk-produk Perseroan yang telah ada untuk mengidentifikasi perbaikan
dan optimisasi yang mungkin dapat dilakukan.

Mengingat kebutuhan konsumen senantiasa berubah, Perseroan


bekerja keras untuk tetap selangkah lebih maju dari perkembangan kebutuhan
konsumen dan untuk memperkenalkan produk-produk yang inovatif secara
berkesinambungan. Setiap pengembangan produk baru harus melalui
berbagai standar pengujian sebelum mendapatkan formula dan persetujuan
registrasi oleh BPOM.

Tim inti riset dan pengembangan (“R&D”) Perseroan terdiri dari


beberapa tenaga ahli di bidangnya dan juga diperkuat oleh tenaga lulusan
farmasi dan juga apoteker yang memang berpengalaman di bidang riset
produkproduk kosmetik dan perawatan tubuh. Tim R&D Perseroan berhasil
menciptakan konsep sabun mandi batang berbahan alami seperti beras, sere,
aloe vera, dan zaitun. Selain itu tim R&D Perseroan juga di tahun 2020
berhasil menciptakan terobosan dalam pembuatan produk berbasis kesehatan
dan antiseptic, terbukti Perseroan dengan sukses mengeluarkan produk
parfum antiseptic yang belum dimiliki oleh kompetitor Perseroan dan bukan
hanya itu, Perseroan juga menjual produk parfum antiseptic untuk helm dan
juga untuk perlengkapan sholat, yang mana hal ini belum dilakukan oleh
kompetitor.

Tim R&D Perseroan juga rutin mengadakan FGD (Focus Group


Discussion), baik itu di jalankan sendiri oleh Perseroan maupun berkerjasama
dengan supplier mitra kerja Perseroan seperti dengan supplier pemasok
parfum (Fragrance House) maupun dengan supplier bahan baku. Perseroan
secara rutin mendapatkan informasi terkini mengenai trend bahan baku
maupun trend produk dari berbagai negara baik di Asia, Eropa, maupun
Amerika, sehingga team R&D dan Marketing dapat bersama-sama mengolah
data dan informasi yang diperoleh untuk di implementasikan menjadi produk
baru untuk Perseroan. Selain itu, team R&D selalu rutin melakukan penelitian
akan bahan-bahan baku alami yang ada di Indonesia yang dapat dijadikan
salah satu bahan baku untuk pengembangan produk-produk kosmetik dan
perawatan tubuh yang dimiliki Perseroan dengan cara mengutus team R&D
untuk mengikuti seminar-seminar dan juga menghadiri pameran-pameran di
dalam dan luar negeri untuk melihat trend produk dan juga hal-hal yang baru
dari bahan baku yang bisa di kembangkan untuk kebutuhan internal
Perseroan. Biaya yang telah dikeluarkan Perseroan untuk kegiatan riset dan
pengembangan adalah sebesar Rp2.826.127.516, Rp4.315.783.884 dan
Rp11.976.089.921 masing-masing pada tahun 2017, 2018 dan 2019
BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Berdasarkan hasil penguraian tulisan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa aspek produksi, dibagi dalam 4 bagian besar yag meliputi
penimbangan, mixing, filling hingga packing. Adapun untuk mempertahankan
kualitas PT Victoria Care diketahui memiliki operator Quality Control
sementara divisi RnD bertugas dalam riset pengembangan dan inovasi produk.

III.II Saran
Selain aspek produksi perlu adanya pembahasan mengenai sanitasi
dan hygen yang meliputi IPAL, prosedur tetap saat memasuki wilayah
tertentu dimana beberapa hal ini tidak disampaikan pada saat dilakukan
proses Praktik Kerja Lapangan yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

PT Victoria Care Indonesia . (2021). Annual Report PT Victoria Care Indonesia


Tahun 2021. Jakarta: PT. Victoria Care Indonesia.
PT Victoria Care Indonesia. (2020). Prospektus Initial Public Offering VICI.
Semarang: PT. Victoria Care Semarang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai