DI
PT.VITAPHARM
PT.HERBORIS BEAUTY
UPT.MATERIA MEDIKA
DISUSUN OLEH :
ENY YULANDARI
NPM.17.4101.48401.0.031
i
LEMBAR PENGESAHAN
PT.VITAPHARM
PT.HERBORIS BEAUTY
UPT.MATERIA MEDIKA
Disusun Oleh :
NPM : 1741014840100031
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
MENGETAHUI,
2019/2020
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan curahan rahmat-Nya jualah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan
Lapangan ini berlangsung selama kurang lebih 1 minggu yang dimulai dari tanggal
lepas dari bantuan dan doa dari keluarga, bimbingan, dan dukungan dari banyak
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang diberikan selama maupun
setelah pelaksanaan Kunjungan Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, pada
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan bantuan
2. Erna Prihandiwati, S.F., M.Farm., Apt selaku Direktur Akademi Farmasi ISFI
Banjarmasin.
3. Pimpinan beserta seluruh staff dan karyawan PT. Kimia Farma Watudakon.
iii
7. Dwi Rizki Febrianti, M.Farm., Apt selaku Dosen Pembimbing Kunjungan Kerja
Lapangan.
(KKL) Industri.
(KKL) Industri.
10. Semua rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dan saran sehingga
Tak ada laut yang tak bergelombang dan tak ada yang sempurna di dunia
ini, begitu pula dengan laporan KKL ini banyak kekurangan dan jauh dari
kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini bisa lebih baik lagi.
pengetahuan dan informasi bagi seluruh pembaca pada umumnya dan penyusun
terdapat salah kata baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Terimakasih.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN LAPORAN ........................................................................... i
1.2.Tujuan ........................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................... 10
2.1.e.Produksi ................................................................................................ 16
v
2.1.l. Unit Pemasaran .................................................................................... 23
2.1.m.Pengolahan Limbah............................................................................. 23
vi
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 82
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Obat merupakan salah satu hal
kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Obat adalah bahan atau zat yang
berasal dari tumbuhan, hewan, mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat
digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau
dan nyawa manusia, maka obat harus memiliki kualitas yang baik dan bermutu,
Produksi obat adalah salah satu kegiatan dari sebuah industri farmasi. Obat
yang dihasilkan harus sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaannya,
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi) dan
tidak menimbulkan resiko yang membahayakan karena tidak aman, mutu rendah
atau tidak efektif. Industri farmasi harus memperhatikan setiap aspek yang
berhubungan dengan mutu dan keamanan obat. Pembuatan obat terdiri dari
terhadap mutu obat, begitu juga dengan bahan-bahan dan peralatan yang
berkontak langsung dengan bahan obat. Oleh karena terdapat banyak resiko yang
dapat mempengaruhi mutu dan keamanan obat, maka dalam pembuatan obat-
obatan industri farmasi diatur dalam keputusan menteri yang dituang dalam Surat
1
2
Februari 1988 untuk mewujudkan standar kualitas produk obat berupa kebijakan
yang baik, terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
kefarmasian yang luas agar CPOB dapat diterapkan dengan sempurna, merupakan
kelayakan dasar untuk menerapkan jaminan mutu dan keamanan yang diakui
Oleh karena itu, keberadaan apoteker dalam industri farmasi minimal berjumlah
tentang obat, seorang apoteker harus mempunyai standar kompetensi tertentu agar
dapat menjamin konsistensi kualitas mutu industri farmasi dan produk farmasi di
3
program PKL (Praktik Kerja Lapangan) di industri farmasi. Diharapkan dari PKL
ini dapat mengetahui seluk beluk industri farmasi dan segala hal yang menyangkut
farmasi, baik dari sisi manajerial maupun pengetahuan tentang peran strategis
1.2. Tujuan
penerapan CPOB, CPKB di PT. Martina Berto dan PT. Sinde Budi
Sentosa.
1.3. Pengertian-Pengertian
1. Industri Farmasi
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri
3. Perbekalan Farmasi
farmasi adalah perbekalan yang meliputi obat, bahan obat, obat asli
4. Bahan Baku
SK. Menkes No. 245 / Menkes /SK /V / 1990 Bahan baku adalah semua
5. Bahan Obat
tentang Industri Farmasi. Bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat
5
6. Karantina
Karantina adalah status bahan atau produk yang dispisahkan secara fisik
7. Pengemasan
8. Produk Ruahan
Produk ruahan adalah tiap bahan-bahan yang telah selesai diolah dan
9. Produk Antara
Produk antara adalah tiap bahan atau campuran bahan yang masih
memerlukan satu atau lebih tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi
14. Obat
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
berlaku di masyarakat.
17. Kosmetik
bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut
18. Produksi
19. Pengemasan
POM,2003).
21. Sanitasi
22. Bets/Batch
Bets atau batch adalah sejumlah obat yang mempunyai sifat dan mutu
yang seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu
Nomor Bets / batch adalah penandaan yang terdiri dari angka atau huruf
suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
DAN PEMBAHASAN
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1817. Sebelumnya,
nama pertama perusahaan ini yaitu NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.
Pada tahun 1916, ditemukan sumber air panas oleh masyarakat Bekucuk,
AR. Van Faber tertarik melakukan penelitian terhadap sumber air panas
10
11
yang memproduksi obat jadi dan obat herbal, yodium, kina serta produk-
6. Plant Banjaran.
salah satu unit produksi milik PT. Kimia Farma (Persero) yang menjadi
manufaktur iodium, produk lain yang juga dihasilkan dari PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk. Plant Watudakon ialah sediaan kapsul lunak, salep/krim dan
menganugrahkan peringkat biru pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant
umum.
d. Laboratorium Mikrobiologi.
Visi :
Misi :
profesional.
manajemen baik CPOB, SMK3, ISO 9001, ISO 14001, HAS 23000, CSR
dibangun diatas tanah seluas seluas 5,8 hektar yang terletak di Desa Jombok,
gedung untuk produksi Cairan Obat Luar, produksi Semi Solid, dan
mutu tidak diperbolehkan sebagai jalur lalu lintas bagi personil yang
2.1.e.Produksi
5. Bahan yang diterima dan produk jadi hendaklah dikarantina secara fisik atau
6. Produk antara dan produk ruahan yang diterima hendaklah ditangani seperti
7. Semua bahan dan produk jadi hendaklah disimpan pada kondisi seperti yang
telah ditetapkan.
atau bergantian dalam ruang kerja yang sama kecuali tidak ada risiko terjadi
10. Produk dan bahan hendaklah dilindungi terhadap pencemaran mikroba atau
11. Bila bekerja dengan bahan atau produk kering, hendaklah dilakukan
tindakan khusus untuk mencegah debu timbul serta penyebarannya. Hal ini
menyebabkan sensitisasi.
12. Selama pengolahan, semua bahan, wadah produk ruahan, peralatan atau
mesin produksi dan bila perlu ruang kerja yang dipakai hendaklah diberi
label atau penandaan dari produk atau bahan yang sedang diolah, kekuatan
(bila ada) dan nomor bets. Bila perlu, penandaan ini hendaklah juga
13. Label pada wadah, alat atau ruangan hendaklah jelas, tidak berarti ganda
dan dengan format yang telah ditetapkan. Label yang berwarna sering kali
14. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan pipa penyalur dan alat lain
untuk transfer produk dari satu ke tempat lain telah terhubung dengan benar.
18
tertulis dari kepala bagian Pemastian Mutu dan bila perlu melibatkan bagian
Pengawasan Mutu.
16. Akses ke fasilitas produksi hendaklah dibatasi hanya untuk personil yang
berwenang.
yodiurn dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama
pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak "Yodiol" yang
mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak,
1. Iodine povidone yang berukuran 30 ml, 60 ml, 300 ml, 1000 ml.
PKRT)
4. Eugenol
Jakarta. BUMN Branding and Marketing Award 2018 merupakan ajang untuk
Adapun tiga penghargaan yang diterima Kimia Farma pada sektor agro,
CPOB adalah:
telah ditetapkan
20
2. Tahap proses yang kritis dalam pembuatan, pengawasan proses dan sarana
4. Prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan bahasa yang
jelas, tidak bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada sarana
yang tersedia
dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar benar dilaksanakan dan
jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
mutu obat
10. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu
Makanan, 2013).
maka Industri farmasi harus membuat obat agar memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi) dan tidak menimbulkan risiko yang
membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif.
mencapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan sistem
Pemastian Mutu yang didesain secara menyeluruh dan diterapkan secara benar serta
menginkorporasi Cara Pembuatan Obat yang Baik termasuk Pengawasan Mutu dan
ketersediaan personil yang kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang
cukup dan memadai. Tambahan tanggung jawab legal hendaklah diberikan kepada
kepala Manajemen Mutu. Dalam unsur manajemen mutu, sistem mutu yang tepat
kepastian dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga produk (atau jasa
2.1.j. Personalia
sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar. Oleh
sebab itu industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan personil yang
terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap
personil hendaklah memahami prinsip CPOB serta memperoleh pelatihan awal dan
produksi dan pengawasan mutu industri farmasi memenuhi kriteria Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB). Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk
terdiri dari sekurang kurangnya tiga orang yang ahli dibidang pekerjaannya dan
paham mengenai CPOB. Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara independen dan
rinci oleh petugas yang kompeten dari perusahaan. Inspeksi diri hendaklah
dilakukan secara rutin, di samping itu, pada situasi khusus, misalnya dalam hal
terjadi penarikan kembali obat jadi atau terjadi penolakan yang berulang. Semua
23
saran untuk tindakan perbaikan supa ya dilaksanakan. Prosedur dan catatan inspeksi
diri hendaklah didokumentasikan dan dibuat program tindak lanjut yang efektif.
Kegiatan pemasaran produk Kimia Farma didukung lebih dari 450 field
forces untuk seluruh lini yang tersebar di wilayah Indonesia, yang terdiri dari
2.1.m.Pengolahan Limbah
2 yaitu pemeriksaan fisika dan kimia. Pemeriksaan fisika meliputi jumlah padatan
Demand).
18November 2019, Waktu 09.30 s/d selesai 12.30, Tempat PT. Kimia Farma
Timur. Kimia Farma memiliki 5 (lima) fasilitas produksi yang tersebar di 5 (lima)
kota di Indonesia. Kelima fasilitas produksi tersebut telah mendapat sertikat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Salah satuya adalah Kimia Farma Plant
fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop
Dari hasil kunjungan tempat pertama yang kami liat adalah sebuah sumur
cara mengisolasi iodium dari senyawa garam iodida (I - ) yang terlarut dalam air
tanah (brine) melalui 2 tahapan yaitu adsorbsi dan oksidasi. Iodium kristal yang
terbentuk, diproses lanjut menjadi senyawa garam lainnya seperti Kalium Iodat.
lingkungan. Uap iodium dapat menimbulkan iritasi atau luka bakar pada saluran
menyebabkan kerusakan permanen atau buta. Selain itu sifat korosif terhadap
logam dapat menyebabkan bangunan dan peralatan yang cepat keropos dan rusak.
Selain itu uap iodium PT.Kimia Farma Watudakon dapat merusak tanaman tebu
masyarakat yang berada sekitar pabrik proses produksi di PT. Kimia Farma Plant
Watudakon, dengan cara mereaksikan gas iodium yang teremisi dengan larutan
yang terbentuk dapat mereduksi emisi gas iodium dan larutan itu dapat diproses
kembali untuk diambil iodiumnya. Tesis akan mengkaji upaya reduksi gas iodium
yang berpotensi terjadinya pencemaran udara dan penangkapan emisi gas Iodium
kemudian berjalan sedikit melihat beberapa gedung produksi yang ada diplant kali
25
ini untuk kegiatan produksi dibagi menjadi 3 gedung secara terpisah meliputi
gedung untuk produksi Cairan Obat Luar, produksi Semi Solid, dan produksi
sebagai jalur lalu lintas bagi personil yang tidak bekerja di area tersebut. Tata
dilakukan di area yang saling berhubungan antara satu ruangan dengan ruangan
lain mengikuti urutan tahap produksi dan menurut kelas kebersihan yang
ruangan yang tidak beraturan. Sedangkan ruang asisten manager (Asman) dan
Pada akhir tahun 1961, Haji Muhammad Husein Alhamid, Nehemia pesik,
Drs. Wim Kalona Apt, Drs. Estefanus Looho Aptt, Drs. Grouw Soen Hok Apt telah
tekad mereka, didirikan PT. General Indonesian Producing Centre di Jalan Karet,
Surabaya, yang dikukuhkan dimuka notaris Mr. Oe Siang Djie pada tanggal 30 april
1962.
26
Kemudian dalam bulan juni 1962 telah diperluas dengan ikut sertanya Dr.
Tio Tiong Hoo, yang khusus memimpin pembuatan kosmetik. Setelah 2 tahun
kemudia, pada tanggal 13 juni 1964, nama perusahaan diganti menjadi PT. Pabrik
Farmasi Vita.
dibidang moneter, seribu rupiah menjadi satu rupiah. Walaupun modal menjadi
kecil, namun produksi terus meningkat, pemasaran berkembang dan produk mulai
bergeser, sehingga kosmetik menjadi produk utama PT. Pabrik Farmasi Vita.
hal ini/ diambil langkah positif, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri atau
PDMN. Penanaman modal ini terwujud dalam pembangunan pabrik baru PT.
Pabrik Farmasi Vita / Viva Kosmetik pada pertengahan tahun 1974 di Jalan Panjang
yang sesuai untuk daerah tropis. Untuk meningkatkan kualitas kerja dan mutu dari
Kosmetik yang Baik) sebagai bukti akan kualitas produk yang mereka produksi
untuk pembuatan cream, lipstick, dan liquid pada tahun 2008, serta powder dan
Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas dari produk PT. Vitapharm terjamin
tersebut telah melewati masa training sehingga kinerja dan jaminan dalam mereka
tersebut.
1) Visi :
global
2. Misi :
visi perusahaan
yangberlaku.
1. Viva cosmetic
kecantikan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki dan tiap produk
2. Viva Queen
dengan publik.
3. Viva white
jenis lotion
4. Red-A
Target utama Red-A adalah para remaja putri yang aktif agar tetapi
Sebagai contoh pada proses pembuatan lipstick. Bahan baku datang lalu
dikemas, diberi label hijau apabila lulus melalui pengujian dan terbentuklah
hasil akhir yaitu produk jadi. Apabila produk ruahan diberi label kuning
maka produk ditahan dan tidak bias melalui proses berikutnya. Double
pendinginan dan fluida. Unit cream yang dibuat oleh PT. Vitapharm hanya
skin food.
Sebagai contoh pada proses produksi pada unit ini adalah proses pembuatan
hand body lotion. Bahan baku yang telah lulus quality control ditimbang
menggunakan BIN yang berkapasitas 1,2 ton untuk minyak dan 2,4 ton
untuk air. Selanjutnya, bahan baku fase air dan fase minyak dialirkan ke
proses emulsifikasi dengan penambahan emulgator agar fase air dan fase
kedalam kemasan dan diberi label hijau apabila sudah lulus melalui
terbentuklah produk jadi. Apabila produk ruahan diberi label kuning maka
Bedak merupakan salah satu produk yang dibuat di unit produksi serbuk.
Cara pembuatannya yaitu bhana baku yang lulus quality control ditimbang
kemudian masuk ke dalam mill untuk diayak hingga derajat halus tertentu.
ruahan diberi label kuning maka produk ruahan ditahan dan tidak bisa
harus menggunakan bahan baku yang bermutu. Oleh karena itu PT.
dari indo dan sebagian dari local yang terdiri dari: Mentimun, Lidah buaya,
hanya dari lokal namun juga dari non local karena bahan baku yang
dipergunakan oleh PT. Vitapharm tidak semua dari dalam negeri. Bahan
yang dipergunakan di dalam PT. Vitapharm tidak hanya bahan baku yang
baik namun juga harus yang aman, karena itu PT. Vitapharm menggunakan
bahan dari zat aktif yang sangat aman diproduksi, dan juga warna yang
32
digunakan tidak terbuat dari zat yang berbahaya. Oleh karena itu produk-
produk dari PT. Vitapharm sangat baik dan aman digunakan, apalagi produk
dari PT. Vitapharm berbagai macam produk yang sudah disatukan menjadi
satu paket sehingga pemakaiannya sangat aman dan baik. Pemasaran yang
bisa juga sampai gulung tikar/bangkrut. Oleh karena itu suatu perusahaan
harus memiliki system akuntansi yang benar dan tepat. Di dalam PT.
kedalam suatu wadah dan juga pemberian merk dan lain-lain. Proses pengemasan
produk dibagi menjadi dua unit yaitu unit terkontrol dan unit tidak terkontrol
pakaian khusus antara lain jas lab khusus, topi, dan masker untuk menghindari
primer.
33
Setelah dikemas produk diberi penandaan seperti kode bets dan tanggal
dipasarkan. Barang yang disimpan digudang diberi label kuning yang artinya
barang untuk di uji. Jika barang tersebut sudah memenuhi aspek yang telah
ditentukan maka barang akan diberi label hujai untuk siap dirilis atau dijual
dipasaran.
Selain itu terdapat juga ruang sampel yang digunakan untuk menyimpan
sampel kosmetik juga digunakan untuk pembanding jika aa complain dari customer.
Setiap produk akan diambil sampelnya sekian persen dari jumlah prodduksi
unit sarana umum IPAL. Hasil produksi yang berupa limbah cair akan diendapkan
kemudian melalui proses penyaringan yang akan dibuang kesungai tanpa perlu
Vitapharm ini sangat baik karena menggunakan cara yang efisien tanpa
mengganggu lingkungan.
34
merupakan destinasi baru di Bali yang unik dan layak anda coba kunjungi. Destinasi
baru ini mengambil konsep Wisata Edukasi. Pemilik ingin mengedukasi generasi
muda agar aktif menjaga warisan nilai budaya Indonesia. Secret Garden bermula
dari dari perjalanan sanag pemilik, Billy Hartono Salim yang 10 tahun silam ketika
ke Afrika Selatan. Dimana terdapat wisata edukasi tentang aloevera atau lidah
buaya. Lidah buaya tidak hanya berguna bagi kosmetik seperti shampoo atau untuk
perawatan kulit, akan tetapi aloevera banyak digunakan untuk makanan, minuman
bahkan parfume
wisata kuliner yang lezat. Namun juga bisa melihat langsung proses produksi
menjadi lebih modern. Bukan edukasi yang berat dan membosankan, apa yang
Garden Village juga menyediakan ruang theater yang memutar film pendek tentang
sejarah kosmetik. Selain Herborist, juga ada tour edukasi untuk Coffee yang
diwakili oleh Black Eye Coffee. Di Black Eye Coffee, kita diedukasi untuk
mengetahui proses sangrai (Roastery) kopi yang baik. Ada theater film kopi,
cupping coffee testing, galery coffee, store dan cafe. Selain itu, juga mempunyai
restaurant yaitu The Luwus dan Rice View. Black Eye Coffee memiliki koleksi
35
jenis kopi dari berbagai daerah di Indonesia, yakni Jawa, Bali, Aceh Gayo, Toraja,
unsur kayu, kaca dan beton mendominasi. Sentuhan lighting yang manis
berkunjung ke sana, terdapat satu spot yang memikat hati. Sebuah meja dinner
romantis di tengah kolam. Dijamin, wanita mana pun bakal meleleh hatinya saat
berada di sana.
Seluruh keindahan Secret Garden Village bisa dinikmati setiap hari, mulai
pukul 09.00 - 20.00 di Jalan raya Denpasar KM 36, Desa Luwus Kecamatan Baturiti
Bedugul. Letak Secret Garden Village mudah dijangkau dan menjadi destinasi yang
tepat sebelum atau sesudah mengunjungi obyek wisata legendaris, Bedugul. Ada
berbentuk dapur dan bar ini, pengunjung bisa menemukan berbagai jenis makanan
dengan bentuk dan warna menarik. Mulai dari cupcake, es krim hingga cocktail.
Namun, jangan salah, seluruh produk tersebut tidak bisa dimakan atau diminum.
adalah produk perawatan tubuh, seperti sabun, masker dan parfum. Bukan hanya
kosmetik, mereka yang tertarik pada kopi pun bisa mendapatkan pengetahuan
tambahan melalui kunjungan ke Black Eye Coffee dan Roastery. Kedai sekaligus
‘pabrik’ kopi tersebut menawarkan tur lengkap dari mulai pengetahuan tentang
36
jenis-jenis kopi di Indonesia, proses pemilihan biji kopi, pematangan kopi dengan
Owner Secret Garden Village yang bernaung di bawah bendera PT. Natura Pesona
dimanjakan dengan kolaborasi permainan kecapi oleh Olivia Lin Ft Rumah Kecapi
Indonesia, Gus Teja (Balinese Flute Maestro), Rio Sidik (The Indonesian
Trumpeter and Singer), JCorp Dance Company (Theatrical and Acrobatic Dance),
Visi :
Menjaga kelestarian budaya bangsa tapi tetap selaras dengan perkembangan zaman,
Secret Garden Village ke depan akan menjadi destinasi wisata terbaik dan unik di
Bali
Misi :
Mengajak generasi muda untuk selalu menjaga dan melestarikan warisan budaya
bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula
dua fase atau lebih yang akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam
37
(homogen). Suatu bahan tunggal tertentu, misalnya air satu tangki dapat
diaduk, tetapi tidak dapat dicampur, kecuali jka ada suatu bahan lain yang
ditambahkan pada air itu (mis: air panas, minyak tanah atau serbuk padat).
Bahan baku
Standar QC
Pengujian fisik
a. pH(25-27֩c) 6,000-8,00 Ph metri
b. viskositas (27֩c, 1000-8000 Viskometri
spindle no 63:
speed 3 rpm)
(Cp)
c. homogenitas Homogeny homogenitas
Aplikasi (panel)
38
merupakan destinasi baru di Bali. . Destinasi baru ini mengambil konsep Wisata
Edukasi. Pemilik ingin mengedukasi generasi muda agar aktif menjaga warisan
nilai budaya Indonesia. Secret Garden bermula dari dari perjalanan sanag pemilik,
Billy Hartono Salim yang 10 tahun silam ketika ke Afrika Selatan. Dimana terdapat
wisata edukasi tentang aloevera atau lidah buaya. Lidah buaya tidak hanya berguna
bagi kosmetik seperti shampoo atau untuk perawatan kulit, akan tetapi aloevera
banyak digunakan untuk makanan, minuman bahkan parfume. , Bedugul. Ada satu
Di sudut berbentuk dapur dan bar ini, pengunjung bisa menemukan berbagai
jenis makanan dengan bentuk dan warna menarik. Mulai dari cupcake, es krim
hingga cocktail. Namun, jangan salah, seluruh produk tersebut tidak bisa dimakan
atau diminum. Pasalnya, kendati berbentuk seperti makanan, semua yang dipajang
di etalase adalah produk perawatan tubuh, seperti sabun, masker dan parfum. Bukan
hanya kosmetik, mereka yang tertarik pada kopi pun bisa mendapatkan
Kedai sekaligus ‘pabrik’ kopi tersebut menawarkan tur lengkap dari mulai
pematangan kopi dengan cara disangrai (roast) hingga cupping atau membedakan
citarasa kopi. Alur produksinya Penimbangan bahan baku, Mixing, Proses sortir
Materia Medica Batu (MMB) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Batu.
Balai Materia Medica Batu terletak di lingkungan Desa Pesanggrahan yang letak
Balai Materia Medica Batu yang terletak di Jl. Lahor No. 87 Batu
memiliki luas tanah dan bangunan seluas 2.1 Ha. Pada tahun 2002, Balai Materia
Tawangmangu yang sekarang berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan
beliau tentang tanaman obat di Indonesia yang tidak dapat dikoleksi pada satu
daerah saja. Hal ini disebabkan oleh perbedaan daya adaptasi tanaman obat
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Namun, Bapak R.M.Santoso
meninggal dunia pada tahun 1963 sebelum kebun percobaan tersebut dapat dikelola
Materia Medica dari milik swasta menjadi milik pemerintah yaitu Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi Jawa Timur Direktorat Farmasi Jawa Timur. Setelah tahun 1978
dengan berfungsinya Direktorat Daerah farmasi Jawa Timur menjadi Sub Balai
Pengawasan Obat dan Makanan (POM), yang sekarang menjadi Balai Besar POM
Tanaman Obat Asli Indonesia (TOI), khususnya di Jawa Timur dan umumnya di
Indonesia Timur”.
Misi:
Meningkatkan promosi pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan baku obat alam
Indonesia.
2.4.d.Ruang Lingkup
Materia Medica Batu (MMB) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Di UPT material medica disana
bisa mengenal langsung tanaman obat dan mengetahui cara merawat tanaman
tersebut, tidak hanya mengetahui saja bahkan disana kita diajari cara membuat
Kita juga bisa langsung masuk kelaboratorium yang ada di UPT Matera
medica dan bisa langsung mengenal alat-alat yang berada didalam laboratorium.
Kita juga bisa langsung masuk ketempat dimana hasil ekstrak dan hasil lainnya
meliputi Tanaman Obat Tradisional dan Tanaman Obat yang mengandung bahan
baku obat.
a. Gedung pertemuan
b. Gedung display
c. Green House
d. Green pengiring
e. Laboratorium
43
a. Pegagang
d. Iodium ( getah )
e. Sambang colok
g. Daun jinten
44
i. Sirih merah
j. Kumis kucing
2.4.g.Produk Hasil
c. Lilin Aromaterapi
d.Sabun temulawak
e. Sabun madu
f. Sabun kencur
g.Sabun sulfur.
h.Sabun jahe
2.4.h.Tentang Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan di materia medica batu sangat bagus, karena para tenaga kerja
disana sangat profesional terhadap kerjaan/ tugasnya. Seperti menjaga dan merawat
obat, wisata ilmiah tumbuhan obat dan penelitian tanaman obat. Adapun
yang menyediakan berbagai produk olahan tanaman obat untuk mencegah dan
pengobatan penyakit yang dapat terjadi oleh masyarakat luas. Pusat penyediaan
mark dengan kontraktur hingga proses awal pembangunan gedung Herbal mark
Herbal mark menyediakan berbagai jenis produk jamu instan dan sabun
yang terbuat dari tanaman obat yang telah terbukti secara empiris, maupun
jamu hasil penelitian klinis yang telah tersaintifikasi hingga posisi jamu bisa
sejajar dengan obat keluaran produk farmasi. Dengan adanya Herbal mark
sebagai bagian dari upt materia medica batu, masyarakat indonesia pada
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), dan dilengkapi dengan personil
yang kompeten, bangunan, peralatan dan fasilitas yang sesuai serta cukup dalam
mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. Penjaminan Mutu mencakup semua
hal yang dapat mempengaruhi mutu produk, baik secara individu maupun kolektif.
Hal ini terkait pada semua aktivitas perusahaan secara total untuk memastikan
47
bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan mutu yang telah
dilakukan pengambilan contoh bahan awal, produk antara dan produk jadi, serta
2. PEMASTIAN MUTU
b) semua langkah produksi dan pengendalian diuraikan secara jelas dan CPOTB
diterapkan;
dari spesifikasi produk jadi dan pemeriksaan produk dalam kemasan akhir;
mutu (pemastian mutu) menyatakan bahwa tiap bets produksi dibuat dan
dikendalikan sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam izin edar dan
peraturan lain yang berkaitan dengan aspek produksi, pengawasan mutu dan
sedemikian rupa agar mutu tetap dijaga selama masa edar/simpan obat
tradisional;
j) pemasok bahan awal dan bahan pengemas dievaluasi dan disetujui untuk
perusahaan;
produk;
3. PENGAWASAN MUTU
diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan
tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok
Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang memadai
dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat diandalkan. Persyaratan dasar dari
a) sarana dan prasarana yang memadai, personil yang terlatih dan prosedur yang
bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi,
dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai dengan tujuan CPOTB;
ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode yang disetujui
d) pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama pembuatan
e) produk jadi berisi bahan atau ramuan bahan yang dapat berupa bahan nabati,
bahan hewani, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari
yang disetujui pada saat pendaftaran, serta dikemas dalam wadah yang sesuai
f) dibuat catatan hasil pemeriksaan dan analisis bahan awal, bahan pengemas,
produk antara, produk ruahan, dan produk jadi secara formal dinilai dan
g) sampel pertinggal bahan awal dan produk jadi disimpan dalam jumlah yang
cukup untuk dilakukan pengujian ulang bila perlu. Sampel produk jadi
Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah dilakukan terhadap semua obat
konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan
produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan
untuk produk dan proses. Pengkajian biasanya dilakukan tiap tahun dan
a) kajian terhadap bahan awal dan bahan pengemas yang digunakan untuk
produk jadi;
51
c) kajian terhadap semua bets yang tidak memenuhi spesifiksasi yang ditetapkan
f) kajian terhadap hasil program pemantauan stabilitas dan segala tren yang tidak
diinginkan;
g) kajian terhadap semua produk kembalian, keluhan dan penarikan obat tradisional
yang terkait dengan mutu produk, termasuk investigasi yang telah dilakukan;
dan
h) kajian terhadap status kualifikasi peralatan dan sarana yang relevan misal
sistem tata udara (HVAC), air, gas bertekanan, dan lain lain;
penilaian, pengendalian dan pengkajian risiko terhadap mutu suatu produk. Hal ini
perlindungan konsumen;
b) tingkat usaha, formalitas dan dokumentasi dari proses manajemen risiko mutu
6. PERSONALIA
Mereka harus dalam keadaan sehat dan mampu menangani tugas yang dibebankan
MEDICA yakni:
professional.
Bangunan dan fasilitas pada UPT. MATERIA MEDICA dipilih pada lokasi
yang sesuai, dirancang, dibangun, dan dipelihara sesuai standar, yaitu sebagai
berikut:
pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari kegiatan industri lain yang
berdekatan.
dari tanah serta masuk dan bersarang serangga, burung, binatang pengerat, kutu
tepat agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara langsung
berkepentingan masuk
54
8.AREA PENIMBANGAN
Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk dengan cara
khusus untuk kegiatan tersebut. Area ini dapat menjadi bagian dari area
9. AREA PRODUKSI.
d. Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam
bahan secara teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat
terdapat bahan awal dan bahan pengemas primer, produk antara atau produk
f. Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air,
apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut antara dinding dan lantai di area
g. Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah
instalasi sarana penunjang seperti ini hendaklah dapat dijangkau dari luar area
pengolahan.
h. Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding
i. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di dalam ruangan hendaklah
j. Lubang udara masuk dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah
dengan bak kontrol serta ventilasi yang baik untuk mencegah aliran balik.
Sedapat mungkin saluran terbuka dicegah tetapi bila perlu hendaklah cukup
l. Area produksi di mana terdapat bahan awal dan bahan pengemas primer,
lingkungan luar pabrik. Area produksi hendaklah dipantau secara teratur baik
selama ada maupun tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan
m. Area di mana dilakukan kegiatan yang menimbulkan debu misalnya pada saat
memudahkan pembersihan.
57
darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di dalam area produksi yang berfungsi
10.AREA PENYIMPANAN
diberikan kepada kebersihan dan perawatan yang baik. Semua tumpahan akibat
dilaporkan
b. Konstruksi area penyimpanan tergantung dari bahan yang akan disimpan. Area
ditetapkan dan diberi tanda suatu area karantina untuk semua bahan yang baru
datang.
58
pemisahan bahan dari berbagai kategori secara efektif dan teratur serta
memungkinkan rotasi stok. Bahan yang berbeda hendaklah disimpan pada area
yang terpisah.
d. Untuk melindungi bahan yang disimpan dan untuk mengurangi risiko serangan
hama hendaklah diberi batas durasi penyimpanan semua bahan yang tidak
terbungkus.
e. Bahan segar yang baru tiba hendaklah diproses sedini mungkin kecuali
ditetapkan lain. Bila diperlukan, bahan tersebut hendaklah disimpan pada suhu
ruangan atau di dalam wadah yang diventilasi dengan baik. Area tersebut
tong fiber, kantong atau kotak dan hendaklah penyimpanannya diberi cukup
i. Bahan awal, termasuk bahan mentah, hendaklah disimpan di area kering yang
dan produk yang ditolak atau yang ditarik kembali atau yang dikembalikan.
yang dilakukan. Luas ruang hendaklah memadai untuk mencegah campur baur
luas yang memadai untuk sampel, baku pembanding (bila perlu dengan kondisi
a. Ruang istirahat dan kantin hendaklah dipisahkan dari area produksi dan
hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses. Toilet
dari area produksi. Apabila suku cadang, aksesori mesin dan perkakas
13. PERALATAN
konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi
dengan tepat, agar mutu obat tradisional terjamin sesuai desain serta seragam dari
produk ruahan, atau produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi atau
61
absorbsi yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar batas
yang ditentukan.
c. bahan yang diperlukan untuk pengoperasian alat khusus, misalnya pelumas atau
pendingin tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga
tidak memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian bahan awal, produk antara
d. peralatan tidak boleh merusak produk akibat katup bocor, tetesan pelumas dan
hal sejenis atau karena perbaikan, perawatan, modifikasi dan adaptasi yang
tidak tepat;
Peralatan tersebut hendaklah dibersihkan sesuai prosedur tertulis yang rinci dan
terhadap produk;
g. semua peralatan khusus untuk pengolahan bahan mudah terbakar atau bahan
kimia atau yang ditempatkan di area di mana digunakan bahan mudah terbakar,
h. hendaklah tersedia alat timbang dan alat ukur dengan rentang dan ketelitian
yang tepat untuk proses produksi dan pengawasan. Peralatan yang digunakan
62
Hasil pemeriksaan dan kalibrasi hendaklah dicatat dan disimpan dengan baik;
melepaskan serat ke dalam produk. Filter yang mengandung asbes tidak boleh
j. pipa air suling, air de-ionisasi dan bila perlu pipa air lain untuk produksi
hendaklah berisi rincian batas cemaran mikroba dan tindakan yang harus
dilakukan.
terjadi pencemaran silang antar bahan di area yang sama. Peralatan hendaklah
pencemaran.
b. Peralatan satu sama lain hendaklah ditempatkan pada jarak yang cukup untuk
baur produk.
c. Semua sabuk ( belt) dan pulley mekanis terbuka hendaklah dilengkapi dengan
pengaman.
d. Air, uap dan udara bertekanan atau vakum serta saluran lain hendaklah
dipasang sedemikian rupa agar mudah diakses pada tiap tahap proses. Pipa
hendaklah diberi penandaan yang jelas untuk menunjukkan isi dan arah aliran.
63
e. Tiap peralatan utama hendaklah diberi tanda dengan nomor identitas yang
jelas. Nomor ini dicantumkan di dalam semua perintah dan catatan bets untuk
menunjukkan unit atau peralatan yang digunakan pada pembuatan bets tersebut
kecuali bila peralatan tersebut hanya digunakan untuk satu jenis produk saja.
produksi dan pengawasan mutu, atau setidaknya, diberi penandaan yang jelas.
16.PERAWATAN
b. Bahan pendingin, pelumas dan bahan kimia lain seperti cairan alat penguji
dicatat dalam buku log alat yang menunjukkan tanggal, waktu, produk, dan
nomor setiap bets atau lot y ang diolah dengan alat tersebut. Catatan untuk
peralatan yang digunakan khusus untuk satu produk saja dapat ditulis dalam
diperlukan penerapan sanitasi dan higiene berstandar tinggi. Program higiene yang
18. DOKUMENTASI
dokumentasi yang baik merupakan bagian yang esensial dari pemastian mutu.
Dokumentasi yang jelas adalah fundamental untuk memastikan bahwa tiap personil
menerima uraian tugas yang relevan secara jelas dan rinci sehingga memperkecil
risiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya timbul karena hanya
Pembuatan, prosedur, metode dan instruksi, laporan dan catatan harus bebas dari
penting.
19. PRODUKSI
izin pembuatan dan izin edar (registrasi). Untuk bahan mentah - baik yang
dibudidayakan maupun yang hidup secara liar, dan yang digunakan baik dalam
bentuk bahan mentah maupun sudah melalui tehnik pengolahan sederhana (misal
perajangan atau penghalusan) tahap kritis pertama dalam proses produksi, dalam
hal ini di mana persyaratan teknis ini mulai diterapkan, hendaklah ditentukan
didokumentasikan
65
a. BAHAN AWAL
MIKROBA
1. Kontaminasi bahan awal atau produk oleh bahan atau produk lain harus
bahan atau produk yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada
alat dan dari pakaian kerja operator. Tingkat risiko kontaminasi ini
4. Alokasi nomor bets/lot hendaklah segera dicatat dalam suatu buku log.
tersebut untuk produksi, dari gudang, area penyerahan, atau antar bagian
4. Hanya bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan
produk antara dan produk ruahan yang terkait dari satu bets saja yang
7. Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat timbang dan alat ukur yang
ditakar.
tersebut dicatat.
11. Bahan awal, produk antara dan produk ruahan yang diserahkan
12. Sesudah ditimbang atau dihitung, bahan untuk tiap bets hendaklah
e. PENGOLAHAN
sebelum dipakai.
bersamaan atau berurutan di dalam ruang yang sama kecuali tidak ada
bersih dan bebas dari bahan awal, produk atau dokumen yang tidak
dilaporkan
69
6. Wadah dan tutup yang dipakai untuk bahan yang akan diolah, produk
antara dan produk ruahan hendaklah bersih dan dibuat dari bahan yang
tepat sifat dan jenisnya untuk melindungi produk atau bahan terhadap
7. Semua wadah dan peralatan yang berisi produk antara hendaklah diberi
8. Semua produk antara dan produk ruahan hendaklah diberi label dengan
10. Hasil nyata tiap tahap pengolahan bets hendaklah dicatat dan diperiksa
ditetapkan.
yang terjadi pada saat penanganan bahan dan produk kering, perhatian
yang efektif atau sistem lain yang sesuai hendaklah dipasang untuk
pemakaian.
4. Hendaklah dijaga agar tablet, kapsul atau partikel serbuk tidak ada yang
3. Jika ada parameter fisis tertentu yang kritis, maka proses pencampuran
7. Kantong filter yang dipasang pada mesin pengering fluid bed tidak
boleh dipakai untuk produk yang berbeda tanpa pencucian lebih dahulu.
mencegah kontaminasi silang oleh debu yang keluar dari alat pengering
tersebut.
h. PENCETAKAN TABLET
sama atau dilengkapi sistem pengendali udara yang tertutup maka dapat
3. Hendaklah selalu tersedia alat timbang yang akurat dan telah dikalibrasi
dalam wadah yang ditandai dengan jelas mengenai status dan jumlahnya
5. Tiap kali sebelum dipakai, punch dan die hendaklah diperiksa keausan
disimpan.
i. PENYALUTAN
didokumentasikan.
oleh kelembaban.
penandaan pada produk atau bets yang berbeda dalam saat yang
l. BAHAN PENGEMAS
bahan pengemas cetak serta bahan cetak lain hendaklah diberi perhatian
dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Label lepas dan
bahan cetak lepas lain hendaklah disimpan dan diangkut dalam wadah
yang disetujui.
identitasnya.
75
4. Bahan pengemas primer, bahan pengemas cetak atau bahan cetak lain
pemusnahannya dicatat.
m. KEGIATAN PENGEMASAN
menyebabkan produk atau pekerjaan dengan mutu yang tidak memuaskan. Kontrak
tertulis antara Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak harus dibuat secara jelas
menyatakan secara jelas prosedur pelulusan tiap bets produk untuk diedarkan yang
menjadi tanggung jawab penuh kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
76
YANG BAIK
menetapkan langkah yang tepat untuk membantu pemenuhan tanggung jawab bagi
Dokumen ini memberikan pedoman bagi penyimpanan dan pengiriman produk jadi
Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi
kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis.
Untuk menangani semua kasus yang mendesak, hendaklah disusun suatu sistem,
bila perlu mencakup penarikan kembali produk yang diketahui atau diduga cacat
Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan
Kegunaan:
Mengobati mulas
-Perangsang keringat
Peralatan:
-Panci
-Kompor
-Saringan
-Bejana
-Spatula Kayu
Bahan:
-Jahe ½ kg
-Garam 1 ½ sdm
-Gula ½ kg
-Air secukupnya
Cara Pembuatan:
1. Jahe yang sudah dikupas dan dipotong-potong dicampur garam
Kegunaan
Infeksi Bakteri
Jamuran
Peralatan:
Beaker Glass
Timbangan
Cetakan
Kocokan
Batang pengaduk
Glass ukur
Hand Blender
Termometer
79
Bahan
Minyak sawit 140 gr
Aquadest 105 gr
NaOH 50 gr
Serbuk tanaman
Pewarna kosmetik
Fragrance 1-2%
Cara pembuatan
1. Timbang NaOH dilarutkan dalam aquadest sampai suhu 38-40 C
ad homogen
menggunakan mixer
diaduk ad homogeny
3. Lilin Aromaterapi
Kegunaan
Mengatasi Insomnia
Mengurangi Stress
Peralatan
Cetakan
Cawan
Sendok
Hot Plate
Pengaduk
Bahan
Palm wax
Asam Stearat
Essential Oil
Pewarna
Cara Pembuatan
1. Timbang Palm Wax dan Asam Stearat masukan dalam cawan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
disimpulkan:
sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan
seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop clan cairan obat
luar/dalam.
sebagai bukti akan kualitas produk yang mereka produksi untuk pembuatan
cream, lipstick, dan liquid pada tahun 2008, serta powder dan compact
82
83
4. Materia Medica Batu (MMB) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota
Batu ini memproduksi sedian dari tanaman tradisional contoh produk hasil
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah R, Sofa D. Alfian, Eva S. Tarigan dan Irma M. Puspitasari., 2012, Jurnal
Farmasi.Klinik Indonesia, Vol. 1, No. 4.
Kemenkes, 2011, Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi
Antibiotik, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Mycek, M. J, Harvey, R.A. dan Champe, P.C., 2001, Farmakologi Ulasan
Bergambar 2nd ed. H. Hartanto, ed., Jakarta, Widya Medika.
Radji, DR. Maksum, 2010, “ Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa
Farmasi& Kedokteran”.
Susrama I. G. K, Irma S dan Suada S. I. K., 2012, Uji Aktivitas Antimikroba
Beberapa Ekstrak Bumbu Dapur terhadap Pertumbuhan Jamur Curvularia
lunata (Wakk.)
Boed. dan Aspergillus flavus LINK, Jurnal Agroekoteknologi Tropika, Vol. 1, No.
2.
85
LAMPIRAN
b. Pemberi kenang-kenangan
86
c. Pemaparan materi
b. Produk materia
88
c. Pemberian kenang-kenangan
a. Garden Herborist
89
b. Pemberian kenang-kenangan
90